RAK 2015-2019 Revisi 4 K DIREKTORAT JE KANTOR K 1 KKP K KEMENTERIAN KESEHATAN RI ENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIA KESEHATAN PELABUHAN KELAS II KE TAHUN 2016 Kelas II Kendari AN PENYAKIT ENDARI
RAK 2015-2019 Revisi 4 1 KKP Kelas II Kendari
2
KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II KENDARITAHUN 2016
RAK 2015-2019 Revisi 4 1 KKP Kelas II Kendari
2
KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II KENDARITAHUN 2016
RAK 2015-2019 Revisi 4 1 KKP Kelas II Kendari
2
KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II KENDARITAHUN 2016
RAK 2015-2019 Revisi 4 2 KKP Kelas II Kendari
2
KATA PENGANTARPuji dan syukur atas rahmat Allah SWT sehingga revisi ke 4 Rencana Aksi
Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari Tahun 2019 dapat
diselesaikan sesuai terget.
Tantangan pelaksanaan program-program pencegahan dan pengendalian
penyakit dimasa mendatang akan semakin berat, keberhasilannya turut ditentukan
oleh kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah,
Swasta, LSM, maupun peran serta masyarakat dan pihak terkait lainnya.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari
Tahun 2019 direvisi dengan melihat kecenderungan yang ada dan evaluasi
terhadap hasil kegiatan pada periode sebelumnya serta dinamika kebijakan
pemerintah terhadap program pembangunan dan sistem penganggaran
Tetapi hal yang paling mendasar yang menjadi pertimbangan dilakukannya
revisi RAK ini adalah adanya perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan RI serta perubahan nomenklatur Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menjadi Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) yang selanjutnya menjadi
acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari Periode 2019.
Penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang tidak
terhingga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
revisi ke 5 Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari
Tahun 2019
Saran dan kritik serta masukan-masukan yang bersifat konstruktif sangat
diharapkan sehingga Rencana Aksi Kegiatan ini dapat disempurnakan dan dapat
bermanfaat dalam pelaksanaan program/kegiatan.
Kendari, 09 Januari 2019Kepala KKP Kelas II Kendari,
H. MUHAMMAD JUFRI SADE, SKM.M.KesNIP 196105201983031003
RAK 2015-2019 Revisi 4 2 KKP Kelas II Kendari
2
KATA PENGANTARPuji dan syukur atas rahmat Allah SWT sehingga revisi ke 4 Rencana Aksi
Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari Tahun 2019 dapat
diselesaikan sesuai terget.
Tantangan pelaksanaan program-program pencegahan dan pengendalian
penyakit dimasa mendatang akan semakin berat, keberhasilannya turut ditentukan
oleh kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah,
Swasta, LSM, maupun peran serta masyarakat dan pihak terkait lainnya.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari
Tahun 2019 direvisi dengan melihat kecenderungan yang ada dan evaluasi
terhadap hasil kegiatan pada periode sebelumnya serta dinamika kebijakan
pemerintah terhadap program pembangunan dan sistem penganggaran
Tetapi hal yang paling mendasar yang menjadi pertimbangan dilakukannya
revisi RAK ini adalah adanya perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan RI serta perubahan nomenklatur Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menjadi Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) yang selanjutnya menjadi
acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari Periode 2019.
Penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang tidak
terhingga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
revisi ke 5 Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari
Tahun 2019
Saran dan kritik serta masukan-masukan yang bersifat konstruktif sangat
diharapkan sehingga Rencana Aksi Kegiatan ini dapat disempurnakan dan dapat
bermanfaat dalam pelaksanaan program/kegiatan.
Kendari, 09 Januari 2019Kepala KKP Kelas II Kendari,
H. MUHAMMAD JUFRI SADE, SKM.M.KesNIP 196105201983031003
RAK 2015-2019 Revisi 4 2 KKP Kelas II Kendari
2
KATA PENGANTARPuji dan syukur atas rahmat Allah SWT sehingga revisi ke 4 Rencana Aksi
Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari Tahun 2019 dapat
diselesaikan sesuai terget.
Tantangan pelaksanaan program-program pencegahan dan pengendalian
penyakit dimasa mendatang akan semakin berat, keberhasilannya turut ditentukan
oleh kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah,
Swasta, LSM, maupun peran serta masyarakat dan pihak terkait lainnya.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari
Tahun 2019 direvisi dengan melihat kecenderungan yang ada dan evaluasi
terhadap hasil kegiatan pada periode sebelumnya serta dinamika kebijakan
pemerintah terhadap program pembangunan dan sistem penganggaran
Tetapi hal yang paling mendasar yang menjadi pertimbangan dilakukannya
revisi RAK ini adalah adanya perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan RI serta perubahan nomenklatur Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menjadi Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) yang selanjutnya menjadi
acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari Periode 2019.
Penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang tidak
terhingga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
revisi ke 5 Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari
Tahun 2019
Saran dan kritik serta masukan-masukan yang bersifat konstruktif sangat
diharapkan sehingga Rencana Aksi Kegiatan ini dapat disempurnakan dan dapat
bermanfaat dalam pelaksanaan program/kegiatan.
Kendari, 09 Januari 2019Kepala KKP Kelas II Kendari,
H. MUHAMMAD JUFRI SADE, SKM.M.KesNIP 196105201983031003
RAK 2015-2019 Revisi 4 3 KKP Kelas II Kendari
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………….. 1
B. Gambaran Umum ………………………………………. 2
C. Permasalahan dan Tantangan ……………………….. 5
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ……. 8
A. Visi ……………………………………………………….. 8
B. Misi ……………………………………………………….. 8
C. Tujuan ……………………………………………………. 8
D. Sasaran Strategis ………………………………………. 9
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ……………………. 10
A. Arah Kebijakan ………………………………………….. 10
B. Kebijakan Teknis ……………………………………….. 10
C. Strategi …………………………………………………. 11
BAB IV RENCANA KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN … 13
A. Pembinaan Surveilans dan Karantina Kesehatan … 13
B. Pengendalian Penyakit Menular Langsung …………. 14
C. Pengendalian Penyakit Tidak Menular ………………. 14
D. Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik ….. 15
E. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya pada Program Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ………………. 15
BAB V PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN ………. 15
A. Pemantauan …………………………………………….. 15
B. Penilaian …………………………………………………. 16
C. Pelaporan ……………………………………………….. 18
BAB VI PENUTUP …………………………………………………… 23
LAMPIRAN
RAK 2015-2019 Revisi 4 4 KKP Kelas II Kendari
2
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangKemajuan teknologi informasi dan tranportasi saat ini sangat pesat, ibarat
pisau bermata dua, satu sisi teknologi memang dapat mempermudah dan
mensejahterakan umat manusia, namun disisi lain teknologi mempunyai dampak
yang negatif terhadap kehidupan manusia. Meningkatnya teknologi transportasi
mengakibatkan makin cepatnya arus perjalanan orang, barang, dan alat angkut,
sehingga penjalaran dan penularan penyakit antar negara semakin cepat,
terutama masalah yang berkaitan dengan kesehatan manusia.
Pada tahun 2014, Indonesia kembali dihadapkan lagi dengan new
emerging disease yang berpotensi menyebar ke seluruh dunia, yang dikenal
dengan MERS-CoV(Middle Earth Respiratory Syndrome Corona Virus). Dimana
penyakit ini pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada tahun 2012, kemudian
menyebar ke Jazirah Arab, Eropa dan Asia. Penyakit ini menjadi sangat penting
kita waspadai karena Arab Saudi sebagai Negara tujuan umrah dan haji, dimana
jumlah jamaah haji dan umrah Indonesia termasuk yang terbesar di dunia.
Penyakit lama yang muncul kembali atau Re-emerging disease seperti Ebola dan
Polio juga menjadi perhatian tersendiri bagi dunia.
Seiring dengan Revisi International Health Regulation (IHR) tahun 2005
yang diberlakukan 15 Juni Tahun 2007 dengan perhatian kepada Public Health
Emergency Of International Concern/PHIEC (masalah kedaruratan kesehatan
masyarakat yang menjadi perhatian global) yang dalam istilah bahasa Indonesia
dikenal dengan KKMMD (Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan
Dunia), maka IHR 2005 memberikan perhatian khusus untuk wilayah pelabuhan
RAK 2015-2019 Revisi 4 5 KKP Kelas II Kendari
2
dengan menetapkan persyaratan kapasitas inti bagi bandara, pelabuhan dan
perlintasan batas darat Negara.
Kesiapan yang paling penting dalam menghadapi penyakit-penyakit yang
berpotensi menjadi wabah dan KKMMD tersebut adalah (1) sistem kesehatan
yang baik, (2) kepemimpinan dalam pengendalian penyakit. Kedua hal tersebut
bersifat fundamental, dan saat ini hanya ada 2 negara di Regional Asia Tenggara
yaitu Indonesia dan Thailand yang sudah menyatakan Implementasi penuh
IHR 2005 kepada WHO. Ini menjadi prestasi tersendiri dan harus disusun strategi
yang lebih baik untuk mempertahankan pencapaian WHO SEARO tersebut.
Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan menyebutkan bahwa Kantor Kesehatan
Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah unit pelaksana teknis di
lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan pengendalian
penyakit memiliki tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan,
pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,
pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit
yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan
radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat Negara.
Oleh karena itu, KKP Kelas II Kendari dituntut mampu menangkal risiko
kesehatan yang mungkin masuk dari Negara atau daerah lain dengan
meningkatkan upaya deteksi dini dan respon cepat (detect and response), dan
pelaporan segera dalam rangka mencegah, melindungi, mengendalikan dan
RAK 2015-2019 Revisi 4 6 KKP Kelas II Kendari
2
memberikan respon kesehatan masyarakat terhadap penyebaran penyakit antar
Negara tanpa pembatasan perjalanan dan perdagangan yang tidak perlu.
Untuk mendukung hal tersebut, maka disusunlah Rencana Aksi Kegiatan
KKP Kelas II Kendari sebagai acuan dalam pelaksanaan upaya cegah tangkal
penyakit karantina dan penyakit menular potensi wabah. Disamping itu,
diharapkan penyusunan dan pelaksanaan kegiatan serta anggaran KKP Kelas II
Kendari dapat dilaksanakan secara tertib, efektif, efisien, transparan dan
akuntabel.
B. Gambaran Umum
1. Sumber Daya Manusia
Pemenuhan standar kebutuhan sumber daya manusia meliputi jumlah
dan jenis tenaga berdasarkan pendidikan dan kualifikasinya. Jika dilihat dari
jumlah pegawai KKP Kelas II Kendari tahun 2018 sebanyak 60 orang atau
96,77% dari standar (62 orang), tetapi jika dilihat dari kesesuaian jenis dan
tingkat pendidikan maka persentase pemenuhan standar SDM KKP Kelas II
Kendari baru mencapai 54,33%.
2. Sarana dan Prasarana
Kondisi sarana dan parasarana KKP Kelas II Kendari dapat dilihat dari
3 aspek yaitu gedung dan bangunan, perlengkapan sarana gedung, dan
peralatan kantor dan sarana pendukung kegiatan teknis.
Tahun 2018 KKP Kelas II Kendari telah memiliki gedung kantor dan
rumah dinas dengan status milik Kementerian Kesehatan RI. dari 5 Wilker
yang ada di KKP Kelas II Kendari 2 Wilayah Kerja yaitu Wilker Bandara
Haluoleo Kendari dan Wilker Pelabuhan Laut Baubau telah memiliki Gedung
perkantoran. sedangkan 3 Wilker lainnya masih menyewa ruangan di terminal
RAK 2015-2019 Revisi 4 7 KKP Kelas II Kendari
2
keberangkatan penumpang yaitu wilker Wanci, wilker Kolaka dan wilker
Pomalaa serta 1 POS Pelabuhan Samudara Kendari.
Disamping itu juga KKP Kelas II Kendari sampai dengan awal tahun
2019 telah memiliki 29 kendaraan khusus yang meliputi 5 unit ambulance, 6
Unit Mini Bus, I unit mobil pick Up, 3 unit kendaraan roda 3 dan 14 unit
kendaraan roda 2.
Pencapaian kegiatan Pencegahan dan pengendalian penyakit KKP
Kelas II Kendari pada tahun tahun 2018 dapat dinilai dari pencapaian
indikator dari sasaran program yang telah ditetapkan yaitu :
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
capaian indikator 127,3%
2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan
bencana di wilayah layanan KKP capaian indicator 100%
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit capaian indicator 148,1%
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus capaian indicator
100%
5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah capaian indikator 100%
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan capaian 124,87%
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat
sanitasi capaian 100%
RAK 2015-2019 Revisi 4 8 KKP Kelas II Kendari
2
8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area capaian 100%
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
capaian 283 %
10. Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan Posbindu capaian 100%
11. Jumlah tempat kerja yang melaksanakan implementasi KTR di
wilayah kerja KKP
12. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
capaian 100%
13. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P capaian 100%
14. Jumlah pengadaan sarana prasarana capaian 106%
C. Permasalahan dan Tantangan
Beberapa permasalahan yang ditemui sampai akhir tahun 2018 dan
diperkirakan masih menjadi masalah utama untuk tahun-tahun mendatang,
diantaranya :
1. Sumber Daya Manusia
Masih kurangnya profesionalisme sumberdaya manusia terutama terkait
dengan pelaksanaan tugas tugas teknis.
