Top Banner

of 36

Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

Feb 19, 2018

Download

Documents

Shinta
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    1/36

    LAPORAN KASUS BESAR ANESTESI

    SEORANG PEREMPUAN 37 TAHUN DENGAN NEOPLASMA OVARII

    KISTIK DEXTRA DENGAN GENERAL ANESTESI

    Diajukan untuk melengkapi syarat kepaniteraan klinik senior di bagian

    Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

    Disusun oleh :

    Agustina Wulandari 22010114210021

    Pe!i!in" :

    dr. Agus ur!o "idayat

    KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU ANESTESIOLOGI

    #AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    $%&'

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    2/36

    HALAMAN PENGESAHAN

    #ama $a%asis!a & Agustina Wulandari

    #'$ & 22010114210021

    (agian & Anestesiologi )*DK + FK U#D'

    ,udul kasus &*-)A#/ -)-$UA# A"U# D-#/A#

    #-3A*$A A)'' K'*'K D-5)A D-#/A#/-#-)A3 A#-*-*'

    embimbing & dr. Agus ur!o "idayat

    *emarang6 ,anuari 2017

    embimbing

    dr. Agus ur!o "idayat

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    3/36

    BAB I

    PENDAHULUAN

    #eoplasma ovarii kistik merupakan jenis tumor yang paling sering

    ditemukan pada !anita berusia antara 20870 ta%un6 dan jarang sekali pada masa

    prapubertas. Di 'ndonesia "ariadi 91:0; menemukan

    sedangkan /una!an 91:; menemukan angka 2:6:=> *apardan 91:0; 62=>

    dan Djas!adi 1761=. Angka %arapan %idup dalam 7 ta%un rata8rata 41.?=6

    bervariasi antara @?.:= untuk stadium F'/ 'a dan 11.1= untuk stadium '.

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    4/36

    anastesi epidural seperti pada anastesi umum. Daera% disekitar tempat tusukan

    diteliti apaka% akan menimbulkan kesulitan6 misalnya ada kelainan tulang

    punggung atau pasien gemuk sekali se%ingga tidak teraba tonjolan prosesus

    spinosus. *elain itu %arus pula dilakukan in

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    5/36

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    I( IDENTITAS PENDERITA

    #ama & #y. *

    Umur & ta%un

    ,enis kelamin & erempuan

    Alamat & Krajan ) 0? )W 02 etanggi6 *uru%6 *emarang

    ekerjaan & 'bu )uma% angga

    )uang & )aja!ali 4A

    #o. C$ & C70?07

    gl perasi & 0 Desember 2014

    gl $)* & 1? Desember 2014

    II( ANAMNESIS

    A. Kelu%an utama&

    erut membesar

    (. )i!ayat enyakit *ekarang&

    asien mengelu%kan perut membesar dan ada benjolan di perut sebela%

    kanan sejak ? bulan yang lalu. Kelu%an mual 98; munta% 98; nyeri tekan

    kadang8kadang 9;. #a

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    6/36

    )i!ayat peyakit jantung & tidak ada

    )i!ayat dara% tinggi & ada

    )i!ayat operasi sebelumnya & ada

    III( PEMERIKSAAN #ISIK

    Keadaan umum & baik

    Kesadaran & kompos mentis

    & D & 140+:0 mm"g & a

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    7/36

    erkusi & timpani 9;6 pekak sisi 98;6 pekak ali% 98;

    alpasi & %angat6 supel 9;6 nyeri tekan 9;6 teraba

    massa kistik 9;6 de

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    8/36

    -K/ & #ormo sinus r%ytme

    U*/ & 8 ampak U terisi ukup

    8 ampak uterus uk. ?E4E m6 -3 9;6 tebal 062 m

    8 ampak massa %iperekoik dengan bagian %iperekoik uk.

    EE4m memenu%i avum douglas6 septum 9;6 tebal

    067 m6 kesan posterior uterus

    8 ampak neovaskular )' 0626 '064

    8 ak tampak airan bebas intra abdomen

    V( DIAGNOSIS

    a. Diagnosis preoperasi&

    #eoplasma ovarii kistik Combine A*A ''

    b. emeriksaan yang berkaitan dengan anestesi&

    idak ada kelainan yang berkaitan dengan anestesi

    VI( TINDAKAN OPERASI

    *alpingooo

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    9/36

    1. remedikasi& midaIolam 0608061 mg+kg((

    2. Anestesi&

    Dilakukan seara /eneral Anestesi&

    bat 'nduksi & ropo

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    10/36

    0),-u Ke-e+)n")n HR

    12eni-4

    Tensi

    1H"4

    S5O$

    0.77 re8oksigenasi 100 140+@0 100

    [email protected] Anestesi mulai 100 10+@0 100

    [email protected] perasi mulai 100 10+@0 100

    11.0 perasi selesai 100 110+0 100

    11.40 Anestesi selesai 100 120+0 100

    4. emantauan di )eovery )oom

    a. (eri oksigen 3+menit nasal kanul

    b. (ila Aldrete sore L @6 pasien bole% pinda% ruangan6 bila G @

    pinda% ke 'CU

    . (ila pasien sadar penu%6 mual 98;6 munta% 98;6 peristaltik usus

    9; bole% makan dan minum berta%ap

    d. (ila %eart rate G ?06 nyeri kepala %ebat %ubungi anestesi.

    7. erinta% di ruangan &

    a. A!asi setiap 0 menit selama 24 jam

    b. rogram airan )3 20 tetes+menit

    . *elama 24 jam post op pasien tidur terlentang.

    d. ,ika terjadi mual beri inj.ondansentron 4 mg

    e. rogram analgetik

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    11/36

    BAB III

    TIN/AUAN PUSTAKA

    3(& KISTA OVARII

    3(&(& De6inisi

    Kista merupakan kantung yang berisi airan dan dapat berlokasi di bagian

    mana saja dari tubu%. ada ovarium6 tipe kista yang berbeda dapat terbentuk. ipe

    kista ovarium yang paling umum dinamakan kista

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    12/36

    Kista ovarium ini bisa juga terjadi pada anak8anak6 ba%kan ketika masi%

    bayi6 pada remaja sampai orang tua.etapi kebanyakan dialami !anita berusia di

    atas 40 ta%un. (a%kan6 pada bayi dalam kandungan bisa ditemukan kista ovarium.

    ada ibu %amil yang ada kista neoplasti6 bila menutupi jalan la%ir kistanya bisa

    dioperasi saat %amil.etapi jika kistanya tidak menutupi jalan la%ir6 kistanya bisa

    dioperasi setela% mela%irkan.

    3(&($ P)-o6isiolo"i

    *etiap %ari6 ovarium normal akan membentuk beberapa kista keil yang

    disebut Folikel de /ra

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    13/36

    jinak yang serupa dengan keganasan ini adala% kistadenoma serosa dan muinous.

    umor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik6 termasuk jenis ini

    adala% tumor sel granulosa dari seE ord sel dan germ el tumor dari germ sel

    primordial. -ndometrioma adala% kista berisi dara% dari endometrium ektopik.

    ada sindroma ovari pilokistik6 ovarium biasanya terdiri

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    14/36

    non8neoplastik umumnya tidak menjadi besar6 dan diantaranya pada suatu !aktu

    biasanya meng%ilang sendiri.

    3(&(' Pee+i,s))n Penun)n"

    idak jarang penegakkan diagnosis tidak dapat diperole% kepastian

    sebelum dilakukan operasi6 akan tetapi pemeriksaan yang ermat dan analisis

    yang tajam dari gejala8gejala yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan

    di

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    15/36

    perlu diambil sikap untuk menunggu selama 28 bulan6 jika selama !aktu

    observasi dili%at peningkatan dalam pertumbu%an tumor tersebut6 kita

    dapat mengambil kesimpulan ba%!a kemungkinan tumor besar itu

    bersi

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    16/36

    Keadaaan anestesi biasanya disebut anestesi umum6 ditandai ole% ta%ap tidak

    sadar diinduksi6 yang selama itu rangsang operasi %anya menimbulkan respon

    re

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    17/36

    depolarisasi yang ditimbulkan juga lebi% lama6 se%ingga otot ke%ilangan

    respon kontraksi6 maka terjadila% kelumpu%an otot. *ebelum terjadi

    kelumpu%an otot terjadi

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    18/36

    Kesadaran berkurang

    $( S-).iu II 1.eli+iue,si-)si4

    enderita tampak gelisa% dan ke%ilangan kesadaran

    enderita mengalami gerakan yang tidak menurut ke%endak 9terta!a6

    berteriak6 menangis6 menyanyi;

    olume dan keepatan pernapasan tidak teratur

    Dapat terjadi mual dan munta%

    'nkontinensia urin dan de lengan diangkat lalu dilepaskan akan jatu% bebas tanpa

    dita%an

    Pl)n) & & ernapasan teratur6 spontan6 dada dan perut seimbang6 terjadi gerakan

    bola mata yang tidak menurut ke%endak6 pupil miosis6 re

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    19/36

    Pl)n) 3& ernapasan teratur ole% perut karena otot interkostal mulai paralisis6

    lakrimasi tidak ada6 pupil midriasis dan sentral6 re

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    20/36

    &( H)lo-h)ne

    (au dan rasa tidak menyengat6 K%asiat anestetisnya sangat kuat tetapi k%asiat analgetisnya dan daya

    relaksasi ototnya ringan6 yang baru adekuat pada anestesi dalam

    "alotan digunakan dalam dosis renda% dan dikombinasi dengan suatu

    relaksans oto6 seperti galamin atau suksametonium.

    Kelarutannya dalam dara% relative renda% induksi lambat6 muda%

    digunakan6 tidak merangsang mukosa saluran napas

    (ersi

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    21/36

    munta%6 dapat meningkatkan perdara%an pada saat persalinan6 *C6 dan

    abortus.

    $AC & 16

    3( Iso6lu+)n 1#o+)ne4

    (au tidak enak

    ermasuk anestesi in%alasi kuat dengan si

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    22/36

    '( Se

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    23/36

    &( Te,)n)n 5)+si)l )nes-e-i, ")s *)n" .iins5i+)si

    Untuk memperepat induksi & kadar gas yang diinspirasi %arus lebi% tinggi

    daripada tekanan parsial yang di%arapkan di jaringan

    *etela% terapai6 diturunkan untuk perta%ankan anestesi

    $( Ven-il)si 5)+u

    "iperventilasi dapat perepat masuknya gas anestetik ke sirkulasi N

    jaringan Oat larut dalam dara% & %alot%an

    3( Pein.)h)n ")s )nes-e-i, .+ )l

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    24/36

    2. $enekan sistem kardiovaskuler6 terutama ole% %alotan6 en

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    25/36

    Dosis & induksi 2 mg+kg(( 9i.v; dlm ?0 detik> maintenane J dosis

    induksi.

    $( Ke-)in

    *i

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    26/36

    ropo

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    27/36

    Dapat menyebabkan ulerasi pepti6 perdara%an dan perlubangan

    lambung. *e%ingga Ketorola dilarang untuk pasien yang sedang atau

    mempunyai ri!ayat perdara%an lambung dan ulerasi pepti.

    b. -

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    28/36

    8 $epivaaine 9'soaine;

    8 rilokain 9Citanest;

    8 3idokain 95yloaine;

    8 -tidokain 9Duranest;

    8 (upivaain 9$araine;

    8 )opivaain

    8 3evobupivakain

    erbedaan penting antara anestetik regional ester dan amid adala% e

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    29/36

    )i!ayat anestesi yang tidak baik pada anestesi umum6 kadang pasien

    anestesi umum munta%8munta%6 puli% sadar terlambat6 dan lain8lain. Antisipasi masala% dengan rumatan jalan napas atau intubasi. $isalnya

    pasien ad%esi le%er8dada akibat sikatrik pasa luka bakar. Dilakukan

    pemotongan perlekatan dengan anestesi regional dulu6 baru intubasi dan

    anestesi umum.

    perasi darurat tanpa puasa yang adekuat. Dimaksudkan untuk

    meng%indari aspirasi isi lambung 9bila terjadi munta%6 pasien dalam

    keadaan sadar se%ingga dapat melakukan proteksi;

    3(3(9 Kon-+)in.i,)si

    A!solu-eMu-l),

    'n

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    30/36

    3(3((& Anes-esi S5in)l

    Anestesi spinal didapatkan dengan ara menyuntikkan obat anestesi

    loal seara langsung ke dalam airan erebrospinal di dalam ruang

    subara%noid. ,arum spinal %anya dapat diinsersikan di ba!a% lumbal 2

    dan di atas vertebra sakralis 1. (atas ini karena adanya ujung medulla

    spinalis dan batas ba!a% dikarenakan penyatuan vertebra sakralis yang

    tidak memungkinkan insersi. Anestesi loal biasanya diberikan dengan

    bolus tunggal.

    Te,ni, Anes-esi S5in)l

    ,arum dimasukkan %ingga merasakan t!o pops.

    ertama6 saat menembus lig.

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    31/36

    diapai dengan membuat pasien tetap dalam posisi duduk selama 87

    menit setela% anestesi se%ingga %anya sara< lumbal dan saral yang

    terblok.

    ,ika pasien segera dibaringkan setela% injeksi6 agent akan mengara%

    keatas +ep%al karena obat belum sepenu%nya onset terapai.

    eknik anestesi %iperbarik intratekal yang dikerjakan pada pasien

    dengan posisi lateral deubitus ditujukan pada tungkai ba!a%

    unilateral.

    Te,ni, Inse+si Anes-esi S5in)l

    Dengan sebua% jarum spinal ukuran 2282: dengan Qpenil pointH atau

    Qtapered pointH insersi dilakukan dengan menyuntikkan jarum sampai

    ujung jarum menapai ruang subara%noid yang ditandai dengan keluarnya

    airan erebrospinalis. emakaian jarum dengan diameter keil

    dimaksudkan untuk mengurangi kelu%an nyeri kepala pasa pungsi dura

    9D";.

    3(3(($ Anes-esi E5i.u+)l

    Anestesi epidural merupakan pemberian obat anestesi lokal ke dalam

    rongga potensial di luar duramater. )ongga ini dimulai dari perbatasan

    kranioservikal pada C1 sampai membrane sakrokoksigea di mana seara

    teoritis anestesi epidural dapat dilakukan di daera% ini. ujuan dari anestesi

    blok epidural adala% untuk memblok sesuai dermatom yang dibutu%kan untuk

    operasi.

    Dalam praktik6 anestesi epidural dilakukan pada tempat di dekat akar

    sara< yang menginervasi daera% pembeda%an > misalnya epidural lumbal

    untuk operasi daera% pelvis dan ekstrimitas ba!a%6 dan epidural t%orakal

    untuk operasi daera% abdomen atas. 'njeksi obat intermiten atau kontinyu.

    Te,ni, Anes-esi e5i.u+)l

    The lost resistence techniquesering dipakai. ,arum dimasukkan ke dalam

    melalui stylet %ingga menembus lig. interspinosus6 ditandai dengan

    meningkatnya ta%anan jaringan. *tylet kemudian dilepas6 jarum

    di%ubungkan dengan syringe yang tela% diisi udara sebanyak 20. ,ika

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    32/36

    jarum berada dalam avum epidural6 ta%anan terasa ringan6 injeksi akan

    muda% dilakukan.

    *aat jarum masuk lig. interspinosus6 stylet dilepas dan jarum di%ubungkan

    dengn syringe yang berisi airan 9hanging drops technique;6 maka airan

    akan terli%at keluar dari lumen jarum 9hanging;. *aat jarum masuk avum

    epidural6 airan ter%isap masuk. ,ika jarum ditutup6 airan masuk dalam

    avum epidural dan terjadi dural punture. (eberapa a%li memakai teknik

    ini dengan pendekatan paramedian dan untuk epidural ervial.

    engaturan posisi pasien &

    Ada dua posisi dilakukannya insersi jarum+kateter epidural yaitu &

    8 osisi lateral dengan lutut dengan lutut ditekuk ke perut dan

    dagu ditekuk ke dada.

    8 osisi duduk

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    33/36

    Dosis O!)- Anes-esi E5i.u+)l

    edoman dosis yang biasa digunakan 182 ml tiap segmen yang akan

    diblok. Dosis yang dibutu%kan menurun seiring dengan bertamba%nya usia

    dikarenakan menyempitnya

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    34/36

    erlengkapan desin

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    35/36

    dermatom yang dibutu%kan untuk operasi dan untuk mengurangi nyeri pos

    operasi.

    Amerian *oiety o< Anest%esiologists 9A*A; menetapkan penilaian yang

    membagi status

  • 7/23/2019 Kasbes Agustina Wulandari Revisi-1

    36/36

    pos operasi. *esaat sebelum operasi berak%ir6 pasien juga diberikan injeksi

    ketorola sebanyak 0 mg. Ketorola merupakan analgetik golongan #*A'D dan

    diberikan pada pasien sebagai analgetik atau peng%ilang nyeri pos operasi.