Top Banner
DESAIN ALUR NAVIGASI • Pemahaman mendasar tentang perilaku kapal diperlukan dalam mendesain sebuah alur navigasi di pelabuhan. • Alur navigasi harus cukup dalam bagi kapal untuk masuk (penambahan kedalaman air dapat dilakukan dengan pengerukan dasar laut atau pembatasan waktu buat kapal bertransit hanya pada saat elevasi permukaan air pasang) • Kapal paling mudah bermanuver pada saat kecepatan kapal tinggi (5 knots atau lebih), tetapi saat memasuki alur navigasi, kapal harus berjalan lebih lambat atau bahkan berhenti.
24

DESAIN ALUR NAVIGASI

Feb 13, 2016

Download

Documents

caelan

DESAIN ALUR NAVIGASI. Pemahaman mendasar tentang perilaku kapal diperlukan dalam mendesain sebuah alur navigasi di pelabuhan . - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESAIN ALUR NAVIGASI• Pemahaman mendasar tentang perilaku kapal diperlukan

dalam mendesain sebuah alur navigasi di pelabuhan.• Alur navigasi harus cukup dalam bagi kapal untuk masuk

(penambahan kedalaman air dapat dilakukan dengan pengerukan dasar laut atau pembatasan waktu buat kapal bertransit hanya pada saat elevasi permukaan air pasang)

• Kapal paling mudah bermanuver pada saat kecepatan kapal tinggi (5 knots atau lebih), tetapi saat memasuki alur navigasi, kapal harus berjalan lebih lambat atau bahkan berhenti.

Page 2: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESAIN ALUR NAVIGASI

• Kapal memerlukan bantuan kapal seret (tug) pada saat bernavigasi (kapal dalam kecepatan rendah)

• Masih memungkinkan tidak tercapainya kondisi yang aman untuk kapal bermanuver pada kecepatan rendah di saat kondisi angin, gelombang dan arus melewati batas kritisnya.

• Kapal-kapal yang berlayar melewati satu dengan lainnya dapat memberikan beban hidrodinamika yang besar terhadap satu sama lain.

Page 3: DESAIN ALUR NAVIGASI

PENDEKATAN DALAM DESAIN ALUR NAVIGASI

1. Identifikasi/pilih karakteristik kapal desain (ukuran kapal, DWT, loaded draft, loaded displacement, GRT)

2. Defenisikan kondisi lingkungan (kondisi kedalaman air, pasang, arus, gelombang, dan angin memiliki pengaruh langsung pada kemampuan kapal untuk bermanuver)

3. Tentukan kecepatan kapal, kebutuhan akan bantuan kapal seret dan prosedur bermanuver lainnya.

4. Perkirakan kedalaman alur yang diperlukan

Page 4: DESAIN ALUR NAVIGASI

PENDEKATAN DALAM DESAIN ALUR NAVIGASI

5. Perkirakan kebutuhan lebar alur6. Tampilkan alur pada data batimetri yang ada7. Melakukan simulasi gerak kapal dengan

menggunakan dimensi alur8. Tentukan bantuan-bantuan navigasi yang

diperlukan9. Tentukan kuantitas alur, biaya pengerukan dan

analisa kelayakan ekonomi.

Page 5: DESAIN ALUR NAVIGASI

KONDISI LINGKUNGAN

1. Kedalaman AirAlur yang dipilih biasanya memiliki kedalaman air yang secara alami besar untuk menghindari biaya awal serta biaya pengerukan yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang.

2. Permukaan AirMHHW, MHW, MSL, MLW, MLLW

Page 6: DESAIN ALUR NAVIGASI

KONDISI LINGKUNGAN

3. Angin Direpresentasikan dalam wind rose4. Gelombang Direpresentasikan dalam Grafik Distribusi Tinggi

dan Periode Gelombang Terhadap Persentase Terjadinya, dan dalam Grafik Periode Berulang (Return Periode) dengan Tinggi Gelombang Signifikan (Wave Height Significant Hs)

Page 7: DESAIN ALUR NAVIGASI

KONDISI LINGKUNGAN

5. ArusDilakukan simulasi untuk memodelkan arus di sekitar daerah pelabuhan. Arus bisa berasal dari pasang surut atau akibat adanya sungai.

