Top Banner
II. TEORI PENUNJANG Komunikasi data terdiri dari dua jenis yaitu komunikasi data serial dan komunikasi data paralel, pada komunikasi data serial data dikirim secara per-bit sedangkan pada komunikasi data paralel data dikirim per-byte. Komunikasi data serial dapat diartikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan data dengan suatu aliran pulsa dimana pulsa tersebut mempresentasikan bit-bit yang akan membentuk suatu byte. Komunikasi data serial terdiri dari dua bagian yaitu komunikasi data sinkron dan komunikasi data asinkron, komunikasi data sinkron selain mengirim data juga mengirim pula clocknya demikian pula dengan bagian penerimanya, komunikasi data serial asinkron bagian pengirim dan penerima mempunyai pembangkit clock. 1. SISTIM KOMUNIKASI DATA Sistim komunikasi data terdiri dari Data Terminal Equipment (DTE), • saluran transmisi, Data Communication Equipment (DCE), balok diagram sitim komunikasi data dapat terlihat pada gambar 2-1.
24

II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

Dec 23, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

II. TEORI PENUNJANG

Komunikasi data terdiri dari dua jenis yaitu komunikasi data serial dan

komunikasi data paralel, pada komunikasi data serial data dikirim secara per-bit

sedangkan pada komunikasi data paralel data dikirim per-byte.

Komunikasi data serial dapat diartikan sebagai proses pengiriman dan

penerimaan data dengan suatu aliran pulsa dimana pulsa tersebut

mempresentasikan bit-bit yang akan membentuk suatu byte.

Komunikasi data serial terdiri dari dua bagian yaitu komunikasi data

sinkron dan komunikasi data asinkron, komunikasi data sinkron selain mengirim

data juga mengirim pula clocknya demikian pula dengan bagian penerimanya,

komunikasi data serial asinkron bagian pengirim dan penerima mempunyai

pembangkit clock.

1. SISTIM KOMUNIKASI DATA

Sistim komunikasi data terdiri dari Data Terminal Equipment (DTE),

• saluran transmisi, Data Communication Equipment (DCE), balok diagram sitim

komunikasi data dapat terlihat pada gambar 2-1.

Page 2: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

DataTerminalEquipment

DataTerminal

Equipment

data

data

control

control

MODEMDCE

MODEMDCE

data

data

control

control

GAMBAR2-1

SISTIM KOMUNIKASI DATA

Hubungan Data Terminal Equipment, biasanya komputer dengan Data

Communication Equipment, biasanya modem pada pengiriman data

menggunakan aturan-aturan RS 232. Data Communication Equipment

berhubungan dengan data communication lain melalui saluran transmisi seperti

gelombang radio, saluran telepon maupun jala-jala listrik pada saluran transmisi

tersebut data dimodulasikan pada frekwensi pembawa tertentu.

1.1 Teknik Modulasi Data

Modem untuk berkomunikasi data dengan modem lain memerlukan suatu

signal carrier tertentu, sinyal carrier merupakan fungsi dari waktu

ditentukan oleh persamaan:

V = A * Sin ( 2n * f * t + ph)

dimana : A : amplitudo

f : frekwensi

Page 3: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

ph : phase

Sinyal dapat terlihat pada gambar 2-2, amplitudo merupakan harga dari

tinggi puncak sinyal, frekwensi dapat dihitung dengan persamaan :

f = 1/ T

T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau

siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat antara sinyal referensi

pada positif going zero crossing dengan positif going zero crossing lainnya

yang terdekat.

Modulasi adalah proses konstruksi sinyal informasi pada sinyal pembawa,

demodulasi proses rekonstruksi sinyal informasi dari sinyal carrier.

Terdapat beberapa modulasi sinyal yaitu:

1. Modulasi Amplitudo (AM)

2. Modulasi Frekwensi (FM)

3. Modulasi Phasa (PM)

Teknik modulasi diatas bukan hanya digunakan untuk sinyal analog seperti

suara, musik, gambar tetapi juga pada sinyal informasi digital. Sinyal

informasi dan sinyal pembawa dengan menggunakan setiap teknik dari

teknik modulasi, seperti terlihat pada gambar 2-3, pada dasarnya sinyal

pembawa frekwensi sinyalnya lebih tinggi dari pada sinyal informasi. Pada

gambar 2-3a yang merupakan modulasi amplitudo Al merupakan space

(low), sedangkan A2 merupakan mark (high). Pada gambar 2-3b yang

merupakan modulasi frekwensi, frekwensi tinggi merupakan space (low)

sedangkan frekwensi rendah merupakan mark (high). Pada gambar 2-3c

Page 4: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

10

yang merupakan modulasi phasa mark (high) dan space (low) dipisahkan

dengan sudut 180°.

1.2 Modulator

Modulator merupakan suatu alat untuk memodulasikan sinyal informasi

dengan sinyal pembawa. Salah satu rangkaian modulator frekwensi adalah

VCO (Voltage Control Oscilator) merupakan oscilator yang frekwensi

keluarannya tergantung dari tegangan masukkan, rangkaian dapat dilihat

pada gambar 2-4.

Reference

Carrier

GAMBAR 2-2 '

CARRIER SIGNAL

David H. Stein . Digital Data Communication. Hal 129

Page 5: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

11

(A) AmplitudeModulationA1=SPA2-MK

(B) FrequencyModulation (FSK)F1=SPF2 = MKF1>F2

(C) PhaseModulation

GAMBAR 2-3 2

MODULASI SINYAL DATA

GAMBAR 2-4

RANGKAIAN VCO

2 David H. Stein Digital Data Communication. Hal 132

Page 6: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

12

1.3 Demodulator

Demodulator merupakan suatu alat untuk mendapatkan sinyal informasi

pada sinyal yang telah dimodulasikan, rangkaian demodulator salah

satunya menggunakan prinsip Phase Lock Loop (PLL), diagram balok

dapat dilihat pada gambar 2-5.

Fx

Vo

Pendeteksi

Phasa

vco

Low Pass

Filter

GAMBAR 2-5

PHASA LOCK LOOP

1.4 Media Transmisi

Media transmisi yang digunakan dalam komunikasi data pada sistim diatas

adalah jala-jala listrik yang sering disebut power line carrier (PLC).

Komunikasi dengan power line carrier dimana arus pembawa

ditumpangkan pada saluran transmisi tenaga sehingga menjadi rangkaian

frekwensi tinggi, yang umumnya berkisar antara puluhan kilohertz sampai

dengan 500 kilohertz. Pada komunikasi data melalui jala-jala listrik

diperlukan suatu line coupling equipment (peralatan pengait).

Sisitm pengait dibagi menjadi dua bagian yaitu pengait induktif dan pengait

kapasitif.

Page 7: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

13

1.4.1 Pengait Induktif. Pengait induktif melalui udara menggunakan

penghantar yang dipasang sejajar dengan jarak tertentu dari saluran

transmisi, sistim ini jarang sekali dipergunakan.

1.4.2 Pengait Kapasitif. Pengait kapasitif terdiri dari dua jenis yaitu

sistim pengaitan dengan kapasitor jenis penala (tuning type), dimana

rangkaian penala dikaitkan secara seri dengan saluran transmisi dan

sistim pengaitan dengan kapasitor jenis penyaring (filter).

2. MICROKONTROLLER 8031

2.1 Memory Organization

Mikrokontroller 80C31 mempunyai dua memory space yang terpisah,

yaitu program memori dan data memori. Data memori diakses dengan 8

bit address, sekalipun demikian 16-bit address dapat mengakses data

memori melalui DPTR register. Program memori hanya dapat dibaca (64

Kbyte), pada 80C31 mempunyai internal program memory sebesar 4

Kbyte.

2.1.1 Program Memory. Gambar 2-6 memperlihatkan map dari bagian

bawah dari program memory. Setelah reset, CPU mulai mengakses

dari lokasi 0000H dan pada gambar 2-6 terlihat lokasi tetap dari

interupt. Pada 80C31 internal program memori sebesar 4 Kbyte

Page 8: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

14

dapat diakses dengan menghubungkan EA bar dengan Vcc, jika EA

bar dihubungkan dengan Vss maka CPU akan memfetch external

memori, red strobe untuk external adalah sinyal PSEN bar.

Konfigurasi hardware untuk mengeksekusi external memori

diperlihatkan pada gambar 2-7.

Port 0 memultiplek bus address dan bus data yang mengeluarkan low

byte dari program memori sabagai address, akan floating menunggu

code byte dari program memori. Selama low byte program memori

valid pada PO, sinyal ALE mengclock byte ke latch address, dimana

P2 mengeluarkan high address dari program memori dan PSEN bar

strobe EPROM kemudian kode byte akan dibaca oleh

mikrokontroller.

INTERRUPTLOCATIONS

RC3ET

I0O33H)

0028H

0023H

001BH

T a BYTES00I3H X.

00OSH

0003H

OOOOH

GAMBAR 2-6

8051 PROGRAM MEMORI

Advanced Micro Device. Microcontroller Handbook. Hal 2-1.

Page 9: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

15

BO61

PI PO

EA

ALE

»3 pa

LATCH

KPROM

INSTK

GAMBAR 2-7 4

EKSEKUSI DARI EXTERNAL PROGRAM MEMORI

2.1.2 Data Memori. Gambar 2-7 memperlihatkan akses dari 2 Kbyte

dari internal RAM menggunakan eksekusi dari internal ROM. Port

0 merupakan multiplek bus address dan data ke RAM dan 3 line

dari port 2 digunakan sebagai page RAM. CPU akan

membangkitkan sinyal write dan sinyal read. Internal data memori

mempunyai map dimana internal terbagi atas tiga blok yaitu. lower

128, upper 128, SFR. Internal data memori addressnya selalu

dalam satu byte. Tiga puluh dua byte terendah dari internal RAM

adalah grup dari 8 register (4 bank), dua status dari PSW memilih

register bank yang digunakan, 16 byte diatasnya merupakan space

memori dari bit-addressable, lihat gambar 2-8.

Advanced Micro Device. Microcontroller Handbook. Hal 2-1.

Page 10: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

16

BANKSELECTBITS INPSW

11

10

01

00

:o u

IS H

10 H .

08 H

0 H

7FH

IFH

lfH

17 H

OFH

07 H

B n ADDRESSABLE SPACE(HIT ADDRESSES 0-7F)

4BAMCOFSRECISTERSR0-R7— RESET VALUE OF

STACK POtmTER

GAMBAR 2-8

128 BYTE TERENDAH DARI INTERNAL RAM

2.2 Port

Semua port dari 80C31 adalah bidirectional, setiap port terdiri dari latch

(SFR P0 sampai P3), output driver dan input buffer. Output driver dari

dan input buffer dari P0 digunakan untuk mengakses external memori. P0

sebagai multiplek data dan address (lower byte) bus,sedangkan P2

digunakan sebagai address bus (high). Pin dari P3 menyediakan fungsi

sebagai berikut:

Advanced Micro Device. Mikrocontroller Handbook. Hal 2-1.

Page 11: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

17

P3.0 : RXD (Serial Input Port)

P3.1 :TXD (Serial Output Port)

P3.2 : INTO (External Interrupt)

P3.3 : INT1 (External Interrupt)

P3.4 : TO (Timer/Counter External Input)

P3.5 : Tl (Timer/Counter External Input)

P3.6 : WR (External Data Memory Write)

P3.7 : RD (External Data Memory Read)

Portl, Port2, Port3 mempunyai internal pull up disebut juga quasi

bidirectional, jika sebagai input akan di-pull high sedangkan PortO

merupakan true directional dimana jika dikonfigurasikan sebagai input

akan float.

2.3 Akscs External Memori

External memori yang diakses mempunyai dua tipe yaitu:

1. External data memori diakses dengan menggunakan sinyal Program

Store Enable sebagai read strobe.

2. External program memori diakses dengan menggunakan sinyal Read

dan Write untuk strobe memori.

Fetch dari program memori selalu menggunakan 16 bit address. External

data memori dapat menggunakan 16 bit address (MOVX @ DPTR) atau 8

bit address (MOVX @ Ri). External diakses bila hanya memenuhi dua

kondisi, yaitu:

Page 12: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

18

1. Sinyal External access aktif

2. Program counter (PC) lebih besar dari OFFFH

Selama CPU mengeksekusi external program memori semua pin pada

Port2 mempunyai fungsi sebagai output, tidak dapat digunakan sebagai

general purpose I/O.

2.3.1 Program Strobe Enable. Ketika CPU mengakses external program

memori sinyal PSEN diaktifkan dua kali setiap cycle, kecuali pada

instruksi MOVX. Ketika PSEN aktif (timingnya tidak sama dengan

Read). Gambar 2-10 memperlihatkan dua tipe dari Read cycle.

Page 13: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

ALE

P2 PCHOUTX PCHOUT X PCHOUT PCHOUT X ' PCHOUT X PCM OUT

VALIDL

p C L O U TVALID VALID VALID

ALE

SI S2 S3 S4 I S5 S«

. / INSTW P C I X / I N S T W A O D A

LPCLOUTVALID

LAOOROUTVALIO

tPCLOUTVALIO

19

Without •MOVX

b.WllhaMOVX

GAMBAR 2-9 °

EKSEKUSI EXTERNAL PROGRAM MEMORI

2.3.2 ALE. Fungsi utama dari sinyal ALE menyediakan sinyal yang

cocok untuk meng-latch low address dari PO ke external latch

selama fetch dari external memori, sinyal ALE diaktifkan dua kali

setiap mesin melakukan cycle. Pulsa ALE tidak keluar selama

mengakses external data memori.

Ibid. Hal 2-1.

Page 14: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

20

2.4 Timer atau Counter

80C31 mempunyai dua 16 bit timer/counter register: Timer 0 dan Timer 1.

Pada fungsi timer register bertambah setiap mesin cycle, sedangkan pada

counter register bertambah pada respon 0 to 1 transisi yang berhubungan

dengan external input pin, TO, Tl (pada fungsi ini external input disampel

selama S5P2 setiap mesin cycle, jika sampel high pada cycle pertama dan

low pada cycle berikutnya maka register bertambah (kecepatan maksimum

1/24 frekwensi clock).

2.4.1 MODE 0. Pada mode 0 register timer dikonfigurasikan sebagai 13

bit register. Sebagai count perubahan dari 1 to 0 akan mengset TF1.

Input count adalah enable jika TR1 = 1 dan GATE = 0 (GATE = 1,

timer dikontrol oleh external input INT1). TR1 mengontrol bit

didalam TCON pada SFR, GATE pada TMOD, lihat gambar 2-10.

Operasi Mode 0 sama untuk Timer 0 dengan mengganti sinyal dari

Timer 1 (TRO, TFO, INTO).

Page 15: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

21

osc

Tl P N

MJ

TRI -

C.T-0

c r . i

i—r—

CONTROL

TLI(S Bill)

TH1(8 Bill) TF1 • INTERPUPT

OATc

GAMBAR2-107

HMER/COUNTER 1 MODE 0 : 13-BIT COUNTER

2.4.2 MODE 1. Mode 1 sama dengan Mode 0 kecuali register timer

dapat jalan dengan menggunakan 16 bit.

2.4.3 MODE 2. Mode 2 mengkonfigurasikan timer register sebagai 8 bit

counter (TLI) dengan otomatik reload seperti yang ada pada

gambar 2-11.

7 Ibid. Hal 2-1

Page 16: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

22

03C

Tl [u

INTEKKU1T

INTO |..i

GAMBAR 2-11

TIMER/COUNTER 1 Mode 2

osc •12l/12fOSC

TO PIN

TRO

l/l2fOSC

J C/T-l

CONTROL

TIIO(8biu)

TLO(8 biu)

INTERRUPT

GAMBAR 2- 12J

TIMER/COUNTER 0 Mode 3

8 Ibid. Hal 2-19 Ibid. Hal 2-1

Page 17: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

23

2.4.4 Mode 3. Timer 0 Mode 3 mempunyai dua counter terpisah, yaitu

TLO dan THO (gambar2-12). TLO menggunakan Timer 0 control

bit, sedangkan THO mengontrol interrupt Timer 1. Mode

menyediakan penggunaan 8-bit extra timer/counter.

2.5 Serial Interface

Serial port merupakan full duplex yang berarti dapat mengirim dan

menerima data secara bersamaan. Serial port penerima dan pengirim

kedua-duanya diakses oleh Spesial Function Register SBUF.

2.5.1 Mode 0. Serial data masuk dan keluar melalui output RXD/TXD. 8

bit diterima atau dikirim : 8 bit data (pertama LSB), mempunyai

baud rate yang tetap yaitu 1/12 frekwensi osilator.

2.5.2 Mode 1. 10 bit diterima (RXD) dan dikirim (TXD) : start bit (0), 8

bit data LSB dan stop bit (1). Pada penerima stop bit berada pada

RB8 (SCON) mempunyai baud rate yang bervariasi

2.5.3 Mode 2. 11 bit dikirim (TXD) dan diterima (RXD) : start bit (0)8

data bit LSB, data bit ke-9 yang dapat diprogram, stop bit (1).

Ketika mengirim data bit ke-9 (TB8) dapat ditunjuk dengan harga 1

atau 0, sebagai contoh parity bit (P, pada PSW) dapat dipindah ke

TB8. Ketika menerima data bit ke-9 merupakan RB8 pada SCON ,

Page 18: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

24

dimana stop bit dapat diabaikan mempunyai baud rate 1/32 atau

1/64 frekwensi osilator.

2.5.4 Mode 3. 11 bit diterima (RXD) atau dikirim (TXD) : start bit (0),

8 data bit (LSB), data bit ke-9 yang dapat diprogram, stop bit (1),

sama dengan Mode 3 kecuali baud rate Mode 3 yang bervariasi.

2.6 Baud Rate

Baud rate pada Mode 0 ditetapkan :

frekwensi osilatorMode 0 Baud Rate =

12

Baud rate pada Mode 2 tergantung pada harga bit SMOD dalam Spesial

Function Register PCON. Jika SMOD = 0 (harga dalam keadaan reset),

baud ratenya 1/64 dari frekwensi osilator, jika SMOD = 1 baud ratenya

1/32 dari frekwensi osilator.

Timer 1 digunakan untuk membangkitkan baud rate pada Mode 1 dan

Mode 3 yang ditentukan dengan Timer 1 overflow rate dan harga dari

SMOD: Mode 1, 3

2Baud Rate = * (Timer 1 overflow rate)

32

Timer 1 interrupt sebaiknya disable pada aplikasi diatas. Timer dapat

dikonfigurasikan untuk operasi timer maupun operasi counter. Pada Mode

Page 19: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

25

auto-reload (high nible dari TMOD = 001 OB) Pada kasus ini baud rate

dihitung dengan rumus:

2 * frekwensi osilatorBaud Rate =

32* | 12*(256-(TH1) |

Very low rate baud rate dengan Timer 1 dapat aktif dengan meninggalkan

interrupt Timer 1 enable dan mengkonfigurasikan timer sebagai 16-bit

(high nible dari TMOD = 000IB) dan menggunakan interrupt Timer 1

mengerjakan 16-bit software reload.

2.7 Interrupt

8OC31 menyediakan 5 interrupt yang dapat dilihat pada gambar 2-18.

External interrupt INTO dan INT1 dapat dalam keadaan aktif level atau

aktif transisi tergantung dari bit 1T0 dan IT1 pada register TCON. Flag

yang membangkitkan interrupt adalah bit IEO dan IE1 pada TCON, ketika

external interrupt dibangkitkan flag yang dibangkitkan adalah diclear oleh

hardware,service routine adalah vector jika interrupt adalah aktif transisi.

Jika interrupt adalah aktif level dan external requesting source mengontrol

request flag. Interrupt Timer 0 dan Timer 1 dibangkitkan oleh TFO dan

TF1 yang diset oleh register Timer/Counter. Interruprt timer dibangkitkan,

flag dibangkitkan adalah clear oleh on-chip hardware ketika service

routine adalah vector juga.

Interrupt serial port dibangkitkan dengan logical OR.

Page 20: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

26

RI dan Tl, keduanya diclear oleh hardware (service routine adalah vector).

3. MOTOR INDUKSI

Motor satu fase adalah motor yang paling banyak dikenal karena mereka

dipakai untuk keperluan dalam rumah dan sebagai peralatan mesin yang

portabel. Biasanya, motor-motor ini dipakai manakala motor 3 fase tidak

tersedia.

Ada banyak macam motor satu fase dipasaran, yang mana masing-masing

dirancang untuk mendapatkan atau memenuhi kebutuhan yang khusus ataupun

umum.

Konstruksi untuk motor satu fase adalah sangat sama dengan konstruksi

dari motor tiga fase. Terdiri atas sebuah rotor dengan model sangkar bajing

dan sebuah stator. Stator adalah sebagai gulungan primer. Gambar 2-13

adalah potongan dan konstruksi dari motor satu fase dengan kapasitor start

motor. Dibawah ini adalah penjelasan-penjelasan untuk bagian-bagian dari

motor.

3.1 Bagian Stator Motor Induksi

Stator dari motor induksi mempunyai prinsip sama dengan motor sinkron

atau generator. Apabila belitan-belitan stator dialiri arus listrik AC maka

menghasilkan medan magnet atau fluksi yang mana memiliki harga tetap

asalkan saja berputar pada kecepatan sinkron. Dalam hal ini berlaku rumus

sebagai berikut:

Page 21: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

27

120 * fdimana ;

Ns = kecepatan sinkron dalam cycle

f = frekwensi

p = jumlah kutub

3.2 Bagian Rotor Motor Induksi

3.2.1. Rotor Kurungan Bajing (Squirrel Cage Rotor)

Motor-motor yang menggunakan rotor tipe ini adalah dikenal

sebagai motor induksi kurungan tupai. Gambar 2-14 menunjukkan

bentuk dari rotor kurungan bajing.

GAMBAR 2-1310

POTONGAN DAN KONSTRUKSI DARI MOTOR 1 FASA

Theodore Wildi. Electrical Machines and Transformers. Hal 378

Page 22: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

28

3.2.2. Rotor Terputar Fase

Tipe rotor ini dikenal sebagai motor-motor terputar fase

(phase wound) atau lebih dikenal sebagai motor-motor slip

ring.

GAMBAR2-14

ROTOR KURUNGAN TUPAI

3.3 Prinsip Kerja

Prinsip kerja motor induksi adalah berdasarkan induksi elektromagnetis,

yakni bila belitan/kumparan stator diberi sumber tegangan bolak balik maka

arus akan mengalir pada kumparan tersebut, menimbulkan medan putar

(garis-garis gaya fluks) yang berputar dengan kecepatan sinkron. Garis-

garis gaya dari stator tersebut yang berputar akan memotong penghantar-

penghantar rotor sehingga pada penghantar-penghantar tersebut timbul

EMF (Elektro Motoris Force) atau GGL (Gaya Gerak Listrik) atau

Ibid. Hal 378

Page 23: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

29

tegangan induksi. Beihubung kumparan rotor merupakan rangkaian yang

tertutup maka pada kumparan tersebut mengalir arus. Arus yang mengalir

pada penghantar rotor yang berada dalam medan magnit berputar dari

stator, maka pada penghantar rotor tersebut timbul gaya-gaya yang

berpasangan dan berlawanan arah, gaya tersebut menimbulkan torsi yang

cenderung memutar rotornya sehingga rotor berputar dengan kecepatan

putar (Nr) mengikuti putaran medan putar stator (Ns).

rotor current

_120 V, 60Hz_ac source

rotation

GAMBAR2-15 I2

SKEMA ALIRAN ARUS DAN PUTARAN MOTOR

Ibid. Hal 380.

Page 24: II. TEORI PENUNJANG · sinkron dan komunikasi data asinkron, ... T adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang atau siklus. Perbedaan phasa adalah perbedaan derajat

30

3.4 Sli£ Suatu Motor

Slip suatu motor adalah tergantung dari besar atau kecilnya beban suatu

motor, makin besar beban maka makin besar pula slip yang terjadi.

Slip adalah perbedaan antara kecepatan sinkron Ns dan kecepatan

sebenarnya N, dapat dirumuskan sebagai:

Slip = Ns - N

Ns - N adalah kadang-kadang disebut slip kecepatan.

Persentase slip dirumuskan sebagai:

N s -N% s l ips - *100%

N

3.4 Frekwensi dari Arus Motor

Apabila motor dalam keadaan diam maka frekwensi arus rotor adalah sama

seperti frekwensi penyedia atau suplai. Tapi apabila rotor berputar, maka

frekwensi bergantung atas kecepatan relatif atau kecepatan slip. Frekwensi

arus rotor f' pada suatu kecepatanslip hubungannya dapat ditulis sebagai

berikut :

120 * f 120 T1NS - IN ~

P

dimana : Ns -

Dapat pula ditulis

aiai

120*

P

: r

f

i i

f

N - IN

N s -

N

s -

N= s ; Jadi f' = s * f