Top Banner
Jurnal Teknologi Elektro Volume 4, Nomor 1, Januari 2013 ISSN: 2086-9479 Studi Analisa Pengembangan Dan Pemanfaatan Ground Fault Detector (GFD) Pada Jaringan 20 KV PLN Disjaya Tangerang 1 Baddarudin, Achmad Basofi Rancang Bangun Akses Pintu Keluar Masuk Menggunakan PIN Berbasis Mikrokontroller AT89S52 6 Eko Ihsanto, Jhacson Priyanto Simanjuntak Perancangan Pengendalian Ketinggian Cairan Dalam Bentuk Level Simulator Berbasis AVR 8535 Yang Dikendalikan Melalui Jaringan TCP/IP 16 Yudhi Gunardi, Muhendrik Fakhrudin Arrozi Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Universitas Mercu Buana http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte 25 Rancang Bangun Pencatat Hasil Produksi Pada Industri Metal Printing Menggunakan Visual Basic 6.0 Andi Adriansyah, Fanny Fajrillah Dasni Studi Analisis Efek Perbedaan Lokasi Terhadap Performansi Video Streaming Pada Jaringan W-Lan Kantor Indosat 34 Said Atamimi, Arie Budi Prasojo Jurnal Teknologi Elektro Volume 4 Nomor 1 Januari 2013 Halaman 1– 44 ISSN 2086-9479
50

Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Feb 07, 2018

Download

Documents

danglien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknologi Elektro

Volume 4, Nomor 1, Januari 2013 ISSN: 2086-9479

Studi Analisa Pengembangan Dan Pemanfaatan Ground Fault Detector (GFD)

Pada Jaringan 20 KV PLN Disjaya Tangerang 1

Baddarudin, Achmad Basofi

Rancang Bangun Akses Pintu Keluar Masuk Menggunakan PIN

Berbasis Mikrokontroller AT89S52 6

Eko Ihsanto, Jhacson Priyanto Simanjuntak

Perancangan Pengendalian Ketinggian Cairan Dalam Bentuk Level

Simulator Berbasis AVR 8535 Yang Dikendalikan Melalui Jaringan TCP/IP 16

Yudhi Gunardi, Muhendrik Fakhrudin Arrozi

Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Universitas Mercu Buana

http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte

25

Rancang Bangun Pencatat Hasil Produksi Pada Industri Metal Printing

Menggunakan Visual Basic 6.0

Andi Adriansyah, Fanny Fajrillah Dasni

Studi Analisis Efek Perbedaan Lokasi Terhadap Performansi Video

Streaming Pada Jaringan W-Lan Kantor Indosat 34

Said Atamimi, Arie Budi Prasojo

Jurnal Teknologi

Elektro

Volume 4

Nomor 1

Januari 2013

Halaman 1– 44

ISSN 2086-9479

Page 2: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana

Daftar Isi i

Kata Pengantar ii

Susunan Redaksi iii

Studi Analisa Pengembangan Dan Pemanfaatan Ground Fault Detector (GFD) 1 Pada Jaringan 20 KV PLN Disjaya Tangerang Baddarudin, Achmad Basofi

Rancang Bangun Akses Pintu Keluar Masuk Menggunakan PIN 6 Berbasis Mikrokontroller AT89S52 Eko Ihsanto, Jhacson Priyanto Simanjuntak

Perancangan Pengendalian Ketinggian Cairan Dalam Bentuk Level 16 Simulator Berbasis AVR 8535 Yang Dikendalikan Melalui Jaringan TCP/IP Yudhi Gunardi, Muhendrik Fakhrudin Arrozi

Rancang Bangun Pencatat Hasil Produksi Pada Industri Metal Printing 25 Menggunakan Visual Basic 6.0 Andi Adriansyah,Fanny Fajrillah Dasni

Studi Analisis Efek Perbedaan Lokasi Terhadap Performansi Video 34 Streaming Pada Jaringan W-Lan Kantor Indosat Said Atamimi, Arie Budi Prasojo

Volume 4 - Nomor 1 Januari 2013 ISSN: 2086-9479

i

Page 3: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

KATA PENGANTAR REDAKSI

Kami memanjatkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-nya Jurnal Teknologi Elektro Universitas Mercu Buana,

Volume: 4, Nomor: 1 Januari 2013 telah dapat diterbitkan dan sampai kehadapan para pembaca yang budiman.

Jurnal Teknologi Elektro adalah suatu jurnal ilmiah yang yang mempublikasikan karya ilmiah berupa penelitian dan aplikasi sistem teknologi elektro, kajian pustaka maupun rekayasa peralatan yang digunakan oleh laboratorium serta informasi yang berkaitan dengan teknik telekomunikasi, teknik elektronika dan industri, teknik kontrol dan otomasi, teknik komputer dan informasi, teknik tenaga dan energi dan lain-lain.

Penerbitan Jurnal Teknik Elektro Universitas Mercu Buana ini diterbitkan 3 kali dalam setahun, untuk itu kami harapkan partisipasi dari para ilmuan maupun praktisi untuk mengisi tulisan pada Jurnal ini demi kemajuan ilmu Teknik Elektro.

Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi keberhasilan penerbitan Jurnal ini pada edisi berikutnya.

Atas perhatian dan partisipasinya dengan segala kerendahan hati, kami ucapkan banyak terima kasih.

Wassalam

REDAKSI

ii

Page 4: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana

SUSUNAN REDAKSI

Pengarah Dekan Fakultas Teknik Ir. Torik Husein, MT

Penanggungjawab Ketua Program Studi Teknik Elektro

Ir. Yudhi Gunardi, MT

Pemimpin Redaksi Dr. Ir. Andi Adriansyah, M.Eng

Redaktur Pelaksana Fina Supegina, ST, MT

Dewan Redaksi Dr. –Ing. Mudrik Alaydrus (Telekomunikasi)

Dr. Ir. Hamzah Hilal, M.Eng (Tenaga dan Energi) Dr. Ir. Andi Adriansyah, M.Eng (Kontrol dan Industri) Dr. Ir. Abdul Hamid, M.Eng (Pemodelan dan Simulasi)

Ir. Eko Ihsanto, M.Eng (Elektronika Terapan) Sirkulasi dan Percetakan:

Edijon Nopian, SE

Alamat Redaksi Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana,

Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650, Indonesia, Tlp./Fax : +62 021 5871335,

http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte E-mail: [email protected]

Volume 4 - Nomor 1 Januari 2013 ISSN: 2086-9479

iii

Page 5: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 1

STUDI ANALISA PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN GROUND

FAULT DETECTOR (GFD) PADA JARINGAN 20 KV PLN DISJAYA

TANGERANG

Badaruddin1, Achmad Basofi2

1,2Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia

Universitas Mercu Buana Abstrak - Ground Fault Detector

(GFD) Yang merupakan detector

gangguan hubung singkat ke tanah

yang bertujuan untuk mempercepat

melokalisir gangguan pada saluran

kabel tegangan menengah (SKTM)

20 kV. Jaringan SKTM yang

gardunya terpasang Ground Fault

Detector (GFD) lebih

menguntungkan dibandingkan

dengan jaringan SKTM yang

gardunya masih kurang terpasang

Ground Fault Detector (GFD),

karena jaringan yang gardunya

sudah banyak terpasang Ground

Fault Detector (GFD) akan lebih

cepat mengisolir gangguan.

Kata Kunci : Ground Fault

Detector, Jaringan SKTM

PENDAHULUAN

Salah satu hal yang penting

dalam pendistribusian energi listrik

adalah bagaimana cara menyalurkan

energi listrik dari pembangkitan

sehingga sampai ke konsumen dapat

berjalan terus menerus karena

listrik harus diusahakan sebisa

mungkin dapat menyala terus

sebagai upaya peningkatan mutu

kualitas pelayanan Perusahaan

Listrik Negara (PLN).

Jaringan SKTM (Saluran

Kabel Tegangan Menengah) yang

gardunya terpasang Ground Fault

Detector (GFD) lebih

menguntungkan dibandingkan

dengan jaringan SKTM (Saluran

Kabel Tegangan Menengah) yang

gardunya masih kurang terpasang

Ground Fault Detector (GFD),

karena jaringan yang gardunya

sudah banyak terpasang Ground

Fault Detector (GFD) akan lebih

cepat mengisolir gangguan.

Sehingga pemadaman yang terjadi

dengan cepat ditangani, dan listrik

dapat menyala dengan cepat.

Email: [email protected]

Page 6: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 2

TUJUAN PENELITIAN

1. Menganalisa jaringan SKTM

20 KV yang gardunya sedikit

dan banyak terpasang

Ground Fault Detector

2. Menjelaskan cara kerja dari

alat Ground Fault Detector

BATASAN MASALAH

a. Pengusutan gangguan jaringan

SKTM dengan menggunakan

Ground Fault Detector (GFD).

b. Ground Fault Detector (GFD)

yang dibahas hanya yang

diwilayah Jakarta raya dan

tangerang.

c. Gangguan yang terjadi adalah

gangguan hubung singkat.

LANDASAN TEORI GROUND

FAULT DETECTOR

Fungsi Alat Ground Fault Detector

(GFD)

Ground Fault Detector (GFD) adalah

alat yang berfungsi untuk mendeteksi

adanya arus lebih atau gangguan

hubung singkat antara fasa ketanah

pada saluran kabel tegangan

menengah (SKTM) 20 kV.

Bagian-Bagian Dari Alat GFD

1.Kotak Relay

Kotak Relay berfungsi menerima

arus masukan (induksi) yang

dikirim dari hasil tranformasi

Trafo Arus (Current Transfomer)

karena adanya arus gangguan pada

SKTM yang diterima oleh CT itu

sendiri dengan menjadikan sinyal

yang dapat memerintahkan relai

bekerja dengan kontak langsung

ke lampu indikator luar gardu

sehingga dapat menyala berkedip.

2.Trafo Arus (Current Transformer)

CT berfungsi membaca adanya arus

gangguan pada kabel SKTM dengan

merubah besaran arus besar menjadi

arus kecil (dikonversi) untuk dikirim

sebagai informasi ke kotak Relay.

3. Lampu Indikator

Lampu indikator dipasang diatas

pintu luar gardu yang berfungsi

untuk memberikan sinyal dengan

menyala berkedip yang menandakan

adanya arus gangguan yang

melewatinya.

PERHITUNGAN ARUS

GANGGUAN HUBUNG

SINGKAT

Aplikasi Perhitungan Arus

Gangguan Hubung Singkat

Dimisalkan pada suatu Gardu Induk

(GI) A terpasang satu trafo tenaga

150/20 kV dengan daya sebesar 10

MVA dengan Impedansi = 10%,

netral trafo tenaga ini ditanahkan

Page 7: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 3

melalui Tahanan 40 Ohm. Short

Circuit level pada bus 150 kV di

GI A, misalnya sebesar 500 MVA.

Dari trafo tenaga ini mengisi

tegangan kebusbar 20 kV dan

terdapat satu buah penyulang

hubung singkat di Jaringan 20 kV

yang panjang penyulangnya

sekitar 10 km. Tentukan berapa

besarnya arus gangguan hubung

singkat di jaringan 20 kV yang

terjadi di 25%, 75%, dan 100%

panjang penyulang.

Menghitung Impedansi Sumber

Data hubung singkat di bus 150

kV Garda Induk (GI) A adalah

sebesar 500 MVA, maka:

=

= = 45 Ω

Untuk Mengkonversikan impedansi

yang terletak di sisi 150 kV ke sisi

20 kV (gambar 3.3), dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

(sisi 20) = x 45 = 0,8 Ω

Menghitung Reaktansi Trafo

Reaktansi trafo tenaga 10 MVA

adalah sebesar 10%. Untuk mencari

nilai dalam ohm dihitung dengan

cara sebagai berikut:

a. Nilai ohm pada 100% untuk trafo 10 MVA pada sisi 20 kV dicari terlebih dahulu, yaitu:

(pada 100%) = = 40 Ω

b. Nilai reaktansi trafo tenaga,

dihitung sebagai berikut:

• Reaktansi urutan positif, negatif

( = )

= 10 % * 40

= 4 Ohm

Menghitung Impedansi Penyulang

Dalam contoh perhitungan, disini

diambil misal dengan nilai Z = (R +

jX) Ohm/km sebesar:

Z1 = Z2 = (0,12 + j0,23)/km Z0 = ( 0,18 + j0,53 )/km Menghitung Arus Gangguan Hubung Singkat Gangguan hubung singkat 3 Fasa : Rumus dasar yang digunakan untuk

menghitung besarnya arus gangguan

hubung Singkat 3 Fasa adalah:

dimana:

I = arus ganguan fasa 3 [A]

V = tegangan fasa netral

sistem 20 kV[V]

Z = impedansi urutan positif (

[Ω]

Gangguan hubungan singkat 2

fasa

Page 8: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 4

Rumus dasar yang digunakan untuk

menghitung besarnya arus gangguan

hubung Singkat 2 fasa adalah:

= Gangguan hubung singkat 1 fasa

ke tanah

Rumus dasar yang digunakan untuk

menghitung besarnya arus gangguan

hubung singkat 1 fasa ke tanah juga

dengan rumus:

=

=

HASIL ANALISA DATA UNJUK

KERJA GFD

Hasil Kerja Gfd Dalam

Pengusutan Gangguan

Pada setiap penyulang yang ada di

jaringan spindle rata-rata yang sudah

terpasang GFD adalah dua atau

tiga gardu distribusi.tetapi yang

paling baik adalah dipasang disetiap

gardu distribusi yang ada. Untuk

mencapai target tersebut harus

dilakukan adanya perencanaan

pemasangan secara bertahap.

Perbandingan Grafik Data

Penyulang Yang Sedikit Dengan

Yang Banyak Terpasang GFD

SEDIKIT GFD BANYAK GFD

Perbandingan Grafik Data

Penyulang Sebelum Dan Sesudah

Penambahan GFD

SEBELUM TAMBAH GFD SESUDAH TAMBAH

GFD

Perbandingan Grafik

Keberhasilan Dan Kegagalan

Unjuk Kerja GFD Yang

Dipantau

Page 9: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Ground Fault Detector (GFD)

merupakan alat bantu untuk

mendeteksi adanya gangguan hubung

tanah pada kabel SKTM 20 kV.

GFD akan bekerja bilamana

CT yang dipasang di gardu dilewati

arus gangguan sedangkan untuk

CT yang tidak dilewati oleh arus

gangguan GFD tersebut tidak akan

bekerja. Sifat dari GFD diatas

menunjukan bahwa gangguan

berada diantara GFD yang bekerja

dengan GFD yang tidak bekerja.

Bila terjadi adanya gangguan

pada SKTM 20 kV, maka dalam

mempercepat pengaktifan kembali

dari gangguan tersebut dibutuhkan

segera perencanaan pemasangan

pada gardu-gardu yang belum

terpasang GFD.

DAFTAR PUSTAKA

1. Manual Book GFD-SMS, Syna

teknika Bandung, 2005.

2. Proteksi Sistem Distribusi, PT

PLN (PERSERO) UDIKLAT

Jakarta.

3. Saleh,Rahman, Panduan

Ground FaultDetector,PT PLN

(PERSERO) Area Pelayanan

Distribusi Jakarta Raya dan

Tangerang,2005.

4. Saleh, Rahman, Cara Kerja

Ground Fault Detector, PT PLN

(PERSERO) Area Pelayanan

Distribusi Jakarta RAYA dan

Tangerang,2005

Page 10: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 6

RANCANG BANGUN AKSES PINTU KELUAR MASUK

MENGGUNAKAN PIN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52

Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat. Telepon: 021-5857722 (hunting), 5840816 ext. 2600 Fax: 021-5857733

Abstrak - Perkembangan teknologi

semakin maju, sehingga manusia

berusaha sekeras mungkin untuk

merealisasikan alat – alat

pendukung untuk mendapatkan

kemudahan dan kenyamanan.

Perkembangan teknologi yang

seperti ini tidak hanya pada dunia

industri saja, melainkan diberbagai

bidang. Pemikiran untuk membantu

mengatasi masalah keamanan

pada suatu ruangan yang selama

ini masih banyak aktivitas

pencurian saat pemilik rumah

tidak berada ditempat. Oleh

karena itu pada penelitian ini

dibangun sistem yang dapat

mencegah pihak yang tidak

berwenang untuk masuk ke dalam

dan keluar dari ruangan tersebut,

maka digunakan PIN ( Personal

Identification Number ) sebagai

kode akses untuk dapat melewati

ruangan. PIN yang terdiri dari 4

angka digunakan sebagai kunci

untuk dapat memasuki ruangan atau

gedung. Sistem pengendali utama

dari peralatan ini adalah

mikrokontroller AT89S52 yang

berfungsi sebagai pembuat

keputusan.

Penekanan nomor PIN pada papan

kunci ( keypad ) merupakan sinyal

masukan yang kemudian diolah

oleh mikrokontroller untuk dapat

mengaktifkan rangkaian driver

motor DC dimana perputaran motor

DC ini mengakibatkan membuka

dan menutupnya pintu suatu

ruangan. Kata Kunci : Pintu,

Mikrokontroller, Motor DC, Keypad

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu dan teknologi

saat ini telah menyumbangkan

berbagai kemudahan bagi manusia

dalam melakukan tugas atau

pekerjaannya. Perkerjaan yang biasa

dilakukan secara manual dapat

diselesaikan secara otomatis

Email: [email protected]

Eko Ihsanto1, Jhacson Priyanto Simanjuntak2 1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana

Page 11: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 7

dengan kenyamanan dan keamanan

manusia itu sendiri. Hal ini dimulai

dengan ditemukannya teknik

pengolahan sinyal dan adanya

teknik rangkaian terintegrasi (

Integral Circuit ), yang dapat

membuat bentuk instrument

menjadi lebih kecil dengan

kehandalan dan ketelitian yang

sangat tinggi. Salah satu komponen

rangkaian terintegrasi digital

dengan kepadatan komponen besar (

LSI : Large Scale Intergration ) atau

kepadatan pada kompenen yang

sangat besar (VLSI : Very Large

Scale Integration) adalah

mikroprosesor( microprocessor)

dengan kompleksitas yang sangat

tinggi sehingga mempunyai

kemampuan sebagai unit

pemproses pusat ( CPU : Central

Processing Unit ).

Mikroprosesor adalah bagian CPU

dari sebuah komputer tanpa memori,

I / O ( Input / Output ), dan perangkat

lain yang dibutuhkan oleh suatu

sistem yang lengkap. Bila komponen

ini dengan dikombinasikan dengan I /

O dan memori ( RAM : Random

Acces Memory ), maka

terbentuklah sebuah mikrokomputer (

CM : Microcomputer ), dimana

pada era teknologi saat ini

pembuatannya dapat dilakukan

dalam level Chip, sehingga

dihasilkan Single Microcomputer (

SCM ). Untuk membedakannya

dengan Mikrokontroler (

Microcontroller ).

Mikrokontroler AT89S52 adalah

salah satu dari sekian banyak

mikrokontroler yang ada, yang

digunakan dalam alat “ akses pintu

keluar masuk menggunakan pin

berbasis mikrokontroler AT89S52 ”.

Sebagai masukan ( input ) untuk

mikrokontroler AT89S52, digunakan

Keypad dengan struktur 3 x 4 ( m x

n ) yaitu 3 kolom dan 4 baris.

Sedangkan Electrical Eraseable

Programable Read Only Memory (

EEPROM ) yang digunakan sebagai

tempat penyimpanan data yang

bersifat Non – volatile.

KONFIGURASI

Dalam perancangan alat akses pintu

keluar masuk menggunakan pin

berbasis mikrokontroler AT89S52

ini, peneliti mempunyai pemikiran

untuk membantu mengatasi masalah

keamanan pada suatu ruangan

yang selama ini masih banyak

aktivitas pencurian saat pemilik

Page 12: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 8

rumah tidak berada ditempat. Inti

dari cara kerja alat ini adalah benar

atau tidaknya penekanan nomor PIN

( Personal Identification Number )

pada papan kunci ( keypad ) sebagai

kode akses untuk dapat memasuki

ruangan, penekanan pada keypad

merupakan sinyal masukan yang

akan diproses oleh mikrokontroler

.Sebelum melakukan pembuatan alat

maka langkah awal adalah

melakukan suatu rancangan

dimana pada perancangan dilakukan

pembuatan diagram blok dan skema

rangkaian untuk setiap blok dengan

pungsi tertentu sesuai dengan

spesifikasi alat yang diharapkan.

kemudian setiap blok dihubungkan

dengan tempat dan kebutuhannya

sehingga membentuk sistem dari alat

dari alat yang diharapkan. Pada saat

perancangan dilakukan juga

pemilihan komponen yang sesuai

dengan kebutuhan dan kinerja alat

agar mendapatkan hasil yang sesuai

keinginan dan beroprasi dengan

maksimal.

DIAGRAM BLOK SISTEM

Dalam merancang dan

membuat alat terlebih dahulu

diagram blok alat yang akan

dibuat, dibawah ini adalah

gambar blok diagram

Diagram Blok Alat

Pada dasarnya alat yang dibuat

merupakan sebuah alat pengaman

ruangan yang pada sebuah pintu

dengan menggunakan PIN (

Personal Identification Number )

sebagai kunci untuk membuka

ruangan tersebut. Pada saat catu

daya dihidupkan maka keypad akan

melakukan proses scan kemudian

keypad akan mengirimkan sinyal ke

mikrokontroler untuk diproses, bila

sesuai dengan data pin yang diminta

maka mirokontroler akan

menampilkan melalui LCD, dan

disalurkan ke pembalik putaran

motor / motor driver kemudian

motor akan bergerak membuka

pintu dan berhenti setelah

mengenai limit switch 2 yang

menandakan pintu sudah terbuka.