2. Masih adanya SDM yang tidak bisa melepaskan diri atau tetap merasa
nyaman melaksanakan tugas sesuai kebiasaanya tidak berdasar SOP yang
benar
3. Kurangnya tenaga teknis yang bertugas di wilayah kerja, sehingga Tupoksi
tidak bisa dilaksanakan dengan maksimal
4. Belum memadainya petunjuk-petunjuk indikator teknis dari pusat, sehingga
kurang kesepahaman dalam pelaksanaan tupoksi.
RAK 2015-2019 Revisi 4 9 KKP Kelas II Kendari
2
5. Koordinasi
Pergantian pimpinan dilingkungan instansi lintas sektor dan lintas program
sering mempengaruhi koordinasi dan komunikasi serta pelaksanaan tugas
dilapangan.
6. Kurangnya tenaga teknis yang bertugas di wilayah kerja, sehingga Tupoksi
tidak bisa dilaksanakan dengan maksimal
Selain masalah-masalah tersebut, KKP Kelas II Kendari juga akan
menghadapi tantangan-tantangan di bidang pencegahan dan pengendalian
penyakit, seperti :
1. Ancaman New - Re- Emerging Disease (PINERE)
Meningkatnya teknologi transportasi mengakibatkan makin cepatnya
arus perjalanan orang, barang, dan alat angkut, sehingga penjalaran dan
penularan penyakit antar negara semakin cepat, terutama masalah yang
berkaitan dengan kesehatan manusia, seperti New Emerging Desease dan
Re-emerging disease yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa
(KLB) dan pandemi. Penyakit yang berpotensi menjadi ancaman
internasional (PHEIC) semakin nyata, sehingga KKP Kelas II Kendari harus
meningkatkan sistem surveilans dalam upaya detect and response seperti
yang telah dimaklumatkan dalam IHR 2005.
2. Meningkatnya angka kematian akibat Penyakit Tidak Menular
Dari data Kemenkes 2017 menunjukkan bahwa angka kematian akibat
penyakit tidak menular meningkat daripada kasus kematian akibat penyakit
menular.
3. Terjadinya Transisi Lingkungan
Ditandai dengan terjadinya bencana alam, perubahan iklim global,
RAK 2015-2019 Revisi 4 10 KKP Kelas II Kendari
2
berkurangnya lahan pangan, dan lain-lain. Kondisi geografis Sulawesi
Tenggara rawan terhadap timbulnya bencana, baik bencana alam seperti
gempa bumi maupun bencana karena ulah manusia yaitu banjir dan tanah
longsor. Dampak bencana selain menimbulkan korban manusia, kerusakan
lingkungan, infrastruktur, terganggunya perekonomian dan sosial juga
berdampak pada masalah kesehatan. Perlu disiapkan strategi upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit dalam menghadapi masalah
tersebut.
4. Perubahan politik
Adanya reformasi dan desentralisasi dimana daerah mempunyai wewenang
untuk mengelola sendiri. Pemekaran wilayah kota/kabupaten yang berada di
Propinsi Sulawesi Tenggara memerlukan perhatian karena belum adanya
wilker KKP Kelas II Kendari di kabupaten baru. Menjadi tantangan tersendiri
bagi KKP Kelas II Kendari untuk dapat melaksanakan pengawasan dalam
rangka cegah tangkal penyakit pada wilayah pelabuhan/bandara yang berada
di daerah tersebut.
5. Perubahan keadaan ekonomi
Adanya globalisasi dan pasar bebas yang memungkinkan segala sesuatu
yang berasal dari luar negeri bahkan berasal dari Negara terjangkit untuk
masuk ke wilayah Indonesia.
6. Perubahan keadaan keamanan
Perubahan keadaan keamaan dengan adanya berbagai macam konflik skala
global dan regional, terjadinya perang dan terorisme termasuk bioterorisme.
7. Kondisi kesehatan lingkungan
Proporsi masyarakat yang memiliki akses ke saranan sanitasi dasar dan air
RAK 2015-2019 Revisi 4 11 KKP Kelas II Kendari
2
bersih yang memenuhi syarat masih terbatas. Salah satu hal yang harus
diadaptasi adalah adanya perubahan iklim. Peningkatan permukaan air laut
menyebabkan makin luasnya breeding places vektor penular penyakit,
ancaman terhadap penyediaan sumber air bersih dari sumur gali, dan
kenaikan suhu menyebabkan adaptasi vektor penular penyakit ke area yang
lebih luas.
8. Perilaku masyarakat
Salahsatu faktor kunci untuk menekan angka kesakitan penyakit menular dan
tidak menular adalah perilaku hidup bersih dan sehat yang disertai dengan
penyehatan lingkungan.
RAK 2015-2019 Revisi 4 12 KKP Kelas II Kendari
2
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
A. Visi
Untuk meningkatkan kinerja Kementerian Kesehatan, telah ditetapkan visi dan
misi. Visi rencana strategis yang ingin dicapai adalah“ Terwujudnya Indonesia
yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong¬royong”.
Untuk mensinergikan visi Kementerian Kesehatan, KKP Kelas II Kendari
mempunyai visi “ Tangguh dalam Cegah Tangkal dan Prima Dalam Pelayanan ”.
B. Misi
Untuk mewujudkan visi Kementerian Kesehatan telah menetapkan 7 (tujuh) misi
pembangunan kesehatan yaitu :
a) Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya
maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
b) Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
c) Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
d) Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
e) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
f) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
g) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
RAK 2015-2019 Revisi 4 13 KKP Kelas II Kendari
2
Untuk mengimplementasikan misi Kementerian Kesehatan, KKP Kelas II Kendari
mempunyai misi :
a) Mengembangkan kegiatan perencanaan evaluasi dan koordinasi dibidang
Kekarantinaan, Surveilans Epidemiologi, Pengendalian Risiko Lingkungan,
serta Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah.
b) Meningkatkan kegiatan, kemitraan/jejaring kerja, kajian dan pengembangan
teknologi di bidang Kekarantinaan, Surveilans Epidemiologi, Pengendalian
Risiko Lingkungan, serta Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah.
c) Peningkatan pendidikan dan pelatihan di bidang Kekarantinaan dan
Surveilans Epidemiologi, Pengendalian Risiko Lingkungan, serta Upaya
Kesehatan dan Lintas Wilayah .
d) Peningkatan kegiatan Ketata Usahaaan di bidang perencanaan,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan kerumah tanggaan.
e) Peningkatan dan pendayagunaan sumber daya manusia sesuai dengan
kompetensinya.
C. Tujuan
Tujuan Kementerian Kesehatan adalah meningkatnya status kesehatan
masyarakat dan meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.
D. Sasaran Strategis
Sasaran strategis yang akan dicapai pada Program P2P sesuai dengan
tugas, fungsi dan kewenangan KKP Kelas II Kendari adalah sebagai berikut :
1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi
kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap
sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
RAK 2015-2019 Revisi 4 14 KKP Kelas II Kendari
2
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan
zoonotic
3. Menurunnya penyakit menular langsung
4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular;
Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
5. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
RAK 2015-2019 Revisi 4 15 KKP Kelas II Kendari
2
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Arah Kebijakan
Arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang P2P adalah
Meningkatkan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta meningkatkan
kesehatan jiwa melalui :
1. Peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit;
2. Peningkatan upaya preventif dan promotif termasuk pencegahan kasus baru
penyakit dalam pengendalian penyakit menular terutama TB, HV dan malaria,
dan penyakit tidak menular;
3. Pelayanan kesehatan jiwa;
4. Pencegahan dan penanggulangan kejadian luar biasa/wabah terutama di
daerah DTPK dan kelompok masyarakat miskin;
5. Penatalaksanaan kasus dan pemutusan rantai penularan;
6. Peningkatan pengendalian faktor risiko biologi (khususnya darah tinggi,
diabetes dan obesitas), perilaku (khususnya konsumsi buah dan sayur,
aktifitas fisik, merokok dan alkohol) dan lingkungan;
7. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pencegahan dan
pengendalian penyakit;
8. Peningkatan akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak dan perilaku
hygiene;
9. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat dalam
pencegahan dan pengendalian penyakit.
RAK 2015-2019 Revisi 4 16 KKP Kelas II Kendari
2
B. Kebijakan Teknis
Kebijakan teknis penyelenggaraan kegiatan pada program P2P
didasarkan pada arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan yang
merupakan penjabaran dari arah kebijakan dan strategi nasional sebagaimana
yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019, yaitu Meningkatkan pencegahan dan
pengendalian penyakit melalui :
1. Peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit
2. Peningkatan perlindungan kelompok berisiko
3. Peningkatan pengendalian faktor risiko lingkungan
4. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai penularan
5. Pencegahan dan penanggulangan KLB/wabah termasuk yang berdimensi
internasional
6. Peningkatan pemanfaatann teknologi tepat guna untuk pencegahan dan
pengendalian penyakit
7. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat
8. Peningkatan keterpaduan program promotif dan preventif dalam pencegahan
dan pengendalian penyakit
C. Strategi
Program P2P dapat dicapai melalui :
1. Melaksanakan review dan memperkuat aspek legal
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi
3. Melaksanakan intensifikasi, akselerasi dan inovasi program
4. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang P2P
5. Memperkuat jejaring kerja dan kemitraan
6. Memperkuat manajemen logistik
RAK 2015-2019 Revisi 4 17 KKP Kelas II Kendari
2
7. Meningkatkan surveilans dan aplikasi teknologi pendukung (SKDR)
8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pendampingan teknis
9. Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan program
10.Meningkatkan pengembangan teknologi preventif
Dari strategi Program P2P tersebut, dikembangkan Strategi teknis
penyelenggaraan kegiatan P2P di KKP Kelas II Kendari sebagai berikut :
1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi
kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap
sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan
zoonotic Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui upaya kesehatan
promotif, preventif dan kuratif kepada masayarakat.
3. Menurunnya penyakit menular langsung
4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular;
Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
5. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
RAK 2015-2019 Revisi 4 18 KKP Kelas II Kendari
2
BAB IV
RENCANA KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN
Dengan memperhatikan kewenangan serta mekanisme pembiayaan kegiatan
yang diatur oleh peraturan perundangan. Rencana kinerja kegiatan diukur dengan
indikator yang dapat dinilai pencapaiannya secara berkala minimal 1 tahun sekali.
Berikut rencana kinerja kegiatan KKP Kelas II Kendari Tahun 2018 yang
dilaksanakan melalui pokok-pokok kegiatan sebagai berikut :
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1 Kabupaten/kota yang melakukan
pemantauan kasus penyakit
berpotensi kejadian luar biasa (KLB)
dan melakukan respon
penanggulangan terhadap sinyal
KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan
standar kekarantinaan kesehatan
21.475
2. Persentase respon Sinyal
Kewaspadaan Dini (SKD), KLB
dan bencana di wilayah layanan
KKP
100
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka
cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit
285
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada
situasi khusus
10
5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD
yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
1
RAK 2015-2019 Revisi 4 19 KKP Kelas II Kendari
2
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan
kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan
7000
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD
yang memenuhi syarat-syarat
sanitasi
4
2 Meningkatnya pencegahan dan
pengendalian penyakit tular vector
dan zoonotic
8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD
bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area
2
3 Menurunnya penyakit menular
langsung
9. Jumlah orang yang melakukan
skrining penyakit menular
langsung
300
4 Menurunnya angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit tidak
menular; Meningkatnya pencegahan
dan penanggulangan penyakit tidak
menular
10.Jumlah wilayah kerja yang
melaksanakan Posbindu
8
11.Jumlah tempat kerja yang
melaksanakan implementasi KTR
di wilayah kerja KKP
2
5 Meningkatnya Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Pada Program
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
12.Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis
lainnya
40
13.Jumlah peningkatan kapasitas
SDM bidang P2P
7
14.Jumlah pengadaan sarana
prasarana
60
RAK 2015-2019 Revisi 4 20 KKP Kelas II Kendari
2
N
o
Kegiatan Anggaran
1
.
Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp. 1.858.429.000
2
.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular
Vektor dan Zoonotik
Rp. 491.900.000
3
.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Langsung
Rp 169.742.000
4
.
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Rp.10.672.085.000
5
.
Total Rp.13.192.156.000
RAK 2015-2019 Revisi 4 21 KKP Kelas II Kendari
2
BAB V
PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN
A. Pemantauan
Pemantauan dimaksudkan untuk mensinkronkan kembali keseluruhan
proses kegiatan agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan dengan perbaikan
segera agar dapat dicegah kemungkinan adanya penyimpangan ataupun
ketidaksesuaian yang berpotensi mengurangi bahkan menimbulkan kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk itu pemantauan diarahkan guna
mengidentifikasi jangkauan pelayanan, kualitas pengelolaan, permasalahan yang
terjadi serta dampak yang ditimbulkannya.
Mekanisme pemantauan melalui pertemuan bulanan dan tiga bulanan
yang membahas rencana pelaksanaan kegiatan, kemajauan rencana
pelaksanaan kegiatan, masalah atau hambatan terlaksananya kegiatan, dan
hasil pelaksanan kegiatan
Jadwal pemantauan dilaksanakan per bulan, per triwulan dan per
semester tahun berjalan.
B. Penilaian
Penilaian Rencana Aksi Kegiatan bertujuan untuk menilai keberhasilan
penyelenggaraan program pengendalian penyakit dan penyehatan penyakit di
wilayah kerja KKP Kelas II Kendari.
Penilaian dimaksudkan untuk memberikan bobot atau nilai terhadap hasil
yang dicapai dalam keseluruhan pertahapan kegiatan, untuk proses pengambilan
keputusan apakah suatu kegiatan diteruskan, dikurangi, dikembangkan atau
diperkuat. Untuk itu penilaian diarahkan guna mengkaji efektifitas dan efisiensi
pengelolaan program.
RAK 2015-2019 Revisi 4 22 KKP Kelas II Kendari
2
Penilaian kinerja dilaksanakan berdasarkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan dalam pencapaian sasaran dengan sistem penilaian sebagai berikut :
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
1) Alat angkut dalam karantina adalah (a) semua alat angkut yang datang
dari luar negeri, (b) dan/atau dari suatu pelabuhan dan/atau daerah
wilayah Indonesia yang ditetapkan terjangkit suatu penyakit karantina,
(c) dan/atau mengambil penumpang dan/atau muatan dari alat angkut
yang disebut pada poin (a) dan (b).
2) Standar kekarantinaan adalah ketentuan pemberian izin lepas
karantina pada alat angkut berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 dan
2 tahun 1962 serta Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 425 tahun
2007.
2. Persentase resepon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di
Wilayah layanan KKP
Sinyal kewaspadaan dini adalah suatu peringatan dini atas adanya suatu
penyakit yang dapat menimbulkan KKM maupun KKMMD baik dari
Kementerian Kesehatan maupun melalui media masa atau sumber lain yang
dapat dipercaya
1. Jumlah sinyal SKD KLB dan Bencana yang direspon kurang dari 24 jam
2. Jumlah laporan sinyal yang diterima
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya
penyakit
Jumlah deteksi dini yang :
1. COP
2. Gendec
RAK 2015-2019 Revisi 4 23 KKP Kelas II Kendari
2
3. Surveilans rutin
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
Jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi khusus
Jumlah pelabuhan / bandara /PLBD yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat
yang berpotensi wabah.
5. Jumlah pelabuhan/Bandar udara /PLBD yang memiliki kebijakan
kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
6. Jumlah sertifikat /surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan.
1. Sertifikat ijin laik terbang
2. Sertifikat ijin angkut orang sakit
3. Sertifikat ijin angkut jenazah
4. ICV
7. Jumlah pelabuhan /bandara PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
Jumlah pelabuhan/bandara PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat
umum dengan criteria baik.
8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan
buffer area
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD /dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI
perimeter = 0, HI buffer ≤ 1
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung Definisi
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular meliputi penyakit
TB, HIV/AIDS dan lainnya.
RAK 2015-2019 Revisi 4 24 KKP Kelas II Kendari
2
10.Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
Dokumen dukungan manajemen
a. RKAKL/DIPA
b. Laptah
c. Laporan keuangan
d. Laporan BMN
e. Lakip
f. Profil
g. Proposal PNBP
h. Dokumen kepegawaian
i. E-monev Bappenas
j. LEB
k. Emonev DJA
11.Jumlah pengadaan sarana dan prasarana
Jumlah pengadaan
a. Tanah
b. Gedung
c. Alat kesehatan
d. Fasilitas penunjang perkantoran
12.Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang kesehatan
Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM KKP
dalam kurun waktu satu tahun.
RAK 2015-2019 Revisi 4 25 KKP Kelas II Kendari
2
C. Pelaporan
Pelaporan dilaksanakan dengan tujuan memberikan informasi pencapaian
kinerja sekaligus membuat perencanaan serta untuk melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap program dan kegiatan yang akan datang sehingga kinerja KKP
Kelas II Kendari dapat memenuhi tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.
Mekanisme dan alur pelaporan dilaksanakan secara berjenjang mulai dari
wilker kepada Kasubag Tata Usaha yang selanjutnya diserahkan kepada Kepala
Kantor untuk diteruskan kepada para pejabat struktural. Pemegang program dan
pelaksana kegiatan juga membuat laporan kepada pejabat struktural masing-
masing. Dari laporan wilker, pemegang program dan pelaksana kegiatan
tersebut, dihasilkan Laporan Bulanan Seksi dan Subag Tata Usaha.
Dari Laporan bulanan tersebut selanjutnya menjadi Laporan Triwulan,
Laporan Semester dan Laporan Tahunan Seksi dan Subag Tata Usaha yang
diserahkan kepada Kepala Kantor sebagai bahan evaluasi pencapaian,
pelaksanaan kegiatan, serta penilaian kinerja kegiatan Seksi dan Subag Tata
Usaha KKP Kelas II Kendari.
RAK 2015-2019 Revisi 4 26 KKP Kelas II Kendari
2
Mekanisme dan alur pelaporan dapat dilihat pada bagan berikut :
MEKANISME DAN ALUR PELAPORAN KEGIATAN
KKP KELAS II KENDARI
Laporan bulanan Seksi dan Sub Bagian Tata Usaha dijadwalkan untuk
diserahkan kepada Kepala KKP Kelas II Kendari paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya untuk menjadi bahan evaluasi. Isi laporan tersebut bersumber dari
Laporan bulanan wilker dan laporan pemegang program kegiatan yang
diserahkan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya kepada pejabat struktural
masing-masing.
Untuk laporan triwulan diserahkan per tiga bulan dan laporan semester
diserahkan per enam bulan. Dari laporan semester tersebut akan dihasilkan
Laporan tahunan Seksi dan Subag Tata Usaha yang diserahkan pada akhir
tahun pelaksanaan anggaran kegiatan.
RAK 2015-2019 Revisi 4 27 KKP Kelas II Kendari
2
Laporan tahunan Seksi dan Subag Tata Usaha tersebut menjadi sumber
penyusunan Laporan Tahunan (LAPTAH) KKP Kelas II Kendari. Untuk
selanjutnya LAPTAH menjadi bahan rujukan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
RAK 2015-2019 Revisi 4 28 KKP Kelas II Kendari
2
BAB VI
PENUTUP
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Kendari disusun untuk menjawab dan
memfokuskan penyelenggaraan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit
dalam menghadapi tantangan masa depan dan merupakan acuan dalam
penyusunan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan penilaian kinerja
setiap tahun.
Diharapkan melalui penyusunan RAK KKP Kelas II Kendari ini, dapat
memberikan informasi dan gambaran umum rencana pelaksanaan kegiatan KKP
Kelas II Kendari untuk dapat memberikan kontribusi bermakna dalam pembangunan
kesehatan khususnya untuk menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan
akibat penyakit serta pencapaian sasaran program Pencegahan dan pengendalian
penyakit.
Kepala Kantor Kesehatan PelabuhanKelas II Kendari
H. Muhammad Jufri Sade, SKM.M.KesNIP 196105201983031003
RAK 2015-2019 Revisi 4 28 KKP Kelas II Kendari
2
BAB VI
PENUTUP
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Kendari disusun untuk menjawab dan
memfokuskan penyelenggaraan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit
dalam menghadapi tantangan masa depan dan merupakan acuan dalam
penyusunan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan penilaian kinerja
setiap tahun.
Diharapkan melalui penyusunan RAK KKP Kelas II Kendari ini, dapat
memberikan informasi dan gambaran umum rencana pelaksanaan kegiatan KKP
Kelas II Kendari untuk dapat memberikan kontribusi bermakna dalam pembangunan
kesehatan khususnya untuk menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan
akibat penyakit serta pencapaian sasaran program Pencegahan dan pengendalian
penyakit.
Kepala Kantor Kesehatan PelabuhanKelas II Kendari
H. Muhammad Jufri Sade, SKM.M.KesNIP 196105201983031003
RAK 2015-2019 Revisi 4 28 KKP Kelas II Kendari
2
BAB VI
PENUTUP
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Kendari disusun untuk menjawab dan
memfokuskan penyelenggaraan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit
dalam menghadapi tantangan masa depan dan merupakan acuan dalam
penyusunan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan penilaian kinerja
setiap tahun.
Diharapkan melalui penyusunan RAK KKP Kelas II Kendari ini, dapat
memberikan informasi dan gambaran umum rencana pelaksanaan kegiatan KKP
Kelas II Kendari untuk dapat memberikan kontribusi bermakna dalam pembangunan
kesehatan khususnya untuk menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan
akibat penyakit serta pencapaian sasaran program Pencegahan dan pengendalian
penyakit.
Kepala Kantor Kesehatan PelabuhanKelas II Kendari
H. Muhammad Jufri Sade, SKM.M.KesNIP 196105201983031003