Top Banner
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ASI DENGAN SIKAP DALAM PEMBERIAN ASI PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLO TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan di Program Studi D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH: JULIATI NURDIN P00312017069 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI PRODI D-IV KEBIDANAN KENDARI 2018
94

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

Sep 12, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ASI DENGAN SIKAP DALAM PEMBERIAN ASI PADA IBU

BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLO TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan di Program Studi D-IV Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari

OLEH:

JULIATI NURDIN P00312017069

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PRODI D-IV KEBIDANAN KENDARI

2018

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

2

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

3

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

4

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan denga sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ASI

DENGAN SIKAP DALAM PEMBERIAN ASI PADA IBU BEKERJA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLO TAHUN 2018

Dibuat untuk melengkapi salah satu persyaratan menjadi Sarjan Terapan

Kebidanan pada program Studi D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari, sejauh yang saya ketahui skripsi ini bukan merupakan

tiruan atau Duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau

pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari maupun di perguruan tinggi atau

instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan

sebagaimana mestinya.

Kendari, Agustus 2018

Juliati Nurdin

NIM.P00312017069

iv

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

5

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PENULIS

1. Nama : Juliati Nurdin

2. NIM : P00312017069

3. Tempat Tanggal Lahir : Pomalaa, 27 Juli 1977

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Suku/Bangsa : Tolaki/Indonesia

7. Alamat : Desa T. Ponrewaru Kec. Wolo

Kabupaten Kolaka

B. PENDIDIKAN

1. SDN 4 Pelambua Tamat tahun 1988

2. SMPN Dawi Dawi Tamat Tahun 1991

3. SPK Depkes Kendari Tamat Tahun 1994

4. PPB Depkes Kendari Tamat Tahun 1997

5. DIII Kebidanan Konawe Tamat Tahun 2013

6. DIV Kebidanan Poltekes Alih Jenjang Masuk 2017 Sampai

Sekarang

v

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

6

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kahadirat Allah SWT karena

berkat karunia Nya, sehingga penulis dapa tmenyelesaikan skripsi ini tepat

pada waktunya. Dalam penyusunan Skripsi ini, banyak kendala yang di

hadapi namun berkat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih

kepada Ibu Hj. Syahrianti, S.Si.T, M.Kes selaku pembimbing I dan ibu

Farming, SST, M.Keb selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi serta arahan dalam

proses penyusunan skripsi ini selesai.

Selanjutnya penulis pun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kendari.

2. Ibu Sultina Sarita, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari.

3. Ibu Hasmia Naningi, SST, M.Keb selaku ketua Prodi D-IV Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari.

4. Bapak H. Lamota, B.Sc, S.Pd, selaku Kepala Puskesmas Wolo

Kabupaten Kolaka

5. Ibu Wahida S, S.Si.T, M.Keb selaku Penguji I, Ibu Feriyani, S.Si.T,

MPH selaku Penguji II dan Ibu Nasrawati L, S.Si.T, MPH selaku Penguji

III.

vi

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

7

6. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan pendidikan Politeknik Kesehatan

Kendari Jurusan Kebidanan yang telah banyak membimbing dan

membagi ilmu selama penulis mengikuti proses belajar dibangku kuliah

beserta seluruh staf pegawai yang telah banyak membantu.

7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku atas doa, dukungan,bantuan,

motivasi serta kasih sayang yang begitu besar kepada penulis semoga

kita semua selalu dalam lindunganNYA dan semoga penulis bisa

memberikan yang terbaik untuk kalian.

8. Seluruh rekan – rekan seperjuanganku Politeknik Kesehatan Kendari

Prodi DIV Kebidanan angkatan 2017 khususnya teman-teman Alih

Jenjang Kelas B. Terima kasih atas segala dukungan serta

kebersamaan kita.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

baik isi, bahasa maupun materi yang ada di dalamnya oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari

para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Dan akhirnya penulis

mengucapkan terimakasih dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua terutama dalam bidang ilmu Kebidan amin.

Kendari, Agustus 2018

Penulis

vii

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................... I

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN............................................ iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………….…

KATA PENGANTAR….........................................................................

v

vi

DAFTAR ISI….................................................................................. viii

DAFTAR TABEL.............................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... xi

ABSTRAK........................................................................................ xii

ABSTRACT........................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian....................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian..................................................................... 6

E. Keaslian Penelitian.................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 9

A. Telaah Pustaka ......................................................................... 9

B. Landasan Teori.......................................................................... 32

C. Kerangka Teori.......................................................................... 34

D. Kerangka Konsep...................................................................... 35

E. Hipotesis Penelitian……………………………………………….. 35

BAB III METODE PENELITIAN........................................................ 36

A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................. 36

B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................... 37

viii

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

9

C. Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 37

D. Variabel Penelitian..................................................................... 38

E. Definisi Operasional.................................................................. 38

F. InstrumenPenelitian................................................................... 39

G. Jenis dan Sumber Data Penelitian............................................ 40

H. Alur Penelitian............................................................................ 41

I. Pengolahan dan Analisis Data.................................................. 41

J. Etika Penelitian......................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................... 47

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................... 47

B. Hasil Penelitian......................................................................... 51

C. Pembahasan............................................................................. 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 62

A. Kesimpulan................................................................................ 62

B. Saran......................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 64

LAMPIRAN

ix

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

10

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas

Wolo tahun 2018………………………………………...... 52

Tabel 4.2 Pengetahuan Ibu bekerja tentang penyimpanan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018……………

53

Tabel 4.3 Sikap Ibu bekerja dalam pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018……………………...

54

Tabel 4.4 hubungan pengetahuan tentang Penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI pada Ibu bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018………...

55

x

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

11

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin penelitian dari Badan Riset Propinsi Sultra

Lampiran 2. Kuesioner

Lampiran 3. Surat keterangan telah melakukan penelitian

Lampiran 4. Master tabel

Lampiran 5. Output analisis data

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

xi

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

12

ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ASI

DENGAN SIKAP DALAM PEMBERIAN ASI PADA IBU BEKERJA DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLO TAHUN 2018

Juliati Nurdin 1, Syahrianti2, Farming 2

Latar belakang: Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang penyimpanan ASI dengan sikap dalam pemberian ASI pada Ibu bekerja di wilayah kerja puskesmas Wolo tahun 2018. Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah ibu bekerja yang menyusui diwilayah kerja puskesmas Wolo yang berjumlah 53 orang. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner mengenai pengetahuan, dan sikap ibu bekerja. Data dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan Mayoritas Ibu bekerja yakni 23 orang (43,40%) memiliki pengetahuan yang baik tentang penyimpanan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018. Mayoritas Ibu bekerja 41 orang (77,36%) memiliki sikap yang positif terhadap pemberian ASI pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018, Seaca bivariat hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu Bekerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018 yang ditandai dengan nilai p = 0,000 < α = 0,05 dengan X2 hitung = 15,325

Kata kunci : Penyimpanan ASI, Pengetahuan, Sikap

1. Mahasiswa Poltekkes Kendari Jurusan Kebidanan. 2. Dosen Poltekkes Kendari Jurusan Kebidanan.

xii

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

1

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE ON STORAGE OF ASI AND ATTITUDE IN

GIVING ASI IN MOM WORK IN WOLO HEALTH CENTER WORKING AREA 2018

Juliati Nurdin 1, Syahrianti

2, Farming

2

Background: Mother's Milk (ASI) is the best natural nutrition for babies because it

contains energy and substances needed during the first six months of a baby's life.

Purpose of the study: This study aims to determine the relationship of knowledge about

breast milk storage with attitudes in breastfeeding to mothers working in the work area of

the Wolo health center in 2018.

Research Method: This type of research is analytical research with cross sectional

design. The sample of this study were working mothers who were breastfeeding in the

work area of the Wolo health center which amounted to 53 people. Data collection

instruments in the form of questionnaires regarding knowledge, and attitude of working

mothers. Data were analyzed by Chi Square test.

Results: The results showed that the majority of working mothers were 23 people

(43.40%) had good knowledge about breastfeeding in the Wolo Health Center Work Area

in 2018. The majority of working mothers 41 people (77.36%) had a positive attitude

towards giving Breastmilk in infants in the Wolo Health Center Work Area in 2018,

bivariate Seaca results showed that there was a significant relationship between

knowledge about breastfeeding storage and attitudes in breastfeeding at working mothers

in the Wolo Health Center Work Area in 2018 which was indicated by p = 0,000 <α = 0.05

with X2 count = 15,325

Keywords: Breastmilk Storage, Knowledge, Attitude

1. Students of the Kendari Polytechnic Department of Midwifery.

2. Lecturer of Kendari Polytechnic Department of Midwifery.

xiii

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi

karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan

selama enam bulan pertama kehidupan bayi (Rosita, 2008).

Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan

memberikan Air susu Ibu (ASI) kepada bayi. Pedoman internasional

yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama

didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan

hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. Pemberian ASI

eksklusif dapat mengurangi tingkat kematian bayi yang dikarenakan

berbagai penyakit yang menimpanya serta mempercepat pemulihan

bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran (Prasetyono, 2009).

Aktivitas menyusui bayi seringkali menemui berbagai kendala.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah

ibu yang bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI

eksklusif selama 6 bulan kepada bayinya. Faktor ini terkait kurangnya

pengetahuan ibu. Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bisa

memberikan ASI eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan. Bahkan,

ibu yang bekerja tidak memerlukan tambahan waktu setelah

1

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

2

memperoleh cuti hamil 3 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan

ASI eksklusif kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan

memberikannya kepada bayi saat ibu bekerja (Prasetyono, 2009).

Pekerjaan seringkali menjadi alasan yang membuat seorang

ibu berhenti menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat

dianjurkan pada ibu menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang

dapat dilakukan adalah dengan menyusui bayi sebelum ibu bekerja

dan menyimpan ASI di lemari pendingin kemudian dapat diberikan

pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009). Rendahnya

pemahaman ibu, keluarga, dan masyarakat mengenai pentingnya ASI

bagi bayi mengakibatkan program pemberian ASI eksklusif tidak

berlangsung secara optimal. Rendahnya tingkat pemahaman tentang

pemberian ASI eksklusif dikarenakan kurangnya informasi atau

pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus

nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang

memiliki pendidikan yang lebih tinggi kemungkinan pengetahuan dan

wawasannya pun akan semakin luas, termasuk juga pengetahuan dan

wawasan dalam masalah pemenuhan gizi yang baik bagi bayi atau

balitanya (Prasetyono, 2009).

Pemberian ASI eksklusif cenderung menurun di berbagai

negara berkembang termasuk Indonesia, menurut data dari SKDI

(Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia) tahun 2002-2003

cakupan ASI eksklusif di Indonesia pada bayi usia 4-5 bulan sebesar

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

3

14%, lebih rendah dibandingkan dengan target cakupan ASI eksklusif

di Indonesia sebesar 80%. Berbagai kendala yang menyebabkan

kegagalan dalam pemberian ASI eksklusif diantaranya ibu bekerja,

pengetahuan ibu, budaya di masyarakat dan kurang informatifnya

petugas kesehatan dalam mempromosikan ASI (Prasetyono, 2009).

