Top Banner
MAKALAH TEORI AKUNTANSI KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN Kelompok 6 Wance Muhammad Daud 1110533027 Iqbal Maulana 1110533030 Tri Rezeki Harahap 1110532011 Ilham Fajri 1110532075 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
42

Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Apr 12, 2016

Download

Documents

IisKartikaHalim
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

MAKALAH

TEORI AKUNTANSI

KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

Kelompok 6

Wance Muhammad Daud 1110533027

Iqbal Maulana 1110533030

Tri Rezeki Harahap 1110532011

Ilham Fajri 1110532075

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

2014

Page 2: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

1.  Klasifikasi dan Konflik KepentinganPerumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik

kepentingan yang terdapat di tiga pasar informasi. Laporan keuangan dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok yaitu:

1) Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau nonoperasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka menimbulkan hasil keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan-perusahaan juga adalah penyedia informasi akuntansi.

2) Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah.

3)  Profesi akuntansi (accounting proffesion) membentuk kelompok ketiga yang dapat mempengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Para akuntan terutama akan bertindak sebagai “auditor” yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Page 3: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

DIAGRAM VENN

VI

III IV

I

V

II

VII

Interaksi dari ketiga kelompok di atas dapat disajikan dalam sebuah Diagram Venn dengan penjelasan sebagai berikut :

Lingkaran U, mencerminkan kepentingan dari para pengguna akan informasi yang dianggap bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi,

Lingkaran C, mencerminkan kumpulan informasi yang diterbitkan dan diungkapkan oleh perusahaan (walaupun berada diluar atau didalam luar batasan dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum),

Lingkaran P, mencerminkan kumpulan informasi yang dapat dibuat dan diverifikasi oleh profesi akuntansi.

Area yang diberi nama I, mencerminkan kumpulan informasi yang dapat diterima oleh semua tiga kelompok tersebut. Area II – VII mencerminkan area-area yang menjadi konflik kepentingan.

Terdapat kemungkinan pendekatan dalam perumusan tujuan akuntansi :

Profesi Akuntan lingkaran P

Pengguna lingkaran U

Perusahaan Lingkaran C

Page 4: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

1. Pedekatan pertama, melihat kumpulan informasi yang siap diungkapkan oleh perusahaan dan mencoba untuk menemukan cara terbaik untuk mengukur dan memverifikasi (pendekatan berorientasi kepada profesi).

2. Pendekatan kedua, melihat informasi yang dapat diukur dan diverifikasi oleh profesi akutan dan mencoba untuk mengakomodasikan para pengguna dan perusahaan melalui berbagai pilihan-pilihan akuntansi (pendekatan berorientasi kepada perusahaan).

3. Pendekatan ketiga, melihat kumpulan informasi yang dianggap relevan oleh pengguna sebagai sesuatu hal yang penting serta mendorong profesi dan perusahaan untuk membuat dan memverifikasi informasi tersebut (pendekatan berorientasi kepada pengguna).

2. Menuju ke Arah Perumusan Tujuan Laporan Keuangan2.1 Tujuan Laporan Keuangan Menurut APB Statement No. 4APB Statement No. 4 mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka di bawah suatu kumpulan pembatasan.

1.Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.

2.Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:a) Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai

sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis.

Page 5: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

b) Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba..

c) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.

3. Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut:a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki

kemungkinan paling besaruntuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.

b. Dapat Dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi parapengguna juga harus dapat memahaminya.

c. Dapat Diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran yangsama.

d. Netralitas, yang artinya hasil akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum daripengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yangspesifik.

e. Ketepatan Waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusanekonomi.

f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-perbedaanyang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansikeuangan yang diterapkan.

g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang “secarawajar” memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.

 

2.2 Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan

Metodologi yang digunakan Dewan direksi dari American Institute of Certified Public Accoutants mengumumkan dibentuknya dua kelompok studi pada bulan April 1971.

