Top Banner
DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL PADA KELAS IX SMP NEGERI 5 MAKASSAR SKRIPSI Oleh Nadia Sulfaidah NIM 10536 11067 17 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
166

deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

Mar 30, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM

MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA

VARIABEL (SPLDV) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL PADA

KELAS IX SMP NEGERI 5 MAKASSAR

SKRIPSI

Oleh

Nadia Sulfaidah

NIM 10536 11067 17

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM

MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA

VARIABEL (SPLDV) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL PADA

KELAS IX SMP NEGERI 5 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Nadia Sulfaidah

NIM 10536 11067 17

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

OKTOBER 2021

Page 3: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

ii

Page 4: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

iii

Page 5: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Nama : NADIA SULFAIDAH

NIM : 105361106717

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel (SPLDV) Ditinjau dari

Kemampuan Awal pada Kelas IX SMP Negeri 5

Makassar

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh

siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

Nadia Sulfaidah

NIM. 105361106717

Page 6: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Nama : NADIA SULFAIDAH

NIM : 105361106717

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel (SPLDV) Ditinjau dari

Kemampuan Awal pada Kelas IX SMP Negeri 5

Makassar

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Desember 2021

Yang Membuat Perjanjian

Nadia Sulfaidah

NIM. 105361106717

Page 7: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Nothing is impossible in this world if Allah wills.”

PERSEMBAHAN

“Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku yang selalu mendoakan dan memberikan kasih sayangnya, serta terkhusus untuk diriku sendiri yang sampai saat ini masih diberi kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.”

Page 8: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

viii

ABSTRAK

Sulfaidah, Nadia. 2021. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam

Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Ditinjau

dari Kemampuan Awal pada Kelas IX SMP Negeri 5 Makassar. Skripsi,

Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Ma’rup

dan pembimbing II Erni Ekafitria Bahar.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Makassar yang bertujuan

untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan

soal sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) ditinjau dari kemampuan

awal pada kelas IX SMP Negeri 5 Makassar yang difokuskan pada 3 kategori

yaitu siswa dengan kategori tinggi, siswa dengan kategori sedang dan siswa

dengan kategori rendah. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang dirancang untuk

mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa khususnya pada materi sistem

persamaan linear dua variabel (SPLDV). Teknik pengumpulan data yang

digunakan berupa teknik tes dan teknik wawancara. Instrumen yang digunakan

berupa tes kemampuan awal yang berjumlah 10 soal, tes kemampuan berpikir

kreatif yang berjumlah 3 soal dan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan

untuk lebih menggali kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan

soal sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Subjek penelitian terdiri dari

3 siswa yaitu 1 siswa dari kategori tinggi, 1 siswa dari kategori sedang dan 1

siswa dari kategori rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Siswa dengan

kategori tinggi memenuhi 3 indikator berpikir kreatif yaitu kefasihan, fleksibilitas

dan kebaruan, berada pada tingkat 4 kemampuan berpikir kreatif atau sangat

kreatif. (2) Siswa dengan kategori sedang memenuhi 2 indikator berpikir kreatif

yaitu kefasihan dan fleksibilitas, berada pada tingkat 3 kemampuan berpikir

kreatif atau kreatif. (3) Siswa dengan kategori rendah memenuhi 1 indikator

berpikir kreatif yaitu kefasihan, berada pada tingkat 1 kemampuan berpikir kreatif

atau kurang kreatif.

Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kreatif.

Page 9: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita curahkan kepada sang pencipta atas segala

karunia, nikmat yang berlimpah sehingga kita senantiasa dalam lindungan rahmat

dan hidayahnya. Salam berserta shalawat senantiasa kita haturkan kepada baginda

Rasulullah SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi seluruh ummat di muka

bumi ini.

Alhamdulillah atas karunia yang telah diberikan penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Deskripsi Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel (SPLDV) Ditinjau dari Kemampuan Awal pada Kelas IX SMP

Negeri 5 Makassar “

Skripsi ini selesai tentunya berkat beberapa partisipasi, dukungan dan

bimbingan dari sekitar, olehnya itu izinkan penulis menyampaikan banyak

terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua beserta keluarga yang senantiasa memberikan kasih sayang

dan dukungannya selama menyelesaikan pendidikan.

2. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 10: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

ix

4. Ayahanda Mukhlis, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

5. Ayahanda Ma’rup, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar sekaligus sebagai pembimbing yang telah

membimbing, mengarahkan dan memberikan support dalam penulisan skripsi

ini..

6. Ibunda Erni Ekafitria Bahar, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang

telah membimbing, mengarahkan dan memberikan support dalam penulisan

skripsi ini.

7. Ayahanda Amri, S.Pd., MM., dan Ayahanda Abdul Gaffar, S.Pd., M.Pd.,

selaku validator yang telah memberikan arahan dan petunjuk terhadap

instrumen penelitian.

8. Para Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah bersedia

memberikan ilmunya dalam proses studi.

9. Para staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang memberikan arahan

dalam proses perkuliahan dan akademik.

10. Ayahanda Firman, S.Pd., M.Pd selaku kepala SMP Negeri 5 Makassar yang

telah membantu penelitian dalam hal pemberi izin penelitian.

11. Ayahanda Abbas, S.Pd., M.Pd selaku guru Mata Pelajaran Matematika SMP

Negeri 5 Makassar yang telah membantu peneliti selama proses penelitian.

Page 11: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

x

12. Siswa-siswi kelas IX SMP Negeri 5 Makassar yang telah bekerja sama dalam

terlaksananya penelitian ini.

13. Seseorang yang menjadi support system selama proses penyusunan skripsi

ini.

14. Sahabatku sekaligus saudara L = 2M + 2N, Musdalifah, Nur, Lucy, dan Fira

yang selalu memberikan support selama masa kuliah.

15. Teman-teman kelas Matriks 17 C yang banyak memberikan perhatian selama

penulis menempuh pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Unismuh Makassar.

16. Seluruh pihak yang telah memberikan masukan, saran, motivasi dan

supportnya dalam menyelesaikan tulisan ini yang peneliti tidak sempat

tuangkan satu persatu dalam tulisan ini.

Akhirnya penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi rekan-

rekan mahasiswa dan para pembaca. Semoga segala bentuk kebaikan senantiasa

bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

Makassar, Oktober 2021

Nadia Sulfaidah

Page 12: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... iii

SURAT PERNYATAAN ........................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ........................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................ 5

C. Tujuan Penelitian.............................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................... 6

E. Batasan Istilah .................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HASIL-HASIL PENELITIAN RELEVAN

A.Kajian Pustaka................................................................... 9

1. Hakikat Matematika .................................................... 9

2. Kemampuan Berpikir kreatif ..................................... 10

3. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ......... 16

B. Penelitian Relevan ............................................................ 20

Page 13: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................. 23

B. Lokasi Penelitian .............................................................. 23

C. Subjek Penelitian ............................................................. 24

D. Prosedur Penelitian ......................................................... 25

E. Instrumen Penelitian ........................................................ 27

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 28

G. Teknik Analisis Data ....................................................... 30

H. Pengujian Keabsahan Data .............................................. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Tes Kemampuan Awal .......................................... 33

B. Pengkodean Subjek Penelitian ......................................... 34

C. Paparan Data .................................................................... 35

D. Pembahasan Data ............................................................. 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................... 65

B. Saran ................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 72

RIWAYAT HIDUP ................................................................................. 134

Page 14: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif ................................................ 15

2.2 Indikator kemampuan berpikir kreatif dan soal sistem persamaan

linear dua variabel (SPLDV) ................................................................. 18

3.1 Standar Prolehan Nilai Siswa ................................................................ 30

3.2 Tingkatan Berpikir Kreatif .................................................................... 31

4.1 Hasil Tes Kemampuan Awal ............................................................... 33

4.2 Pengkodean Subjek Penelitian ............................................................. 34

4.3 Matriks Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ................................. 64

Page 15: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Hasil Kerja Siswa ...................................................................................... 4

4.1 Hasil Tes Nomor 1 pada Subjek Kemampuan Tinggi ............................... 36

4.2 Hasil Tes Nomor 2 pada Subjek Kemampuan Tinggi ............................... 38

4.3 Hasil Tes Nomor 3 pada Subjek Kemampuan Tinggi ............................... 40

4.4 Hasil Tes Nomor 1 pada Subjek Kemampuan Sedang .............................. 42

4.5 Hasil Tes Nomor 2 pada Subjek Kemampuan Sedang .............................. 44

4.6 Hasil Tes Nomor 3 pada Subjek Kemampuan Sedang .............................. 46

4.7 Hasil Tes Nomor 1 pada Subjek Kemampuan Rendah ............................. 48

4.8 Hasil Tes Nomor 2 pada Subjek Kemampuan Rendah ............................. 49

4.9 Hasil Tes Nomor 3 pada Subjek Kemampuan Rendah ............................. 51

Page 16: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran A Instrument Penelitian .................................................................. 73

Lampiran B Hasil Tes Siswa ........................................................................... 89

Lampiran C Dokumentasi ................................................................................ 104

Lampiran D Administrasi ................................................................................ 108

Lampiran E Hasil Plagiasi ............................................................................... 127

Page 17: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan landasan dasar proses manusia menumbuhkan

potensi yang terdapat dalam dirinya sebagai akibatnya mampu menyesuaikan

diri atas perubahan yang berlangsung. Menurut Syah (2010:10) pendidikan

berdasarkan istilah dasar “didik” yang memiliki makna menjaga dan

membantu edukasi. Bentuk jelas proses pendidikan yang dijalani peserta didik

pada sekolah terlihat selama proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu

pendidikan adalah sarana untuk menambah mutu manusia secara

berkelanjutan yang diminta dapat memberi potensi pada kehidupan sehari-

hari. Belajar adalah proses peralihan perilaku sebagai hasil korelasi terhadap

lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud meliputi manusia atau objek-

objek yang lainnya yang membuat seseorang mendapat pengetahuan atau

pengalaman, baik pengetahuan yang baru maupun yang sudah diperoleh atau

ditemukan sebelumnya. Bidang pendidikan yang memiliki dampak kuat

terhadap itu yaitu matematika.

Pendidikan matematika adalah bagian dari pendidikan nasional yang

memiliki fungsi yang sangat bermakna bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi terbaru. Menurut Septiari (2013:1) untuk memahami dan

menggunakan teknologi terbaru diharapkan kemahiran matematika yang

relatif kuat, sehingga dituntut sumber daya manusia yang handal dan bisa

bersaing dalam menghadapi berbagai macam perkembangan. Kemampuan

Page 18: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

3

tersebut dibutuhkan peserta didik supaya bisa mencapai, mengelolah, dan

menggunakan

Page 19: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

2

informasi demi bertahan hidup pada situasi yang berubah, tidak pasti serta

kompetitif. Berpikir kreatif pada matematika sangat dibutuhkan dalam

membantu pencapaian kompetensi, sebab berpikir kreatif berpengaruh bagi

pendidikan di Indonesia supaya tercipta generasi-generasi baru yang kreatif.

(The Programme for International Student Assesmen) PISA adalah

acara untuk mengukur prestasi bagi anak usia 15 tahun dalam bidang

kompetensi sains, literasi membaca, dan matematika. Tiap 3 tahun sekali

PISA melakukan evaluasi dengan fokus pada pendidikan suatu negara.

Negara-negara yang ikut serta dalam penilaian PISA mulai pertama kali

diadakan yaitu sejak tahun 2000 terus bertambah, tercatat sampai 2018 dari 41

hingga 79 negara menjadi peserta pada penilaian PISA di bawah Organization

for Economic Co-operation and Development (OECD,2019). Penilaian PISA

tatkala ini telah dijadikan sebagai evaluasi dan acuan terhadap mutu

pendidikan suatu negara sebagai peserta dari PISA. Indonesia ikut sebagai

peserta acara penilaian PISA ini menjadi cara buat melihat sejauh mana acara

pendidikan bisa mendukung anak dalam mempunyai kompetensi sains, literasi

membaca, dan matematika yang sesuai terhadap standar masyarakat

internasional, pula menjadi pembeda acara pendidkan Indonesia terhadap

negara-negara di dunia yang ikut serta pada penilaian tersebut (Hewi & Muh.

Shaleh, 2020:30). Partisipasi Indonesia selama 18 tahun, poin penilaian yang

diberikan PISA konsisten menjadikan Indonesia harus berbenah pada sistem

dan tata laksana pendidikan pada saat ini, sebab laporan PISA untuk tahun

2018 Indonesia menduduki posisi 74 dari 79 negara yang ikut serta dalam

penilaian yang dilaksanakan oleh PISA (Schleicher, 2018).

Page 20: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

3

Kreatifitas amatlah berpengaruh pada kehidupan sehari-hari, sebab

kreatifitas adalah suatu keterampilan yang amat penting dalam proses

kehidupan manusia. Dengan adanya kreatifitas yang dimiliki oleh seseorang

dapat melaksanakan aktifitas yang beragam dan mempunyai bermacam-

macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Menurut

Munandar (2012:44) Kreativitas ialah kepandaian seseorang untuk

memikirkan hal-hal yang luar biasa dan tidak lazim serta memadukan

informasi yang kelihatannya tidak berkaitan dan mencetuskan penyelesaian

ataupun ide baru yang dicerminkan pada keluwesan (flexibility), kelancaran,

dan orisinilitas dalam berpikir.

Proses berpikir kreatif matematis merupakan proses yang digunakan

untuk menyelesaikan persoalan dan mengembangkan ide yang sistematis

mengacu pada sifat yang rasional, mendidik dari daerah pengetahuan dan

penyesuaian koneksi ke konten matematika. Siswa harus bisa menguasai,

memahami, serta memecahkan masalah yang dihadapi dengan kemampuan

berpikir kreatif yang dimilikinya. Siswa diharapkan berani dalam

menyelesaikan masalah matematika menggunakan idenya sendiri karena

dengan adanya kreatifitas pada pembelajaran matematika. Dalam

menyelesaikan soal, sangat diperlukan berpikir kreatif khususnya pada

pembelajaran matematika yang rumit.

Berdasarkan pengamatan di SMP Negeri 5 Makassar, pada

pembelajaran matematika yang membahas materi sistem persamaan linear dua

variabel (SPLDV) terlihat bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan

Page 21: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

3

soal ada yang kreatif dan kurang kreatif. Dilihat dari pengumpulan jawaban

siswa

Page 22: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

4

yang kreatif yaitu uraian jawaban yang bervariasi, menggunakan bahasa

sendiri, dan memberikan jawaban dengan ide-ide baru, dan dilihat dari

jawaban siswa yang kurang kreatif yaitu siswa menggunakan bahasa dari buku

dan menggunakan metode pada umumnya atau metode yang sesuai dengan

buku. Adapun tes yang diberikan kepada siswa pada materi sistem persamaan

linear dua variabel (SPLDV) pada saat observasi, dengan soal sebagai berikut:

umur Wina lebih muda 8 tahun dari umur Ami. Umur mereka jumlahnya 72

tahun. Buatlah pertanyaan serta solusi dari hasil yang didapatkan!

Gambar 1.1 Hasil Kerja Siswa

Dapat diperhatikan salah satu dari pekerjaan siswa yaitu perhitungan

dan proses hingga hasilnya yang didapatkan benar tetapi tidak bervariasi.

Pemikiran siswa dengan siswa lainnya dalam menyelesaikan persoalan itu

berbeda-beda serta siswa dalam mencari cara untuk menyelesaikan persoalan

dengan cepat juga mudah dipahami, sehingga kemampuan yang dimiliki siswa

itu berbeda, berarti setiap siswa mempunyai kreativitasnya masing-masing

(Karim, 2013:363).

Page 23: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

5

Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan yang salah satunya

sangat perlu dimiliki siswa. Olehnya itu upaya yang diperlukan untuk

mengetahui, menyelidiki, serta memberi gambaran mengenai kemampuan

berpikir kreatif siswa, supaya sebagai dasar dalam usaha untuk selalu mengasa

kemampuan, terkhusus pada kemampuan berpikir kretif siswa. Sehingga

peneliti tertarik untuk meneliti dengan mengangkat judul “Deskripsi

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Ditinjau dari Kemampuan

Awal pada Kelas IX SMP Negeri 5 Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan yang telah dikemukakan pada latar belakang maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana deskripsi kemampuan

berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua

variabel (SPLDV) ditinjau dari kemampuan awal pada kelas IX SMP Negeri

5 Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) ditinjau

dari kemampuan awal pada kelas IX SMP Negeri 5 Makassar.

Page 24: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

6

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:

1. Bagi Siswa

Menambah pengetahuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal

SPLDV.

2. Bagi Guru

Menambah informasi kepada guru terkait kemampuan berpikir kreatif

siswa dalam menyelesaikan soal SPLDV.

3. Bagi Sekolah

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan bimbingan yang

terkait dengan siswa terutama dalam pembelajaran matematika sehingga

kualitas sekolah dapat meningkat.

4. Bagi Peneliti

Sebagai pembelajaran dalam menambah pengalaman dan pengetahuan

untuk melaksanakan penelitian pendidikan khususnya di bidang

matematika.

E. Batasan Istilah

Penjelasan secara garis besar dalam upaya menghindari

kesalahpahaman perbedaan pendapat maupun pengertian dalam menafsirkan

atau mengartikan pembahasan pada penelitian ini dengan judul yakni

Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Ditinjau dari Kemampuan

Awal pada Kelas IX SMP Negeri 5 Makassar.

Page 25: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

7

1. Deskripsi

Deskripsi merupakan suatu gambaran dan lukisan yang berbentuk

karangan yang sesuai dengan kenyataannya.

2. Kemampuan Berpikir Kreatif

Peneliti menggunakan indikator kemampuan berpikir kreatif menurut

Silver (Mulyaningsih, 2018:34) yang berpendapat bahwa indikator

kemampuan berfikir kreatif yaitu:

a. Kefasihan atau fluency (siswa mampu dalam menyelesaikan masalah

dengan memberikan bermacam-macam jawaban).

b. Fleksibilitas atau flexibility (siswa mampu dalam menyelesaikan masalah

tidak hanya dengan satu cara tetapi bisa memberikan cara lain).

c. Kebaruan atau novelty (siswa mampu menyelesaikan suatu masalah

dengan jawaban yang tidak biasa dilakukan oleh siswa lainnya).

3. Kemampuan Awal

Kemampuan awal adalah kemampuan yang sudah dimiliki siswa

sebelum proses pendidikan dan pembelajaran berlangsung. Kemampuan

awal juga bisa dijadikan syarat untuk dapat mengikuti proses pembelajaran

dan berperan penting dalam proses belajar mengajar selanjutnya, begitu

pula pada pembelajaran matematika pada materi sistem persamaan linear

dua variabel (SPLDV).

4. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Untuk menyelesaikan cara menghitung sistem persamaan linear dua

variabel (SPLDV) dapat diselesaikan dengan metode sebagai berikut:

Page 26: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

8

a. Metode substitusi yaitu dengan cara mengganti salah satu variabel atau

peubah.

b. Metode eliminasi yaitu dengan cara menghilangkan salah satu variabel

atau peubah dengan lebih dahulu menyamakan koefisien pada persamaan.

c. Metode campuran atau metode gabungan, yaitu dengan cara

menggunaakan dua metode yakni metode eliminasi dan metode substitusi

dalam menyelesaikan persamaan.

Page 27: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HASIL-HASIL PENELITIAN RELEVAN

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Matematika

Matematika adalah ilmu pengetahuan yang sering dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari dimana manusia secara umum telah mengartikan bahwa

matematika ialah berhubungan dengan angka, perhitungan, maupun bentuk secara

umum seperti segitiga, persegi, segi empat dan lainnya. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Sunarsi, 2009:31) bahwa matematika merupakan ilmu

mengenai bilangan dan berhubungan dengan bilangan serta metode manipulasi

yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan bilangan. Bahasa matematika

berasal dari kata latin math, yaitu matematika. Matematika awalnya berasal dari

kata yunani matematika dan berarti sesuatu seperti belajar. Pertama kata tersebut

berasal dari kata knowledge atau matematika yang berarti pengetahuan. Kata

mathematike dikaitkan dengan kata lain yang sangat mirip, mathei atau mathenei

yang berarti belajar (berpikir). Berdasarkan sejarah awal, kata matematika dapat

diartikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui pemikiran dan penalaran.

Matematika biasanya dimaknai dengan mudah dan akurat karena mengingat

banyak kelebihannya dan keterkaitannya dengan ilmu lain. Deskripsi matematika

bersifat kondisional tergantung pada siapa yang menafsirkannya. Misalnya, jika

seseorang tertarik pada angka, matematika diartikan sebagai kumpulan angka

yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah aritmatika.

Page 28: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

10

Menurut Hamzah dan Muhlisrarini (2014:47) matematika mempunyai sisi

teoritis dan sisi terapan atau praktis, yang dapat dibagi menjadi matematika

terapan, matematika sekolah, dan matematika murni. Disisi lain, Johnsong dan

Rising (Suherman, 2001:19) menyatakan matematika merupakan bukti logis, pola

pemikiran, dan organisasi pola, matematika merupakan istilah dari bahasa yang

diartikan dengan jelas, tepat dan cermat, dengan simbol dan padat sebagai

representasi, lebih merupakan bahasa simbol pada ide dibanding suara.

Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan

ide, proses dan penalaran (Ramdani, 2006:4). Matematika berarti ilmu

pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar (Suherman, 2001:19).

Berdasarkan pendapat diatas, hakikatnya pembelajaran matematika adalah

ilmu pengetahuan eksak yang berhubungan dengan bilangan dan matematika

terbentuk karena proses dan penalaran.

2. Kemampuan Berpikir Kreatif

a. Kemampuan

Kemampuan (ability) berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan

beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah kesanggupan atau

kecakapan seorang individu dalam menguasai suatu keahlian dan digunakan

untuk mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan (Fitriani dan Yunita

Wardianti, 2014:143). Chaplin (Kusumaningrum, 2017:12) kemampuan adalah

kekuatan untuk mengerjakan sesuatu.

Kemampuan adalah keahlian seseorang untuk memperoleh suatu

keterampilan dan menggunakannya untuk melakukan berbagai tugas dalam

suatu pekerjaanya. Lebih lanjut, Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge

Page 29: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

11

(2008:57) mengemukakan bahwa kemampuan manusia pada dasarnya dapat

dibagi menjadi dua faktor, sebagai berikut:

1. Kemampuan Intelektual adalah kemampuan yang digunakan untuk

melakukan berbagai aktivitas mental seperti bernalar, memecahkan

masalah, dan berpikir.

2. Kemampuan Fisik adalah kemampuan yang digunakan untuk melakukan

berbagai pekerjaan seperti memerlukan daya tahan, kekuatan,

keterampilan serta karakteristik serupa.

Menurut peneliti kemampuan adalah kesanggupan seseorang dalam

mengerjakan sesuatu secara sadar baik itu melalui tenaga otot maupun otak.

b. Berpikir Kreatif

Berpikir adalah imajinasi atau kesadaran yang hadir pada diri seseorang

(Sudarma, 2013:38). Menurut Harriman (2017:120) berpikir kreatif adalah

suatu pemikiran yang berusaha menciptakan gagasan yang baru. Berpikir

kreatif merupakan serangkaian proses, termasuk memahami masalah membuat

tebakan dan hipotesis tentang masalah, mencari jawaban, mengusulkan bukti,

dan akhirnya melaporkan hasilnya. Menurut Siwi Febriani dan Novisita Ratu

(2018) berpikir kreatif merupakan suatu kebiasaan dari pikiran yang dilatih

dengan memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan

kemungkinan-kemungkinan baru, membuat sudut pandang yang menakjubkan

dan membangkitkan ide-ide yang tak terduga. Berpikir kreatif dapat juga

diartikan sebagai perpaduan antara berpikir divergen dan berpikir logis yang

berdasarkan pada naluri tetapi masih dalam kesadaran. Matematika pada

hakikatnya berkaitan dengan struktur dan gagasan abstrak yang tersusun secara

Page 30: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

12

sistematis dan logis melalui berpikir deduktif, sehingga diperlukan proses

berpikir ketika mempelajari matematika. Berpikir kreatif adalah bagian dari

kecakapan hidup yang dibutuhkan siswa untuk menghadapi kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semakin meningkat, tuntutan, persaingan

global, serta tantangan yang semakin erat. Berikut terdapat bebarapa

pemahaman tentang berpikir kreatif matematis dari para ahli:

1) Siswono (2006:1)

Berpikir kreatif adalah suatu proses yang kita gunakan ketika memiliki

ide-ide baru atau menggabungkan ide-ide yang belum pernah dilakukan

sebelumnya.

2) Noer (2011:104)

Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk memunculkan ide

dan metode baru untuk memecahkan persoalan matematika.

3) Mursidik (2015:26)

Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan untuk

menenmpatkan beberapa objek yang ada dan menggabungkannya ke

dalam bentuk yang berbeda untuk tujuan yang baru.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka berpikir kreatif dalam

penelitian ini adalah memahami hal-hal baru dari masalah untuk menciptakan

hal-hal baru atau menciptakan beberapa solusi untuk berbagai masalah

tersebut.

c. Kemampuan Berpikir Kreatif

Kemampuan berpikir kreatif adalah keterampilan yang diperlukan

seseorang untuk dapat menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan sosial

Page 31: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

13

dan pribadinya. Menurut Siswono (2005:15) kemampuan berpikir kreatif

adalah kemampuan seorang siswa untuk memahami suatu masalah dan

menemukan solusi dengan menggunakan metode dan strategi yang berbeda.

Menurut Mahmudi (2010:2), kemampuan berpikir kreatif merupakan

kemampuan berpikir yang mengarah pada pendekatan baru, cara pandang baru,

wawasan baru, serta cara baru dalam memahami sesuatu.

Silver (Siswono, 2006:2) mengemukakan kefasihan, fleksibilitas, dan

kebaruan sebagai indikator dalam menilai berpikir kreatif siswa berdasarkan

pemecahan masalah. Masalah yang belum terselesaikan adalah bagian dari

resolusi masalah. Ketiga indikator tersebut diijelaskan secara rinci dibawah ini:

1. Kefasihan yaitu keragaman atau berbagai macam jawaban atas masalah

yang dibuat oleh siswa dengan hasil jwaban yang tepat dan benar.

2. Fleksibilitas yaitu kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dengan

berbagai cara yang berbeda.

3. Kebaruan yaitu kemampuan siswa untu menanggapi masalah dengan

beberapa jawaban yang berbeda tetapi dengan hasil yang benar, atau untuk

memberikan jawaban yang umumnya tidak dibuat oleh individu (siswa)

pada tingkat perkembangan atau pengetahuannya.

Adapun indikator berpikir kreatif menurut Munandar (Novita Eva,

2017:15) ada empat, yaitu:

a) Aspek kelancaran (fluency) meliputi kemampuan:

I. Mampu menyelesaikan serta memberikan berbagai jawaban dalam suatu

masalah;

Page 32: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

14

II. Memberikan beberapa pernyataan atau contoh mengenai situasi atau

konsep yang telah ditentukan.

b) Aspek keluwesan (flexibility) meliputi kemampuan:

I. Menggunakan berbagai macam prosedur untuk menyelesaikan soal.

II. Menyajikan berbagai macam pernyataan atau model yang terkait dengan

konsep atau situasi matematika tertentu.

c) Aspek kebaruan (Originality) meliputi kemampuan:

I. Memakai metode baru, tidak biasa, atau unik untuk memecahkan masalah.

II. Menyajikan pernyataan atau contoh baru, tidak biasa, atau unik.

d) Aspek keterincian (Elaboration) kemampuan yang dimuat: Mendeskripsikan

secara runtut, koheren, dan terperinci mengenai prosedur matematis, situasi,

atau hasil matematis tertentu.

Torrance (Suparman, 2017:34) juga mengemukakan pendapat tentang

indikator kemampuan berpikir kreatif sebagai berikut:

1. Fluency (Kelancaran) adalah memiliki banyak ide/gagasan dalam

berbagai kategori.

2. Flexibility (Keluwesan) adalah memiliki gagasan/ide yang beragam.

3. Originality (Keaslian) adalah memiliki gagasan atau ide baru untuk

menyelesaikan persoala.

4. Elaboration (Elaborasi) adalah menguraikan ide atau gagasan dalam

memecahkan masalah secara rinci.

Menurut Ghufron dan Rini Risnawita S (2014:144) kemampuan

berpikir kreatif memiliki aspek yaitu sebagai berikut:

Page 33: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

15

1. Kelancaran Berpikir

Kemampuan untuk mengungkapkan banyak ide dan gagasan dengan

lancer.

2. Keluwesan Berpikir

Kemampuan untuk melihat banyak sudut pandang dan memberikan

banyak jawaban atas suatu maslah.

3. Keaslian Berpikir

Kemampuan memberikan jawaban yang tidak diduga dan tidak terpikirkan

oleh orang pada umumnya atau mempunyai gagasan yang belum atau

jarang diberikan orang lain.

4. Elaborasi atau Merinci

Kemampuan untuk mengembangkan dan memperkaya ide dan

kemampuan untuk menjelaskan ide secara detail.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kemampuan

berpikir kreatif yaitu kemampuan atau keterampilan untuk mengetahui masalah

dan menemukan solusi dengan metode, ide, cara, dan perspektif baru yang

berbeda. Penelitian ini mengembangkan indikator menurut Silver

(Mulyaningsih, 2018:34) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif

INDIKATOR KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

Indikator Berpikir

Kreatif Kemampuan Siswa

Kefasihan Siswa dapat memecahkan masalah dengan

memberikan beberapa jawaban.

Fleksibilitas.

Siswa tidak hanya dapat memecahkan

masalah dengan satu cara, tetapi juga dapat

membuat cara lain dari perspektif yang

berbeda.

Page 34: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

16

Pada penelitian ini untuk menilai tingkat kemampuan berpikir kreatif

siswa, menggunakan pendapat Siswono (2018:40) yang dikelompokan menjadi

5 tingkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yaitu:

a. Tingkat ke-4 (sangat kreatif) terdiri dari siswa yang dapat menunjukkan

aspek kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan daalam menyelesaikan masalah.

b. Tingkat ke-3 (kreatif) yakni siswa dapat menunjukkan aspek kefasihan dan

fleksibilitas atau aspek kefasihan dan kebaruan dalam memecahkan

masalah.

c. Tingkat ke-2 (cukup kreatif) yakni siswa dapat menunjukkan aspek

fleksibilitas atau kebaruan dalam memecahkan masalah.

d. Tingkat ke-1 (kurang kreatif) yakni siswa hanya dapat menunjukkan aspek

kefasihan dalam memecahkan masalah.

e. Tingkat ke-0 (tidak kreatif) yakni siswa tidak dapat menyelesaikan atau

menunjukkan ketiga aspek indikator dalam memecahkan masalah.

3. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Persamaan linear dua variabel adalah persamaan dua variabel, dan pangkat

maksimum suatu variabel adalah 1. Misalnya:

a. 3p – 2q = 6 variabel p dan q masing-masing berpangkat 1

b. 3y = x – 5 variabel x dan y masing-masing berpangkat 1

Terdapat tiga metode yang dapat digunakan dalam menyelesaikan sistem

persamaan linear dua variabel (SPLDV) yaitu:

Kebaruan Siswa dapat menyelesaikan suatu masalah

dengan jawaban yang tidak biasa dilakukan

oleh siswa lainnya.

Page 35: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

3

Page 36: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

17

a. Metode Eliminasi

Eliminasi yaitu menghilangkan atau membuang. Metode ini digunakan

untuk mengubah nilai suatu variabel dalam satu persamaan ke persamaan

lainnya.

b. Metode Substitusi

Substitusi atau pengganti/penenmpatan, adalah suatu cara untuk mengganti

suatu variabel dengan variabel lain yang sama dengan persamaan yang ada.

c. Metode Grafik

Sesuai dengan namanya, metode ini menggunakan grafik untuk

mendapatkan sekumpulan solusi atau himpunan penyelesaian yang cukup

akurat. Metode ini membutuhkan kertas grafik. Berikut langkah-langkah

yang digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel

(SPLD) dengan metode grafik:

1. Menentukan nilai (x,y) terlebih dahulu untuk setiap persamaan.

2. Kemudian gambar grafik untuk kedua persamaan pada kertas berpetak

atau sumbu yang sudah disiapkan sebelumnya.

3. Tentukan titik potong antara dua grafik dimana titik potong tersebut

ialah penyelesaian dari system persamaan linear dua variabel

(SPLDV).

Berikut disajikan contoh soal sistem persamaan linear dua

variabel (SPLDV) yang memenuhi indikator kemampuan berpikir

kreatif.

Page 37: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

3

Page 38: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

18

Tabel 2.2 Indikator kemampuan berpikir kreatif dan soal sistem

persamaan linear dua variabel (SPLDV)

No. Indikator

Kemampuan

Berpikir Kreatif

Soal Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel (SPLDV)

1.

Kefasihan

(Fluency)

Dimas memiliki uang sebanyak Rp. 50.000.

Dia ingin membeli buku dan pensil dengan

harga 1 buku yaitu Rp. 4000 dan 1 pensil

yaitu Rp. 2000. Carilah kemungkinan-

kemungkinan jumlah buku dan jumlah

pensil yang dapat Dimas beli sehingga

uangnya habis. Minimal 2 kemungkinan !

Jawab :

Dik : uang Dimas : 50.000

1 harga buku : 4000

1 harga pensil : 2000

Dit : kemungkinan yang terjadi?

Peny :

kemungkinan (1) ......x + .....y = 50000

(4000 x 8 = 32000 ) + (2000 x 9 = 18000)

32000 + 18000 = 50000

50000 = 50000

= 50000 – 50000

= 0

Jadi kemungkinan uang Dimas habis

membeli 8 buku dan 9 pensil

Kemungkinan (2) ......x + .....y = 50.000

(4000 x 9 = 36000) + (2000 x 7 = 14000)

36000 + 14000 = 50000

50000 = 50000

= 50000 – 50000

= 0

Jadi kemungkinan uang Dimas habis

membeli 9 buku dan 7 pensil

Page 39: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

19

2.

Fleksibilitas

(Flexibility)

Umur Nadin 8 tahun lebih muda dari umur

Winy. Jumlah umur mereka adalah 72

tahun. Dari pernyataan tersebut tentukan

umur Nadin dan Winy dengan berbagai

cara!

Jawab :

Dik : umur Nadin 8 tahun lebih muda dari

umur Winy.

Jumlah : 72 tahun

Dit : berapa umur Nadin dan Winy?

Peny :

Nadin (x) x + y =72

Winy (y) 40 + y = 72

x - y = 8 y = 72 - 40

x + y = 72 + y = 32

2x = 80

x =

x = 40 (umur Nadin)

(atau)

x – y = 8 x = 8 + y y = 32

x + y = 72 x + y = 72

(8 + y) + y = 72 x + 32 = 72

2y = 72 – 8 x = 72 - 32

y =

x = 40

y = 32 (umur Winy)

jadi umur Nadin adalah 40 dan umur Winy

adalah 32

3.

Kebaruan

(novelty)

Pengusaha kayu mengekspor meja dan

kursi ke eropa dalam pengiriman pertama,

ia mengirim 4 meja dan 8 kursi dengan

harga 96 dollar sedangkan pengiriman

kedua ia mengirim 2 meja dan 1 kursi

dengan harga 27 dollar. Selesaikan soal

tersebut!

Dit : harga setiap meja dan kursi

Meja = x

Kursi = y

Peny :

4x + 8y = 96

2x + y = 27

Nilai x

4 8 96

2 1 27

4 x 1 =1 x 96 4 = 96

Page 40: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

20

2 x 8 = 8 x 27 16 = 216 –

-12 = -120

x =

x = 10

Nilai y

4 8 96 4 x 1 = 2 x 96

2 1 27 2 x 8 = 4 x 27

4 = 192

16 = 108

4 – 16 = 108 – 192

-12 = -84

y =

y = 7

jadi, nilai x dan y adalah { }.

Pada tabel diatas penulisan jawaban dari soal sistem persamaan linear

dua variabel (SPLDV) dapat dikatakan berpikir kreatif karena meliputi setiap

indikator yang digunakan yaitu kefasihan (dapat memecahkan masalah melalui

berbagai macam jawaban), fleksibilitas (dapat menyelesaikan masalah dengan

memberikan cara lain bukan hanya dengan satu cara), kebaruan (dapat

memecahkan masalah dengan jawaban yang tidak lazim atau berbeda dengan

siswa pada umumnya).

B. Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian sebelumnya merupakan hasil penelitian yang telah

terbukti kebenarannya dan digunakan oleh peneliti sebagai pembanding untuk

Page 41: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

20

penelitian ini. Hasil penelitian sebelumnya yang digunakan peneliti adlah

sebagai berikut:

Page 42: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

21

a. Mulyaningsih (2018)

Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa ketiga subjek mampu

menunjukkan kemampuan berpikir kreatif dan dengan memnyajikan indikator

kemampuan berpikir kreatif mampu mewakili tingkat kemampuan berpikir

kreatif yang berbeda. Deskripsi tingkat kemampuan berpikir kreatif pada

materi pola barisan bilangan yaitu pertama, pada tingkat kemampuan berpikir

kreatif 4 atau sangat kreatif. Subjek mampu memunculkan semua indikator

kemampuan berpikir kreatif secara baik, yaitu kefasihan, fleksibilitas dan

kebaruan dalam memecahkan suatu masalah. Kedua, subjek pada tingkat

kemampuan berpikir kreatif 3 atau kreatif mampu memunculkan dua dari tiga

indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan dan fleksibilitas yang

baik ketika memecahkan suatu masalah. Ketiga, subjek pada tingkat

kemampuan berpikir kreatif 1 atau kurang kreatif mampu memunculkan

indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan.

b. Susanti dan Chandra Novtiar (2018)

Kemampuan berpikir kreatif matematika siswa kelas VIII dalam

mengerjakan soal bangun datar adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan berpikir kreatif (kefasihan) siswa untuk menjelaskan dengan

lancar, yaitu dua siswa memenuhi indikator tersebut dan tiga siswa lainnya

tidak dapat mencapai indikator tersebut dengan presentase 65 %.

2) Kemampuan berpikir kreatif siswa dapat memberikan banyak jawaban

(fleksibilitas) artinya, tiga siswa memenuhi indikator tersebut dan dua siswa

tidak memenuhi indikator tersebut, sehingga mencapai presentase 70 %.

Page 43: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

22

3) Kemampuan berpikir kreatif siswa yang memenuhi indikator keaslian

karena siswa dapat memberikan jawaban dengan caranya sendiri. Artinya

satu orang memenuhi indikator tersebut dan empat lainnya tidak memenuhi

indikator tersebut sehingga presentasi yang dicapai adalah 50 %.

4) Kemampuan berpikir kreatif siswa dapat menguraikan jawaban secara jelas

yaitu terdapat 1 orang yang sudah memenuhi indikator tersebut dan 4 orang

lainnya belum mampu memenuhi indikator tersebut dengan mencapai

presentase 40%.

c. Sujarwo (2018)

Hasil analisis tes tertulis dan wawancara menunjukkan bahwa 2 subjek

mampu memenuhi ketiga aspek berpikir kreatif yaitu kelancaran, keluwesan,

dan keaslian sehingga kemampuan berpikir kreatifnya berada pada tingkat ke-4

(Sangat Kreatif), sedangkan satu subjek lain hanya dapat memenuhi dua aspek

berpikir kreatif yaitu kelancaran dan keluwesan sehingga kemampuan berpikir

kreatifnya masuk pada tingkat ke-3 (Kreatif).

Page 44: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, berupaya untuk

mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah

matematika. Penelitian yang mengarah kepada fakta, gejala ataupun

kejadian yang akurat serta sistematis mengenai daerah atau populasi

tertentu adalah penelitian deskriptif.

B. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi pada penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 5

Makassar, Jln. Sumba No. 15 Pattunuang Kecamatan. Wajo Kota

Makassar dengan pertimbangan yaitu sebagai berikut:

1. Dalam pembelajaran matematika diperlukan berpikir kreatif terkhusus

dalam menyelesaikan soal atau masalah yang terkait dengan materi

sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) dalam peningkatan skill

berpikir kreatif pada siswa.

2. Guru serta kepala sekolah cukup terbuka terkait untuk menerima

pembaruan proses pembelajaran khususnya matematika.

3. Penelitian tentang proses berpikir kreatif pada siswa dalam

menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di

sekolah ini belum pernah diadakan.

Page 45: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

24

C. Subjek Penelitian

Adapun subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa

kelas IX SMP Negeri 5 Makassar. Berikut langkah-langkat dalam

penentuan subjek pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti mengambil atau memilih satu kelas dari kelas IX SMP Negeri 5

Makassar untuk dijadikan sebagai subjek penelitian, kemudian

memberikan tes kemampuan awal kepada seluruh siswa berupa soal

kognitif materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).

Pemilihan kelas ini berdasarkan pertimbangan dari guru matematika

yaitu kelas yang mempunyai kemampuan matematika yang baik.

2. Berdasarkan perolehan nilai atau hasil tes awal, peneliti membagi siswa

kedalam 3 kelompok bagian, yaitu siswa dengan nilai 90–100 di

tempatkan pada kelompok tinggi, siswa dengan nilai 80–89 di

tempatkan pada kelompok sedang dan siswa dengan nilai kurang dari

80 ditempatkan pada kelompok rendah. Pengelompokan berdasarkan

nilai KKM dari sekolah tersebut. Adapun pengkategorian nilainya

untuk KKM 80 yaitu (100 – KKM) : 2 = (100 – 80) : 2 = 10 (Tim

Direktorat Pembinaan SMP, 2017:21).

3. Dari pengelompokan siswa tersebut dipilih 3 subjek, 1 orang siswa

dengan kategori tinggi, 1 orang siswa dengan kategori sedang dan 1

orang siswa dengan kategori rendah. Dengan pertimbangan dari guru

bidang studi matematika, yaitu siswa yang dianggap cukup mampu

mengekspresikan kreativitasnya dalam proses pembelajaran dan

pengerjaan soal.

Page 46: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

25

4. Peneliti memberikan soal tes kemampuan berpikir kreatif berupa soal

essay materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) kepada

subjek yang dipilih.

5. Peneliti melakukan wawancara kepada ketiga subjek tersebut mengenai

cara memecahkan masalah dari soal tes yang diberikan yakni tes

kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi sistem persamaan linear

dua variabel (SPLDV).

6. Jika data yang diinginkan peneliti belum bisa didapatkan pada subjek

yang dipilih maka peneliti mengganti atau mencari kriteria subjek yang

dibutuhkan.

D. Prosedur Penelitian

Ada tiga tahap yang dilakukan pada penelitian ini yakni:

1. Tahap Kesiapan (Persiapan)

Adapun persiapan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian

antara lain:

a. Memohon izin kepada Kepala SMP Negeri 5 Makassar.

b. Membuat rancangan instrumen penelitian yakni instrumen soal serta

pedoman wawancara.

c. Melakukan validasi terkait instrumen soal tes yang telah dibuat.

2. Tahap Pelaksanaan

Peneliti melaksanakan penelitian ini dengan tahap sebagai berikut:

a. Menetapkan kelas yang menjadi subjek penelitian dan menentukan

jadwal penelitian.

Page 47: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

26

b. Melaksanakan tes kemampuan awal berupa soal kognitif berdasarkan

jadwal yang telah ditetapkan.

c. Memeriksa jawaban masing-masing siswa dan mengidentifikasi

kreativitas siswa dalam menjawab soal tes kemampuan awal.

d. Memberi tes essay kemampuan berpikir kreatif berupa soal materi

sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) kepada siswa yang

menjadi subjek penelitian. Peneliti menjelaskan petunjuk pengerjaan

soal dan pada saat siswa mengerjakan soal, peneliti bertugas sebagai

pengawas.

e. Mengklasifikasikan jawaban siswa sesuai dengan indikator berpikir

kreatif.

f. Melakukan wawancara kepada subjek yang tepilih untuk

diwawancarai.

g. Mencatat dan mengumpulkan semua data lapangan berupa hasil tes,

dokumen dan observasi langsung selama penelitian.

h. Menganalisis semua data yang dikumpulkan.

i. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian dan menuliskan

laporannya.

j. Meminta surat bukti telah melakukan penelitian dari kepala SMP

Negeri 5 Makassar.

k. Penyusunan laporan.

3. Tahap Akhir

Page 48: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

27

Pada tahap akhir dilakukan analisis data, dengan mereduksi data,

menyaji data, serta menarik atau membuat kesimpulan dari hasil yang

diperoleh.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian terdiri dari instrumen utama yaitu peneliti itu

sendiri serta didukung oleh instrument-instrumen lainnya, yaitu:

1. Tes Kemampuan Awal

Tes kemampuan awal berupa soal yang menggambarkan tentang

kemampuan yang dimiliki masing-masing siswa pada materi yang telah

diajarkan sebelumnya utamanya materi sistem persamaan linear dua

variabel (SPLDV). Soal tes berupa soal pilihan ganda yang telah

dirancang langsung dari peneliti serta divalidasi oleh validator yakni

Amri, S.Pd., M.M dan Abdul Gaffar, S.Pd., M.Pd sebelum diujikan

kepada siswa. Tes kemampuan awal kemudian diberikan kepada kelas

yang telah dipilih melalui informasi yang telah didapatkan dari guru

mata pelajaran matematika.

2. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Tes kemampuan berpikir kreatif siswa yang mengacu pada

indikator kemampuan berpikir kreatif dari Silver yaitu kefasihan

(fluency), fleksibilitas (flexibility), dan kebaruan (novelty). Bentuk tes

dalam penelitian ini berbentuk soal essay materi sistem persamaan

linear dua variabel (SPLDV). Tes essay yang diberikan berfungsi

Page 49: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

27

untuk melihat bagaimana cara subjek menyelesaikan soal atau masalah

terkait materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).

Page 50: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

28

3. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara adalah instrument non/bukan tes dengan

beberapa pertanyaan yang digunakan peneliti untuk dapat dijadikan

sebagai pedoman atau acuan untuk memperoleh informasi/data subjek

dengan metode tanya jawab (Ramlan, 2019:28). Wawancara dalam

penelitian ini dilakukan untuk memverifikasi dan mengkaji lebih

dalam mengenai hasil tes kemampuan berpikir kreatif pada subjek.

Wawancara yang dilakukan terkait dengan alasan siswa memilih

strategi penyelesaian dan kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikan

soal yang diberikan sewaktu tes.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Tes

Pada penelitian ini data dikumpulkan dengan teknik tes yang di

lakukan dengan memberikan instrumen tes yang merupakan seperangkat

soal atau pertanyaan dengan tujuan memperoleh data tentang

kemampuan siswa terutama pada aspek kognitf, Yudhanegara (Ramlan,

2019:28). Teknik tes dalam penelitian ini adalah salah satu metode atau

teknik pengumpulan data dimana peneliti memberikan tugas berbentuk

tes tertulis yaitu soal essay yang diberikan kepada subjek penelitian agar

memperoleh skor yang dapat digunakan untuk menentukan subjek yang

mau diwawancarai nantinya. Pada saat pelaksanaan tes, siswa diberi

waktu untuk menyelesaikan soal yang diberikan tanpa melihat jawaban

dari siswa lain ataupun membuka buku.

Page 51: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

29

2. Teknik Wawancara

Wawancara yaitu pertemuan 2 orang atau lebih untuk bertukar ide

dan informasi melalui tanyajawab, hingga dapat di kontruksikan makna

pada suatu topik tertentu (Saffawati, 2019:54). Wawancara dilakukan

melalui tanya jawab dan/atau percakapan baik yang secara langsung

maupun yang tidak langsung. Adapun pengertian wawancara langsung

yaitu wawancara dilakukan yang secara langsung antar pewawancara

dengan yang diwawancarai tanpa menggunakan/melalui perantara,

sedangkan wawancara tidak langsung yaitu wawancara dilakukan dimana

pewawancara akan menanyakan suatu hal dengan melalui perantara

orang lain atau media.

Adapun teknik wawancara yang digunakan dengan wawancara

semi terstruktur. Tujuan wawancara tersebut untuk mengetahui alasan

subjek dalam menyelesaikan soal tes kemampuan berpikir kreatif.

Pewawancara memberi kebebasan subjek mengenai apa saja yang

berhubungan dengan permasalahan yang diberikan. Tujuannya yaitu

untuk meminimalkan pengaruh pewawancara terhadap subjek.

Disamping itu, pewawancara seminimal mungkin membantu subjek

dalam menjawab permasalahan untuk mengarah ke arah jawaban yang

dikehendaki pewawancara, seperti memberi petunjuk atau motivasi yang

dapat mempengaruhi proses berpikir subjek.

Page 52: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

30

G. Teknik Analisis Data

Adapaun teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Hasil Tes Kemampuan Awal

Hasil jawaban tes kemampuan awal dianalisis dengan memeriksa

jawaban siswa terlebih dahulu kemudian memberi skor pada setiap

jawaban siswa, untuk mendapatkan skor total dari hasil jawaban siswa

menggunakan rumus

Selanjutnya

mengelomppokan hasil jawaban siswa berdasarkan standar perolehan

nilai yang telah ditentukan. Adapun pengklasifikasiannya dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Standar Prolehan Nilai Siswa

Kategori Nilai yang diperoleh

Tinggi 90 – 100

Sedang 80 – 89

Rendah < 80

(Tim Direktorat Pembinaan SMP, 2017:21).

Kemudian memilih satu orang dari setiap kelompok untuk diberi soal

kemampuan berpikir kreatif.

2. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Hasil jawaban tes kemampuan berpikir siswa dianalisis kemampuan

berpikir kreatifnya dengan memeriksa hasil jawaban siswa kemudian

mengklasifikasi dalam 3 kategori. Adapun pengkategorian berpikir

kreatif menurut Siswono (2008:40) merumuskan tingkat kemampuan

berpikir kreatif dalam matematika seperti pada tabel berikut:

Page 53: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

31

Tabel 3.2 Tingkatan Berpikir Kreatif

Tingkat Karakteristik

Tingkat 4

(Sangat Kretif)

Siswa dapat menunjukkan kefasiha,

fleksibilitas, dan kebaruan dalam

menyelesaikan maupun mengajukan masalah.

Tingkat 3

(Kreatif)

Siswa dapat menunjukkan kefasihan dan

kebaruan atau kefasihan dan fleksibilitas

dalam mengajukan maupun memecahkan

masalah.

Tingkat 2

(Cukup Kreatif)

Siswa dapat menunjukkan kebaruan atau

fleksibilitas dalam mengajukan maupun

mengajukan masalah.

Tingkat 1

(Kurang Kreatif)

Siswa dapat menunjukkan kefasihan dalam

memecahkan maupun mengajukan masalah.

Tingkat 0

(Tidak Kreatif)

Siswa tidak dapat menunjukkan ketiga aspek

indikator berpikir kreatif.

Setelah mengklasifikasi hasil jawaban siswa dilakukan wawancara

kepada siswa terkait hasil jawabannya.

3. Hasil Wawancara

Hasil wawancara peneliti dengan siswa kategori tinggi, sedang,

dan rendah berdasarkan kemampuan berpikir kreatif. Peneliti

mengumpulkan data hasil wawancara siswa, kemudian peneliti

memverifikasi hasil wawancara dan hasil kerja kemampuan berpikir

kreatif siswa agar data yang diperoleh dapat dikatakan valid serta

menarik kesimpulan dari data yang didapatkan.

H. Keabsahan Data

Keabsahan data yaitu konsep penting pada penelitian kualitatif.

Dengan menguji keabsahan data, peneliti dapat lebih yakin bahwa data

yang diperoleh benar-benar valid. Ada beberapa jenis uji keabsahan data

dalam penelitian kualitatif, namun pada penelitian ini menggunakan teknik

Page 54: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

32

triangulasi. Menurut Sugiyono (2018:273) Triangulasi didefinisikan

sebagai pemeriksaan data dari sumber yang berbeda dengan cara yang

berbeda dan pada waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini triangulasi

yang digunakan adalah triangulasi teknik/metode yang dilakukan dengan

membandingkan hasil tes dan hasil wawancara subjek untuk

memverifikasi keabsahan data.

Page 55: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dikemukakan data hasil penelitian dan pembahasan

tentang kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal sistem

persamaan linear dua variabel (SPLDV) ditinjau dari kemampuan awal pada siswa

kelas IX SMP Negeri 5 Makassar.

A. Hasil Tes Kemampuan Awal

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IX C10 SMP Negeri 5

Makassar, Jln. Sumba No. 15 Pattunuang, Kecamatan. Wajo, Kota Makassar

tahun ajaran 2021/2022 yang dilakukan secara virtual pada hari Senin, 6

September 2021 dengan jumlah siswa sebanyak 23 orang. Adapun hasil

pekerjaan tes kemampuan awal siswa kelas IX SMP Negeri 5 Makassar dapat

dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa

No. Skor Inisial Nama Siswa Kategori

1 90 NA Tinggi

2 90 DAM Tinggi

3 80 YA Sedang

4 80 SAM Sedang

5 80 SAA Sedang

6 80 MDF Sedang

7 80 HTP Sedang

8 80 ATU Sedang

9 70 ZAP Rendah

10 70 NEP Rendah

11 70 NIM Rendah

12 70 MNA Rendah

13 70 MFR Rendah

14 70 FDP Rendah

15 60 NAS Rendah

Page 56: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

34

No. Skor Inisial Nama Siswa Kategori

16 60 MYQ Rendah

17 60 AFH Rendah

18 60 AZP Rendah

19 50 AM Rendah

20 30 NPN Rendah

21 30 LR Rendah

22 30 AL Rendah

23 10 NAA Rendah

Dari tes kemampuan awal diatas diperoleh kategori tinggi sebanyak 2

orang, kategori sedang sebanyak 6 orang, dan kategori rendah sebanyak 15

orang berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan. Dari pengelompokan siswa

tersebut dipilih 3 subjek yaitu subjek DAM siswa dengan kategori tinggi, YA

siswa dengan kategori sedang dan ZAP siswa dengan kategori rendah, dengan

pertimbangan dari guru bidang studi matematika, yaitu siswa yang dianggap

cukup mampu mengekspresikan kreativitasnya dalam proses pembelajaran dan

pengerjaan soal.

B. Pengkodean Subjek Penelitian

Subjek penelitian dipilih berdasarkan hasil tes kemampuan awal siswa

yang masing-masing berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Adapun

pengkodean subjek penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.2 Pengkodean Subjek Penelitian

No. Tipe Kemampuan Kode Subjek

1 Kemampuan Tinggi KT

2 Kemampuan Sedang KS

3 Kemampuan Rendah KR

Page 57: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

35

Untuk memudahkan dalam menganalisis data pada bagian ini, maka

setiap petikan dialog diberikan kode tertentu. Untuk petikan dialog

pewawancara diberi kode “W” dan untuk petikan subjek tinggi diberi kode

“KT”, untuk subjek sedang diberi kode “KS”, dan untuk subjek rendah diberi

kode “KR”. Kemudian untuk kode “W1-01” artinya kode setelah “W” yakni

indikator pertama untuk pewawancara dan dua digit angka setelahnya “01”

yakni kode untuk pertanyaan pertama, kemudian kode “ST1-01” artinya kode

setelah “ST” yaitu subjek tinggi lalu angka “1” setelahnya yaitu kode untuk

indikator pertama dan dua digit angka setelahnya “01” yakni kode untuk

jawaban dari pertanyaan pertama.

C. Paparan Data

Berikut paparan data hasil tes kemampuan berpikir kreatif dan

wawancara dari ketiga subjek, guna memperjelas data hasil pekerjaan subjek

yang telah dianalisis disajikan soal tes kemampuan berpikir kreatif yaitu:

1. Anto mempunyai uang sebanyak Rp. 162.000 yang ingin diberikan kepada

anak-anak dan remaja, dia ingin memberikan Rp. 6.000 kepada setiap

anak-anak dan memberikan 2 kali lipatnya kepada remaja. Carilah

kemungkinan-kemungkinan berapa orang anak-anak dan remaja yang

dapat diberikan Anto sehingga uangnya habis?

2. Ifah lebih tua dari Ucy. Jumlah umur mereka adalah 44 tahun dan selisih

umur mereka adalah 8 tahun. Tentukan umur Ifah dan Ucy dengan

berbagai cara!

3. Nadia membeli 4 telur ayam dan 3 telur bebek seharga Rp. 17.000 dan

Wina membeli 3 telur ayam dan 4 telur bebek seharga Rp. 18.000. Tentukan

harga 1 telur bebek dan 1 telur ayam!

Page 58: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

34

Berikut penjelasan dari hasil analisis dari jawaban tes kemampuan berpikir

kreatif dan wawancara dari ketiga subjek:

Page 59: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

36

1. Subjek KT (Kemampuan Tinggi)

a. Data Hasil Pekerjaan Subjek Tinggi untuk Tes Kemampuan Berpikir

Kreatif serta Wawancara untuk Soal Nomor 1 yakni Indikator

Kefasihan

Berikut hasil pekerjaan subjek tinggi untuk tes essay kemampuan

berpikir kreatif materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) untuk

indikator kefasihan dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Hasil Jawaban Subjek KT pada Tes Essay Kemampuan

Berpikir Kreatif Soal Nomor 1

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat jawaban tes kemampuan

berpikir kreatif subjek KT untuk soal essay nomor 1, subjek KT

mengerjakan soal dengan benar. subjek dapat memberikan berbagai macam

jawaban dengan membuat 2 kemungkinan yang berbeda.

Selanjutnya dilakukan wawancara untuk memperkuat hasil tes essay

kemampuan berpikir kreatif subjek KT dalam mengerjakan soal sistem

persamaan linear dua variabel (SPLDV). Berikut petikan hasil wawancara

Page 60: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

37

subjek KT untuk soal essay kemampuan berpikir kreatif siswa untuk

indikator kefasihan pada soal nomor 1.

Kode Uraian

W1-01

KT1-01

W1-02

Coba lihat soal nomor 1 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Yang diinginkan dari soalnya yaitu mencari kemungkinan-

kemungkinan yang dapat diberikan anto sehingga uangnya habis

kak.

Baik dek. Bagaimana caranya menemukan kemungkinan-

kemungkinan dari soal tersebut?

KT1-02

W1-03

KT1-03

W1-04

Caranya kak yaitu berapa dikali 6 ribu dan dikali 12 ribu lalu

dijumlahkan mengasilkan 162 ribu

Jelaskan perbedaan kemungkinan-kemungkinan dari jawaban

yang adik tuliskan!

Perbedaannya itu kak, untuk kemungkinan pertama yaitu 11

anak-anak dan 8 remaja, kemudian kemungkinan kedua yaitu, 15

anak-anak dan 6 remaja

Baik dek terimakasih

Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek KT untuk indikator

kefasihan soal nomor 1, dilihat bahwa subjek KT mengetahui maksud yang

diinginkan dari soal, pada kutipan (KT1-02) subjek KT bisa menjelaskan

proses dan caranya mengerjakan soal dengan benar dan tepat, selanjutnya

pada kutipan wawancara (KT1-03) subjek KT juga dapat membedakan

kemungkinan pertama dan kemungkinan kedua dari hasil pekerjaannya.

Berdasarkan hasil tes soal nomor 1 dan wawancara dengan subjek

KT menunjukkan bahwa subjek KT dapat menjawab soal dengan tepat dan

benar serta memberikan jawaban yang beragam atau bermacam-macam.

Page 61: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

38

d. Data Hasil Pekerjaan Subjek Tinggi untuk Tes Kemampuan Berpikir

Kreatif serta Wawancara untuk Soal Nomor 2 yakni Indikator

Fleksibilitas

Berikut hasil pekerjaan subjek tinggi untuk tes essay kemampuan

berpikir kreatif materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) untuk

indikator fleksibilitas dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Hasil Jawaban Subjek KT pada Tes Essay Kemampuan

Berpikir Kreatif Soal Nomor 2

Berdasarkan gambar 4.2 jawaban tes kemampuan berfikir kreatif

subjek KT untuk soal essay nomor 1, subjek KT mengerjakan soal dengan

baik dan benar. Subjek dapat memberikan jawaban dengan berbagai cara

dengan menuliskan 2 cara yang berbeda dengan jawaban akhir yang benar

dan sama.

Selanjutnya dilakukan wawancara untuk memperkuat hasil tes essay

kemampuan berpikir kreatif subjek KT dalam mengerjakan soal sistem

persamaan linear dua variabel (SPLDV). Berikut petikan hasil wawancara

Page 62: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

39

subejk KT untuk soal essay kemampuan berpikir kreatif siswa untuk

indikator fleksibilitas pada soal nomor 2:

Kode

Uraian

W2-01

KT2-01

W2-02

KT2-02

W2-03

KT2-03

W2-04

Coba lihat soal nomor 2 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Menentukan umur Ifah dan Uci dengan berbagai cara kak

Berapa cara yang adik gunakan untuk menyelesaikan soal

tersebut?

Dua cara kak

Coba jelaskan perbedaan kedua cara yang adik gunakan!

Pertama eliminasi kak yaitu dengan menghilangkan salah

satu varibel dengan cara menyamakan koefisien lalu

dikurangkan sehingga variabel yang satu dapat diketahui

nilainya begitu juga variabel sebaliknya. Kemudian kedua

yaitu dengan cara substitusi yaitu dengan cara mengganti

salah satu variabel dengan nilai variabel yang telah dketahui

kak begitu juga variabel sebaliknya kak.

Ohiyee dek

Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek KT untuk indikator

fleksibilitas soal nomor 2, dilihat bahwa subjek KT mengetahui maksud dari

soal, dapat dilihat pada kutipan (KT2-03) subjek KT mampu menjelaskan

cara penyelesaian soal dengan cara yang berbeda-beda dengan

menggunakan 2 cara yang hasil akhirnya tepat.

Berdasarkan hasil tes soal nomor 2 dan wawancara dengan subjek

KT dapat menjawab soal dengan tepat dan menyajikan jawaban dengan

berbagai cara.

Page 63: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

40

e. Data Hasil Pekerjaan Subjek Tinggi untuk Tes Kemampuan Berpikir

Kreatif serta Wawancara untuk Soal Nomor 3 yakni Indikator

Kebaruan

Berikut hasil pekerjaan subjek tinggi untuk tes essay kemampuan

berpikir kreatif materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) untuk

indikator kebaruan dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Hasil Jawaban Subjek KT pada Tes Essay Kemampuan

Berpikir Kreatif Soal Nomor 3

Berdasarkan gambar 4.3 jawaban tes kemampuan berfikir kreatif

subjek KT untuk soal essay soal nomor 3, subjek KT mengerjakan soal

dengan benar dan baik, subjek KT menuliskan jawaban yang solusinya

berbeda dengan solusi-solusi yang ada.

Selanjutnya dilakukan wawancara untuk memperkuat hasil tes essay

kemampuan berpikir kreatif subjek KT dalam mengerjakan soal sistem

pesamaan linear dua variabel (SPLDV). Berikut petikan hasil wawancara

subjek KT untuk soal essay kemampuan berpikir kreatif siswa untuk indikator

kebaruan pada soal nomor 3:

Page 64: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

41

Kode

Uraian

W3-01

KT3-01

W3-02

KT3-02

W3-03

KT3-03

W3-04

KT3-04

W3-05

Coba lihat soal nomor 3 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Menentukan harga 1 telur bebek dan 1 telur ayam kak

Dari mana adik menemukan ide dalam menyelesaikan soal

tersebut?

Sesuai dari pemikiranku kak

Mengapa adik langsung memisalkan 4 telur ayam itu sama

dengan 8 ribu dan 3 telur bebek sama dengan 9 ribu begitu

juga 3 telur ayam sama dengan 6 ribu dan 4 telur bebek sama

dengan 12 ribu?

Awalnya saya membagi 2 dulu 17 ribu menjadi 9 ribu dengan

8 ribu kak, baru saya bagi dengan jumlah telur yang dibeli

yang bisa dibagi habis yaitu 9 ribu bisa dibagi habis dengan 3

dan 8 ribu bisa dibagi habis dengan 4, begitu juga dengan 18

ribu membagi duanya yang habis dibagi 3 dan habis dibagi 4

dan jumlahnya 18 ribu sehingga mendapatkan 6 ribu dan 12

ribu dan hasil dari keduanya harga 1 telur ayam adalah 2

ribu dan harga 1 telur bebek adalah 3 ribu kak

Apa perbedaan metode yang adik gunakan dalam

menyelesaikan soal tersebut dengan metode yang digunakan

pada umumnya?

Metode pada umumnya menggunakan eliminasi, substitusi

ataupun grafik kak, sedangkan yang saya gunakan sesuai

hasil pengamatan.

Ohiyee dek terima kasih

Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek KT untuk indikator

kebaruan soal nomor 3, dilihat bahwa subjek KT bisa menangkap maksud

dari soal nomor 3, dilihat pada kutipan wawancara (KT3-03) subjek dapat

mengemukakan dengan baik cara penyelesaian yang subjek gunakan pada

soal nomor 3, kemudian pada kutipan (KT3-04) subjek juga mampu

membedakan metode yang digunakan pada umunya sehingga

menyelesaikan soal tersebut dengan caranya sendiri.

Berdasarkan hasil tes soal nomor 3 dan wawancara dengan subjek

KT memperlihatkan bahwa subjek KT dapat menjawab dan menyelesaikan

soal dengan cara kerja baru yang jarang digunakan oleh siswa lain.

Page 65: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

42

2. Subjek KS (Kemampuan Sedang)

a. Data Hasil Pekerjaan Subjek Sedang untuk Tes Kemampuan Berpikir

Kreatif serta Wawancara untuk Soal Nomor 1 yakni Indikator

Kefasihan

Berikut hasil pekerjaan subjek sedang untuk tes essay kemampuan

berpikir kreatif materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) untuk

indikator kefasihan dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Hasil Jawaban Subjek KS pada Tes Essay Kemampuan

Berpikir Kreatif Soal Nomor 1

Berdasrkan gambar 4.4 jawaban tes kemampuan berfikir kreatif

subjek KS untuk soal essay nomor 1, subjek KS mampu mengerjakan soal

dengan baik dan tepat. Subjek KS dapat memberikan berbagai macam

jawaban dengan membuat 2 kemungkinan yang berbeda.

Selanjutnya dilakukan wawancara untuk memperkuat hasil tes

essay kemampuan berpikir kreatif subjek KS dalam mengerjakan soal

sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Berikut petikan hasil

wawancara subjek KS untuk soal essay tes kemampuan berpikir kreatif

siswa untuk indikator kefasiahan pada soal nomor 1:

Page 66: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

43

Kode Uraian

W1-01

KS1-01

W1-02

Coba lihat soal nomor 1 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi sehingga uang

yang dimiliki anto habis diberikan kepada anak-anak dan

remaja kak

Baik dek. Bagaimana caranya menemukan kemungkinan-

kemungkinan dari soal tersebut?

KS1-02

W1-03

KS1-03

W1-04

Saya kalikan jumlah uang yang ingin diberikan kepada anak-

anak dan remaja lalu saya jumlahkan keduanya sehingga

hasilnya 162 ribu kak

Jelaskan perbedaan kemungkinan-kemungkinan dari jawaban

yang adik tuliskan!

Perbedaannya kak, kemungkinan pertama jumlah anak-anak

yang ingin diberikan yaitu 13 dan remaja yaitu 7, terus

kemungkinan kedua jumlah anak-anak yang ingin diberikan

yaitu 9 dan jumlah remaja juga 9 kak

Baik dek terimakasih

Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek KS untuk

indikatorkefasihan soal nomor 1, terlihat bahwa subjek KS mengetahui dari

soal, dilihat pada kutipan (KS1-02) subjek KS bisa menjelaskan dengan

bahasanya sendiri proses penyelesaian pada soal dengan baik, kemudian

pada kutipan (KS1-03) subjek KS juga dapat membedakan kemungkinan

pertama dan kemungkinan kedua dari hasil pekerjannya.

Berdasarkan hasil tes soal nomor 1 dan wawancara dengan subjek

KS menunjukkan bahwa subjek KS dapat mengerjakan soal dengan tepat

seta memberikan jawaban yang beragam atau bermacam-macam.

Page 67: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

44

b. Data Hasil Pekerjaan Subjek Sedang untuk Tes Kemampuan Berpikir

Kreatif serta Wawancar untuk Soal Nomor 2 yakni Indikator

Fleksibilitas

Berikut hasil pekerjaan subjek sedang untuk tes essay kemampuan

berpikir kreatif materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) untuk

indikator fleksibilitas dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Hasil Jawaban Subjek KS pada Tes Essay Kemampuan

Berpikir Kratif Nomor 2

Berdasarkan gambar 4.2 jawaban tes kemampuan berfikir kreatif

subjek KS untuk soal essay nomor 2, subjek KS mengerjakan soal dengan

baik. Subjek KS dapat memberikan jawaban dengan berbagai cara dengan

menuliskan 2 cara kerja yang bervariasi dengan jawaban akhir yang

diperoleh sama dan benar.

Selanjutnya dilakukan wawancara untuk memperkuat hasil tes

essay kemampuan berpikir kreatif subjek KS dalam mengerjakan soal

sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Berikut petikan hasil

wawancara subjek KS untuk soal essay kemampuan berpikir kreatif siswa

untuk indikator fleksibilitas pada soal nomor 2:

Page 68: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

45

Kode

Uraian

W2-01

KS2-01

W2-02

KS2-02

W2-03

KS2-03

W2-04

Coba lihat soal nomor 2 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Yang ditanyakan dari soal tersebut yaitu berapa umur Ifah

dan Uci dengan berbagai cara kak

Berapa cara yang adik gunakan untuk menyelesaikan soal

tersebut?

Dua cara kak

Coba jelaskan perbedaan kedua cara yang adik gunakan?

Cara pertama saya gunakan eliminasi kak menghilangkan

salah satu variabel dan cara kedua saya gunakan substitusi

yaitu mengganti variabelnya kak

Ohiyee dek

Berdasarkan hasil wawancara dngan subjek KS untuk indikator

fleksibilitas, dilihat bahwa subjek KS mengetahui maksud pada soal, dapat

dilihat bahwa subjek KS dapat memahami apa yang diinginkan pada soal,

dilihat pada kutipan wawancara (KS2-03) subjek KS mampu menjelaskan 2

metode atau cara yang digunakan dalam menjawab soal tersebut dengan hasil

akhir yang benar.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara dengan subjek KS pada soal

nomor 2 memperlihatkan bahwa subjek KS bisa mengerjakan soal secara

benar dengan berbagai cara atau metode.

c. Data Hasil Pekerjaan subjek sedang untuk tes kemampuan berpikir

kreatif serta wawancara untuk soal nomor 3 yakni indikator kebaruan

Berikut hasil pekerjaan subjek sedang untuk tes essay kemampuan

berpikir kreatif materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) untuk

indikator kebaruan dapat dilihat pada gambar 4.6.

Page 69: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

46

Gambar 4.6 Hasil Jawaban Subjek KS pada Tes Essay Kemampuan

Berpikir Kreatif Soal Nomor 3

Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat jawaban tes kemampuan

berpikir kreatif subjek KS untuk soal essay nomor 3, subjek KS

mengerjakan soal dengan benar tetapi pada indikator kebaruan subjek KS

hanya mampu memberikan jawaban pada umumnya tidak menggunakan

cara atau metode yang tidak biasa.

Selanjutnya dilakukan wawancara untuk memperkuat hasil tes

essay kemampuan berpikir kratif subjek KS dalam mengerjakan soal sistem

persamaan linear dua variabel (SPLDV). Berikut petikan hasil wawancara

subjek KS untuk soal essay kemampuan berpikir kreatif siswa untuk

indikator kebaruan pada soal nomor 3.

Kode

Uraian

W3-01

KS3-01

Coba lihat soal nomor 3 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Yang ditanyakan pada soal kak harga 1 telur bebek dan 1

telur ayam

Page 70: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

47

W3-02

KS3-02

W3-03

KS3-03

W3-04

Cara atau metode apa yang adik gunakan untuk

menyelesaikan soal tersebut?

Saya hanya menggunakan eliminasi dan substitusi kak

Baik dek, apakah ada acara lain yang bisa adik gunakan

dalam menyelesaikan soal tersebut kecuali eliminasi,

substitusi?

Tidak kak, yang saya tau cuman itu kak yang diajarkan oleh

guru saya

Ohiyee dek terima kasih

Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek KS untuk indikator

kebaruan soal nomor 3 subjek mengetahui serta memahami maksud dari soal,

dapat dilihat bahwa subjek KS mampu menjelaskan apa yang diinginkan dari

soal tersebut tetapi pada kutipan wawancara (KS3-03) subjek KS tidak dapat

memberikan metode penyelesaian baru yang jarang digunakan oleh siswa

lain.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara dengan subjek KS pada soal

nomor 3 memperlihatkan bahwa subjek KS dapat mengerjakan soal dengan

benar tetapi subjek KS belum mampu memberikan jawaban yang tidak biasa

atau memberikan solusi yang berbeda dari solusi-solusi yang ada.

3. Subjek KR (Kemampuan Rendah)

a. Data hasil pekerjaan subjek rendah untuk tes kemampuan berpikir

kreatifserta wawancara untuk soal nomor 1 yakni indikator kefasihan

berikut hasil pekerjaan subjek rendah untuk tes essay kemampuan

berpikir kreatif materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) untuk

indikator kefasihan dapat dilhat pada gambar 4.7.

Page 71: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

48

Gambar 4.7 Hasil Jawaban Subjek KR pada Tes Essay Kemampuan

Berpikir Kreatif Soal Nomor 1

Berdasarkan gambar 4.7 jawaban tes kemampuan berfikir kreatif

subjek KR untuk soal essay nomor 1, subjek KR mengerjakan soal dengan

baik dan benar. Subjek KR dapat memberikan berbagai macam jawaban

dengan membuat 2 kemungkinan yang berbeda.

Selanjutnya dilakukan wawancara untuk memperkuat hasil tes essay

kemampuan berpikir kreatif subjek KR dalam mengerjakan soal. Berikut

petikan hasil wawancara subjek KR untuk soal essay kemampuan berpikr

kreatif siswa untuk indikator kefasihan pada soal nomor 1.

Kode Uraian

W1-01

KR1-01

W1-02

KR1-02

W1-03

KR1-03

W1-04

Coba lihat soal nomor 1 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Bagaimana caranya agar uang anto habis kak

Baik dek. Dari soal yang adik pahami, Bagaimana caranya

menemukan kemungkinan-kemungkinan dari soal tersebut?

Caranya kak saya cari angka berapa yang bisa dikali dengan 6

ribu dan dikali 12 ribu lalu dijumlahkan hasilnya jumlah uang

Anto yaitu 162 ribu

Jelaskan perbedaan dari kemungkinan-kemungkinan jawaban

yang adik tuliskan

Kemungkinan pertama itu kak yang saya dapat 7 orang anak-

anak dan 10 orang remaja, kemungkinan kedua saya dapat 9

orang anak-anak dan 9 orang remaja kak.

Baik dek terimakasih

Page 72: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

49

Sesuai hasil wawancara dengan subjek KR untuk indikator kefasihan

soal nomor 1, terlihat bahwa subjek KS mengetahui maksud yang diinginkan

pada soal, dapat dilihat pada kutipan wawancara (KR1-02) subjek KR mampu

menjelaskan cara penyelesaian pada jawaban dengan tepat, kemudian pada

kutipan (KR1-03) subjek KR juga dapat memberikan penjelasan terkait

perbedaan kemungkinan-kemungkinan dari hasil jawaban subjek.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara dengan subjek KS pada soal

nomor 1 memperlihatkan bahwa subjek KS dapat menjawab soal dengan baik

dan benar serta dapat memberikan jawaban yang beragam atau bermacam-

macam.

b. Data Hasil Pekerjaan Subjek Rendah untuk Tes Kemampuan Berpikir

Kreatif serta Wawancara untuk Soal Nomor 2 yakni Indikator

Fleksibilitas

Berikut hasil 4.8. pekerjaan subjek rendah untuk tes essay

kemampuan berpikir kreatif materi sistem persamaan linear dua variabel

(SPLDV) untuk indikator fleksibilitas dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Hasil Jawaban Subjek KR Pada Tes Essay

Kemampuan Berpikir Kreatif Soal Nomor 2

Berdasarkan gambar 4.8 dapat dilihat jawaban ts kemampuan

berpikir kreatif subjek KS untuk soal essay nomor 2 belum mampu

mengerjakan soal secara baik dan benar serta penyelesaian yang digunakan

subjek KR kurang

Page 73: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

50

tepat. Pada indikator fleksibilitas subjek KR belum mampu memberikan

jawaban dengan berbagai cara.

Selanjutnya dilakukan wawancara untuk memperkuat hasil tes essay

kemampuan berpikir kreatif subjek KR saat mengerjakan soal. Berikut

petikan hasil wawancara subjek KR untuk soal essay kemampuan berpikir

kreatif untuk indikator fleksibilitas pada soal nomor 2:

Kode

Uraian

W2-01

KR2-01

W2-02

KR2-02

W2-03

KR2-03

W2-04

Coba lihat soal nomor 2 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Menentukan umur Ifah dan Uci dengan berbagai cara kak

Berapa cara yang adik gunakan untuk menyelesaikan soal

tersebut?

Tidak tau kak bingung

Apakah adik bisa menemukan cara untuk menyelesaiakan

soal tersebut?

Belum bisa kak

Ohiyee dek

Sesuai hasil wawancara dengan subjek KR pada soal nomo 2, subjek

dapat mengetahui apa yang diinginkan pada soal, tetapi pada kutipan (KR2-

02) subjek belum bisa menjelaskan cara penyelesaian soal dan belum bisa

memberikan jawaban dengan berbagai cara.

Berdasarkan hasil tes nomor 2 dan wawancara dengan subjek KR

memperlihatkan bahwa subjek KR belum dapat mengerjakan soal tersebut

dengan jawaban yang bervariasi atau menggunakan berbagai cara.

Page 74: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

51

c. Data Hasil Pekerjaan Subjek Rendah untuk Tes Kemampuan Berpikir

Kreatif serta Wawancara untuk Soal Nomor 3 yakni Indikator Kebaruan

Berikut hasil pekerjaan subjek rendah untuk tes essay kemampuan

berpikir kreatif materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) untuk

indikator kebaruan dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Hasil Jawaban Subjek KR pada Tes Essay Kemampuan

Berpikir Kreatif Soal Nomor 3

Sesuai gambar 4.9 dapat dilihat jawaban tes kemampuan berpikir

kreatif subjek KR untuk soal essay nomor 3, subjek tidak mampu mengerjakan

soal dengan tepat. Pada indikator kebaruan subjek KR tidak mampu

memberikan jawaban menggunakan cara atau metode yang tidak biasa.

Selanjutnya dilakukan wawancara untuk memperkuat hasil tes essay

kemampuan berpikir kreatif subjek KR dalam mengerjakan soal. Berikut

Kode

Uraian

W3-01

KR3-01

W3-02

KR3-02

W3-03

KR3-03

W3-04

Coba lihat soal nomor 3 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Menentukan harga 1 telur bebek dan 1 telur ayam

Bagaimana cara adik dalam menyelesaikan soal tersebut?

Tidak tau kak

apakah ada metode yang adik ketahui selain metode yang

biasa digunakan dalam menyelesaikan soal tersebut?

Tidak ada kak

Ohiye dek terima kasih

Page 75: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

52

petikan hasil wawancara subjek KR untuk soal essay kemampuan berpikir

kreatif untuk indikator kebaruan pada soal nomor 1:

Sesuai hasil wawancara subjek KR untuk indikator kebaruan pada soal

nomor 3, subjek KR tidak mencerna atau mengetahui apa maksud dari soal,

dapat dilihat pada kutipan wawancara (KR3-02) bahwa subjek KR tidak

mampu menjelaskan bagaimna cara menjawab pertanyaan dari soal tersebut

dan pada kutipan (KR3-03) subjek KR tidak dapat mengemukakan jawaban

yang menggunakan cara kerja atau metode yang baru atau jarang digunakan

oleh siswa lain.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara dengan subjek KR pada soal

nomor 3 memperlihatkan bahwa subjek KR tidak dapat mengerjakan soal

dengan benar dan subjek KR juga belum mampu memberikan jawaban yang

tidak biasa atau memberikan solusi yang berbeda dari solusi-solusi yang ada.

D. Pembahasan data

Pada bagian ini akan menjawab rumusan masalah pada bab 1 yaitu

bagaimana deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal

sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) ditinjau dari pada kelas IX SMP

Negeri 5 Makassar. Dalam penelitian ini, peneliti beranggapan bahwa kreativitas

tidak mampu diukur dengan menggunakan nilai sehingga peneliti tidak

menggunakan penjenjangan nilai dalam menganalisis tingkat kreativitas siswa,

namun cukup menggunakan kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan sebagai tiga

komponen dalam kreativitas.

Page 76: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

53

Dari hasil tes kemampuan berpikir kreatif dan wawancara terhadap subjek,

peneliti menyimpulkan bahwa tidak semua subjek dapat memenuhi indikator

berpikir kreatif hanya ada 1 dari 3 subjek..

1. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Subjek Kemampuan Tinggi

Dari hasil analisis data, diketahui bahwa subjek dengan kategori

kemampuan tinggi memenuhi semua indikator berpikir kreatif yakni

kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan, maka dapat dikatakan bahwa tingkat

kemampuan berpikir kreatif subjek KT sangat kreatif (tingkat 4).

Pemaparan hasil dari analisis jawaban tes kemampuan berpikir kreatif

dan wawancara pada subjek dengan kategori kemampuan tinggi berinisial

“DAM” adalah sebagai berikut:

a. Indikator Kefasihan

Indikator kefasihan yaitu siswa mampu menuliskan bermacam-

macam jawaban. Berdasarkan paparan data hasil tes kemampuan berpikir

kreatif pada soal nomor satu dan hasil dari wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek memahami apa yang diminta sesuai dengan soal dan dapat

dilihat subjek memberikan jawaban dengan menuliskan 2 kemungkinan. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan Munandar (Siswono, 2008:17) yang

menyebutkan bahwa kemampuan berpikir kreatif seseorang semakin tinggi,

jika ia mampu menunjukkan banyak kemungkinan jawaban pada suatu

masalah. Hal ini terlihat pada hasil kerja subjek yang dapat mengerjakan tes

kemampuan berpikir kreatif soal nomor 1 dengan berbagai jawaban. Hal ini

sejalan dengan pendapat Fardah (2012) yang menyatakan bahwa siswa

berkemampuan tinggi akan menciptakan produk berpikir kreatif yang

Page 77: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

54

mencakup berbagai jenis, bereaksi sangat berbeda terhadap siswa lain dan

hasil yang disajikan sangat rinci dan jelas. Dilihat pada gambar 4.1 subjek

dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan sehingga

mampu mengerjakan soal dengan baik, subjek dapat membuat 2 kemungkinan

yang berbeda, kemungkinan pertama subjek KT memberikan jawaban 11

anak-anak dan 8 remaja kemudian mengalikan masing-masing sesuai jumlah

yang ingin diberikan, hasil dari keduanya dijumlahkan sehingga menghasilkan

jumlah uang yang dimiliki Anto. Kemungkinan kedua subjek KT memberikan

jawaban 15 anak-anak dan 6 remaja kemudian mengalikan masing-masing

sesuai jumlah yang ingin diberikan, hasil dari keduanya dijumlahkan sehingga

menghasilkan jumlah uang yang dimiliki Anto. Saat dikonfirmasi lewat

wawancara, subjek mampu menjelaskan dengan bahasa subjek sendiri apa

yang dapat dipahami dari pertanyaan nomor 1 dan dengan lancer menjelaskan

cara menyelesaikan dari pertanyaan nomor 1. sesuai dari hasil wawancara,

subjek dapat membedakan kemungkinan-kemungkinan dalam menentukan

jawaban dari soal tersebut. Subjek dapat menyelesaikan soal dengan jawaban

yang beragam sehingga dapat disimpulkan dari hasil tes berpikir kreatif dan

hasil wawancara subjek memenuhi indikator kefasihan..

b. Indikator Fleksibilitas

Indikator fleksibilitas yaitu siswa mampu memberikan jawaban

dengan berbagai cara. Berdasarkan paparan data hasil tes berpikir kreatif soal

nomor 2 dan wawancara memperlihatkan bahwa subjek mengetahu serta

Page 78: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

54

memahami maksud dari pertanyaan soal tesebut, serta subjek mampu

memberikan jawaban

Page 79: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

55

dengan berbagai cara. Hal ini sejalan dengan pendapat Vivin Septiana Riyadi

Putri & Pradnyo Wijayanti (Saffawati, 2019:98), siswa berkemampuan

matematika tinggi mampu menyelesaikan soal open ended dengan cara lain,

selain itu siswa juga menemukan cara yang tidak biasa. Subjek mampu

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari hasil jawaban tes

berpikir kreatif nomor 2. Dari soal tes kemampuan berpikir kreatif nomor 2

subjek dapat mengerjakan soal tersebut dengan tepat dan baik., pada indikator

fleksibilitas KT mampu memberikan jawaban dengan berbagai cara yaitu

dengan menuliskan 2 cara. Cara pertama subjek KT menggunakan metode

eliminasi dengan membuat persamaan 1 dan 2 terlebih dahulu kemudian

mengurangkan kedua persamaan untuk menghilangkan variabel x sehingga

nilai dari variabel y adalah 18, kemudian sebaliknya menjumlahkan kedua

persamaan untuk menghilangkan variabel y sehingga diperoleh nilai variabel x

adalah 26. Cara kedua subjek KT menggunakan metode substitusi dengan cara

mengganti salah satu variabel x atau y dengan nilai variabel yang telah

diketahui. Pada saat wawa ncara, subjek dapat menjelaskan dengan baik apa

yang dipahami dari soal tersebut. Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa

subjek dapat menjelaskan kembali cara yang digunakan untuk menyelesaikan

soal nomor 2 dan juga mampu menjelaskan perbedaan dari kedua cara yang

digunakan. Dari kedua cara yang digunakan, subjek dapat mengemukakan

secara rinci proses mengerjakan soal tersebut. Dari hasil jawaban tes

kemampuan berpikir kreatif dan hasil wawancara, dapat ditarik kesimpulan

bahwa subjek mampu menyelesaikan soal dengan berbagai cara sehingga

memenuhi indikator fleksibilitas.

Page 80: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

56

c. Indikator Kebaruan

Indikator kebaruan yaitu siswa mampu menyelesaikan suatu masalah

dengan jawaban yang tidak biasa dilakukan oleh siswa lainnya. Berdasarkan

paparan data hasil tes berpikir kreatif nomor 3 dan hasil wawancara

menunjukkan bahwa subjek memahami maksud pertanyaan. Subjek dapat

menyelesaikan tes kemampuan berpikir kreatif nomor 3 menggunakan metode

atau cara yang berbeda dari siswa lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Erry

Hidayanto & Mirza Amelia Oktaviani (Saffawati, 2019: 99) siswa

berkemampuan matematika tinggi melengkapi kriteria kebaruan sebab siswa

mampu menyelesaikan soal dengan cara yang tidak lazim atau memberiikan

solusi-solusi yang berbeda dari solusi yang ada. Hal ini terlihat dari hasil tes

nomor 3, subjek KT mampu menuliskan apa yang diketahui dan yang

ditanyakan, subjek KT memisalkan 4 telur ayam seharga 8.000 dan 3 telur

bebek seharga 9.000 jumlahnya 17.000 kemudian 3 telur ayam seharga 6.000

dan 4 telur bebek seharga 12.000 jumlahnya 18.000, maka subjek KT

memperoleh harga 1 telur ayam 2.000 dengan cara membagi harga telur ayam

dibagi jumlah telur ayam, kemudian subjek KT memperoleh harga 1 telur

bebek 3.000 dengan cara membagi harga telur bebek dengan jumlah telur

bebek. Dapat dilihat bahwa subjek mampu menyelesaikan soal tes

kemampuan berpikir kreatif nomor 3 dengan menggunakan caranya sendiri

atau mampu memberikan solusi yang berbeda dari solusi-solusi yang ada. Hal

ini sesuai dengan pendapat Seifert (2009:157), kemampuan siswa tentang

kebaruan dapat ditunjukkan dengan menciptakan atau merespon dengan

Page 81: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

56

jawaban yang tidak lazim atau terbilang unik. Pada saat wawancara, subjek

dapat menjelaskan secara lancar

Page 82: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

57

cara baru yang digunakan serta mampu membedakan cara baru yang

digunakan dengan cara penyelesaian pada umumnya. Dari hasil wawancara,

subjek menggunakan cara tersebut sesuai dengan pengamatan terhadap soal

dan cara penyelesaiannya diperoleh dari pemikiran subjek sendiri. Dari hasil

pekerjaan tes kemampuan berpikir kreatif dan hasil wawancara, dapat

disimpulkan bahwa subjek memenuhi indikator kebaruan.

2. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Subjek Kemampuan Sedang

Dari hasil analisis data, diketahui bahwa subjek dengan kategori

kemampuan sedang memenuhi dua indikator berpikir kreatif yakni kefasihan

dan flesksibilitas, serta tidak dapat memenuhi indikator kebaruan, maka dapat

dikatakan bahwa tingkat kemampuan berpikir kreatif subjek KS kreatif

(tingkat 3).

Pemaparan hasil analisis jawaban tes kemampuan berpikir kreatif dan

wawancara pada subjek dengan kategori kemampuan sedang berinisial “YA”

adalah sebagai berikut:

a. Indikator Kefasihan

Indikator kefasihan yaitu siswa mampu menuliskan bermacam-macam

jawaban. Berdasarkan paparan data hasil tes kemampuan berpikir kreatif

nomor 1 dan hasil wawancara memperlihatkan bahwa subjek memahami soal.

hal ini terlihat pada gambar 4.4 dimana subjek berhasil menyelesaikan

masalah yang ada pada soal dengan baik. Subjek yang berinisial YA mampu

memberikan dua jawaban yang tidak sama dengan hasil yang benar dan sama.

Subjek KS menyelesaikan soal dengan benar. Hal ini sesuai dengan pendapat

Seifert (2009:157), kefasihan dapat ditemukan dalam kemampuan untuk

Page 83: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

58

menghasilkan banyak tanggapan terhadap sutau masalah dan rangsangan. Pada

indikator kefasihan subjek KS mampu memberikan bermacam-macam

jawaban yaitu dengan menuliskan 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama

subjek KS memberikan jawaban 13 anak-anak dan 7 remaja kemudian

mengalikan masing-masing sesuai jumlah yang ingin diberikan, hasil dari

keduanya dijumlahkan sehingga menghasilkan jumlah uang yang dimiliki

Anto. Kemungkinan kedua subjek KS memberikan jawaban 9 anak-anak dan 9

remaja kemudian mengalikan masing-masing sesuai jumlah yang ingin

diberikan, hasil dari keduanya dijumlahkan sehingga menghasilkan jumlah

uang yang dimiliki Anto yaitu 162.000. Pada saat wawancara, subjek mampu

menjelaskan dengan baik hasil jawabannya. Subjek mampu memahami apa

yang diinginkan dari soal dan subjek juga mampu membedakan kemungkinan-

kemungkinan dari hasil jawaban soal tersebut. Dari hasil tes kemampuan

berpikir kreatif dan wawancara dapat disimpilkan bahwa subjek dapat

menyelesaikan masalah/soal dengan berbagai jawaban sehingga memenuhi

indikator kefasihan.

b. Indikator Fleksibilitas

Indikator fleksibilitas yaitu siswa mampu memberikan jawaban

dengan berbagai cara. Berdasarkan paparan data dari hasil tes pada soal nomor

2 dan hasil dari wawancara dapat dikatakan bahwa subjek telah memahami

apa yang dimaksud dari soal nomor 2 tersebut yang dapat dilihat dari hasil tes,

subjek mampu menuliskan apa yang telah diketahui dan apa yang ditanyakan.

Dari hasil tes tersebut subjek dapat menyelesaikan soal dengan menggunakan

2 cara penyelesaian yang berbeda. Hal ini sejalan dengan pendapat Murni

Page 84: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

58

(Damayanti, 2017:8) bahwa pendekatan open ended dapat memberi

kesempatan untuk siswa

Page 85: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

59

memperoleh pengetahuan dan pengalaman serta memecahkan masalah dengan

menggunakan cara yang berbeda-beda. Cara pertama subjek KS menggunakan

metode eliminasi dengan membuat persamaan 1 dan 2 terlebih dahulu

kemudian mengurangkan kedua persamaan untuk menghilangkan variabel x

sehingga nilai dari variabel y adalah 18, kemudian sebaliknya menjumlahkan

kedua persamaan untuk menghilangkan variabel y sehingga diperoleh nilai

variabel x adalah 26. Cara kedua subjek KS menggunakan metode substitusi

dengan cara mengganti salah satu variabel x atau y dengan nilai variabel yang

telah diketahui. Menurut Seifert (2009: 157), berpendapat bahwa kemampuan

fleksibilitas siswa dapat diketahui berdasarkan pada pendekatan tanpa harus

berfokus pada sudut tertentu namun dilihat dari berbagai sudut. Hal ini juga

sesuai dengan teori dimana siswa dapat menyelesaikan masalah dengan cara

yang beragam melalui sudut pandang yang berbeda dan solusi yang beragam.

Saat wawancara, dapat di konfirmasi bahwa subjek mampu menjelaskan apa

yang telah dipahami dari soal tersebut dengan baik. Dari hasil wawancara

meujukkan bahwa subjek daptat menjelaskan kembali dengan lancer du acara

penyelesaian soal yang digunakan dalam menyelesaikan tes kemampuan

berpikir kreatif pada soal nomor 2 dan subjek juga mampu membedakan

kedua cara yang digunakan. Berdasarkan hasil tes dan wawancara

menunjukkan bahwa subjek mampu menyelesaikan soal dengan berbagai cara

sehingga memenuhi indikator fleksibilitas.

c. Indikator Kebaruan

Indikator kebaruan yaitu siswa mampu menyelesaikan suatu masalah

dengan jawaban yang tidak biasa dilakukan oleh siswa lainnya. Berdasarkan

Page 86: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

60

paparan data hasil dari tes kemampuan berpikir kreatif pada soal nomor 3 dan

hasil wawancara dapat dikatakan bahwa subjek telah memahmai apa yang

dimaksud dari soal nomor 3 dan subjek mampu me nyelesaikan tes

kemampuan berpikir kreatif pada soal nomor 3 tetapi tidak dapat

menggunakan cara yang baru atau yang berbeda dari siswa lain. Hal ini

sejalan dengan pendapat Tatag Yuli Eko Siswono (Saffawati, 2019:101)

siswa berkemampuan sedang tidak mampu mengerjakan soal mengguakan

cara yang tidak lazim atau jarang ditemukan siswa seusianya sehingga belum

dapat memenuhi kriteria kebaruan. Terlihat dari hasil tes kemampuan berpikir

kreatif soal nomor 3, subjek KS mampu menuliskan apa yang diketahui dan

apa yang ditanyakan dan memberikan jawaban dengan benar tetapi subjek KS

hanya mampu memberikan jawaban pada umumnya dengan membuat

persamaan 4x +3y =17.000 dan 3x + 4y = 18.000, selanjutnya subjek KS

menggunakan metode eliminasi dan substitusi sehingga memperoleh jawaban

telur ayam dengan harga 2.000 dan telur bebek dengan harga 3.000. Subjek

tidak dapat menggunakan metode yang berbeda dari siswa lainnya. Hasil

wawancara menunjukkan bahwa metode penyelesaian yang digunakan dalam

proses pembelajaran matematika tersebut yang subjek gunakan. Dari hasil tes

kemampuan berpikir kreatif dan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa

subjek tersebut belum memenuhi indikator kebaruan karena tidak dapat

menyelesaikan masalah dengan cara lain.

3. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Subjek Kemampuan Rendah

Dari hasil analisis data, diketahui bahwa subjek dengan kategori

kemampuan rendah memenuhi 1 indikator berpikir kreatif uakni kefasihan

Page 87: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

61

subjek tidak dapat memenuhi indikator fleksibilitas dan indikator kebarua,

maka dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan berpikir kreatif subjek KR

kurang kreatif (tingkat 1).

Pemaparan hasil dari analisis jawaban tes kemampuan berpikir

kreatif dan wawancara pada subjek dengan kategori kemampuan renda

berinisial “ZAP” adalah sebagai berikut:

a. Indikator Kefasihan

Indikator kefasihan yaitu siswa mampu menuliskan bermacam-macam

jawaban. Berdasarkan paparan data hasil tes kemampuan berpikir kreatif

dengan wawawancara memperlihatkan bahwa subjek mengetahui dan

mencerna apa yang diinginkan pada soal nomor 1. Terlihat pada gambar 4.7

subjek mampu mengerjakan soal dengan baik, dengan menuliskan 2 jawaban

yang berbeda, subjek mampu menyelesaikan soal dengan benar. Hal ini

sesuai dengan pendapat Torrance (Siswono, 2008:23) yang mengemukakan

bahwa kefasihan itu mengacu pada jumlah ide yang dihasilkan dalam

menanggapi suatu perintah. Pada indikator kefasihan subjek KR mampu

memberikan bermacam-macam jawaban yaitu dengan menuliskan 2

kemungkinan. Kemungkinan pertama subjek KR memberikan jawaban 7

anak-anak dan 10 remaja kemudian mengalikan masing-masing sesuai jumlah

yang ingin diberikan, hasil dari keduanya dijumlahkan sehingga

menghasilkan jumlah uang yang dimiliki Anto. Kemungkinan kedua subjek

KR memberikan jawaban 9 anak-anak dan 9 remaja kemudian mengalikan

masing-masing sesuai jumlah yang ingin diberikan, hasil dari keduanya

Page 88: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

60

dijumlahkan sehingga menghasilkan jumlah uang yang dimiliki Anto yaitu

162.000. Pada saat

Page 89: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

62

wawancara, subjek dapat menjelaskan apa yang diinginkan pada soal, subjek

mampu menjelaskan bagaimana cara menemukan kemungkinan-

kemungkinan jawaban pada soal. Hal ini sejalan dengan pendapat Zuroidah

(2015:108), salah satu faktor yang dominan dikuasai atau dicapai oleh siswa

yaitu kefasihan. Berdasarkan hasil jawaban tes kemampuan berpikir kreatif

dan wawancara, dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek dapat memberikan

bermacam-macam jawaban sehingga memenuhi indikator kefasihan.

b. Indikator Fleksibilitas

Indikator fleksibilitas yaitu siswa mampu memberikan jawaban

dengan berbagai cara. Berdasarkan paparan data hasil tes kemampuan

berpikir kreatif juga wawancara pada soal nomor 2 memperlihatkan bahwa

subjek kurang mampu mencerna soal nomor 2. Subjek belum mampu

menyelesaikan soal tes kemampuan berpikir kreatif nomor 2 dengan benar

dan memberikan berbagai macam cara. Hal ini sejalan dengan pendapat

Aliksa Kristiana Dwi Utami & Erna Kuneni (Nufus, 2021:75-76) disebutkan

bahwa siswa berkemampuan matematika rendah sebagian besar tidak mampu

berpikir secara fleksibel dan kebaruan bahkan juga ketiga indikator. Hal ini

dapat dilihat pada gambar 4.8 subjek menuliskan diketahui dan ditanyakan

lalu pada penyelesaian subjek langsung mengurangkan jumlah umur dengan

selisih umur yaitu 44 dikurang 8 hasilnya 36. Pada saat wawancara, subjek

mampu menjelaskan apa yang diinginkan dari soal tetapi subjek belum

mampu menjelaskan bagaimana menyelsaikan soal tersebut dengan berbagai

cara. Berdasarkan hasil jawaban tes kemampuan berpikir kreatif dan

wawancara, dapat ditarik kesimpulan

Page 90: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

63

bahwa subjek belum mampu menyelesaikan soal dengan berbagai cara

sehingga tidak memenuhi indikator fleksibilitas.

c. Indikator Kebaruan

Indikator kebaruan yaitu siswa mampu menyelesaikan suatu masalah

dengan jawaban yang tidak biasa dilakukan oleh siswa lainnya. Berdasarkan

paparan data hasil jawaban tes kemampuan berpikir kreatif nomor 3 dengan

wawancara memperlihatkan bahwa subjek belum mengetahui maksud dari

soal serta subjek belum mampu memberikan jawaban dengan tidak biasa atau

memberikan solusi dari solusi-solusi yang ada. Hal ini sejalan dengan

pendapat Aliksa Kristiana Dwi Utami & Erna Kuneni (Nufus, 2021:75-76)

disebutkan bahwa siswa berkemampuan matematika rendah sebagian besar

tidak mampu berpikir secara fleksibel dan kebaruan bahkan juga ketiga

indikator. Berdasarkan hasil jawaban tes kemampuan berpikir kreatif nomor

3, subjek hanya mencantumkan diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal

subjek KR tidak dapat mengerjakan soal dengan benar. Pada indikator

kebaruan subjek KR tidak mampu memberikan jawaban menggunakan cara

atau metode yang tidak biasa. Hal ini sejalan dengan pernyataan Siswono

(2008:23), hanya 5% yang menunjukkan kemampuan dalam menyelesaikan

soal dengan cara kebaruan. Pada penelitian ini sesuai dengan pendapat

Siswono (2018) sehingga bisa disimpulkan pencapaian indikator kebaruan

masih tergolong rendah/sedikit. Pada saat wawancara, subjek hanya

mengetahui apa yang diinginkan dari soal tetapi subjek belum mampu

menjelaskan cara menyelesaikan soal dengan cara penyelesaian yang baru.

Berdasarkan hasil kerja tes kemampuan berpikir kreatif dan wawancara dapat

Page 91: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

64

ditarik kesimpulan bahwa subjek belum mampu memberikan solusi yang

berbeda dari solusi-solusi yang ada sehingga subjek tidak memenuhi indikator

kebaruan.

Berikut tabel 4.3 yang menggambarkan pembahasan yang telah

dikemukakan dari hasil tes kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal

sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)

Tabel 4.3 Matriks Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Subjek Ketercapaian Indikator Tingkat Kemampuan

Berpikir Kreatif

Kemampuan

Tinggi

Kefasihan, karena subjek mampu

memberikan bermacam-macam

jawaban dengan menuliskan 2

macam kemungkinan yang terjadi

Fleksibilitas, karena subjek mampu

memberikan jawaban dengan

berbagai cara yaitu menggunakan 2

cara, cara pertama eliminasi dan

cara kedua substitusi

Kebaruan, karena subjek mampu

memberikan solusi yang berbeda

dari solusi-solusi yang ada yaitu

tidak menggunakan metode

penyelesaian pada umumnya yaitu

eliminasi, substitusi, dan grafik

Tingkat 4 (sangat kreatif)

yaitu mampu

menunjukkan kefasihan,

fleksibilitas, dan

kebaruan

Kemampuan

Sedang

Kefasihan, karena subjek mampu

memberikan bermacam-macam

jawaban dengan menuliskan 2

macam kemungkinan yang terjadi

Fleksibilitas, karena subjek mampu

memberikan jawaban dengan

berbagai cara yaitu menggunakan 2

cara, cara pertama eliminasi dan

cara kedua substitusi

Tingkat 3 (kreatif) yaitu

mampu menunjukkan

kefasihan dan

fleksibilitas

Kemampuan

Rendah

Kefasihan, karena subjek mampu

memberikan bermacam-macam

jawaban dengan menuliskan 2

macam kemungkinan yang terjadi

Tingkat 1 (kurang

kreatif) yaitu mampu

menunjukkan kefasihan

Page 92: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

64

Page 93: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan rumusan masalah dan hasil penelitian pada pembahasan,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Subjek dengan Kemampuan Tinggi

Subjek kemampuan tinggi memperlihatkan bahwa subjek memenuhi

ketiga indikator berpikir kreatif. Indikator kefasihan, subjek mampu

memberikan bermacam-macam jawaban dengan menuliskan 2 macam

kemungkinan yang terjadi, indikator fleksibilitas, subjek mampu

memberikan jawaban dengan berbagai cara yaitu menggunakan 2 cara, cara

pertama eliminasi dan cara kedua substitusi, dan indikator kebaruan, subjek

mampu memberikan solusi yang berbeda dari solusi-solusi yang ada yaitu

tidak menggunakan metode penyelesaian pada umumnya yaitu eliminasi,

substitusi, dan grafik, sehingga subjek dikatakan sangat kreatif atau

dikategorikan kedalam tingkat 4 pada tingkatan kemampuan berpikir kreatif.

2. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Subjek dengan Kemampuan Sedang

Subjek kemampuan sedang memperlihatkan bahwa subjek memenuhi

dua indikator berpikir kreatif. Indikator kefasihan, subjek mampu

memberikan bermacam-macam jawaban dengan menuliskan 2 macam

kemungkinan yang terjadi dan indikator fleksibilitas, subjek mampu

memberikan jawaban dengan berbagai cara yaitu menggunakan 2 cara, cara

pertama eliminasi dan cara kedua substitusi, sehingga subjek dikatakan

Page 94: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

66

kreatif atau dikategorikan kedalam tingkat 3 pada tingkatan kemampuan

berpikir kreatif.

3. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Subjek dengan Kemampuan Rendah

Subjek kemampuan rendah memperlihatkan bahwa subjek cuma

memenuhi satu indikator. Indikator kefasihan, subjek mampu memberikan

bermacam-macam jawaban dengan menuliskan 2 macam kemungkinan

yang terjadi, sehingga subjek dikatakan kurang kreatif atau dikategorikan

kedalam tingkat 1 pada tingkatan kemampuan berpikir kreatif.

A. Saran

Mengacu pada kesimpulan dan hasil penelitian, maka adapun saran

yang dapat dikemukakan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, agar menjadi sumber informasi untuk sekolah supaya

meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dan pembelajaran di bidang

matematika.

2. Bagi guru, diharapkan dengan penelitian ini guru dapat mempelajari dan

memahami keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pemecahan masalah

khususnya pada soal SPLDV (Sistem Persamaan Linear Dua Variabel)

dengan selalu memberikan soal tentang berpikir kreatif dapat

membiasakan siswa agar dapat meningkatkan kreatifitas yang dimiliki oleh

setiap siswa.

3. Bagi siswa, agar dapat terus mengembangkan kemampuan berpikir

kreatifnya sehingga dapat menyelesaikan dan memecahkan soal-soal

matematika dengan lebih mudah.

Page 95: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

66

4. Bagi peneliti, agar dapat terus meningkatkan, mencari, dan memperluas

pengalaman ilmiah agar mampu menerapkannya. Dapat berkonstribusi

Page 96: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

67

dalam peningkatan mutu pendidikan matematika dengan menjadi

tambahan informasi atau referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan

penelitian serupa.

Page 97: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

68

DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, H.T. 2017. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Dalam

Menyelesaikan Soal Open Ended Siswa Kelas VII SMP Batik Surakarta.

Skripsi online. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Direktorat Pembinaan SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan

Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan.

Fardah, D.K. (2012). Analisis Proses dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

dalam Matematika Melalui Tugas Open-Ended. Jurnal Kreano, 3(2)

Fitriani, L.,& Wardianti, Y. (2014). Analisis Kemampuan Mahasiswa

Mengidentifikasi Tumbuhan Paku (Pterdophyta). Jurnal Perspektif

Pendidikan. 8(2): 143–151.

Ghufron, Nur & Risnawita, Rini.2014. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media

Hamzah dan A. Muhlisrarini.2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran

Matematika. Jakarta: Rajawali Pers.

Harriman.2017. Panduan untuk Memahami Istilah Psikologi. Jakarta: Restu

Agung.

Hewi, L., & Shaleh, M. (2020). Refleksi Hasil PISA (The Programme For

International Student Assesment): Upaya Perbaikan Bertumpu Pada

Pendidikan Anak Usia Dini). Jurnal Golden Age, 4(01), 30–41.

https://doi.org/10.29408/jga.v4i01.2018

Karim. (2013). Berpikir Kreatif Siswa Membuat Koneksi Matematis dalam

Pemecahan Masalah. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan

Matematika. FMIPA UNY. Yogyakarta. 363–370.

Kusumaningrum, N.H.2017. Peningkatan Kemampuan Cara Mengkritik pada

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Critical Incident Pada

Siswa Kelas VI MI Al-Hidayah Bonewo Surabaya. Surabaya: UIN Sunan

Ampel Surabaya.

Mahmudi, A. (2010). Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis.

Prosiding Konferensi Nasional Matematika XV. Malang: UNIMA.

Page 98: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

69

Mulyaningsih, T., & Ratu, N. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Smp Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Materi Pola Barisan

Bilangan. Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter, 1(1), 34.

https://doi.org/10.31764/pendekar.v1i1.266

Munandar, U. S. C.2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:

Rineka Cipta.

Mursidik, E. M., Samsiyah, N., & Rudyanto, H. E. (2015). Kemampuan berfikir

dalam memecahkan masalah matematika open-ended di tinjau dari tingkat

kemampuan matematika pada siswa sekolah dasar. PEDAGOGIA: Journal

of Education, 4(1), 23–33.

Noer, S. H. (2013). Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Dan Pembelajaran

Matematika Berbasis Masalah Open-Ended. Jurnal Pendidikan Matematika,

5(1). https://doi.org/10.22342/jpm.5.1.824.

Nufus Zaikatun. 2021. Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa

Mtsn Mtsn. skripsi online. Darussalam banda aceh: Universitas Islam Negeri

Ar-Raniry.

Novita Eva. 2017. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Emotional

Quotient Dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Teori

Wallas Di Kelas VIII SMP Negeri 17 Kota Jambi. Skripsi online. Jambi:

Universitas Jambi

OECD.2019. Programme for International Student Assessment. Canada: OECD

Ramdani, Y. (2006). Kajian pemahaman matematika melalui etika pemodelan

matematika. Jurnal Sosial Dan Pembangunan. 22(1).

Ramlan Helmyaty. 2019. Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam

Menyelesaikan Soal-Soal Logaritma Pada Kelas X Mia SMA Negeri 9

Makassar. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Unismuh Makassar

Saffawati Diyana. 2019. Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Menyelesaikan

Soal Open-Ended Pada Materi Kubus dan Balok Kelas VIII di MTs AL

Ma’rif Tulungagung Tahun Ajaran 2017/2018. Tulungagung: IAIN

Tulungagung.

Scheilcher, A.2018. PISA 2018 Insight and Interpretations.

Seifert, K. (2009).Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan:

Manajemen Mutu Psikologi pendidikan Para Pendidik. Yogyakarta:

IRCiSoD.

Septiari, D., Japa, I. G. N., Agung, A. A. G., Pgsd, J., & Tp, J. (2013). Pengaruh

Model Pembelajaran Metakognitif Berbasis Masalah Terbuka Terhadap

Page 99: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

68

Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Siswa Kelas Iv Sd No . 1

Denbantas. 1.

Page 100: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

70

Siswono.2005. Menilai Kreativitas Siswa dalam Matematika. Prosiding Seminar

Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika Vol. 28. Peranan

Matematika Dan Terapannya Dalam Meningkatkan Mutu Sumber Daya

Manusia Indonesia. Jurusan Matematika FMIPA Unesa.

Siswono, T. Y. E. (2006). Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan

Berpikir Kreatif dalam Matematika. Pancaran Pendidikan Tahun XIX No, 6.

Siswono, T. Y. E., & Budayasa, I. K. (2006). Implementasi Teori Tentang Tingkat

Berpikir Kreatif dalam Matematika. Seminar Konferensi Nasional

Matematika XIII Dan Konggres Himpunan Matematika Indonesia Di

Jurusan Matematika FMIPA. Universitas Negeri Semarang 1–16.

Siswono, T. 2008. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan

Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif.

Surabaya: Unesa University Press.

Siswono, T. Y. E. (2018). Pembelajaran matematika berbasis pengajuan dan

pemecahan masalah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Siwi Febriani & Novisita Ratu. 2018. Profil Proses Berpikir Kreatif Matematis

Siswa Dalam Pemecahan Masalah Open Ended Berdasarkan Teori

Wallas. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Kristen Satya

Wacana.

Stephen P. Robbins and Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi

12 Buku 1. Terjemahan: Diana Angelica, Ria Cahyani dan Abdul

Rosyid. Jakarta: Salemba Empat.

Sudarma.2013. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif. Jakarta:

Rajagrafindo Pustaka.

Sugiyono.2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

ALFABETA, cv.

Suherman.2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:

JICA-UPI.

Sujarwo, E., & Yunianta, T. N. H. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal Luas Bangun Datar.

Jurnal Kajian Pembelajaran.2(April),1–9.

Sunarsih Anis. (2009). Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Pada

Materi Luas Permukaan Serta Volume Prisma Dan Limas. Skripsi,

2009(75), 31–47.

Page 101: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

71

Suparman.2017. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Matematika

Realistik Indonesia Dalam Memfasilitasi Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa

pada Pokok Bahasan Bentuk-bentuk Aljabar Kelas VII MTs Madani Paopao

Kabupaten Gowa. Skripsi online. Makassar: UIN Alauddin Makassar.

Susanti, Rita. Chandra Novtiar. 2018. Kemampuan berpikir Kreatif Matematis

Siswa SMP Kelas VIII pada Materi Bangun Datar. Jurnal Hasil-hasil

Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri, Vol.5 No.1, 38-43.

Syah, Muhibbin.2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Zuroidah, E. (2015). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X di

MA Aswaja Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015. IAIN

Tulungagung.

Page 102: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

72

LAMPIRAN

Page 103: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

73

LAMPIRAN A

Instrumen Penelitian

Page 104: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

74

Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Awal

Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Makassar

Mata Pelajaran : Matematika

Jumlah Soal : 10 Nomor

Alokasi Waktu : 60 Menit

Materi KD Indikator Soal Bentuk No.

Soal

Pola Bilangan

3.1 Membuat generalisasi

dari pola pada barisan

bilangan dan barisan

konfigurasi objek.

Mengidentifikasi pola

bilangan dari suatu

barisan

Pilihan

Ganda 1

Menjelaskan salah satu

konfigurasi objek yang

terkait dengan pola

bilangan

Pilihan

Ganda 2

Bidang

kartesius

3.2 Menjelaskan

kedudukan titik

dalam bidang

koordinat kartesius

yang dihubungkan

dengan masalah

kontekstual.

Mendeskripsikan

langkah-langkah

menentukan jarak dua

buah titik dalam bidang

kartesius

Pilihan

Ganda 3

Relasi dan

Fungsi

3.3 Mendeskripsikan dan

manyatakan relasi

dan fungsi dengan

menggunakan

berbagai representasi

(kata-kata, tabel,

grafik, diagram, dan

persamaan).

Menjelaskan nilai

fungsi.

Pilihan

Ganda 4

Persamaan

Garis Lurus

3.4 Menganalisis fungsi

linear (sebagai

persamaan garis

lurus) dan

menginterpretasikan

grafiknya yang

dihubungkan dengan

masalah kontekstual.

Memahami dan

menentukan

kemiringan persamaan

garis lurus Pilihan

Ganda 5

Page 105: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

75

Persamaan

Linear Dua

Variabel

3.5 Menjelaskan sistem

persamaan linear dua

variabel dan

penyelesaiannya yang

dihubungkan dengan

masalah kontekstual.

Menjelaskan model dan

sistem persamaan

linear dua variabel

Pilihan

Ganda 6

Menentukan nilai

variabel persamaan

linear dua variabel

dalam kehidupan

sehari-hari

Pilihan

Ganda 7

Pilihan

Ganda 8

Pilihan

Ganda 9

Pilihan

Ganda 10

Page 106: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

76

Soal Tes Kemampuan Awal

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal :

Waktu : 60 Menit

Petunjuk Soal:

a. Berilah tanda silang (X) pada satu jawaban a,b,c atau d yang anda anggap

benar!

b. Berikan alasan anda mengapa anda memilih jawaban tersebut!

1. Dua suku berikutnya dari barisan 4,5,8,13,20,…,…. Adalah

a. 33 dan 39 c. 29 dan 40

b. 29 dan 33 d. 24 dan 27

2. Perhatikan bentuk pola bilangan berikut.

Tentukan suku ke-10 dari pola bilangan di atas!

a. 110 c. 135

b. 125 d. 140

3. Perhatikan koordinat kartesius berikut.

Page 107: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

77

Suatu pesawat semula berada di titik A. Pesawat itu bergerak 2 satuan ke

selatan, lalu belok ke arah barat sejauh 3 satuan, dan belok ke arah utara

sejauh 3 satuan. Koordinat pesawat tersebut saat ini adalah ….

a. (2,-2) c. (-2,3)

b. (-2,-3) d. (3,-2)

4. Suatu fungsi didefinisikan dengan rumus f (x) = 5x – 3. Nilai f (4) adalah ….

a. 16 c. 18

b. 17 d. 19

5. Gradien persamaan garis yang melalui titik (3,6) dan (6,9) adalah ….

a.

c. 3

b. 1 d. 5

6. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x + y = 12, x – y = 4 adalah ….

a. {4,8} c. {4,12}

b. {12,4} d. {8,4}

7. Harga 4 donat dan 5 roti kukus adalah Rp 4.550. Sedangkan harga 2 donat dan

3 roti kukus adalah Rp 2.550. Harga 1 donat dan 2 roti kukus adalah ….

a. Rp 450 dan Rp 550 c. Rp 450 dan Rp 1.100

b. Rp 550 dan Rp 450 d. Rp 1.100 dan Rp 450

8. Harga 8 buku tulis dan 6 pensil Rp 14.400. Harga 6 buku tulis dan 5 pensil Rp

11.200. Jumlah harga 5 buku tulis dan 8 pensil adalah ….

a. Rp 11.800 c. Rp 12.800

b. Rp 14.800 d. Rp 13.600

9. Jumlah kelereng Bagas dan Erwin 60 butir, sedangkan selisih kelereng Bagas

dan Erwin adalah 16 butir. Banyak kelereng Bagas adalah ….

a. 34 c. 38

b. 33 d. 37

10. Tarif tiket parkir untuk setiap mobil adalah Rp. 2000 dan untuk sebuah sepeda

motor Rp. 1000. Pada sebuah tempat parkir, dengan tarif tersebut terdapat

mobil dan sepeda motor sebanyak 220 buah. Hasil tarif parkir seluruhnya

adalah Rp. 290.000. Banyak kendaraan masing-masing adalah ….

a. 35 unit mobil dan 100 unit motor

b. 70 unit mobil dan 155 unit motor

c. 55 unit mobil dan 150 unit motor

d. 70 unit mobil dan 150 unit motor

Page 108: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

78

Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Awal

No. Penyelesaian Skor

1.

Barisan dalam soal memiliki beda:

4 ke 5 bedanya 1

5 ke 8 bedanya 3

8 ke 13 bedanya 5

13 ke 20 bedanya 7

Maka dapat disimpulkan barisan tersebut memiliki beda

bilangan ganjil sehingga dua suku berikutnya adalah 20 + 9 =

29 dan 29 + 11 = 40

Jawaban: C

1

2.

Un = n (n+1)

U10 = 10 (10+1)

= 10 (11)

= 110

Jawaban: A

1

3.

Dari titik A (1,2), bergerak 2 satuan keselatan menuju titik

(1,0), kemudian belok kearah barat sejauh 3 satuan menjadi (-

2,0), terakhir belok kearah utara sejauh 3 satuan menjadi (-2,3)

Jadi, koordinat pesawat tersebut saat ini adalah (-2,3)

Jawaban: C

1

A(1,2)

(1,0)

1 2 3 4 -3 -2 -1

4

3

2

1

-1

-2

(-2,0)

(-2,3)

U

Page 109: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

79

4.

Diketahui: f(x) = 5x – 3

Subtitusikan x = 4 sehingga diperoleh

f(4) = 5(4) – 3

= 20 – 3

= 17

Jawaban: B

1

5.

Menentukan gradien garis yang melalui titik (x1,y1) dan (x2,y2)

adalah:

m =

=

=

= 1

Jawaban: B

1

6.

Metode eliminasi

Eliminasi variabel x

x + y = 12

x – y = 4 –

2y = 8

y =

y = 4

Metode subtitusi

x + y = 12

x + 4 = 12

x = 12 – 4

x = 8

jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan diatas adalah

(8,4)

Jawaban: D

1

7.

Misal x = donat

y = roti kukus

4x + 5y = 4.550 │x1│4x + 5y = 4.550

2x + 3y = 2.550 │x2│4x + 6y = 5.100 –

-y = -550

y = 550 (harga 1 roti kukus)

2x + 3 (550) = 2.550

2x + 1.650 = 2.550

2x = 2.550 – 1.650

2x = 900

x =

x = 450 (harga 1 donat)

1

Page 110: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

80

2 (550) = 1.100 (harga 2 roti kukus)

Jadi, harga 1 donat dan 2 roti kukus adalah Rp. 450 dan Rp.

1.100

Jawaban: C

8.

Misal x = buku tulis

y = pensil

8x + 6y = 14.400 │x2│16x + 12y = 28.800

6x + 5y = 11.200 │x3│16x + 15y = 33. 600 –

-3y = -4.800

y =

y = 1.600

6x + 5y = 11.200

6x + 5(1.600) = 11.200

6x + 8.000 = 11.200

6x = 11.200 – 8.000

6x = 3.200

x =

x = 400

5x + 8y = 5 (400) + 8 (1.600)

= 2.000 + 12.800

= 14.800

Jadi, jumlah harga 5 buku tulis dan 8 pensil adalah Rp. 14.800

Jawaban: B

1

9.

Misal:

Bagas = x

Erwin = y

Persamaan 1…………

Jumlah kelereng Bagas dan Erwin = 60 butir

x + y = 60

Persamaan 2………...

selisih kelereng Bagas dan Erwin = 16 butir

x- y = 16

Ditanyakan: banyak kelereng Bagas?

Penyelesaian:

x + y = 60

x – y = 16 +

1

Page 111: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

80

2x = 76

x =

x = 38

maka banyaknya kelereng Bagas 38 butir.

Jawaban: C

10.

Misal:

Mobil = b

Motor = r

Persamaan 1…….

Tarif parkir mobil Rp. 2000 dan tarif parkir motor Rp. 1.000

hasil tarif parkir Rp. 290.000

2000b + 1000r = 290.000 (masing-masing dibagi 1000)

2b + r = 290

Persamaan 2……

Banyak kendaraan mobil dan motor adalah 220

b + r = 220

Ditanyakan: banyak kendaraan mobil dan motor masing-

masing?

Penyelesaian:

2b + r = 290

b + r = 220 –

b = 70

subtitusi b = 70 ke persamaan ke 2 yaitu b + r = 220

b + r = 220

70 + r = 220

r = 220 – 70

r = 150

jadi, banyak mobil 70 unit dan banyak motor 150 unit.

Jawaban: D

1

81

Page 112: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

82

Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Makassar

Materi : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Alokasi Waktu : 45 Menit

No.

Soal KD Indikator Soal

Indikator

Kemampuan

Bepikir Kreatif

Bentuk

Soal

1.

3.5 Menjelaskan sistem

persamaan linear

dua variabel dan

penyelesaiannya

yang dihubungkan

dengan masalah

kontekstual.

Menyelesaikan

sistem persamaan

linear dua variabel

dengan bermacam-

macam jawaban.

Kefasihan Uraian

2

Menyelesaikan

sistem persamaan

linear dua variabel

dengan berbagai

cara.

Fleksibilitas Uraian

3

Menyelesaikan

sistem persamaan

linear dua variabel

dengan jawaban

yang tidak biasa

atau memberikan

solusi yang

berbeda dari

solusi-solusi yang

ada.

Kebaruan Uraian

Page 113: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

83

Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Sekolah : SMP Negeri 5 Makassar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Waktu : 45 Menit

Petunjuk Pengerjaan Soal:

1. Tuliskan Nama, NIS, dan Kelas.

2. Bacalah soal dibawah ini dengan cermat dan teliti.

3. Kerjakan secara individu dan tanyakan pada guru apabila terdapat soal

yang kurang jelas.

4. Gunakan berbagai strategi atau cara untuk menjawab soal!

5. Periksalah pekerjaan anda sebelum dikumpul.

Soal.

1. Anto mempunyai uang sebanyak Rp. 162.000 yang ingin diberikan kepada

anak-anak dan remaja, dia ingin memberikan Rp. 6.000 kepada setiap anak-

anak dan memberikan 2 kali lipatnya kepada remaja. Carilah kemungkinan-

kemungkinan berapa orang anak-anak dan remaja yang dapat diberikan Anto

sehingga uangnya habis?

2. Ifah lebih tua dari Ucy. Jumlah umur mereka adalah 44 tahun dan selisih umur

mereka adalah 8 tahun. Tentukan umur Ifah dan Ucy dengan berbagai cara!

3. Nadia membeli 4 telur ayam dan 3 telur bebek seharga Rp. 17.000 dan Wina

membeli 3 telur ayam dan 4 telur bebek seharga Rp. 18.000. Tentukan harga 1

telur bebek dan 1 telur ayam!

Page 114: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

84

Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

No. Penyelesaian Indikator

1. Dik : uang Anto = 162.000

Anak-anak = 6.000

Remaja = 2 x 6000

= 12.000

Dit : kemungkinan yang terjadi?

Penyelesaian :

Kemungkinan (1).....x +.....y = 162.000

(9 x 6.000) + (9 x 12.000) = 162.000

54.000 + 108.000 = 162.000

162.000 = 162.000

Jadi, kemungkinan uang Anto habis memberi

9 anak-anak dan 9 remaja.

Kemungkinan (2)…..x +…..y = 162.000

(11 x 6.000) + (8 x 12.000) = 162.000

66.000 + 96.000 = 162.000

162.000 = 162.000

Jadi, kemungkinan uang Anto habis memberi

11 orang anak-anak dan 8 orang remaja.

Kemungkinan (3)….x +…..y = 162.000

(7 x 6.000) + (10 x 12.000) = 162.000

42.000 + 120.000 = 162.000

162.000 = 162.000

Jadi, kemungkinan uang Anto habis memberi

7 orang anak-anak dan 10 orang remaja.

Kefasihan

2.

Dik : jumlah umur keduanya = 44 tahun

Selisih umur keduanya = 8 tahun

Dit : umur Ifah ?

umur Ucy ?

Penyelesaian:

Ifah = x

Fleksibilitas

Page 115: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

85

Ucy = y

Cara 1

x + y = 44

x – y = 8 –

2y = 36

y =

y = 18 (umur Ucy)

x + y = 44

x – y = 8 +

2x = 52

x =

x = 26 (umur Ifah)

(atau)

Cara 2

x + y = 44

x – y = 8 x = 8 + y

x + y = 44

(8 + y) + y = 44

8 + 2y = 44

2y = 44 – 8

y =

y = 18 (umur Ucy)

x – y = 8

x – (18) = 8

x = 8 + 18

x = 26 (umur Ifah)

Jadi, umur Ucy = 18 tahun dan umur Ifah = 26

tahun.

3.

Dik: 4 telur ayam dan 3 telur bebek = 17.000

3 telur ayam dan 4 telur bebek = 18.000

Dit: harga 1 telur ayam dan 1 telur bebek.

Penyelesaian:

Telur ayam = x

Telur bebek = y

Nilai x

4x + 3y = 17.000

Kebaruan

Page 116: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

85

3x + 4y = 18.000

4 3 17.000

3 4 18.000

4 x 4 = 4 x 17.000

3 x 3 = 3 x 18.000

16 = 68.000

9 = 54.000 –

7 = 14.000

x =

x = 2.000 (telur ayam)

Nilai y

4 3 17.000

3 4 18.000

4 x 4 = 3 x 17.000

3 x 3 = 4 x 18.000

16 = 51.000

9 = 72.000 –

16 – 9 = 72.000 – 51.000

7 = 21.000

y =

y = 3.000 (telur bebek)

jadi, harga 1 telur ayam= 2.000 dan harga 1

telur bebek = 3000.

86

Page 117: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

87

PEDOMAN WAWANCARA

Tujuan : Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).

Metode : Wawancara tidak terstruktur

Langkah Pelaksanaan

1. Wawancara dilakukan secara face to face, yakni terjadi kontak langsung

antara peneliti dan informan. (disesuaikan dengan kondisi saat ini).

2. Wawancara dilakukan setelah terjadi kesepakatan waktu dan tempat

pelaksanaan wawancara antara peneliti dan informan.

3. Pertanyaan yang diberikan tidak harus sama, tetapi memuat pokok

permasalahan yang sama.

4. Apabila siswa mengalami kesulitan dengan pertanyaan tertentu, siswa

akan diberikan pertanyaan yang lebih sederhana tanpa menghilangkan inti

permasalahan.

Petunjuk Wawancara :

1. Wawancara dilakukan setelah dilakukan pengerjaan soal tes kemampuan

berpikir kreatif.

2. Narasumber yang diwawancarai adalah siswa kelas IX SMP Negeri 5

Makassar.

3. Proses wawancara didokumentasikan dengan menggunakan media

audio/dicatat

Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif:

1. Kefasihan

Siswa dikatakan fasih ketika dapat menyelesaikan soal dengan bermacam-

macam jawaban.

2. Fleksibelitas

Siswa dikatakan fleksibel ketika dapat menyelesaikan soal tidak dengan

satu cara tetapi bisa memberikan cara lain.

3. Kebaruan

Siswa dikatakan mampu ketika dapat menyelesaikan soal dengan cara lain

yang baru dan tidak biasa digunakan.

Page 118: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

88

Pertanyaan Pokok

1. Dari soal yang anda pahami, bagaimana cara menemukan kemungkinan-

kemungkinan dari soal tersebut?

2. Bisa anda jelaskan perbedaan dari kemungkinan-kemungkinan tersebut?

3. Berapa cara yang anda gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?

4. Bisa anda jelaskan perbedaan cara pertama dan cara kedua yang anda

gunakan?

5. Dari mana anda menemukan ide dalam menyelesaikan soal tersebut?

6. Apa perbedaan metode yang anda gunakan dalam menyelesaikan soal

tersebut, dengan metode yang digunakan pada umumnya?

Page 119: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

89

LAMPIRAN B

Hasil Tes Siswa

Page 120: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

90

Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Makassar

No. Skor Nama Kategori

1 90 Nur Alfi Tinggi

2 90 Dwi Afifa Maisya Gania Putri Tinggi

3 80 Yudi Azis Sedang

4 80 sry arini musliananur Sedang

5 80 Selah Ardina Arnila Putri Sedang

6 80 Muhammad Dzaki Firmansyah Sedang

7 80 Harnum Tri Pratiwi Sedang

8 80 Ardito Trie Utama Nas Sedang

9 70 Zhaskia Azzahra Putri Faizal Rendah

10 70 Nadya Eka Pratiwi Rendah

11 70 nadia izzatul munifa Rendah

12 70 M.Nur Afdhal K.b Rendah

13 70 M.Faizal Reza Rendah

14 70 Fauzan Dwi Pratama Zulkifli Rendah

15 60 nur ayu salsabila AD Rendah

16 60 Muamar Yasin Qhadafi Naru Rendah

17 60 Aniqah Fikriyah Hardjito Rendah

18 60 Anggun zahra pratiwi Rendah

19 50 Andi.Mutmainna Rendah

20 30 Nur Putri Nakila Rendah

21 30 Lutfiah Ramadhani Rendah

22 30 Abdul Latif Rendah

23 10 Nur Azizah Azis Rendah

Keterangan:

Terdapat 2 siswa berkemampuan tinggi, 6 siswa berkemampuan sedang, dan

15 siswa berkemampuan rendah.

Page 121: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

91

Beberapa hasil tes kemampuan awal siswa pada google form

Page 122: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

92

Page 123: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

93

Page 124: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

94

Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Makassar

1. Subjek Kemampuan Tinggi

Page 125: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

95

Page 126: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

96

2. Subjek Kemampuan Sedang

Page 127: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

97

3.

Page 128: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

98

4. Subjek Kemampuan Rendah

Page 129: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

99

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

Subjek Kemampuan Tinggi Indikator Kefasihan

Kode Uraian

W1-01

KT1-01

W1-02

Coba lihat soal nomor 1 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Yang diinginkan dari soalnya yaitu mencari kemungkinan-

kemungkinan yang dapat diberikan anto sehingga uangnya habis

kak.

Baik dek. Bagaimana caranya menemukan kemungkinan-

kemungkinan dari soal tersebut?

KT1-02

W1-03

KT1-03

W1-04

Caranya kak yaitu berpa dikali 6 ribu dan dikali 12 ribu lalu

dijumlahkan mengasilkan 162 ribu

Jelaskan perbedaan kemungkinan-kemungkinan dari jawaban

yang adik tuliskan!

Perbedaannya itu kak, untuk kemungkinan pertama yaitu 11

anak-anak dan 8 remaja, kemudian kemungkinan kedua yaitu, 15

anak-anak dan 6 remaja

Baik dek terimakasih

Subjek Kemampuan Tinggi Indikator Fleksibilitas

Kode

Uraian

W2-01

KT2-01

W2-02

KT2-02

W2-03

KT2-03

W2-04

Coba lihat soal nomor 2 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Menentukan umur Ifah dan Uci dengan berbagai cara kak

Berapa cara yang adik gunakan untuk menyelesaikan soal

tersebut?

Dua cara kak

Coba jelaskan perbedaan kedua cara yang adik gunakan!

Pertama eliminasi kak yaitu dengan menghilangkan salah

satu varibel dengan cara menyamakan koefisien lalu

dikurangkan sehingga variabel yang satu dapat diketahui

nilainya begitu juga variabel sebaliknya. Kemudian kedua

yaitu dengan cara substitusi yaitu dengan cara mengganti

salah satu variabel dengan nilai variabel yang telah dketahui

kak begitu juga variabel sebaliknya kak.

Ohiyee dek

Page 130: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

100

Subjek Kemampuan Tinggi Indikator Kebaruan

Kode

Uraian

W3-01

KT3-01

W3-02

KT3-02

W3-03

KT3-03

W3-04

KT3-04

W3-05

Coba lihat soal nomor 3 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Menentukan harga 1 telur bebek dan 1 telur ayam kak

Dari mana adik menemukan ide dalam menyelesaikan soal

tersebut?

Sesuai dari pemikiranku kak

Mengapa adik langsung memisalkan 4 telur ayam itu sama

dengan 8 ribu dan 3 telur bebek sama dengan 9 ribu begitu

juga 3 telur ayam sama dengan 6 ribu dan 4 telur bebek sama

dengan 12 ribu?

Awalnya saya membagi 2 dulu 17 ribu menjadi 9 ribu dengan

8 ribu kak, baru saya bagi dengan jumlah telur yang dibeli

yang bisa dibagi habis yaitu 9 ribu bisa dibagi habis dengan 3

dan 8 ribu bisa dibagi habis dengan 4, begitu juga dengan 18

ribu membagi duanya yang habis dibagi 3 dan habis dibagi 4

dan jumlahnya 18 ribu sehingga mendapatkan 6 ribu dan 12

ribu dan hasil dari keduanya harga 1 telur ayam adalah 2

ribu dan harga 1 telur bebek adalah 3 ribu kak

Apa perbedaan metode yang adik gunakan dalam

menyelesaikan soal tersebut dengan metode yang digunakan

pada umumnya?

Metode pada umumnya menggunakan eliminasi, substitusi

ataupun grafik kak, sedangkan yang saya gunakan sesuai

hasil pengamatan.

Ohiyee dek terima kasih

Page 131: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

101

Subjek Kemampuan Sedang Indikator Kefasihan

Kode Uraian

W1-01

KS1-01

W1-02

Coba lihat soal nomor 1 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi sehingga uang

yang dimiliki anto habis diberikan kepada anak-anak dan

remaja kak

Baik dek. Bagaimana caranya menemukan kemungkinan-

kemungkinan dari soal tersebut?

KS1-02

W1-03

KS1-03

W1-04

Saya kalikan jumlah uang yang ingin diberikan kepada anak-

anak dan remaja lalu saya jumlahkan keduanya sehingga

hasilnya 162 ribu kak

Jelaskan perbedaan kemungkinan-kemungkinan dari jawaban

yang adik tuliskan!

Perbedaannya kak, kemungkinan pertama jumlah anak-anak

yang ingin diberikan yaitu 13 dan remaja yaitu 7, terus

kemungkinan kedua jumlah anak-anak yang ingin diberikan

yaitu 9 dan jumlah remaja juga 9 kak

Baik dek terimakasih

Subjek Kemampuan Sedang Indikator Fleksibilitas

Kode

Uraian

W2-01

KS2-01

W2-02

KS2-02

W2-03

KS2-03

W2-04

Coba lihat soal nomor 2 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Yang ditanyakan dari soal tersebut yaitu berapa umur Ifah

dan Uci dengan berbagai cara kak

Berapa cara yang adik gunakan untuk menyelesaikan soal

tersebut?

Dua cara kak

Coba jelaskan perbedaan kedua cara yang adik gunakan?

Cara pertama saya gunakan eliminasi kak menghilangkan

salah satu variabel dan cara kedua saya gunakan substitusi

yaitu mengganti variabelnya kak

Ohiyee dek

Page 132: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

102

Subjek Kemampuan Sedang Indikator Kebaruan

Kode

Uraian

W3-01

KS3-01

W3-02

KS3-02

W3-03

KS3-03

W3-04

Coba lihat soal nomor 3 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Yang ditanyakan pada soal kak harga 1 telur bebek dan 1

telur ayam

Cara atau metode apa yang adik gunakan untuk

menyelesaikan soal tersebut?

Saya hanya menggunakan eliminasi dan substitusi kak

Baik dek, apakah ada acara lain yang bisa adik gunakan

dalam menyelesaikan soal tersebut kecuali eliminasi,

substitusi?

Tidak kak, yang saya tau cuman itu kak yang diajarkan oleh

guru saya

Ohiyee dek terima kasih

Page 133: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

103

Subjek Kemampuan Rendah Indikator Kefasihan

Kode Uraian

W1-01

KR1-01

W1-02

KR1-02

W1-03

KR1-03

W1-04

Coba lihat soal nomor 1 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Bagaimana caranya agar uang anto habis kak

Baik dek. Dari soal yang adik pahami, Bagaimana caranya

menemukan kemungkinan-kemungkinan dari soal tersebut?

Caranya kak saya cari angka berapa yang bisa dikali dengan 6

ribu dan dikali 12 ribu lalu dijumlahkan hasilnya jumlah uang

Anto yaitu 162 ribu

jelaskan perbedaan dari kemungkinan-kemungkinan jawaban

yang adik tuliskan

kemungkinan pertama itu kak yang saya dapat 7 orang anak-

anak dan 10 orang remaja, kemungkinan kedua saya dapat 9

orang anak-anak dan 9 orang remaja kak.

Baik dek terimakasih

Subjek Kemampuan Rendah Indikator Fleksibilitas

Kode

Uraian

W2-01

KR2-01

W2-02

KR2-02

W2-03

KR2-03

W2-04

Coba lihat soal nomor 2 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Menentukan umur Ifah dan Uci dengan berbagai cara kak

Berapa cara yang adik gunakan untuk menyelesaikan soal

tersebut?

Tidak tau kak bingung

Apakah adik bisa menemukan cara untuk menyelesaiakan

soal tersebut?

Belum bisa kak

Ohiyee dek

Kode

Uraian

W3-01

KR3-01

W3-02

KR3-02

W3-03

KR3-03

W3-04

Coba lihat soal nomor 3 dek. Apa yang diiginkan dari soal

tersebut?

Menentukan harga 1 telur bebek dan 1 telur ayam

Bagaimana cara adik menyelesaikan soal tersebut?

Tidak tau kak

apakah ada metode yang adik ketahui selain metode yang

biasa digunakan dalam menyelesaikan soal tersebut?

Tidak ada kak

Ohiye dek terima kasih

Page 134: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

95

Subjek Kemampuan Rendah Indikator Kebaruan

Page 135: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

104

LAMPIRAN C

Dokumentasi

Page 136: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

105

Pelaksanaan Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Page 137: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

106

Wawancara Kepada Subjek

Page 138: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

107

Pengambilan Surat Penelitian

Page 139: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

108

LAMPIRAN D

Administrasi

Page 140: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

109

Page 141: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

110

Page 142: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

111

Page 143: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

112

Page 144: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

113

Page 145: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

114

Page 146: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

115

Page 147: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

116

Page 148: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

117

Page 149: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

118

Page 150: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

119

Page 151: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

120

Page 152: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

121

Page 153: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

122

Page 154: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

95

Page 155: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

123

Page 156: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

124

Page 157: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

125

Page 158: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

126

Page 159: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

127

LAMPIRAN E

Hasil Plagiasi

Page 160: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

128

Page 161: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

129

Page 162: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

130

Page 163: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

131

Page 164: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

132

Page 165: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

133

Page 166: deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

134

RIWAYAT HIDUP

NADIA SULFAIDAH. lahir di Bulukumba, Sulawesi

Selatan pada tanggal 21 Januari 2000. Anak tunggal dari

pasangan bapak Syamsul Bahri dan ibu Parida. Penulis

menyelesaikan pendidikan di SD Negeri 1 Terang-Terang

pada tahun 2011, pendidikan di SMP Negeri 1 Bulukumba

pada tahun 2014, dan pendidikan di SMA Negeri 1 Bulukumba pada tahun 2017.

Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan kuliah di Universitas

Muhammadiyah Makassar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mengambil

Program Studi S1 Pendidikan Matematika.

Berkat karunia Allah SWT. Penulis dapat menyelesaikan studi di

Universitas Muhammadiyah Makassar dengan tersusunnya skripsi dengan judul

“Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Ditinjau dari Kemampuan

Awal pada Kelas IX SMP Negeri 5 Makassar”