Isolasi, Pemurnian, dan Karakterisasi Kolagen dari Kulit Babi serta Analisis Kandungan Glisin, Prolin, dan Hidroksiprolin secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi - Fluoresensi Ayu Aditya Andayani, Harmita, dan Baitha Palanggatan Maggadani Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok, 16424, Indonesia E-mail: [email protected]Abstrak Kolagen merupakan bahan baku tinggi protein, dimana hampir semua asam amino terkandung didalamnya dengan kandungan terbesarnya adalah glisin, prolin, dan hidroksiprolin. Pada penelitian ini, kolagen diisolasi, dimurnikan, dan dikarakterisasi dari kulit babi (Sus scrofa domesticus), kemudian dilakukan pencarian kondisi analisis optimum untuk mendapatkan metode penetapan kadar asam amino glisin, prolin, dan hidroksiprolin pada sampel kolagen kulit babi. Metode terbaik untuk mengisolasi kolagen dari kulit babi menggunakan perendaman dalam NaOH 0,1 M dan diekstraksi dengan asam asetat 0,5 N, dipresipitasi dengan NaCl 0,9M kemudian disentrifugasi, dialisis sebagai proses pemurnian, dan terakhir di freeze-drying untuk memperoleh bentuk padatnya. Karakterisasi yang dilakukan meliputi uji organoleptis, pH, analisis gugus fungsi, kadar air, kadar abu, viskositas, dan pewarnaan Casson’s trichrome pada jaringan kolagen. Selanjutnya kolagen dihidrolisis dengan HCl 6N selama 24 jam lalu diderivatisasi menggunakan pereaksi 9-Fluorenilmetoksikarbonil klorida (FMOC- Cl). Sampel selanjutnya dianalisis menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan kolom C-18® dan detektor fluoresensi pada panjang gelombang eksitasi 265 nm dan panjang gelombang emisi 320 nm. Fase gerak yang digunakan dapar asetat (pH 4,2)-asetonitril (55:45) dengan laju alir 0,8 mL/menit. Hasil menunjukkan kadar rata-rata glisin, prolin, hidroksiprolin berturut-turut adalah 33,663% ± 0,215%; 12,333% ± 0,128% ; dan 11,303% ± 0,354%. Isolation, Purification, and Characterization of Porcine Skin Collagen and Analysis Component of Glycine, Proline, and Hydroxyproline by High Performance Liquid Chromatography - Fluorescence Abstract Collagen is a high protein feedstock with almost all amino acids are contained in it, but the greatest content of all are glycine, proline, and hydroxyproline. In this study, collagen was isolated, purified, and characterized from porcine skin (Sus scrofa domesticus), then determination of the optimum conditions analysis on amino acid in collagen were performed to obtain a method for determination of glycine, proline, and hydroxyproline content in porcine skin collagen samples. The best method to isolate collagen was using 0.1 M NaOH, extracted with 0.5 N Qacetic acid, precipitated with 0.9M NaCl, then collagen was centrifuged, dialysed to purification, and freeze- dryed to get the solid form. The characterization tests includes organoleptic, pH, Fourier Transform Infra Red analysis, moisture content, ash content, viscosity, and Casson's trichrome staining on collagen tissue. After that, collagen was hydrolized using HCl 6N for 24 hours then derivatized using 9-Fluorenylmethylcarbonyl chloride. Collagen was analyzed using high performance liquid chromatography (HPLC) with C-18® column and fluorescence detector at excitation wavelength of 265 nm and emission wavelength of 320 nm. Mobile phase used was acetic buffer (pH 4.2)-acetonitrile (55:45) with flow rate 0.8 mL/min. The results showed average contents of glycine, proline, and hydroxyproline were 33,663% ± 0,215%; 12,333% ± 0,128% ; and 11,303% ± 0,354%. Keywords:porcine skin collagen, amino acid, glycine, proline, hydroxyproline, derivatization, HPLC, fluorescence, optimization, component Isolasi, Pemurnian ..., Ayu Aditya Andayani, FFAR UI, 2017
17
Embed
Isolasi, Pemurnian, dan Karakterisasi Kolagen dari Kulit ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Isolasi, Pemurnian, dan Karakterisasi Kolagen dari Kulit Babi serta Analisis Kandungan Glisin, Prolin, dan Hidroksiprolin secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi - Fluoresensi
Ayu Aditya Andayani, Harmita, dan Baitha Palanggatan Maggadani
Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok, 16424, Indonesia
Kolagen merupakan bahan baku tinggi protein, dimana hampir semua asam amino terkandung didalamnya dengan kandungan terbesarnya adalah glisin, prolin, dan hidroksiprolin. Pada penelitian ini, kolagen diisolasi, dimurnikan, dan dikarakterisasi dari kulit babi (Sus scrofa domesticus), kemudian dilakukan pencarian kondisi analisis optimum untuk mendapatkan metode penetapan kadar asam amino glisin, prolin, dan hidroksiprolin pada sampel kolagen kulit babi. Metode terbaik untuk mengisolasi kolagen dari kulit babi menggunakan perendaman dalam NaOH 0,1 M dan diekstraksi dengan asam asetat 0,5 N, dipresipitasi dengan NaCl 0,9M kemudian disentrifugasi, dialisis sebagai proses pemurnian, dan terakhir di freeze-drying untuk memperoleh bentuk padatnya. Karakterisasi yang dilakukan meliputi uji organoleptis, pH, analisis gugus fungsi, kadar air, kadar abu, viskositas, dan pewarnaan Casson’s trichrome pada jaringan kolagen. Selanjutnya kolagen dihidrolisis dengan HCl 6N selama 24 jam lalu diderivatisasi menggunakan pereaksi 9-Fluorenilmetoksikarbonil klorida (FMOC-Cl). Sampel selanjutnya dianalisis menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan kolom C-18® dan detektor fluoresensi pada panjang gelombang eksitasi 265 nm dan panjang gelombang emisi 320 nm. Fase gerak yang digunakan dapar asetat (pH 4,2)-asetonitril (55:45) dengan laju alir 0,8 mL/menit. Hasil menunjukkan kadar rata-rata glisin, prolin, hidroksiprolin berturut-turut adalah 33,663% ± 0,215%; 12,333% ± 0,128% ; dan 11,303% ± 0,354%.
Isolation, Purification, and Characterization of Porcine Skin Collagen and Analysis Component of Glycine, Proline, and Hydroxyproline by High Performance Liquid
Chromatography - Fluorescence
Abstract Collagen is a high protein feedstock with almost all amino acids are contained in it, but the greatest content of all
are glycine, proline, and hydroxyproline. In this study, collagen was isolated, purified, and characterized from porcine skin (Sus scrofa domesticus), then determination of the optimum conditions analysis on amino acid in
collagen were performed to obtain a method for determination of glycine, proline, and hydroxyproline content in porcine skin collagen samples. The best method to isolate collagen was using 0.1 M NaOH, extracted with 0.5 N Qacetic acid, precipitated with 0.9M NaCl, then collagen was centrifuged, dialysed to purification, and freeze-dryed to get the solid form. The characterization tests includes organoleptic, pH, Fourier Transform Infra Red
analysis, moisture content, ash content, viscosity, and Casson's trichrome staining on collagen tissue. After that, collagen was hydrolized using HCl 6N for 24 hours then derivatized using 9-Fluorenylmethylcarbonyl chloride.
Collagen was analyzed using high performance liquid chromatography (HPLC) with C-18® column and fluorescence detector at excitation wavelength of 265 nm and emission wavelength of 320 nm. Mobile phase used was acetic buffer (pH 4.2)-acetonitrile (55:45) with flow rate 0.8 mL/min. The results showed average
contents of glycine, proline, and hydroxyproline were 33,663% ± 0,215%; 12,333% ± 0,128% ; and 11,303% ± 0,354%.
Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan analisis terhadap asam amino alanin
yang terkandung pada kolagen babi, serta perlu dilakukan validasi metode analisis terhadap
metode yang telah diperoleh, dan pengembangan metode analisis kadar asam amino utama
dalam kolagen babi dengan menggunakan penderivat lain.
Daftar Acuan
[AOAC] Association of Official Analytical Chemyst. (2005). Official Methods of Analysis
(18 Edn). Maryland (US): Published by The Association of Official Analytical Chemist Inc.
Braithwaite, A., dan Smith, F.J. (1999). Chromatographic Methods (5th ed.). Dordrecht:
Kluwer Academic Publishers. [BSN] Badan Standardisasi Nasional. (2014). Kolagen Kasar dari Sisik Ikan – Syarat Mutu
dan Pengolahan: SNI 8076-2014 (id): Badan Standardisasi Nasional. Chang, P., Chang, S., Chen, H., & Ho, Y. (2003). Quantification of Collagen in Tissues Using
Stable Isotope Labeling and LC-MS, 1-9. Retrieved from http://www.rdoffice.ndhu.edu.tw/ezfiles/5/1005/form/275/form_69_5366939_38609.pdf
Gómez-Guillén, M., Giménez, B., López-Caballero, M., Montero, M. (2011). Functional and
Bioactive Properties of Collagen and Gelatin from Alternative Sources. A review. Food Hydrocoll. 25 : 1813-1827.
Harmita. (2006a). Buku Ajar Analisis Fisikokimia. Depok: Departemen Farmasi FMIPA
Universitas Indonesia. Hartati, I. (2010). Kajian Produksi Kolagen dari Limbah Sisik Ikan secara Enzimatis.
Semarang: Skripsi Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim. Jamilah B, Hartina MRU, Hashim M, Sazili AQ. (2013). Properties of collagen from
barramundi (Lates calcarifer) skin. International Food Research Journal, 20(2):835-842.
Kiernan, J.A. (1990). Histological and Histochemical Methods: Theory and Practice. Great Britain: Pergamon Pr.
Kupiec, T. (2004). Quality-Control Analytical Methods: High-Performance Liquid
Chromatography. International Journal of Pharmaceutical Compounding, 8(3): 223-227.
Lestari, Tiska. (2007). Isolasi dan Karakterisasi Kolagen dari Tulang Ikan Tuna (Thunnus
albacares) sebagai Bahan Baku Industri Farmasi. Depok: Skripsi Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia.
McCullagh, J., Marom, A., & Hedges, R. (2010). Radiocarbon Dating of Individual Amino
Acids from Archeological Bone Collagen, Proceedings of the 20th International Radiocarbon Conference, 52(2), 620-634.
McNair, H.M., dan Miller, J.M. (1998). Basic Gas Chromatography. New York: John Willey
& Sons. Meyer, M. & Schropfer, M. (2013). Collagen Materials - Collagen Processing.Technical
Freedom and Scientific Challenges when Transforming Collagen into Final Materials. Rahadini, I.R. (2007). Isolasi dan Karakterisasi Kolagen dari Gelembung Renang Ikan Mas
(Cyprinus carplo) sebagai Bahan Baku Industri Farmasi. Depok: Skripsi Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia.
Ramshaw JA., Peng Y., Glattauer V., Werkmeister JA. (2009). Collagens As Biomaterials. J.
Mater. Sci. Mater. Med, 20 (1) : S3-S8 Schrieber, R., Gareis, H. (2007). Gelatine Handbook Theory and Industrial Practice. Whiley :
VCH, Weinheim. Silvipriya, K., Kumar, K., Bhat, A., Kumar, B., John, A., & Lakshmanan, P. (2015).
Collagen: Animal Sources and Biomedical Application. Journal Of Applied Pharmaceutical Science, 5(03), 123-127. http://dx.doi.org/10.7324/japs.2015.50322
Summerfield, A., Meurens, F., & Ricklin, M. (2015). The Immunology of The Porcine Skin
and Its Value as a Model for Human Skin. Molecular Immunology, 66(1), 14-21. http://dx.doi.org/10.1016/j.molimm.2014.10.023
Szpak., Paul. (2011). Fish Bone Chemistry and Ultrastructure Implications for Taphonomy
and Stable Isotope Analysis. Journal of Archaelogical Science, 38 (12): 3358-3372. Yang, H. & Shu, Z. (2014). The Extraction of Collagen Protein from Pig skin. Journal of
Chemical and Pharmaceutical Research, 6(2), 683-687. http://dx.doi.org/0975-738. .