Top Banner
Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume 2. Nomor 2. Dtsember 2012 , "" , "" * /( t\ f'- \.. \.. r "" r "" 6 \... , '" r '" e. f'- \.. Jurnal Media llmu Volume 2 Nomor2 Halaman Keolahragaan Indonesia 63 -133 Semarang Desember 2012 ISSN 2088-6802
7

staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/198306262008121002/penelitian/b3.pdfdengan desain the one group pretest-posttestdesign dengan ... Uji homogenitas variant untuk ... experimental

May 26, 2018

Download

Documents

trinhdiep
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/198306262008121002/penelitian/b3.pdfdengan desain the one group pretest-posttestdesign dengan ... Uji homogenitas variant untuk ... experimental

Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume 2. Nomor 2. Dtsember 2012

,""

,""

-f.l~ • */(t\ f'-\.. ~ \.. ~

r "" • r""~. ~~ 6~

\... ~

,'" r '"

(~~e.

7~

~\f'-~ \.. ~

Jurnal Media llmu Volume 2 Nomor2 HalamanKeolahragaan Indonesia 63 -133

SemarangDesember 2012

ISSN 2088-6802

Page 2: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/198306262008121002/penelitian/b3.pdfdengan desain the one group pretest-posttestdesign dengan ... Uji homogenitas variant untuk ... experimental

Jurnal MediaIlmu Keolahragaan IndonesiaVolume 2. Nomor 2. Desember 2012

Daftar lsi63 - 69 Predicting the General Physical Fitness Level through Series of

Field Tests among Students with Hearing-Impaired in KlangValley, MalaysiaNagoor Meera Abdullah, Wahidah Tumijan, VincentPamabas,Mohd Sofan Omar Fauzee, Mohamad Nizam Nazarudin & SriSumartiningsihUniversity ofMARA Technology (UiTM) Shah Alam - Universiti WaralVfalaysia - Universiti Malaysia Sabah - Universitas Negeri Semarang

70 - 73 . Pengaruh Tipe Pembelajaran dan Minat terhadap KemampuanRenang Gaya Dada pada Mahasiswa PKLO FIK UNNESSungkowoUniversitas Negeri Semarang

74 - 81 Pengaruh Latihan Kicking Motion Terhadap JauhnyaTendangan Bola dalam Permainan Sepakbola SiswaKu 15 Tahun di SSB Selabora FIK UNY Pada Tahun 2010Fathan NurcahyoUniversitas Negeri Yogyakarta

82 - 88 PeningkatanKetrampHan Smash Permainan,Bola VoH MelaluiMetode ResiprokalHeri SiswantoSMK Negeri 1 Temanggung

89 - 93 Progam Latihan Body Building dapat Meningkatkan Massa OtotMahasiswa IKORA FIK UNYAhmad NasrullohUniversitas Negeri Yogyakarta

94 - 101 Hubungan Asupan Energi, Protein dan Suplemen dengan TingkatKebugaranSUgiartoUniversitas Negeri Semarang

102 ·106 Pengaruh Metode Latihan Wall Shooting dan Mata Tertutupterhadap HasH Shooting Free ThrowPriyantoUniversitas Negeri Semarang

107 -111 Kajian Manajemen Sport Tracking di Desa SambanganGede Eka Budi DarmawanUniversitas Pendidikan Ganesha Bali

112 - 123 Pengembangan Pembangunan Industri Keolabragaan BerdasarkanPendekatan Pengaturan Manajemen Pengelolaan KegiatanOlahragaBambang Priyono .Universitas Negeri Semarang

124 -133 Transformasi Pengelolaan Klub Sepakbola di IndonesiaSulistiyonoUniversitas Negeri Yogyakarta

Page 3: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/198306262008121002/penelitian/b3.pdfdengan desain the one group pretest-posttestdesign dengan ... Uji homogenitas variant untuk ... experimental

Jumal Media Ilmu .Keolahragaan IndonesiaVolume 2. Edisi 2. Desember 2012. ISSN: 2088-6802

.~~.,..,--...: .....

J\'t..http://journal.unnes.ac.id/njujindex.php/miki

Proga11l Latihan Body Building dapat Meningkatkan Massa OtotMahasis-wa IKORA FIK UNY

Ahmad Nasrulloh*

Diterinla: Oktober 2012. Disetujui: N"ovember 2012. Dipublikasikan: Deseulber 2012© Universitas Negeri 5eularang 2012

Abstrak Tujuan penelitian untuk Inengetahui besanlyapengaruh program latihan body building terhadappeningkatan nlassa otot (dada, lengan, paha, dan betis)pada mahasiswa IKORA FIK UNY angkatan 7009.Pene1itian ini menggunakan Inetode eksperinlen semudengan desain the one group pretest-posttest design denganpopulasi ffiw1:lasiswa IKORA angkatan 2009, dengan tekniktotal sampling pada illata kuliah konsentrasi Latihan BehanII. Instrunlen yang digunakan adalah menggunakan alatukur berupa pita meteran dengan ukuran sentilneter.Teknik analisis data ul.enggunakan uji normalitas untukmengetallui apakah data mempunyai sebaran yangberdistribusi nornlal. Uji homogenitas variant untukmenguji kesalnaan variansi data kelompok eksperimen.Uji t untuk mengetahui apakah terdapat perbedaanvariabel antara pretest dan posttest pada kelolnpokeksperimen. ·Hasil analisis penelitian nlenunjukkan bah\va{t I t < - 2,160 atau t > 2,160} dengan taraf signifikansi p= 0,000 < 0,05. Jam dapat clibuktikan hipotesis penelitiansecara signifikan yaitu: (1) Program latihan body buildingdapat meningkatkan massa otot dada dengan hasil t test{t = - 5,486 atau 5,486}, (2) Program latihan body buildingdapat meningkatkan massa otot lengan dengan hasil t test{t = - 7,431 atau 7,431}, (3) Program latihan body buildingdapat meningkatkan massa otot paba dengan hasil t test {t= - 2,403 atau 2,403}, dan (4) Program latihan body buildingdapat meningkatkan nlassa otat betis dengan hasil t test {t=- 2,834 atau 2,834}.

Kata Kunci: program latihan body building; massa otot

Abstract This study aims to determine how nluchinfluence the body building exercise program to increasemuscle mass (chest, arms, thighs, and calves) FIK IKORAUNY students class of 2009. This study uses a quasi­experimental design with the one-group pretest-posttestdesign. The study population was IKORA student class of2009. The sample in this study involves the entire studentProdi IKORA FIK UNY class of 2009 who took the coursein the concentration of Weight Training II. The instrumentused is to use a tape measure to measure centimeter meter.Analysis using nonnality test to determine whether thedistribution of data has a normal distribution. Variant testto test the homogeneity of variance o.f the data sitnilarityexperimental group. T-test to determine whether there aredifferences in the variables between pretest and posttest

*Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultasllnlu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

in the experimental group. Results of the analysis showedthat {t I t <- 2.160 or t> 2.160} with a significance level ofp = 0.000 <0.05. 50 it can be demonstrated that significantresearch hypothesis: (1) body building training prograrncan increase muscle mass chest with t test results {t =-5.486or 5.486}, (2) body building training program can increasemuscle mass arm with the t test {t = - 7.431 or 7.431}, (3)body building exercise program can increase thigh musclemass 'Yith the t test {t = - 2.403 or 2.403}, and (4) bodybuilding training progn:un can increase nluscle mass calfwith the results of t test {t = - 2.834 or 2.834}.

Keywords: body building exercise program; muscle nlass-

PENDAHULUANBentuk tubull yang ideal dan atletis

merupakan suatu hal yang sangat didarrtlS~kanoIeh setiap orang dalam kehidupan. Berbagaicara dan upaya dilakukan untuk rnendapatkanbentuk tubuh yang ideal. Salah satu cara yangsering dilakukan adalah dellgan melakukanaktifitas fisik atau berolahraga. Olahraga yangsering dilakukan adalah del1ganmelakukanlatillan beban yang terukur, teratur danterprogram di pusat-pusat kebugaran (fitnesscenter).

Tempat yang paling sering disenangiuntuk berolahraga adalah suatu tempat'kebugaran (fitness center). Fitness center inibanyak digemari karena memiliki berbagai alatdan fasilitas yang sudah dirancang sedemikianrupa sehingga dapat digunakan sebagai alatuntuk melatih fisik yang tepat. Selain fasilitasyang lengkap, fitness center juga sangat mudahditemukan karena saat ini banyak pusatkebugaran terutama di Daerah IstimewaYogyakarta yallg banyak beroperasi sebagaipusat layanan publik untuk mendapatkankebu.garan jasmani.

Untuk clapat bersaing dengan berbagaifitness center yang ada di DIY hendaknyamemiliki fasilitas yang memadahi sesuaidengan kebutuhan latihan juga harus mam.pu

Page 4: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/198306262008121002/penelitian/b3.pdfdengan desain the one group pretest-posttestdesign dengan ... Uji homogenitas variant untuk ... experimental

90

memberikan pelayanan prima bagi pelanggan.Salah satu contoh layanan yang hams dimilikiadalah program latihan yang tepat dan akurat.Program latihan yang dapat ditawarkan yaituantara lain latihan kebugaran, penurunan beratbadan, penambahan berat badan, hipertrofiotot (body building), body shaping, bisa jugaditawarkan program latihan untuk terapi danrehabilitasi pasca cedera.

Program latihan yang dapat denganmudah berhasil apabila pada saat melakukanlatihan beban dilakukan sesuai dengandosis latihan. Latihan beban merupakanlatihan yang dilakukan secara sistematisdengan menggtmakan beban sebagai alatuntuk menambah kekuatan fungsi ototguna memperbaiki kondisi fisik, mencegahterjadinya cedera atau untuk tujuan kesehatan.Latihan beban dapat dilakukan denganmenggunakan beban dari berat badan sendiri(beban dalam) atau menggunakan beban luaryaitu beban bebas (free weight) seperti dumbell,barbell, atau mesin beban (gym machine). Bentuklatihan yang menggunakan beban dalam yangpaling banyak digunakan seperti chin-up,push-up, sit-up, ataupun back-up, sedangkanmenggunakan beban luar sangatlah banyakdan bervariasi sesuai dengan tujuan latihan.

Latihan dengan beban dalam masihkurang efektif untuk meningkatkanpembentukan massa otot karena ktirangbervariasi. Akan tetapi apabila mengguakanbeban luar, latihan akan lebih efektif untukmeningkatkan pembentukan massa ototdikarenakan variasinya sangat banyak danbeban mudah diatur sesuai dengan takaranlatihan. PerIu adanya program latihanyang tepat untuk dapat membantu prosespeningkatan pembentukan massa otot agartubuh dapat menjadi lebih ideal.

Bentuk tubuh yang ideal atau atletisakan dapat di peroleh bagi setiap orangapabila orang tersebut mau melakukan latihanbeban sesuai dengan program latihan yangtepat. Salah satu program latihan yang dapatdigunakan untuk membentuk massa otot agartubuh lebih ideal dan atletis adalah programlatihan body building. Program latihan ini hamsdisusun sesuai dengan dosis latihan yang tepatagar tujuan yang diinginkan oleh seseorangdapat tercapai. Selain itu hendaknya jugamenerapkan prinsip-prinsip dasar latihan gunamencapai kinerja fisik yang maksimal bagiseseorang. Adapun prinsip latihan tersebutmeliputi: (1) individual, (2) adaptasi, (3) bebanberIebih (overload), (4) beban bersifat progresif,

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2012) 2: 89-93

(5) spesifikasi (kekhususan), (6) bervariasi, (7)pemanasan dan pendinginan (warm-up dancooling down), (8) periodisasi, (9) berkebalikan(reversible), (10) beban moderat (tidak berlebih),dan (11) latihan hams sistematik.

Program Studi Ilmu Keolahragaan (ProdiIKORA) merupakan salah satu prodi yang adadi Fakultas Ilmu Keolahragaan UniversitasNegeri Yogyakarta. Prodi ini diharapkanmampu mencetak lulusan yang memilikikompetensi dalam bidang kebugaran jasmani,terapi dan rehabilisati, manajemen olahragadan adaptif. Dalam upaya menciptakan lulusanyang berkompeten diperlukan sarana danprasarana yang memadahi. Adapaun saranapenunjang dalam kegiatan belajar mengajarbagi mahasiswa prodi IKORA yaitu antaralain: laboratorium kebugaran jasmani (fitnescenter), klinik terapi, laboratorium anatomi danfisiologi, histoiogi, manajemen kolam renang,GOR, wisma olahraga, lapangan tenis, stadionatletik, lapangan basket, hall bulitangkis, hallsenam, sport smart dan lain-lain.

Tenaga ahli dan konsentrasi keilmuanyang spesifik juga menjadi bagian yang tidakbisa ditinggalkan dalam upaya peningkatankualitas lulusan prodi IKORA. Hal inididukung oleh beberapa tenaga pengajaryang sudah lulus 5-2 dengan kualifikasi basickeilmuan yang dapat dipertanggungjawabkanlinieritasnya. Sedangkan konsentrasi keilmuanyang hams dimiliki oleh para mahasiswaIKORA adalah tentang IImu KebugaranJasmani, IImu Terapi dan Rehabilitasi, IlmuManajem~nOlahraga dan Ilmu Adaptif.

Salah satu lonsentrasi keilmuan yangdiminati oleh sebagian mahasiswa prodiIKORA adalah tentang kebugaran jasmani.Kebugaran jasmani adalah kemampuantubuh seseorang untuk melakukan tugas danpekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkankelelahan yang berarti, sehingga tubuh masihmemiliki simpanan tenaga untuk mengatasibeban kerja tambahan (Iskandar dkk, 1999 :4). Fokus konsentrasi ilmu tentang keburgaranjasmani yang hams dikuasai oleh mahasiswaadalah tentang teori dan metode latihanbeban yang baik dan benar untuk dapatmeningkatkan kebugaran jasmani.

Untuk dapat menjadi instruktur yangprofessional hams menguasai program latihansecara tepat dan akurat. Selain itu hams dapatmemberikan contoh yang tepat. Kebanyakansaat ini mahasiswa IKORA yang mengambilkonsentrasi kebugaran jasmani masih belummemiliki bentuk tubuh yang atletis layaknya

Page 5: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/198306262008121002/penelitian/b3.pdfdengan desain the one group pretest-posttestdesign dengan ... Uji homogenitas variant untuk ... experimental

Ahmad N asrulloh - Progam Latihan Body Building dapat Meningkatkan Massa Otot Mahasiswa IKORA FIK UNY 91

Tabell. Data Hasil Uji t

Komponen Massa OtotHasil Analisis

Status Sinifikansit Sig. (p)

Keterangan

OtotDada 5.486 0.000 p>0.05 SignifikanOtotLengan 7.431 0.000 p>0.05 SignifikanOtotPaha 2.403 0.030 p>0.05 SignifikanOtot Betis 2.834 0.013 p>0.05 Signifikan

ini

HASIL DAN PEMBAHASANUji t dilakukan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan massa otot dada,lengan, paha dan betis antara pretest danposttest pada kelompok eksperimen. Hasilanalisis dinyatakan terdapat perbedaan jikanilai signifikansi kurang dari 0,05 (P < 0,05).Hasil uji t pada penelitian ini dapat dUihatpada Tabel berikut ini.

HasH uji t antara pretest dan posttest padakelompok ekspefimen dapat diketahui bahwa:(1) terdapat perbedaan yang signifikan antarapretest dan posttest otot dada dengan nilaisignifikansi p = 0,000 dan t = 5.486, (2) terdapatperbedaan yang signifikan antara pretest danposttest otot lengan dengan nilai signifikansi p= 0,000 dan t = 7.341, (3) terdapat perbedaanantal'a pretest dan posttest otot paha dengannilai signifikansi p =0,030 dan t =2.403, dan (4)terdapat perbedaan antara pretest dan posttestotot betis dengan nilai signifikansi p = 0,013dan t = 2.834.

Hasil analisis penelitian menunjukkanbahwa {t I t < - 2,160 atau t > 2,160} dengantaraf signifikansi p = 0,000 < 0,05. Jadi dapatdibuktikan hipotesis penelitian secarasignifikan yaitu: (1) Program latihan bodybuilding dapat meningkatkan massa otot

Program latihan body building merupakanprogram latihan untuk membentuk danmeningkatkan massa otot yang dilakukandengan metode set system dan disusun menjadi10 station atau pos, dengan pembebanan 75-85%beban maksimal, repetisi 8 kali pengulangan,dilakukan sebanyak 4 set, di antara posdiberikan istirahat 30 detik. Program latihanbody building ini dihai°apkan dapat memberikanrangsangan terhadap peningkatan massa otot.Peningkatan massa otot yang dimaksud adalahpembesaran atau penambahan massa ototpada bagian otot-otot besar yaihl pada bagianlengan, dada, paha, dan betis.

01 • p • Oz.Keterangan:01 : Pre test (tes awal)P : Treatment (pedal..:uan)02 : Posl tesf (tes akhh), Zaenuddin (1988:71).

peneHtianZainuddiIlpadahubungan. antaraakillatini merupakan pencH!ian. ck,'ip,:rilnen .karcnapenditian ini ahm s(:babdan akibat tcntang latihan circuitweight training terhadap kekuatanda.n tahan etet.

Desain penelitian da!amadalah the OIw-groupposHest Menurutl:he one-gr6up prelesf-posUesi design is aof experimenf: where a singl.e group has (1) a pre­experimental evaluation, thail (2) th" influencethe variable, (mel, finally (3) a post-experimentale-valuation. Dad pendapat tersebut di atasdapat dikatakan bahwa the one-group 1JYf"t!'.4t­

postlest design adahili sebuah bentuk peneHtianeksperimen di mal1.il satu kelompol tersebutmenjadi sebuah evaluasi sebdum ekspel'imen..kemudianmemberikan pengaruh padavariabeI dan terakhir memherikan sebuahevaJuasi sesudah eksperimen. Jadi da.patdikatakan bahwa hasH vretesl mewpakankontroI dari pen{'htian inL Desain peneIitianini dapal digambarkan sebagai beriknt: .

METODE

seorang instruktur. Oleh karena itu penelitiakan memberikan perlakuan program latihanbody building kepada mahasiswa supayamengetahui sejauh mana kontribusi programlatihan ini terhadap pembentukan massa ototmahasiswa lKORA FIK UNY.

Page 6: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/198306262008121002/penelitian/b3.pdfdengan desain the one group pretest-posttestdesign dengan ... Uji homogenitas variant untuk ... experimental

92

dada dengan hasH t test (t = - 5,486 atau5,486}, (2) Program latihan body building dapatmeningkatkan massa otot lengan dengan hasHt test {t = -7,431 atau 7,431}, (3) Program latihanbody building dapat meningkatkan massa ototpaha dengan hasH t test {t = - 2,403 atau 2,403},dan (4) Program latihan body building dapatmeningkatkan massa otot betis dengan hasH ttest {t = - 2,834 atau 2,834}.

Massa Otot DadaPenelitian yang telah dilakukan ini

menunjukkan bahwa massa otot dada dati 16mahasiswa IKORA FIK UNY yang mengambilmatakuliah latihan beban mengalamipeningkatan yang signifikan. Hal ini dapatdilihat dari taraf signifikansi yang kurangdari 0,05 yaitu 0,000. Fakta empiris dari hasilpenelitian menunjukkan rerata pada pretestmassa otot dada yaitu 85,7500, sedangkanrerata posttest adalah 91,4375.

Berdasarkan hasH penelitian yang telahdilakukan menunjukkan bahwa ada perbedaanantara rerata pretest dan posttest, sehinggadapat dikatakan bahwa massa otot dadapeserta tes mengalami peningkatan signifikanyang ditunjukkan dengan perbedaan reratayaitu 85,7500 menjadi 91,4375. PeningkatanhasH pada penelitian ini dapat dilihat apabHadihitung selisih antara rerata pretest danposttest yaitu 91,4375 - 85,7500 = 5,6875. Jadidapat disimpulkan bahwa program latihanbody building dapat meningkatkan massa ototdada sebesar 5,6875.

Massa Otot LenganHasH penelitian menunjukkan bahwa

massa otot lengan dari 16 mahasiswa IKORAFIK UNY mengalami peningkatan yangsignifikan. Hal ini dapat dilihat dari tarafsignifikansi yang kurang dari 0,05 yaitu0,000. Sedangkan rerata massa otot lenganmenunjukkan hasil pretest yaitu 26,0625 danrerata posttest adalah 30,3125. Berdasarkanhasil penelitian yang telah dilakukanmenunjukkan bahwa ada perbedaan antararerata pretest dan posttest, sehingga dapatdikatakan bahwa massa otot lengan pesertates' mengalami peningkatan signifikan yangditunjukkan dengan perbedaan rerata yaitu26,0625 menjadi 30,3125. Peningkatan hasHpada penelitian ini dapat dilihat apabiladihitung selisih antara rerata pretest danposttest yaitu 30,3125 - 26,0625 = 4,2500. Jadidapat disimpulkan bahwa program latihanbody building dapat meningkatkan massa otot

Jumal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2012) 2: 89-93

lengan sebesar 4,2500.

Massa Otot PahaHasil penelitian menunjukkan bahwa

massa otot paha dari 16 mahasiswa IKORA FIKUNY mengalami peningkatan yang signifikan.Hal ini dapat dHihat dari taraf signifikansi yangkurang dari 0,05 yaitu 0,030. Berdasarkan hasHpenelitian yang telah dilakukan menunjukkanbahwa ada perbedaan antara rerata pretest danposttest yaitu 48,2813 dan 49,7813. Sehinggadapat dikatakan bahwa massa otot pahapeserta tes mengalami peningkatan yangditunjukkan dengan perbedaan rerata yaitu48,2813 menjadi 49,7813. Peningkatan hasHpada penelitian ini dapat dilihat apabiladihitung selisih antara rerata pretest danposttest yaitu 49,7813 - 48,2813 = 1,5000. Jadidapat disimpulkan bahwa program latihanbody building dapat meningkatkan massa ototpaha sebesar 1,5000.

Massa Otot BetisHasil penelitian menunjukkan bahwa

massa otot betis dari 16 maha.iiiswa IKORAFIK UNY mengalami juga peningkatan yangsignifikan. Hal ini dapat dilihat dari tarafsignifikansi yang kurang dari 0,05 yaitu0,013. Berdasarkan hasH penelitian yangtelah dilakukan menunjukkan bahwa adaperbedaanantara rerata pretest dan posttestyaitu 34,5000 dan 38,0313. Sehingga dapatdikatakan bahwa massa otot betis peserta tesmengalami peningkatan yang ditunjukkandengan perbedaan rerata yaitu 34,5000 menjadi38,0313. Peningkatan hasil pada penelitianini dapat dilihat apabHa dihitung selisihantara rerata pretest dan posttest yaitu 38,0313- 34,5000 = 3,5313; Jadi dapat disimpulkanbahwa program latihan body building dapatmeningkatkan massa otot betis sebesar 3,5313.

Peningkatan yang signifikan terhadapmassa otot dada, lengan, paha dan betis sepertiyang diperoleh dati hasH penelitian di atasdisebabkan karena adanya pengaruh terhadapprogram latihan body building yang diberikan.Program latihan ini diberikan denganmemberikan perlakuan kepada sejumlahmahasiswa. Perlakuan diberikan sebanyak24 kali pertemuan yang dilakukan 3 kalipertemuan pada setiap minggu. Pada tahappermulaan diberikan perlakuan berupa latihandada, lengan, paha dan beris dengan12repetisi,3 set dan beban 75 % dari beban maksimal.Setelah dilakukan tes pada pertengahan dapatdilihat bahwa peningkatannya belum begitu

Page 7: staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/198306262008121002/penelitian/b3.pdfdengan desain the one group pretest-posttestdesign dengan ... Uji homogenitas variant untuk ... experimental

Ahmad N asrulloh - Progam Latihan Body Building dapat Meningkatkan Massa Otot Mahasiswa IKORA FIK UNY 93

tampak. Maka dari itu peneliti 111emberikantambahan treatment pada jumlah set danpembebannanya. Adapun penambahan jumlahset yaitu menjadi 4 set dan penaulballan bebanangkatan menjadi 85% dari beban maksimal.Setelah diberikan penambahan pada setdan pembebanan pada treatnlent diperolehpeningkatan yang signifikan pada hasil posttest.

SIMPULANProgram latihan body building dapat

memberikan pengaruh yang signifikanterhadap peni!l.gkatan massa otot dada,lellgan, paha, dan betis. Peningkatan massaotot tersebut diSababkan karena adanyarangsangan dari luar berupa latihan denganmenggunakanbeban luar yaitu glJnt machine.Latihan ini dapat merangsang otot-ototbesar hingga dapat memperbesar rnassallya.Massa otot akan bertanlpah apabila Iatihanbeban yang dilakukan benar-·benar dilakukandengan sungguh-sl1ngguh/ terukur, teraturdan komtinu.e. Selahl itu progranl Iatihanbeban yang dilakukan juga harus benar-benartepat sesuai dengan tujuan latihan.. Pada saatmenjalankan program latihan beban juga harusmemperhatikal1 prinsip-prinsip dasar latmanagar tujuan latihan dapat tercapai. Dosislatihan yang tepat juga periu diperllatikansupaya tidak terjadi over training yang dapatmem.bahayakan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKABOlllpa, T. O. (1994). Theory and methodology oftraining, The

Key to Athletic performance Third Edition, To­ronto, Ontorio Canada: Kendall/Hunt PublishingCom.pany.

Djoko, Pekik Irianto. (2000). Panduan latihan kebugaran(yangefektifdan aman). Yogyakarta: Lukrrtan Offset.

---------------------------. (2008). Peranan jogging dan circuit'weight training pada proft1lemak tubuh dan kebugaranaerobik penyandang ovenoeight. Makalah, tidak di­terbitkan, Universitas Negeri Surabaya. Surabaya

Fox. E. L, Bowers. R. W, dan Foss. M. L. (1993).Trte physio­logical basis for exercise and sport, fifth edition. Iowa:Brown & Benchmark Publishers. Jensen, P. (1987).Training Lactat PuIs Rate. Finland: Publisher PolarElectro.

Iskandar, dkk. (1999). Panduan Teknis Tes &Latihan Kese­garan Jasmani. Pusat Pengkajian PemngembanganIPTEK Olahraga Kantor Menpora.

Klinik Kebugaran FIK UNY (2006). Pelatihan InstrukturFitness FIK UNY.

Leedy, P. D. (1980). Practical research. NevJ'York: ~1acm.illanPublishing Co. Inc.

Nossek, Josef. (1982). General Theory ofTraining. Lagos: PanAfrican Press, Ltd.

Sadoso Sumosardjuno. (1992). Pengetahuan praktis kesehat­an dalam olahraga. Jakarta: PT Gram.edia PustakaUtaula.

Suharjana. (2007). LatilUlll Beban: Sebuah Metode LatihanKekuatan. Jurnal lhniah Kesehatan Olahraga, Mf.¥DIKORA, Vol. III, No.1, 80-101.

Sukadiyanto. (2002). Teori dan l1letodologi nlelatihfisik petenis.Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY.

Thomas R. Baechle, and Groves, B.R. (1996). vVeight Train­ing: Step to Succes..Alih Bahasa Latihan Bebanoleh: Razi Siregar, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Zaenudin, 1\1. 1988. Metodologi Penelitian. Surabaya: Uni­versitas Airlangga.