Sebaliknya jika data yang diterima

oleh mikrokontroler tidak sesuai

dengan data pin yang diminta maka

mikrokontroler akan menampilkan

melalui LCD dan tanda alarm akan

Page 13: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 9

berbunyi. Alarm yang digunakan

berupa buzzer.

PERANCANGAN PERANGKAT

KERAS ELEKTRONIK

RANGKAIAN SISTEM

MININUM

MIKROKONTROLLER AT89S52

Rangkaian sistem minimum

mikrokontroler ini otak rangkaian

keseluruhan yang akan mengolah

data dari input yang masuk. Sebagai

pengendali digunakan IC

mikrokontroler AT89S52 yang

mempunyai banyak kemudahan

antara lain bahasa pemrograman

yang mudah dipelajari, sudah

mengandung 4 Kbyte flash memory,

RAM 128 byte, 32 jalur I / O, dua

timer 16 bit, 5 vektor interupsi 2

level, port serial dua arah, rangkaian

detak ( clock ). Disamping itu harga

IC tersebut cukup murah dan

banyak tersedia dipasaran. Rangkaian

lengkap mikrokontroler AT89S52

ditunjukkan pada gambar

Gambar Rangkaian

Mikrokontroller AT89S52

RANGKAIAN CATU DAYA

Pembuatan catu daya

dilakukan terlebih dahulu agar

proses selanjutnya dapat lebih

mudah karena semua rangkaian

yang akan dirancang

membutuhkan sumber arus.

Kebutuhan catu daya untuk

rangkaian adalah 12V dan 5V.

Gambar Rangkaian Catu Daya

Karena mikrokontroller AT89S52

dan komponen lainnya

membutuhkan tegangan 12V dan

5V maka digunakan IC regulator

dalam rangkaian catu daya, yang

fungsinya untuk menstabilkan

tegangan output . Untuk keluaran

12V digunakan IC 7812 dan

untuk keluaran 5V digunakan

IC 7805. Dioda tipe 1N 4001

digunakan sebagai penyearah.

Sementara Kapasitor digunakan

untuk menekan ripple yang terjadi.

Page 14: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 10

Untuk indikator yang menandakan

keluaran catu daya yang aktif

digunakan LED yang diberi

pembatas arus ( resistor ) agar

dapat menyala dengan baik.

RANGKAIAN PENAMPIL LCD

LCD berfungsi sebagai display untuk

menampilkan jumlah pin dan sebagai

keterangan benar – salahnya pin

yang telah ditekan.

Gambar Rangkaian LCD 16 x 2

Tabel Spesifikasi LCD 16 x 2

PIN SYM

BOL

LEVEL FUNCTION

1 – Power, GND2 V DD – Power, 5V 3 V 0 – Power, for LCD Drive 4 RS H/L Register Select Signal

H: Data Input

5 R/W H/L H: Data Read (LCD–

>MPU)

L: Data Write (MPU– 6 E H,H–

>L

Enable

7–

14

DB 0

H/L Data Bus:Sofware

selectable 4–or 8–bit

15 NC – NOT CONNECTED 16 NC – NOT CONNECTED

Modul LCD Character dapat dengan

mudah dihubungkan dengan

mikrokontroller seperti AT8535.

LCD yang akan kita praktikumkan ini

mempunyai lebar display 2 baris 16

kolom atau biasa disebut sebagai

LCD Character 2x16, dengan 16 pin

konektor, display karakter pada LCD

diatur oleh pin EN, RS dan RW.

Jalur EN dinamakan Enable. Jalur

ini digunakan untuk memberitahu

LCD bahwa anda sedang

mengirimkan sebuah data. Untuk

mengirimkan data ke LCD, maka

melalui program EN harus dibuat

logika low “0” dan set pada dua jalur

kontrol yang lain RS dan RW. Ketika

dua jalur yang lain telah siap, set EN

dengan logika “1” dan tunggu untuk

sejumlah waktu tertentu ( sesuai

dengan datasheet dari LCD tersebut

) dan berikutnya set EN ke logika

low “0” lagi. Jalur RS adalah

jalur Register Select. Ketika RS

berlogika low “0”, data akan

dianggap sebagai sebuah perintah

atau instruksi khusus ( seperti clear

screen, posisi kursor dll ). Ketika RS

berlogika high “1”, data yang

dikirim adalah data text yang akan

ditampilkan pada display LCD.

Sebagai contoh, untuk menampilkan

huruf “T” pada layar LCD maka

RS harus diset logika high “1”.

Jalur RW adalah jalur kontrol

Read / Write. Ketika RW berlogika

Page 15: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 11

low ( 0 ), maka informasi pada bus

data akan dituliskan pada layar LCD.

Ketika RW berlogika high ”1”, maka

program akan melakukan pembacaan

memori dari LCD.

Sedangkan pada aplikasi umum pin

RW selalu diberi logika low ”0”.

Pada akhirnya, bus data terdiri dari

4 atau 8 jalur ( bergantung pada

mode operasi yang dipilih oleh

user ). Pada kasus bus data 8 bit,

jalur diacukan sebagai DB0 s/d

DB7 Beberapa perintah dasar yang

harus dipahami adalah inisialisasi

LCD Character.

RANGKAIAN BUZZER

Buzzer berfungsi sebagai alarm

jika terjadi kesalahan pada sistem

atau proses penekanan pin yang

diminta. Buzzer dihubungkan ke

port 1.0 pada mikrokontroler dan

aktif jika diberi logik 1.

Gambar Rangkaian Buzzer

RANGKAIAN DRIVER MOTOR

L293D

Secara umum motor DC berlaku

persamaan GGL lawan, yang ada

hubungannya dengan kecepatan

sebagai berikut,

Eb = Km .φ. ω

dengan: ω = kecepatan motor

dalam putaran perdetik ( pps ) Eb =

GGL lawan yang dibangkitkan

oleh jangkar ( volt ) φ= fluks

perkutub ( weber ) Motor DC

magnet permanen mempunyai medan

magnet yang konstan (φ) sehingga

kecepatan motor dipengaruhi dan

berbanding lurus dengan tegangan

belitan jangkar. Kurva tegangan-

kecepatan dari suatu motor DC ada

saat beban nol terlihat pada gambar.

Gambar Grafik tegangan motor DC

Motor DC mempunyai dua

bagian dasar yaitu :

1. Bagian diam / tetap

(stasioner) yang disebut stator. Stator

ini menghasilkan medan magnet,

baik yang dibangkitkan dari sebuah

koil (elektromagnetik) atau magnet

Page 16: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 12

permanen. Bagian stator terdiri dari

bodi motor yang memiliki magnet

yang melekat padanya. Untuk

motor kecil, magnet tersebut adalah

magnet permanen sedangkan untuk

motor besar menggunakan

elektromagnetik. Kumparan yang

dililitkan pada lempeng-lempeng

magnet disebut kumparan

medan.

2. Bagian berputar / penggerak

(pintu masuk dan keluar) ini

berupa sebuah koil dimana arus

listrik mengalir. Suatu kumparan

motor akan berfungsi apabila

mempunyai :

• Kumparan medan,berfungsi

sebagai pengahsil medan magnet.

• Kumparan jangkar, berfungsi

sebagai pengimbas GGL pada

konduktor yang terletak pada laur-

alur jangkar.

• Celah udara yang memungkinkan

berputarnya jangkar dalam medan

magnet.

RANGKAIAN LIMIT SWITCH

Limit switch adalah sejenis

saklar pemutus arus yang terdiri

dari kontak NO dan kontak NC.

Pada alat penelitian ini limit switch

digunakan sebagai pembatas

putaran motor pada gerakan pintu.

Limit switch yang digunakan

adalah 2 buah, limit switch yang

pertama digunakan sebagai

pengendali motor saat pintu sudah

tertutup dan limit switch kedua

digunakan sebagai pengendali

motor saat pintu sudah terbuka.

Gambar Rangkaian Limit Switch

RANGKAIAN KESELURUHAN

Pada dasarnya alat yang dibuat

merupakan sebuah alat pengaman

ruangan yang pada sebuah pintu

dengan menggunakan PIN (

Personal Identification Number )

sebagai kunci untuk membuka

ruangan tersebut. Untuk rangkaian

lengkap alat dapat dilihat pada

gambar.

Page 17: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 13

Gambar Rangkaian Lengkap

Pada saat catu daya dihidupkan maka

keypad akan melakukan proses scan

kemudian keypad akan mengirimkan

sinyal ke mikrokontroler untuk

diproses, bila sesuai dengan data pin

yang diminta maka mirokontroler

akan menampilkan melalui LCD, dan

disalurkan ke pembalik putaran

motor / motor driver kemudian motor

akan bergerak membuka pintu dan

berhenti setelah mengenai limit

switch 2 yang menandakan pintu

sudah terbuka. Sebaliknya jika data

yang diterima oleh mikrokontroler

tidak sesuai dengan data pin yang

diminta maka mikrokontroler akan

menampilkan melalui LCD dan

tanda alarm akan berbunyi. Alarm

yang digunakan berupa buzzer

PERANCANGAN MEKANIK

Kerangka pintu terbuat dari

bahan alumunium yang sudah

berbentuk balok, yang kemudian

dibentuk menyerupai kusen, dan

untuk pintunya terbuat dari bahan

mika akrilik, replikasi pintu ini

terdiri dari satu buah pintu yang

berfungsi sebagai pintu keluar dan

pintu masuk. Pintu yang

digunakan adalah pintu geser

dengan dua buah akrilik yang

masing – masing bergerak

berlawanan karena masing –

masing akrilik dikaitkan dengan

belt yang digerakkan

menggunakan putaran motor. Limit

switch satu dipasang untuk

mengetahui bahwa pintu tertutup

lalu motor berhenti berputar, dan

Limit switch dua dipasang

untuk mengetahui bahwa pintu

terbuka dan motor berhenti

berputar. Untuk ukuran miniatur

pintu adalah sebagai berikut ;

• Kerangka pintu yaitu panjang 42

cm, tinggi 34 cm, dan lebar 4 cm

• Pintu yaitu tinggi pintu 15,5

cm dan lebar pintu 8 cm

Page 18: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 14

Gambar Miniatur Pintu PENGUJIAN ALAT

Untuk mengetahui kemampuan

atau kinerja alat keseluruhan maka

dilakukan pengujian. Pengujian

yang dilakukan adalah dengan

menekan tombol pada keypad yang

kemudian input akan diproses oleh

mikrokontroler sehingga

menghasilkan output ke LCD,

motor driver dan buzzer. Dalam

setiap penekanan tombol keypad

yang kemudian diproses oleh

mikrokontroler akan menghasilkan

output pada LCD yang sesuai

dengan tombol keypad yang telah

ditekan. Setelah password

dimasukan dengan menekan tombol

enter atau “*” pada keypad, maka

data akan diproses kembali oleh

mikrokontroler. Jika data pin yang

dimasukkan sesuai dengan data pin

yang dimaksud maka akan

menghasilkan output pada LCD

yang menampilkan “password

benar” dan menghasilkan output

pada motor driver sehingga pintu

akan terbuka, dengan waktu 10

detik maka pintu akan tertutup

kembali. Namun jika data pin yang

dimasukkan tidak sesuai dengan

data pin yang dimaksud maka akan

menghasilkan output pada LCD

yang menampilkan “password

salah” dan menghasilkan output

pada buzzer sehingga buzzer akan

berbunyi dan pintu tetap tertutup.

