ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN CORPORATE GOVERNANCE DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh Nama: Andi Susetianto NPM: 0811031020 Telephone: 085368657837 E-mail: [email protected]Pembimbing 1: Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt. Pembimbing 2: Basuki Wibowo, S.E., Akt. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengungkapan corporate governance laporan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2011. Faktor- faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, umur listing perusahaan, profitabilitas dan likuiditas. Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2011. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 81 perusahaan. Pendeteksi luas pengungkapan corporate governance yaitu 103 item pengungkapan. Penelitian ini dalam menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap luas pengungkapan corporate governance menggunakan regresi berganda. Dari hasil penelitian ukuran perusahaan dan ukuran dewan komisaris berpengaruh secara signifikan terhadap luas
44
Embed
fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/.../stories/skripsi/23042013-0811031020.docx · Web viewDari hasil penelitian ukuran perusahaan dan ukuran dewan komisaris berpengaruh
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN CORPORATE GOVERNANCE DALAM LAPORAN TAHUNAN
PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengungkapan corporate governance laporan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2011. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, umur listing perusahaan, profitabilitas dan likuiditas.
Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2011. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 81 perusahaan. Pendeteksi luas pengungkapan corporate governance yaitu 103 item pengungkapan.
Penelitian ini dalam menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap luas pengungkapan corporate governance menggunakan regresi berganda. Dari hasil penelitian ukuran perusahaan dan ukuran dewan komisaris berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan. Sedangkan variabel lainnya seperti umur listing perusahaan, profitabilitas dan likuiditas tidak menunjukkan pengaruh terhadap luas pengungkapan corporate governance.
Kata kunci: Corporate Governance, Pengungkapan Corporate Governance, Laporan Tahunan
FACTORS THAT INFLUENCE THE LEVEL OF CORPORATE GOVERNANCE DISCLOSURE IN ANNUAL REPORT
OF BANKING LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
By
ANDI SUSETIANTO
This study is done to know on the level of corporate governance disclosure in annual report of banking listed in Indonesia Stock Exchange 2009-2011 periods. Factors tested in this study are company size, the size of the board of commissioners, firm age listing, profitability and liquidity. . Collecting data used a purposive sampling method in companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) during the years 2009 until 2011. A total of 81 firms are used as samples in this study. There are 103 items disclosure to detect the level of corporate governance disclosure.
This study used multiple regression is used to examine the factors that influence the level of corporate governance disclosures. The result showed that the independent variables that significantly affect to corporate governance disclosure are the size of company and the size of the board of commissioners. However, firm age listing, profitability and liquidity did not show significant influence to corporate governance disclosure.
Pada tabel 1 nilai konstanta sebesar -0,792 menunjukkan jika variabel
independen dianggap konstan, maka indeks pengungkapan sebesar -0,792.
Hipotesis pertama
Hasil pengujian untuk variabel ukuran perusahaan menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan (lnaset) probabilitas signifikansinya sebesar 0,001. Dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H1
diterima sehingga ukuran perusahaan berpengaruh positif secara signifikan
terhadap luas pengungkapan corporate governance. Hasil ini konsisten dengan
penelitian Kusumawati (2007) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif secara signifikan terhadap pengungkapan corporate
governance. Akan tetapi, hasil tersebut tidak konsisten dengan penelitian
Murtanto dan Elvina (2005), yaitu bahwa variabel ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan. Perusahaan besar merupakan entitas yang
banyak disorot oleh pasar maupun publik secara umum sehingga mengungkapkan
lebih banyak informasi merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk
mewujudkan akuntabilitas publik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
semakin besar perusahaan akan mendorong peningkatan luas pengungkapan
corporate governance. Sebaliknya, semakin kecil perusahaan, maka terjadi pula
penurunan pada luas pengungkapan corporate governance. Koefisien ukuran
perusahaan sebesar 0,037 artinya jika ukuran perusahaan mengalami kenaikan
sebesar 1% sedangkan variabel independen lain dianggap konstan, maka luas
pengungkapan akan meningkat sebesar 0,037%.
Hipotesis kedua
Variabel ukuran dewan komisaris (kom) probabilitas signifikansinya
sebesar 0,043. Dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H2 diterima sehingga ukuran dewan komisaris berpengaruh
positif secara signifikan terhadap luas pengungkapan corporate governance. Hasil
ini konsisten dengan penelitian Sembiring (2005) yang menemukan bahwa ukuran
dewan komisaris berpengaruh positif secara signifikan terhadap pengungkapan.
Akan tetapi hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Bhuiyan dan Biswas
(2007) yaitu bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan corporate governance. Di dalam perusahaan, dewan komisaris
bertugas dan bertanggungjawab untuk melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat serta saran kepada manajemen mengenai pilihan strategis bagi manajemen
dalam pengambilan keputusan. Semakin besar ukuran dewan komisaris akan lebih
mempermudah pengawasan. Tekanan terhadap manajemen semakin besar untuk
melakukan pengungkapan mengenai tata kelola perusahaan. Koefisien ukuran
dewan komisaris sebesar 0,023 artinya setiap penambahan 1 satuan nilai ukuran
dewan komisaris dan tidak ada penambahan nilai variabel independen yang lain,
akan meningkatkan indeks pengungkapan sebesar 0,023.
Hipotesis ketiga
Pada variabel umur listing perusahaan (umur) probabilitas signifikansi
sebesar 0,327. Hal ini menunjukkan bahwa probabilitas signifikansi lebih besar
dari 0,05 sehingga H3 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa umur
listing perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan
corporate governance dalam laporan tahunan perbankan publik di Indonesia.
Hasil ini konsisten dengan penelitian Bhuiyan dan Biswas (2007) bahwa umur
listing perusahaan tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan corporate
governance. Sebaliknya, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian
Yularto dan Chariri (2002) yang menunjukkan bahwa umur listing perusahaan
berpengaruh positif secara signifikan terhadap pengungkapan. Penelitian
Cadburry dalam Bhuiyan dan Biswas (2007) menyatakan bahwa pengungkapan
corporate governance penting untuk dilakukan.
Hipotesis keempat
Probabilitas signifikansi pada variabel profitabilitas (profit) sebesar 0,787.
Dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa H4
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan
terhadap luas pengungkapan corporate governance dalam laporan tahunan
perbankan publik di Indonesia. Hasil ini tidak mendukung hipotesis penelitian
keempat yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap luas
pengungkapan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Almilia
(2008) dan Hikmah dkk. (2011) bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
luas pengungkapan. Menurut Kusumawati (2007) pengungkapan informasi diduga
dapat mengurangi cost of capital melalui pengurangan biaya pengumpulan
informasi oleh investor. Sehingga berinvestasi di perusahaan membuat investor
tertarik dengan biaya pengungkapan yang murah. Koefisien profitabilitas sebesar -
0,002 artinya jika profitabilitas mengalami kenaikan sebesar 1% sedangkan
variabel independen lain dianggap konstan, maka luas pengungkapan akan
menurun sebesar 0,002%.
Hipotesis kelima
Pada variabel likuiditas (liquid) diperoleh probabilitas signifikansi sebesar
0,1. Dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa H5 ditolak. Artinya adalah likuiditas tidak berpengaruh
signifikan terhadap luas pengungkapan corporate governance. Hasil penelitian ini
konsisten dengan hasil penelitian Sembiring (2003) dan Subiyantoro (2006) yang
menemukan likuiditas perusahaan tidak berpengaruh terhadap variasi luas
pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan. Temuan ini tidak mendukung
hasil penelitian Wallace et al. (1994). Tinggi rendahnya rasio likuiditas
perusahaan tidak mempengaruhi manajemen dalam mengungkapkan informasi.
Kemampuan perusahaan dalam mengelola asset harus diungkapkan kepada publik
secara penuh, baik perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang rendah ataupun
tinggi.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan, maka dapat
ditarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Variabel ukuran
perusahaan mempengaruhi luas pengungkapan corporate governance secara signifikan.
Semakin besar total aset, maka semakin luas pengungkapan corporate governance, 2.
variabel ukuran dewan komisaris mempengaruhi luas pengungkapan corporate
governance secara signifikan. Perusahaan dengan jumlah anggota dewan komisaris yang
besar mengungkapkan pengungkapan corporate governance dengan lebih luas, 3. umur
listing perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengungkapan
corporate governance. Perusahaan yang berdiri lebih lama tidak melakukan
pengungkapan corporate governance dengan lebih luas dibandingkan dengan
perusahaan yang umurnya lebih muda, serta 4. karakteristik perusahaan yang dikaitkan
dengan kinerja perusahaan yaitu profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap luas pengungkapan corporate governance. Tingginya profitabilitas
tidak mempengaruhi bertambah luasnya pengungkapan informasi tata kelola
perusahaan. Tingginya likuiditas tidak mempengaruhi manajemen dalam
mengungkapkan informasi. Hal ini dikarenakan tingginya kinerja keuangan merupakan
suatu keharusan, karena kondisi keuangan perusahaan yang likuid dan memiliki
profitabilitas yang tinggi akan memudahkan perusahaan menjalankan operasionalnya
sehari-hari.
Dalam penelitian ini, indeks pengungkapan corporate governance laporan tahunan
perusahaan ditentukan atas dasar interpretasi peneliti setelah membaca isi laporan
tahunan perusahaan yang diteliti. Hal ini memungkinkan terjadinya perbedaan penilaian
antar perusahaan karena kondisi subyektifitas peneliti. Maka Penilaian indeks
pengungkapan corporate governance dapat dilakukan dengan melibatkan beberapa
peneliti sehingga dapat memperkecil tingkat subyektifitas penilaian indeks pengungkapan
corporate governance. Dilihat dari nilai adjusted R Square sebesar 0,446 berarti nilai
sisanya sebesar 0,554 dapat diteliti lebih lanjut yaitu variabel-variabel lain yang diduga
berpengaruh terhadap luas pengungkapan corporate governance. Jadi disarankan
menambahkan beberapa variabel lainnya yang berpotensi signifikan
mempengaruhi luas pengungkapan corporate governance. Beberapa karakteristik
perusahaan yang terkait dengan kinerja keuangan memiliki nilai koefisien yang rendah
yaitu untuk profitabilitas sebesar -0,002 dan untuk likuiditas sebesar 0,002. Ini
memungkinkan untuk menambah variabel dependen lain yang berkaitan dengan
karakteristik spesifik kinerja perusahaan yaitu pengungkapan keuangan. Mengujikan
beberapa karakteristik perusahaan terhadap jenis pengungkapan yang lainnya
seperti pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan pengungkapan
keuangan agar sebaiknya dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ainun Na’im dan Fu’ad Rakhman. 2000. Analisis Hubungan antara Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe Kepemilikan Perusahaan, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.
Aljifri, Khaled and Khaled Hussainy. 2007. The Determinant of Forward –Looking Information in Annual Report of UAE Companies, Working Paper. United Arab Emirates.
Almilia, L. Spica dan Retrinasari Ika. 2007. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI, Procedings Seminar Nasional. FE Universitas Trisakti.
Bhuiyan, Md Hamid Ullah and P.K. Biswas. 2007. Corporae Governance and Reporting: An Empirical Study of The Listed Companies in Bangladesh, Journal of Business Studies.
Fitriani. 2001. Signifikansi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib dan Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi.
Ghazali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hikmah, Noor, Chairina Desilarina dan Rahmayanti. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Corporate Governance dalam Laporan Tahunan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Simposium Nasional Akuntansi XIV.
Jensen, Michael C. dan William Mecking. 1976. Theory of The Firm, Managerial Behavior, Agency and Ownership Structure, Journal of Financial Economics.
Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governane Indonesia. Jakarta.
Kusumawati, Dwi Novi. 2007. Profitability and Corporate Governance Disclosure: An Ndonesian Study , Simposium Nasional Akuntansi IX.
Marwata. 2001. Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia, Simposium Nasional Akuntansi IV.
Pramono, Ferry Andriawan. 2011. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kualitas Pengungkapan Corporate Governance pada Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam LQ-45), Skripsi Fakultas Ekonomi . Semarang: Universitas Diponegoro.
Prastowo, Dwi dan Rifka Julianti. 2002. Analisis Laporan Keuangan (Konsep dan Aplikasi), Edisi Revisi. Yogyakarta: YKPN.
Raffles. 2011. Penerapan Good Corporate Governace dalam Kaitannya dengan Tata Kelola dan Pengembangan Kelembagaan Perbankan, Jurnal Ilmu Hukum.
Rini, Amilia Kartika. 2010. Analisis Luas Pengungkapan Corporate Governance dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia, Skripsi Fakultas Ekonomi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Brsa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII.
Subiyantoro, Edy. 1997. Hubungan antara Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Karakteristik Perusahaan Publik di Indonesia, Simposium Nasional Akuntansi I, Yogyakarta.
Suripto, Bambang. 1999. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan, Simposium Nasional Akuntansi II.
Tangkilisan, Hessel Nogi S., 2003. Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Governance. Yogyakarta: Balaiurang & Co.
Tristanti, Leony Leovancy. 2012. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan Sukarela, Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Wallace, R.S. Olusegun, Kamal Naser and Aracelu Mora. 1994. The Relation Between The Comprehensives of Corporate Annual Report and Firm Characteristich in Spain, Accounting and Business Research.
Wolfhensohn, James D. 1999. The Proper Governance of Companies Will Become as Crucial The World Economies as The Proper Governing of Countries, World Bank.
Yularto. P.A., dan A. Chariri. 2003. Analisis Perbandingan Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan yang Terdaftar di BEJ Sebelum Krisis dan pada Periode Krisis.
---------.2006. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Bandarlampung. 60 hlm.