Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PERTANIAN ACARA 1 PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA Oleh Alfian Nopara Saifudin A1D015033 KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO
48

Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

Jan 08, 2017

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA PERTANIAN

ACARA 1

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA

Oleh

Alfian Nopara Saifudin

A1D015033

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

PURWOKERTO

2015

Page 2: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kimia adalah ilmu yang mempelajari komposisi dan sifat suatu benda  serta

perubahan dan pembentukan suatu zat itu. Benda juga di sebut dengan materi

yaitu segala sesuatu yang memiliki masa dan memiliki ruang.

Laboratorium (Lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran

ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.Laboratorium biasanya dibuat untuk

memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali.untuk

mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan

ilmu fisika, kimia dan biologi atau bidang ilmu lain. Pengertian lain Pengertian

lain dari laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk

mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup,

kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain.Berdasarkan definisi

tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan

percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan

kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau

ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.

Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium,kita sebagai

praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi peralatan dasar

yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia.Pengenalan alat-alat yang akan

dipergunakan dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran percobaan yang

Page 3: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya

percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya

jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian .Oleh karena itu,  pemahaman fungsi

dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum

melakukan praktikum di laboratorium kimia.

B. Tujuan

a. Agar mahasiswa dapat menjelaskan tentang kegunaan alat-alat kimia dan

cara pemakaiannya.

b. Agar mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik bahan – bahan kimia.

Page 4: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

II. Tinjauan Pustaka

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium

bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat

laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan

dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat

laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang

menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung

ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan

namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan

kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat

pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan

“graph” seperti thermograph, barograph. Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama

pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau

menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam

penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus.

Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan

peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan

(Moningka, 2008).

Pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan

mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi

daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat

memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada

Page 5: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut,

prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan (Sudarmadji,

2005).

Dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan

dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna, kebersihan alat yang digunakan

dan ketelitian praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan

dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka

kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990).

Dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya

diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain

memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan

sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan

mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan membuat

praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada

alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007).

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami

cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk

menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari

masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna

(Walton, 1998).

Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja

atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan

fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium

Page 6: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang

dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Khasani, 1990)

Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat

gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan

tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu

laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja,

pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan

melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat

berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari

praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas

yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2000).

Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami

oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan

cara penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum yang akan

dilakukan berjalan dengan baik (Setiawati, 2002).

Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang

digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang

terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan

fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan

terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap

kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat

menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored, 2000).

Page 7: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-

namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat

dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan

mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan–

percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan

tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan

kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat

peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imam khasani, 2000)

Page 8: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Pipet

Seukuran, Gelas Ukur, Labu Ukur, Tabung Reaksi, Labu Destilasi, Prop, Gelas

Arloji, Statif, Labu Erlemeyer, Buret, Pipet Tetes, Labu Didih, Kuvet, Eksikator

Desikator, Cawan Porselen, Mortar, Sendok Porselen, Filler, Oven Listrik,

Waterbath, Dal Meter, Ph Meter, Timbangan Analitik, Muffle Furnace,

Spektofotometer, Flame Fotometer, Shaker, Centrifuge, Deep Freezer, AAS

(Automatic Adsorption Spectofotometer), Kompor Listrik, BSC (Bio Safety

Cabinet).

Bahan yang digunakan Adalah Natrium Karbonat, Asam

Asetat,Magnesium Oxide, Kalium Klorid, Saccharose Reinst, Natrium

Hidroksida, Ammonium Fluoride, Ammonia Solution, Oxelio And Dehydrate,

Hidrocloric Acid Furminng Lasmc, Asam Oksalat.

B. Prosedur Kerja

1. Ditunjukkan alat-alat laboratorium yang hendak dipelajari serta dijelaskan

fungsi alat-alat oleh asisten kepada praktikan.

2. Didengar serta memerhatikan asisten yang sedang mengenalkan alat-alat

laboratorium.

3. Ditulis fungsi dari alat-alat laboratorium tersebut.

4. Diamati alat-alat dan bahan praktikum.

Page 9: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

5. Digambar alat-alat praktikum dalam tabel lembar kerja yang tealah disediakan.

6. Ditulis spesifikasi dan fungsinya serta keterangan lainnya.

7. Untuk bahan kimia ditulis informasi dalam tabel hasil pengamatan meliputi

karakteristik, sifat, lambang dan bentuk.

Page 10: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Table 1. Hasil pengamatan alat

No. Nama alat Merk Kegunaan Gambar

1. Statif Pyrex Untuk meletakkan

buret, dilengkapi

klem

2. Pipet tetes Untuk memindahkan

larutan dengan cara

meneteskan tanpa

memperhatikan

volume

3. Gelas ukur Pyrex Untuk mengukur

volume larutan

dengan tepat

Page 11: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

4. Labu erlenmeyer Pyrex Menempatkan zat

terlarut seperti pada

proses titrasi

5. Labu didih Pyrex Wadah zat

terlarut/cairan yang

ingin dididihkan

6. Labu ukur Pyrex Mengukur volume

zat

7. Tabung reaksi Pyrex Tempat mereaksikan

zat

8. Labu destilasi Pyrex Tempat penyulingan

larutan

Page 12: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

9. Cuvet Pyrex Menampung larutan

yang akan diukur di

spektofotometer

10. Cawan porselin - Tempat untuk

menumbuk

11. Sendok porselin Mengambil bahan-

bahan atau zat

12. Mortir Menumbuk bahan

13. Filler D dan N Menyedot larutan

Page 13: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

14. Desikator Menyimpan zat agar

tetap kering

15. Pipet seukuran Assistent Untuk memindahkan

larutan dalam suatu

ukuran tertentu

16. Prop Untuk menutup

tabung

17. Flamefotometer Jenway Analisis logam

18. Gelas arloji Pyrex Untuk wadah

penguapan dan

penggenangan

19. Oven listrik Binder Untuk

menghancurkan dan

menguapkan

20. Kompor listrik Gerhardt Memanaskan zat

Page 14: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

21. Buret Pyrex Mengukur volume

cairan yang

dipindahkan

22. Deep freezer NUAIR Menjaga suhu agar

bahan-bahan dapat

diawetkan

23. Biological Safety

Cabinet (BSC)

NUAIR Untuk inkubasi dan

akubasi suatu

organisme sebelum

dipindahkan media

tanam

24. Absorbtion Atom

Spectofotometer

(AAS)

Hitachi 2-

2000

Pengukuran serapan

suatu sinar oleh

suatu atom dengan

menggunakan

panjang gelombang

25. Centrifuge Fisher

Scientific

Untuk memisahan

cairan dan padatan

26. Waterbath Thermosi

atic

Untuk memanaskan

larutan tanpa harus

Page 15: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

kontak langsung

dengan sumber

panas

27. Shaker Kotterma

n

Mengocok suatu

larutan

28. Muffle furnace Thermoly

ne

Untuk pengabuan

29. Timbangan

analitik

Mettertho

ledo

Untuk mengukur

masssa suatu benda

30. Spektofotometer Shimadzu Untuk analisis unsur

31. DHL-meter Untuk mengukur

daya hantar listrik

32. pH-meter Hanna Untuk mengukur

tingkat keasaman

larutan

Table 2. Hasil pengamatan bahan

Page 16: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

No Nama bahan Rumus

kimia

Bobot

molekul

Derajat

keasaman

Keterangan

1 Natrium Carbonat Na2CO3 105,99

g/mol

PA Serbuk

warna putih

2 Asam Asetat CH3COOH 60,05

g/mol

PA Air bersifat

korosif

3 Magnesium Oxide MgO 40,30

g/mol

USP Serbuk

warna putih

4 Kalium klorida KCl 74,55

g/mol

PA Serbuk

padatan

warna putih

5 Ammonium nitrat NH4NO3 80,04

g/mol

PA Lunak

berwarna

putih

6 Saccharose reinst C12H22O11 342,2

g/mol

Ph Eur, Ph

Ned

Butiran

padat

warna putih

7 Natrium

hidroksida

NAOH 40 g/mol PA Butiran

padat

warna putih

8 Ammonium

fluoride

NH4F 37,04

g/mol

PA Serbuk

warna putih

9 Ammonia solution NH3 0,91 g/mol 25% Cair

10 Oxelio and

dehidrate

H2C2O4 38,37

g/mol

PA Kristal

11 Hidroclhloric acid HCl 1,19 g/mol 37% Cair

12 Asam oksalat C2H4O2+H2O 23,09

g/mol

PA Serbuk

warna putih

B. Pembahasan

Page 17: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat,

berikut akan diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di

laboratorium berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung

berbagai proses yang dilakukan dalam percobaan kimia ini.

Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa

kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti

(kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur,

pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas

ukur, erlenmeyer, dan lainnya.

1. Peralatan yang terbuat dari Gelas

Alat – alat gelas yang ada dilaboratorium adalah :

Buret adalah alat yang digunakan pada saat proses titrasi. Zat yang

digunakan untuk menitrasi ditempatkan pada buret.Masih ada peralatan gelas

lainnya seperti tabung reaksi. Sesuai dengan namanya, tabung reaksi digunakan

untuk mereaksikan suatu zat. Tak hanya itu, di laboratorium juga terdapat botol

semprot yang berfungsi untuk menyimpan aquadest.

Pipet seukuran adalah alat yang digunakan untuk memindahkan larutan

atau zat cair dalam satu ukuran volume tertentu.

Pipet tetes adalah alat yang digunakan untuk memindahkan larutan dengan

cara meneteskan larutan tanpa memerhatikan volumenya.

Labu ukur adalah labu yang mepunyai volume tertentu, digunakan untuk

mengencerkan, menampung dan membuat larutanstandar dengan tepat dan teliti.

Page 18: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk

cair. Gelas ini berskala dan bermacam ukuran.

Erlenmeyer adalah alat yang dipakai sebagai tempat zat – zat yang dititrasi

dan dipakai juga untuk memanaskan larutan. Setelah cairan diisi ke erlenmeyer,

erlenmeyer digoyang – goyangkan agar larutan tercampur sampai titik akhir

tercapai.

Labu Didih, labu gelas yang biasa digunakan untuk destruksi jaringan dan

mendidihkan larutan.

Labu Destilasi adalah labu gelas yang biasa digunakan untuk penyulingan

misalnya pada penyulingan amoniak pada analisis nitrogen.

Ada Kuvet (cuvet) yang biasa digunakan untuk menampung larutan yang

akan diukur dengan spektofotometer, bentuknya sedikit mirip dengan tabung

raeksi hanya saja kuvet punya ukuran yang lebih kecil.

Eksikator atau Desikator adalah alat yang digunakan untuk menyimpan

bahan agar tetap kering, terutama untuk bahan yang mudah menguap

(higroskopis).

Tabung reaksi adalah tabung yang digunakan untuk mereaksikan zat.

Terdapat pula Gelas arloji. Alat yang terbuat dari kaca bening ini terdiri

dari berbagai ukuran diameter. Kaca arloji berfungsi untuk mengeringkan padatan

dalam desikator, sebagai tempat saat menimbang bahan kimia dan sebagai

penutup gelas kimia saat memanaskan sampel.

2. Peralaan non Gelas

Alat – alat non gelas yang ada dilaboratorium adalah :

Page 19: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

Cawan porselin terbuat dari keramik yang memiliki diameter yang sedikit tebal,

Cawan porselin berfungsi untuk meletakan bahan kimia yang akan dikeringkan atau

dipanaskan di dalam oven.

Mortar Terbuat dari keramik, porselen, atau batu granit berfungsi untuk

menghancurkan dan mencampurkan  padatan. Cara menggunakannya yaitu

masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (Mortar) dan gerus

hingga halus menggunakan alu (porselin).

Sendok porselin atau Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya

datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil

bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.

Filler, untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan

selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet

ukur.

Prop atau tutup karet, tutup botol yang terbuat dari karet kadang – kadang

dilubangi untuk pipa destilasi.

Statif, tiang besi yang digunakan untuk memegang buret atau gelas

lainnya. Statif dilengkapi dengan manice dan klem.

Oven listrik untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan

digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.

Waterbath, digunakan untuk memanaskan larutan tanpa kontak langsung

dengan sumber panas.

pH meter, digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan

larutan.

Page 20: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

Timbangan analitik biasa digunakan menimbang larutan ataupun zat.

Muffle furnace digunakan untuk mengabukan zat.

Spektofotometer digunakan untuk mengukur adsorbsi.

Flame fotometer, biasa digunakan untuk menentukan kadar kandungan

larutan.

Ada shaker yang digunakan untuk mengaduk dan mencampur ratakan

larutan.

Centrifuge untuk memisahkan bahan yang tersuspensi dari medianya.

Deep freezer digunakan untuk menjaga kekentalan, mendinginkan,

mengawetkan larutan.

AAS atau automatic adsorption spectofotometer adalah alat yang terbuat

dari logam dan digunakan untuk mengukur serapan.

Kompor listrik digunakan untuk memanaskan bahan yang akan diuji coba.

BSC atau bio safety cabinet adalah alat yang juga terbuat dari logan

digunakan untuk mensterilisasi inokulasi juga kultur jaringan.

Adapun cara kerja dan teknik dasar dalam menggunakan alat – alat

laboratorium seperti dalam hal memanaskan larutan, proses penyaringan,

pengukuran volume dan masih banyak teknik dasar yang harus dikuasai praktikan

dalam menggunakannya. Berikut beberapa cara pengguanaan alat – alat

laboratorium :

Page 21: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

a. Penyaringan

Endapan atau zat yang tidak larut dapat dipisahkan dengan cara

penyaringan dan untuk menyaring digunakan corong dan kertas saring corong

dipasang pada tempat corong atau dengan klem statif. Di bawah corong diletakkan

gelas kimia hingga ujung tangkai corong menyentuh dinding gelas.corong yang

digunakan adalah corong bersudut 60 derajat.dan kertas saring yang digunakan

berdiameter 9 atau 11 centimeter.

b. Pengukuran Volume

Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume larutan dan

memiliki skala milliliter (mL) yang dibaca dari 0 mL hingga sampai angka gelas

ukur.

Pipet Volume mempunyai volume 1,2,5, dan 10 mL.hanya digunakan

mengambil larutan yang sesuai volume pipet volume dan bola hisap digunakan

sebagai alat bantu menyedot larutan ke dalam pipet.

c. Teknik menggunakan Buret untuk titrasi

Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang

memilki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya.Buret digunakan

untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang melakukan

presisi,seperti pada eksperimen titrasi.

Oleh karena presisi buret yang tinggi,kehati-hatian pengukuran volume

dengan buret sangatlah penting untuk menghindari galat sistematik.ketika

membaca buret,mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan untuk

Page 22: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

menghindari galat paralaks.Kaidah yang umunnya digunakan adalh dengan

menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniscus menyentuh bagian bawah

garis ukur.Oleh karena presisinya yang tinggi,satu tetes cairan yang menggantung

pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima,biasanya dengan menyentuh

tetesan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.

Setiap alat dan bahan mempunyai keunggulan dari masing – produk yang

dikeluarkannya, ada Pyrex, Assistant, Herma, D&N, Binder, Hanna, Mettle

Teledo,Thermolyne, Milton Roy Company, Jenway, Kottemann, Nuare, Hitachit

2000, dan Gerhart. Nama – nama tersebut sudah tidak asing lagi bagi kimiawan.

Karena dengan adanya mereka proses kehidupan di laboratorium ada dan tercipta.

Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di

laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi

lingkungan sekitar. Ada yang bersifat mudah terbakar, beracun, berbau tajam

yang berdampak pada kesehatan, merusak benda-benda di sekitarnya bahkan

dapat mematikan makhluk hidup.

Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh karena itu,

pada wadah atau tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-simbol yang

bertujuan untuk memberi keterangan mengenai sifat dan bahaya zat tersebut.

Diharapkan kita dapat berhati-hati dalam penggunaan bahan-bahan kimia tersebut

demi keselamatan bersama. Untuk itu, sebelum kita memasuki laboratorium kimia

perlu kita pahami simbol-simbol tanda bahaya tersebut untuk menghindari

kesalahan-kesalahan dan bahaya yang tidak kita inginkan. Berikut beberapa

simbol-simbol tanda bahaya yang ada beserta keterangannya :

Page 23: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

Simbol Keterangan

Nama : Irritant

Lambang : Xi

Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-

gatal dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.

Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2

Nama : Harmful

Lambang : Xn

Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila

kontak langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.

Tindakan : Jangan  dihirup, jangan ditelan dan hindari

kontak langsung dengan kulit.

Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.

Nama : Toxic

Lambang : T

Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat

menyebabkan sakit serius bahkan kematian bila

tertelan atau terhirup.

Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari

kontak langsung dengan kulit.

Contoh : Metanol, Benzena.

Nama : Very Toxic

Lambang : T+

Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih

Page 24: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

sangat berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat

menyebabkan sakit kronis bahkan kematian.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan

sistem pernapasan.

Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida,

Nitrobenzene dan Atripin.

Nama : Corrosive

Lambang : C

Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak

jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit,

gatal-gatal dan dapat membuat kulit mengelupas.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan

hindari dari benda-benda yang bersifat logam.

Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)

Nama : Flammable

Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala

rendah, mudah terbakar dengan api bunsen,

permukaan metal panas atau loncatan bunga api.

Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi

mengeluarkan api.

Contoh : Minyak terpentin.

Nama : Highly Flammable

Lambang : F

Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik

biasa atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah

21°C) dan mudah terbakar di bawah pengaruh

kelembapan.

Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan

Page 25: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

loncatan api, serta hindari pengaruh pada kelembaban

tertentu.

Contoh : Aseton dan Logam natrium.

Nama : Extremely Flammable

Lambang : F+

Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar.

Berupa gas dan udara yang membentuk suatu

campuran yang bersifat mudah meledak di bawah

kondisi normal.

Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber

api.

Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).

Nama : Explosive

Lambang : E

Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan

adanya panas atau percikan bunga api, gesekan atau

benturan.

Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan,

pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa

oksigen atmosferik.

Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).

Nama : Oxidizing

Lambang : O

Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat

menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas

saat kontak dengan bahan organik dan bahan

pereduksi.

Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.

Page 26: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.

Nama : Dengerous For the Environment

Lambang : N

Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau

beberapa komponen lingkungan. Dapat menyebabkan

kerusakan ekosistem.

Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan

lingkungan yang dapat membahayakan makhluk

hidup.

Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan,

Petroleum bensin.

Nama : Flammable Solid

Arti : Padatan yang mudah terbakar.

Tindakan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar

dan reduktor, serta hindari kontak dengan air apabila

bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api.

Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.

Nama : Flammable Liquid

Arti : Cairan yang mudah terbakar.

Tindakan : Hindari kontak dengan benda yang

berpotensi mengeluarkan panas atau api.

Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.

Nama : Flammable Gas

Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada tempat

penyimpanan material gas yang mudah terbakar.

Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan api.

Page 27: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.

Nama : Spontaneously Combustible Substances

Arti : Material yang dapat secara spontan mudah

terbakar.

Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari sumber

panas atau sumber api.

Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated, Carbon

black.

Nama : Dengerous When Wet

Arti : Material yang bereaksi cukup keras dengan air.

Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat

yang kering/tidak lembab.

Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide,

Maneb.

Nama : Oxidizer

Arti : Material yang mudah menimbulkan api ketika

kontak dengan material lain yang mudah terbakar dan

dapat menimbulkan ledakan.

Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide,

Ammonium dichromate.

Nama : Organic Peroxide

Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang

digunakan dalam transportasi dan penyimpanan

peroksida organik.

Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone

peroxide, Dicetyl perdicarbonate.

Page 28: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

Nama : Non Flammable Gas

Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada

transportasi dan penyimpanan material gas yang tidak

mudah terbakar.

Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium.

Nama : Poison

Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan

penyimpanan bahan-bahan yang beracun (belum tentu

gas).

Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon

tetrachloride.

Nama : Poison Gas

Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan

penyimpanan material gas yang beracun.

Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.

Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.

Nama : Harmful

Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.

Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.

Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate,

Chloroanisidines.

Nama : Inhalation Hazard

Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak sistem

inhalasi atau pernapasan.

Tindakan : Jangan dihirup.

Page 29: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

Nama : Infection Substance

Arti : Bahan yang mengandung organism penyebab

penyakit.

Contoh : Tisue dari pasien, tempat pengembangbiakan

virus, bakteri, tumbuhan atau hewan.

Nama : Radioactive

Arti : Bahan yang mengandung material atau

kombinasi dari material lain yang dapat memancarkan

radiasi secara spontan.

Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.

Nama : Marine Pollutant

Arti : Polutan laut.

Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran air

atau sungai yang mengalir ke laut.

Dari data diatas diketahui bahwasannya pengguanaan bahan kimia

laboratorium sangatlah perlu diperhatikan guna menjaga keselamatan kerja

praktikan dalam melakukan proses kegiatan di lab.

Dari hasil praktikum diketahui ada 32 jenis alat yang digunakan dalam

menunjang kegiatan di dalam lab dan terdapat 12 macam bahan yang membantu

proses bertukar ilmu. Pyrex adalah salah satu merk yang paling banyak digunakan

pada praktikum. Juga diketahui dari semua bahan yang digunakan perlu perlakuan

khusus dan perlu kehati – hatian dalam menggunakannya.

Page 30: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat simpulkan agar praktikan

mengetahui alat-alat dan kegunaanya  yang ada di Laboratorium.

2. Masing – masing alat laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai

dengan guna dan fungsinya.

3. Peralatan yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi dua bagian

yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas.

4. Penggunaan alat dan bahan kimia harus digunakan sebagaimana mestinya.

5. Kehati – hatian dalam menggunakan bahan kimia perlu diperhatikan

karena setiap bahan kimia mempunyai tanda bahaya yang dapat

mengancam keselamatan praktikan.

B. Saran

1. Praktikan lebih memerhatikan apa yang disampaikan oleh asisten saat

asisten memberikan arahan.

2. Asisten lebih mengkondusifkan praktikan yang sekiranya mengganggu

jalannya praktikum.

3. Lebih diperhatikan dan dirawat lagi alat dan bahannya, agar saat

praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada

kekurangan.

Page 31: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

4. Semoga dalam praktikum selanjutnya dapat terus menambah ilmu bagi

praktikan maupun asisten.

Page 32: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Tjurmin, 2000. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Fakultas Pertanian.

Imamkhasani, 2000. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. UI Press, Jakarta.

Khasani, 1990. Prosedur Alat – Alat Kimia. Liberty, Yogyakarta.

Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran EGC,

Jakarta.

Moningka.2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.

Mored, 2000. Biokimia 2000. Erlangga, Jakarta.

Riadi.1990. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing Effective

Laboratory Tests. Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Setiawati, 2002. Biokimia I. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Sudarmadji, 2005. Penuntun dasar – dasar kimia. Lepdikbud, Jakarta.

Walton, 1998. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Pusat Pembinaan.

Yogyakarta.

Page 33: Final acara 1 pengenalan alat dan bahan

LAMPIRAN

BIODATA

Nama : Alfian Nopara Saifudin

Nim : A1D015033

Prodi : Agroteknologi Reguler

Rombongan : 12

E – mail : [email protected]

No.Hp : 089699874745

Quotes : Saat kau berada diujung

tebing percayalah akan 2 hal yang tuhan

lakukan, dia akan menangkapmu saat kau terjatuh atau dia akan

mengajarkanmu caranya untuk terbang.