Berikut adalah hasil pengujian

alat ;

• Keadaan awal

Tampilan LCD

Pintu tertutup

• Keadaan LCD saat keypad

ditekan ‘*’ (enter) untuk masuk ke

mode pasword

Tampilan LCD

• Keadaan LCD saat input

password

Password yang diminta

• Keadaan LCD dan pintu

setelah tombol “ * “ ( enter )

ditekan

Page 19: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 15

Password benar

Pintu terbuka

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dari pembahasan

bab-bab sebelumnya maka dapat

ditarik kesimulan sebagai berikut :

1. Alat ini berfungsi efektif

sebagai pengaman ruangan dengan

menggunakan PIN (Personal

Identification Number) berbasis

Mikrokontroller AT89S52

2. Kelemahan dari alat ini

ketika listrik padam maka alat ini

tidak dapat berfungsi

DAFTAR PUSTAKA

1. MacKenzie, I Scott, The

8051Microcontroller, New Jersey:

Prentice Hall, 1995.

2. Woolard, Barry. 2002. Basic

Electronic, atau Elekronika Praktis,

terj. H.Kristono, Jakarta : PT.

Pradnya Paramita.

3. My tutorial cafe, the toucht

of Electronics Technology

Page 20: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 16

PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG

DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP

Yudhi Gunardi1, Muhendrik Fakhrudin Arrozi2

Telepon: 021-5857722 (hunting), 5840816 ext. 2600 Fax: 021-5857733

Abstrak - Perancangan suatu alat

sistem kendali industri yang

disimulasikan dalam bentuk

pengendalian level simulator

menggunakan Mikrokontroler model

AVR 8535, di misalkan sebagai

suatu tangki dalam industri yang

dilengkapi dengan dua buah valve

untuk mengisi cairan, dan sebuah

pompa untuk memompa cairan

keluar dari tangki serta alat pengukur

level pada tangki tersebut. Dengan

mengendalikan level simulator

tersebut menggunakan PC komputer

melalui port paralel baik secara

manual remote maupun auto remote,

menjadikan PC komputer dirumah

tidak hanya sebagai PC biasa tetapi

juga dapat mengendalikan peralatan

seperti level simulator dengan

tambahan perangkat lunak Visual

Basic 6.0.

Pengendalian tidak hanya untuk satu

PC komputer yang berada dekat

dengan alat yang dikendalikan, tetapi

dikembangkan dengan Solusi yang

tepat yaitu dengan menggunakan

model client-server pada jaringan

computer. Model ini memberikan

kemungkinan pada pengguna atau

client yang terhubung dengan

jaringan local dengan Lan maupun

Wifi ke sisi PC server yang

terhubung langsung ke level

simulator, dapat ikut memantau dan

mengendalikan level simulator

tersebut selama client mengetahui IP

dari server.

Kata kunci: Level simulator, Client-

serve r, computer

PENDAHULUAN

Sistem pengendalian dan monitoring

merupakan hal yang sangat diperlukan

dalam suatu proses kecil ataupun besar

seperti pada industri. Pengendalian

secara manual banyak dilakukan

dirumah-rumah, seperti pengendalian

pada tangki air. Dimana proses mengisi

tangki terus diawasi hingga kita

mematikan pompa air. Proses manual

juga banyak dilakukan dikanal-kanal

1,2Jurusan Teknik Elektro ,Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat.

Email: [email protected]

Page 21: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 17

pengisi waduk atau pintu air. Proses ini

banyak menguras tenaga dan dan

waktu. Namun pada Industri proses

tersebut sudah digantikan dengan

sistem otomatisasi, yang tentunya

dengan teknologi dan biaya yang

tinggi, seperti pada sistem DCS dan

PLC.

PC atau personal komputer

yang kita biasa gunakan dirumah dapat

dimanfaatkan untuk sistem otomatisasi

yang sederhana. Sistem pengukuran

dan pengendalian serta monitoring

dapat kita andalkan pada sebuah PC

dengan tambahan perangkat lunak serta

perangkat keras yang sederhana.

Seperti pengukuran level air atau

ketinggian air pada waduk dan pintu

air, atau tangki air rumah, dimana hasil

pengukuran oleh sensor level air

dikirim ke komputer (PC) setelah di

ubah menjadi bilangan digital. Data

hasil pengukuran menjadi mudah

dimonitoring dan di buat menjadi

sistem otomasisasi.

Masalahnya sekarang kondisi yang

dipantau atau dimonitoring terkadang

jaraknya jauh atau berbahaya. Maka

dibutuhkan pemantauan dan

pengendalian dari jauh. Namun

dengan perkembangan teknologi

yang semakin maju, jarak bukan

menjadi kendala lagi. Komputer

yang terhubung dengan LAN atau

internet dapat ikut memantau atau

monitoring pengukuran level air

pada suatu tangki.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan

dala Penelitian ini adalah sebagai berikut

:

a) Studi Pustaka dengan

mencari dan membaca buku-buku

referensi, literatur, artikel ataupun

diktat kuliah yang berbentuk

softcopy maupun hardcopy mengenai

mikrokontroler, PPI 8255 dan dasar-

dasar VB6.

b) Melakukan perancangan dan

pembuatan perangkat keras

(hardware) yang berupa level simulator

dengan menggunakan mikrokontroler

ATMEL seri ATmega8535 dan PPI

8255

c) Merancang dan membuat

Perangkat Lunak (Software) bahasa C

untuk mikrokontroler dan Visual basic

6.0 untuk sisi server dan client

d) Melakukan pengujian dan

analisa sehingga akan diketahui hasil

alat yang sudah dibuat dan

karakteristiknya. Dengan demikian

akan dapat diketahui berbagai

Page 22: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 18

kelebihan maupun kekurangan dari alat

tersebut.

e) Membuat laporan hasil

perancangan, pembuatan, dan analisa

serta kesimpulan dalam sebuah laporan

Penelitian.

Perancangan dan Pembahasan

Perancangan Perangkat Keras

Perangkat keras yang

digunakan merupakan perangkat

simulator level tangki air yang

digunakan sebagai alat yang terkendali,

dimana terdapat switch sebagai

simulator 2 valve air dan 1 pompa air,

dan led sebagai simulator level dan

juga antarmuka yang menjembatani

dengan komputer sebagai

pengendalinya.

Perancangan sistem ini berbasis

Mikrokontroler AVR 8535 beserta

komponen pendukungnya sebagai

berikut

Gambar.1 Perancangan Sistem

Mikrokontroler

Ada tiga bagian perangkat keras

yang digunakan yaitu :

1. Unit Mikrokontroler

2. Unit interface

3. Display dan switch control

1) Mikrokontroler digunakan sebagai

komponen utama kendali simulator

dengan fungsinya untuk melakukan

simulasi perhitungan perubahan level

tangki berdasarkan input dari switch

atau computer melalui parallel port,

kemudian di tampilkan

menggunakan led sebagai petunjuk

level tangki.

Penggunaan port-port untuk input

dan output pada mikrokontroler

AVR 8535 adalah sebagai berikut:

Port a0 – a7 digunakan

sebagai parallel data bus, untuk

mengirim data dari MCU ke PC.

Data yang dikirim adalah data

kalkulasi level air 0-100 dec dalam

bentuk 8 bit data, dan bit ke 7 hanya

untuk status mode pengoperasian

“Remote/Local”

Port b0 – b2 digunakan

menyalakan / mematikan led kondisi

pompa & valve

Port b4 – b7 digunakan ppi

control bus, untuk mengaktifkan

pengiriman data dari MCU ke PPI

Page 23: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 19

Port c0 – c4 digunakan untuk

membaca input dari switch sebagai

kendali lokal pompa & valve

Port c5 – c7 digunakan sebagai

paralel control bus, untuk membaca

input dari PC sebagai kendali remote

pompa & valve

Port d0 – d7 digunakan sebagai

PPI data bus, untuk mengirim data dari

MCU ke PPI

2) Unit Interface atau Komunikasi

MCU ke PC digunakan untuk

mengirim kendali pompa dan valve

dari PC ke simulator, dan mengirim

data level tangki dari simulator ke PC.

Perancangan unit antarmuka ini

digunakan untuk menghubungkan

MCU dengan port paralel pada

komputer.

Gambar. 2 Schematic paralel port

dari MCU ke PC

Penyambungan MCU ke parallel port

PC menggunakan aturan sebagai berikut:

MCU port a0 – a7 disambung

ke parallel port d0 – d7, dimana 7 bit

digunakan untuk mengirim data

angka / persentase level tangki dari

MCU ke PC, dan 1 bit terakhir

digunakan sebagai pengirim kondisi

local/remote.

MCU port c5 disambung ke

parallel control port c0 pin-1 untuk

mengirim kendali valve 1 dari PC ke

MCU

MCU port c6 disambung ke

parallel kontrol port c1 pin-14 untuk

mengirim kendali valve 2 dari PC ke

MCU

MCU port c7 disambung ke

parallel control port c2 pin-16 untuk

mengirim kendali pompa dari PC ke

MCU

3) Perancangan display digunakan

untuk simulasi level pada tangki air,

dengan gambar sebagai berikut

Page 24: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 20

Gambar. 3 Schematik PPI ke LED

level

Penggunaan PPI sebagai port

expander atau menambah jumlah I/O

pada MCU yang dihubungkan ke 20

led. Led menyala sesuai data yang

dilatch dalam PPI, dimana data

dikirim dari MCU sesuai dengan

tabel yang dibuat. Sedangkan

Perancangan switch digunakan

sebagai simulator valve dan pompa

Perancangan Perangkat Lunak

Perangkat keras yang digunakan

merupakan perangkat simulator level

tangki air yang digunakan sebagai

alat yang terkendali, dimana ada tiga

bagian perangkat lunak yang

digunakan yaitu :

1. Perangkat lunak

Mikrokontroler

2. Perangkat lunak dengan VB 6

sisi server

3. Perangkat lunak dengan VB 6

sisi client

Perangkat lunak pada mikrokontroler

didesain dengan fungsi :

a) Menerima input logika dari

switch sebagai dasar

perhitungan level

b) Menerima &

menterjemahkan input logika

dari PC sebagai dasar

perhitungan level

c) Melakukan perhitungan dan

aplikasi database untuk

membuat simulasi level

d) Mengirim output ke PPI

sebagai driver untuk

menyalakan led

e) Mengirim output ke PC

melalui parallel data bus

untuk memberi informasi

angka /persentase level

Perhitungan dan aplikasi database

pada mikrokontroler membuat level

berubah mirip dengan perubahan

level pada tangki sesungguhnya

dengan cara melakukan pembaruan

display sesuai waktu yang

diperhitungkan.

2. Perangkat lunak dengan VB 6

pada sisi server di desain dengan fungsi

a) Pembacaan Data Paralel Port

dan menampilkan ke display

b) Melakukan perhitungan data

dengan timer untuk Auto

remote dan mengirim ke

paralel port (control Port)

c) Membaca set point dan

menerapkan untuk auto

remote

Page 25: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 21

d) Melakukan perintah untuk

manual remote dan mengirim

ke paralel port (control Port)

e) Membuat koneksi ke client

dan mengirim serta menerima

data dari client

Pembacaan dan pengiriman sinyal ke

parallel port di desain untuk

pemrogaman per bit dari tiap pin

parallel tersebut. Hal tersebut dapat

dilakukan dengan penambahan io.dll

pada system32 windows.

Program diawali dengan

pembacaan data parallel port dari

data D0-D7 dan data dari parallel

port akan langsung ditampilkan ke

display. Berikutnya akan di connect

ke client yang berujung pada

pengiriman dan penerimaan perintah

dari client. Seting manual di sini

berarti peralatan valve-1, valve-2 dan

pompa di jalankan secara manual,

sedangkan untuk setting auto maka

valve dan pompa akan berjalan

berdasarkan set point Low Low “LL”

dan High High“HH” yang di

tetapkan mengikuti timing diagram

berikut untuk menjalankan auto level

simulator.

Gambar.4 Timing diagram sistem

auto level simulator

3) Perangkat lunak pada sisi client di

desain untuk membuat koneksi ke

Server dan meminta-menerima data

serta menampilkan ke display.

Melakukan perintah untuk manual

remote dan mengirim ke sisi server

HASIL UJI COBA

Hasil uji coba terbagi atas:

1. Hasil uji perangkat keras yaitu alat

level simulator.

MCU yang terhubung dengan

parallel port dan di koneksikan

dengan komputer, data yang dikirim

MCU merupakan decimal 1-100

yang dikirim dalam bentuk 8 bit

Binary, dan port yang dibaca adalah

data port parallel 378h (888d).

Berikut hasil pembacaan Data port

parallel.

Page 26: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 22

Tabel.1 Hasil Pembacaan Data

port parallel dari MCU

Hasil pada table terlihat sama antara

mikrokontroler dan pembacaan data

port parallel, walaupun ada delay

milisekon yang dapat di abaikan. Di

tampilan Led display simulator

menunjukkan hasil level atau bar

yang sama dengan data yang di

terima komputer melalui parallel

port.

2. Hasil uji perangkat lunak yaitu

untuk mengendalikan alat level

simulator

Pengendalian pada sisi Server di

awali pembacaan parallel port dan

program akan menampilkan kondisi

level alat simulator seperti gambar

berikut:

Gambar.5 Tampilan program sisi

server

Valve atau pompa akan berwarna

merah bila ON, dan system auto akan

berjalan sesuai set point yang

diberikan.

Pengendalian pada sisi client di awali

dengan meminta koneksi kesisi

server. Ini bisa terjadi jika sisi server

membuka koneksi dan mengirimkan

datanya. Client langsung dapat

melihat perubahan level pada alat

simulator melalui sisi server.

Gambar.6 Tampilan program sisi

client

Page 27: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 23

Sebelumnya sisi client harus

memasukkan TCP/IP address sisi

server di IPserv.dll.

Pengendalian manual remote dapat

dilakukan baik dari sisi server

maupun dari sisi client dengan

menekan tombol manual, dan bila di

tutup maka akan menjadi auto

system kembali.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dan

evaluasi dari pengendalian level

simulator melalui jaringan TCP/IP

maka dapat di simpulkan sebagai

berikut:

1. Pengendalian system pada

industri (level cairan pada

tangki) dapat dilakukan

dengan memanfaatkan

teknologi client-server pada

jaringan komputer.

2. Siapapun dapat memantau

dan mengendalikan level

simulator sebagai client

apabila telah terinstal

program sisi client dan

mengetahui IP address dari

server baik melalui jaringan

local dengan Lan maupun

Wifi dan jaringan internet

3. Alat level simulator dapat

berjalan dengan baik yang

dapat dimisalkan seperti

tangki yang berisi cairan

dengan alat yang terpasang

didalamnya dan alat

pengukur level di tangki

tersebut

Saran

Sistem ini dapat dikembang kan

untuk sistem pengendali yang lain

misalnya untuk monitoring

breakdown mesin, pengendalian

peralatan rumah tangga,

pengendalian equipment yang

terkontrol melalui PLC maupun DCS

dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

1. Tri Daryanto dan TW

Wisjhnuadji 2009. Aplikasi

Pengendali Lampu Ruangan

Berbasis Jaringan Tcp/Ip Dengan

Visual Basic 6.0. Yogyakarta:

Penerbit Explore

2. Agus Sudono. 2004.

Memanfaatkan port printer komputer

menggunakan Delphi. Semarang:

Penerbit Smart Books

3. Team Madcoms. 2005.

Mahir Dalam 7 Hari Pemrogaman

Visual Basic 6.0. Yogyakarta:

Penerbit Andi

Page 28: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 24

4. Dwi Saputra. 2009.

Workshop Visual Basic 6.0 Level

Beginner. Modul sharing VB 6.0

ISTA Teknik Informatika 2007

5. Romy Budhi Widodo. 2009.

Embedded system menggunakan

mikrokontroler dan pemrogaman C.

Yogyakarta: Penerbit Andi

6. Purbo,O.W. 1992. Jaringan

Komputer Menggunakan Protokol

TCP/IP. Department of Electrical

and Computer Engineering. Canada:

University of Waterloo

Page 29: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 25

RANCANG BANGUN PENCATAT HASIL PRODUKSI PADA INDUSTRI METAL PRINTING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

Andi Adriansyah1,Fanny Fajrillah Dasni2

Telepon: 021-5857722 (hunting), 5840816 ext. 2600 Fax: 021-5857733

Abstrak - Alat pencatat hasil

produksi berbasis visual basic

merupakan alat yang digunakan

untuk melakukan perhitungan hasil

produksi dari waktu ke waktu dan

mengeluarkan laporan hasil produksi

yang telah dilakukan secara detail

dan otomatis. Alat ini sangat berguna

pada dunia industri terutama pada

proses manufacturing atau produksi.

Perancangan ini bertujuan untuk

membangun sustu sistem pencatat

hail produksi yang dikhususkan pada

industry metal printing yang berbasis

visual basic 6.0. program dirancang

untuk secara otomatis mengirim data

hasil produksi yang dihitung melalui

sensor kedekatan atau proximity

switch, dan program jugasecara

otomatis dapat mendeteksi apabila

terjadi perubahan suhu dibawah atau

diatas normal yang akan

menghentikan proses pencatatan

hasil produksi seketika apabila

kondisi suhu berada diluar normal.

Selain itu program juga dapat

menampilkan laporan hasil produksi

secara langsung, berkala dan

otomatis jika proses produksi telah

selesai sehingga dapat

mempermudah dalam proses

perencanaan produksi selanjutnya.

Dari hasil implementasi dan

pengujian, didapat bahwa sensor

memiliki akurasi yang cukup bail

dimana pembacaan jarak antar objek

yang dibaca dapat dilakukan hingga

1/10 detik dan untuk pembacaan

suhu dapat dibaca juga dengan baik.

Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa secara keseluruhan sistem

melakukan fungsinya dengan baik

sesuai denggan yang diharapkan.

Kata Kunci : Pencatat hasil

produksi, Visual Basic, Komunikasi

Paralel

PENDAHULUAN

Dalam era persaingan industri yang

semakin global disertai

perkembangan teknologi yang pesat,

industri-industri terus berusaha

1,2Jurusan Teknik Elektro ,Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat.

Email: [email protected]

Page 30: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 26

meningkatkan kuantitas dan kualitas

produk yang dihasilkannya.

Perkembangan hasil industri yang

semakin meningkat secara terus-

menerus memerlukan dukungan

proses produksi yang lancar. Dalam

hal ini perusahaan industri

menginginkan availabilitas sistem

yang tinggi, agar proses produksinya

berjalan dengan lancar serta mampu

mempertahankan eksistensinya dan

meningkatkan kualitas produk serta

efisiensi biaya sehingga mampu

bersaing dengan perusahan industri

yang lain. Kelancaran proses tersebut

membutuhkan dukungan mesin-

mesin atau peralatan produksi yang

selalu berada dalam kondisi yang

baik.

Dengan semakin maju dan

berkembangnya teknologi maka

pemenuhan kebutuhan akan

teknologi baru yang menawarkan

setumpuk kemudahan terasa sangat

mendesak. Manusia menginginkan

segala sesuatunya dikerjakan dengan

cepat, akurat dan seminimal mungkin

waktu, tenaga dan energy yang

diinvestasikan.

Elektronika dan Teknologi Informasi

merupakan dua bidang ilmu dari

sekian banyak bidang ilmu yang ada,

yang berkembang dengan cepat dan

sangat dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan diatas, baik dimasa kini

terlebih dimasa yang akan dating,

apalagi keduanya dipadukan dan

dipakai untuk membangun sebuah

system, maka manusia akan

merasakan manfaat yang lebih

optimal. Perangkat elektronika

memegang peranan dalam hal

pengolahan data yang dihasilkan

oleh rangkaian elektronik tersebut.

Batasan Masalah

Pembahasan masalah pada

penelitian proyek akhir ini

memfokuskan pada pembuatan

perangkat lunak (software) yaitu

listing program dalam bahasa

pemrograman Microsoft Visual

Basic ataupun perangkat kerasnya,

rangkaian aplikatif yang berupa

rangkaian perhitungan hasil produksi

pada industri metal printing dengan

menggunakan sensor Proximity dan

alat pendeteksi suhu dengan

menggunakan termokopel.

Pengoperasian alat ini melalui

software yang telah terinstall pada

PC yang terhubung dengan alat

melalui port paralel yang tersedia.

Kebutuhan PC untuk menjalankan

Page 31: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 27

software adalah Pentium II, ISA slot,

operating system Windows 98.

Bahasan Penelitian

Blok Diagram

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Perancangan sistem secara

keseluruhan terdiri atas 2 bagian

utama, yaitu perancangan perangkat

keras dan perangkat lunak. Perangkat

lunak yang digunakan yaitu Visual

Basic 6.0 sedangkan perangkat keras

yang digunakan yaitu antarmuka

hardware yang meliputi catu daya,

termokopel, pengatur suhu, proximity

sensor dan beberapa perangkat keras

pendukung lainnya. Pembuatan yang

dilakukan dengan menuangkan aliran

program yang tela h direncanakan ke

dalam bahasa pemrograman

sekaligus menyesuaikan output yang

diharapkan dengan komponen -

komponen pendukung lainnya.

Perangkat Keras

Perangkat keras dibutuhkan

sebagai sarana antarmuka (interface)

antara komputer dengan pengguna.

Fungsi perangkat keras dalam

pencatat hasil produksi ini adalah

sebagai sensor yang mendeteksi

produk dan suhu kemudian dengan

acuan suhu tertentu akan diberikan

kondisi rendah, normal atau tinggi

yang kemudian disinyalkan dengan

lampu LED (kuning, hijau atau

merah) sebagai indikator sedangkan

komputer akan mulai menghitung

hasil produksi pada saat kondisi suhu

normal. Secara umum perangkat

keras pada siatem ini terbagi atas

Power supply, rangkaian sensor

suhu, rangkaian sensor pencatat atau

proximity switch, driver LED dan

rangkaian interface paralel port.

Gambar 3.2 Perangkat Keras

Page 32: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 28

Perangkat Lunak

Gambar 3.3 Menu Utama Sistem

Form Kapasitas Produksi Line

Printing ini merupakan Menu Utama

yang akan digunakan oleh user untuk

melakukan perhitungan kapasitas

produksi dan memonitor temperatur

oven mesin cetak (monitoring berupa

kondisi low heat, normal dan over

heat). Saat pertama kali program ini

dijalankan user diharuskan terlebih

dahulu meng-klik commond button

reset sebelum mengisi data – data

produksi yang akan dilaksanakan,

yang terbagi atas :

1. Kolom Shift untuk mengetahui

shift produksi saat itu dengan

memilih pada list yang tercantum

di dalam combo box (shift 1, shift

2, atau shift 3).

2. Kolom Design untuk mengetahui

design produksi yang akan

dijalankan

3. Kolom Plan untuk mendata

target jumlah/rencana hasil

produksi dalam 1 shift.

Setelah mengisi semua kolom diatas

sesuai dengan rencana produksi

kemudian klik command button set

untuk menyimpan data tersebut ke

database. Proses selanjutnya adalah

dengan meng-klik command button

Start untuk memulai perhitungan

produksi. Setiap perubahan data

aktual hasil produksi maupun selisih

hasil produksi yang masuk akan

ditampilkan dalam bentuk visual

dapat dilihat pada kolom Aktual dan

Selisih.

Saat perhitungan hasil produksi

secara bersamaan dilakukan juga

monitoring temperatur oven mesin

cetak berdasarkan pada masukan dari

Temperature Control sehingga user

dapat segera mengetahui jika

temperatur mesin dibawah (low heat)

atau diatas (over heat) standar.

Monitoring temperatur ini

ditampilkan secara visual yang

dibagi menjadi tiga kondisi, yaitu :

Low Heat = Kondisi saat suhu

di bawah batas

bawah set point

Page 33: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 29

(label low heat

akan berkedip)

Normal = Kondisi saat suhu

pada batas set

point (label

normal akan

menyala)

Over Heat = Kondisi saat suhu

di atas batas atas

set point (label

over heat akan

berkedip)

Pada saat temperatur dalam kondisi

low heat atau over heat perhitungan

secara otomatis akan berhenti hingga

kondisi kembali normal. Saat kondisi

over heat selain diberikan peringatan

secara visual juga diberikan

peringatan secara audio.

ANALISA DAN PENGAMATAN

Pengujian perangkat keras ini

dilakukan dengan memberikan input

secara manual dan mengamati serta

menganalisa hasil yang diberikan

oleh rangkaian tersebut.

Gambar 4.1 Realisasi Alat

Sensor Proximity

Pengujian dilakukan dengan

memberikan input berupa logam

pada sensor proximity (sensing

object) dengan jarak yang berbeda

Tabel 4.1 Pengujian Sensor

Proximity

Dari tabel hasil pengujian di atas

terlihat bahwa Sensor Proximity

dalam keadaan baik, dimana hasil

keluaran output dari sensor berbeda –

beda sesuai dengan ada tidaknya

object logam pada input sensor

(sensing object). Nilai tegangan

11,76 VDC pada Q1 dan Q2

menunjukkan LPT1 dalam kondisi

High sedangkan tegangan 0V

menunjukkan LPT1 dalam keadaan

Low. Sedangkan jarak maksimum

antara sensor dengan objek sesuai

dengan analisa adalah maksimum 5

mm.

Page 34: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 30

Hasil pengujian tersebut di

atas dapat dilihat bahwa kondisi LED

indicator pada sensor akan menyala

apabila objek berada pada input

sensor dan mendapatkan kondisi

High.

Rangkaian Sensor Suhu

Rangkaian sensor suhu pada

penelitian ini menggunakan beberapa

part yaitu termokopel type J dan

Temperature Controller yang akan

mengubah besaran suhu menjadi

output tegangan. Besaran suhu yang

kita uji antara 0 - 130°C dengan set

point pada 100°C dengan range

toleransi 10% dari set point yaitu

lower limit 90°C dan high limit

110°C

Tabel 4.2 Perbandingan Suhu dan

output Temperature Control

Output dari Temperature

Controller inilah yang menjadi acuan

untuk software menghitung hasil

produksi atau tidak, karena jika

kondisi suhu pada lower limit dan

high limit maka software akan

berhenti menghitung sampai kondisi

suhu kembali pada normal. Pada saat

suhu mencapai high limit maka

buzzer akan otomatis berbunyi.

Perangkat Lunak

Gambar 4.2 Tampilan Aplikasi VB

6.0

Syarat agar perhitungan hasil

produksi dapat dilakukan adalah

suhu pada oven harus dalam kondisi

normal sesuai dengan set point yang

telah kita seting pada temperature

controller dan hal ini disimulasikan

dengan tampilan pada komputer

disertai signal dan tanda-tanda yang

mendukung adanya perubahan suhu.

Pada setiap perubahan data

aktual hasil produksi maupun selisih

hasil produksi yang masuk akan

ditampilkan dalam bentuk visual

berupa angka. Pada kolom selisih

Page 35: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 31

akan menampilkan kekurangan atau

kelebihan hasil aktual produksi

dibandingkkan dengan plan yang

telah direncanakan, dengan rumus

sebagai berikut :

Selisih = Aktual – Plan

Dengan perubahan kondisi visual

sebagai berikut :

1. Ketika hasil Aktual < Plan

produksi maka Selisih produk

akan minus (-) dan ditunjukan

dengan warna merah

2. Ketika hasil Aktual > Plan

produksi maka selisih produk

akan Plus (+) dan ditunjukkan

dengan warna hijau

Pada sistem program yang dibuat ini

juga diberikan tampilan simulasi tiga

buah indicator untuk kondisi suhu

dengan warna yang berbeda. Masing-

masing warna mewakili kondisi suhu

yang berbeda yaitu Warna kuning

untuk kondisi Low Temp, warna

hijau untuk kondisi Normal Temp

dan warna merah untuk kondisi High

Temp. Pada alat sensor suhu yang

telah dibuat disetting set point

suhunya sebesar 100°C dengan range

toleransi 10% dengan kondisi

sebagai berikut :

1. Saat sensor suhu mengukur suhu

dibawah 90°C maka indikator

Low Heat akan menyala dan

counter pada program belum

dapat menghitung hasil produksi.

2. Saat sensor suhu mengukur suhu

antara 90°C - 110°C maka

indicator Normal akan menyala

dan counter pada program akan

mulai menghitung.

3. Saat sensor suhu mengukur suhu

diatas 110°C maka indicator

High Temp akan menyala dan

counter pada program akan

berhenti menghitung.

Tabel 4.3 Perbandingan Suhu dan

output Counter

Laporan Hasil Produksi

Ketika program berjalan

maka pada setiap akhir shift dapat

dilihat data hasil produksi yang telah

dikerjakan sesuai dengan design

produksinya. Data-data tersebut akan

terangkum dalam selembar tampilan

report berisi keterangan tentang

Page 36: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 32

pencatatan hasil produksi yang

dilakukan

Gambar 4.3 Laporan Kapasitas

Produksi

Selain dapat diakses untuk

melihat report kapasitas produksi,

lembar report ini juga dapat dicetak

dengan printer yang sebelumnya

harus sudah terinstall dan disetting

ke komputer.

KESIMPULAN

Dari data hasil pengamatan dan

percobaan serta analisis data yang

diperoleh dari sistem, maka peneliti

memberikan kesimpulan sebagai

berikut :

1. Perhitungan Kapasitas

Produksi dapat dilakukan dengan

menggunakan Visual Basic 6.0 yang

dapat memberikan visual yang baik

dan hasil yang akurat sehingga dapat

mempermudah dalam melakukan

pelaporan hasil produksi. Dengan

demikian perusahaan industri dapat

mencapai availabilitas sistem yang

tinggi, agar proses produksinya

berjalan dengan lancar.

2. Alat dan program

perhitungan kapasitas produksi

dengan menggunakan Visual Basic

6.0 dapat bekerja dan berjalan

dengan baik di mana sistem dapat

melakukan perhitungan pada batas

suhu yang diinginkan.

3. Dengan sistem pencatatan

otomatis dan termonitoring secara

langsung maka ketidak akuratan data

perhitungan hasil produksi yang

sebelumnya dilakukan secara manual

dapat ditiadakan serta perhitungan

menjadi lebih efektif dan efisien

yang akan mempermudah proses

perencanaan produksi

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Latihan Pemrograman

Database dengan Visual Basic

6.0, PT Elex Media Komputindo,

Gramedia – Jakarta, April 2002

2. Hadi, Rahardi, Pemrograman

Windows API dengan Microsoft

Visual Basic, PT Elex Media

Komputindo, Cetakan Kedua,

Garamedia – Jakarta, Februari

2002

Page 37: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 33

3. Kurniadi, Adi, Pemrograman

Microsoft Visual Basic 6.0, PT

Elex Media Komputindo,

Cetakan Keempat, Gramedia -

Jakarta, Mei 2001

4. Kusumo, Ario Suryo, Drs, Buku

Latihan Microsoft Visual Basic

6.0, PT Elex Media Komputindo,

Cetakan Keempat, Gramedia –

Jakarta, Februari 2002

5. MSDN Library Visual Studio

6.0, Microsoft Corporation, July

2001

6. Petroutsos Evangelos,

Menguasai Pemrograman

Database dengan Visual Basic

6.0, Buku 1, PT Elex Media

Komputindo, Gramedia –

Jakarta, 2002

7. Sjartuni, Ananta, Dasar-Dasar

Pemrograman Visual Basic 5.0,

PT Elex Media Komputindo,

Cetakan Ketiga, Gramedia –

Jakarta, April 2000

8. Yadi, Abdul, Aplikasi Visual

Basic Dalam Industri

Manufaktur, PT Elex Media

Komputindo, Gramedia –

Jakarta, 2002

9. Yung, Kok, Membangun

Database dengan Visual Basic

6.0 dan Perintah SQL, PT Elex

Media Komputindo, Gramedia –

Jakarta, 2002

Page 38: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 34

STUDI ANALISIS EFEK PERBEDAAN LOKASI TERHADAP

PERFORMANSI VIDEO STREAMING PADA JARINGAN W-LAN

INDOSAT

Said Atamimi1, Arie Budi Prasojo2

1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat.

Telepon: 021-5857722 (hunting), 5840816 ext. 2600 Fax: 021-5857733

Abstrak - Video streaming adalah

aplikasi yang dapat melayani

kebutuhan user akan data yang

bersifat real time. Dengan adanya

teknologi wireless LAN, user akan

semakin dimudahkan dalam

mengakses informasi seperti video

streaming kapan saja dan di lokasi

mana saja.

Maka penelitian ini ditujukan

agar dapat memperlihatkan hasil

video streaming dari beberapa

lokasi dalam lingkungan kantor

Indosat. Dalam percobaan ini

menggunakan beberapa perangkat

antara lain satu buah server

streaming, satu klien yang

menggunakan laptop dan AP yang

memang sudah ada dalam jaringan

LAN Indosat serta skenario lokasi

yang telah ditentukan sebagai

tempat pengambilan data.

Kemudian dilanjutkan pada tahap

pengamatan sistem dengan

melakukan peng-capture-an paket

untuk mendapatkan data berupa

throughput, delay, jitter, dan packet

loss ratio dari tiap-tiap lokasi yang

telah ditentukan.

Hasil Penelitian ini, dengan adanya

perbedaan lokasi mengakibatkan

perbedaan dari kualitas video

streaming berdasarkan parameter-

parameter yang telah didapat pada

percobaan.

Kata Kunci : video streaming,

wireless LAN, user, coverage

PENDAHULUAN

Teknologi jaringan saat ini semakin

maju dengan bertambahnya

kecepatan data yang diberikan.

Hal ini dipacu oleh pesatnya

peningkatan kebutuhan data yang

bersifat real time dalam berbagai

bidang seperti pendidikan, hiburan,

olahraga maupun untuk keperluan

bisnis. Video streaming adalah

aplikasi yang dapat melayani

kebutuhan user akan data yang

Email: [email protected]

Page 39: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 35

bersifat real time. Teknologi ini

dapat mengirimkan dan memutar

video pada saat yang bersamaan

kepada user, tanpa harus berlama-

lama menunggu untuk men-

download seluruh file video

tersebut.

Dan dengan adanya teknologi

wireless LAN makin memudahkan

user akan kebutuhan bergerak bebas

tanpa terikat pada satu tempat.

Sebagai pengganti atau perpanjangan

kabel fisik, wireless LAN menjadi

solusi bagi user untuk meng-akses

informasi di mana saja.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis performansi pengaruh

perbedaan lokasi dari tiap user

terhadap kualitas layanan video

streaming pada jaringan wireless

LAN berdasarkan parameter

throughput, packet loss, delay dan

jitter sehingga dapat menentukan

lokasi terbaik bagi user dilingkungan

kantor Indosat saat menjalankan

aplikasi video streaming sesuai

kondisi jaringan wireless LAN PT

Indosat.

PERUMUSAN MASALAH

Dalam Penelitian ini terdapat

beberapa masalah dan dirumuskan

sebagai berikut :

1. Apakah pengaruh jarak

antara user dengan Access

Point pada lokasi tertentu

dapat menurunkan kualitas

layanan video streaming pada

jaringan wireless berdasarkan

parameter throughput, packet

loss, delay dan jitter.

2. Apakah kondisi LOS (Line

of Sight) dan NLOS (Non Line

of Sight) dari user berpengaruh

pada kualitas layanan video

streaming pada jaringan

wireless berdasarkan

parameter throughput, packet

loss, delay dan jitter.

3. Bagaimanakah cara

mengkonfigurasi server

streaming agar dapat

menjalankan aplikasi

multimedia dengan

menggunakan protocol UDP.

4. Software apakah yang dapat

digunakan untuk menangkap

data-data parameter pada

client W-LAN.

Batasan Masalah

Page 40: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 36

Dalam Penelitian ini terdapat

beberapa batasan masalah, yaitu :

1. Jumlah user yang melakukan

aplikasi video

streaming berjumlah 2 user.

2. Sistem pengalamatan jaringan

menggunakan IPv4.

3. Video yang dijalankan pada

aplikasi streaming untuk semua

lokasi user memakai video

dengan format yang sama.

4. Pada percobaan tidak dilakukan

pembatasan bandwidth data untuk

aplikasi streaming atau memakai

setting-an yang sudah ada pada

perangkat wireless yang

digunakan.

5. Analisis akan membandingkan

parameter throughput, delay,

jitter, dan packet loss mulai dari

lokasi pertama

lalu berpindah hingga lokasi

kesepuluh sehingga dapat

mencapai tujuan dari Penelitian.

Dasar Transmission Control

Protocol/Internet Protocol

(TCP/IP)

TCP/IP merupakan

sekumpulan protokol yang

dikembangkan untuk mengijinkan

komputer-komputer agar dapat

saling membagi sumber daya yang

dimiliki masing-masing melalui

media jaringan.

Protokol-protokol TCP/IP

dikembangkan sebagai bagian dari

riset yang dikembangkan oleh

Defense Advanced Research

Projects Agency (DARPA). Pertama

kalinya TCP/IP dikembangkan

untuk komunikasi antar jaringan

yang terdapat pada DARPA.

Selanjutnya, TCP/IP dimasukkan

pada distribusi software UNIX.

Sekarang TCP/IP telah digunakan

sebagai standar komunikasi

internetwork dan telah menjadi

protokol transport bagi internet,

sehingga memungkinkan jutaan

komputer berkomunikasi secara

global.

Arsitektur TCP/IP

Page 41: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 37

Gambar 2.1 Model Protocol TCP/IP Sesuai dengan gambar 2.1 di atas,

TCP/IP memiliki 4 lapisan yang

antara satu dengan lainnya memiliki

protokol dengan fungsi yang saling

melengkapi satu sama lain. Lapisan-

lapisan tersebut adalah:

1. Network Access Layer

2. Internet Layer

3. Transport Layer

4. Application Layer

User Datagram Protocol (UDP)

Paket-paket datagram UDP

digunakan di dalam jaringan

Internet Protocol (IP) untuk

mengirim pesan dari satu host ke

host lain yang bersifat unreliable

dan connectionless.

Internet Protocol

Internet Protocol (IP) adalah

protocol yang memberikan alamat

atau identitas logika untuk peralatan

di jaringan computer. IP mempunyai

tiga fungsi utama yaitu:

1. Service yang tidak bergaransi

2. Pemecahan (fragmentation) dan

penyatuan paket- paket.

3. Fungsi meneruskan paket (routing).

QoS Quality of Service (QoS)

didefinisikan sebagai suatu

pengukuran tentang seberapa baik

jaringan dan merupakan suatu usaha

untuk mendefinisikan karakteristik

dan sifat dari suatu servis.

Parameter-parameter performansi

dari jaringan IP adalah:

Delay, didefinisikan untuk semua

kedatangan paket sukses dan error

setelah melewati kumpulan-

kumpulan jaringan yang tersedia

antara source dan destination.

Jitter, variasi dari delay yang

dihasilkan pada MP destination

dapat menyebabkan jitter. Packet

loss ratio, adalah perbandingan

seluruh paket IP yang hilang

dengan seluruh paket IP yang

dikirimkan antara MP pada source

dan yang tersedia antara source dan

destination.

Jitter, variasi dari delay yang

dihasilkan pada MP destination

dapat menyebabkan jitter. Packet

loss ratio, adalah perbandingan

seluruh paket IP yang hilang dengan

seluruh paket IP yang dikirimkan

antara MP pada source dan users

sehingga proses download file video

atau audio yang menghabiskan

waktu cukup lama dapat dihindari

Page 42: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 38

Protokol-protokol Streaming Pada

proses streaming protokol-protokol

yang digunakan antara lain:

1. IP: Internet Protocol

2. TCP: Transport Control

destination protocol

3. RTP: Real-time Transport

total kedatangan paket IP sukses

yang diamati di MP pada destination

selama interval waktu tertentu dibagi

oleh durasi interval waktu tersebut

(sama dengan, jumlah pengiriman

paket IP sukses per service-second).

Streaming

Streaming adalah sebuah teknologi

untuk memainkan file video atau

audio secara langsung dari sebuah

mesin server (web server). Dengan

kata lain file video atau audio yang

terletak pada sebuah server dapat

secara langsung dijalankan pada

computer client sesaat setelah ada

permintaan dari Protocol

4. HTTP: HyperText Transfer

Protocol

5. RTSP: Real-time Transport

Streaming Protocol

Sistem Transmisi pada Proses

Streaming

1. Unicast

Transmisi Unicast merupakan

transmisi informasi yang dilakukan

dari satu pengirim ke satu penerima.

2. Multicast TransmisiMulticast

merupakan transmisi dari satu

pengirim ke banyak penerima.

2.4 Wireless LAN

Wireless local area network

(WLAN) adalah sistem komunikasi

data yang fleksibel yang dapat

diimplementasikan sebagai

perpanjangan atau sebagai alternatif

pengganti untuk jaringan kabel

LAN. Saat ini peralatan Wireless

LAN mengadopsi standar keluarga

Institute of Electrical and

Electronics Engineers (IEEE)

802.11 telah didukung oleh banyak

vendor yang membuat perangkat

seperti PDA, notebook, ponsel dan

lain-lain

Arsitektur IEEE 802.11 1. Infrastructure Mode 802.11 LAN berdasarkan pada

arsitektur seluler dimana system

dibagikan ke dalam sel- sel, dengan

setiap sel (disebut Basic Service Set

atau BSS) yang dikendalikan oleh

suatu Base Stasion (disebut Access

Point atau AP). Gambar 2.4 dibawah

ini merupakan suatu Infrastructure

Page 43: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 39

Mode dengan komponen-komponen

seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Gambar 2.4 Infrastructure Mode Ad-Hoc Mode Merupakan mode operasi yang tidak

menggunakan AP dalam

membangun jaringan wireless.

Komunikasi dapat dilakukan secara

langsung oleh 2 atau lebih pengguna

dan bagian fungsional yang

sebelumnya dilakukan oleh AP,

dapat dilakukan oleh setiap end-user

station.

Standarisasi IEEE 802.11 Versi original standar IEEE 802.11 dirilis pada 1997

menspesifikasikan hanya dua data

rate 1 dan 2 Mbps untuk

ditransmisikan melalui sinyal

Infrared (IR) atau melalui frekuensi

Industrial Scientific Medical di

2,4 GHz.

Tabel 2.1 Spesifikasi IEEE 802.11

Penjelasan Alur Kerja Berikut adalah flowchart tahap- tahap

yang dilakukan selama

pengimplementasian:

Gambar 3.1 Flowchart Implementasi Sistem

Page 44: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 40

Gambar 3.2 Pemodelan Sistem

Seperti terlihat pada gambar

3.2 di atas pemodelan sistem

pengukuran dilakukan dengan 1

buah komputer sever yang

terhubung dengan jaringan LAN PT

Indosat melalui switch atau hub

menggunakan kabel UTP. Dan dua

buah komputer laptop dengan

spesifikasi yang sama sebagai 2

user yang me-request video

streaming yang terhubung dengan

jaringan LAN PT Indosat secara

wireless via Access point. Perangkat

hardware dan software yang akan

digunakan mempunyai spesifikasi

sebagai berikut:

1. Hardware

• Satu buah komputer

desktop untuk server dan

Dua buah komputer laptop

untuk user

• 1 buah Ethernet 100 Mbps

2. Software

• Windows XP Professional

• Wireshark versi 1.2.7

• VLC media player

1.0.5

Skenario Pengukuran Skenario yang dijalankan pada saat

pengukuran adalah penentuan lokasi

tersebut haruslah strategis bagi user

untuk mengakses video streaming.

Untuk pengkoneksiannya, komputer

tersebut telah terhubung secara fisik

ke dalam jaringan LAN PT Indosat

bersamaan dengan komputer lainnya

pada ruang call center melalui sebuah

switch dengan menggunakan kabel

UTP. Setelah itu IP address komputer

server harus diubah menjadi IP

address yang sesuai agar dapat

terhubung dengan jaringan LAN PT

Indosat.

Pengamatan Sistem

Pertama user bergerak ke lokasi 1

ruang call center. Tahap yang

dilakukan untuk kedua buah user

adalah:

1. Menyalakan komputer laptop.

Membuka program

Wireshark dan VLC.

2. Menghubungkan komputer

laptop ke dalam jaringan PT

Page 45: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 41

Indosat dengan cara

mengaktifkan wireless card

pada laptop, kemudian pada

menu wireless connection

akan muncul ssid (ISAT_IT)

lalu melakukan koneksi dan

meminta IP Address melalui

DHCP server.

3. Setelah terkoneksi pada

ssid (ISAT_IT) kemudian

mengkonfigurasi software

VLC dengan cara menekan

Crtl+N atau File – Open

Network Stream, lalu

checklist UDP/RTP

Multicast dan memberikan

nomor port yang sama

dengan server.

4. Setelah itu pada software

Wireshark dilakukan peng-

capture-an data dengan

cara memilih Capture – Start

setelah video streaming

sudah berjalan. Peng-

capture-n dilakukan selama

sekitar 1 menit. Pada saat

yang bersamaan di

komputer server streaming

dilakukan konfigurasi

Gambaran Analisis Analisis ini akan memberikan uraian

bagaimana pengaruh perbedaan

lokasi terhadap kualitas layanan

video streaming pada jaringan

wireless. Serta mengetahui lokasi

terbaik bagi user untuk menjalankan

aplikasi video streaming dalam

lingkungan kantor Indosat dengan

memperbandingkan parameter-

parameter yang telah didapat dengan

standar ITU-T Recommendation

G.1010 : End-user multimedia QoS

categories agar dapat tercapai

tujuan dari Penelitian ini.

Parameter-parameter yang akan

dianalisis antara lain adalah:

• Throughput, • Packet Loss Ratio • Delay • Jitter

Analisis Pemilihan Lokasi Terbaik Selama pengamatan dari 10 lokasi

yang telah dijalankan dapat terlihat

bahwa pada lokasi 4 dan 6 user dapat

menikmati kualitas layanan

streaming yang sangat baik. Video

yang ditampilkan sangat bagus

sesuai dengan data aslinya dan

berjalan mulus. Sedangkan untuk

lokasi 1, 3, 5, 9, dan 10 kualitas dari

video yang ditampilkan mulai

mengalami penurunan dengan

adanya beberapa gambar yang rusak.

Hal ini disebabkan pada lokasi

Page 46: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 42

tersebut jarak user dengan AP makin

menjauh dan banyaknya obstacle

(penghalang) antara user dan AP.

Walaupun pada persyaratan yang

berada pada tabel performance

targets for audio and video

applications, bahwa packet loss ratio

untuk aplikasi ini < 1 %, sedangkan

nilai packet loss ratio pada lokasi

tersebut menunjukkan angka 1 % < x

< 20 %, isi kandungan informasi

video streaming pada sisi klien

masih dapat ditangkap dengan baik,

meskipun kualitas gambar tidak

sebagus seperti saat menjalankan

aplikasi tersebut pada media player

yang memutar file langsung dari

dalam harddisk PC. Untuk lokasi 2,

7, dan 8 kualitas video yang diterima

pada sisi user mengalami penurunan

yang cukup besar. Hal ini

dikarenakan jarak antara user dengan

AP makin besar dibandingkan

dengan lokasi yang lainnya dan

makin banyaknya obstacle yang

menghalangi user dengan AP.

Kualitas video yang terlihat sangat

buruk dan sangat tidak nyaman untuk

dilihat oleh user. Pada lokasi 7 video

streaming yang terlihat sangat

rendah sekali.

KESIMPULAN 1. Nilai throughput yang terlihat

mempunyai nilai rata-rata 1,2166

Mbps dengan nilai tertinggi 1,372

Mbps pada lokasi 4 dan nilai

terendah 1,134 Mbps pada lokasi

7.

2. Nilai packet loss ratio yang

terlihat mempunyai rata-rata nilai

14,413 % dengan nilai terendah

0,35 % pada lokasi 6 dan nilai

tertinggi 29.45 % pada lokasi 8.

3. Nilai delay yang terlihat

mempunyai nilai rata-rata

713,3396 ms dengan nilai terendah

33,912 ms pada lokasi 6 dan

nilai tertinggi 2241,378 ms pada

lokasi 7.

4. Nilai jitter yang terlihat

mempunyai nilai rata-rata

26,333ms dengan nilai terendah

1,264 ms pada lokasi 6 dan nilai

tertinggi 70.548 ms pada lokasi 7.

5. Lokasi yang masih termasuk

dalam kategori

ITU-T G.1010 untuk parameter

streaming Throughput

menggunakan layanan video

streaming adalah seluruh lokasi

yang telah digunakan untuk

percobaan.

Page 47: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 43

6. Lokasi yang masih termasuk

dalam kategori ITU-T G.1010

untuk parameter packet loss

ratio menggunakan layanan

video streaming adalah lokasi 4

dan 6, sedangkan yang lainnya

tidak memenuhi standar ITU- T.

7. Lokasi yang masih termasuk

dalam kategori ITU-T G.1010

untuk parameter delay

menggunakan layanan video

streaming adalah seluruh lokasi

yang telah digunakan untuk

percobaan.

8. Penurunan layanan video

streaming terjadi dikarenakan

bertambahnya jarak antara user

dengan AP dan makin

banyaknya obstacle di antara

user dan AP

Saran 1. Untuk penelitian selanjutnya

sebaiknya jumlah user dapat

ditingkatkan jauh lebih besar dari

penelitian ini. Agar dapat terlihat

tingkat interferensi dari user lain,

sehingga dapat diketahui nilai-nilai

parameter yang lebih mendekati

kondisi sesungguhnya.

2. Perlu adanya sistem pembatasan

bandwidth pada server agar tidak

memenuhi trafik jaringan ketika

kondisi banyak user.

3. Perlu dilakukan pengujian pada

aplikasi lain yang bersifat dua

arah, seperti aplikasi video on-

demand dan videophone.

DAFTAR PUSTAKA 1. M. A. Miller, P.E,

“Troubleshooting TCP/IP,” 2 nd

Edition, M & T Books, New

York, 1996.

2. P. Ferguson, and G. Huston

“Quality of Service: Delivering

QoS on the Internet and in

Corporate Networks,” John Wiley

& Sons, Canada, 1998.

3. Cisco System, “Understanding

TCP/IP,” 1997.

4. ITU-T Recommendation I.380,

“Internet Protocol Data

Communication Service – IP

Packet Transfer and Availability

Performance Parameters,”

December 1998.

5. Askari Azikin, Yudha

Purwanto, “Video/TV Streaming

Page 48: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Vol.4No.1Januari2013 44

dengan Video LAN Project”,

Andi, Yogyakarta, 2005.

6. Broadcom Corporation ”IEEE

802.11g The New Mainstream

Wireless LAN Standard,”

Februari 2003.

7. P. Brenner, ”A Technical Tutorial

on the IEEE 802.11 Protocol,”

BreezeCOM, 1997.

8. Wikipedia, ”IEEE 802.11,”

June

Page 49: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Pedoman Penulisan Jurnal Teknologi Elektro

Tujuan : • Jurnal Teknologi Elektro adalah suatu jurnal ilmiah yang yang mempublikasikan karya ilmiah

berupa penelitian dan aplikasi sistem teknologi elektro, kajian pustaka maupun rekayasa peralatan yang digunakan oleh laboratorium serta informasi yang berkaitan dengan teknik telekomunikasi, teknik elektronika dan industri, teknik kontrol dan otomasi, teknik komputer dan informasi, teknik tenaga dan energi dan lain-lain.

Judul Naskah : • Huruf kapital 12 Point Times New roman dengan spasi 1 ditebalkan ditengah tengah dan

judul berupa suatu ungkapan pendek yang mencerminkan isi dari tulisan. Naskah Tulisan : • Diketik pada kertas A4 • Disimpan menggunakan File MS Word. • Nama penulis, lembaga instansi, email diketik dibawah judul pada halaman pertama dan

tanpa gelar menggunakan huruf Times New roman 10 point diketik di tengah tengah halaman.

• Abstark ditulis dengan bahasa indonesia font italic maksimum 250 kata dan dibuat 3 paragraf dengan isi paragraf pertama latar belakang, paragraf kedua perancangan penelitian dan paragraf ketiga kesimpulan serta diberi kata kunci.

• Satu halaman terbagi 2 kolom. Tabel dan Gambar : • Tabel dan Gambar diberi judul yang singkat dan jelas dengan penomoran tabel diletakkan

sesuai dengan urutan tabel dan penomoran gambar. Daftar Pustaka : • Disusun menurut abjad dari nama penulis dengan format nama penulis, judul buku,

penerbit, kota terbit dan tahun. Penerbitan : • Jurnal Teknologi Elektro diterbitkan 4 kali dalam setahun yaitu :

o Januari o April o Juli o Oktober

Redaksi juga menerima tulisan yang belum diterbitkan oleh media lain, naskah yang masuk akan dievaluasi oleh tim ahli untuk dinilai kelayakan terbitnya, hak penerbitan seluruhnya merupakan hak redaksi

Page 50: Jurnal Teknologi Elektro - publikasi.mercubuana.ac.idpublikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_1.pdf · JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Program Studi Teknik Elektro