6. VisibilityVisibility yang buruk akibat kabut atau cuaca buruk

Page 8: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESIGN METHOD (U.S. Army Corps of Engineers 1965,1983, National Ports Council 1975)

1. Kedalaman Alur (Channel Depth)

Loaded Vessel Draft + Squat + Wave Induced Motion + Safety Clearance + Dredging Tolerance + Advanced Maintenance Dredging

Page 9: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESIGN METHOD (U.S. Army Corps of Engineers 1965,1983, National Ports Council 1975)

Squat :- increase with the square of the forward speed- Increase as underkeel clearaence is reduced- Large for width-constricted channels than for open areas- Permanent International Association of Navigation

Congresses (PIANC)

2

2

21

4.2)(nb

nb

BP F

FL

msquat

BTLC BPB

Page 10: DESAIN ALUR NAVIGASI

SHIP CHARACTERISTIC

• LBP = Length Between Perpendicular• LOA = Length Overall

Page 11: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESIGN METHOD (U.S. Army Corps of Engineers 1965,1983, National Ports Council 1975)

Wave Induced Motion (Headland 1995) :- Six-degree-of-freedom ship motion- Accounts for forward motion and shallow water effects- Frequency-domain computation to compute vessel motions in

wave spectra- Maximum vertical excursions of the vessel for various sea states

(significant wave height, mean wave period, and wave angle relative to vessel heading)

02max 2/

max )( mzezzP dSm z )(0

Page 12: DESAIN ALUR NAVIGASI
Page 13: DESAIN ALUR NAVIGASI
Page 14: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESIGN METHOD (U.S. Army Corps of Engineers 1965,1983, National Ports

Council 1975)

Zmax = maximum vertical motion amplitude

m0 = zero spectral moment of the vertical motion = RMS2

02max 2/

max )( mzezzP dSm z )(0

%1)( max zzP

Page 15: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESIGN METHOD (U.S. Army Corps of Engineers 1965,1983, National Ports Council 1975)

Safety Clearance:- Distance between the lowest calculated position of a

vessel’s hull and the channel bottom- Soft material on the channel bed (safety clearance :

0.6m)- Hard material or clay bottom (safety clearance : 1.2 m)

Page 16: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESIGN METHOD (U.S. Army Corps of Engineers 1965,1983, National Ports Council 1975)

Dredging Tolerance:- 0.3 – 0.6 m ditambahkan untuk perkiraan loss (ketidakakuratan)

pada saat pengerukanAdvanced Maintenance Dredging:- Untuk daerah yang cenderung terjadi sedimentasi atau

penumpukan- Menambah waktu antar jadwal pengerukan- Perlunya survey hidrografi yang berkala untuk mengevaluasi

keperluan pengerukan

Page 17: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESIGN METHOD (U.S. Army Corps of Engineers 1965,1983, National Ports Council 1975)

1. Lebar Alur (Channel Width)

Maneuvering Lane + Ship Clearance Lane + Bank ClearanceBergantung pada faktor :- Kecepatan kapal- Angin yang melintang (cross winds)- Arus yang melintang (cross currents)- Arus yang membujur (longitudinal current)- Tinggi dan Panjang Gelombang Signifikan

Page 18: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESIGN METHOD (U.S. Army Corps of Engineers 1965,1983, National Ports Council 1975)

- Bantuan untuk navigasi- Permukaan dasar- Kedalaman perairan- Tingkat keberbahayaan barang muatan- Kerapatan lalu lintas kapal- PIANC method :

BgBr

n

iiBM WWWWW

1

PBgBr

n

iiBM WWWWWW

1

22

One-way channel

Two-way channel

Page 19: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESIGN METHOD (U.S. Army Corps of Engineers 1965,1983, National Ports Council 1975)

- Basic Maneuvering Lane:

Yaw = 5%, additional maneuvering lane = 0.5B

Page 20: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESIGN METHOD (U.S. Army Corps of Engineers 1965,1983, National Ports Council 1975)

- Ship Clearance Lane:Menghindari interaksi antar kapal seperti beban hidrodinamik pada dua kapal yang berdekatan.

Page 21: DESAIN ALUR NAVIGASI

- Table for Ship Clearance Lane:Passing Distance Wp

Outer Channel, Exposed to Open Water

Inner Channel,Protected Water

Vessel speed (knots)

Fast > 12 2.0 B - Moderate > 8-12 1.6 B 1.4 B

Slow > 5-8 1.2 B 1.0 BTraffic Density Light 0.0 0.0 Moderate 0.2 B 0.2 B Heavy 0.5 B 0.4 B

Page 22: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESIGN METHOD (U.S. Army Corps of Engineers 1965,1983, National Ports Council 1975)

- Bank Clearance Lane:Menghindari efek pengisapan akibat aliran air yang asimetris

Page 23: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESIGN METHOD (U.S. Army Corps of Engineers 1965,1983, National Ports Council 1975)

- Bank Clearance Lane:

Page 24: DESAIN ALUR NAVIGASI

DESIGN METHOD (U.S. Army Corps of Engineers 1965,1983, National Ports Council 1975)

Bends:- Bergantung pada faktor : radius tikungan, panjang

kapal, kecepatan kapal dan besar sudut tikungan.- Minimum radius tikungan yang harus dipenuhi : 8L –

10L, L adalah panjang kapal- Tabel kebergantung tambahan lebar alur

berdasarkan USACE: