Top Banner
PEMODELAN SPASIAL UNTUK PANDUAN JALUR MOBILITAS PENDUDUK KELURAHAN CONDONGCATUR MENUJU PUSAT-PUSAT PELAYANAN PUBLIK DI WILAYAH PERKOTAAN YOGYAKARTA (INNER RINGROAD) JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Derajat S-1 Program Studi Geografi Dan Memeproleh Gelar Sarjana Diajukan oleh: Teguh Priyanto NIRM : E 100 100090 Kepada FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
18

JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

Jul 04, 2019

Download

Documents

trannhi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

1

PEMODELAN SPASIAL UNTUK PANDUAN JALUR MOBILITAS PENDUDUK KELURAHAN

CONDONGCATUR MENUJU PUSAT-PUSAT PELAYANAN PUBLIK DI WILAYAH

PERKOTAAN YOGYAKARTA (INNER RINGROAD)

JURNAL PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Derajat S-1 Program Studi Geografi Dan

Memeproleh Gelar Sarjana

Diajukan oleh:

Teguh Priyanto

NIRM : E 100 100090

Kepada

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

2

Page 3: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

3

Page 4: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

4

EMODELAN SPASIAL UNTUK PANDUAN JALUR MOBILITAS PENDUDUK

KELURAHAN CONDONGCATUR MENUJU PUSAT-PUSAT PELAYANAN PUBLIK

DI WILAYAH PERKOTAAN YOGYAKARTA (INNER RINGROAD)

SPATIAL MODELING FOR LANE GUIDANCE POPULATION MOBILITY CONDONGCATUR

VILLAGE TOWARDS A PUBLIC SERVICE CENTER IN URBAN AREAS YOGYAKARTA

(INNER RINGROAD)

Teguh Priyanto

Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta

email: [email protected]

ABSTACT

Kegiatan mobilitas penduduk merupakan suatu interaksi yang terjadi antara manusia

terhadap tata guna lahan. Interaksi yang terjadi antara penduduk dengan pusat-pusat pelayanan

akan menimbulkan arus pergerakan/mobilitas penduduk dari tempat tinggalnya ke pusat-pusat

pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhanya. Permasalahan yang sering dihadapi dalam

kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan

lalulintas, parkir, angkutan umum, polusi dan masalah ketertiban lalulintas. Penelitian ini

bertujuan untuk memberikan solusi alternatif kususnya bagi penduduk Kelurahan Condongcatur

mengenai jalur-jalur yang efektif untuk dilalui dalam melakukan mobilitas dengan membuat

suatu pemodelan rute optimal dalam dengan memafaatkan teknologi penginderaan jauh dan

sistem informasi geografis (SIG). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

mengkaji kemampuan hasil interpretasi citra Quickbird, menghitung nilai impedasi lahan

hambatan samping dan kecepatan rata-rata. Data yang digunakan sebagai sebagai parameter

dalam penetuan jalur mobilitas adalah kecepatan rata-rata lintasan jalan, waktu tempuh dan

gangguan samping jalan. Informasi mengenai ganggunan samping jalan dapat diketahui dari

proses interpretasi penggunaan lahan samping jalan dengan bantuan citra Quickbird. Hasil

akhir dari penelitian ini berupa beberapa model jalur-jalur mobilitas penduduk Kelurahan

Condongcatur yang dapat memberikan informasi mengenai jalur yang optimal dan terkedat

menuju pusat-pusat pelayanan publik dengan nilai impedansi 0, seperti halnya pada jalur dari

JL. Kaliurang menuju Rumah Sakit Pantai Rapih yang melintasi JL. Persatuan kemudian belok

kiri ke JL. Terban dan belok kanan ke JL. Cik Ditiro dan tiba di Rumah Sakit Pantai Rapih.

Mobility activity is an interaction that occurs between people of the land. Interactions that

occur between people with the service centers will lead to the current movement / mobility of people from

their homes to the centers of public services to meet needs. Problems are often encountered in the current

activities of mobility is a problem of urban transport generally include traffic congestion, parking, public

transport, pollution and traffic problems of order. This study aims to provide alternative solutions

particularly for residents of the Village Condongcatur effective pathways to be passed in the conduct of

mobility by making an optimal route in modeling using remote sensing technology and geographic

information systems (GIS). The method used in this study is to assess the ability of the Quickbird image

interpretation, calculate the value of land impedasi side constraints and average speed. Information on

the disordered side of the road can be seen from the interpretation of land use side of the road with the

help of Quickbird imagery. The final results of this study a few models of mobility paths Condongcatur

Village can provide information about the optimal path and terkedat toward public service centers with

1

Page 5: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

5

the impedance value 0, as well as on the path of the Kaliurang street to the Pantai Rapih hospital

crossing Persatuan steets then turn left into Terban steets then turn right into Cik Ditiro steets and arrive

at Pantai rapih Hospital

Key words: Pathway Population Mobility, Public Service, Spatial Modeling.

PENDAHULUAN

Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan

perkembangan Kota atau wilayah,

khususnya di wilayah Kota Yogyakarta yang

diiringi dengan kehidupan yang semakin

kompleks, berimplikasi pada meningkatnya

kebutuhan penduduk. Pertambahan jumlah

penduduk yang selalu meningkat akan

berdampak terhadap meningkatnya kegiatan

atau aktivitas (mobilitas penduduk) yang

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya pada suatu wilayah atau kota.

Mobilitas ini memerlukansarana dan

prasarana transportasi yang memadai baik

secara kualitas maupun kuantitas. Di

wilayah Kota Yogyakarta kususnya di

Kelurahan Condongcatur yang merupakan

kawasan aglomerasi perkotaan dengan

jumlah penduduk yang cukup padat dan

selalu mengalami pertambahan penduduk

setiap tahun.

Wilayah Kota Yogyakarta yang mempunyai

daya tarik wisata yang cukup tinggi,

sehinggamemikakat banyakwisatawan

berkunjung ke Kota Yogyakarta. Di sisi lain,

Kota Yogyakarta memiliki daya tarik

sebagai kota pelajar dengan keberadaan

perguruan tinggi Negeri maupun swasta.

Setiap tahun Kota Yogyakarta akan dibanjiri

oleh penduduk pendatang sebagai calon

mahasiwa baru dari berbagaiwilayahdi

Indonesia untuk menuntut ilmu. Dilihat dari

segi ekonomi akan sangat menguntungkan,

sehingga perlu difasilitasi dengan sarana

prasarana sistem transportasi yang memadai.

Kegiatan mobilitas yang dilakukan

penduduk merupakan suatu interaksi yang

terjadi antara manusia terhadap tata guna

lahan. Interaksi yang terjadi antara

penduduk dengan pusat-pusat pelayanan

publik yang menimbulkan arus

pergerakan/mobilitas penduduk dari tempat

tinggalnya menuju pusat-pusat pelayanan

untuk memenuhi kebutuhanya. Berkaitan

dengan usaha untuk memenuhi

kebutuhannya maka akan terjadi pergerakan

(mobilitas) penduduk ke wilayah-wilayah

yang menyediakan kebutuhan dan fasilitas

pelayanan, termasuk juga melakukan

mobilitas menuju wilayah yang memiliki

tingkat hierarki pelayanan lebih tinggi

(Miro, 2002).Semakintinggi tingkat

kesibukan penduduk dalam melakukan

kegiatan mobilitas semakin tinggi pula

2

Page 6: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

6

tingkat penggunaan sarana transportasi

berupa jalan raya. Padakenyataannya laju

mobilitas yang tinggi, tidakselalu dapat

diimbangi oleh laju penyediaan sarana dan

prasarana transportasi yang baik, sehingga

berdampak pada menurunnya aksesibilitas

dalam mencapai suatu titik tujuan perjalanan

suatu tempat, lokasi kegiatan berupa pusat-

pusat pelayanan publik.

Pusat pelayanan merupakan suatu sentra

lokasi yang menyediakan berbagai jenis

barang dan jasa, dan secara garis besar

fasilitas pelayanan yang tersedia dalam

suatu pusat pelayanan dapat dibagi menjadi

beberpa fasilitas pelayanan ekonomi,

pelayanan sosial dan pelayanan yang

berkaitan dengan tata administrasi suatu

daerah. Dalam perkembangan ekonomi

suatu pusat kota membutuhkan kawasan

ekonomi sekitarnya untuk mendukung

pertumbuhan kota tersebut (Widodo, 1995).

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah

masalah transportasi perkotaan umumnya

meliputi kemacetan lalu lintas, parkir,

angkutan umum, polusi dan masalah

ketertiban lalu lintas (Munawar, 2004).

Timbulnya kemacetan pada lokasi-lokasi

baru juga disebakan karena, perbandingan

antara volume kendaraan dengan kapasitas

jalan yang tidak seimbang. Hal ini

menyebabkan pada beberapa ruas jalan

mengalami kemacetan, terutama pada

waktu-waktu tertentu. Pada umumnya

tingkat kepadatan lalu lintas tersebut terjadi

pada pagi dan sore hari, dimana para

penduduk mulai melakukan aktivitas

ataupun mengakhiri aktivitasnya. Arus

volume kendaraan ini timbul akibat dari

perjalanan antar zona terkait dan

pengendaranya memilih jalan yang sama,

sehingga terjadilah beban yang cukup besar

pada ruas jalan tertentu. (Anonim, 1988,

dalam Purwanto, 2009). Hal ini terjadi

karena tidak adanya pemerataan arus

kepadatan lalu lintas pada beberapa setiap

ruas jalan, selain itu kemacetan ini juga turut

menjadi salah satu faktor meningkatnya

angka kecelakaan di Kota Yogyakarta.

Ditinjau dari posisi spasial perkembangan

Kota Yogyakarta yang terus melebar dengan

pusat-pusat pelayanan yang letakanya

tersebar dan berada di pusat keramaian kota.

Untuk mencapai tujuan berupa pusat-pusat

pelayanan dalam berbagai kondisi

dibutuhkan sarana transportasi dengan

aksesibilitas yang baik berupa jalur yang

optimal dengan jarak, waktu dan hambatan

perjalanan yang seminimum mungkin.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

lamanya waktu tempuh, selain jarak adalah

kondisi jaringan jalan dan lalu lintas di

3

Page 7: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

7

wilayah Kota Yogyakarta yang memiliki

tingkat kemacetan yang cukup tinggi. Untuk

menghindari masalah tersebut maka dapat

memilih jalur dengan jarak dan waktu

tempuh yang efisien dan dengan hambatan

seminimum mungkin untuk menuju pusat-

pusat pelayan tersebut. Maka dibutuhkan

suatu pemodelan spasial rencana jalur

transportasi yang efisien untuk melakukan

kegiatan mobilitas.

Perencanaan jalur transportasi tersebut dapat

diterapkan dengan membuat suatu

pemodelan sistem transportasi dengan

bantuan Sistem Informasi Geografis (SIG)

dan data spasial berupa citra Quickbird. SIG

mempunyai kemampuan dalam melakukan

analisis keruangan (spatial analyst) maupun

waktu (temporal analyst) yang baik. Dengan

kemampuan tersebut SIG dapat

dimanfaatkan dalam perencanaan apapun

karena pada dasarnya semua perencanaan

akan terkait dengan dimensi ruang dan

waktu. Terkait dengan penetuan jalur,

network atau jaringan di dalam konteks

perangkat lunak SIG dapat diartikan sebagai

suatu sistem dimana komponen-

komponennya saling terhubung secara linier

(Prahasta, 2004). Untuk memecahkan

permasalahan dalam mencari jalur sebagia

alternatif dalam upaya mengurangi masalah

kemacetan dibeberapa ruas jalan tertentu di

wilayah perkotaan Yogyakarta.

Citra Quickbird merupakan data keruangan

yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu

sumber data untuk poerolehan nilai

impedansi (impedance) atau hambatan

samping pergerakan kendaraan yang

diperlukan dalam proses analisis jalur/rute.

Data citra Quickbird dapat memberikan

keringanan pekerjaan di lapangan

(verification) sebagai data sekunder yang

berfungsi sebagai perameter untuk

penentuan hambatan samping jalan.

(Sutanto, 1995) menekankan bahwa bagi

peneliti penginderaan jauh hal yang

terpenting adalah penginderaan jauhnya,

bukan pekerjaan lapanganya. Dengan kata

lain foto udara atau citra satelit dapat

menjadi alternatif perolehan data bagi

penentuan nilai impedansi itu, seperti

penggunaan lahan dan jaringan jalan.

Walaupun demikian data sekunder tetap

diperlukan untuk melengkapi data primer.

Penerapan SIG mempunyai kemampuan

yang sangat luas, baik dalam proses

pemetaan dan analisis sehingga teknologi

tersebut sering dipakai dalam proses

perencanaan tata ruang. Selain itu,

bahwasanya pemanfaatan SIG dapat

meningkatkan efisiensi waktu dan ketelitian

4

Page 8: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

8

(akurasi). Dari sistem informasi ini akan

direkomendasi suatu jalur yang optimal bagi

pengguna jalan berdasarkan analisa-analisa

data yang terkait, dan dapat membantu

dalam mengidentifikasi dan menetapkan

prioritas berdasarkan pada data yang ada.

Dengan dukungan SIG, maka diharapkan

mampu memberikan hasil rekomendasi

berupa jalur optimal bagi pengguna jalan

berdasarkan nilai impedansi terkecil, jarak

dan waktu yang efisien.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah memadukan antara

penginderaan jauh dan SIG, dengan

melakukan analisis data keruangan hasil

interpretasi citraQuickbird.Data hasil

interpretasi penginderaan jauh, kemudian

dihitung nilai impedasi lahan sebagai nilai

hambatan samping jalan. Uji ketelitian dan

analisis hasil interpretasi visual citra

Quickbird diuji dengan menggunakan tabel

uji ketelitian yang dilengkapi dengan kerja

lapangan untuk memperjelas hasil

interpretasi. Kemudian SIG digunakan

sebagai alat pengolahan data digital dan

Network Analsyt. Analisis digital dilakukan

pada setiap ruas jalan dengan data utama

adalah data rata-rata kecepatan lintasan

setiap ruas jalan di wilayah Perkotaan

Yogyakarta.

Interpretasi penngunaan lahan samping jalan

dilakukan dengan metode penginderaan

jauh, dengan bantuan data citra Quickbird

untuk meberikan data keruangan.

Interpretasi penggunaan lahan samping

dilakukan dengan cara membuat buffer tiap

segmen jalan dengan lebar 100 meter pada

bagian kiri dan kanan sebagai batas

interpretasi gangguan samping jalan.

kemudian dilakukan klasifikasi terhadap

penggunaan lahan yang berada di samping

jalan untuk menetahui jenis penggunaan

lahan yang menjadi hambatan samping.

MKJI (1997) mendefinisikan hambatan

samping sebagai dampak terhadap kinerja

lalu lintas akibat kegiatan di samping/ sisi

jalan. Klasifikasi hambatan samping jalan

menggunakan klasifikasi Manual Kapasitas

Jalan Indonesia (MKJI) 1997 yang

dikombinasikan dengan klasifikasi

penggunaan lahan dari Sutanto.

Teknik Analisis Data

Analisis data pada tahap ini dilakukan

dengan menggunakan bantuan software

ArcGIS 9.10dengan menggunakan fasilitas

extension Network Analsyt. Network Analsyt

atauanalisis jaringan dilakukan untuk

menentukan jalur terpendek dan waktu

tercepat untuk menjangkau pusat-pusat

pelayanan publik.Analisisdilakukan pada

setaip segmen jalan berdasarkan parameter

5

Page 9: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

9

12 ∙ 1

2

pendukung dipergunakan untuk penentuan

jalur atau rute terbaik, dimana ketercapaian

dari suatu obyek ke obyek yang lain,

dilakukan melalui proses aritmetik garis-

garis penghubung yang memiliki atribut

(baik panjang maupun bobot). Parameter

pendukung tersebut dapat berupa tipe jalur

yang dimaksudkan misalnya jalan terbagi

dan tak terbagi FT dan TF, jalan satu arah

(oneway) dengan dua lajur atau lebih, dan

jalan dua arah dengan satu lajur lebih.

Kemudian Tingkat gangguan samping jalan

merupakan suatu hal yang terkadang dapat

menimbulkan suatu masalah, maka dari itu

dalam penelitian ini objek yang dinilai dapat

menimbulkan masalah dalam lalu lintas

dikategorikan sebagai suatu nilai gangguan

samping jalan.

Teknik Perhitungan Data

Pengaruh hambatan samping jalan terhadap

penentuan jalur dihitung dengan persamaan

yang diturukan dari rumus kecepatan yaitu

fungsi jarak di bagi kecepatan rata yang

kemudian dikalikan dengan nilai hambatan

samping jalan, seperti persamaan yang ada

di bawah ini.

V = x H

Di mana :

V = Waktu tempuh

S = Panjang Ruas Jalan (Km)

T = Kecepatan Rata-Rata

H = Hambatan Samping

Nilai hambatan suatu jalan ruas jalan

diklasifikasikan memiliki hambtan samping

tinggi apabila pada ruas jalan tersebut

diasumsikan memiliki nilai hambatan 1

(H=1) dan memiliki hambatan samping

rendah apabila memiliki nilai hambatan 0

(H=0).

Tv jalur 1 (A - C) = x 1 = 5 menit

Tv jalur 2 (A - B - C ) = x 0 = 0 menit

Impedansi Jalur 1 =

waktu tempuh 1 + Tv jalur 1

= 10 + 5 = 15 menit

Impedansi Jalur 2 =

waktu tempuh 1 + Tv jalur 2

= 12 + 0 = 12 menit

S

T

Gangguan Samping Jalan

A

B

C 10 km

10 km 2 km

10 ∙ 1

2

6

Page 10: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

10

Dengan demikian jalur mobilitas penduduk

yang mempertimbangkan gangguan samping

jalan akan memilih jalur 2 dengan melalui

titik B dimana jalur ini memiliki impedansi

lebih kecil walaupun dengan jarak yang

lebih jauh.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembuatan Basis Data

Pembuatan basis data jaringan jalan yang

digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan

kaidah yang ada dalam pembuatan basis data

untuk penunjang extention Network

Analyst. Model jaringan dasar dibentuk oleh

beberapa link (segmen) dari garis yang

memiliki sebuah atribut terkait yang dalam

hal ini adalah impedansi. Atribut impedansi

didapat dari hasil interptretasi penggunaan

lahan samping jalan berdasarkan klasifikasi

IHCM (1997) yang dijadikan suatu variabel

dan pengaruhnya terhadap impedansi.Kaidah

yang paling utama dari pembuatan data

atribut jalan yang dapat diakses oleh

extension Network Analyst adalah

pemberian nama field dari data atribut. Nilai

impedansi diimplementasikan dalam field

"cost" yang merupakan nilai impedansi dari

hasil pengharkatan. Pengklasifikasian yang

berupa arah gerak kendaraan dan penghalang

diimplementasikan dalam field "Oneway".

Sehingga dalam data atribut jalan terdapat

nilai klasifikasi dari masing-masing variabel

dan terdapat field "Cost" dan

field"Oneway" sebagai field yang dapat

digunakan oleh extension Network Analyst.

Penambahan field baru disini adalh FT (from

to) dan TF (to From). FT dan TF ini

mendefinisikan dari mana arah satu objek

dapat melintas pada satu segmen garis

network. Jadi jika kedua arah (bolak-balik)

dalam suatu segeman garis mempunyai nilai

biaya yang sama, FT – TF dan jika kedua

arah mempunyai nilai biaya berbeda maka

FT ≠ TF, atau dengan kata lain jika jalur

yang bergerak searah dengan arah digitasi

segmen garis maka nilai FT-nya nol. Konsep

FT ≠ TF ini juga merupakan konsep data

yang sama pada impedansi aturan one way

untuk penentuan kala satu arah.

Interpretasi Penggunaan Lahan Samping

Jalan

Interpretasipenggunaan lahan ini bertujuan

untuk mengetahui tingkat gangguan samping

jalan. Dalam hal ini digunakan klasifikasi

yang terdapat pada Manual Kapasitas Jalan

Indonesia (MKJI) 1997. Klasifikasi

gangguan samping untuk beberapa

penggunaan lahan dilakukan melalui

pembandingan penggunaan lahan tersebut

dengan kondisi tipikal yang diasumsikan

mempunyai peran yang sama dalam hal

gangguan terhadap arus lalu-lintas.

Pekerjaan interpretasi foto udara tidak

7

Page 11: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

11

dilakukan pada seluruh daerah penelitian,

tetapi hanya pada daerah dengan jarak 100

meter dari jalan. Untuk itu dilakukan

buffering jalan terlebih dahulu, kemudian

pada poligon hasil buffering itudipotong-

potong oleh garis perbatasan penggunaan

lahan.

Eksekusi Network

Sebelum proses eksekusi, perlu diketahui

jenis topologi jaringan yang digunakan

adalah topologi jaringan Non-Planar. Dalam

hal ini tidak memperhatikan adanya

perpotongan garis seperti halnya jalan bebas

hambatan dan atau jalan layang sehingga

tidak ada perpotongan garis (segemen arc/

segmen jalan). Kemudian memperhatikan

jalan yang mempunyai nilai biaya lebih dari

nol atau jalan tidak. Hal ini dimaksudkan

agar data-data polyline yang mempunyai

nilai nol atau data-data polyline yang tidak

mempunyai identitas nama jalan tidak

terlibat dalam proses eksekusi. Nilai 0 “nol”

merupakan angka waktu terkecil yaitu “nol

menit” sehingga network akan mencari

waktu terkecil sebagai waktu tercepat untuk

melintasi rute. fasilitas terdekat adalah hasil

eksekusi network yang dihasilkan menjadi

jalan yang tidak beraturan.

Pemakaian data panjang (length) merupakan

data jalan yang secara otomatis dapat

ditampilkan dengan menggunakan fasilitas

calculate geometripada ArcGIS. Untuk

merepresentaiskan ukuran panjang dapat

digunakan satuan meter (m). Karena file FT

dan TF yang dipilih dalam kasus ini adalah

minutes, maka travel cost yang digunakan

adalah kecepatan untuk melintasi setiap

segmen jalan dalam satu menit. Tahap

terahir dalam proses eksekusi network yang

merupakan proses untuk menuju satu

fasilitas pelayanan publik yang paling

terdekat. Event adalah lokasi aktual dan

dinamis yang rutenya akan di analisis

terhadap lokasi fasilitas. Pemilihan analisis

find closest facility pada menu network akan

memunculkan tampilan kotak dialog berupa

facilities (lokasi titik pusat-pusat pelayanan

publik. Kemudian menetukan jumlah jalur

yang akan di lalui berdasarkan jumlah

facilities, merupakan pusat-pusat pelayanan

publik sehingga jalur yang terbentuk

beberapa jalur dari event menuju beberapa

facilitiesyang merupakan tujuan akhir.

Kemudian dalam pengisian direction

digunakan untuk distance unit (kilometer)

dan time attribute (minutes).

Hasil Anilisis dan Pemodelan Jalur

Mobilitas

Pelaku mobilitas penduduk adalah

orang yang melakukan mobilitas, sedangkan

mobilitas adalah proses gerak penduduk dari

suatu wilayah menuju wilayah lain dalam

8

Page 12: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

12

jangka waktu tertentu. Mobilitas penduduk

dapat dibedakan antara mobilitas penduduk

vertikal dan mobilitas penduduk horizontal.

Mobilitas penduduk vertikal sering disebut

dengan perubahan status, dan salah satu

contohnya adalah perubahan status

pekerjaan. Seseorang yang mula-mula

bekerja dalam sektor pertanian sekarang

bekerja dalam sektor non pertanian.

Mobilitas penduduk horizontal, atau

mobilitas penduduk geografi adalah gerak

(movement) penduduk yang melintas batas

wilayah menuju ke wilayah yang lain dalam

periode waktu tertentu (Mantra, 1978).

Kaitanya dengan penelitian ini yang

membahas mengenai jalur yang dalam

melakukan kegitan mobilitas horizontal.

Pada beberapa jalur-jalur yang yang masuk

dalam hasil pemodelan ini, termasuk jalur

yang memang sudah biasa dilalui dan ada

juga beberapa yang jarang dilalui. Hal ini

merupakan salah satu tujuan dari pemodelan

ini untuk mengurangi kemacaten dengan

melakukan pemerataan penggunaan jalan

untuk mendukung kegiatan mobilitas.

Seperti halnya pemilihan jalur yang sama

untuk menuju suatu zona yang sama

dikarenakan jalur tersebut merupakan jalur

yang biasa di lalui. Hal ini yang

menyebabkan sering terjadi kemacetan pada

beberapa ruas jalur utama karena sebagian

besar memilih untuk menggunankan jalur

tersebut dan juga di jalur-jalur utama ini

merupakan suatu tempat yang memiliki

beberapa tingkat aktivitas kesibukan yang

tinggi seperti adanya beberapa pusat

pelayanan publik. Informasi berupa

pemodelan jalur mobilitas ini sangat

membatu dalam menetukan rute dalam

melakukan mobiltas, karena jalur yang

dierekomendasikan merupakana jalur-jalur

yang jarang dilalui dan juga jalur yang

terdekat menuju lokasi pusat pelayanan

publik tersebut.

Tabel 4.1 Jalur Menuju Kantor Cabang Bank dan Pos Pusat

No Nama rumah sakit dan Jalur yang dilalui

1. Jogja Internasional Hospital

Koordinat

X = 434,154.014

Y = 9,142,318.339

Alamat : Jl. Ring Road Utara

1. Berangkat dari JL. Kaliurang → Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara →Jogja Internasional Hospital.

2. Berangkat dari JL. Anggajaya→Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara → Jogja Internasional Hospital.

3. Berangkat dari JL. Pawirokuat→ Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara →Jogja Internasional Hospital.

4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten →JL Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara → Jogja

Internasional Hospital.

5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Afandi / Gejayan → Ring Road Utara → JL. Ring

9

Page 13: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

13

Road Utara → Jogja Internasional Hospital.

2. RS Dr. S Harjo Lukito

Koordinat

X = 434,947.765

Y = 9,138,159.081

Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 65

1. Berangkat dari JL. Kaliurang → Ring Road Utara→JL. Seturan Raya kemudian melintasi JL. Kledokan→

JL. Laksda Adisucipto→ JL. Ring Road Timur→ RS Dr. S Harjo Lukito.

2. Berangkat dari JL. Anggajaya→ JL. Ring Road Utara→ JL. Seturan Raya→ JL. Kledokjan→ JL. Laksda

Adisucipto→ JL. Ring Road Timur→ RS Dr. S Harjo Lukito.

3. Berangkat dari JL. Pawirokuat→ JL. Seturan Raya→ JL. Kledokan→JL. Laksda Adisucipto→ JL. Ring

Road Timur→ RS. Dr. S Harjito Lukito.

4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Perumnas → JL. Laksda

Adisucipto→ JL. Ring Road Timur→ RS Dr. S Harjo Lukito.

5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram →

JL. Perumnas → JL. Laksda Adisucipto→ JL. Ring Road Timur→ RS Dr. S Harjo Lukito.

3. RS Dkt. Dr. Soetarto

Koordinat

X = 431,280.633

Y = 9,139,254.458

Alamat : Jl. Juadi No. 19

1. Berangkat dari JL. Kaliurang →JL. Ring Road Utara→JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →

JL. Cik Ditiro → JL. Suroto → JL.Suhartono → JL. Hadidarsono →JL. Juadi→ RS Dkt. Dr. Soetarto.

2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→

JL. Sudirman → JL. Suroto → JL.Suhartono → JL. Hadidarsono → JL. Juadi→ RS Dkt. Dr. Soetarto.

3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan →

JL. Urip Sumoharjo→ JL. Sudirman → JL. Suroto → JL.Suhartono → JL. → JL. Juadi dan tiba di RS

Dkt. Dr. Soetarto.

4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip

Sumoharjo→ JL. Sudirman → JL. Suroto → JL.Suhartono →JL. Hadidarsono → JL. Juadi→ RS Dkt. Dr.

Soetarto.

5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram→

JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. Sudirman → JL. Suroto → JL.Suhartono kemudian →

JL. Hadidarsono → JL. Juadi→RS Dkt. Dr. Soetarto.

4. RS Dr. Sardjito

Koordinat

X = 430,963.132

Y = 9,141,207.087

Alamat : Jl. Kesehatan

1. Berangkat dari JL. Kaliurang →JL. Ring Road Utara→ JL. Teknika → JL. Kesehatan → RS Dr. Sardjito.

2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara→ JL. Ring Road Utara → JL. Teknika → JL.

Kesehatan → RS Dr. Sardjito.

3. Berangkat dari JL. Pawirokuat→ JL Ring Road Utara→ JL. Kaliurang → JL. Teknika → JL. Kesehatan →

RS Dr. Sardjito.

4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram → JL. Afandi / Gejayan → JL. Agro →

JL. Teknika→ JL. Kesehatan → RS Dr. Sardjito.

5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. TantularPringwulung→ JL. Selokan Mataram → JL.

Afandi / Gejayan → JL. Agro → JL. Teknika→ JL. Kesehatan → RS Dr. Sardjito.

5. RS Ludira Husada Tama

Koordinat

X = 428,719.461

Y = 9,138,587.707

Alamat : JL. Wiratama

1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara → JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Dr. Sarjito

10

Page 14: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

14

→ JL. AM. Sangaji → JL. Diponogoro → JL. Kyai Mojo → JL. Tentara Rakyat Mataram → JL. Tentara

Pelajar → JL. Pem. Tanah Air → JL. Hos. Cokroaminoto → JL. Wirata→ RS Ludira Husada Tama.

2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→

JL. Jend. Sudirman → JL. Suroto→ JL. Sabirin→ JL. Sunaryo→ JL. Jend. Sudirman→ JL. Diponogoro →

JL. Kyai Mojo → JL. Tentara Rakyat Mataram → JL. Tentara Pelajar → JL. Pem. Tanah Air → JL. Hos.

Cokroaminoto → JL. Wirata→ RS Ludira Husada Tama.

3. Berangkat dari JL. Pawirokuat→ JL Ring Road Utara→ JL. Ring Road Utara→ JL. Afandi / Gejayan →

JL. Urip Sumoharjo→ JL. Jend. Sudirman → JL. Suroto→ JL. Sabirin→ JL. Sunaryo→JL. Jend.

Sudirman→ JL. Diponogoro → JL. Kyai Mojo → JL. Tentara Rakyat Mataram → JL. Tentara Pelajar →

JL. Pem. Tanah Air → JL. Hos. Cokroaminoto →JL. Wirata→ RS Ludira Husada Tama.

4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram → JL. Afandi / Gejayan→ JL. Urip

Sumoharjo→ JL. Jend. Sudirman → JL. Suroto→ JL. Sabirin→JL. Sunaryo→ JL. Jend. Sudirman→ JL.

Diponogoro → JL. Kyai Mojo → JL. Tentara Rakyat Mataram → JL. Tentara Pelajar → JL. Pem. Tanah

Air → JL. Hos. Cokroaminoto → JL. Wirata→ RS Ludira Husada Tama.

5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. TantularPringwulung→ JL. Selokan Mataram → JL.

Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. Jend. Sudirman → JL. Suroto→ JL. Sabirin→ JL.

Sunaryo→ JL. Jend. Sudirman→ JL. Diponogoro → JL. Kyai Mojo → JL. Tentara Rakyat Mataram → JL.

Tentara Pelajar → JL. Pem. Tanah Air → JL. Hos. Cokroaminoto → JL. Wirata → RS Ludira Husada

Tama.

6. RS Mata “Dr. YAP”

Koordinat

X = 431,121.883

Y = 9,139,889.459

Alamat : Jl. CIk Ditiro No.65

1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara→ JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →

JL. Cik Ditiro→ RS Mata “Dr. YAP”.

2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→

JL. Sudirman → JL. Cik Ditiro → RS Mata “Dr. YAP”.

3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan →

JL. Urip Sumoharjo→ JL. Sudirman → JL. Cik Ditiro → RS Mata “Dr. YAP”.

4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip

Sumoharjo→ JL. Sudirman → JL. Cik Ditiro → RS Mata “Dr. YAP”.

5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram→

JL. Selokan Mataram → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. Sudirman → JL. Cik Ditiro →

RS Mata “Dr. YAP”.

7. RSI Hidayatullah

Koordinat

X = 432,518.885

Y = 9,136,037.118

Alamat : Jl. Veteran No. 184

1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara → JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →

JL. Cik Ditiro → JL. Suroto → JL. Suhartono → JL. Hadidarsono → JL. Juadi → JL. Trimo → JL. DR.

Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Purwanggan →JL. Ki. Mangunsarkoro → JL. Sultan

Agung→ JL. Tamansiswa → JL. Mentri Supeno → JL. Veteran → RSI Hidayatullah.

2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara →JL. Afandi / Gejayan → JL. Gruda → JL.

Demangan Baru → JL. Laksda Adisucipto → JL. Timoho → JL. Ipda Tut Harsono → JL. Kusumanegara

→ JL. Gelagahsari → JL. Pandean → JL. Veteran → RSI Hidayatullah.

3. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL. Ring Road Utara → JL. Seturan Raya → JL. Kledokan → JL. Laksda

Adisucipto → JL. Ring Road Timur → JL. Wonosari → JL. Retnodumilah → JL. Rejowinangun → JL.

Veteran→ RSI Hidayatullah.

4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Laksda Adisucipto→ JL.

Timoho→ JL. Ipda Tut Harsono→ JL. Kusumanegara → JL. Gelagahsari → JL. Pandean → JL. Veteran

→ RSI Hidayatullah.

5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Selokan Mataram→i JL. Afandi / Gejayan → JL.

Gruda → JL. Demangan Baru → JL. Laksda Adisucipto → JL. Timoho → JL. Ipda Tut Harsono → JL.

Kusumanegara → JL. Gelagahsari → JL. Pandean → JL. Veteran → RSI Hidayatullah.

11

Page 15: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

15

8. RSU Bethesda

Koordinat

X = 431,508.175

Y = 9,139,630.167

Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 70

1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara→ JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →

JL. Cik Ditiro → JL. Suroto → JL.Suhartono → JL. Johar Noorhadi → RSU Bethesda.

2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→

JL. Jend Sudirman → RSU Bethesda.

3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan →

JL. Urip Sumoharjo→ JL. Jend Sudirman → RSU Bethesda.

4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip

Sumoharjo→ JL. Jend Sudirman → RSU Bethesda.

5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram→

JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. Jend Sudirman → RSU Bethesda.

9. RSU Bethesda Lempuyangwangi

Koordinat

X = 430,830.840

Y = 9,138,122.039

Alamat : Jl. Hayam Wuruk No. 6

1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara → JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →

JL. Cik Ditiro → JL. Suroto → JL. Suhartono → JL. Hadidarsono → JL. Juadi → JL. Trimo → JL. DR.

Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo→ JL. Bausasran → JL. Hayam Wuruk → RSU Bethesda

Lempuyangwangi.

2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→

JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Hayam Wuruk → RSU

Bethesda Lempuyangwangi.

3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→

JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Hayam Wuruk → RSU

Bethesda Lempuyangwangi.

4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Selokan Mataram → JL. Afandi /

Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran →

JL. Hayam Wuruk → RSU Bethesda Lempuyangwangi.

5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram→

JL. Selokan Mataram → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. DR. Wahidin Sudirohusodo →

JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Hayam Wuruk → RSU Bethesda Lempuyangwangi.

10. RSU Happyland Medical Center

Koordinat

X = 433,069.220

Y = 433,069.220

Alamat : JL. Tut Harsono No. 53

1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Gruda → JL.

Demangan Baru→ JL. Laksda Adisucipto → JL. Timoho → JL. Ipda Tut Harsono → RSU Happyland

Medical Center.

2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Garuda → JL.

Demangan Baru → JL. Laksda Adisucipto → JL. Timoho → JL. Ipda Tut Harsono → RSU Happyland

Medical Center.

3. Berangkat dari JL. Pawirokuat→ JL. Seturan Raya→ JL. Kledokan→ JL. Laksda Adisucipto→ JL.

Timoho→ JL. Ipda Tut Harsono→ RSU Happyland Medical Center.

4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Laksda Adisucipto→ JL.

Timoho→ JL. Ipda Tut Harsono→ RSU Happyland Medical Center.

5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah →JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram →

JL. Afandi / Gejayan →JL. Gruda → JL. Demangan Baru → JL. Laksda Adisucipto → JL. Timoho →

JL. Ipda Tut Harsono → RSU Happyland Medical Center.

12

Page 16: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

16

11. RSU PKU Muhammadiyah

Koordinat

X = 429,687.838

Y = 9,137,629.913

Alamat : JL. KHA Dahlan No. 20

1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara → JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →

JL. Cik Ditiro → JL. Suroto → JL. Suhartono → JL. Hadidarsono → JL. Juadi → JL. → JL. DR. Wahidin

Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo→ JL. Bausasran → JL. Juminahan → JL. Mayor Suryotomo → JL.

Senopati → JL. KHA. Dahlan → RSU PKU Muhammadiyah.

2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→

JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Juminahan → JL. Mayor

Suryotomo → JL. Senopati → JL. KHA. Dahlan → RSU PKU Muhammadiyah.

3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→

JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Juminahan → JL. Mayor

Suryotomo → JL. Senopati → JL. KHA. Dahlan → RSU PKU Muhammadiyah.

4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip

Sumoharjo→ JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Juminahan →

JL. Mayor Suryotomo → JL. Senopati → JL. KHA. Dahlan → RSU PKU Muhammadiyah.

5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram→

JL. Selokan Mataram → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. DR. Wahidin Sudirohusodo →

JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Juminahan → JL. Mayor Suryotomo → JL. Senopati → JL.

KHA. Dahlan → RSU PKU Muhammadiyah.

12. RSU Pantai Rapih

Koordinat

X = 431,280.633

Y = 9,140,413.335

Alamat : JL. Cik Ditiro No. 30

1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara→ JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →

JL. Cik Ditiro→ RSU Pantai Rapih.

2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road → JL. Afandi / Gejayan→JL. Colombo → JL. Terban →

JL. Cik Ditiro→ RSU Pantai Rapih.

3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan→ JL. Colombo → JL.

Terban → JL. Cik Ditiro→ RSU Pantai Rapih.

4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Selokan Mataram → JL. Afandi /

Gejayan → JL. Colombo → JL. Terban → JL. Cik Ditiro→ RSU Pantai Rapih.

5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram→

JL. Afandi / Gejayan → JL. Colombo → JL. Terban → JL. Cik Ditiro→ RSU Pantai Rapih

13. RSUD Kota Yogyakarta

Koordinat

X = 431,481.717

Y = 9,134,984.075

Alamat : JL. Wirosaban No. 1

1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara → JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →

JL. Cik Ditiro → JL. Suroto →JL. Suhartono → JL. Hadidarsono → JL. Juadi → JL. Trimo → JL. DR.

Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Purwanggan → JL. Ki. Mangunsarkoro → JL. Sultan

Agung→ JL. Tamansiswa→ JL. Lowano → JL. Sorosutan → RSUD Kota Yogyakarta.

2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→

JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Purwanggan → JL. Ki. Mangunsarkoro → JL.

Sultan Agung→ JL. Tamansiswa→ JL. Lowano → JL. Sorosutan → RSUD Kota Yogyakarta.

3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→

JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Purwanggan → JL. Ki. Mangunsarkoro →JL.

Sultan Agung→JL. Tamansiswa→JL. Lowano →JL. Sorosutan →RSUD Kota Yogyakarta.

4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten →JL. Selokan Mataram→JL. Afandi / Gejayan →JL. Urip

Sumoharjo→JL. DR. Wahidin Sudirohusodo →JL. DR. Sutomo →JL. Purwanggan →JL. Ki.

Mangunsarkoro →JL. Sultan Agung→JL. Tamansiswa→JL. Lowano →JL. Sorosutan →RSUD Kota

Yogyakarta.

13

Page 17: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

17

5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah →JL. Tantular Pringwulung →JL. Selokan Mataram→JL.

Afandi / Gejayan →JL. Urip Sumoharjo→JL. DR. Wahidin Sudirohusodo→JL. DR. Sutomo →JL.

Purwanggan →JL. Ki. Mangunsarkoro →JL. Sultan Agung→JL. Tamansiswa→JL. Lowano → JL.

Sorosutan →RSUD Kota Yogyakarta.

KESIMPULAN DAN SARAN

Salah satu tujuan dari mobilitas untuk

melihat suatu interaksi yang terjadi antara

manusia terhadap tata guna lahan. Interaksi

yang terjadi antara penduduk dengan pusat-

pusat pelayanan yang menimbulkan arus

pergerakan/mobilitas penduduk dari tempat

tinggalnya menuju pusat-pusat pelayanan

untuk memenuhi kebutuhanya, berkaitan

dengan usaha untuk memenuhi

kebutuhannya.

Citra Quickbird terbukti mempunyai tingkat

ketelitian yang tinggi untuk memperoleh

data keruangan menegnai bentuk

penggunaan lahan samping jalan yang

berguna dalam studi analisis jaringan jalan

dan berbagia macam studi terkait, dengan

tingkat ketelitian interpretasi bentuk

penggunaan lahan mencapai 82,2 %.

Jalur-jalur hasil pemodelan dengan

menggunakan network analiyst dapat

digunakan sebagai pedoman dalam rencana

untuk melakukan kegiatan mobilitas

penduduk menuju pusat-pusat pelayanan

publik

SARAN

Sebaiknya ada suatu koordinasi antara pihak

atau dinas tekait seperti Kepolisian, DLLAJ

untuk wilayah Kota Yogyakarta dan

Kabupaten Sleman, dalam mengatur lalu

lintas jalan yang bertujuan untuk pemerataan

penggunaan jalan di dalam megurangi beban

volume jalan akibat kepadatan pengguna

jalan oleh kendaraan bermotor.

DAFTAR PUSTAKA

DeMers, Michael N., 1996, Fundamentals of Geographic Information Systems, New York: Jhon

Wiley & Sons.

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, 2003, Studi Pola Jaringan Transportasi Jalan Kota

Yogyakarta, Laporan Akhir, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) UGM,

Yogyakarta.

Rosyadi, R. Ibnu.,2004, Pengembangan Software Untuk Pemodelan Jalur Pariwisata Di Daerah

Inner Ringroad Perkotaan Yogyakarta, Skripsi Sarjana, Fakultas Geografi, Univeristas

Gadjah Mada.

Sutanto, 1986, Penginderaan Jauh Jilid I, Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Tamrin Z, Ofyar., 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi Kedua, Bandung

:Jurusan Teknik Sipil, Insitut Teknologi Bandung.

14

Page 18: JURNAL PUBLIKASI ILMIAHeprints.ums.ac.id/20267/12/NASKAH_JURNAL_PUBLIKASI...kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas,

18

Gambar 1 Peta Jalur dari Jl. Kaliurang

Menuju Rumah Sakit

Gambar 2 Peta Jalur dari Jl. Anggajaya

Menuju Rumah Sakit

Gambar4 Peta Jalur dari Jl. W. Hasyim Nologaten

Menuju Rumah Sakit

Gambar 5 Peta Jalur dari Jl.Suropadan Gejayan

Menuju Rumah sakit

Gambar 3 Peta Jalur dari Jl. Pawirokuat

Menuju Rumah Sakit

15