Page 6: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Kelompok studi pertama, “Komite Wheat” bertugas memperbaiki dan meningkatkan proses penetapan standar. Laporan yang dihasilkan oleh komite ini mencetuskan dibentuknya Financial Accounting Standards Board (FASB). Kelompok studi kedua, “Komite Trueblood” bertugas untuk mengembangkan tujuan laporan keuangan, yaitu dengan menentukan :1. Siapa yang membutuhkan laporan keuangan,2. Informasi apa yang mereka butuhkan,3. Seberapa banyak dari informasi yang dibutuhkan itu dapat diberikan

oleh akuntansi,4. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang

dibutuhkan tersebut.

Tujuan dari “Laporan Trueblood” yaitu:1.Tujuan dasar dari laporan keuangan adalah untuk memberikan

informasi yang menjadi dasar dari keputusan-keputusan ekonomi.2.Tujuan dari laporan keuangan terutaman adalah untuk melayani para

pengguna yang memiliki wewenang, kemampuan atau sumber yang terbatas untuk memperoleh informasi dan yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber utama informasi mereka mengenai aktivitas perusahaan.

3.Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang bermanfaat kepada para investor dan kreditor dalam meramalkan, membandingkan, dan mengevaluasi potensi arus kas yang mereka terima jika dilihat dari segi jumlah, waktu, dan ketidakpastian yang terkait.

4.Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada para pengguna yang dapat digunakan untuk meramalkan, membandingkan dan mengevaluasi kekuatan menghasilkan suatu perusahaan.

5.Tujuan dar laoran keuangan adalah memberikan informasi kepada para pengguna yang dapat digunakan untuk meramalkan,

Page 7: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan menghasilkan suatu perusahaan

6.Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi factual dan interpreatif mengenai transaksi dan peristiwa lainnya yang berguna dalam peramalan, perbandingan, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.

7.Tujuannya adalah untuk memberikan laporan posisi keuangan yang berguna dalam peramalan, pembandinga, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.

8.Tujuannya adalah memberikan laporan pendapatan periodic yang berguna bagi peramalan, pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.

9.Tujuannya adalah untuk memberikan laporan aktifitas keuangan yang berguna bagi peramalan, pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.

10. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi proses peramalan. Peramalan keuangan hendaknya diberikan ketika mereka akan meningkatkan keandalan dari prediksi-prediksi pengguna.

11. Tujuan dari laporan keuangan bagi organisasi pemerintahan dan nirlaba adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi evaluasi efektifitas dari manajemen sumber daya dalam mencapai sasaran organisasi yang secara umum bersifat nonmoneter.

12. Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk melaporkan aktifitas-aktifitas perusahaan yang memengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan dan diuraikan atau diukur dan menjadi suatu hal yang penting bagi perusahaan dalam lingkungan sosialnya.

Karakteristik kualitatif pelaporan “Laporan Trueblood” menyebutkan tujuh karakteristik kualitatif dari pelaporan:1. relevansi dan materialistis2. bentuk dan substansi

Page 8: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

3. keandalan4. kebebasan dari bias5. komparabilitas6. konsistensi; dan7. dapat dimengerti.

3. Menuju ke Arah Kerangka Konseptual3.1. Hakikat Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.Tujuan menegaskan sasaran dan tujuan akuntansi. Asas menjadi konsep yang mendasari konsep akuntansi dan akan memandu pemilihan peristiwa yang harus diperhitungkan, pengukuran peristiwa tersebut, serta cara merangkum dan mengomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berminat. Konsep-konsep seperti itu menjadi suatu asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain akan dihasilkan dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang-ulang akan dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan pelaporan.

3.2      Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual Ada tiga pandangan berbeda yang diidentifikasikan dalam penentuan

laba atau penghasilan :

Pandangan aktiva/kewajiban;

Pandangan pendapatan/beban;

Pandangan non-artikulasi

Page 9: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Pandangan aktiva/kewajiban, atau yang disebut jugapandangan

neraca atau pandangan pemeliharaan modal(balance sheet or capital-

maintenance view ), berpendapat bahwa pendapatan dan beban hanya

berasal dari perubahan dalam aktiva dan

kewajiban.Pandangan pendapatan/beban, yang disebut jugapandangan

laporan laba rugi atau pandangan penandingan(income statement or

matching view ), berpendapat bahwa adanya pendapatan dan beban

dihasilkan oleh adanya kebutuhan akan penandingan yang tepat

(proper mathing),penandingan, yang merupakan proses pengukuran

fundamental dalam akuntansi, terdiri atas dua langkah:

1.Pengakuan pendapatan atau waktu pengakuan melalui prinsip realisasi

2.Pengakuan beban dengan tiga kemungkinan cara:

a. Mengalokasikan penyebab dan dampaknya, seperti harga pokok

penjualan.

b. Alokasi yang sistematis dan rasional, seperti depresiasi

(penyusutan).

c. Pengakuan langsung, seperti biaya penjualan dan administrasi

Pandangan non-artikulasi didasarkan atas adanya kepercayaan

bahwa artikulasi akandiikuti oleh redudansi (pencatatan yang

berlebihan), “karena seluruh peristiwa yangdilaporkandi laporan laba

rugi juga dilaporkan di neraca, meskipun dari sudut yang berbeda”.

Menurut pandangan ini, definisi dari aktiva dan kewajiban dapat

Page 10: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

menjadi suatu hal yang sangat pentingdalam penyajian posisi keuangan

dan bahwa definisi dari pendapatan dan bebean dapat mendominasi

pengukuran penghasilan. Kedua laporan keuangan tersebut memiliki

keberadaanan arti yang saling independen; karenanya, dapat digunakan

skema-skema pengukuran yangberbeda untuk keduanya.Salah satu

contoh dari pandangan non-artikulasi adalah pengggunaanmetode LIFO

di laporan laba rugi dan FIFO di neraca.Pandangan non-artikulasi ini

mulaimendapat pendukung pada tahun 1966.

Masalah: Definisi

Definisi dari setiap elemen laporan keuangan dapat diberikan oleh

pandanganaktiva/kewajiban maupun pandangan

pendapatan/beban.Menurut pandangan aktiva/kewajiban, aktiva adalah

sumber daya ekonomi dari sebuahperusahaan; mereka mencerminkan

keuntungan-keuntungan di masa depan yang diharapkanmenimbulkan

arus kas masuk bersih secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai

alternatif ,kita dapat mengeluarkan definisi sumber daya ekonomi dari

“aktiva” yang tidak memiliki karakteristik dapat dipertukarkan atau

dapat diputuskan. Dalam kedua kasus tersebut,berdasarkan atas

pandangan aktiva/kewajiban, aktiva dibatasi hanya untuk

merepresentasikansumber daya ekonomi dari perusahaan. Sumber daya

ekonomi perusahaan itu sendiri adalah:

1. Sumber daya produktif perusahaan

Page 11: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

2. Hak-hak kontraktual untuk sumber daya produktif

3. Produk

4. Uang

5. Klaim untuk menerima uang

6. Kepemilikan saham di perusahaan lain

Menurut pandangan pendapatan/beban, aktiva tidak hanya meliputi

aktiva yang didefinisikan oleh sudut pandang aktiva/kewajiban tetapi

juga hal-hal yang tidak mencerminkan sumber daya ekonomi namun

diperlukan untuk penandingan yang benar dan penentuan laba.

Elemen kedua yang harus didefinisikan adalah “kewajiban”.

Menurut pandanganaktiva/kewajiban, kewajiban adalah keharusan

perusahaan untuk mentransfer sumber dayaekonomi kepada entitas lain

di masa depan.Menurut pandangan pendapatan pendapatan/beban,

kewajiban tidak hanya terdiri atas kewajiban seperti yang didefinisikan

oleh sudut pandang aktiva/kewajiban namun juga kredit-kredit yang

ditangguhkan dan cadangan tertentu yang tidak mencerminkan

kewajiban untuk mentransfer sumber daya ekonomi namun dibutuhkan

untuk prinsip penandingan yang benar dan penentuan laba..

Elemen ketiga yang akan didefinisikan adalah “penghasilan”.

Menurut pandanganaktiva/kewajiban, penghasilan adalah peningkatan

dari aktiva bersih perusahaan di luar beban-beban “modal”.