Menyusui merupakan hak setiap ibu tidak terkecuali pada ibu

yang bekerja, maka agar dapat terlaksananya pemberian ASI

dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai manfaat dari ASI dan

menyusui serta bagaimana melakukan manajemen laktasi. Selain itu

diperlukan dukungan dari pihak manajemen, lingkungan kerja, dan

pemberdayaan pekerja wanita sendiri. (Depkes, 2005). World Health

Organization (WHO) merekomendasikan pamberian ASI Eksklusif

sekurang-kurangnya selama 6 bulan pertama kehidupan dan

dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun,

rekomendasi serupa juga oleh American Academy of Pediatrics

(AAP), Academy of Breasfeeding Medicine demikian pula oleh Ikatan

Dokter Anak Indonesia (IDAI) (Suradi dkk, 2010).

Masalah ibu bekerja yang baru saja melahirkan adalah merasa

berat ketika akan meninggalkan bayinya untuk bekerja kembali ketika

masa cuti telah selesai sementara ASI menjadi kebutuhan utama bagi

bayi. Anjuran untuk bayi lahir adalah mendapatkan ASI eksklusif

selama enam bulan kemudian diteruskan sampai usia 2 tahun

sementara masa cuti melahirkan umumnya hanyalah tiga bulan. Pada

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

4

ibu yang bekerja pemberian ASI terhambat pada waktu untuk

menyusui karena intensitas pertemuan antara ibu dan anak yang

kadang kurang. Ibu bekerja menjadikan alasan pekerjaan sebagai

penghambat pemberian ASI. Wanita karir lebih sering menitipkan

bayinya kepada pengasuh dengan alasan kesibukan mencari nafkah.

Tidak jarang wanita karir lebih memilih memberikan bayinya susu

formula dibandingkan dengan ASI. Akibatnya bayi lebih sering

mengalami sakit dikarenakan daya tahan tubuhnya kurang baik.

Dengan memberikan ASI akan memberikan kekebalan tubuh bagi

bayi.

Data dari puskesmas Wolo menggambarkan pada tahun 2017

Jumlah sasaran bayi sebanyak 196 orang dengan jumlah ibu yang

memberikan ASI esklusif haya sebanyak 43 orang (21,9%). Pada

tahun 2018 tercatat jumlah ibu menyusui yang memiliki pekerjaan

tetap sebanyak 189 orang di Puskesmas Wolo. Pekerjaan tetap ibu-

ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Wolo meliputi Pegawai

Negeri Siil (PNS) dan tenaga kontrak/honorer. Studi pendahuluan

yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Wolo yaitu dari 6 orang

ibu pekerja didapatkan dari 6 orang ibu mengatakan tidak memberikan

ASI dengan alasan ibu harus bekerja sehingga tidak ada waktu untuk

menyusui, 5 di antaranya tidak mengetahui tentang penyimpanan Air

Susu Ibu Perah (ASIP) agar ASIP tidak rusak, 4 di antaranya tidak

setuju dengan pemberian ASIP karena tidak praktis dan tidak ada

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

5

satupun diantara 6 ibu yang melakukan praktik ASIP meskipun ibu

tidak ada waktu untuk pulang menyusui ketika bekerja. Terbentuknya

suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa biasanya dimulai

dari ranah kognitif, dimana subjek tahu terlebih dahulu akan adanya

stimulus yang menimbulkan pengetahuan baru. Pengetahuan tersebut

akan menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap tertentu. Stimulus

atau objek yang telah diketahui dan disadari tersebut akan

menimbulkan respon yang lebih jauh lagi berupa tindakan. Oleh

karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian “Hubungan

Pengetahuan Tentang Penyimpanan ASI Dengan Sikap Dalam

Pemberian ASI Pada Ibu Bekerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo

tahun 2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan

masalah untuk penelitian ini yaitu : “Apakah ada hubungan yang

signifikan pengetahuan tentang penyimpanan ASI dengan sikap

dalam pemberian ASI pada Ibu bekerja di wilayah kerja puskesmas

Wolo tahun 2018 ? “

C. Tujuan

1. Tujuan Umum :

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang penyimpanan

ASI dengan sikap dalam pemberian ASI pada Ibu bekerja di

wilayah kerja puskesmas Wolo tahun 2018.

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

6

2. Tujuan Khusus :

a. Untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan ibu tentang

penyimpanan ASI di wilayah kerja puskesmas Wolo.

b. Untuk mendeskripsikan sikap Ibu bekerja tentang pemberian

ASI di wilayah kerja puskesmas Wolo tahun 2018.

c. Untuk menganalisis hubungan pengetahuan tentang

penyimpanan ASI dengan sikap dalam pemberian ASI pada Ibu

bekerja di wilayah kerja puskesmas Wolo tahun 2018.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi masyarakat

Dapat menjadi salah satu rujukan bagi masyarakat khususnya ibu

menyusui yang masih bekerja agar tetap bisa memberikan ASI

eksklusif kepada bayinya melalui metode penyimpanan ASI yang

baik.

2. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi untuk

menambah informasi dan dapat digunakan sebagai dasar bagi

peneliti selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Dapat menanmbah pengetahuan bagi peneliti tentang keterkaitan

antara pengetahuan dan sikap ibu menyusui terhadap

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

7

penyimpanan ASI sertamenjadi pengalaman yang berharga bagi

peneliti selama menempuh pendidikan.

E. Keaslian Penelitian

1. Anestesia Wulandari. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan

Sikap Terhadap Air Susu Ibu Perah (ASIP) Dengan Praktik

Pemberian ASIP Pada Ibu Bekerja di Kelurahan Tandang

Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jenis penelitian yang

digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional.

Variabel bebas yaitu pengetahuan dan sikap terhadap ASIP,

sedangkan variabel terikatnya adalah praktik pemberian ASIP.

Hasil uji Fisher Exact ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu

dengan praktik pemberian ASIP pada ibu). Ada hubungan antara

sikap terhadap ASIP dengan praktik pemberian ASIP pada ibu

bekerja.

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada lokasi

penelitian dan variabel terikatnya, dimana penelitian Anestesia

Wulandari menggunakan variabel terikat “praktik pemberian ASIP”

sedangkan penelitian ini menggunakan variabel terikat “ sikap

dalam pemberian ASI”

2. Zahra Azzuhra. 3013. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan

Pemberian ASI Eksklusif oleh Ibu yang Bekerja Sebagai Perawat di

RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. Penelitian ini menggunakan

desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Hasil

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

8

penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara pengetahuan ibu yang bekerja sebagai perawat dengan

pemberian ASI Eksklusif. Ada hubungan yang signifikan antara

sikap ibu yang bekerja sebagai perawat dengan pemberian ASI

Eksklusif. Diharapkan perawat dapat memberi contoh dalam

pemberian ASI eksklusif kepada masyarakat.

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada lokasi

penelitian dan variabel terikatnya, dimana penelitian Zahra Azzuhra

menggunakan variabel terikat “Pemberian Asi Eksklusif” sedangkan

penelitian ini menggunakan variabel terikat “ sikap dalam

pemberian ASI”

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Konsep pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan umumnya dipahami sebagai segala

sesuatu yang diketahui „langsung‟ dari pengalaman,

berdasarkan cerapan panca indera, dan olahan akal budi yang

spontan. Pengetahuan dalam hal ini ialah segala sesuatu

yang dilihat, didengar, dikecap, dicium, diraba dan hadir dalam

kesadaran kita. Pengetahuan sehari-hari ini seringkali sifatnya

spontan, subjektif, dan atau intuitif (Sandjaja & Albertus,

2006).

Pengetahuan adalah sebagian ingatan atas bahan

yang telah di pelajari. Pengetahuan adalah segala yang telah

diketahui dan mampu diingat oleh setiap orang setelah

mengalami, menyaksikan, mengamati atau diajarkan

semenjak lahir sampai menginjak dewasa khususnya setelah

diberi pendidikan baik melalui pendidikan formal maupun non

formal dan diharapkan dapat mengevaluasi suatu materi atau

obyek tertentu untuk melaksanakannya sebagai bagian dalam

kehidupan sehari-hari (Notoatmodjo, 2012).

9

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

10

b. Cara memperoleh pengetahuan

Ada beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan,

yaitu:

1) Cara coba-salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan

menggunakan kemungkinan dalam memecahkan

masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila

kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan

kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga

gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya,

sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah

sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and

error (gagal atau salah) atau metode coba-salah/ coba-

coba.

2) Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak

sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang

dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah

yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-

kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari

generasi ke generasi berikutnya.dengan kata lain,

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

11

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada

otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah,

otoritas pemimpin agama, maupun ahli-ahli ilmu

pengetahuan.

Prinsip cara ini adalah, orang lain menerima

pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai

otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan

kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun

berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena

orang yang menerima pendapat tersebut menganggap

bahwa yang dikemukakannya adalah benar.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi

pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa

pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau

pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh

pengetahuan.

4) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara

berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia

telah mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam

memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

12

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi

maupun deduksi.

d. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah:

1) Pengalaman

Merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, baik dari pengalaman diri sendiri

maupun orang lain. Hal tersebut dilakukan dengan cara

pengulangan kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi. Bila berhasil

maka orang akan menggunakan cara tersebut dan bila

gagal tidak akan mengulangi cara itu.

2) Pendidikan

Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka

makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak

pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan

yang kurang akan menghambat perkembangan sikap

seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan.

3) Kepercayaan

Adalah sikap untuk menerima suatu pernyataan atau

pendirian tanpa menunjukkan sikap pro atau anti

kepercayaan. Sering diperoleh dari orang tua, kakek atau

nenek. Seseorang menerima kepercayaan itu

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

13

berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian

terlebih dahulu. Kepercayaan berkembang dalam

masyarakat yang mempunyai tujuan dan kepentingan

yang sama. Kepercayaan dapat tumbuh bila berulang kali

mendapatkan informasi yang sama (Notoatmodjo, 2012)

2. Tinjauan Umum tentang Sikap

a. Pengertian

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup

dari seseorang terhdap suatu stimulus atau obyek

(Notoatmodjo, 2013). Sikap merupakan kesiapan untuk

bereaksi suatu objek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan

yang dimaksud disini adalah kecendrungan potensial untuk

bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan

pada stimuslus yang menghendaki adanya respon (Azwar,

2012). Sikap juga dapat diartikan sebagai kecendrungan yang

relatif stabil, dimilaki seseorang dalam bereaksi (baik reaksi

positif maupun negatif) terhadap dirinya sendiri, orang lain,

benda, situasi atau kondisi sekitarnya (Mappiere, 2015). Sikap

tumbuh diawali dari pengetahuan yang dipersepsikan sebagai

suatu hak yang baik (positif) maupun tidak baik (negatif)

maupun diterapkan didalam dirinya.

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

14

b. Komponen sikap

Struktur sikap terdiri dari 3 komponen yang saling

menunjang, yaitu:

1) Komponen negatif, yaitu komponen yang berkaitan dengan

pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang

berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi

terhadap objek sikap.

2) Komponen afektif merupakan komponen yang

berhubungann dengan rasa senang atau tidak senang

terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal positif

dan rasa tidak senang merupakan hal negatif. Komponen

ini menunjukan arah sikap yaitu positif dan negatif.

3) Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan

berprilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh

seseorang, dan berisi tendensi atau kecenderungan

bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara

tertentu (Azwar, 2012)

c. Tingkatan sikap

Sikap terdiri dari beberapa tigkatan (Notoatmodjo, 2013):

1) Menerima

Menerima diartikan bahwa seseorang (subjek) mau

dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

2) Merespon

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

15

Memberikan ditanya apabila ditanya, mengerjakan

dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu

indikasi dari sikap.

3) Menghargai

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap

tingkat tiga.

4) Bertanggung jawab

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang

dipilihnya dengan segala resiko maupun sikap paling

tinggi.

d. Ciri-ciri sikap

1) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau

dipelajari sepanjang perkembangan hidup.

2) Sikap dapat berubah-rubah karena itu sikap dapat

dipelajari dan sikap dapat berubah bila terdapat berubah

bila terdapat keadaan dan syarat tertentu.

3) Sikap tidak berdiri sendiri, tapi senantiasa mempunyai

hubungan tertentu terhadap suatu objek.

4) Objek sikap merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat

juga merupakan kumpulan suatu hal.

5) Sikap mempunyai segi-segi motivasi dari segi-segi

peraasaaan.

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

16

6) Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar (Azwar,

2012)

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

1) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu, hal ini terjadi

setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap

suatu objek, individu mempunyai dorongan untuk

mengerti, dengan pengalamannya memperoleh

pengetahuan. Sikap seseorang terhadap suatu objek

menunjukan pengetahuan orang tersebut terhadap objek

yang bersangkutan (walgito, 2010)

2) Pengalaman pribadi

Untuk menjadi dasar pembentukan sikap,

pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat.

Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

peengalaman pribadi ersebut terjadi dalm situasi yang

melibatkan faktor emosional (Azwar, 2012).

3) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki

sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang

yang dianggap penting. Kecendrungan ini antara lain

dimotivasi olehh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

17

untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap

penting tersebut (Azwar, 2012)

4) Pengaruh kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis

pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.

Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota

masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang beri corak

pengalaman individu-individu masyarakat (Azwar, 2012)

5) Media massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau

media komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual

disampaikan, secara objektif cenderung dipengaruhi oleh

sikap penulisnya, sehingga akan beerakibat tterhadap

sikap konsumen (Azwar, 2010).

6) Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran ajaran dari lembaga

pendidikan dan lembaga agam sangan menentukan

sistem kepercayaan, sehingga konsep tersebut

mempengaruhi sikap (Azwar, 2012).

7) Faktor emosional

Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang

didasari emosi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

18

atau penghilang bentuk mekanisme pertahanan ego

(Azwar, 2012)

f. Pengukuran Sikap

Dalam pengukuran sikap ada beberapa macam cara,

yang pada garis besarnya dapat dibedakan secara langsung

dan secara tidak langsung. Secara langsung yaitu subjek

secara langsung dimintai pendapat bagaimana sikapnya

terhadap suatu masalah atau hal yang dihadapkan

kepadanya. Dalam hal ini dapat dibedakan langsung yang

tidak berstruktur dan langsung berstruktur. Secara langsung

yang tidak berstruktur misalnya mengukur sikap dan survei

(misal public option survey). Sedangkan secara langsung

yang berstruktur yaitu pengukuran sikap dengan

menggunakan pertanyaan pertanyaan yang telah disusun

sedemikian rupa dalam suatu alat yang telah ditentukan dan

langsung dibedakan kepada subjek yang diteliti (Arikunto,

2013).

3. Tinjauan Umum Tentang ASI Eksklusif

a. Pengertian ASI Eksklusif

Yang dimaksud dengan pemberian ASI eksklusif atau

lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya

diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu

formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

19

makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit,

bubur nasi dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini

dianjurkan sampai bayi berumur 6 bulan dan setelah bayi

berumur 6 bulan, ia harus diperkenalkan dengan makanan

padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2

tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun (Roesli, 2005).

World Health Organization (WHO) menekankan bahwa

pemberian ASI eksklusif pada bayi yaitu dimulai pada 6 bulan

pertama setelah kelahiran, dan setelah itu dapat diberikan

makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang mencukupi

kuantitas dan kualitasnya serta teruskan pemberian ASI

sekurangnya sampai anak berusia 2 tahun (Masoara, 2008).

b. Fisiologi Menyusui

ASI diproduksi atas hasil kerja gabungan antara

hormon dan refleks. Selama kehamilan, terjadilah perubahan

pada hormon yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar

susu untuk memproduksi ASI. Segera setelah melahirkan,

akan terjadi perubahan pada hormon yang menyebabkan

payudara mulai memproduksi ASI (Roesli, 2005).

Pada saat laktasi akan terjadi dua refleks yang akan

meyebabkan ASI keluar pada saat yang tepat dengan jumlah

yang tepat pula, yaitu :

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

20

1) Refleks Produksi Air Susu (Milk Production Reflex)

Kelenjar hipofisa bagian depan yang berada didasar

otak menghasilkan prolaktin. Prolaktin akan merangsang

kelenjar payudara untuk memproduksi ASI dan prolaktin

ini akan keluar kalau terjadi pengosongan ASI dari gudang

ASI.

Jadi, pengosongan gudang ASI merupakan

perangsang diproduksinya ASI. Kejadian dari

perangsangan payudara sampai pembuatan ASI disebut

Refleks Produksi Air Susu atau Refleks Prolaktin.

2) Refleks Pengeluaran Air Susu (Let Down Reflex)

Setelah diproduksi oleh pabrik susu, ASI akan

dikeluarkan dari pabrik susu dan dialirkan ke gudang

susu. Pengeluaran ASI ini terjadi karena sel otot halus

disekitar kelenjar payudara mengerut sehingga memeras

ASI keluar yang disebabkan oleh hormon oksitosin.

Hormon oksitosin berasal dari bagian belakang

kelenjar hipofisa dan dihasilkan bila ujung saraf sekitar

payudara dirangsang oleh isapan. Oksitosin masuk

kedalam darah menuju payudara. Kejadian ini disebut

Refleks Pengeluaran Air Susu atau Refleks Oksitosin

(Hubertin, 2008).

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

21

Dengan keluarnya oksitosin maka hormon ini juga

memacu kontraksi otot rahim sehingga involusi rahim

makin cepat dan makin baik. Tidak jarang perut ibu terasa

mulas yang sangat pada hari-hari pertama menyusui dan

ini adalah mekanisme alamiah yang baik untuk

kembalinya rahim ke bentuk semula (Masoara, 2006).

Tiga refleks yang penting dalam mekanisme hisapan

bayi, yaitu :

1) Refleks menangkap (rooting reflex)

Ini adalah refleks yang terjadi bila bayi baru lahir

tersentuh pipinya. Dia akan menoleh kearah sentuhan.

Bila bibirnya dirangsang dengan papilla, maka dia akan

membuka mulut dan berusaha untuk menangkapnya.

2) Refleks mengisap

Refleks ini mulai apabila langit-langit mulut bayi

tersentuh, biasanya oleh papilla. Supaya sentuhan ini

sempurna mencapai bagian belakang palatum, maka

sebagian besar areola harus tetangkap mulut bayi.

Dengan cara demikian, maka sinus laktiferus yang

berada dibawah areola akan tertekan antara gusi, lidah

dan palatum sehingga pemerasan ASI lebih sempurna.

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

22

3) Refleks menelan

Bila mulut bayi terisi ASI ia akan menelannya

(Depkes, 2007).

c. Komposisi ASI

Komposisi yang terkandung dalam ASI menurut

Sulistyawati, (2009) antara lain:

1) Protein

Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi.Protein

dipecah menjadi kasein dan air dadih. ASI terutama terdiri

atas air dadih sedangkan susu sapi mengandung lebih

banyak kasein. Disamping air dadih, ASI mengandung

protein terpilih lain yang secara alamiah tidak terdapat

dalam susu yang dikandung oleh sapi atau formula,

seperti taurin, laktoferin, lisosim dan nukleotida.

2) Karbohidrat

Hampir semua karbohidrat didalam ASI adalah

laktosa. Laktosa penting untuk pertumbuhan otak, dan

otak bayi pada umumnya sangat besar dan tumbuh

dengan cepat.

3) Lemak

Lemak dibutuhkan untuk membuat energi (kalori)

serta meningkatkan kecerdasan karena didalam ASI

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

23

terdapat asam-asam lemak esensial berantai panjang

yang terbukti sangat penting bagi pertumbuhan dan

perkembangan otak bayi.Asam lemak ini tidak ada secara

alami didalam susu sapi atau susu formula. Lemak dalam

ASI sangat mudah dicerna dan nyaris tanpa bahan sisa.

4) Vitamin, Mineral dan Zat Besi

Vitamin, mineral dan zat bezi yang terkandung

dalam ASI memiliki manfaat yang tinggi bagi tubuh.

Sebagian besar gizi yang sangat berguna yang ada dalam

ASI masuk ke jaringan bayi dan hanya sedikit sekali yang

terbuang percuma dibanding dengan susu pabrik atau

susu sapi.

d. Manfaat Pemberian ASI

Menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi

ada sederet keuntungan dan manfaat yang akan diperoleh ibu

dengan menyusui si kecil, khususnya dengan memberikan

ASI Eksklusif. Manfaat memberikan ASI Eksklusif bagi bayi

yaitu menerima nutrisi terbaik baik kualitas maupun kuantitas,

meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan,

dan meningkatkan jalinan kasih sayang (Bonding), sedangkan

manfaat memberikan ASI Eksklusif bagi ibu yaitu :

mengurangi perdarahan post partum (pasca melahirkan),

mengurangi kemungkinan terjadinya anemia kekurangan zat

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

24

besi, mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara

dan kanker indung telur, menjarangkan kelahiran,

mengembalikan lebih cepat berat badan dan besarnya rahim

keukuran normal, ekonomis, hemat waktu, tidak merepotkan,

dapat dibawah kemana-mana dengan mudah dan

memberikan rasa bahagia bagi ibu (Supriadi, 2007).

Dalam ASI terkandung nilai-nilai komponen yang tidak

dapat digantikan oleh susu formula, misalnya perlindungan

terhadap infeksi, alergi dan merangsang sistem kekebalan

tubuh bayi. ASI sangat bermanfaat bagi bayi sehingga

pemberian ASI sangat dianjurkan terlebih saat 6 bulan

pertama yang disebut dengan ASI eksklusif dilanjutkan

sampai 2 tahun. Hal ini karena ASI mengandung zat-zat gizi

yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan

perkembangannya, termasuk untuk kecerdasan bayi.

Berikut ini beberapa manfaat ASI bagi bayi :

1) Merupakan makanan alamiah yang sempurna, bersih dan

higienis.

2) Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk

pertumbuhan yang sempurna.

3) Mengandung zat gizi untuk kecerdasan bayi.

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

25

4) Mengandung zat kekebalan untuk mencegah bayi agar

tidak terkena penyakit infeksi (diare, batuk pilek, radang

tenggorokan dan gangguan pernafasan).

5) Melindungi bayi dari alergi.

6) Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung

disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.

7) Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan

dapat diberikan kapan saja dan dimana saja.

8) Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan

pernafasan bayi.

Manfaat pemberian ASI ternyata tidak hanya untuk

bayi, tetapi juga bermanfaat bagi ibu. Berikut ini beberapa

manfaat pemberian ASI bagi ibu :

1) Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.

2) Mengurangi perdarahan setelah persalinan.

3) Mempercepat pemulihan kesehatan ibu.

4) Menunda kehamilan.

5) Mengurangi resiko terkena kanker payudara.

6) Ibu dapat memberikan ASI setiap saat bayi membutuhkan.

7) Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan.

8) Menumbuhkan rasa percaya diri ibu untuk menyusui

(Muchtar, 2008).

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

26

e. Risiko Makanan Tambahan Terlalu Dini

Setelah bayi lahir, bayi normal mampu mengisap dan

menelan ASI. Untuk menunjang kualitas pemberian ASI

secara eksklusif, menyusui harus dilakukan sedini mungkin

yaitu dalam 30 menit pertama setelah kelahiran. Menyusui dini

juga mempunyai beberapa keuntungan lain sebagai berikut :

1) Rangsangan pengisapan dapat memberikan refleks

pengeluaran oksitosin sehingga pelepasan plasenta akan

dapat dipercepat.

2) Pemberian ASI mempercepat pengembalian rahim pada

keadaan normal.

3) Rangsangan pengisapan juga mempercepat pengeluaran

ASI karena oksitosin bekerja sama dengan hormon

prolaktin.

ASI hendaknya diberikan secara eksklusif selama 6

bulan pertama, yaitu memberikan ASI penuh tanpa tambahan

cairan lain, seperti susu formula, madu, air putih/teh, sari buah,

pisang, bubur susu dan tim. Selanjutnya, pemberian ASI tetap

dilakukan sampai 2 tahun, bersama dengan makanan

pendamping yang sesuai dan cukup dengan kebutuhan. Perlu

diketahui, memuasakan bayi baru lahir dalam waktu beberapa

lama, membuang kolostrum dan memberikan air matang atau

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

27

madu pada bayi baru lahir tidak dibenarkan karena tidak sesuai

untuk bayi.

Bayi memiliki fungsi organ yang belum sempurna. Jika

kemudian bayi dapat beradaptasi dengan pola makan yang

tidak diperlukan seperti pemberian makanan tambahan yang

terlalu dini, bukan berarti pemberiannya dibenarkan.

Terbukti, ada banyak kerugian jika pemberian makanan

tambahan dilakukan terlalu dini, seperti berikut ini :

1) Risiko Jangka Pendek

Pemberian makanan selain ASI akan mengurangi

keinginan bayi untuk menyusu sehingga frekuensi dan

kekuatan bayi menyusu berkurang akibat produksi ASI

berkurang. Disamping itu, pemberian makanan lain

merupakan kerugian bagi bayi karena pasti nilai gizinya

lebih rendah dari ASI.

2) Risiko Jangka Panjang

Pemberian makanan tambahan yang terlalu dini dan

tidak tepat mengakibatkan kebiasaan makan menjadi

kurang baik dan menyebabkan gangguan kesehatan antara

lain obesitas, hipertensi dan alergi makanan (Roesli, 2005).

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

28

f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI

Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi produksi

ASI, yaitu :

1) Rasa cemas tidak dapat menghasilkan ASI dalam jumlah

yang cukup untuk bayinya sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan menyusui.

2) Motivasi diri dan dukungan suami/keluarga untuk menyusui

bayinya sangat penting.

3) Adanya pembengkakan payudara karena bendungan ASI.

4) Pengosongan ASI yang tidak teratur.

5) Kondisi status gizi ibu yang buruk dapat mempengaruhi

kuantitas dan kualitas ASI.

6) Ibu yang lelah atau kurang istirahat/stress/sakit.

Oleh karena itu, hindari faktor-faktor diatas dengan lebih

meningkatkan percaya diri, melakukan perawatan payudara

secara rutin, serta lebih sering menyusui tanpa dijadwal sesuai

kebutuhan bayi. Semakin sering menyusu dan semakin kuat

daya isapnya, payudara akan memproduksi ASI lebih banyak.

Dengan demikian, ibu dapat menyusui bayinya secara eksklusif

selama 6 bulan dan tetap memberikan ASI sampai anak

berusia 2 tahun untuk mendapatkan anak yang sehat dan

cerdas (Roesli, 2005).

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

29

g. Lama dan Frekuensi Menyusui

Sebaiknya menyusui bayi secara nir-jadwal (on

demand), karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya.

Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena

sebab lain (kencing, dsb) atau ibu sudah merasa perlu

menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu

payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan

kosong dalam waktu 2 jam.

Pada awalnya bayi akan menyusu dengan jadwal yang

tak teratur, dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2

minggu. Menyusu yang dijadwal akan berakibat kurang baik,

karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan

produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui nir-jadwal sesuai

kebutuhan bayi, akan mencegah banyak masalah yang

mungkin timbul. Menyusui pada malam hari sangat berguna

bagi ibu yang bekerja, karena dengan sering disusukan pada

malam hari akan memacu produksi ASI, dan juga mendukung

keberhasilan menunda kehamilan. Untuk menjaga

keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya

setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara dan

diusahakan sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI

akan lebih baik. Setiap menyusui dimulai dengan payudara

yang terakhir disusukan. Selama menyusui ibu sebaiknya

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

30

menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara,

tetapi tidak terlalu ketat (Depkes, 2007).

h. Cara Penyimpanan ASI

1) ASI Segar

ASI yang baru saja diperah atau ASI segar, bisa

bertahan rata-rata 4 jam dalam suhu ruangan. Kolostrum

berbentuk cairan kekuningan yang lengket dan kental,

keluar pada beberapa hari setelah kelahiran hingga hari ke

lima setelah persalinan, kolostrum masih aman disimpan

selama 4 jam setiap kali perah dalam suhu ruang kurang

dari 25o C.

Level suhu dan durasi waktu penyimpanan yang

aman untuk ASI perah yaitu:

a) ASI yang disimpan dalam suhu ruang 16-29oC aman

dikonsumsi dalam 3-6 jam.

b) ASI yang disimpan dalam kulkas dengan suhu 0-4oC

bisa bertahan hingga 3-8 bulan dan masih aman

dikonsumsi.

c) ASI yang disimpan dalam freezer lemari es satu pintu

dengan suhu kurang dari 15oC aman dikonsumsi

hingga 2 minggu. Jika ASI disimpan dalam freezer

lemari es dua pintu dengan suhu kurang dari 18oC

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

31

waktu penyimpanan bisa lebih lama, yaitu hingga 3-6

bulan.

d) ASI yang disimpan dalam freezer tunggal/khusus

dengan suhu kurang dari 18 oC, ASI aman disimpan

hingga 6-12 bulan (Riksani, 2011).

2) ASI Beku

ASI yang sudah disimpan dalam jangka waktu

tertentu dalam freezer dan menjadi beku. ASI yang menjadi

beku sebelum diberikan pada bayi, sebaiknya dihangatkan

ke dalam mangkuk yang diisi air hangat dan segera

diberikan kepada bayi. Batas maksimal penyimpanan ASI

beku dalam suhu ruangan rata-rata selama 4 jam,

meskipun 5-6 jam masih ditoleransi jika kondisinya sangat

bersih. ASI yang masih tersisa jangan disimpan dalam

freezer kembali tapi harus segera dibuang.

Berikut cara-cara menyimpan ASI dalam lemari es

atau freezer yaitu:

a) ASI perah disimpan dalam botol kaca dan pengisian

maksimal 3 /4 dari daya tampung botol.

b) Pastikan botol yang akan digunakan telah dibersihkan

dan disterilkan.

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

32

c) Menempelkan label jam dan tanggal pada botol kaca

atau tempat yang akan digunakan untuk menyimpan

ASI perah.

d) Pisahkan ASI dengan bahan makanan lain yang

tersimpan dalam lemari es, lebih baik lagi jika

mempunyai lemari es khusus untuk menyimpan ASI.

e) Bila ASI keluar dalam jumlah banyak, simpan sebagian

di freezer untuk jangka panjang dan sebagian dilemari

es bagian bawah untuk pemakaian jangka pendek.

f) Menyimpan ASI di bagian dalam freezer atau lemari es,

bukan dibagian pintu. Karena bagian pintu berpeluang

mengalami perubahan dan variasi suhu udara.

g) ASI beku yang tersimpan di freezer dan akan diberikan

kepada bayi, sehari sebelumnya diturunkan ke lemari

es bagian bawah agar pelelehan ASI perah yang sudah

beku berjalan perlahan.

h) Jika ASI perah belum benar-benar meleleh sempurna,

masukkan botol yang berisi ASI ke dalam mangkuk

yang berisi air hangat (Riksani, 2011).

3) ASI yang Sudah Dihangatkan dengan Air Hangat

ASI perah yang sudah dicairkan dengan air hangat

sebaiknya langsung diberikan kepada bayi atau sampai

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

33

jadwal minum ASI berikutnya. Menyimpan dalam botol di

lemari es selama 4 jam.

Cara menghangatkan ASI perah, yaitu :

a) Berikan ASI dengan hari dan tanggal yang paling lama

disimpan dalam freezer.

b) Amati bau dan rasanya, jika tercium basi jangan

gunakan ASI tersebut untuk dikonsumsi.

c) Cairkan ASI yang sudah beku dengan memindahkannya

dari freezer ke dalam lemari pendingin, simpan selama

12 jam sebelum diberikan kepada bayi.

d) Hangatkan ASI dengan cara meletakkan botol atau

wadah ASI kedalam mangkuk berisi air hangat.

e) Tidak memanaskan atau merebus ASI diatas kompor,

atau memanaskan ASI dalam wicrowave (Riksani, 2011).

f) Periksa suhu ASI yang sudah dihangatkan dan mencicipi

ASI tersebut sebelum diberika kepada bayi.

B. Landasan Teori

ASI merupakan salah satu hak bayi yang harus disediakan oleh

ibu bayi minimal selama 6 bulan pertama. Hal ini dilakukan untuk

menunjang kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh bayi selam awal

masa pertumbuhannya. Hal ini tidak menjadi masalah bagi ibu yang

tidak bekerja, tetapi berbeda dengan ibu yang bekerja. Apalagi ibu

bekerja tidak ditunjang oleh pengetahuan yang memadai tentang

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

34

proses maupun cara yang benar untuk menyimpan ASI yang sudah

diperah, maka akan menimbulkan sikap enggan untuk memberikan

ASI kepada bayinya secara teratur.

Pengetahuan yang dimiliki ibu bekerja tentang penyimpanan ASI

akan membentuk kecenderungan sikap positif yang tercermin dalam

perilakunya. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang dan perilaku yang didasarkan

oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada tidak didasari oleh

pengetahuan (Notoatmodjo, 2010). Konsep penyimpanan ASI ini

dirasa perlu dan efektif untuk dilakukan oleh ibu bekerja karena

merupakan upaya untuk menjamin ketersedian ASI bagi bayi

meskipun ibunya sedang bekerja (Roesli, 2005).

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata

menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi tertutup yang dalam

kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional

terhadap stimulus sosial. Sikap itu merupakan kesiapan atau

kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif

tertentu (Notoadmojo, 2010).

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

35

C. Kerangka Teori

Gambar 2.1 : Kerangka Teori

(Modifikasi Notoatmodjo 2010, Roesli 2005, Wawan dan Dewi 2011)

Faktor Internal a. Umur b. Pendidikan

Faktor Eksternal

a. Lingkungan b. Sosial Budaya c. Sumber Informasi

Pengetahuan

Merupakan salah satu domain perilaku kesehatan dan merupakan hasil dari “tahu”

Penyimpanan ASI

Sikap

kesiapan atau kesediaan

untuk memberikan ASI

Ibu Bekerja

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

36

D. Kerangka Konsep

Gambar 2. 1. Kerangka konsep

Keterangan:

Variabl Independen ( Variable Bebas) : Pengetahuan Ibu tentang

penyimpanan ASI

Variable Dependen ( Variabel Terikat) : Sikap Ibu dalam pemberian

ASI

E. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian adalah ada hubungan

pengetahuan ibu tentang penyimpanan ASI dengan sikap ibu dalam

pemberian ASI pada Ibu bekerja di wilayah kerja puskesmas Wolo

tahun 2018.

Pengetahuan Ibu

tentang

penyimpanan ASI Sikap Ibu dalam

pemberian ASI

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan

pendekatan Cross Sectional study dimana pengumpulan data

variabel dependen dan independen dilakukan secara bersamaan.

Berikut skema rancangan penelitian.

Gambar 3 : Skema Rancangan Penelitian Cross Sectional

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Wolo pada

bulan Juli 2018

Ibu Menyusui

Pengetahuan (Baik)

Pengetahuan (Cukup)

Sikap (Positif)

Sikap (Negatif)

Sikap (Negatif)

Sikap (Positif)

Pengetahuan (Kurang)

Sikap (Positif)

Sikap (Negatif)

37

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

38

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui yang

memiliki pekerjaan tetap di wilayah kerja puskesmas Wolo yang

berjumlah 189 orang.

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah ibu menyusui yang memiliki

pekerjaan tetap di wilayah kerja puskesmas Wolo yang berjumlah

53 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

purposive sampling.

Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan rumus :

n = (Nursalam, 2008)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

p = estimator proporsi populasi (jika tidak diketahui dianggap 50%)

q = 1-p (100%-p)

Z2 = 1.96 (harga kurva normal yang terhantung dari harga alpha)

d = 0.05 (tolerasnsi kesalahan yang dipilih)

Sehingga didapatkan:

n =

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

39

n =

n =

n =

n = 52, 85706 ≈ 53 orang

D. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (independent) yaitu pengetahuan Ibu tentang

penyimpanan ASI

2. Variabel terikat (dependent) yaitu sikap Ibu dalam pemberian ASI.

E. Definisi Operasional

1. Pengetahuan Ibu tentang penyimpanan ASI adalah kemampuan

Ibu menyusui atau responden tentang sejumlah pertanyaan yang

berkaitan dengan penyimpanan ASI perah.

Kriteria Objektif :

a. Pengetahuan baik : jika skor jawaban benar 76-100%

b. Pengetahuan cukup : jika skor jawaban benar 56-75%

c. Pengetahuan kurang : jika skor jawaban benar ≤55%

(Notoatmodjo, 2012)

2. Sikap adalah Tindakan atau pandangan Ibu menyusui yang

berdasarkan pendirian dan keyakinan tentang pemberian ASI

kepada bayi

Kriteria objektif :

a. Positif : jika skor jawaban benar ≥ 60%

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

40

b. Negatif : jika skor jawaban benar < 60%

(Azwar, 2012)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuisioner mengenai

pengetahuan tentang penyimpanan ASI dan sikap dalam pemberian

ASI. Kuisioner pengetahuan terdiri dari 10 pertanyaan. Kuisioner

pengetahuan menggunakan alternatif jawaban “benar” dan “salah”,

kriteria pernyataan positif dan negatif. Dimana pertanyaan positif pada

kuesioner mendapat skor 1 jika menjawab benar dan skor 0 jika

menjawab salah. Sedangkan pernyataaan negatif pada kuesioner

mendapat skor 0 jika menjawab benar dan skor 1 jika menjawab

salah. Kuisioner sikap juga terdiri dari 10 pertanyaan. Kuisioner sikap

menggunakan 5 alternatif pilihan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),

ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS) kriteria

pernyataan positif dan negatif. Dimana skor pertanyaan positif untuk

SS (5), S (4), RR (3), TS (2) dan STS (1). Sedangkan skor

pernyataaan negatif untuk SS (1), S (2), RR (3), TS (4) dan STS (5).

Adapun pengisian kuesioner dengan memberikan tanda centang (√)

pada lembar kuesioner yang sudah disediakan

G. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data berupa data primer digunakan untuk mengukur

pengetahuan ibu tentang penyimpanan ASI dan sikap ibu dalam

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

41

pemberian ASI, dengan menggunakan kuisioner yang dibagikan

kepada responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder diambil dari buku register ibu menyusui di

wilayah kerja puskesmas Wolo.

H. Alur Penelitian

Alur penelitian dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 3.2: Alur penelitian

Populasi semua ibu bekerja yang sedang menyusui berjumlah 189

orang.

Sampel Sampel berjumlah 53 orang responden

Pembahasan

Analisis data

Pengumpulan data

Kesimpulan

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

42

I. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu

langkah yang sangat penting. Hal ini di sebabkan karena data yang

diperoleh langsung dari penelitian masih mentah, belum

memberikan informasi apa-apa, dan belum siap untuk disajikan.

Untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan

kesimpulan yang baik, diperlukan pengolahan data (Notoatmodjo,

2010). Dalam hal ini pengolahan data menggunakan komputer

akan melalui tahap-tahap sebagai berikut

a. Editing’

Peneliti melakukan pengecekan isian formulir atau kuesioner

apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas,

relevan dan konsisten.

b. Coding

Pemberian kode yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Processing

Peneliti memasukan data dari kuesioner ke komputer agar dapat

dianalisis. Processing dilakukan pada analisa univariat dan

bivariat mengunakan komputer.

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

43

d. Cleaning

Peneliti melakukan pengecekan kembali data dari setiap sumber

data selesai di masukkan, untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan kode, ketidak lengkapan. Kemungkinan dilakukan

pembetulan atau koreksi.

e. Tabulating

Tabulating yaitu data yang dikelompokan kemudian disajikan

dalam bentuk tabel.

2. Analisa Data

a. Analisis Univariat

Analisa ini digunakan untuk mendiskripsikan variable bebas

yaitu variabel bebas yaitu pengetahuan ibu terhadap

penyimpanan ASI dan Sikap Ibu terhadap pemberian ASI,

dianalisa menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

X = Presentase variable yang diteliti

f = Frekuensi kategori variable yang diamati

n = Jumlah sampel penelitian

K = Konstanta (100%)

b. Analisa Bivariat

X = f/n x K

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

44

Analisa bivariat adalah tekhnik analisa yang dilakukan

terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau

berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini mengunakan

uji chi square (X2) dengan tingkat kepercayaan 95% (0,05)

dengan menggunakan tabel kontingensi 2x2.

Adapun penghitungan uji chi square (X2) dalam penelitian ini

digunakan untuk melihat hubungan Pengetahuan Tentang

Penyimpanan Asi Dengan Sikap Dalam Pemberian Asi Pada

Ibu Bekerja dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

X2 : Chi square

O : Nilai-nilai yang diamati

E : Nilai-nilai frekuensi harapan

E : Total baris x total kolom Grand total Adapun kriteria penilaian yaitu sebagai berikut :

1) Jika nilai X2 hitung > X2 tabel, maka hipotesis diterima,

berarti ada hubungan antara variabel independent dan

variabel dependent.

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

45

2) Jika X2 hitung < X2 tabel, maka hipotesis ditolak, berarti,

tidak ada hubungan antara variabel independent dan

variabel dependent.

I. Etika Penelitian

Etika penelitian artinya subyek penelitian dan yang lainya harus

dilindungi. Beberapa prinsip dalam pertimbangan etik meliputi : bebas

eksploitasi, bebas kerahasiaan, bebas penderitaan, bebas menolak

menjadi responden, dan perlu surat persetujuan (Nursalam, 2013).

Etika membantu manusia untuk melihat atau menilai secara

kritis moralitas yang dihayati dan dianut oleh masyarakat. Perilaku

penelitian atau peneliti dalam menjalankan tugasnya hendaknya

memegang teguh pada etika penelitian. Meskipun penelitian yang

dilakukan tidak merugikan atau membahayakan bagi subjek

penelitian. Secara garis besar, dalam penelitian ada beberapa prinsip

yang harus dipegang teguh yakni, :

1. Informet concent (persetujuan setelah penjelasan)

Salah satu aspek etika yang harus ada dalam sebuah penelitian

adalah adanya inform content. Dimana responden akan mengisi

lembar persetujuan untuk dilakukan penelitian, jika responden

menolak maka peneliti tidak akan memaksa karena hak asasi

responden. Tetapi jika responden menerima untuk dilakukan

penelitian maka menandatangani lembar persetujuan tersebut.

Page 59: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

46

2. Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, diisi penelitian tidak akan

mencantumkan nama responden dan hanya memberi kode

sehingga privacy responden tetap terjaga dan responden merasa

nyaman walaupun sebagai responden penelitian.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Dalam penelitian, peneliti harus menjaga kerahasiaan jawaban

dan hasil dari responden, hanya data tertentu yang akan di

publikasikan pada hasil riset.

4. Balancing harms and benefits (Mempertimbangkan manfaat dan

kerugian yang ditimbulkan)

5. Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya dan subjek penelitian

pada khususnya. Penelitian hendaknya berusaha meminimalisasi

dampak yang merugikan bagi subjek. Pelaksanaan penelitian

harus dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit,

cidera, stress, maupun kematian subjek penelitian.

Page 60: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Keadaan Wilayah dan Letak Geografi

Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga

membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan

secara menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di wilayah kerjanya

dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas Wolo merupakan salah

satu dari 12 Puskesmas yang ada di Kabupaten Kolaka, yang terletak

di Kelurahan Wolo Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka. Puskesmas

Wolo terletak di pusat pemerintahan kecamatan. Puskesmas Wolo

merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten Kolaka

dan merupakan Puskesmas induk perawatan/poned yang telah berdiri

definitif sejak tahun 1981.

Bila ditinjau dari letaknya, batas wilayah kerja Puskesmas Wolo

antara lain:

a. Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Iwoimendaa

b. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Samaturu

c. Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Sanggona

d. Sebelah Barat, berbatasan dengan Teluk Bone.

47

Page 61: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

48

Keadaan alam di wilayah kerja Puskesmas Wolo terdiri dari

dataran (60%) pegunungan/bukit (30%) dan daerah pesisir pantai (

10 % ).Iklim di wilayah kerja Puskesmas Wolo adalah iklim tropis

dengan musim hujan umumnya bulan Desember – Mei dan musim

kemarau terjadi bulan Juni - November. Suhu udara rata-rata berkisar

antara 270C – 370C.

2. Luas Wilayah Kerja, Status Desa/Kelurahan dan Kepadatan

Penduduk.

Luas Wilayah kerja Puskesmas Wolo Kecamatan Wolo adalah ±

646,14Km2 (BPS,2017). Luas wilayah ini meliputi daerah pemukiman

penduduk, dataran dan perbukitan serta hutan produksi dan hutan

Negara.Jumlah desa/kelurahan seluruhnya di wilayah kerja

Puskesmas Toari yaitu terdiri dari 12 ( duabelas ) desa dan 2

kelurahan yaitu desa Lana,Desa Iwoimopuro,Desa

Lalonaha,Kelurahan Ulu Wolo, Desa Lalonggopi, Desa T,PonreWaru,

Desa Langgomali, Desa Samaenre, Desa Lapao pao,Desa Ulu

Lapaopao,Desa Muara Lapao pao,Desa Donggala,Desa Ulu Rina,

serta Kelurahan Wolo sebagai ibukota Kecamatan Wolo..

Distribusi luas wilayah kerja, status Desa/kelurahan dan

kepadatan Penduduk dapat di lihat pada tabel berikut ini :

Page 62: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

49

Tabel 4.1 Luas Wilayah Kerja, Status Desa/Kelurahan dan Kepadatan

Penduduk Puskesmas Wolo Tahun 2018

Desa/Kel. Luas Wilayah (Km

2)

Status Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk D

Desa K

Kel. Desa+Kel

Lana 53,4 1 0 1 1878

Iwoimopuro 47,7 1 0 1 780

Lalonaha 25,1 1 0 1 815

Ulu Wolo 64,7 1 1 1861

Wolo 10,5 1 1 2656

Lalonggopi 12 1

1 0

0 1 964

T,Ponre Waru 43,00 1 0 1 2038

Langgomali 33,4 1 0 1 1170

Samaenre 47,7 1 0 1 776

Lapao pao 43,3 1 0 1 2122

Ulu Lapao pao 22,5 1 0 1 1280

Muara Lapao pao

23,3 1 0 1 1871

Donggala 31,3 1 0 1 1642

Ulu Rina 55 1 0 1 406

Jumlah

646,14 1

12 1

2 14 20.259

Sumber :Profil Kec. WoloTahun 2018

Distribusi sarana kesehatan yang ada di Puskesmas wolo terdiri

dari 1 Puskesmas induk,4 puskesmas pembantu,9

Poskesdes/Polindes, 14 Posyandu, 1 Rumah Tunggu.

Page 63: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

50

Tabel 4.2 Lokasi wilayah dan jenis sarana kesehatan

Puskesmas Wolo Tahun 2018

No Nama Desa Puskesmas

induk pustu

Polindes/posk

esdes posyandu

Rumah

tunggu

1 Lana - - 1 1 -

2 Lalonaha - - 1 1 -

3 Iwoimopuro - - 1 1 -

4 Wolo 1 - - 1 1

5 Ulu wolo - - - 1 -

6 Lalonggopi - - 1 1 -

7 Langgomali - - 1 1 -

8 T,Ponre waru - 1 1 1 -

9 Samaenre - - 1 1 -

10 Lapao pao - - 1 1 -

11 Ulu lapo pao - 1 - 1 -

12 M.lapao pao - 1 - 1 -

13 Donggala - 1 - 1 -

14 Ulu rina - - 1 1 -

Jumlah 1 4 9 14 1

Sumber : SP2TP Puskesmas Wolo tahun 2018

Distribusi jumlah jenis tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas

Wolo Tahun 2017 berupa Sumber Daya Manusia keseluruhan

berjumlah 99 orang,masih terdapat perawat dngan tingkat pendidikan

SPK berjumlah 1 orang,yang menempati urutan terbanyak yaitu D3

Page 64: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

51

Kebidanan berjumlah 10 0rang dan jenis tenaga sukarela yaitu

berjumlah 39 orang

Tabel 4,3 Jumlah jenis tenaga kesehatan secara umum

Puskesmas Wolo Tahun 2018

Jenis Tenaga Jumlah

Dokter umum 2 Orang

Dokter gigi 1 Orang

S1 Kesehatan Masyarakat 2 Orang

Ners Keperawatan 1 Orang

S1 Keperawatan 1 Orang

D3 Keperawatan 2 Orang

D4 Kebidanan 10 Orang

D3 Kebidanan 1 Orang

D3 Gizi 1 Orang

SPK 1 Orang

SPRG 1 Orang

SPAG 1 Orang

Tenaga Kontrak Daerah 26 Orang

Tenaga Sukarela 39 Orang

Jumlah 99 Orang

Sumber : Bagian Kepegawaian Puskesmas Wolo Tahun 2018.

Page 65: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

52

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan

Pengetahuan Tentang Penyimpanan ASI Dengan Sikap Dalam

Pemberian ASI Pada Ibu Bekerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo

tahun 2018. Data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner

selanjutnya diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariat

menggunakan software SPSS for windows versi 16.

1. Analisi Univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan untuk

memperoleh gambaran dari variabel yang diteliti baik variabel terikat

maupun variabel bebas, kemudia ditampilkan dalam bentuk distribusi

frekuensi. Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan untuk

mendeskripsikan Pengetahuan Ibu Tentang Penyimpanan ASI dan

Sikap Ibu Dalam Pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo

tahun 2018.

a. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang disajikan dalam penelitian ini

adalah karakteristik yang berkaitan tingkat pendidikan responden.

secara umum disajikan dalam tabel 4.1 berikut.

Page 66: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

53

Tabel 4.1 Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun

2018

Pendidikan Jumlah %

SD 0 0

SMP 0 0

SMA 1 1,89

PT 52 98,11

Total 53 100

sumber: Olahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh keterangan bahwa tingkat

pendidikan responden mayoritas setingkat Perguruan tinggi (PT) yakni

dari 53 orang responden terdapat 52 orang (98,11%) responden

berpendidikan setingkat PT, dan hanya 1 orang (1,89%) responden

berpendidikan setingkat SMA, serta tidak ada responden yang

berpendidikan setingkat SD atau SMP.

b. Deskripsi Pengetahuan Ibu bekerja tentang penyimpanan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018.

Setelah mengumpulkan dan menganalisis data secara univariat,

maka peneliti menyajikan deskripsi Pengetahuan Ibu bekerja tentang

penyimpanan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018 pada

tabel 4.2 berikut.

Page 67: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

54

Tabel 4.2 Pengetahuan Ibu bekerja tentang penyimpanan ASI di Wilayah

Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018

Pengetahuan Jumlah %

Baik 23 43,40

Cukup 22 41,51

Kurang 8 15,09

Total 53 100

sumber: olahan data primer

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa mayoritas

responden (Ibu bekerja) di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun

2018 memiliki pengetahuan yang baik tentang penyimpanan ASI,

yakni dari 53 orang ibu bekerja yang menjadi responden, terdapat 23

orang (43,40%) memiliki pengetahuan pada kategori baik, 22 orang

(41,51%) memiliki pengetahuan pada kategori cukup dan 8 orang

(15,09%) ibu bekerja memiliki pengetahuaan yang kurang tentang

penyimpanan ASI.

c. Deskripsi Sikap Ibu bekerja dalam pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018

Setelah mengumpulkan dan menganalisis data secara univariat,

maka peneliti menyajikan deskripsi Sikap Ibu bekerja dalam

pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018 pada

tabel 4.3 berikut.

Page 68: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

55

Tabel 4.3

Sikap Ibu bekerja dalam pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018

Sikap Jumlah %

Positif 41 77,36

Negatif 12 22,64

Total 53 100

sumber: olahan data primer

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas Ibu

bekerja yang menjadi responden di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo

tahun 2018 memiliki sikap yang positif terhadap pemberian ASI pada

bayi, yakni dari 53 ibu bekerja terdapat 41 orang (77,36%) ibu bekerja

memiliki sikap pada kategori positif, dan 12 orang (22,64%) ibu

bekerja memiliki sikap pada kategori negatif

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan dua

variabel. Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara variabel independen (kategorik) dengan variabel dependent

(kategorik). Analisis bivariabel dalam penelitian ini dilakukan dengan

Chi Square untuk melihat ada atau tidak adanya hubungan

pengetahuan tentang Penyimpanan ASI dengan Sikap dalam

Pemberian ASI pada Ibu bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo

tahun 2018. Hasil analisis disajikan pada tabel 4.4 berikut.

Page 69: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

56

Tabel 4.4

hubungan pengetahuan tentang Penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI pada Ibu bekerja di Wilayah Kerja

Puskesmas Wolo tahun 2018

Pengetahuan Sikap

Total

X2 hitung

(P-Value) Negatif Positif

n % n %

Kurang 6 75 2 25 8 15,325 (0,000)

Cukup 4 18,18 18 81,82 22

Baik 2 8,70 21 91,30 23

Total 12 22,64 41 77,36 53

Sumber: olahan data primer

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas Ibu bekerja di

Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018 yang memiliki

pengetahuan baik tentang penyimpanan ASI memiliki sikap yang

positif dalam pemberian ASI kepada bayi, yakni dari 23 orang ibu

bekerja yang memiliki pengetahuan yang baik, terdapat 21 orang

(91,30%) ibu yang memiliki sikap positif, dan hanya 2 orang (8,70%)

ibu yang bersikap negatif terhadap pemberian ASI pada bayi.

Sementara Ibu bekerja yang memiliki pengetahuan cukup terhadap

penyimpanan ASI, mayoritas memiliki sikap positif terhadap

pemberian ASI pada bayi, yakni dari 22 orang ibu yang memiliki

pengetahuan yang cukup, terdapat 18 orang (81,82%) ibu memiliki

sikap positif, dan 4 orang (18,18%) ibu bersikap negatif terhadap

pemberian ASI pada bayinya. Sedangkan ibu yang memiliki

Page 70: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

57

pengetahuan yang kurang tentang penyimpanan ASI, mayoritas

memiliki sikap negatif terhadap pemberian ASI pada bayi, yakni dari 8

orang ibu yang memiliki pengetahuan kurang, terdapat 6 orang (75%)

ibu memiliki sikap negatif, dan hanya 2 orang (25%) ibu bekerja yang

memiliki sikap positif terhadap pemberian ASI pada bayi.

Secara statistik menggunakan analisis Chi Square (X²) pada

tingkat kemaknaan 95% menunjukkan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara pengetahuan tentang penyimpanan ASI dengan

Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu Bekerja di Wilayah Kerja

Puskesmas Wolo tahun 2018 yang ditandai dengan nilai p = 0,000 < α

= 0,05 dengan X2 hitung = 15,325.

C. Pembahasan

Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber makanan utama bagi bayi.

(Baskoro, 2010) menjelaskan bahwa Air Susu Ibu (ASI) ialah suatu

emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam

anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna

sebagai makanan bagi bayinya. ASI dalam jumlah cukup merupakan

makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi

selama 6 bulan pertama

Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar

ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat

gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan

makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia

Page 71: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

58

sekitar empat bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi sebagai sumber

protein vitamin dan mineral utama untuk bayi yang mendapat

makanan tambahan yang tertumpu pada beras.

ASI sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi,

sehingga bagi Ibu sangat dianjurkan untuk dapat memberikan ASI

eksklusif selama 6 bulan pertama kelahiran bayi. Bagi sebagian ibu

bekerja dengan segala kesibukan mereka, kadang bersikap

mengabaikan pemberian ASI kepada bayinya, namun bagi sebagian

yang lainnya masih tetap bisa memberikan ASI kepada bayi dengan

cara memerah ASI lalu disimpan ditempat penyimpanan ASI.

Perbedaan sikap tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan ibu bekerja

tentang ASI itu sendiri.

Bekerja bukan alasan untuk menghentikan pemberian ASI. Ibu

bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif dengan cara memerah

ASI-nya sehari sebelum ibu pergi kerja. ASI perah dapat tahan

disimpan selama 24 jam di dalam termos es yang diberi es batu atau

dalam lemari es. Tidak terdapat perbedaan kualitas maupun kuantitas

ASI ibu yang bekerja dengan ibu yang tidak bekerja atau ASI perah

dengan ASI yang diberikan secara langsung (Indah, 2005)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Ibu bekerja di

Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018 memiliki pengetahuan

yang baik tentang penyimpanan ASI pada bayi, yakni dari 53 orang

Page 72: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

59

ibu bekerja terdapat 23 orang (43,40%) memiliki pengetahuan yang

baik tentang penyimpanan ASI. Mayoritas dari jumlah tersebut yakni

21 orang (91,30%) memiliki sikap yang positif terhadap pemberian ASI

pada bayi, hanya 2 orang (8,70%) yang bersikap negatif. Besarnya

angka ini merupakan efek dari pengetahuan ibu yang baik, mereka

memahami dengan baik pentingnya pemberian ASI serta metode

penyimpanan yang benar. Meskipun dengan pengetahuan yang baik

tetapi masih ada ibu yang memiliki sikap negatif, hal ini disinyalir oleh

adanya tingkat kesibukan yang berbeda-beda sehingga bagi 2 orang

ibu (8,70%) lainnya, kurang memiliki waktu tepat untuk memerah ASI.

Demikian pula bahwa dari 22 orang ibu bekerja yang memiliki

pengetahuan cukup mayoritas yakni 18 orang (81,82%) memiliki sikap

yang positif dalam pemberian ASI pada bayi, dan hanya 4 orang

(18,18%) yang memiliki sikap negatif. Sedangkan dari 8 orang Ibu

yang memiliki pengetahuan kurang, mayoritas yakni 6 orang (75%)

memiliki sikap yang negatif terhadap pemberian ASI pada bayi, dan

hanya 2 orang (25%) yang memiliki sikap positif. Hasil ini

menunjukkan adanya trend bahwa ibu memiliki pengetahuan yang

baik tentang penyimpanan ASI akan memiliki sikap yang positif

terhadap pemberian ASI pada bayi, sebaliknya ibu yang memiliki

penngetahuan yang kurang akan bersikap negatif terhadap pemberian

ASI pada bayi. Bila dicermati dari hasil penelitian tersebut bahwa bagi

Page 73: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

60

seorang ibu bekerja akan memiliki sikap yang positif, minimal harus

memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyimpanan ASI.

Secara bivariat, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang penyimpanan

ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu Bekerja di Wilayah

Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018 yang ditandai dengan nilai p =

0,000 < α = 0,05 dengan X2 hitung = 15,325. Hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian Mariane Wowor dkk (2013) yang

menyimpulkan bahwa Ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan

pemberian ASI Eksklusif. Juga penelitian Nasrah (2015) yang

menyimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu

dalam pemberian ASI eksklusif di Pusksemas kasihan II Bantul

Yogyakarta. Hasil penelitian tersebut memberi gambaran bahwa

tingkat pengetahuan Ibu bekerja tentang penyimpanan ASI perah

dapat menentukan sikap ibu terhadap pemberian ASI kepada bayi.

Peneliti menilai bahwa hal ini berkenaan kemampuan ibu untuk

menyimpan ASI, sebab bagi ibu yang kurang memiliki pengetahuan

tentang penyimpanan ASI dengan baik maka boleh jadi ASI yang

sudah diperas menjadi rusak.

Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide,

konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan

isinya termasuk manusia dan kehidupannya. Pengetahuan juga

merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan

Page 74: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

61

penginderaan terhadap objek tertentu dan pengetahuan hanya akan

terwujud jika manusia tersebut adalah bagian dari objek itu sendiri.

Penginderaan tersebut terjadi melalui panca indera manusia yang

nantinya akan berperan penting dalam membentuk tindakan

seseorang (Keraf, 2008). Tingkat pengetahuan yang tinggi ikut

menentukan mudah mudah tidaknya ibu untuk memahami dan

menyerap informasi tentang ASI ekslusif.Semakin tinggi pengetahuan

ibu maka tinggi pula dalam menyerap informasi tentang ASI ekslusif

(Siregar 2004).

Notoatmodjo (2003), mengemukakan bahwa pengetahuan

merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan

seseorang. Seseorang yang mengetahui tentang kandungan zat gizi

ASI dan manfaat ASI bagi bayi, ibu, dan keluarga jika dibandingkan

dengan pemberian makanan tambahan dan susu formula atau susu

sapi, maka seseorang tersebut akan memberikan ASI eksklusif.

Berbeda dengan seseorang yang tidak mengetahui tentang ASI

eksklusif, maka seseorang tersebut tidak akan memberikan ASI

eksklusif tetapi akan memberikan makanan tambahan dan susu

formula atau susu sapi pada bayinya sebelum usia 6 bulan. Jadi untuk

terbentuknya tindakan seseorang dibutuhkan pengetahuan.

Tindakan tersebut dapat bermuara dari sikap yang dimiliki oleh

ibu terhadap pemberian ASI kepada bayi. Seseorang akan melakukan

suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan tersebut positif dan

Page 75: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

62

bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar ia melakukannya.

Keyakinan-keyakinan berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang

untuk melakukan suatu perbuatan atau tidak. Keyakinan ini dapat

berasal dari pengalaman dengan perilaku yang bersangkutan dimasa

lain dapat juga dipengaruhi oleh informasi tidak langsung mengenai

perilaku tersebut. Menurut Notoatmodjo (2007) bahwa sebelum

seseorang mengadaptasi perilaku, ia harus tahu terlebih dahulu apa

arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarganya.

Diharapkan setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek

kesehatan kemudian akan mengadakan penilaian atau pendapat

terhadap apa yang ia ketahui. Proses selanjutnya diharapkan ia akan

melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui atau

disikapinya (dinilai baik), sehingga setelah seseorang mengetahui apa

itu ASI Eksklusif, komposisi, serta manfaat yang dapat ditimbulkan

khususnya pada bayi diharapkan dapat bersikap lebih baik dalam

pemberian ASI Eksklusif

Page 76: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:

1. Mayoritas responden (Ibu bekerja) 23 orang (43,40%) memiliki

pengetahuan yang baik tentang penyimpanan ASI, 22 orang

(41,51%) memiliki pengetahuan yang cukup dan 8 orang (15,09%)

memiliki pengetahuaan yang kurang tentang penyimpanan ASI di

Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018

2. Mayoritas responden (Ibu bekerja) 41 orang (77,36%) memiliki

sikap yang positif terhadap pemberian ASI pada bayi, 12 orang

(22,64%) ibu bekerja memiliki sikap negatif dalam pemberian ASI

di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018

3. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang

penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu

Bekerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018 yang

ditandai dengan nilai p = 0,000 < α = 0,05 dengan X2 hitung =

15,325

63

Page 77: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

64

B. SARAN

Berdasarkan hasil penlitian yang telah diuraikan di atas, maka

peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Puskesmas Wolo agar dapat melakukan penyuluhan kepada

ibu bekerja tentang manfaat pemberian ASI kepada bayi serta

cara penyimpanan ASI yang baik

2. Bagi Ibu bekerja, diharapkan agar tetap memberikan ASI kepada

bayi baik dengan cara langsung maupi melalui ASIP.

3. Bagi masyrakat, hendaknya dapat mencari informasi yang tepat

tentang metode penyimpanan ASI agar nutrisi ASI tetap segar

ketika diberikan kepada bayi

4. Bagi peneliti selanjutnya, adanya hasil penelitian ini maka peneliti

selanjutnya dapat meneliti lebih dalam lagi tentang sumber

informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor yang berhubungan

dengan sikap Ibu bekerja terhadap pemberian ASI kepada bayi.

Page 78: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin, 2012. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty

Departemen Kesehatan R.I. (2005). Rencana Strategi Departemen Kesehatan. Jakarta: Depkes RI

Depkes, RI. 2007. Pekan ASI Sedunia. http://gizi.net/download/pekanasi-2010.pdf

Hubertin SP. 2008. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Buku Saku untuk Bidan. Jakarta: EGC

Kristiyanasari, 2011. ASI. Menyusui & SADARI. Yogyakarta: Penerbit Nuha Medika.

Mappiere , Andi. (2006). Kamus Istilah Konseling & Terapi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Masoara, S., (2008). Manajemen laktasi. Jakarta: Kumpulan Perinatologi Indonesia

Mochtar, Rustam. (2008) . Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Nasrah. 2015. Hubungan pengetahuan dengan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Pusksemas kasihan II Bantul Yogyakarta. Aisyiyah Yogyakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka cipta

Prasetyono, 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif, Pengenalan, Praktik Dan KemanfaatanKemanfaatannya. Yogyakarta: Penerbit Diva Press.

Pudjiadi, Solihin. 2000. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta : Gaya Baru Jakarta

Riksani, R. 2012. Keajaiban ASI (Air Susu Ibu). Jakarta: Dunia Sehat.

Roesli, Utami. 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta. Trubus Agriwidya.

Rosita, S.2008. ASI untuk Kecerdasan Bayi. Yogyakarta: Ayyana

Page 79: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

66

Sandjaja dan Albertus Heriyanto. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Sulistyawati,Ari.2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada ibu nifas.Jogjakarta: Andi Offset

Suradi. 2010. Buku Bacaaan Manajemen laktasi. Jakarta : Perkumpulan Perinatologi Indonesia

Walgito, Bimo. (2010). Bimbingan dan Konseling Study & Karir. Yogyakarta : Andi.

Page 80: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

67

LAMPIRAN

Page 81: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

68

Page 82: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

69

KUESIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ASI DENGAN SIKAP DALAM PEMBERIAN ASI PADA IBU BEKERJA DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLO TAHUN 2018

KODE RESPONDEN:

I. PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYIMPANAN ASI

Petunjuk pengisian kuesioner pengetahuan:

Pilihan jawaban adalah: B = Benar, S = Salah

Pililah salah satu jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan

pendapat Anda seperti yang telah digambarkan oleh pertanyaan yang

tersedia

Berilah tanda centang pada salah satu pilihan yang tertera dibelakang

pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang Anda pilih

No Pertanyaan Benar Salah

1 ASI yang sudah di perah disimpan didalam lemari es selama 8 hari.

2 Penyimpanan ASI perahan dilakukan dengan menggunakan kantung plastik, (misalnya: plastik gula)

3 Setelah di perah ASI dapat disimpan selama: 4-8 jam dalam temperature ruangan (19- 25 derajat Celsius), 2 minggu sampai 4 bulan di freezer.

4 Sebelum ibu bekerja ASI di perah dengan menggunakan pompa tangan dan karet

5 ASI perah dapat disimpan mulai dari beberapa jam hingga beberapa bulan, tergantung dari suhu penempatannya

6 ASI perah yang dibekukan, sebaiknya tidak langsung dikeluarkan dalam suhu ruang

7 ASI yang telah dibekukan bisa dicampur dengan ASI yang masih baru pada wadah penyimpanan

8 ASI perah dapat dihangatkan atau dicairkan dengan

Page 83: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

70

menggunakan microwave

9 Bila di simpan pada kulkas bersuhu 4°C, ASI dapat disimpan maksimum 5 hari.

10 ASI perah yang akan diberikan kurang dari 6 jam maka tidak perlu disimpan dilemari pendingin

II. SIKAP TERHADAP PEMBERIAN ASI

Pilihan jawaban adalah:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

RG = Ragu-Ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Tidak Setuju

Pililah salah satu jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan

pendapat Anda seperti yang telah digambarkan oleh pertanyaan yang

tersedia

Berilah tanda centang pada salah satu pilihan yang tertera dibelakang

pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang Anda pilih.

No Pernyataan SS S RG TS STS

1 Dengan pemberian ASI eksklusif dapat meningkatkan kekebalan tubuh secara alami pada bayi

2 Pemberian ASI tetap diteruskan walaupun ibu bekerja.

3 ASI yang pertama keluar harus dibuang karena tidak baik untuk bay

4 Pemberian ASI dapat meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan anak

5 ASI Perah tidak di simpan dalam kulkas saat ibu bekerja untuk diberikan pada bayi

Page 84: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

71

6 Pemberian ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan

7 Ibu dengan memberian ASI eksklusif akan menganggu pekerjaan ibu

8 Pemberian ASI Eksklusif pada bayi dengan menggunakan metode susu perah saat ibu bekerja.

9 ASI diberikan selang-seling dengan susu formula pada bayi 0-6 bulan

10 Suami menganjurkan ibu menghentikan pemberian ASI eksklusif kurang dari 6 bulan, karena dapat mempengaruhi bentuk payudara

Page 85: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

72

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

No. Responden : ……..................………………………………................

Alamat : ………………….......…………………….......................

Setelah mendengar/membaca penjelasan tentang maksud dan tujuan

penelitian ini, maka saya bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden

dalam penelitian yang dilakukan peneliti dengan Judul “Hubungan

Pengetahuan Tentang Penyimpanan ASI Dengan Sikap Dalam Pemberian

ASI Pada Ibu Bekerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun 2018”.

Saya mengerti bahwa ada beberapa pertanyaan-pertanyaan yang

harus saya jawab, dan sebagai responden saya akan menjawab

pertanyaan kuesioner dengan jujur.

Saya bersedia menjadi responden bukan karena adanya paksaan dari

pihak lain, namun karena keinginan sendiri dan tanpa biaya yang akan

ditanggungkan kepada saya sesuai dengan penjelasan yang sudah

dijelaskan oleh peneliti.

Hasil yang diperoleh dari saya sebagai responden dapat

dipublikasikan sebagai hasil dari penelitian dan akan diseminarkan pada

ujian hasil dengan tidak akan mencantumkan nama, kecuali nomor

informan.

........., ...............................2018

Responden

…………………………………

Page 86: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

73

Page 87: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

74

MASTER TABEL PENELITIAN

Hubungan Pengetahuan Tentang Penyimpanan ASI Dengan Sikap Dalam Pemberian ASI Pada Ibu Bekerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Wolo tahun

2018

No Nama Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Skor sikap

Skor % Kategori Skor % Kategori

1 Ny “SR”

D3 PNS 9 90 Baik 10 100 Positif

2 Ny “J” S1 PNS 8 80 Baik 7 70 Positif

3 Ny “A” D3 Honorer 7 70 Cukup 7 70 Positif

4 Ny “S” S1 Honorer 8 80 Baik 6 60 Positif

5 Ny “N” S1 PNS 9 90 Baik 9 90 Positif

6 Ny “D” D3 PNS 5 50 Kurang 5 50 Negatif

7 Ny “H” S1 PNS 8 80 Baik 9 90 Positif

8 Ny “L” S1 PNS 8 80 Baik 5 50 Negatif

9 Ny “Y” D3 Honorer 9 90 Baik 9 90 Positif

10 Ny “N” S1 PNS 7 70 Cukup 8 80 Positif

11 Ny “DW”

S1 PNS 8 80 Baik 6 60 Positif

12 Ny “SH‟ D3 Honorer 7 70 Cukup 8 80 Positif

13 Ny “SR”

S1 PNS 5 50 Kurang 5 50 Negatif

14 Ny “SY” S1 Tenaga kontrak

8 80 Baik 8 80 Positif

15 Ny “N” S1 Tenaga kontrak

8 80 Baik 8 80 Positif

16 Ny “H” D3 Honorer 8 80 Baik 8 80 Positif

17 Ny “T” D3 Honorer 6 60 Cukup 7 70 Positif

18 Ny ”NC”

S1 Tenaga kontrak

8 80 Baik 5 50 Negatif

19 Ny “HR”

S1 PNS 8 80 Baik 8 80 Positif

20 Ny “AH”

S1 PNS 8 80 Baik 7 70 Positif

21 Ny “C” D3 Honorer 5 50 Kurang 5 50 Negatif

22 Ny“NJ” D3 Tenaga kontrak

6 60 Cukup 5 50 Negatif

23 Ny “A‟ S1 PNS 8 80 Baik 7 70 Positif

24 Ny “SS” S1 Tenaga kontrak

6 60 Cukup 5 50 Negatif

25 Ny D3 Honorer 4 40 Kurang 6 60 Positif

Page 88: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

75

“HS”

26 Ny“RW” S1 Tenaga kontrak

6 60 Cukup 4 40 Negatif

27 Ny “K” S1 Tenaga kontrak

9 90 Baik 7 70 Positif

28 Ny “R” D3 Honorer 4 40 Kurang 4 40 Negatif

29 Ny “I” S1 Tenaga kontrak

6 60 Cukup 6 60 Positif

30 Ny “YR”

S1 PNS 7 70 Cukup 9 90 Positif

31 Ny “NI” S1 Tenaga kontrak

7 70 Cukup 7 70 Positif

32 Ny “RW”

S1 Honorer 8 80 Baik 8 80 Positif

33 Ny “SI” S1 PNS 7 70 Cukup 7 70 Positif

34 Ny “L” D3 Tenaga kontrak

4 40 Kurang 7 70 Positif

35 Ny „U” D3 Honorer 9 90 Baik 9 90 Positif

36 Ny “F” D3 Honorer 6 60 Cukup 5 50 Negatif

37 Ny “DR”

S1 PNS 7 70 Cukup 9 90 Positif

38 Ny “EK” S1 Tenaga kontrak

8 80 Baik 8 80 Positif

39 Ny “SD”

D3 Honorer 7 70 Cukup 8 80 Positif

40 Ny “MA”

S1 PNS 8 80 Baik 7 70 Positif

41 Ny “EW”

D3 Honorer 7 70 Cukup 7 70 Positif

42 Ny “JY” D3 Honorer 7 70 Cukup 8 80 Positif

43 Ny “SM”

S1 PNS 6 60 Cukup 7 70 Positif

44 Ny “G” S1 PNS 5 50 Kurang 5 50 Negatif

45 Ny “E” S1 PNS 6 60 Cukup 6 60 Positif

46 Ny “PR”

SMA Honorer 6 60 Cukup 7 70 Positif

47 Ny “RWS”

S1 PNS 8 80 Baik 7 70 Positif

48 Ny “HZ”

D3 Honorer 9 90 Baik 9 90 Positif

49 Ny “YT” S1 PNS 6 60 Cukup 6 60 Positif

50 Ny “FS” S1 PNS 5 50 Kurang 5 50 Negatif

51 Ny “M” D3 Honorer 7 70 Cukup 8 80 Positif

52 Ny “MN”

S1 PNS 7 70 Cukup 6 60 Positif

53 Ny “HY D3 Honorer 8 80 Baik 10 100 Positif

Page 89: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

76

OUTPUT SPSS

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PENGETAHUAN * SIKAP 53 100.0% 0 .0% 53 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 15.325a 2 .000

Likelihood Ratio 13.251 2 .001

Linear-by-Linear Association 11.453 1 .001

N of Valid Cases 53

a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 1,81.

Frequencies

Statistics

PENGETAHUAN SIKAP

N Valid 53 53

Missing 0 0

Page 90: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

77

Frequency Table

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 8 15.1 15.1 15.1

Cukup 22 41.5 41.5 56.6

Baik 23 43.4 43.4 100.0

Total 53 100.0 100.0

SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Negatif 12 22.6 22.6 22.6

Positif 41 77.4 77.4 100.0

Total 53 100.0 100.0

Page 91: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

78

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 92: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

79

Page 93: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

80

Page 94: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ...yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup

81