Top Banner
ENVIRONMENT AND DEVELOPMENT Chandra cahyo 11/311529/Ek/18424
39

Environment and development

Jan 29, 2016

Download

Documents

blenda

Environment and development. Chandra cahyo 11/311529/Ek/18424. pendahuluan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, para ekonom semikin menyadari betapa pentingnya implikasi-implikasi yang terkait dengan lingkungan hidup terhadap keberhasilan pembangunan ekonomi. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Environment and development

ENVIRONMENT AND

DEVELOPMENT

Chandra cahyo

11/311529/Ek/18424

Page 2: Environment and development

PENDAHULUAN Dalam beberapa tahun terakhir ini, para

ekonom semikin menyadari betapa pentingnya implikasi-implikasi yang terkait dengan lingkungan hidup terhadap keberhasilan pembangunan ekonomi.

Peningkatan konsumsi di negara dunia ketiga juga menimbulkan implikasi global.

Sebanyak 20% penduduk dunia adalah kelompok yang banyak menanggung beban kerusakan lingkungan.

Page 3: Environment and development

Ada kekhawatiran yang meningkat bahwa perusakan hutan yang tersisa di dunia akan berkontribusi besar pada terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global melalui efek rumah kaca

Page 4: Environment and development

8 MASALAH DASAR LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN

1. konsep pembangunan yang berkelanjutan

2. kependudukan dan sumber daya alam3. kemiskinan4. Pertumbuhan ekonomi5. pembangunan daerah pedesaan 6. urbanisasi7. perekonomian global8. Sifat dan laju dari gas rumah kaca-

Penyebab perubahan iklim

Page 5: Environment and development

PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN DAN PERHITUNGAN NILAI LINGKUNGAN

Para ahli lingkungan hidup menggunakan istilah “berkelanjutan” atau “berkesinambungan” untuk menjelaskan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelastarian lingkungan.

Secara umum istilah berkelanjutan ialah pemenuhan kebutuhan generasi sekarang tanpa merugikan kebutuhan generasi di masa depan.

Page 6: Environment and development

Bagi para ekonom, proses pembangunan bisa dikatakan berkesinambungan apabila jumlah total modalnya tetap atau meningkat dari waktu ke waktu.

Untuk merumuskan kebijakan, perencanaan pembangunan harus melibatkan perhitungan lingkungan (environmental accounting)

Page 7: Environment and development

Daivd Pearce dan Jeremy Warford mencoba mengkalkulasikan perhitungan lingkungan dengan rumus sebagai berikut :

NNI˟ = GNI - - NNI˟ = pendapatan nasional neto berkesinambungan

= depresiasi aset modal manufaktur = depresiasi modal lingkungan, bisa di nyatakan dalam satuan moneter(uang)/ tahun

Disempurnakan lagi menjadi :NNI˟= GNI - - - R - A

R = pengeluaran/belanja, untuk mengembalikan modal lingkungan hidup(hutan,sumber perikanan, dll)

A = pengeluaran untuk memperbaiki kerusakan modal lingkungan yang terjadi di masa sebelumnya( pencemaran udara,air, kualitas tanah)

Page 8: Environment and development

POPULASI, SUMBER DAYA ALAM, DAN LINGKUNGAN HIDUP Penurunan laju pertumbuhan penduduk

sangatlah penting, karena hal ini berpotensi untuk meredakan intensifikasi aneka persoalan hidup

Cepatnya pertumbuhan penduduk di negara-negara dunia ketiga telah menyusutkan persediaan air dan bahan kayu di daerah pedesaan serta menimbulkan masalah kesehatan di daerah perkotaan akibat minimnya fasilitas dan terbatasnya persediaan air.

Page 9: Environment and development

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP Selama ini angka fertilitas yang tinggi

merupakan penyebab utama kemiskinan.

Di China, jumlah orang yang menggarap sebidang lahan dalam luas yang sama lebih banyak dari pada di india

Page 10: Environment and development

PERTUMBUHAN EKONOMI VERSUS KELESTARIAN LINGKUNGAN Pertumbuhan ekonomi memiliki

hubungan yang signifikan terhadap pengaruh kelestarian lingkungan.

Peningkatan status ekonomi penduduk di kalangan kaum miskin akan membawa kebaikan bagi lingkungan

Page 11: Environment and development

PEMBANGUNAN DAERAH PEDESAAN DAN LINGKUNGAN HIDUP Untuk memenuhi kebutuhan pangan

penduduk yang terus bertambah, negara berkembang harus mampu meningkatkan produksi pangannya sebesar 50% antara tahun 2005-2050.

Peningkatan penyediaan input pokok pertanian bagi petani kecil dan di perkenalkanya metode pertanian yang baru akan membantu menciptakan produksi yang lebih baik dari pada pola pemanfaatan lahan yang justru dapat merusak lingkungan

Page 12: Environment and development

PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN LINGKUNGAN HIDUP Sejumlah penelitian mengungkapkan

bahwa kondisi lingkungan hidup di perkotaan semakin buruk.

Kemerosotan kualitas lingkungan hidup tersebut berlangsung lebih cepat dari pada laju pertumbuhan penduduk, sehingga biaya marginal dari setiap pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.

Perlu MDG(point ketuju)

Page 13: Environment and development

LINGKUNGAN HIDUP GLOBAL Seiring dengan meningkatnya jumlah

total penduduk dan tingkat pendapatanya, degradasi lingkungan secara neto terus memburuk.

Page 14: Environment and development

RUANG LINGKUP DEGRADASI LINGKUNGAN Ada 7 kategori konsekuensi kesehatan dan

produktivitas yang di akibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup di negara berkembang,

1) Polusi air dan kelangkaan air bersih2) Polusi udara3) Pembangunan limbah padat yang berbahaya4) Pengikisan kualitas tanah5) Proses penggundulan hutan6) Kemerosotan biodiversitas7) Perubahan kondisi atmosfer

Page 15: Environment and development

MODEL LINGKUNGAN HIDUP DARI ILMU EKONOMI TRADISIONAL Sumber daya milik pribadi

Grafik di bawah mendemonstrasikan bagaimana pasar dapat menentukan tingkat konsumsi sumber daya alam yang paling optimal dengan melibatkan upaya maksimalisasi total keuntungan netto bagi masyarakat dari suatu sumber daya, yang merupakan selisih antara total keuntungan yang akan dihasilkan oleh sumber daya tersebut dan total biaya yang harus ditanggung produsen untuk menyediakannya.

Page 16: Environment and development

EFISIENSI STATIS DALAM ALOKASI SUMBER DAYA

Demand

Supply

P

Q

Consumer Surplus

Producer Surplus or Scarcity Rent

Price

Quantity

Marginal Cost

Page 17: Environment and development

ALOKASI SUMBER DAYA YANG OPTIMAL DARI WAKTU KE WAKTU

MCP

Ps

b

a

50 75

Price

Quantity

By reducing consumption from 75 to 50, price goesup to PS and producer surplus increases by PSPab

Demand

Page 18: Environment and development

PROPERTY RIGHTS YANG SEMPURNA DITANDAI OLEH : Universalitas : semua sumber daya yang ada

dalam perekonmian dimiliki oleh perseorangan.

Eksklusivitas : setiap orang yang bukan pemilik tidak akan diperkenankan memanfaatkan suatu sumber daya begitu saja.

Transferabilitas : pihak pemilik sumber daya bisa saja menjual sumber daya miliknya apabila ia memang menghendakinya.

Enforsabilitas : pengaturan distribusi pasar atau segenap manfaat dari sumber daya tersebut harus ditegakkan secara hukum.

Page 19: Environment and development

SUMBER DAYA MILIK UMUM Sumber daya milik umum?

sumber daya langka yang dimiliki oleh masyarakat secara keseluruhan sehingga bisa dimanfaatkan oleh siapa saja. tidak ada laba potensial ataupun rente kelangkaan yang bisa dipungut (teori neoklasik) akan tercipta inefisiensi.

Page 20: Environment and development

SUMBER DAYA MILIK UMUM DAN MISALOKASI

WageW

AP*

D

C

L* Lc No. of Workers

Initial employment is L*, where MPL = W and PS = AP*CDW. As more workers use the land, MPL < W and PS declines.At LC, MPL is very small, AP = W, and PS = 0

Average Product of Labor

Return to labor

Marginal Product of Labor

E

Page 21: Environment and development

BARANG PUBLIK DAN PENYAKIT PUBLIK: DEGRADASI LINGKUNGAN HIDUP REGIONAL DAN MASALAH FREE RIDER Suatu ekternalitas tercipta apabila

perilaku konsumsi atau produksi seseorang mempengaruhi kepentingan orang lain tanpa imbalan atau kompensasi sedikit pun.

Model kepemilikan umum eksternalitas yang bersumber dari penurunan produk rata-rata dapat dengan mudah diinternalisasikan melalui pemberlakuan pasar-pasar kepemilikan sempurna, yang dilaksanakan melaluli swastanisasi barang-barang milik umum.

Page 22: Environment and development

CON’T Barang Publik(public goods)

segala sesuatu yang dapat memberikan keuntungan bagi tiap orang. kepuasan masing-masing orang tidak berkurang walaupun barang publik tersebut digunakan secara bersama-sama.Contoh: Udara

Penyakit Publik(public bad) Setiap produk atau kondisi yang menurunkan kesejahteraan masyarakat secara terus menerus.contoh: Pencemaran udara dan air

Page 23: Environment and development

CON’T

Free-rider adalah sejumlah individu yang menikmati segala manfaat yang tersedia tapi tidak memberikan kontribusi biaya yang memadai untuk menanggung biaya pengadaan sumber daya yang membuahkan manfaat tersebut.

Page 24: Environment and development

CON’T

Page 25: Environment and development

KELEMAHAN-KELEMAHAN KERANGKA ANALISIS BARANG PUBLIK

Masalah utama mekanisme penentuan harga barang publik tingkat harga yang sesuai terhadap masing-masing masyarakat

Solusi menentukan besarnya pungutan GAGAL

Page 26: Environment and development

EKOLOGI PEMUKIMAN KUMUH DI PERKOTAAN Pusat-pusat kota di berbagai negara sedang

berkembang akan menyerap lebih dari 80 persen lonjakan penduduk dunia.

Kondisi lingkungan hidup yang tidak dikelola dengan baik, yang diperparah oleh lonjakan penduduk dan emisi industri, telah dan akan melipat gandakan ancaman kesehatan.

faktor penyebab : - urbanisasi dan pertumbuhan insdustri- keterbatasan pengelolaan kawasan-kawasan pemukiman didaerah perkotaan itu sendiri

Page 27: Environment and development

INDUSTRIALISASI DAN PENCEMARAN UDARA DI DAERAH-DAERAH PERKOTAAN Efek “Kurva lingkungan Kuznet”

menggambarkan bahwa pencemaran di daerah perkotaan pada awalnya akan terus meningkat seiring dengan kenaikan tingkat pendapatan nasional lalu kemudian menurun.

World Development Report (1992) tingkat pencemaran di seperempat bagian kota terburuk di negara maju masih lebih baik daripada kondisi di seperempat bagian terbaik di kota-kota pada negara dunia ketiga.

Teknologi - teknologi bersih (clean technologies)

Page 28: Environment and development

Sumber utama pencemaran udara:- penggunaan energi secara berlebihan- emisi kendaraan- pencemaran limbah produksi industri

Eksternalitas yang menanggung biaya kerusakan lingkungan hidup justru mereka yang tidak terlibat atas tersebarnya polutan.

Harga – harga yang dibayarkan untuk konsumsi barang lebih kecil dari biaya sosial yang ditimbulkan dari konsumsi barang tersebut.

Page 29: Environment and development

Eksternalitas Polusi: Biaya Individual versus Biaya Sosial dan Peranan Perpajakan

Price

Quantity

MCS

PM

P*

Q* QM

MCP

a

b

Demand

PC

c

Supply

$2

Page 30: Environment and development

MASALAH-MASALAH PEMUKIMAN SERTA PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN SANITASI Penduduk paling miskin di perkotaan

memiliki kesamaan dengan penduduk miskin di pedesaan dalam hal lingkungan yang buruk (polusi dan tidak ada sanitasi). Diperparah juga dengan banyaknya jumlah keluarga.

Fakta yang terjadi adalah tingkat kematian di pemukiman kumuh di kota terkadang lebih tinggi daripada di daerah pedesaan, walaupun secara umum warga desa jarang mendapat pelayanan kesehatan.

Page 31: Environment and development

Hambatan terbesar: biaya kesehatan dan aneka biaya ekonomi yang sangat besar

Hal ini bisa menyurutkan upaya pembangunan ekonomi dan perbaikan standar hidup masyarakat.

Penundaan investasi dalam pengadaan berbagai macam fasilitas infrastruktur untuk menyediakan air bersih dan kecukupan sanitasi pada akhirnya akan menimbulkan biaya-biaya yang lebih besar lagi di masa mendatang.

Pendapatan devisa terganggu akibat terkontaminasinya sumber air bersih karena negara maju tidak akan mengimpor produk pertanian yang sudah terkontaminasi oleh air tersebut.

Page 32: Environment and development

PERLUNYA REFORMASI KEBIJAKAN Sedikit sekali anggaran dana yang tersedia

bagi penyediaan berbagai bentuk pelayanan sosial yang benar-benar mengakar pada kepentingan masyarakat luas.

Hanya sekitar 0.5% dari total GDP negara-negara berkembang dihabiskan untuk membiayai penyediaan sanitasi dan air bersih.

Masalah yang terjadi adalah kebijakan yang dibuat pemerintah tidak tepat sasaran. Yang menikmati dampak kebijakan tersebut adalah masyarakat berpenghasilan tinggi bukan masyarakat miskin.

Page 33: Environment and development

Yang perlu dilakukan yaitu:- kebijakan penetapan harga yang

lebih baik- Peningktan efisiensi untuk

memperbaiki alokasi dana dan menghemat devisa

- Penyusunan rencana kebijakan lingkungan yang lebih matang

Page 34: Environment and development

LINGKUNGAN HIDUP GLOBAL : KERUSAKAN HUTAN HUJAN DAN EFEK RUMAH KACA

Banyak aspek-aspek ekosistem yang telah rusak sehingga kemampuannya untuk regenerasi terbatas

Biaya-biaya potensial muncul akibat terjadinya penipisan lapisan ozon dan pemanasan global

Proses penggundulan hutan bertanggungjawab atas 25 persen dari total kenaikan emisi CO2 dunia

Page 35: Environment and development

LINGKUNGAN HIDUP GLOBAL : KERUSAKAN HUTAN HUJAN DAN

EFEK RUMAH KACA

Penipisan Lapisan Ozon ( Ozon Depletion)

Pemanasan Global ( Global Warming ) Barang Publik Global ( Global Public

Goods ) Efek Rumah Kaca ( Greenhouse gases ) Biaya Opportunitas Pelestarian Hutan

Page 36: Environment and development

APA YANG BISA DILAKUKAN NEGARA BERKEMBANG?

Penentuan harga sumber daya secara memadai

Partisipasi masyarakat Pengaturan Hak milik dan kepemilikan

yang lebih jelas Peningkatan alternatif ekonomi bagi

penduduk miskin Peningkatan status ekonomi kaum

wanita Pengendalian emisi industri

Page 37: Environment and development

APA YANG BISA DILAKUKAN NEGARA MAJU UNTUK MEMBANTU

NEGARA BERKEMBANG?

Liberalisasi Perdagangan Pemberian Keringanan Utang Bantuan Finansial dan Teknologi

Page 38: Environment and development

APA YANG BISA DILAKUKAN NEGARA MAJU UNTUK

MENYELAMATKAN LINGKUNGAN HIDUP GLOBAL?

Mengurangi Emisi dan Penyebaran Polutan Berbahaya (empat gas rumah kaca : karbon dioksida, metan, asam nitrat, sulfur heksafluorida dan dua kelompok gas : hidrofluorokarbon, perfluorocarbons)

Penelitian dan Pengembangan Teknologi ( R & D )

Menurunkan Pola dan Tingkat Permintaan Yang Merusak Lingkungan

Page 39: Environment and development