Page 12: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Menurut pandangan pendapatan/beban, penghasilan diperoleh dari

penandingan antarapendapatan dan keuntungan serta, mungkin pula, dari

keuntungan dan kerugian. Karenanya,keuntungan dan kerugian dapat

dibedakan dari pendapatan dan beban, atau mereka dapat dianggap

sebagai bagian daripadanya. Setiap kemungkinan kkomponen dari

penghasilan(penghasilan, beban, keuntungan, dan kerugian) dapat

didefinisikan sebagai berikut:

1. Pendapatan dan beban:

Menurut pandangan aktiva/kewajiban, pendapatan, yang

mencakupkeuntungan dan kerugian, didefinisikan sebagai peningkatan

aktiva atau penurunankewajiban yang tidak memengaruhi modal.Begitu

pula beban, yang mencakup keuntungandan kerugian, didefinisikan

sebagai penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban yangtimbul dari

penggunaan sumber daya ekonomi dan jasa selama suatu periode

tertentu.

2. Keuntungan dan kerugian

Menurut pandangan aktiva/kewajiban, keuntungan didefinisikansebagai

meningkatannya aktiva bersih di luar peningkatan dari pendapatan atau

perubahanmodal.Begitu pula kerugian didefinisikan sebagai penurunan

dari aktiva bersih di luarpenurunan dari beban atau perubahan

Page 13: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

modal.Jadi keuntungan dan kerugian merupakanbagian dari penghasilan

yang tidak dijelaskan oleh pendapatan dan beban.

3. Hubungan antara penghasilan dan komponen-komponennya:

Terdapat tiga hubungan utamaantara laba dan komponen-komponennya:

 

a. Laba = Pendapatan–Beban + Keuntungan–Kerugian

b. Laba = Pendapatan–Beban

c. Laba = Pendapatan (termasuk keuntungan)–Beban (termasuk

kerugian)

4. Akuntansi akrual:

Elemen-elemen dari laporan keuangan telah diperhitungkan

dandimasukkan dalam laporan keuangan melalui penggunaan prosedur

akuntansi akrual.Akuntansi akrual didasarkan atas konsep-konsep

akrual, tangguhan, alokasi, amortisasi,realisasi, dan pengakuan.

 

Masalah 8 : Konsep pemeliharan modal atau pengembalian biaya mana yg harus

digunakan ?

Konsep mengenai pemeliharaan modal memungkinkan kita membuat

pembedaan antara penegembalian modal atau penghasilan dengan

Page 14: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

pengembalian modal atau pengembalian biaya. Empat kemungkinan

konsep pemeliharaan modal:

1. Modal keuangan yang di ukur dalam satuan uang

2. Modal keuangan yang di ukur menurut unit daya beli uimum yang

sama

3. Modal fisik yang di ukur menurut unit uang

4. Modal fisik yang di ukur menurut unit daya beli umum yang sama

Masalah 9 : Metode pengukuran yang mana yang harus digunakan

Masalah mengenai metode pengukuran akan berkaitan dengan

penentuan baik dari unit pengukuran maupun atribut yang hendak di

ukur. Ada lima kemungkinan yang tersedia:

1. Metode biaya historis

2. Biaya saat ini

3. Nilai jual saat ini

4. Nilai jual yang diharapkan

5. Nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan

3.3 Perkembangan dari Sebuah Kerangka KonseptualSecara ringkas, lima Statement of Financial Accounting Concepts yang dikeluarkan dan berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisnis adalah:1. SFAC No. 1, “Objective of Financial Reporting by Business

Enterprises”, yang menyajijan sasaran dan maksud dari akuntansi.

Page 15: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

2. SFAC No. 2, “Qualitative Characteristics of Accounting Infomation”, yang melihat karakteristik-karakteristik yang membuat informasi akuntansi berguna.

3. SFAC No. 3, “Elements of Financial Statements of Business Enterprises”, yang memberikan defenisi mengenai elemen-elemen dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.

4.  SFAC No. 5, “Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises”, yang menetapkan pengakuan dan kriteria pengukuran fundamental serta pedoman mengenai bagaimana informasi sebaiknya secara formal dicantumkan dalam laporan keuangan.

5. SFAC No. 6, “Elements of Financial Statements”, yang menggantikan SFAC No. 3 dan memperluas ruang lingkupnya untuk mencakup organisasi-organisasi nirlaba.

6. SFAC No. 7, “Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurements”, memberikan sebuah kerangka untuk menggunakan arus kas dan menyajikan nilai-nilai sebagai basis pengukuran

3.4      Tujuan Pelaporan KeuanganPelaporan keuangan tidak hanya memuat laporan keuangan namun

juga cara-cara lain dalam mengkomunikasikan informasi yang berhubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi – yaitu, informasi mengenai sumber daya, kewajiban, penghasilan perusahaan dan lain-lain.

A. Tujuan pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis

“Pelaporan keungan tidak hanya memuat laporan keungan, namun

juga cara-cara lain dalam mengomunikasikan informasi yang

berhubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan

Page 16: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi yaitu, informasi

mengenai sumber daya, kewajiban, penghasilan, dan lain-lain”.

B. Tujuan pelaporan keuangan organisasi-organisasi non bisnis

Empat kelompok yang khususnya berkepentingan dengan

informasi yang disajikan oleh pelaporan keuangan oleh organisasi non

bissis:

1. Penyedia sumber daya.

2. Elemen penyusun yang menggunakan dan memperoleh

keuntungan dari jasa-jasa yangdiberikan oleh organisasi.

3. Badan- badan penyelenggara dan pengawas.

4. Manajer organisasi-organisasi non bisnis

3.5    Konsep-konsep FundamentalKarakteristik kualitatif dari informasi akuntansi

Relevance, agar informasi dapat memenuhi standar relevansi,

informasi yang diasosiasikan secara bermanfaat dengan tindakan yang

telah di rancang untuk memfasilitasinya. Elemennya yaitu :

1Nilai prediktif

2.Nilai umpan balik 

3.Ketepatan waktu

Page 17: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Reliability , kualitas yang memungkinkan pengguna data agar

yakin mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud

untuk disajikan. Elemennya yaitu :

1.Dapat diverifikasi

2.Netralitas

3.Ketepatan penyajian

Komparabilitas dan konsistensiadalah kulitas kedua yang di

ususlkan oleh SFAC No. 2.Komparabilitasdijabarkan sebagai

pennggunaan metode yang sama dalam suatu waktu oleh perusahaan

tertentu, akan tetapi , prinsip akuntansi tidak berati bahwa metode

akuntansi tertentu tidak dapat di ubah setelah digunakan.

Materialitasdipandang sebagai ambang batas untuk pengakuan.

Elemen-elemen dasar laporan keuangan dari perusahaan bisnis

Aktiva

Kewajiban

Ekuitas

Investasi oleh pemilik 

Distribusi kepada pemilik 

Laba komprehensif 

Pendapatan

Beban

Page 18: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Keuntungan

Kerugian

3.6 Pengakuan dan pengukuran

SFAC No. 5 dimaksudkan untuk meneyelesaikan masalah pengakuan

dan pengukuran ini.Kriteria pengakuan meliputi :

Definisi : Hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah elemen

laporan keuangan.

Dapat diukur : Hal ini memiliki atribut yang dapat diukur dengan

cukup andal.

Relevansi : Informasi yang berkenan mampu membuat perbedaan

pada keputusan parapenggunanya.

Keandalan : Informasi tersebut representasional, tepat,

dapat diverivikasi dan netral.

Dalam kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut

yang bebrbeda dariaktiva dan kewajibanyang disajikan dalam

memorandum diskusi, yaitu :

1.Biaya historis

2.Biaya penggantian saat ini

3.Nilai pasar saat ini

4.Nilai bersih yang dapat direalisasikan (penggantian)

5.Nilai arus kas masa depan saat ini (diskonto)

Page 19: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

4. Laporan-Laporan Lain4.1    Laporan Perusahaan

Laporan ini berhubungan dengan akuntabilitas publik dari segala

bentuk entitasekonomi,tetapi terutama pada perusahaan bisnis.

Laporan ini mencoba menyusun sekumpulan konsep-konsep yang

sedang dikembangkansebagai dasar bagi pelaporan

keuangan.Sasarannya adalah untuk menunjuk orang ataukelompok

pembuat laporan keuangan, dan informasi yang disajikan telah sesuai

dengan kepentingan mereka.

Laporan ini memberi cara-cara paling sesuai dalam mengukur dan

melaporkan posisi ekonomi, kinerja, dan prospek-prospek pengerjaan

untuk tujuan dan maksud yang telah didefinisi diatas.

Seberapa jauh laporan tersebut memenuhi sasaran yang

dinyatakannya akan dibuktikan oleh temuan-temuan utama dan

rekomendasinya.

1. Filosofi dasar dari titik awal The Corporate Report adalah bahwa

laporan keuangan hendaknya sesuai dengan ekspektasi

penggunanya oleh pengguna potensial.

2. Laporan tersebut memberikan tanggung jawab untuk melakukan

pelaporan kepada entitas ekonomi yang memiliki dampak

pada masyarakat melalui aktivitas-aktivitasnya.

Page 20: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

3. Laporan tersebut mendefinisikan pengguna sebagai pihak yang

memiliki hak wajar atas informasi dimana kebutuhan akan

informasi hendaknya disadari oleh laporan-laporan perusahaan.

4. Untuk memenuhi tujuan fundamental dari laporan tahunan yang

ditetapkan oleh filosofi dasar.

5. Setelah mendokumentasikan keterbatasan dari praktik-praktik

pelaporan yang ada saat ini, maka diusulkan perlunya laporan-

laporan tambahan berikut ini:

a. Laporan nilai tambah.

b. Laporan ketenagakerjaan.

c. Laporan penukaran uang dengan pemerintah.

d. Laporan transaksi mata uang asing.

e. Laporan prospek-prospek di masa depan.

f. Laporan tujuan perusahaa.

Terakhir setelah menilai enam dasar pengukuran (biaya historis,

daya beli, biaya penggantian, nilai bersih yang dapat direalisasikan, nilai

bagi perusahaan, dan nilai bersih sekarang) terhadap ketiga kriteria

(penerimaan teoritis, kegunaan, dan kepraktisan), laporan menolak

digunakannya biaya historis dan memilih menggunakan nilai saat ini

yang disertai dengan penggunaan penyesuaian indeks umum.

Sebagai akhir kesimpulannya, perbandingan antara temuan-temuan

tidak direkomendasi prinsipil dari The Corporate Report dan Laporan

Page 21: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Trueblood tidak akan dapat dilakukan tanpa mempertimbangkan

perbedaan ekonomi dan lingkungan politik di Inggris dan

AmerikaSerikat. Secara umum, The Corporate Report menyatakan

perhatian yang lebih tegas bagi laporan yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan social masyarakat.

4.2 Laporan Stamb

Canadian Institute of Chatered Accountant (CICA) menerbitkan

studi riset pada bulan juni1980 yang berjudul Corporate Reporting : Its

Future Evolution, yang ditulis oleh profesorEdward Stamb dan

selanjutnya kita rujuk sebagai Stamb Report (Laporan Stamb). Motivasi

utama dibelakang ini adalah

1. Kerangka konseptual dari FASB yang tidak sesuai bagi

Kanada,jika melihat perbedaanlingkungan ,sejarah,politik, dan

hukum antara Kanada dan Amerika Serikat.

2. Kerangka tersebut memberikan Kanada penyelesaian bagi masalah

peningkatan mutu daristandar akuntansi keuangan perusahaan yang

dimilikinya.

Pendekatannya yang diusulkan laporan Stamb ini bersifat

revolusioner. Hal ini mengidentifikasikan masalah dan permasalahan

konseptual dan memberikan solusi dari segi identifikasi tujuan–tujuan

pelaporan keuangan perusahaan, pengguna laporan perusahaan, sifatdari

Page 22: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

kebutuhan para pengguna,dan kriteria untuk penilaian mutu standar dan

akuntabilitas korporat sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi

kerangka konseptual Kanada.

Masalah yang dihadapi oleh penyusunan Standar

Bagaimana kenyataaan ekonomi dapat diukur dengan suatu cara

yang jelas?

Apakah hakikat dari akuntansi,mengingat pertanyaan akan

bagaimana cara terbaik dalammengembangkan standar akuntansi

tergantung kepadanya?

Apakah terdapat konsep-konsep yang permanen dan universal

yang menjadi dasar daripelaporan dan akuntansi keuangan?

Siapakah penggunanya,jenis keputusan apa yang mungkin mereka

buat akibat membacasebuah laporan keuangan tahunan dan jenis

informasi apakah yang akan mereka cari dalamlaporan tersebut

sebagai dasar dari keputusannya?

Kriteria apakah yang dibutuhkan oleh penyusunan standar,pembuat

dan pengguna laporanuntuk menilai kualitas dari akuntansi, untuk

mimilih standar alternatif yang ada mengenaisubjek apa pun, dan

untuk menilai dari kegunaan laporan akuntansi yang akan

diterbitkan?

Page 23: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Bagaimana biaya dan manfaat dapat diestimasi dalam menentukan

langkah apa yang harusdiambil diarea penetapan standar?

Dapatkah standar mengatasi konflik kepentingan diantara pembuat

dan pengguna dandiantara penguna-pengguna lain yang berbeda

dengan memiliki netralitas?

Apakah diperlukan perluasan bagi pengungkapan? Apakah

perluasan ini memasukkanpengungkapan?

Apakah informasi tetap dapat diperoleh tanpa melihat dari ukuran

margin kesalahan dalampembuat laporan, atau apakah ilusi akan

adanya ketelitian yang disajikan?

Apakah laporan untuk tujuan umum sudah cukup? Jika

tidak,apakah informasi tambahandikeluarkan dalam bentuk laporan

tambahan ataukah dengan menambah kolom lagi dalamlaporan

keuangan yang sudah ada?

Bagaimanakah standar sebaiknya ditegakkan?

 

Permasalahan Konseptual dalam Penentuan Standar

Sebagai tambahan dari masalah yang baru saja kita uraikan, stamb juga

menunjukkanbeberapa permasalahan konseptual yang rumit yang harus

dihadapi oleh para akuntan dalamperumusan standar mereka :

Masalah alokasi : akuntan harus secara berkala atas posisi

keuangan dan kinerja perusahaan dan dalam prosesnya,

Page 24: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

mengembangkan metode-metode alokasi yang sistematis dan

rasional.

Masalah laba : Apakah laba dianggap dan didefinisikan sebagai

hasil dari penandingan biaya terhadap pendapatan atau sebagai

perubahan dalam aktiva bersih dari ekuitas selamaperiode

berlangsung?

Fokus Pelaporan : Apakah konsep kepemilikan atau konsep entitas

yang digunakan?

Konsep pemeliharaan modal : konsep pemeliharaan modal

manakah yang paling cocok untuk digunakan?

Dasar valuasi aktiva : Dasar valuasi aktiva manakah yang sebainya

digunakan-biayahistoris,biaya penggantian,nilai bersih yang dapat

direalisasikan, atau nilai bagiperusahaan?

Kenyataan ekonomi : Apakah kenyataan ekonomi itu? Dapatkah

neraca mangatur nilaikekayaan perubahan saat ini?

Tujuan Pelaporan Keuangan Perusahaan

Tujuan ini diasumsikan berlaku untuk seluruh pengguna laporan

keuangan yang telah diterbitkan :

1. Berkaitan dengan masalah akuntabilitas

Penyediaan informasi yang berguna bagi seluruh potensi pengguna

dari informasitersebut dalam bentuk dan dalam kerangka waktu

yang relevan terhadap macamkebutuhannya.

Page 25: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

2. Berkaitan dengan ketidakpastian dan resiko

Tujuan dari pelaporan keuangan yang baik untuk memberikan

informasi dalam bentuk tertentu sehingga meminimalkan

ketidakpastian akan validitas dan informasi, dan

untuk memungkinkan para pengguna membuat penilaiannya

sendiri atas resiko-resiko yangberhubungan dengan perusahaan.

3. Berhubungan dengan perubahan dan inovasi

Oleh karena itu laporan keuangna diatur standar hendaknya

memiliki cukup ruanglingkup untuk melakukan inovasi dan

revolusi seiring dengan dimungkinkan melakukanperbaikan di

masa depan

4. Berhubungan dengan kompleksitas dan pengguna awam

Dianggap untuk diarahkan langsung kepada kebutuhan dari

penggunanya yang mampu mengartikan satu kumpulan laporan

keuangan yang lengkap dan cukup canggih atau alternatifnya,

kepada para ahli yang akan dimintai bantuannya oleh para

pengguna yang awam untuk menjelaskan dan memberikan

masukan.

Para Pengguna Laporan Perusahaan

Pemegang saham

Kreditor jangka panjang

Kreditor jangka pendek 

Page 26: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Analisis dan penasihat yang melayani pihak-pihak diatas

Para karyawan

Para direktur noneksekutif 

Para pelanggan

Pemasok 

Kelompok-kelompok industry

Serikat pekerja

Departemen dan kementrian pemerintahan

Publik 

Badan-badan regulatoris

Perusahaan-perusahaan lain,baik domestik dan asing

Para penyusun standar dan riset-riset akademik 

Kebutuhan Pengguna

Penilaian kinerja

Penialaian kualitas manajemen

Pengestimasian prospek-prospek di masa depan

Penilaian kekuatan dan kemampuan keuangan

Penilaian solvabilitas

Penilaian likuiditas

Penilaian resiko dan ketidakpastian

Membatu alokasi sumber daya

Melakukan perbandingan

Mengambil keputusan-keputusan mengenai evaluasi

Page 27: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Menilai adaptasi

Menentukan tingkat kepatuhan dengan hukum atau peraturan

Penilaian kontribusi kepada masyarakat 

Kriteria untuk Menilai Kualitas dari Standar dan Akuntabilitas

Perusahaan

Mendefinisikan kriteria untuk penilaian yang merupakan alat ukur

dimana penyusunstandar , sekaligus pembuat dan pengguna dari laporan

keuangan yang telah diterbitkan, dapat memutuskan apakah … laporan

keuangan yang diterbitkan memang benar telah memenuhikebutuhan

dari pengguna dan tujuan dari laporan keuangan .Kriteria ini akan

digunakan untuk menentukan informasi mana yang dapat dan seharunya

dikeluarkan dari dari laporan keuangan. Meraka meliputi objektivitas,

dapat diperbandingkan, pengungkapan penuh, bebas dari bias,

keseragaman, materealitas, dan efektivitas biaya manfaat, fleksobilitas,

konsistensi, dan konservatif.

Menuju ke Arah Kerangka Konseptual Kanada

Proyek kerangka konseptual bagi Kanada (dan negara-negara lain) yang

didasarkan atas pendekatanevolusioner dan bergantung pada konsep-

Page 28: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

konsep (tujuan dan kriteria untuk penilaian), ditawarkan pada akhir dari

laporan stamb. Tidak seperti kerangka konseptual FASB, yang dianggap

terlalu normatif (dan bukan aksiomatif) dan terlalu sempit ruang

lingkupnya (kepentingan utamanya adalah pada investor), kerangka

konseptual Kanada ini didasarkan pada pendekatan yang evolusioner

(dan bukan revolusioner) dan tidak begitu sempit ruang lingkupnya

(kepentingan umumnya adalah pada kebutuhan yang wajar dari

pengguna yang sah dari laporan-laporan keuangan yang dikeluarkan).

5. TAKSONOMI KARAKTERISTIK NORMATIF YANG HARUS

DICERMINKAN OLEHPERNYATAAN-PERNYATAAN

AKUNTANSI

Tiga model taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik

normatif yangdiinginkan adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik formasional yang berhubungan dari pernyataan

dan penilaian yang selanjutnyamengenai kegunaan yang diberikan.

2. Karakteristik operasional yang berhubungan dengan

mengimplementasikan dan memenuhi persyaratan-persyaratan

yang diminta oleh pernyataan.

3. Karakteristik Informasional yang berhubungan dengan

kemampuan untuk menghasilkan data yang berguna dalam

pengambilan keputusan.

Page 29: Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan