Top Banner
HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN INTENSI PERILAKU AGRESI REMAJA PENGGUNA MEDIA SOSIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh : Emmanuel Maria Magdalena 129114058 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127

HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Jun 13, 2019

Download

Documents

hakhanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN

INTENSI PERILAKU AGRESI REMAJA PENGGUNA MEDIA

SOSIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :

Emmanuel Maria Magdalena

129114058

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

i

HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN

INTENSI PERILAKU AGRESI REMAJA PENGGUNA MEDIA

SOSIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :

Emmanuel Maria Magdalena

129114058

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

1 Chorintians 2 : 9

However, as it is writen,

“No eye has seen

No ear has heard

No mind has conceived

What God has prepared for those who love him”.

Karya ini saya persembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus

Orang Tua tercinta Ibu Ida Nur Astuti Dwi Lestari dan Bapak Minarto

Kedua adik saya tersayang Samuel Dwi nugroho dan Angella Christie

Semua orang yang telah mendukung saya dengan cintanya

Almamater saya, Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

vii

HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN

INTENSI PERILAKU AGRESI REMAJA PENGGUNA MEDIA

SOSIAL

Emmanuel Maria Magdalena

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh otoriter orangtua terhadap untensi

perilaku agresi remaja pengguna media sosial. Hipotesis dalam penelitian ini adalah

terdapat hubungan positif antara pola asuh otoriter orangtua dengan intensi perilaku

agresi remaja pengguna media sosial. Subyek dalam penelitian ini adalah remaja dengan

rentang usia 12 sampai 21 tahun. Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dengan

instrumen berupa skala. Dua skala yang disajikan adalah skala pola asuh otoriter dan

skala agresi. Analisis data menggunakan hasil uji korelasi Spearman Rank Row.

Koefisien korelasi (r) yang didapatkan dafri hasil uji tersebut, sebesar 0,065 dengan nilai

signifikan 0,230. Penelitian ini juga memiliki hasil reliabilitas atas skala pola asuh

sebesar 0,814 serta skla agresi sebesar 0,724. Terdapat 77 dari 132 remaja menerima pola

asuh otoriter dengan intensitas tinggi. Sedangkan, 90 dari 132 remaja pengguna media

sosial mempunyai intensi melakukan agresi dengan kategori sedang. Kesimpulannya,

terdapat hubungan yang positif antara pola asuh otoriter dengan intensi perilaku agresi

remaja pengguna media sosial.

Kata kunci : remaja, Spearman Rank Row, perilaku agresi remaja pengguna media

sosial, pola asuh otoriter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

viii

THE RELATION OF AUTHORITARIAN PARENTING WITH

INTENTION AGRESSION BEHAVIOR IN ADOLESCENCE AS

SOCIAL MEDIA USERS

Emmanuel Maria Magdalena

ABSTRACT

Parents had opinion about their own parenting and applied it as the best thing and the

most effective way to educate their children. Parents with dominant role would result to a

rebel child. Nowadays, technology development also supported adolscence’s needs of

external affection or from social media and they also proved it. This research is aimed to

know the authoritharian parenting toward aggresivity that shown from status in

adolescence’s social media. This research used quantitative technique with scale as

instrument. Two scales presented were agressivity scale and authoritarian parenting

scale. Aggresive behavior in this research found social media with frequency on changing

and writing status with violence elements. This behavior were connected with

authoritarian parenting where authoritarian parenting for adolescence would influence

them to do agressive action in social media. Based on the Spearman correlation test

result, it was found that correlation coefficient (r) 0,065 with significant value 0,230.

From 132 adolescent, their were 77 adolescent who accepted authoritarian parenting

with low intencity. Meanwhile 3 adolescence accepted autjotitarian parenting with high

intencity. This research also showed adolescence ageressivity bahavior in social media

were 90 adolescence a did agresion in medium category. However, there were 8

adolescence a did agression with high category. In the end, there were relation between

authoritarian parenteng with agressive bahavior.

Keyword : adolescence, quantitative, agressive behavior adolescence as social media

users, authritarian parenting, Spearman correlation test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, anugerah, dan kasih

yang telah diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Pola Asuh Otoriter Orang Tua Dengan Intensi Perilaku Agresi

Remaja Pengguna Media Sosial” dengan baik. Meskipun banyak kesulitan yang

dihadapi, tetapi akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat

dukungan, bantuan, motivasi dan doa dari banyak pihak. Maka dari itu, melalui

tulisan ini saya mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Priyo Widiyanto, M.Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Santa Dharma.

2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Kepala Program Studi

Fakultas Psikologi Universitas Santa Dharma.

3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang

selalu memberi semangat untuk menyelesaikan studi S-1 saya selama di

Fakultas Universitas Santa Dharma.

4. Ibu Sylvia Carolina Maria Yuniarti Murtisari, M.Si dan Bapak Robertus

Landung Eko Prihatmoko, M.Psi., selaku dosen pembimbing skripsi.

Terimakasih untuk kesediaan waktu luang di tengah kesibukannya untuk

membimbing saya, memberi saran, masukan, memberi semangat kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

x

saya selama menemui kesulitan dalam menyusun skripsi. Terimakasih

karena sudah mengingatkan saya untuk segera menyelesaikan kewajiban

saya dan selalu meyakinkan saya untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak, Ibu, Sammy dan Angel yang selalu memberikan semangat,

dukungan baik moral maupun materi, perhatian, kesabaran, kasih sayang,

serta doa yang tak pernah berhenti kepada saya dalam menyelesaikan

pendidikan.

6. Keluarga besar Bapak Moechtarom yang selalu memberikan dukungan doa,

semangat dan motivasi kepada penulis untuk meraih gelar sarjana.

Terimakasih banyak atas pengertian, kesabaran waktu menunggu, dukungan

dalam doa, kata-kata penyemangat yang mendorong untuk segera

menyelesaikan skripsi dan kasih yang tidak pernah berhenti kepada saya.

7. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terimakasih

atas ilmu yang sudah dibagikan kepada saya, selama saya menempuh

pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma ini.

8. Seluruh Staff dan Karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah sabar

melayani dan memberikan informasi selama saya menempuh pendidikan di

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma ini.

9. Kamti’s Squad yang selalu memberikan banyak pengalaman, mendengarkan

setiap keluhan dalam pembuatan skripsi ini dan tidak pernah lelah

mengingatkan untuk segera diselesaikan dengan berbagai cara. Terimakasih

untuk kegilaan dan asupan gizi baik jasmani ataupun rohani yang sudah

diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

xi

10. Keluarga besar GKI Gejayan, terimakasih sudah memberikan saya

kesempatan untuk berbagi pengalaman dan belajar menjadi lebih baik di

dalam ladang-Nya. Terimakasih banyak karena sudah mengijinkan saya

untuk melakukan penelitian di gereja ini, serta banyak membantu saya

dalam proses pengumpulan data penelitian. Terimakasih atas semangat, doa

dan dukungannya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik.

11. Rainbow dan ajudannya, terimakasih sudah mendoakan dan memberikan

semangat. Terimakasih karena sudah setia dengan memberikan semangat

dan beribu pertanyaan tentang penyelesaian skripsi ini.

12. Teman-teman Psikologi Kelas B yang saya sayangi. Terimakasih atas

pengalaman yang berharga dan persahabatan yang terjalin selama ini.

terimakasih atas dinamika yang sudah kita alami selama perkuliahan. Terus

berusaha supaya nanti kita bertemu dengan sukses.

13. Seluruh teman-teman Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

angkatan 2012. Terimakasih atas bantuan dan pengalaman selama masa

kuliah ini. semoga hubungan kita tetap berlanjut dan tetap saling membantu

sama lain.

14. Semua pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu dan telah

mendukung saya dengan cintanya.

15. Terimakasih untuk diriku! Terimakasih karna tetap setia berjuang sampai

akhir, selalu mengusahakan yang terbaik, mampu menepati janji diri, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

xii

mempertanggung jawabkan kewajiban kepada orang tua. Satu tahap dilalui

dan perjuangan masih panjang, siapkan tenaga dan doa untuk bangkit lagi!

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman. Oleh karena itu, saya

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Semoga

karya ilmiah ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama

bidang psikologi dan bagi masyarakat pada umumnya.

Yogyakarta, 24 Maret 2017

Penulis

Emmanuel Maria Magdalena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN KEASLIAN KARYA ..................................... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

1. Manfaat Teoritis ............................................................................. 7

2. Manfaat Praktis .............................................................................. 7

BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

xiv

A. Remaja Pengguna Media Sosial ........................................................... 8

1. Definisi Pengguna Media Sosial .................................................... 8

a. Definisi Media Sosial ............................................................... 8

b. Fitur Media Sosial Instant Messaging ..................................... 9

2. Remaja Pengguna Media Sosial ..................................................... 10

B. Pola Asuh Otoriter Orangtua ................................................................ 10

1. Pengertian Pola Asuh Otoriter Orangtua ....................................... 10

2. Aspek Pola Asuh Otoriter Orangtua .............................................. 13

3. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh ......................................... 14

a. Tingkat Sosial Ekonomi ........................................................... 14

b. Tinggkat Pendidikan ................................................................ 14

c. Kepribadian .............................................................................. 15

d. Jumlah Anak ............................................................................ 15

C. Perilaku Agresi ..................................................................................... 15

1. Pengertian Perilaku Agresi ............................................................. 15

2. Aspek Perilaku Agresi.................................................................... 17

3. Jenis Perilaku Agresi ...................................................................... 19

D. Dinamika Hubungan Antar Variabel ................................................... 20

E. Skema Penelitian .................................................................................. 23

F. Hipotesis ............................................................................................... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 25

A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................. 25

B. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional .................................... 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

xv

1. Identifikasi Variabel ....................................................................... 26

2. Definisi Operasional....................................................................... 26

C. Subjek Penelitian .................................................................................. 27

D. Alat dan Bahan Penelitian .................................................................... 28

E. Metode Analisis Data ........................................................................... 28

1. Skala Pola Asuh Otoriter ................................................................ 29

2. Skala Agresi ................................................................................... 32

F. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data ....... 34

1. Validitas ......................................................................................... 34

2. Seleksi Aitem ................................................................................. 35

3. Reliabilitas ..................................................................................... 38

G. Analisis Data ........................................................................................ 39

1. Uji Normalitas ................................................................................ 39

2. Uji Linieritas .................................................................................. 40

3. Uji Hipotesis .................................................................................. 40

H. Pelaksanaan Uji Coba .......................................................................... 40

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 41

A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 41

B. Deskripsi Subjek .................................................................................. 42

C. Deskripsi Penelitian ............................................................................. 43

D. Kategorisasi .......................................................................................... 44

E. Analisis Data Penelitian ....................................................................... 46

1. Uji Asumsi ..................................................................................... 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

xvi

2. Uji Hipotesis .................................................................................. 49

F. Pembahasan ......................................................................................... 50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 55

A. Kesimpulan .......................................................................................... 55

B. Saran ..................................................................................................... 55

1. Bagi Orang Tua .............................................................................. 55

2. Bagi Remaja ................................................................................... 56

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 57

LAMPIRAN ..................................................................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategorisasi Jenis Pola Asuh ............................................................. 13

Tabel 2.2 Bentuk-Bentuk Perilaku Agresi ......................................................... 19

Tabel 3.1 Pemberian Skor Skala Pola Asuh Otoriter ......................................... 30

Tabel 3.2 Blueprint dan Distribusi Item Skala Pola Asuh Otoriter

Sebelum Uji Coba .............................................................................. 30

Tabel 3.3 Pemberian Skor Skala Agresivitas ..................................................... 33

Tabel 3.4 Blueprint dan Distribusi Item Skala Agresi Sebelum Uji Coba ......... 33

Tabel 3.5 Distribusi Item Skala Pola Asuh Otoriter Setelah Uji Coba .............. 37

Tabel 3.6 Distribusi Item Skala Agresi Setelah Uji Coba .................................. 38

Tabel 4.1 Deskripsi Subjek Berdasarkan Kepemilikan Akun Media Sosial ...... 42

Tabel 4.2 Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 43

Tabel 4.3 Norma Kategorisasi ............................................................................ 44

Tabel 4.4 Norma Kategorisasi Pola Asuh Otoriter Orang Tua pada Remaja..... 45

Tabel 4.5 Norma Kategorisasi Perilaku Agresi di Media Sosial ........................ 46

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas........................................................................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

xviii

Tabel 4.7 Hasil Uji Linearitas ............................................................................ 48

Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................. 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Blueprint skala pola asuh otoriter .................................................................... 61

Blueprint skala intensi perilaku agresi ............................................................. 70

Lampiran 1 Bentuk Skala Pola Asuh Otoriter Remaja dan Intensi

Perilaku Agresi Remaja Pengguna Media Sosial ....................... 75

Lampiran 2 Hasil Seleksi Item Skala Intensi Perilaku Agresi Remaja

Pengguna Media Sosial dengan Pola Asuh Otoriter Orangtua

pada Remaja ............................................................................... 76

Lampiran 3 Reliabilitas Skala Intensi Perilaku Agresi Remaja Pengguna

Media Sosial dengan Pola Asuh Otoriter Orang Tua pada

Remaja ........................................................................................ 78

Lampiran 4 Uji Deskriptif Mean Empirik ...................................................... 80

Lampiran 5 Uji Normalitas ............................................................................. 81

Lampiran 6 Uji Linearitas .............................................................................. 83

Lampiran 7 Uji Hipotesis ............................................................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Syahreza (2015) menyatakan remaja semakin dimanjakan dengan

fasilitas teknologi yang berkembang pesat. Salah satu fasilitas yang

ditawarkan adalah kemudahan dalam mengakses informasi. Teknologi

mengembangkan alat komunikasi disebut media sosial. Beberapa contoh

media sosial yang terkenal saat ini adalah Facebook,

BlackBerryMessenger, WhatsApp, Line, dan lain-lain.

Syahreza (2015) berpendapat bahwa remaja mampu memakai

waktu lebih efisien merupakan salah satu dampak positif dari media sosial.

Remaja tidak perlu bertemu secara langsung atau bertatap muka dengan

lawan bicara dengan fasilitas live chatting dan video call. Selain itu,

informasi penting dapat menyebar dengan cepat menggunakan media

sosial. Dampak positif akan menjadi negatif ketika remaja tidak dapat

mengontrol penggunaan media sosial, sehingga mengakibatkan manusia

kehilangan waktu.

Menurut Yulianti (2014), salah satu dampak buruk dari media

sosial adalah remaja kesulitan untuk mengontrol media sosial, karena

otoritas setiap akun hanya milik pribadi. Remaja yang sudah terlena dalam

kemudahan ini, mudah menyalurkan emosinya, seperti sedang senang,

sedih, marah tanpa adanya batasan. Azhar (2012) menyatakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

2

ketidakmampuan remaja dalam mengatasi konflik yang berkepanjangan

akibat kurangnya kemampuan dalam mengendalikan emosi, menyebabkan

timbul perasaan gagal yang mengarah pada frustrasi yang merupakan

pemicu munculnya perilaku agresif.

Berdasarkan wawancara dengan IY (Perempuan, 27 tahun) yang

merupakan salah satu pembimbing komunitas remaja gereja pada

September 2016, menyatakan bahwa saat ini remaja memiliki tingkat

agresi yang tinggi dan mengakibatkan remaja bertindak secara pasif

(misalnya, remaja tidak ikut ambil bagian langsung dalam memberikan

pendapat atau dukungannya dalam suatu acara), serta tidak memiliki

batasan mengenai aturan dalam bersikap, baik di dunia teknologi atau

dunia nyata. Remaja cenderung membuat orasi atau pendapat yang tidak

sesuai dengan fakta.

Perilaku agresi merupakan perilaku yang bertujuan untuk

menyakiti orang lain, baik secara fisik, mental ataupun verbal. Perilaku

agresi verbal pasif tidak langsung merupakan tindakan agresi secara lisan

yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Tindakan tersebut dilakukan

dengan cara tidak langsung berhadapan dengan target. Misalnya, tidak

memberikan dukungan dan motivasi (Krahe, 2005).

Dewi dan Susilawati (2016), menyatakan faktor penyebab

munculnya perilaku agresif pada diri individu dapat berasal dari dua

sumber yaitu sumber yang berasal dari diri individu dan sumber yang

berasal dari luar diri individu. Salah satu faktor yang mempengaruhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

3

munculnya perilaku agresif adalah faktor yang berasal dari luar diri

individu yaitu pola asuh. Pola asuh yang diterapkan orang tua merupakan

salah satu faktor yang memiliki peranan dalam pembentukan kepribadian

anak. Baumrind (dalam Santrock, 2007) menegaskan bahwa orangtua yang

menerapkan pola asuh otoriter memberikan batasan dan kendali yang tegas

terhadap anak. Pola asuh yang menerapkan bahwa anak harus patuh akan

nilai dan prinsip yang orang tua pegang, pemberian hukuman terutama

hukuman fisik dan menuntut anak menuruti kehendak orang tuanya sering

disebut dengan pola asuh otoriter (authoritarian parenting style).

Gaya pengasuhan yang sangat ketat dan otoriter mungkin tidak lagi

sesuai ketika anak memasuki masa remaja dan ingin diperlakukan dewasa.

Remaja menolak pengaruh dari orangtua dan mencari dukungan, ketika

orangtua tidak menyesuaikan diri, sehingga remaja mencari persetujuan

teman sebaya apapun risikonya (Papalia, 2008). Hurlock (2005)

mengatakan bahwa remaja merasakan keotoriteran orangtua adalah sebuah

ancaman yang menimbulkan ketakutan dan menjadi kurang berterus terang

atau kurang jujur. Pada akhirnya, remaja akan mencari orang lain untuk

bergantung, yaitu teman sebayanya.

Idris dan Jamal (1992) menjelaskan bahwa orangtua berperan

dalam memberikan dasar pendidikan, sikap, serta keterampilan dasar

seperti pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih

sayang, rasa aman, dasar-dasar untuk mematuhi peraturan-peraturan, dan

menanamkan kebiasaan. Pola pengasuhan pada dasarnya diciptakan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

4

adanya interaksi antara orangtua dan anak dalam hubungan sehari-hari

yang berevolusi sepanjang waktu. Pengaruh hubungan antara orangtua dan

anak ditentukan oleh pengasuhan, sikap, perasaan dan tindakan yang

dilakukan orangtua pada anak yang bercermin pada pola asuh orangtua

(Taganing, 2008).

Penelitian Gaertner & Rathert (2010), memaparkan orangtua

menggunakan bahasa yang tepat dan baik ketika menegur atau menasihati

anak. Karena akan cenderung meniru perilaku orangtua. Misalnya

orangtua menegur atau menasehati anak dengan penyampaian bahasa yang

baik, tidak dengan nada atau intonasi yang meninggi. Perilaku positif yang

dimodelkan oleh orangtua akan mencegah perilaku terbentuknya perilaku

negatif atau menyimpang, perilaku agresi verbal misalnya. Perilaku agresi

verbal bisa terbentuk dari penyampaian pesan orangtua terhadap anak

secara kurang tepat, yaitu dengan menggunakan kata-kata yang tidak

sopan dan kasar. Gaertner & Rathert juga menemukan bahwa keterlibatan

model pengasuhan positif, seperti kata yang sopan dan lembut, dapat

membuat hubungan antara orangtua dengan remaja semakin baik,

sehingga perilaku anak dapat dipantau. Orangtua mengenalkan perilaku

yang positif, seperti membantu sesama dan belajar mempunyai rasa empati

akan membuat remaja tumbuh dengan baik hingga masa dewasa sehingga

anak tidak akan berperilaku agresi, baik secara fisik ataupun verbal.

Mussen (2004) menyatakan bahwa ada beberapa aspek untuk

melihat pola asuh yang diberikan orangtua, yaitu kontrol, tuntutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

5

kedewasaan, komunikasi anak dan orangtua, dan kasih sayang.

Kontrol merupakan usaha mempengaruhi aktivitas anak untuk mencapai

tujuan, memodifikasi ekspresi ketergantungan, agresifitas, tingkah laku,

dan bermain. Tuntutan kedewasaan adalah pemberian penekanan pada

anak untuk mencapai suatu tingkat kemampuan secara intelektual, sosial

dan emosional. Tuntutan kedewasaan juga memberikan kesempatan

belajar pada anak untuk menjalani kehidupan, menghadapi dan

mengatasi berbagai masalah mereka, namun tetap ada bimbingan dari

orangtua.

UNICEF (2014), menemukan bahwa 98 persen dari anak-anak dan

remaja yang disurvei, mengetahui tentang internet dan 79,5 persen di

antaranya adalah pengguna internet. Ernawati dan Wibowo (2016),

menyatakan bahwa remaja cenderung mengikuti arus dari teman-

temannya. Dampak buruk dari penggunaan media sosial yang berlebihan

adalah meniru apa yang dilihat dan didengarnya, tak terkecuali berperilaku

agresi. Agresi merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk

menyakiti baik secara verbal ataupun fisik (Berkowitz, 1995). Agresi

berdampak pada perkembangan kepribadian seorang anak. Salah satu

faktor penyebab agresi adalah frustrasi yang kemudian dapat menimbulkan

kemarahan dan emosi marah. Remaja yang kurang mendapatkan perhatian

dari orangtua membuat banyak remaja mengungkapan atau melampiaskan

perasaannya dengan tulisan di media sosial (Paputungan, 2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

6

Berdasarkan wawancara dengan IY, orangtua memiliki anggapan

mengenai cara mereka dalam menerapkan pola asuh yang menurut mereka

paling baik dan efektif untuk bisa membentuk karakter kepribadian anak

mereka yang sudah beranjak remaja. Remaja yang memiliki banyak sekali

masalah dalam kehidupannya dapat menuangkan semua perasaan dan

pikirannya dalam media sosial kapan saja sehingga mampu menjadi sarana

untuk mengekspresikan perasaannya. Orangtua yang terlalu dominan atau

membatasi akan menghambat daya kreativitas anak yang dampaknya anak

akan memberontak dengan melakukan perilaku agresi. Sedangkan

teknologi sendiri memiliki tujuan untuk mendekatkan manusia dari segi

informasi dan komunikasi. Hal ini menyebabkan, pola asuh yang

diterapkan orangtua mempengaruhi kepribadian remaja dan remaja sudah

dikenalkan dengan teknologi yang sangat memudahkan. Dengan keadaan

tersebut, remaja akan memunculkan emosi marah serta melampiaskannya

ke media sosial. Sesuai dengan penjelasan di atas, penulis akan meneliti

apakah ada hubungan antara pola asuh otoriter yang dilakukan orangtua

dengan perilaku agresi pada media sosial di kalangan remaja.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara pola

asuh otoriter orangtua dengan intensi perilaku agresi remaja pengguna

media sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

7

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui hubungan pola asuh otoriter orangtua terhadap intensi

perilaku agresi remaja pengguna media sosial.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai

hubungan antara pola asuh otoriter orangtua dengan intensi

perilaku agresi remaja pengguna media sosial.

b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi

penelitian-penelitian lain, terutama pada ranah psikologi

perkembangan, khususnya terhadap pentingnya pola asuh yang

terjalin secara efektif antara orangtua dan anak.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi

tentang pola asuh yang otoriter antara orangtua dan anak pada

perkembangan remaja dan mampu memberikan informasi kepada

orangtua terkait bagaimana menjalin pola asuh yang baik, efektif dan

berkualitas pada perkembangan remaja akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Remaja Pengguna Media Sosial

1. Definisi Pengguna Media Sosial

a. Definisi Media Sosial

Media sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-

elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menghubungkan

kesamaan sosialitas (Nawawi, 2008).

Firmansyah (2010) mengemukakan bahwa situs jejaring

sosial merupakan sebuah situs berbasis pelayanan yang

memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman

untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring

sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di

dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.

Media sosial adalah salah satu media yang memimpin

perubahan dramatis struktur komunikasi dan konsumsi komunikasi

massa ke era komunikasi digital yang interaktif (Khang, 2012).

Setiap situs jejaring sosial atau media sosial memiliki daya tarik

yang berbeda dengan tujuan yang sama, yaitu untuk berkomunikasi

dengan mudah. Daya tarik yang disajikan karena ada penambahan

dari fitur-fitur yang disediakan (Firmansyah, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

9

Dengan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa media sosial adalah layanan berbasis web yang

menghubungkan orang dengan cara berkomunikasi.

b. Fitur Media Sosial Instant Messaging

Instant Messaging merupakan pelayanan komunikasi yang

sangat terkenal dengan menggunakan internet dengan tujuan untuk

menghubungkan orang dengan membuat ruang percakapan secara

pribadi atau secara kelompok (Ramirez, 2008). Meskipun tumpang

tindih dengan telepon genggam, pesan singkat dan pesan

elektronik, mereka saling berkaitan dan termasuk keunggulan yang

dimiliki dari instant messaging (Lin, 2012). Pengguna instant

messaging lebih mempertimbangkan fungsi dan kualitas yang

merupakan faktor penting dalam penggunaannya. Faktor ini

didukung sebagai komunikasi tanpa bertatap muka yang sangat

berguna ketika seseorang tidak nyaman untuk bertemu langsung.

Update Status adalah fitur interaksi dua arah secara tidak langsung

di mana komunikasi ini akan terdokumentasi berdasar topik

bahasan dan terdaftar secara waktu (Yulianto, 2010).

Berdasarkan paparan di atas, media sosial instant

messaging adalah pelayanan komunikasi yang tujuan

menghubungkan orang dengan cara membuat ruang percakapan

dan terbatas oleh beberapa karakter kata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

10

2. Remaja Pengguna Media Sosial

Kriteria Remaja Pengguna Media Sosial

Papalia (2008) menyatakan bahwa masa remaja (adolescence)

merupakan peralihan masa perkembangan yang berlangsung sejak

lebih usia 11 tahun. Subyek penelitian ini adalah remaja yang berusia

12 sampai 21 tahun, yang memiliki akun BlackBerry Messenger,

LINE dan WhatsApp, baik berjenis kelamin laki-laki atau perempuan,

serta menggunakan media sosial instant messaging.

B. Pola Asuh Otoriter Orangtua

1. Pengertian Pola Asuh Otoriter Orangtua

Keluarga merupakan suatu institusi awal bagi setiap pribadi

manusia belajar dan berinteraksi dengan sesamanya, di dalam

keluarga inti terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah dan ibu adalah

orangtua yang mempunyai tanggung jawab penuh terhadap tumbuh

kembang anaknya hingga mengantarkannya ke gerbang kedewasaan.

Menurut Abdul Malik (2013), orangtua memiliki kewajiban untuk

menyiapkan anaknya dalam menghadapi kehidupan yang akan

dilaluinya tentunya dengan mendidik, memberikan contoh, dan

mengarahkan tingkah laku agar dapat sesuai dengan norma yang

diharapkan oleh orangtua. Interaksi secara terus menerus dalam

membantu anak dalam menyiapkan perilaku yang sesuai dengan

harapan orangtua membutuhkan proses yang baik. Pola asuh orangtua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

11

merupakan pola interaksi antara orangtua dan anak yang dapat

mempengaruhi pembentukan kepribadian, tujuan pengasuhan ini

adalah anak diajarkan untuk mampu bersosialisasi dengan

mengajarkan anak bagaimana menjadi bagian sebuah masyarakat.

Papalia (2008), berpendapat bahwa pola asuh akan mempengaruhi

proses pembentukan kemandirian emosional remaja karena keluarga

sebagai lingkungan yang paling dekat yang mempengaruhinya dalam

kehidupan sehari-hari. Steinberg (2002) mendefinisikan pola

pengasuhan orangtua merupakan sekumpulan sikap orangtua terhadap

anak yang diekspresikan melalui cara berkomunikasi dan menciptakan

suasana emosional. Menurut Baumrind (Papalia, 2008) pola asuh

otoriter adalah cara orangtua mendorong anak untuk mandiri namun

tetap meletakan batasan dan kendali atas anak. Interaksi verbal sangat

dibutuhkan sebagai upaya menunjukkan ketegasan dan pemberian

batasan dalam mengasuh anak. Orangtua biasa melakukan proses

pendekatan verbal kepada anak untuk memberikan ketegasan dan

adanya komunikasi. Komunikasi diciptakan untuk mengembangkan

suasana ketegasan yang memberikan batas dan dalam suasana yang

bertanggungjawab. Anak-anak yang tumbuh dalam pola asuh otoriter

cenderung lebih mampu bertanggungjawab dan mampu melakukan

proses sosialisasi dengan lingkungan.

Dariyo (2004) mengemukakan bahwa kedudukan dalam pola asuh

otoriter terhadap anak dan orangtua adalah kedudukan yang sejajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

12

Suatu kegiatan dilakukan dengan secara bersama-sama merencanakan

kegiatan dan membuat keputusan dengan mempertimbangkan kedua

belah pihak yang berperan untuk menyukseskan kegiatan tersebut.

Anak diberikan kebebasan dalam mengambil keputusan secara

bertanggungjawab walau tentunya dalam kendali orangtua agar anak

tidak mengambil keputusan secara terburu-buru tanpa memiliki

pertimbangan yang akurat. Akibat pola asuh ini anak akan tumbuh

sebagai individu yang bertanggungjawab terhadap tindakan yang

dilakukan. Dari pengertian para ahli, peneliti membuat kesimpulan

bahwa pola asuh otoriter adalah pola asuh yang memberikan pola

hubungan yang tegas, mandiri dan patuh pada aturan dalam mengambil

setiap keputusan dengan memberikan batasan yang kurang jelas, dan

bertanggungjawab artinya apa yang dilakukan harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada orangtua.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh

otoriter yang diterapkan oleh orangtua bertujuan untuk mendidik,

memberikan bimbingan, pengawasan dan pengalaman kepada anak-

anaknya secara ketat dan disiplin. Agar kelak anak dapat memenuhi

kebutuhan psikis dan fisik, serta memiliki pertimbangan yang akurat.

Pertimbangan akurat yang dimiliki anak akan menjadi faktor penentu

dalam mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menilai kemudan

memberikan tanggapan agar akhirnya dapat menentukan sikap maupun

perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

13

2. Aspek Pola Asuh Otoriter Orangtua

Baumrind membedakan jenis pola asuh dari otoriter, demokratis,

permisif, dan tidak terlibat (Papalia, 2008). Jenis pola asuh

berdasarkan tinggi atau rendahnya aspek pola asuh. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat melalui tabel berikut :

Tabel 2.1

Jenis Pola Asuh

Menurut Baumrind (dalam Papalia, 2008), aspek kehangatan pada

pola asuh otoriter akan menunjukkan interaksi kehangatan yang rendah

antara remaja dan orangtua. Orangtua cenderung tidak melibatkan

emosi terhadap remaja, serta kurang menyediakan waktu bersama

remaja. Remaja dari orangtua otoriter seringkali tidak bahagia,

ketakutan dan minder ketika membandingkan diri dengan orang lain,

tidak mampu memulai aktivitas sehari-hari.

Orangtua akan cenderung meminta kepatuhan tanpa syarat yang

tinggi pada aspek kontrol. Orangtua akan membatasi, menghukum,

memandang pentingnya aturan dan kepatuhan tanpa syarat. Orangtua

mendesak remaja untuk mengikuti arahan, menghormati pekerjaan

orangtua dan upaya mereka. Orangtua menerapkan batas dan kendali

yang tegas kepada remaja.

Pada aspek komunikasi, orangtua menerapkan komunikasi yang

rendah pada remaja. Orangtua meminimalisir perdebatan verbal yang

Jenis Kehangatan Kontrol Komunikasi

Pola Asuh Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah

Otoriter √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

14

memaksakan aturan secara kaku tanpa menjelaskannya dan

menunjukkan amarah kepada remaja. Sehingga, remaja memiliki

kemampuan komunikasi yang lemah. Remaja memperlihatkan

perasaan penuh ketakutan, tertekan, kurang berpendirian dan sering

berbohong.

Jadi, orangtua yang menerapkan pola asuh otoriter akan cenderung

membatasi perilaku anak, menghukum, memandang pentingnya

kontrol dan kepatuhan tanpa syarat. Orangtua cenderung tidak bersikap

hangat dan menerapkan komunikasi satu arah di mana anak tidak dapat

memberikan pendapat.

3. Faktor Yang Memengaruhi Pola Asuh Orangtua

Menurut Hurlock (2005), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

pola asuh orang tua, yaitu:

a. Tingkat sosial ekonomi

Orang tua yang berasal dari tingkat sosial ekonomi menengah lebih

bersikap hangat dibandingkan orang tua yang berasal dari sosial

ekonomi yang rendah.

b. Tingkat Pendidikan

Latar belakang pendidikan orang tua yang lebih tinggi dalam

praktek asuhannya terlihat lebih sering membaca artikel ataupun

mengikuti perkembangan pengetahuan mengenai perkembangan

anak. Dalam mengasuh anaknya mereka menjadi lebih siap karena

memiliki pemahaman yang lebih luas, sedangkan orang tua yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

15

memiliki latar belakang pendidikan terbatas, memiliki pengetahuan

dan pengertian yang terbatas mengenai kebutuhan dan

perkembangan anak sehingga kurang menunjukan pengertian dan

cenderung akan memperlakukan anaknya denga ketat dan otoriter.

c. Kepribadian.

Kepribadian orang tua dapat mempengaruhi penggunaan pola asuh.

Orang tua yang konservatif cenderung akan memperlakukan

anaknya dengan ketat dan otoriter.

d. Jumlah anak

Orang tua yang memiliki anak hanya 2-3 orang (keluarga kecil)

cenderung lebih intensif pengasuhannya, dimana interaksi antara

orang tua dan anak lebih menekankan pada perkembangan pribadi

dan kerja sama antar anggota keluarga lebih dperhatikan.

Sedangakan orang tua yang memiliki anak berjumlah lebih dari

lima orang (keluarga besar) sangat kurang memperoleh kesempatan

untuk mengadakan kontrol secara intensif antara orang tua dan

anak, karena orang tua secara otomatis berkurang perhatiannya

pada setiap anak.

C. Perilaku Agresi

1. Pengertian Perilaku Agresi

Menurut Buss (dalam Edmund, 1980) perilaku agresi adalah

suatu respon memberikan stimulasi yang berbahaya kepada orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

16

termasuk semua penyerangan fisik, menghina dan umpatan verbal.

Murray dan Fine (dalam Sarwono, 1992) mendefinisikan agresi

sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal

terhadap individu lain atau terhadap objek-objek.

Berkowitz (1995) menyebutkan bahwa secara umum para ahli

yang menulis mengenai masalah agresi yang berorientasi penelitian

mengartikan agresi sebagai segala bentuk perilaku yang

dimaksudkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun

mental. Agresi menurut Baron (dalam Koeswara, 1988) adalah

tingkah laku yang dijalankan oleh individu dengan tujuan melukai

atau mencelakakan individu lain. Menurut Dollar dan Miler (dalam

Sarwono, 1988) agresi merupakan pelampiasan dari perasaan frustrasi.

Menurut Aronson (dalam Koeswara, 1988) agresi adalah tingkah

laku yang dijalankan oleh individu dengan maksud melukai atau

mencelakakan individu lain dengan atau tanpa tujuan tertentu. Agresi

menurut Moore & Fine (dalam Koeswara 1988) adalah tingkah laku

kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap individu lain

atau terhadap objek. Agresi secara fisik meliputi kekerasan yang

dilakukan secara fisik, seperti memukul, menampar, menendang dan

lain sebagainya. Selain itu agresi secara verbal adalah penggunaan

kata-kata kasar seperti bego, tolol. Agresi seringkali berhubungan

erat dengan marah. Ketika seseorang marah, biasanya ada perasaan

ingin menyerang, meninju, menghancurkan atau melempar sesuatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

17

dan biasanya timbul pikiran yang kejam. Bila hal-hal tersebut

disalurkan maka terjadilah perilaku agresi.

Agresi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah

perasaan marah atau tindakan kasar akibat kekecewaan atau kegagalan

dalam mencapai pemuasan atau tujuan yang dapat diarahkan kepada

orang atau benda. Kekerasan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa

Indonesia) adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang yang

menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan

kerusakan fisik atau barang orang lain. Jadi, perbedaan agresi dengan

kekerasan adalah agresi merupakan perasaan marah akibat adanya

kekecewaan, sedangkan kekerasan lebih merujuk ke perilaku yang

menyebabkan cedera terhadap orang lain. Dapat disimpulkan bahwa

agresi adalah bentuk perilaku yang bertujuan untuk menyakiti orang

lain, baik secara fisik, mental ataupun verbal.

2. Aspek Perilaku Agresi

Barbara Krahe (2005) merangkum sembilan aspek perilaku agresi

untuk mengkarakteristik berbagai macam bentuk agresi, namun

peneliti hanya mengambil empat dari sembilan aspek, dikarenakan

aspek tersebut mempunyai unsur fisik dan isyarat (body language)

yang dapat diterima secara langsung. Empat aspek tersebut yaitu :

a. Modalitas respons

Meliputi tindakan agresi yang dilakukan secara fisik

ataupun secara verbal. Contoh tindakan agresi secara fisik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

18

adalah memukul, menampar, dan menendang. Sedangkan

contoh tindakan agresi secara verbal adalah memaki,

mengumpat, mengejek, dan menghina.

b. Kualitas respons

Meliputi tindakan agresi yang berhasil dilakukan atau

berhasil mengenai sasaran atau tindakan agresi yang gagal

dilakukan atau gagal mengenai sasaran. Misalnya si A yang

berhasil memukul si B sehingga si B merasakan rasa sakit

akibat dari pukulan tersebut.

c. Hasutan

Meliputi perilaku agresi yang terjadi karena tidak

diprovokasi atau yang merupakan tindakan balasan. Contoh

si A memukul si B sebagai suatu tindakan balasan karena

sebelumnya si A pernah dipukul oleh si B (ini merupakan

perilaku agresi dengan karakter hasutan dengan tindakan

balasan).

d. Durasi akibat

Meliputi perilaku agresi yang menyebabkan kerusakan

sementara atau yang menyebabkan kerusakan jangka panjang.

Contoh si B mengalami luka ringan pada lengan kirinya

setelah berkelahi dengan si A (ini merupakan perilaku agresi

dengan karakter durasi akibat yang sementara). Si B menderita

cacat pada matanya setelah terkena pukulan dari si A (ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

19

merupakan perilaku agresi dengan karakter durasi akibat yang

jangka panjang).

3. Jenis Perilaku Agresi

Pembagian yang lebih rinci, antara lain dikemukakan tokoh ahli di

bawah ini yaitu Buss (dalam Dayakisni, 2009) mengelompokkan

perilaku agresi menjadi delapan jenis yaitu :

Tabel 2.2

Bentuk-Bentuk Perilaku Agresi

No Bentuk perilaku agresi Contoh

1. Fisik, aktif, langsung Menikam, memukul, atau menembak

orang lain.

2. Fisik, aktif, tak langsung Membuat perangkap untuk orang lain,

menyewa seorang pembunuh untuk

membunuh.

3. Fisik, pasif, langsung Secara fisik mencegah orang lain

memperoleh tujuan atau tindakan yang

diinginkan (seperti aksi duduk dalam

demonstrasi).

4. Fisik, pasif, tak langsung Menolak melakukan tugas-tugas yang

seharusnya.

5. Verbal, aktif, langsung Menghina orang lain.

6. Verbal, aktif, tak langsung Menyebarkan gosip atau rumor jahat

tentang orang lain.

7. Verbal, pasif, langsung Menolak berbicara kepada orang lain,

menolak menjawab pertanyaan, dan lain-

lain.

8. Verbal, pasif, tak langsung Tidak mau membuat komentar verbal

(misalkan menolak berbicara ke orang

yang menyerang dirinya bila dia dikritik

secara tidak adil).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

20

Pada penelitian ini, peneliti hanya menjelaskan jenis perilaku

agresi verbal, pasif tidak langsung. Agresi verbal pasif tidak langsung,

yaitu tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau

kelompok dengan cara tidak berhadapan secara langsung dengan

individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya dan tidak terjadi

kontak verbal secara langsung seperti, tidak memberi dukungan, tidak

memberikan hak suara.

D. Dinamika Hubungan antar Variabel

Menurut Taganing (2008), remaja yang dilihat dari segi

psikologisnya merupakan masa yang rentan dengan pengaruh dari

eksternal individu. Hal ini bisa dikarenakan remaja mulai mencari jati

dirinya dan mudah sekali terombang-ambing saat dihadapkan dengan

masalah ataupun pengaruh negatif dari teman sebaya, gaya hidup

masyarakat, lingkungan dan lain-lain. Selain itu seorang remaja meniru

atau dipengaruhi oleh pengaruh eksternal, karena ingin diterima oleh

lingkungan sekitarnya dan ingin dianggap sudah matang sebagai layaknya

orang dewasa.

Menurut De Vito (2011), komunikasi dalam keluarga merupakan

suatu proses dalam memberi, menerima dan menginterpretasikan pesan.

Baik atau buruknya komunikasi tidak dipandang dari seringnya

komunikasi antara orangtua dan anak, melainkan dilihat dari kualitas

pembicaraan yang terjadi. DeVito juga menjelaskan bahwa kualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

21

pembicaraan yang baik antara orangtua dan anak akan timbul perasaan

saling memahami, mengerti, mempercayai dan saling menyayangi satu

sama lain.

Pola asuh merupakan hasil komunikasi yang dipakai orangtua dan

anak. Serta cara yang dipakai oleh orangtua dalam mendidik, memberi

bimbingan, pengalaman dan memberikan pengawasan kepada anak-

anaknya agar kelak menjadi orang yang berguna, serta memenuhi

kebutuhan fisik dan psikis yang akan menjadi faktor penentu bagi

remaja dalam menginterpretasikan, menilai dan mendeskripsikan

kemudian memberikan tanggapan dan menentukan sikap maupun

berperilaku.

Menurut Baumrind (dalam Papalia, 2008), seorang pakar pola

asuh (parenting), berpendapat tentang cara terbaik untuk mengasuh anak.

Baumrind percaya bahwa orangtua tidak boleh terlalu menghukum

(punitive) atau terlalu tidak peduli (aloof). Sebaiknya, orangtua menyusun

aturan bagi anak dan pada saat yang sama bersifat mendukung,

membimbing dan mengasuh (nurturant).

Berdasarkan berbagai uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa pola asuh otoriter orangtua sangatlah berpengaruh pada perilaku

anak. Perilaku agresi adalah suatu respon memberikan stimulasi yang

berbahaya kepada orang lain termasuk penyerangan fisik, menghina dan

umpatan verbal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

22

Remaja yang mengalami pola asuh otoriter yang tinggi akan dengan

mudahnya terpengaruh dengan kondisi lingkungan di sekitarnya (Mikami,

2010). Dalam menghadapi masalahnya, remaja belum mampu mengambil

keputusan dengan baik dan lebih suka menggunakan kekerasan. Teknologi

yang sudah maju saat ini memudahkan remaja untuk mengakses media

sosial dan menjadikannya sebagai sebuah media komunikasi baru yang

lengkap dengan segala kemudahannya. Media sosial mampu membuat

seseorang berkomunikasi dengan orang lain tanpa perlu bertemu langsung

dan hanya melalui sebuah pesan yang dikirimkan secara online (Lin, 2012).

Selain itu, media sosial juga alat untuk menunjukkan eksistensi individu

tersebut, serta alat untuk memberikan banyak informasi mengenai diri yang

mampu dilihat oleh orang lain, seperti mengunggah foto, menceritakan

keseharian dan menulis status yang menunjukkan hal apa yang sedang

dipikirkan atau sedang terjadi. Namun kemudahan yang ada di media sosial

kadangkala disalahgunakan oleh beberapa orang. Media sosial menjadi

tempat remaja untuk mencurahkan perasaan dan kejadian yang terjadi

(Yulianto, 2010).

Remaja dengan pola asuh otoriter yang tinggi mempunyai

komunikasi yang kurang dengan orangtuanya. Sehingga, perilaku agresi

sulit dikendalikan. Contohnya, remaja cenderung bersifat ragu-ragu dalam

membuat keputusan, sering cemas dan sering berbohong. Lalu, mereka

akan melampiaskan kebutuhan komunikasinya ke media sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

23

E. Skema Penelitian

SKEMA HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA

DENGAN INTENSI PERILAKU AGRESI REMAJA PENGGUNA

MEDIA SOSIAL

Media sosial bukan

sebagai tempat

mengekspresikan dan

penyaluran perasaan.

Cenderung jarang

membuat pernyataan di

media sosial yang

mengandung unsur

verbal, aktif dan

langsung.

Media sosial sebagai

tempat

mengekspresikan dan

penyaluran perasaan.

Membuat pernyataan

di media sosial yang

mengandung unsur

verbal, pasif dan tidak

langsung.

Perilaku agresi sulit

dikendalikan.

Perilaku agresi dapat

dikendalikan.

Orangtua memberikan :

kehangatan yang rendah,

kontrol yang tinggi dan

komunikasi satu arah.

Orangtua memberikan :

kehangatan yang tinggi,

kontrol yang rendah dan

komunikasi dua arah.

Otoriter Tinggi Otoriter Rendah

Remaja

Komunikasi dan Pola Asuh Orangtua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

24

F. Hipotesis

Berlandaskan dari landasan teori terkait hubungan pola asuh

otoriter orangtua dengan intensi perilaku agresi remaja pengguna media

sosial maka akan diperoleh hipotesis sebagai berikut :

Terdapat hubungan positif antara pola asuh otoriter orangtua

dengan intensi perilaku agresi remaja pengguna media sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori tertentu

dengan cara meneliti hubungan antarvariabel. Variabel-variabel yang

diukur biasanya dengan instrumen penelitian, sehingga data yang terdiri

dari angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. Laporan akhir

pada penelitian ini pada umumnya memiliki struktur yang ketat dan

konsisten, dimulai dari latar belakang, landasan teori, metode penelitian,

hasil penelitian dan pembahasan (Cresswell, 2012).

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian korelasi. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan yang

terjadi antara variabel tanpa adanya pemberian perlakuan tertentu pada

variabel-variabel yang digunakan (Kountur, 2003). Menurut Kountur

(2003), penelitian korelasi pada umumnya digunakan untuk :

1. Memahami tingkah laku manusia. Melihat hubungan antara

variabel-variabel tertentu pada manusia dengan variabel

tertentu lainnya.

2. Membuat prediksi tentang kemungkinan yang akan terjadi. Jika

ada hubungan antara dua variabel, apabila terjadi sesuatu pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

26

variabel pertama maka akan dapat diprediksikan apa yang akan

terjadi pada variabel kedua.

B. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

1. Identifikasi Variabel

Variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu :

a. Variabel bebas : pola asuh otoriter orangtua.

b. Variabel terikat : perilaku agresi remaja pengguna media

sosial.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pola asuh otoriter orangtua pada remaja

Pola asuh otoriter merupakan salah satu pola asuh yang dilakukan

untuk mendidik anak, pola asuh seperti ini saling mempengaruhi

perasaan dan komunikasi anak dengan orangtua. Perasaan tertekan

pada anak dan perasaan menguasai pada orangtua. Timbulnya perasaan

tertekan pada anak sangat tidak menyenangkan, sehingga

menimbulkan situasi yang kurang kondusif melakukan interaksi

kekeluargaan. Anak akan mencari perlindungan atau kenyamanan dari

tempat yang lain. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka pola asuh

otoriter banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada remaja.

Demikian pula sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

27

tidak banyak yang menerapkan pola asuh otoriter dalam kehidupan

sehari-hari.

b. Perilaku agresi yang diperlihatkan di media sosial

Agresi adalah bentuk perilaku yang bertujuan untuk menyakiti

orang lain, baik secara fisik, mental ataupun verbal. Aspek yang

diambil dari perilaku agresi adalah agresi verbal pasif tidak langsung.

Tindakan agresi verbal pasif tidak langsung yang dilakukan oleh

remaja dengan cara tidak berhadapan secara langsung dengan remaja

atau kelompok lain yang menjadi targetnya dan tidak terjadi kontak

verbal secara langsung seperti, tidak memberi dukungan, tidak

memberikan pendapat secara langsung. Semakin tinggi skor yang

diperoleh, maka semakin tinggi intensu perilaku agresi remaja

pengguna media sosial. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah

skor yang diperoleh, maka tidak banyak intensi perilaku agresi remaja

pengguna media sosial.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah remaja yang berusia 12 sampai 21 tahun, yang

memiliki akun BlackBerry Messenger, LINE dan WhatsApp, baik berjenis kelamin

laki-laki atau perempuan. Peneliti menggunakan teknik nonprobability sampling.

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana unsur pada

populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Penarikan sampel dengan menggunakan purposive sampling atau judgemental

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

28

sampling dilakukan dalam memilih subyek berdasarkan kriteria (Kountur, 2003).

Penelitian ini akan melibatkan subyek dengan karakteristik sebagai berikut:

a. Siswa laki-laki atau perempuan yang masih berusia 12 sampai dengan 21

tahun yang memiliki akun BlackBerry Messenger, LINE dan WhatsApp.

b. Siswa laki-laki atau perempuan yang masih tinggal satu rumah bersama

orangtua.

D. Alat dan Bahan Penelitian

Alat-alat atau bahan penelitian ini sebagai berikut :

1. Pena.

2. Lembaran skala.

E. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan

metode kuantitatif. Pengumpulan data secara kuantitatif dilakukan dengan

menggunakan instrumen penelitian berupa skala. Penelitian ini

menggunakan alat pengumpul data sebagai pendukung hasil penelitian.

Dua skala yang akan disajikan adalah skala pola asuh dan skala agresi

dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan salah satu

metode penskalaan yang meminta subyek untuk menyatakan kesetujuan

atau ketidaksetujuan dalam sebuah kontinum yang terdiri atas beberapa

respon jawaban (Supratiknya, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

29

Skala Likert tersebut menggunakan empat respon alternatif, yaitu

sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai

(STS). Pernyataan-pernyataan disusun berdasarkan dari aspek-aspek pola

asuh dan perilaku agresif remaja dengan memakai aitem favorable dan

unfavorable. Peneliti tidak menggunakan alternatif jawaban netral agar

subyek dapat lebih tegas dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan dalam skala. Oleh karena keterbatasan waktu dan subyek, maka

peneliti menggunakan metode try out.

1. Skala Pola Asuh Otoriter

Skala ini bertujuan untuk mengungkap pola asuh yang telah

diberikan oleh orangtua remaja yang masih tinggal bersama

orangtua. Skala pola asuh orangtua yang digunakan dalam

penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek pola asuh yang

dikemukakan oleh Baumrind (Papalia, 2008), yaitu kehangatan,

kontrol dan komunikasi.

Metode pengukuran yang digunakan dalam menyusun skala

ini adalah metode rating yang dijumlahkan (Summated Rating).

Skala ini juga mencakup 30 aitem yang terdiri dari 15 aitem

favorable dan 15 aitem unfavorable. Skala disusun berdasarkan

Skala Likert yang telah dimodifikasi dengan empat alternatif

jawaban, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju

(TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

30

Pernyataan-pernyataan yang disajikan pada skala ini

disajikan dalam dua bentuk, yaitu favorable dan unfavorable

(Azwar, 2012). Pernyataan favorable adalah pernyataan yang

mendukung aspek-aspek dari pola asuh otoriter yang dilakukan

orangtua kepada remaja. Sedangkan pernyataan unfavorable

adalah pernyataan yang tidak mendukung aspek-aspek dari

pola asuh otoriter yang dilakukan orangtua kepada remaja.

Tabel 3.1

Pemberian Skor Skala Pola Asuh Otoriter

Alternatif Jawaban Pernyataan Favorable Pernyataan

Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Tabel 3.2

Blueprint dan Distribusi Aitem Skala Pola Asuh Sebelum Uji Coba

Aspek Indikator Aitem Ʃ %

Kehangatan

Orangtua kurang

menunjukkan kasih

sayang kepada anak,

keterlibatan emosi

yang kurang antara

orangtua dan anak,

serta kurang

menyediakan waktu

bersama anak.

Favorable 1,12,13,

24,25

5

33,3%

Unfavorable 2,11,14,

23,26

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

31

Kontrol

Orangtua

menerapkan cara

berdisiplin yang

tinggi kepada anak,

memberikan

tuntutan (standar

yang harus

dijalankan atau

dilakukan secara

konsisten), aturan

dan mengontrol

setiap aktivitas anak.

Favorable 3,10,15,

22,27

5

33,3%

Unfavorable 4,9,16,21

,28

5

Komunikasi

Orangtua kurang

menjelaskan adanya

aturan dan batasan

tertentu, serta tidak

memberikan

penghargaan atas

prestasi anak.

Orangtua cenderung

menerapkan

komunikasi satu arah

yang tidak

melibatkan anak

memberikan

pendapat dan

pemahaman atas apa

yang sudah

didapatkan atau

dialami.

Favorable 5,8,17,20

,29

5

33,3%

Unfavorable 6,7,18,19

,30

5

Jumlah 30 100%

Ket : Ʃ = Jumlah

% = Persentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

32

2. Skala Agresi

Skala ini bertujuan untuk mengungkap perilaku agresif

yang dilakukan oleh remaja. Skala agresi ini dalam penelitian

ini disusun berdasarkan aspek-aspek intensi perilaku agresi

dikemukakan oleh Dayakisni (2009), yaitu verbal, pasif dan

tidak langsung.

Metode pengukuran yang digunakan dalam menyusun skala

ini adalah metode rating yang dijumlahkan (Summated Rating).

Skala ini juga mencakup 30 aitem yang terdiri dari 15 aitem

favorable dan 15 aitem unfavorable. Skala disusun berdasarkan

Skala Likert yang telah dimodifikasi dengan empat alternatif

jawaban, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju

(TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Pernyataan-pernyataan yang disajikan pada skala ini

disajikan dalam dua bentuk, yaitu favorable dan unfavorable

(Azwar, 2012). Pernyataan favorable adalah pernyataan yang

mendukung aspek-aspek dari intensitas perilaku agresi.

Sedangkan pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang

tidak mendukung aspek-aspek dari intensitas perilaku agresi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

33

Tabel 3.3

Pemberian Skor Skala Agresi

Alternatif Jawaban Pernyataan Favorable Pernyataan

Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Tabel 3.4

Blueprint dan Distribusi Aitem Skala Agresi Sebelum Uji Coba

Aspek Indikator Aitem Ʃ %

Verbal

Agresi yang dilakukan

untuk melukai orang lain

secara verbal atau lisan.

Bila seorang mengumpat,

membentak, berdebat,

mengejek, dan sebagainya,

orang itu dapat dikatakan

sedang melakukan agresi

verbal.

Favorable 1,12,13,

24,25

5

33,3%

Unfavorable 2,11,14,

23,26

5

Pasif

Agresi yang dilakukan oleh

individu atau kelompok

dengan cara tidak

berhadapan langsung

dengan individu atau

kelompok targetnya.

Favorable 3,10,15,

22,27

5

33,3% Unfavorable 4,9,16,2

1,28

5

Tidak

langsung

Tindakan agresi yang

dilakukan oleh individu

atau kelompok dengan tidak

terjadi kontak verbal secara

langsung.

Favorable 5,8,17,

20,29

5

33,3% Unfavorable 6,7,18,

19,30

5

Jumlah 30 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

34

Ket : Ʃ = Jumlah

% = Persentase

F. Validitas, Seleksi Aitem, dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data

1. Validitas

Suatu penelitian dapat dikatakan baik apabila kuesionernya telah

memenuhi kriteria valid dan reliabel. Alat ukur yang baik adalah alat

ukur yang mampu menunjukkan secara valid bahwa hasil yang

diperoleh sesuai dengan tujuan dari alat ukur itu sendiri (Azwar, 2012).

Validitas adalah taraf sejauh mana penafsiran terhadap suatu tes

bersangkutan secara sungguh-sungguh dapat dipertanggungjawabkan

serta melihat apakah aspek yang diukur benar-benar sesuai dengan

tujuan alat tes tersebut (Supratiknya, 2014).

Tipe validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian

isi. Validitas isi atau evidensi terkait isi tes berarti sejauh mana suatu

kuesioner dapat mewakili semua aspek penelitian yang dianggap

sebagai suatu kerangka konsep penelitian. Evidensi ini bisa diperoleh

melalui analisis logis atau empiris terhadap seberapa memadai isi tes

mewakili ranah isi, serta seberapa relevan ranah isi tersebut sesuai

dengan interpretasi skor tes yang dimaksudkan. Uji validitas isi

dilakukan dengan cara melakukan professional judgment untuk

melihat kembali kesesuaian antara atribut dan aspek yang diukur pada

skala (Supratiknya, 2014). Professional judgment pada penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

35

merupakan dosen pembimbing skripsi. Analisis oleh subjek bertujuan

untuk memastikan subjek paham dengan aitem yang telah dibuat

(Periantalo, 2015). Peneliti meminta dua orang remaja untuk

memeriksa kesesuaian bahasa agar lebih mudah dipahami.

2. Seleksi Aitem

Seleksi aitem bertujuan untuk melihat skor masing-masing aitem

pada suatu alat ukur. Seleksi aitem ini dapat dilihat dengan daya

diskriminasi aitem. Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem

mampu membedakan antara satu individu dengan kelompok individu

yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2012).

Daya diskriminasi dilakukan dengan melihat korelasi antara skor

aitem dengan skor aitem total. Korelasi antara skor aitem dengan skor

aitem total ini disebut dengan koefisien korelasi total (rix). Korelasi

aitem yang digunakan pada penelitian ini diperoleh menggunakan

komputansi korelasi product-moment Pearson. Hal ini dikarenakan

skor pada aitem-aitem skala merupakan skor pada taraf interval. Besar

koefisien korelasi aitem total, bergerak dari 0 hingga 1.00 baik itu

positif maupun negatif. Koefisien korelasi yang mendekati angka 1.00

baik mengindikasikan terdapat daya diskriminasi aitem yang baik pada

skala tersebut. Sedangkan, koefisien korelasi semakin mendekati

angka 0, hal ini menunjukkan bahwa aitem tersebut memiliki daya

diskriminasi yang rendah (Azwar, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

36

Pemilihan aitem yang baik pada penelitian ini memiliki batasan

nilai rix adalah 0.30, di mana aitem yang memiliki daya diskriminasi

sebesar ≥ 0.30 adalah aitem yang memiliki daya diskriminasi yang

tinggi. Sebaliknya, aitem yang memiliki skor ≤ 0.30 adalah aitem yang

memiliki daya diskriminasi yang rendah.

Penelitian ini menggunakan nilai rix 0.30 dengan taraf signifikasi

0.05. Aitem yang digunakan pada skala ini adalah aitem yang memiliki

koefisien korelasi aitem total ≥ 0.30. Komputasi pada skala ini

menggunakan software SPSS Statistics 22.

Pada skala pola asuh otoriter, terdapat 30 pernyataan atau aitem,

yang terdiri dari 15 aitem favorable dan 15 aitem unfavorable yang

masing-masing menunjukkan aspek kehangatan, kontrol dan

komunikasi. Hasil dari pengujian data skala pola asuh otoriter

menunjukkan bahwa terdapat 16 aitem yang memiliki nilai rix ≥ 0.30.

Sedangkan aitem yang memiliki nilai rix ≤ 0.30 adalah aitem nomor 1,

3, 4, 5, 7, 11, 20, 21, 25, 26, 27, dan 30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

37

Tabel 3.5

Distribusi Aitem Skala Pola Asuh Otoriter Setelah Uji Coba

Aspek Aitem Jumlah Persentase

Kehangatan

Favorable 12, 13, 24 3 33,3%

Unfavorable 2, 14, 23 3

Kontrol Favorable 10, 15, 22 3

33,3% Unfavorable 9, 16, 28 3

Komunikasi Favorable 8, 17, 29. 3

33,3% Unfavorable 6, 18, 19 3

Jumlah 18 100%

Pada skala agresi, terdapat 30 pernyataan atau aitem, yang terdiri

dari 15 aitem favorable dan 15 aitem unfavorable yang masing-masing

menunjukkan aspek verbal, pasif dan tidak langsung. Seluruh aitem

diseleksi melalui nilai rix hasil kompetensi. Aitem yang memiliki rix ≥

0.30 merupakan aitem yang dipilih untuk digunakan pada skala final.

Hal ini dikarenakan aitem tersebut memiliki daya diskriminasi yang

baik. Sedangkan aitem yang memiliki nilai rix ≤ 0.30 tidak digunakan

dalam skala final karena memiliki daya diskriminasi yang kurang baik.

Hasil dari pengujian data skala agresi menunjukkan bahwa terdapat 20

aitem yang memiliki nilai rix ≥ 0.30. Sedangkan aitem yang memiliki

nilai rix ≤ 0.30 adalah aitem nomor 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 21, 24 ,26

dan 29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

38

Tabel 3.6

Distribusi Aitem Skala Agresi Setelah Uji Coba

Aspek Aitem Jumlah Persentase

Verbal

Favorable 1, 13, 25 3 33,3%

Unfavorable 2, 14, 23 3

Pasif Favorable 15, 22, 27 3

33,3% Unfavorable 4, 16, 28 3

Tidak langsung Favorable 8, 17, 20 3

33,3% Unfavorable 18, 19, 30 3

Jumlah 18 100%

3. Reliabilitas

Menurut Nunnally (Supratiknya, 2014), reliabilitas adalah

ketepatan pengukuran tanpa menghiraukan atribut apa yang diukur.

Reliabilitas dapat diukur pada konsistensi antar bagian-bagian dalam

tes dan konsistensi antar waktu dari hasil tes. Reliabilitas pada

penelitian ini diukur dengan menggunakan uji reliabilitas Alpha-

Cronbach dengan melihat konsistensi antar bagian-bagian skala.

Koefisien reliabilitas minimum adalah 0.70. Apabila koefisien

reliabilitas dibawah 0.70, maka sebuah tes menjadi kurang memadai

untuk digunakan.

Berdasarkan hasil komputasi data pada skala agresi diperoleh

koefisien Alpha-Cronbach (r) setelah uji coba sebesar 0.724. Pada

skala pola asuh otoriter koefisien Alpha-Cronbach (r) setelah uji coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

39

sebesar 0.814. Nilai Alpha-Cronbach (r) yang diperoleh pada masing-

masing skala, dapat dikatakan memenuhi syarat reliabilitas yang baik.

G. Analisis Data

Metode analisa data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

korelasi Pearson Product Moment. Sebelum dilakukan uji hipotesis,

terlebih dahulu dilakukan uji asumsi dengan menguji normalitas dan

linieritas. Data yang diperoleh untuk menghitung korelasi variabel pola

asuh otoriter dan perilaku agresi adalah dengan menggunakan program

SPSS 22. Analisa data atau pengolahan data dilakukan sebagai suatu cara

untuk mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga data tersebut

dapat dibaca dan ditafsirkan (Azwar, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk

melihat hubungan yang signifikan antara intensi perilaku agresi remaja

pengguna media sosial dengan pola asuh orangtua yang otoriter.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek

apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang

sebarannya normal (Agung, 2010). Uji normalitas digunakan

untuk melihat skor variabel tertentu pada suatu sampel. Uji

normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik

Kolmogorov-Smirnov Test. Komputasi dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

40

2. Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa

besar tingkat hubungan antara variabel-variabel yang

bersangkutan. Teknik yang digunakan pada uji linieritas ini

adalah teknik Compare Means untuk melihat apakah kedua

variabel memiliki hubungan yang linier atau tidak. Komputasi

dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik

Correlation Product Moment dari Karl Pearson, dengan tujuan

untuk menguji korelasi antara dua variabel yaitu intensi

perilaku agresi remaja pengguna media sosial dan pola asuh

otoriter orangtua pada remaja, dengan asumsi kedua variabel

ini bersifat linier.

H. Pelaksanaan Uji Coba

Pelaksanaan uji coba skala intensi perilaku agresi remaja pengguna

media sosial dan pola asuh otoriter orangtua pada remaja, dilakukan pada

5 November 2016 hingga 14 November 2016. Uji coba skala dilakukan

terhadap 53 siswa-siswi yang memiliki akun media sosial, berupa akun

dari BlackBerry Messenger, WhatsApp, Line, dll. 53 skala uji coba

seluruhnya disebarkan pada siswa-siswi Komisi Remaja di GKI Gejayan

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 November 2016 hingga 6

Desember 2016. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

secara online dan offline kepada semua komunitas remaja Kristen

Yogyakarta yang tinggal satu atap bersama orangtua, serta berumur 11

hingga 21 tahun. Teknis pengambilan data menggunakan kuesioner ini

dilakukan secara online dengan menyebarkan tautan kepada komunitas

remaja Kristen melalui aplikasi media sosial yang dimiliki masing-masing

remaja. Sedangkan pengambilan data secara offline, dilakukan dengan

memberikan sejumlah kuesioner secara langsung kepada subjek dan segera

dikembalikan.

Terdapat 132 kuesioner yang terisi dan kembali, kemudian diteliti

dan dipilih kembali kuesioner yang memenuhi syarat untuk dapat diproses

lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur dan tempat tinggal

bersama orangtua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

42

B. Deskripsi Subjek

Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswi yang masih berusia

11 hingga 21 tahun dan bertempat tinggal bersama orangtua. Jumlah

subjek dalam penelitian ini adalah 132 siswa-siswi.

Tabel 4.1

Deskripsi Subjek Berdasarkan Kepemilikan Akun Media Sosial

Jumlah Kepemilikan

Akun Media Sosial Jumlah Persentase

1 7 5,30%

2 36 27,27%

3 72 54,54%

≥ 3 17 12,87%

Total 132 100%

Berdasarkan kepemilikan akun media sosial, dapat dilihat seberapa

sering subjek mengakses akun media sosial pribadinya. Terdapat 54,54%

subjek dengan memiliki tiga akun media sosial. Subjek yang memiliki dua

akun media sosial sebanyak 27,27%. 12,87% subjek memiliki lebih dari

tiga akun media sosial. Sedangkan persentase terkecil dari kepemilikan

akun media sosial adalah sebesar 5,30% yang hanya memiliki satu akun.

Hal ini menunjukkan semakin banyak akun media sosial, maka semakin

kurang interaksi dengan dunia sekitar dan mengakibatkan keinginan untuk

mengganti status sesuai dengan situasi yang sedang dialami. Penelitian di

atas menunjukkan jumlah paling besar dengan kepemilikan akun media

sosial sebanyak 3 dan mayoritas remaja memiliki media sosial dengan fitur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

43

penulisan status, seperti yang dimiliki oleh LINE, WhatsApp dan

BlackBerry Messanger.

C. Deskripsi Penelitian

Tabel 4.2

Deskripsi Data Penelitian

Skala N Sig

(p)

Teoretis Empiris

Min Max Mean SD Min Max Mean SD

Pola asuh 18 0,000 18 72 45 9 21 52 36,11 5,85

Agresi 18 0,000 18 72 45 9 29 54 42,55 4,50

Pada deskripsi data penelitian, peneliti ingin membandingkan nilai

mean empiris dan mean teoritis untuk memperoleh informasi tentang skor

subjek pada masing-masing variabel penelitian. Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan program SPSS 22. Sedangkan nilai

mean teoritis diperoleh perhitungan manual yaitu : .

Variabel pola asuh otoriter orangtua pada remaja menunjukkan

nilai mean empiris 36,11 dengan perbedaan nilai yang signifikan (p =

0,000 < 0,05) dan nilai mean teoretis sebesar 45. Sehingga dapat dikatakan

terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoretis.

Perbedaan mean empiris dan mean teoretis menunjukkan bahwa rata-rata

skor subjek pada variabel ini lebih rendah dibandingkan rata-rata skor

subjek secara teoretis. Pada variabel intensi perilaku agresi remaja

pengguna media sosial diperoleh mean empiris 42,55 dengan perbedaan

nilai yang signifikan (p = 0,000 > 0,05) dan mean teoretis sebesar 45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

44

Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara mean empiris dan mean teoretis. Mean empiris lebih tinggi daripada

mean teoretis. Hal ini menunjukkan rata-rata skor subjek tinggi pada

penelitian ini.

D. Kategorisasi

Kategorisasi dilakukan untuk menempatkan individu dalam

kelompok tertentu dalam posisi yang berjenjang menurut suatu kontinum.

Berdasarkan atribut yang diukur, yaitu dari rendah ke tinggi. Kategorisasi

ini dapat mengelompokkan skor yang diasumsikan normal, sehingga

membuat skor teoretis yang terdistribusi tersebut secara normal (Azwar,

2012). Pada penelitian ini, skor subjek pada variabel pola asuh otoriter

orangtua dan intensi perilaku agresi remaja pengguna media sosial

dikelompokkan ke dalam lima kategori, yaitu sangat rendah; rendah;

sedang; tinggi; sangat tinggi. Berikut merupakan norma kategorisasi yang

digunakan dalam penelitian ini :

Tabel 4.3

Norma Kategorisasi

Skor Kategorisasi

X ≤ (µ - 1,5σ) Sangat Rendah

(µ - 1,5σ) < X ≤ (µ - 0,5σ) Rendah

(µ - 0,5σ) < X ≤ (µ + 0,5σ) Sedang

(µ + 0,5σ) < X ≤ (µ + 1,5σ) Tinggi

X > (µ + 1,5σ) Sangat tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

45

Keterangan :

µ : Mean teoretis

σ : Standar deviasi teoretis

Pada tabel deskripsi data penelitian (lihat tabel 4.4) dapat diketahui

bahwa skor mean teoretis variabel pola asuh otoriter orangtua pada remaja

sebesar 45 dan standar deviasi sebesar 9. Maka dapat dihitung norma

kategorisasi skor pada variabel pola asuh otoriter orangtua pada remaja

sebagai berikut :

Tabel 4.4

Norma Kategorisasi Pola Asuh Otoriter Orangtua pada Remaja

Skala Rentang skor Kategorisasi Jumlah Persentase

Pola asuh

otoriter

orangtua pada

remaja

X ≤ 31,5 Sangat Rendah 29 22%

31,5 < X ≤ 40,5 Rendah 78 59%

40,5 < X ≤ 49,5 Sedang 22 17%

49,5 < X ≤ 58,5 Tinggi 3 2%

X > 58,5 Sangat Tinggi 0 0%

Total 132 100%

Pada tabel di atas, dapat diketahui sebanyak 78 subjek (remaja)

atau 59% subjek menerima pola asuh secara otoriter dari orangtua yang

rendah. Sebanyak 29 subjek atau 22% subjek menerima pola asuh secara

otoriter dari orangtua yang sangat rendah. Terdapat pula 22 subjek atau

17% subjek yang menerima pola asuh secara otoriter dari orangtua yang

sedang. Sedangkan 3 subjek lainnya atau 2% subjek, menerima pola asuh

secara otoriter dari orangtua yang tinggi.

Sedangkan pada tabel deskripsi data penelitian (lihat tabel 4.5)

dapat diketahui bahwa skor mean teoretis variabel perilaku agresi remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

46

pengguna media sosial sebesar 45 dan standar deviasi sebesar 9. Maka

dapat dihitung norma kategorisasi skor pada variabel perilaku agresi

remaja pengguna media sosial sebagai berikut :

Tabel 4.5

Norma Kategorisasi Intensi Perilaku Agresi Remaja Pengguna Media Sosial

Skala Rentang skor Kategorisasi Jumlah Persentase

Perilaku agresi

remaja

pengguna

media sosial

X ≤ 31,5 Sangat Rendah 1 0,8%

31,5 < X ≤ 40,5 Rendah 33 25%

40,5 < X ≤ 49,5 Sedang 90 68,2%

49,5 < X ≤ 58,5 Tinggi 8 6%

X > 58,5 Sangat Tinggi 0 0%

Total 132 100%

Pada tabel di atas, dapat diketahui sebanyak 90 subjek atau 68,2 %

subjek melakukan perilaku agresi remaja pengguna media sosial dengan

intensi sedang. Sebanyak 33 subjek atau 25% subjek melakukan perilaku

agresi dengan intensi rendah di media sosial. Terdapat juga 8 subjek atau

6% subjek melakukan perilaku agresi dengan intensi tinggi di media

sosial. Sedangkan terdapat 1 subjek atau 0,8% subjek pengguna media

sosial melakukan perilaku agresi dengan intensi sangat rendah.

E. Analisis Data Penelitian

1. Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum menganalisa data untuk melihat

apakah data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisa

menggunakan metode parametrik atau non-parametrik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

47

a. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data

terdistribusi normal atau tidak. Sampel yang terdistribusi secara

normal dianggap sampel yang berasal dari populasi yang normal.

Sedangkan apabila terdapat sampel data yang tidak terdistribusi

normal, sampel tersebut dianggap berasal dari populasi yang tidak

normal (Azwar, 2012). Metode yang digunakan dalam uji

normalitas penelitian ini adalah teknik Kolmogorov-Smirnov Test,

dengan menggunakan program SPSS 22. Data dikatakan

terdistribusi normal, apabila Asymp.sig (p) lebih besar dari 0,05.

Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data :

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Pola Asuh ,089 132 ,012 ,988 132 ,285

Agresif ,108 132 ,001 ,990 132 ,456

Berdasarkan tabel di atas, variabel intensi perilaku agresi

remaja pengguna media sosial memiliki nilai p = 0,001. Sedangkan

variabel pola asuh otoriter orangtua pada remaja memiliki nilai p =

0,012. Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data pada

skala intensi perilaku agresi remaja pengguna media sosial dan

pola asuh otoriter orangtua pada remaja, tidak terdistribusi secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

48

normal. Hal ini berarti bahwa sampel yang didapatkan dianggap

tidak berasal dari populasi normal.

b. Uji linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat

hubungan yang linear antara variabel intensi perilaku agresi remaja

pengguna media sosial dengan variabel pola asuh otoriter orangtua

pada remaja. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan

program SPSS 22 yang menghasilkan tabel test of linearity. Kedua

variabel ini dikatakan memiliki hubungan linear apabila signifikan

dari tabel test of linearity lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05).

Tabel 4.7

Hasil Uji Linearitas

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Agresif

Pola

Asuh

Between

Groups

(Combined) 738,865 27 27,365 1,482 ,082

Linearity 13,201 1 13,201 ,715 ,400

Deviation

from

Linearity

725,664 26 27,910 1,512 ,075

Within Groups 1919,862 104 18,460

Total 2658,727 131

Berdasarkan tabel test of linearity di atas, dapat dilihat

hubungan antara intensi perilaku agresi remaja pengguna media

sosial dan pola asuh otoriter orangtua pada remaja memiliki nilai F

sebesar 0,715 dengan nilai signifikansi p sebesar 0,400 (p < 0,05).

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

49

pola asuh otoriter orangtua pada remaja dengan intensi perilaku

agresi remaja pengguna media sosial.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat apakah hipotesis yang

diajukan oleh peneliti (H1) diterima atau ditolak. Pada penelitian ini,

uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

positif antara pola asuh otoriter orangtua pada remaja dengan intensi

perilaku agresi remaja pengguna media sosial. Metode yang digunakan

untuk menguji hipotesis ini adalah teknik korelasi Spearman Rank

Rho. Hal ini dikarenakan sampel data yang diperoleh tidak terdistribusi

normal, sehingga menggunakan metode non-parametrik.

Tabel 4.8

Hasil Uji Hipotesis

PolaAsuh Agresi

Spearman's

rho

PolaAsuh Correlation

Coefficient 1,000 ,065

Sig. (1-tailed) ,230

N 132 132

Agresi Correlation

Coefficient ,065 1,000

Sig. (1-tailed) ,230

N

132 132

Berdasarkan tabel uji korelasi menggunakan metode non-

parametrik (Spearman) di atas, dapat dilihat bahwa korelasi (r) antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

50

variabel pola asuh otoriter orangtua pada remaja dengan intensi

perilaku agresi remaja pengguna media sosial sebesar 0,065 dan nilai

signifikan 0,230. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikasi antara pola asuh otoriter orangtua

pada remaja dengan intensi perilaku agresi remaja pengguna media

sosial. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pola

asuh otoriter orangtua pada remaja semakin tinggi juga intensi perilaku

agresi remaja pengguna media sosial.

Berdasarkan koefisien korelasi (r) yang didapat, maka dapat dilihat

juga koefisien determinasinya. Koefisien determinasi dapat melihat

sejauh mana suatu variabel berpengaruh terhadap variabel lain.

Koefisien determinasi dapat dihitung dengan mengkuadratkan nilai

dari koefisien korelasi. Koefisien determinasi yang diperoleh dari

penelitian ini adalah sebesar 0.004. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel pola asuh otoriter orangtua pada anak memiliki pengaruh

0,4% terhadap variabel intensi perilaku agresif remaja pengguna media

sosial. Sedangkan 99,6% merupakan faktor lain yang mempengaruhi

variabel intensi perilaku agresi remaja pengguna media sosial.

F. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pola asuh

otoriter orangtua dengan intensi perilaku agresi remaja pengguna media

sosial di Yogyakarta. Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman, didapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

51

koefisien korelasi (r) 0,065 dengan nilai signifikan 0,230 (p < 0,05).

Berdasarkan data analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pola

asuh otoriter orangtua memiliki hubungan yang positif dan signifikan

dengan intensi perilaku agresi remaja pengguna media sosial di

Yogyakarta. Dengan demikian, semakin tinggi pola asuh otoriter orangtua

pada remaja, semakin tinggi juga intensi perilaku agresi remaja pengguna

media sosial.

Penelitian ini juga mengungkap bahwa terdapat 77 subjek (remaja)

atau 58,3% subjek menerima pola asuh secara otoriter dari orangtua yang

rendah. Sebanyak 29 subjek atau 22% subjek menerima pola asuh secara

otoriter dari orangtua yang sangat rendah. Terdapat pula 23 subjek atau

17,4% subjek yang menerima pola asuh secara otoriter dari orangtua yang

sedang. Sedangkan 3 subjek lainnya atau 2,3% subjek, menerima pola

asuh secara otoriter dari orangtua yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar orangtua memberikan pola asuh secara otoriter yang

cenderung rendah.

Steinberg (2002) menyatakan bahwa ada beberapa aspek untuk

melihat pola asuh yang diberikan orangtua, yaitu kontrol, tuntutan,

kedewasaan dan komunikasi anak kepada orangtua, serta kasih sayang.

Orangtua yang selalu menuntut dan mengontrol anak, akan menjadikan

anak tersebut mencari kenyamanan di luar keluarga. Hasil penelitian di

atas menunjukkan pola asuh otoriter yang cenderung rendah. Pola asuh

otoriter rendah menurut Baumrind (dalam Papalia, 2008) terjadi apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

52

kehangatan yang tinggi, kontrol orangtua kepada anak cenderung rendah

dan menerapkan komunikasi dua arah. Orangtua subjek pada penelitian ini

diduga menerapkan pola asuh otoriter yang rendah. Orangtua

mendengarkan dan memahami suasana hati anak dengan baik agar terjadi

komunikasi dua arah yang saling bertimbal balik. Selain itu, peneliti

menduga tuntutan perilaku antara orangtua dan subjek mempunyai batasan

yang jelas. Semua perilaku yanng dilakukan subjek dapat

dipertanggungjwabkan kepada orangtua (Baumrind, dalam Papalia 2008).

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebanyak 90 subjek atau

68,2 % subjek melakukan intensi perilaku agresi remaja pengguna media

sosial yang sedang. Sebanyak 33 subjek atau 25% subjek pengguna media

sosial melakukan perilaku agresif dengan intensi rendah. Terdapat juga 8

subjek atau 6% subjek pengguna media sosial melakukan perilaku agresi

dengan intensi tinggi. Sedangkan terdapat 1 subjek atau 0,8% subjek

pengguna media sosial melakukan perilaku agresi dengan intensi yang

sangat rendah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sebagian besar

remaja yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah remaja pengguna

media sosial yang memiliki intensi perilaku agresi yang tergolong rata-rata

berdasarkan mean teoretis.

Menurut Berkowitz (1995) agresi adalah segala bentuk perilaku

yang bertujuan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik ataupun

verbal. Hasil penelitian ini menunjukkan intensi perilaku agresi remaja

pengguna media sosial yang sedang. Peneliti menduga remaja jarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

53

menunjukkan perilaku agresi pada media sosial. Remaja sesekali

menunjukkan ketertarikan dengan teman sebaya yang sependapat dengan

dirinya. Namun, remaja juga sesekali menyampaikan perasaannya melalui

media sosial dengan terlalu terbuka.

Taganing (2005), agresi berdampak pada perkembangan anak.

Ditambah lagi dengan orangtua yang kurang komunikatif, membuat anak

menjadi pemurung dan tidak berani mengungkapan kekesalan atau

perasaannya kepada orangtua. Anak cenderung melampiaskan perasaannya

ke media sosial. Pada dasarnya, hubungan orangtua dan anak tergantung

kepada sikap orangtua terhadap anak. Jika suasana keluarga yang kurang

akrab terus berlanjut, maka tidak ada yang mengawasi segala perilaku

remaja, sehingga tidak dapat mengontrol emosi dan menahan diri. Dalam

kesempatan tersebut, besar kemungkinan remaja akan terjebak dalam

penyerapan nilai-nilai dan perbuatan yang menyimpang, seperti perilaku

agresi (Saputra, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat

bahwa sebagian besar subjek mendapatkan skor yang rendah dalam

mengungkapkan perilaku agresif di media sosial pribadi mereka. Hal ini

tidak sejalan dengan fenomena remaja yang menuangkan ekspresi

perasaannya ke dalam media sosial. Oleh sebab itu, peneliti menduga

terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap perolehan skor yang rendah

pada sampel data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

54

Permasalahan yang terjadi dalam masa remaja tidak terselesaikan,

apabila pola komunikasi dan pengasuhan kurang baik. Remaja cenderung

mencari kenyamanan di luar keluarga, seperti pada media sosial (Gaertner

& Rathert, 2010). Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan

yang positif antara pola asuh otoriter orangtua dengan intensi perilaku

agresi remaja pengguna media sosial. Penelitian ini mampu membuktikan

bahwa hipotesis tersebut benar.

Selain itu, penelitian ini belum mampu melihat situasi secara

spesifik terkait pada pola asuh yang diterapkan pada masing-masing

subjek. Kemungkinan, pola asuh yang diberikan kepada subjek sudah lebih

efektif dan komunikatif, sehingga tidak terjadi perilaku agresif remaja

pengguna media sosial yang dilakukan. Penelitian ini memiliki

keterbatasan dari hasil data, sehingga hasil data dari penelitian ini

terdistribusi secara tidak normal. Koefisien determinasi yang dihasilkan

dalam penelitian ini adalah sebesar 0,004. Hasil ini menunjukkan bahwa

variabel pola asuh otoriter orangtua pada anak memiliki pengaruh 0,4 %

terhadap variabel perilaku agresif remaja di media sosial. Hasil koefisien

determinasi ini juga menunjukkan adanya faktor lain yang mempengaruhi

pola asuh otoriter dan intensi perilaku agresi remaja pengguna media

sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan, dapat disimpulkan

bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti diterima yaitu, terdapat

hubungan positif antara pola asuh otoriter orang tua dengan intensi

perilaku agresi di media sosial pada remaja. Hal ini dapat dilihat

berdasarkan koefisien korelasi (r) adalah 0,065 dengan nilai signifikansi

(p) adalah 0,230 ( p < 0,05). Semakin tinggi pola asuh otoriter orang tua,

maka semakin tinggi intensi perilaku agresi di media sosial pada remaja.

Begitu pula sebaliknya, semakin rendah pola asuh otoriter orang tua, maka

semakin rendah intensi perilaku agresi di media sosial pada remaja.

B. Saran

Untuk pengembangan ilmu pengetahuan, baik secara teoretis dan

praktis, peneliti memberikan saran sebagai berikut :

a. Bagi Orangtua

Pola asuh orangtua sangat berpengaruh dalam membentuk

kepribadian anak. Orangtua dapat memberikan kebebasan yang masih

dalam pengawasan. Hal ini agar anak belajar untuk bertanggungjawab

pada tindakan yang dilakukannya. Orangtua juga perlu berkomunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

56

dengan anak secara intens agar saling membuka diri dan membangun

hal-hal yang positif.

b. Bagi Remaja

Remaja perlu memahami pola asuh yang diterapkan dari orangtua.

Remaja yang mampu memahami pola asuh dari orangtua akan lebih

bertanggungjawab atas setiap perilaku yang dilakukan. Bentuk

tanggungjawab yang diterapkan remaja, akan membentuk sikap yang

terbuka bagi remaja ke orangtuanya. Remaja juga diharapkan dapat

mengelola emosi dengan cara yang lebih tepat.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mampu mencari sampel data

yang lebih banyak dibandingkan penelitian ini. Penelitian ini belum

mampu melihat situasi secara spesifik terkait pada pola asuh yang

diterapkan masing-masing subjek. Oleh karena dalam penelitian ini

intensi perilaku agresi dengan kategori tinggi di media sosial terdapat

6%, maka diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan

penelitian yang lebih maksimal. Hasil ini kurang sempurna, untuk itu

peneliti selanjutnya dapat menambahkan jumlah sampel dan juga

variabel-variabel lain dengan tambahan faktor lain, agar dapat lebih

sempurna dalam melakukan penelitian pola asuh orang tua yang

berkaitan dengan perilaku agresi pada remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

57

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, H, D. R. (2006). Psikologi Perkembangan : Pendekatan Ekologi

Kaitannya Dengan Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja.

Bandung : Refika Aditama

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka

Belajar

Beebe, S. A., Beebe, S. J., Redmond, M. V. (2011). Interpersonal

Communication Relating To Others 7th Edition. United States : Pearson.

Berkowitz, L. (1995). Agresi I. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo

Chartika, E.D.P. (2012). Hubungan Pola asuh orang tua dengan perkembangan

sosial anak usia sekolah di SDN Kledokan Depok Sleman Yogyakarta.

Universitas Respati Yogyakarta.

Cresswell, J. W. (2012). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Pendekatan

Kuantitatif Dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan. Ghalia

Indonesia

Dayakisni, T. (1998). Perbedaan Intensi Prososial Siswa-Siswi Ditinjau Dari

Pola Asuh Orang Tua. Jurnal Psikologi No. 1 Tahun Ke-XVI. Yogyakarta.

Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada

Dayakisni, T., & Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Pekalongan : UMM Press.

De Vito, J. A. (2011). Komunikasi Antarmanusia Edisi Kelima. Tangerang :

Kharisma Publishing Group

Dewi, N. P. A. R. & Susilawati, L. K. P. A. (2016). Hubungan Antara

Kecenderungan Pola Asuh Otoriter (Authoritarian Parenting Style) dengan

Gejala Perilaku Agresif Pada Remaja. Jurnal Psikologi Udayana 3 (1) 108-

116. Universitas Udayana

Edmund, G., & Kendrick, D. C. (1980). The Measurement Of Human

Agressiveness. International Edition : John Willey & Sans

Ernawati, N., & Wibowo, A. (2016). Hubungan Pola Asuh Otoriter dan

Intensitas Penggunaan Media Massa Dengan Perilaku Agresif Siswa Kelas

V Se-Kecamatan Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016. UNIVERSITAS PGRI

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

58

Firmansyah, A. (2010). Situs Jejaring Sosial Menggunakan Elgg. (Makalah

Tidak Diterbitkan). Sekolah Teknik Elektro Dan Informatika. ITB. Bandung

Gaertner, A. E & Jamie L. R, (2010). Sources Of Parental Knowledge as

Moderators Of The Relation Between Parental Psychological Control and

Relational and Physical / verbal Aggression, Journal of Verbal Aggression,

10, 607-616.

Hurlock, E. B. 2005. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Idris, Z. & Jamal, L. (1992). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Grasindo

Khang, H., Ki, E., Ye, L (2012). Social Media Research In Advertising,

Communication, Marketing And Public Relation 1997-2010. Sage Journal

Koeswara, E. (1988). Agresi Manusia. Bandung : Pt. Erasco

Kountur, R. (2003). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis.

Jakarta : PPM

Krahe, B. (2005). Perilaku Agresif, Buku Panduan Psikologi Sosial. Yogyakarta

: Pustaka Belajar

Lin, S. (2012). Instant Messaging on Interpersonal Relationship: How It Brings

Intimacy and Negative Feeling. Unpublished Thesis, School of Journalism

and Communication The Chinese University of Hong Kong.

Malik, A. (2013). Hubungan Pola Asuh Otoritatif, Kontrol Diri, Keterampilan

Komunikasi Dengan Agresivitas Siswa. Universitas Ahmad Dahlan.

Mikami, A. Y., Szwedo, D. E., Allen, J. P., Evans, M. A., & Hare, A. L. (2010).

Adolescent peer relationships and behavior problems predict young adults’

communication on social networking websites. Developmental

Psychology,46(1).

Mussen. (2004). Pengembangan dan Kepribadian Anak. Jakarta : Archan

Nawawi, M. Rn. (2008). Jejaring Sosial (Social Networking). Diunduh dari

http://www.ridwanforge.net/blog/jejaring-sosial-socialnetworking.

Nurus, S. 2009. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Konsep Diri Pada

Remaja Usia 15-18 Tahun Di SMA PGRI Tuban (Tesis Magister).

Universitas Negri Jember. Jember.

Papalia, D. E., Wendkos, S., & Feldman, R. D. (2008). Human Development.

Jakarta : Kencana

Paputungan, K. (2017). Kurangnya Perhatian Orangtua Pada Pendidikan Anak.

Diunduh dari http://www.kompasiana.com/kartikapaputungan/kurangnya-

perhatian-orang-tua-terhadap-pendidikan-anak_5646a9b757a6109052640f2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

59

Parke, R. D., & Gauvain, M. (2009). Child Psychology A Contempory Viewpoint

7th. New York : Mcgraw-Hill

Periantolo, J. (2015). Penyusunan Skala Psikologi: Asyik Mudah & Bermanfaat.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ramirez, A., Dimmick, J., Feaster, J. & Lin, S. (2008). Interpersonal media

competition: the gratification niches of instant messaging, e-mail, and the

telephone. Communication Research, 35, 529-547.

Santoso, A. (2010). Statistik Untuk Psikologi Dari Blog Menjadi Buku.

Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta

Saputra, F. (2012). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Agresif

Pada remaja Di SMA Gadjah Mada Yogyakarta. Naskah Publikasi. Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta

Sari D.P. (2008). Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan Perilaku Anak.

Fokus Vol. VIII (2).

Sarwono. (1992). Teori Psikologi Sosial. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Shochib, M. (1998). Pola Asuh Orang Tua Untuk Membantu Anak

Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta : Rineka Cipta

Steinberg, L.D. (2002). Adolescence, 6 ed. New York : McGraw Hill Company

Supratiknya. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Syahreza, F. (2016, Februari). Social Media Digital.

https://www.linkedin.com/pulse/social-media-digital-marketing-farhad-

syah-reza

Taganing, N. M. (2008). Hubungan Pola Asuh Otoriter Dengan Perilaku Agresif

Pada Remaja. Universitas Gunadarma. Jakarta.

Ulum, D. F. (2014). Menghadapi Tantangan Global : Peranan Media. Fakultas

Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia.

UNICEF. (2014, Februari 18). Studi Terakhir: Kebanyakan Anak Indonesia

sudah online, namun masih banyak yang tidak menyadari potensi resikonya.

Diunduh dari : https://www.unicef.org/indonesia/id/media_22169.html

Yulianto. (2010, Februari). Sebuah Pengertian Media Sosial. Diunduh Dari :

http://seputarpengertian.co.id/2014/03/seputar-pengertian-facebook.html

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

60

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

61

BLUEPRINT SKALA POLA ASUH OTORITER

Pola Asuh Otoriter menurut Baumrind

Definisi Pola interaksi antara anak

dan orangtua dengan

membatasi, menghukum,

memandang pentingnya

kontrol dan kepatuhan

tanpa syarat. Cenderung

tidak bersifat hangat

kepada anak.

Komponen 1. Kehangatan Orangtua kurang menunjukkan kasih

sayang kepada anak, keterlibatan

emosi yang kurang antara orangtua

dan anak, serta kurang menyediakan

waktu bersama anak.

2. Kontrol Orangtua menerapkan cara berdisiplin

yang tinggi kepada anak, memberikan

tuntutan (standar yang harus

dijalankan atau dilakukan secara

konsisten), aturan dan mengontrol

setiap aktifitas anak.

3. Komunikasi Orangtua kurang menjelaskan adanya

aturan dan batasan tertentu, serta

tidak memberikan penghargaan atas

prestasi anak. Orangtua cenderung

menerapkan komunikasi satu arah

yang tidak melibatkan anak

memberikan pendapat dan

pemahaman atas apa yang sudah

didapatkan atau dialami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

62

Item-item

Kehangatan

Orangtua kurang

menunjukkan kasih sayang

kepada anak, keterlibatan

emosi yang kurang antara

orangtua dan anak, serta

kurang menyediakan waktu

bersama anak.

1. Orangtua saya selalu

menanyakan aktivitas

saya setiap hari.

2. Orangtua saya tidak

pernah menanyakan

aktivitas saya setiap

hari.

3. Orangtua saya selalu

marah ketika saya dapat

nilai jelek.

4. Orangtua saya tidak

pernah marah ketika

saya dapat nilai jelek.

5. Orang saya cuek

terhadap teman-teman

saya.

6. Orangtua saya selalu

bertanya saya berteman

dengan siapa saya.

7. Orangtua saya selalu

mengajak saya bermain

saat hari libur.

8. Orangtua saya sangat

sibuk dengan

pekerjaannya.

9. Orangtua saya sering

mengajak saya makan

malam diluar.

10. Orangtua saya tidak

pernah mengajak saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

63

makan diluar.

11. Orangtua saya

menanyakan makanan

yang saya sukai.

12. Orangtua saya tidak

pernah bertanya

makanan yang saya

sukai.

13. Orangtua saya tidak

pernah membantu dalam

memecahkan masalah.

14. Orangtua saya selalu

membantu memecahkan

masalah.

15. Orangtua saya tidak

pernah bertanya atas

luka yang saya dapatkan

saat saya terjatuh.

16. Orangtua saya selalu

bertanya pada luka yang

saya dapatkan saat saya

jatuh.

17. Orangtua saya tidak

pernah menyuruh saya

tidur saat sudah larut.

18. Orangtua saya selalu

menyuruh saya tidur

lebih awal.

19. Orangtua saya selalu

memarahi saya ketika

saya terlambat bangun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

64

20. Orangtua saya tidak

pernah marah saat saya

bangun terlambat.

21. Orangtua saya tidak

pernah menawarkan

sarapan di pagi hari.

22. Setiap pagi, saya

diingatkan untuk

sarapan.

Kontrol Orangtua menerapkan cara

berdisiplin yang tinggi kepada

anak, memberikan tuntutan

(standar yang harus

dijalankan atau dilakukan

secara konsisten), aturan dan

mengontrol setiap aktivitas

anak.

1. Saya harus pulang

sekolah tepat waktu.

2. Saya tidak harus pulang

sekolah tepat waktu.

3. Apabila saya tidak

pulang tepat waktu, saya

akan mendapatkan

hukuman.

4. Saya tidak pernah

mendapatkan hukuman

apabila saya tidak

pulang tepat waktu.

5. Saya harus belajar

selama 1 jam dirumah.

6. Saya tidak harus belajar

selama 1 jam dirumah.

7. Saya harus memiliki

bakat non akademis.

8. Saya tidak diharuskan

mempunyai bakat non

akademis.

9. Saya haru mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

65

nilai diatas 88.

10. Perolehan nilai yang

saya dapatkan dari

sekolah, tidak dibatasi

oleh orangtua.

11. Saya diwajibkan

memiliki satu kegiatan

ekstrakurikuler di

sekolah oleh orangtua.

12. Orangtua saya

membebaskan pilihan

ekstrakurikuler yang

ditawarkan sekolah.

13. Dalam pertemanan,

orangtua saya

membatasi hanya 2

orang teman saja.

14. Orangtua saya tidak

membatasi saya

berteman.

15. Orangtua saya

mewajibkan saya

berteman dengan sesama

jenis dengan saya.

16. Orangtua saya

membebaskan saya

berteman.

17. Orangtua saya

membatasi saya bermain

gadget.

18. Orangtua saya tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

66

membatasi saya bermain

gadget.

19. Saya harus

mengembangkan

kemampuan saya dan

menunjukkannya kepada

orang lain.

20. Orangtua tidak

mewajibkan saya untuk

menunjukkan bakat di

depan umum.

21. Waktu yang saya pakai

untuk istirahat, dibatasi

oleh orangtua saya.

22. Orangtua tidak

membatasi saya

beristtirahat.

Komunikasi Orangtua kurang menjelaskan

adanya aturan dan batasan

tertentu, serta tidak

memberikan penghargaan atas

prestasi anak. Orangtua

cenderung menerapkan

komunikasi satu arah yang

tidak melibatkan anak

memberikan pendapat dan

pemahaman atas apa yang

sudah didapatkan atau

dialami.

1. Orangtua saya tidak

pernah meminta

pendapat saya mengenai

dandanan yang sedang

dipakai oleh mereka.

2. Orangtua saya selalu

menanyakan pendapat

saya mengenai apa yang

sedang dikenakan

3. Saat mendapatkan nilai

yang bagus, saya tidak

diberikan hadiah.

4. Saya selalu diberi hadiah

saat saya mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

67

nilai bagus.

5. Orangtua saya tidak

pernah bertanya

pelajaraan yang saya

dapatkan setiap hari.

6. Orangtua saya selalu

bertanya pelajaran yang

saya dapatkan setiap

hari.

7. Orangtua saya selalu

menonton televisi saat

saya belajar.

8. Orangtua saya selalu

mendampingi saya

belajar.

9. Selesai marah, orangtua

saya cuek terhadap saya.

10. Selesai marah, orangtua

saya selalu memeluk

saya.

11. Setelah saya meminta

maaf, orangtua saya

tidak menjelaskan apa

yang harus saya

perbaiki.

12. Setelah saya meminta

maaf orangtua saya

selalu memberi tahu apa

yang harus saya

perbaiki.

13. Orangtua saya tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

68

pernah menanyakan

bekal apa yang saya

inginkan setiap hari.

14. Orangtua saya selalu

bertanya bekal apa yang

saya inginkan.

15. Orangtua saya

memberikan telepon

selular lamanya untuk

saya, saat telepan selular

saya rusak.

16. Orangtua saya

menawarkan telepon

selular baru saat telepon

selular saya rusak.

17. Orangtua saya tidak

pernah bertanya saya

akan pulang jam berapa

saat saya pergi.

18. Saat saya pergi,

orangtua saya selalu

bertanya aakan pulang

jam berapa.

19. Orangtua sata tidak

pernah bertanya saya

pergi bersama siapa.

20. Saat saya pergi,

orangtua saya selalu

bertanya saya pergi

bersama siapa.

21. Orangtua saya tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

69

mencari saat saya pergi.

22. Orangtua saya selalu

menanyakan keberadaan

saya.

23.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

70

BLUEPRINT SKALA PERILAKU AGRESI

Agresivitas dalam Dayaksini

Definisi Suatu serangan yang

dilakukan oleh suatu

organisme terhadap

organisme lain, objek

lain atau pada dirinya

sendiri

Komponen 1. Verbal Agresi yang dilakukan untuk melukai

orang lain secara verbal atau lisan.

Bila seorang mengumpat,

membentak, berdebat, mengejek, dan

sebagainya, orang itu dapat dikatakan

sedang melakukan agresi verbal.

2. Pasif Agresi yang dilakukan oleh individu

atau kelompok dengan cara tidak

berhadapan langsung dengan individu

atau kelompok targetnya.

3. Tidak langsung Tindakan agresi yang dilakukan oleh

individu atau kelompok dengan tidak

terjadi kontak verbal secara langsung.

Item-item

Verbal

Agresi yang dilakukan untuk

melukai orang lain secara

verbal atau lisan. Bila seorang

mengumpat, membentak,

berdebat, mengejek, dan

sebagainya, orang itu dapat

dikatakan sedang melakukan

agresi verbal.

1. Saya sering mengumpat

2. Saya tidak pernah

mengumpat.

3. Saya sering membentak.

4. Saya tidak pernah

memarahi orang lain.

5. Saya sering mengejek.

6. Saya tidak pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

71

mengolok-olok orang

lain.

7. Saya suka berdebat

dengan orang yang tidak

sepaham dengan saya.

8. Saya suka mengobrol

santai.

9. Saya suka berbicara

kotor.

10. Saya suka berbicara

dengan sopan.

11. Saya suka

membicarakan orang

lain.

12. Saya tidak suka

membicarakan orang

lain.

13. Saya selalu

membicarakan hal yang

menarik kepada orang

lain.

14. Saya tidak suka orang

lain membicarakan hal

yang saya anggap

menarik.

15. Saya selalu

membandingkan diri

saya dengan orang lain

secara lisan.

16. Bila saya mengagumi

orang lain, saya akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

72

menyatakannya.

17. Saya suka mencibir

orang lain.

18. Saya tidak suka

mencibir orang lain.

19. Saya senang ketika

orang lain menyetujui

pendapat saya.

20. Saya tidak senang ketika

orang lain tidak

sependapat dengan saya.

21. Saya lebih menyukai

membicarakan orang

lain dengan teman dekat

saya.

22. Saya kurang setuju

dengan teman-teman

ketika mereka

membicarakan orang

lain.

Pasif Agresi yang dilakukan oleh

individu atau kelompok

dengan cara tidak berhadapan

langsung dengan individu

atau kelompok targetnya

(dalam lingkungan sehari-

hari).

1. Saya membicarakan

orang lain dengan

teman-teman saya

2. Saya tidak suka

membicarakan orang

lain.

3. Saya suka menyidir.

4. Saya suka berbicara

langsung ketika ada

masalah.

5. Saya suka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

73

membicarakan

keburukan orang lain.

6. Saya tidak peduli

dengan keburukan orang

lain.

7. Masalah orang lain

adalah hal yang

menyenangkan untuk

dibicarakan.

8. Saya tidak peduli

dengan masalah orang

lain.

9. Ketika saya kesal

dengan orang lain saya

memendamnya sendiri.

10. Ketika saya kesal dan

berkumpul dengan

teman-teman, saya akan

menceritakannya.

11. Saya tidak berani untuk

memarahi orang yang

membuat saya kesal.

12. Saya akan berbicara

langsung dengan orang

yang membuat saya

kesal.

13. Saya tidak peduli

dengan orang yang

membicarakan saya

dibelakang.

14. Saya sangat peka dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

74

orang yang

membicarakan saya di

belakang.

15. Saya tidak

membutuhkan komentar

orang lain dalam urusan

pribadi saya.

16. Saya sensitif dengan

komentar orang lain

dalam urusan pribadi

saya.

17. Saya selalu

membicarakan kejelekan

orang lain dengan orang

terdekat saya.

18. Saya tidak peduli

dengan kejelekan orang

lain.

19. Saya suka orang lain

sependapat dengan apa

yang saya pikirkan.

20. Saya tidak setuju dengan

pandangan atau

pendapat yang sama.

21.

Tidak langsung Tindakan agresi yang

dilakukan oleh individu atau

kelompok dengan tidak terjadi

kontak verbal secara langsung

(dalam media sosial).

1. Saya bercerita melalui

akun media sosial saya.

2. Saya bercerita melalui

buku harian saya.

3. Saya menulis kegiatan

sehari-hari saya di media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

75

sosial.

4. Saya jarang menulis

kegiatan sehari-hari saya

di media sosial

5. Dalam sehari, saya

mengganti status di

media sosial lebih dari

tiga kali.

6. Saya jarang menulis

status di media sosial

saya.

7. Saya menulis status

tentang apa yang saya

rasakan saat itu.

8. Saya tidak pernah

menuliskan yang saya

rasakan di media sosial.

9. Saya selalu menuliskan

peristiwa-peristiwa yang

saya alami.

10. Saya jarang menuliskan

peristiwa yang saya

alami.

11. Media sosial sangat

penting untuk kehidupan

saya.

12. Tanpa media sosial saya

dapat melanjutkan

kehidupan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

75

Lampiran 1

Bentuk Skala Pola Asuh Otoriter Remaja dan Intensi Perilaku Agresi

Remaja Pengguna Media Sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Lanjutkan ke nomor 12 dan seterusnya

SKALA PENELITIAN PSIKOLOGI

Disusun oleh :

Emmanuel Maria Magdalena (129114058)

Gusti Ayu Dara B. K (129114068)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Lanjutkan ke nomor 12 dan seterusnya

Yogyakarta, 2016

Yth.

Dengan hormat,

Kami yang beridentitas di bawah ini :

Nama : Emmanuel Maria Magdalena dan Gusti Ayu Dara B. K

Fakultas/ : Psikologi / Psikologi

Prodi

Universitas : Sanata Dharma

Memohon bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi skala penelitian berikut

dalam rangka tugas akhir kami. Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau salah. Oleh

karena itu, kami harapkan Saudara/i mengisi skala ini dengan jujur, spontan, dan

sesuai dengan kondisi saat ini. Jawaban dan data yang Saudara/i berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian.

Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama Saudara/i dalam penelitian ini.

Hormat kami,

Emmanuel Maria Magdalena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Lanjutkan ke nomor 12 dan seterusnya

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini dengan suka

rela tanpa paksaan atau tekanan dari pihak tertentu demi membantu terlaksananya

penelitian. Semua jawaban dan informasi yang saya berikan dalam penelitian ini

merupakan keadaan yang saya alami dan bukan pandangan masyarakat pada

umumnya. Saya mengizinkan penggunaan jawaban dan informasi dalam skala ini

sebagai data untuk penelitian.

Yogyakarta, ......................................

Menyetujui

..........................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Lanjutkan ke nomor 12 dan seterusnya

IDENTITAS RESPONDEN

Inisial :

Jenis Kelamin : L/P*

Usia : ..... tahun

Asal Sekolah : Negeri/Swasta*

Uang saku perbulan : Rp. ........................

Penggunaan akses internet : Kuota pribadi**/wifi/keduanya*

Aplikasi instant messenger*** apa yang Saudara/i miliki?

(beri tanda centang ‘ ’ pada aplikasi yang Saudara/i miliki)?

□ BBM □ LINE

□ WhatsApp □ Lainnya : ...................................

(tuliskan nama aplikasi)

Dalam sehari berapa jam yang Saudara/i habiskan untuk mengakses aplikasi instant

messenger?

(beri tanda centang ‘ ’ pada rentang waktu)

□ 9 jam/hari □ 7-8 jam/hari □ 5-6 jam/hari

□ 3-4 jam/hari □ 1-2 jam/hari

* Coret yang tidak perlu

** Kuota pribadi : Pemakaian internet menggunakan data seluler pribadi

*** instant messenger /IM : sarana mengirim pesan dengan akses internet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Lanjutkan ke nomor 12 dan seterusnya

PETUNJUK

SKALA BAGIAN B

1. Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis yang Saudara/i alami saat

ini.

2. Skala ini terdiri dari pernyataan-pernyataan. Setiap pernyataan memiliki pilihan

jawaban sebagai berikut :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Tugas Saudara/i adalah menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan dengan

memberi tanda centang ( ) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia.

3. Skala ini terdiri dari 30 pernyataan. Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah dan Saudara/i diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-

jujurnya sesuai dengan keadaan Saudara/i saat ini.

4. Contoh pengerjaan :

Jika ingin mengganti jawaban, beri tanda sama dengan (=) pada jawaban yang sudah

dipilih, kemudian beri tanda centang pada jawaban yang menurut Saudara/i paling

sesuai.

1. Periksa kembali jawaban dan jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan.

2. Terimakasih atas kerjasama Saudara/i dan selamat mengerjakan.

Saya diharuskan pulang sekolah tepat waktu.

1

Pernyataan No STS TS S SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Lanjutkan ke nomor 12 dan seterusnya

Orangtua saya memilih untuk menonton televisi

daripada menemani saya belajar. 1

Pernyataan No STS TS S SS

Orang tua saya selalu mengajak saya bermain pada

akhir pekan. 2

Orang tua saya selalu marah ketika saya mendapat

nilai dibawah nilai standar sekolah. 3

Orang tua saya memberikan kebebasan pada

pergaulan saya. 4

Orang tua saya selalu harus mengetahui aktivitas

saya setiap hari. 5

Saya selalu berdiskusi tentang pelajaran di sekolah

dengan orang tua. 6

Orang tua saya selalu menanyakan siapa saja teman

saya. 8

Orang tua saya tahu bila saya sedang sedih. 7

Ortu tdk membatasi prestasi yg saya inginkan (ex:

dpt juara lomba atau dpt juara kelas). 9

Saya diharuskan tidur tepat waktu. 10

11 Orang tua saya tidak mengetahui makanan yang saya

sukai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Lanjutkan ke nomor 23 dan seterusnya

12 Orang tua saya tidak memberi ucapan selamat ketika

saya meraih prestasi.

Pernyataan No STS TS S SS

13 Orang tua saya tidak peduli dengan masalah yang

saya hadapi.

14 Orang tua saya memberi rasa nyaman ketika saya

menghadapi suatu masalah.

15 Ortu akan marah ketika saya tidak rapi (rambut

berantakan, baju sobek, baju tidak sesuai aturan).

16 Orang tua saya mudah akrab dengan teman-teman

saya, termasuk teman lawan jenis.

17 Orangtua saya tidak memberitahu letak kesalahan

saat marah pada saya.

19 Saya selalu bercerita tentang teman dekat saya

kepada orang tua.

18 Saya selalu memberi tahu orang tua, kemana saya

pergi dan ketika saya pulang terlambat

20 Orang tua tidak ingin saya berpendapat mengenai

semua urusan mereka.

21 Saya diberikan kebebasan memilih ekstrakurikuler

yang saya sukai oleh orang tua.

22 Saya diharuskan pulang sekolah tepat waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Periksa kembali jawaban-jawaban diatas agar terjawab secara lengkap.

Selesai memeriksa, silakan melanjutkan ke halaman selanjutnya.

23 Orang tua langsung mengobati ketika saya jatuh.

Pernyataan No STS TS S SS

24 Pendapat saya tidak didengar oleh orangtua saya.

25 Orang tua saya langsung menghukum saat saya

pulang terlambat.

26 Orang tua selalu mengantar dan menjemput saya

saat di sekolah.

27 Saya akan mendapatkan hukuman ketika

memecahkan vas kesayangan orang tua.

28 Orang tua sangat senang apabila teman-teman saya

datang ke rumah.

30 Sebelum tidur orang tua selalu menyediakan waktu

untuk mengobrol.

29 Ketika saya sakit, orang tua tetap menyuruh saya

belajar seperti hari biasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

PETUNJUK

SKALA BAGIAN C

1. Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis yang Saudara/i alami saat

ini.

2. Skala ini terdiri dari pernyataan-pernyataan. Setiap pernyataan memiliki pilihan

jawaban sebagai berikut :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Tugas Saudara/i adalah menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan dengan

memberi tanda centang ( ) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia.

3. Skala ini terdiri dari 30 pernyataan. Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah dan Saudara/i diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-

jujurnya sesuai dengan keadaan Saudara/i saat ini.

Contoh pengerjaan :

Jika ingin mengganti jawaban, beri tanda sama dengan (=) pada jawaban yang sudah

dipilih, kemudian beri tanda centang pada jawaban yang menurut Saudara/i paling

sesuai.

4. Periksa kembali jawaban dan jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan.

5. Terimakasih atas kerjasama Saudara/i dan selamat mengerjakan.

Saya suka membicarakan hal yang menarik

dengan teman saya. 1

Pernyataan No STS TS S SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Lanjutkan ke nomor 12 dan seterusnya

Saya sering misuh kepada orang lain. 1

Pernyataan No STS TS S SS

Saya tidak suka membicarakan orang lain. 2

Dalam sehari saya mengganti status lebih dari 3x. 3

Membicarakan keburukkan orang lain adalah hal

yang tabu. 4

Saya mengutarakan kekesalan saya melalui status

yang saya buat. 5

Status yang saya buat bermaksud untuk menyindir

orang yang tidak saya sukai. 6

Saya suka menyindir orang yang menyakiti saya di

aplikasi IM. 8

Saya jarang membuat status dengan stiker atau emoji

yang menggambarkan suasana hati. 7

Saya dan teman-teman saya jarang bergosip. 9

Saya menyanggupi permintaan teman saya, walau

dalam hati saya merasa kesal. 10

11 Saya suka membicarakan hal yang menarik dengan

teman saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Lanjutkan ke nomor 23 dan seterusnya

12 Saya sering membentak orang di depan saya.

Pernyataan No STS TS S SS

13 Saya sering mengejek orang lain.

14 Saya selalu memuji teman saya yang memiliki sikap

baik.

15 Saya menghujat dalam hati, ketika saya kesal pada

teman saya.

16 Ketika orang lain membicarakan saya, saya tidak

peduli.

17 Saya merasa senang ketika ungkapan kekesalan saya di

respon melalui IM.

19 Saya lebih nyaman menuliskan peristiwa penting

dalam buku harian.

18 Media sosial adalah tempat saya berkomunikasi

dengan banyak orang baru.

20 Saya lebih berani untuk memaki-maki orang melalui

IM.

21 Saya pasrah apabila punya masalah.

22 Saya merasa kesal ketika teman-teman tidak

merespon saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

@darabintangkejora @emmagdalena800

Periksa kembali jawaban-jawaban diatas agar terjawab secara lengkap.

∞Selesai, terimakasih∞

23 Masalah orang lain adalah urusan pribadi yang

tidak pantas untuk di bicarakan.

Pernyataan No STS TS S SS

24 Saya suka berdebat dengan orang yang tidak

sepaham dengan saya.

25 Saya suka menghina orang lain bila ia membuat

kesalahan.

26 Saya senang ketika orang lain menyetujui pendapat

saya.

27 Saya suka menyimpan kekecewaan.

28 Saya memaafkan dan melupakan kesalahan orang

lain apabila masalah sudah terselesaikan.

30 Saya jarang mengakses media sosial.

29 Aplikasi IM memberikan kebebasan untuk

mengekspresikan kekesalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

SKALA PENELITIAN PSIKOLOGI

Disusun oleh :

Emmanuel Maria Magdalena (129114058)

Gusti Ayu Dara B. K (129114068)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Yogyakarta, 2016

Yth.

Dengan hormat,

Kami yang beridentitas di bawah ini :

Nama : Emmanuel Maria Magdalena dan Gusti Ayu Dara B. K

Fakultas/ : Psikologi / Psikologi

Prodi

Universitas : Sanata Dharma

Memohon bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi skala penelitian berikut

dalam rangka tugas akhir kami. Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau salah. Oleh

karena itu, kami harapkan Saudara/i mengisi skala ini dengan jujur, spontan, dan

sesuai dengan kondisi saat ini. Jawaban dan data yang Saudara/i berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian.

Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama Saudara/i dalam penelitian ini.

Hormat kami,

Emmanuel Maria Magdalena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini dengan suka

rela tanpa paksaan atau tekanan dari pihak tertentu demi membantu terlaksananya

penelitian. Semua jawaban dan informasi yang saya berikan dalam penelitian ini

merupakan keadaan yang saya alami dan bukan pandangan masyarakat pada

umumnya. Saya mengizinkan penggunaan jawaban dan informasi dalam skala ini

sebagai data untuk penelitian.

Yogyakarta, ......................................

Menyetujui

..........................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

IDENTITAS RESPONDEN

Inisial :

Jenis Kelamin : L/P*

Usia : ..... tahun

Asal Sekolah : Negeri/Swasta*

Uang saku perbulan : Rp. ........................

Penggunaan akses internet : Kuota pribadi**/wifi/keduanya*

Aplikasi instant messenger*** apa yang Saudara/i miliki?

(beri tanda centang ‘ ’ pada aplikasi yang Saudara/i miliki)?

□ BBM □ LINE

□ WhatsApp □ Lainnya : ...................................

(tuliskan nama aplikasi)

Dalam sehari berapa jam yang Saudara/i habiskan untuk mengakses aplikasi instant

messenger?

(beri tanda centang ‘ ’ pada rentang waktu)

□ 9 jam/hari □ 7-8 jam/hari □ 5-6 jam/hari

□ 3-4 jam/hari □ 1-2 jam/hari

* Coret yang tidak perlu

** Kuota pribadi : Pemakaian internet menggunakan data seluler pribadi

*** instant messenger /IM : sarana mengirim pesan dengan akses internet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

PETUNJUK

SKALA BAGIAN B

1. Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis yang Saudara/i alami saat

ini.

2. Skala ini terdiri dari pernyataan-pernyataan. Setiap pernyataan memiliki pilihan

jawaban sebagai berikut :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Tugas Saudara/i adalah menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan dengan

memberi tanda centang ( ) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia.

3. Skala ini terdiri dari 30 pernyataan. Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah dan Saudara/i diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-

jujurnya sesuai dengan keadaan Saudara/i saat ini.

4. Contoh pengerjaan :

Jika ingin mengganti jawaban, beri tanda sama dengan (=) pada jawaban yang sudah

dipilih, kemudian beri tanda centang pada jawaban yang menurut Saudara/i paling

sesuai.

1. Periksa kembali jawaban dan jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan.

2. Terimakasih atas kerjasama Saudara/i dan selamat mengerjakan.

Saya diharuskan pulang sekolah tepat waktu.

1

Pernyataan No STS TS S SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Lanjutkan ke nomor 12 dan seterusnya

Orang tua tidak peduli dengan masalah yang saya

hadapi. 1

Pernyataan No STS TS S SS

Orang tua saya selalu mengajak saya bermain pada

akhir pekan. 2

Saya diharuskan tidur tepat waktu, 3

Orang tua tidak membatasi prestasi yang saya

inginkan (ex:dpt juara lomba atau dpt juara kelas). 4

Orang tua saya tidak memberi tahu letak kesalahan

saat marah pada saya. 5

Saya selalu berdiskusi tentang pelajaran di sekolah

dengan orang tua. 6

Ketika saya sakit, orang tua tetap menyuruh saya

belajar seperti biasa. 8

Saya selalu memberi tahu orang tua, kemanapun

saya pergi dan ketika saya pulang terlambat. 7

Orang tua saya mudah akrab dengan teman-teman

saya, termasuk lawan jenis. 9

Saya diharuskan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

sesuai permintaan orang tua. 10

11 Orang tua saya memberi rasa nyaman ketika saya

menghadapi suatu masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Periksa kembali jawaban-jawaban diatas agar terjawab secara lengkap.

Selesai memeriksa, silakan melanjutkan ke halaman selanjutnya.

12 Orang tua jarang memberi ucapan selamat ketika

saya meraih prestasi.

Pernyataan No STS TS S SS

13 Pendapat saya tidak didengar oleh orang tua saya.

14 Orang tua langsung mengobati luka, ketika saya jatuh.

15 Ketika saya terjatuh karena mengendarai motor dan

motor tsb rusak, saya langsung dihukum orang tua.

16 Orang tua saya sangat senang, apabila teman-teman

saya datang ke rumah.

17 Setiap saya mengikuti les, PA/ngaji, atau kegiatan di

luar rumah, orang tua saya selalu menunggui.

18 Saya selalu bercerita tentang teman dekat saya

kepada orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

PETUNJUK

SKALA BAGIAN C

1. Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis yang Saudara/i alami saat

ini.

2. Skala ini terdiri dari pernyataan-pernyataan. Setiap pernyataan memiliki pilihan

jawaban sebagai berikut :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Tugas Saudara/i adalah menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan dengan

memberi tanda centang ( ) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia.

3. Skala ini terdiri dari 30 pernyataan. Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau

salah dan Saudara/i diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-

jujurnya sesuai dengan keadaan Saudara/i saat ini.

Contoh pengerjaan :

Jika ingin mengganti jawaban, beri tanda sama dengan (=) pada jawaban yang sudah

dipilih, kemudian beri tanda centang pada jawaban yang menurut Saudara/i paling

sesuai.

4. Periksa kembali jawaban dan jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan.

5. Terimakasih atas kerjasama Saudara/i dan selamat mengerjakan.

Saya suka membicarakan hal yang menarik

dengan teman saya. 1

Pernyataan No STS TS S SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

Lanjutkan ke nomor 12 dan seterusnya

Saya sering misuh kepada orang lain. 1

Pernyataan No STS TS S SS

Saya tidak suka membicarakan orang lain. 2

Saya menghujat dalam hati, ketika saya kesal pada

teman saya. 3

Membicarakan keburukkan orang lain adalah hal

yang tabu. 4

Saya suka menyindir orang yang menyakiti saya

melalui IM. 5

Saya lebih nyaman menuliskan peristiwa penting

dalam buku harian. 6

Saya merasa senang ketika ungkapan kekesalan saya

di respon melalui IM. 8

Status yang saya tulis di IM sangat ambigu, sehingga

banyak orang yang salah mengartikan. 7

Ketika orang lain membicarakan saya, saya tidak

peduli. 9

Saya merasa kesal ketika teman-teman tidak

merespon saya. 10

11 Saya selalu memuji teman-teman yang memiliki

sikap baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

@darabintangkejora @emmagdalena800

Periksa kembali jawaban-jawaban diatas agar terjawab secara lengkap.

∞Selesai, terimakasih∞

12 Saya sering mengejek orang lain.

Pernyataan No STS TS S SS

13 Saya suka menghina orang lain bila ia membuat

kesalahan.

14 Masalah orang lain adalah urusan pribadi yang tidak

pantas untuk dibicarakan.

15 Saya suka menyimpan kekecewaan.

16 Saya memaafkan dan melupakan kesalahan orang

lain, apabila masalah sudah terselesaikan.

17 Saya lebih berani memaki-maki orang melalui IM.

18 Saya jarang mengakses media sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

76

Lampiran 2

Hasil Seleksi Item Skala Intensi Perilaku Agresi Remaja Pengguna Media

Sosial dengan Pola Asuh Otoriter Orang Tua pada Remaja

1. Hasil Seleksi Item Skala Pola Asuh Otoriter Pada Remaja

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

P1 34,43 29,514 ,576 ,733

P2 33,55 30,600 ,343 ,751

P3 33,85 33,794 -,018 ,780

P4 34,32 31,211 ,278 ,756

P5 34,16 30,639 ,393 ,747

P6 33,72 28,951 ,552 ,733

P7 34,19 31,483 ,266 ,757

P8 34,20 32,698 ,184 ,761

P9 34,06 30,393 ,438 ,744

P10 34,40 31,693 ,353 ,751

P11 34,17 29,254 ,529 ,735

P12 34,12 29,115 ,464 ,740

P13 34,18 28,806 ,589 ,730

P14 34,05 31,287 ,336 ,751

P15 34,33 31,033 ,406 ,747

P16 34,17 32,588 ,175 ,762

P17 34,02 34,267 -,067 ,782

P18 33,86 30,256 ,356 ,750

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

77

2. Hasil Seleksi Item Skala Intensi Perilaku Agresi Remaja Pengguna

Media Sosial

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

A1 40,26 17,109 ,402 ,519

A2 39,92 17,436 ,386 ,525

A3 39,73 17,818 ,331 ,535

A4 40,23 19,276 ,082 ,575

A5 40,52 18,022 ,243 ,549

A6 39,94 19,080 ,062 ,583

A7 39,77 22,257 -,346 ,646

A8 40,30 17,889 ,243 ,548

A9 40,34 17,692 ,243 ,548

A10 39,57 18,827 ,206 ,556

A11 40,74 20,773 -,154 ,601

A12 40,37 17,457 ,447 ,519

A13 40,55 17,654 ,435 ,523

A14 40,70 19,007 ,125 ,568

A15 39,44 19,561 ,072 ,574

A16 40,75 18,189 ,330 ,538

A17 40,76 18,399 ,255 ,548

A18 39,41 17,633 ,348 ,531

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

78

Lampiran 3

Reliabilitas Skala Intensi Perilaku Agresi Remaja Pengguna Media Sosial

dengan Pola Asuh Otoriter Orang Tua pada Remaja

1. Reliabilitas Skala Pola Asuh Otoriter Pada Remaja

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PSkorTotal

132 100,0% 0 0,0% 132 100,0%

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,762 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

79

2. Reliabilitas Skala Perilaku Intensi Perilaku Agresi Remaja Pengguna

Media Sosial

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

ASkorTotal

132 100,0% 0 0,0% 132 100,0%

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,571 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

80

Lampiran 4

Uji Deskriptif Mean Empirik

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

PSkorTotal 132 36,11 5,852 ,509

One-Sample Test

Test Value = 45

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

PSkorTotal -17,461 131 ,000 -8,894 -9,90 -7,89

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

ASkorTotal 132 42,55 4,505 ,392

One-Sample Test

Test Value = 45

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

ASkorTotal -6,260 131 ,000 -2,455 -3,23 -1,68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

81

Lampiran 5

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PSkorTotal ,089 132 ,012 ,988 132 ,285

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

82

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

ASkorTotal ,108 132 ,001 ,990 132 ,456

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

83

Lampiran 6

Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

ASkorTotal *

PSkorTotal

Between

Groups

(Combined) 738,865 27 27,365 1,482 ,082

Linearity 13,201 1 13,201 ,715 ,400

Deviation from

Linearity 725,664 26 27,910 1,512 ,075

Within Groups 1919,862 104 18,460

Total 2658,727 131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN … · and writing status with violence elements. This behavior were connected with authoritarian parenting where authoritarian parenting

84

Lampiran 7

Uji Hipotesis

Correlations

PSkorTotal ASkorTotal

Spearman's rho PSkorTotal Correlation Coefficient 1,000 ,065

Sig. (1-tailed) . ,230

N 132 132

ASkorTotal Correlation Coefficient ,065 1,000

Sig. (1-tailed) ,230 .

N 132 132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI