Top Banner
Perpajakan ISSN : 2089-7219 Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 2017 47 DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN R. Dina Kartini Prima Apriwenni * Program Studi Akuntansi, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jl. Yos Sudarso Kav. 87, Jakarta 14350 Abstract Basically the purpose of the company is to maximize the welfare of shareholders or investors, by way of gaining maximum profit in order to maximize the firm value. The firm value which is a reflection of shares price. The firm value can deliver prosperity for shareholders into the maximum, when share price increases. This research aims to investigate the effect of tax planning,debt policy and dividend policy to the firm value. This study using observation of secondary data obtained from the annual financial report and audited financial statements of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2012-2014. Samples of this research are 31 manufacturing companies. The sampling technique in this study using purposive sampling. Data analysis techniques to test each variable and hypothesis testing is done through descriptive analysis, multiple regression analysis, the classical assumption test, test the coefficient of determination, F test and t test using SPSS 20. The study resulted that is enough evidence of debt policy influence on the firm value. Meanwhile, tax planning and policy dividends there is not enough evidence to the firm value. Keyword : Firm value, Tax planning, Debt policy and Dividend policy Abstrak Pada dasarnya tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham atau investor, dengan cara memperoleh laba yang maksimum agar memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan pencerminan dari harga saham. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran untuk pemegang saham secara maksimal apabila harga saham perusahaan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh perencanaan pajak, kebijakan hutang, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan teknik observasi terhadap data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan audited perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Sampel penelitian ini sebanyak 31 perusahaan manufaktur. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data untuk menguji masing masing variabel dan pengujian hipotesis dilakukan melalui analisis deskriptif, analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi, uji F dan uji t dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil kesimpulan penelitian ini bahwa kebijakan hutang terdapat cukup bukti berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan, perencanaan pajak dan kebijakan dividen tidak terdapat cukup bukti berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kata kunci : Nilai perusahaan, Perencanaan pajak, Kebijakan hutang dan Kebijakan dividen * Alamat kini:Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jln Yos Sudarso Kav. 87 Sunter , Jakarta 14350 Penulis untuk Korespondensi: Telp. (021) 65307062 Ext. 708. E-mail: [email protected] Pendahuluan ada dasarnya tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan peme- gang saham atau investor, dengan cara memperoleh laba yang maksimum agar memaksimalkan nilai perusahaan (Pohan, 2015). Nilai perusahaan merupakan pen- cerminan dari harga saham. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran untuk P
21

DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Nov 21, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201747

DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKANDIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

R. Dina KartiniPrima Apriwenni*

Program Studi Akuntansi, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie,Jl. Yos Sudarso Kav. 87, Jakarta 14350

Abstract

Basically the purpose of the company is to maximize the welfare of shareholders or investors, by way ofgaining maximum profit in order to maximize the firm value. The firm value which is a reflection of sharesprice. The firm value can deliver prosperity for shareholders into the maximum, when share price increases.This research aims to investigate the effect of tax planning,debt policy and dividend policy to the firm value.This study using observation of secondary data obtained from the annual financial report and auditedfinancial statements of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2012-2014. Samples ofthis research are 31 manufacturing companies. The sampling technique in this study using purposivesampling. Data analysis techniques to test each variable and hypothesis testing is done through descriptiveanalysis, multiple regression analysis, the classical assumption test, test the coefficient of determination, Ftest and t test using SPSS 20. The study resulted that is enough evidence of debt policy influence on the firmvalue. Meanwhile, tax planning and policy dividends there is not enough evidence to the firm value.

Keyword : Firm value, Tax planning, Debt policy and Dividend policy

Abstrak

Pada dasarnya tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham atau investor,dengan cara memperoleh laba yang maksimum agar memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaanmerupakan pencerminan dari harga saham. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran untukpemegang saham secara maksimal apabila harga saham perusahaan meningkat. Penelitian ini bertujuan untukmeneliti pengaruh perencanaan pajak, kebijakan hutang, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.Penelitian ini menggunakan teknik observasi terhadap data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangantahunan dan laporan keuangan audited perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode 2012-2014. Sampel penelitian ini sebanyak 31 perusahaan manufaktur. Teknik pengambilan sampeldalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data untuk menguji masing masingvariabel dan pengujian hipotesis dilakukan melalui analisis deskriptif, analisis regresi berganda, uji asumsiklasik, uji koefisien determinasi, uji F dan uji t dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil kesimpulanpenelitian ini bahwa kebijakan hutang terdapat cukup bukti berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Sedangkan, perencanaan pajak dan kebijakan dividen tidak terdapat cukup bukti berpengaruh terhadap nilaiperusahaan.

Kata kunci : Nilai perusahaan, Perencanaan pajak, Kebijakan hutang dan Kebijakan dividen

* Alamat kini:Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jln Yos Sudarso Kav. 87 Sunter , Jakarta 14350Penulis untuk Korespondensi: Telp. (021) 65307062 Ext. 708. E-mail: [email protected]

Pendahuluan

ada dasarnya tujuan perusahaan adalahmemaksimalkan kesejahteraan peme-gang saham atau investor, dengan cara

memperoleh laba yang maksimum agarmemaksimalkan nilai perusahaan (Pohan,2015). Nilai perusahaan merupakan pen-cerminan dari harga saham. Nilai perusahaandapat memberikan kemakmuran untukP

Page 2: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201748

pemegang saham secara maksimal apabilaharga saham perusahaan meningkat. Semakintinggi harga saham, maka semakin tinggikemakmuran para pemegang saham(Nainggolan dan Listiadi,2014).

Perencanaan pajak adalah langkahawal dalam manajemen pajak dalam melaku-kan pengumpulan dan penelitian terhadapperaturan perpajakan, dengan maksud dapatdiseleksi jenis tindakan penghematan pajakyang akan dilakukan. Pada umumnyapenekanan perencanaan pajak adalah upayauntuk meminimumkan kewajiban pajak(Lestari dan Whardani,2015). Perencanaanpajak dapat dapat dilihat dengan duaprespektif yang berbeda. Pertama dalahprespektif secara traditionally, bahwa denganaktivitas perencanaan pajak yaitu melakukantindakan terstruktur, yang dirancang semata-mata untuk meminimalkan kewajiban pajakperusahaan dengan memanfaatkan peraturanagar memperoleh peningkatan laba setelahpajak yang berdampak pada peningkatan nilaiperusahaan. Kedua dari prespektif agencyteory, bahwa dengan aktivitas perencanaanpajak dapat memberikan kesempatanmanajerial untuk melakukan tindakanopportunisme dengan memanipulasi laba yangtidak sesuai serta kurang transparan dalammenjalankan operasional perusahaan sehinggaperencanaan pajak berdampak negatifsehingga menurunkan nilai perusahaan (Desaidan Dharmapala,2006).

Penelitian empiris terdahulu terkaitdengan pengaruh perencanaan pajak terhadapnilai perusahaan terdapat hasil yang berbeda-beda atau bervariasi. Penelitian yangmenunjukan hubungan negatif perancanaanpajak terhadap nilai perusahaan adalahpenilitian yang dilakukan oleh Rusli (2016)menunjukan bahwa manajerial cenderungberprilaku agresif dalam melakukanperencanaan pajak sehingga menurunkan nilaiperusahaan karena mengambil keputusan yangtidak menguntungkan, serta berpotensimeningkatkan biaya yang keluar dan resikoterdeteksinya lebih tinggi.

Namun berdasarkan penelitian yangdilakukan oleh Lestari dan Whardani (2015)dan Desai dan Dharmapala (2006) adanyapengaruh positif aktivitas perencanaan pajaktehadap nilai perusahaan, bahwa dengansemakin baiknya perusahaan dalammelakukan aktivitas perancanaan pajak akansemakin meningkatkan nilai perusahaan.Dengan melalui aktivitas perencanaan pajakyang melakukan tindakan terstuktur agarbeban pajak serendah mungkin denganmemanfaatkan peraturan perpajakan untukmemperoleh peningkatan laba setelah pajakyang akan berdampak pada peningkatan nilaiperusahaan. Dengan asumsi manfaat yangdiperoleh lebih tinggi dari pada biaya yangdikeluarkan dari aktivitas perencanaan pajaktersebut.

Optimalisasi nilai perusahaan yangmerupakan tujuan perusahaan dapat dicapaimelalui pelaksanan fungsi manajemenkeuangan dimana, satu keputusan kuangandiambil akan mempengaruhi keputusankeuangan lainnya dan berdampak pada nilaiperusahaan. Apabila terjadi kerja sama antaramanajemen perusahan yang diwakili olehmanajer dengan pihak lain seperti pemegangsaham dalam pengambilan kebijakan-kebijakan keuangan maka akan tercapainyapeningkatan nilai perusahaan (Sukirni,2012).

Dalam sebuah perusahaan terdapatstuktur modal yang terdiri dari hutang danekuitas. Dana yang berasal dari hutang akanmempunyai biaya modal yang berupa bunga.Dana yang berasal dari ekuitas akanmempunyai biaya modal berupa dividen.Perusahaan akan memilih sumber dana yangpaling rendah biayanya diantara berbagaialtenatif sumber dana yang rendah. Kebijakanhutang adalah kebijakan yang menentukanseberapa besar kebutuhan dana perusahaandibiayai oleh hutang. Kebijakan hutangtermasuk pendanaan perusahaan yangbersumber dari eksternal. Penentuankebijakan hutang ini berkaitan dengan stukturmodal kerena hutang merupakan salah satu

Page 3: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201749

komposisi dalam stuktur modal (Abidin etal,2014).

Peranan kebijakan hutang dalammempengaruhi terhadap nilai perusahaan daripenelitian terdahulu mempunyai hasil danarah yang berbeda. Abidin et al (2014),Sukirni (2012) bahwa kebijakan hutangberpengaruh positif dan secara signifikanterhadap nilai perusahaaan. Hal inimengindikasikan bahwa peningkatankeuntungan yang didapat perusahaan daripenggunaaan hutang meningkatkan nilaiperusahaan. Penelitian lainnya terkait denganpengaruh kebijakan hutang terhadap nilaiperusahaan Wobowo dan Aisjah (2013),Nainggolan dan Listiadi (2014) bahwakebijakan hutang berpengaruh negatifterhadap nilai perusahaaan. Dengan adanyakebijakan hutang bahwa jumlah hutang yangsemakin meningkat akan menurunkan nilaiperusahaan

Kebijakan dividen merupakan pusatperhatian banyak pihak sebagai pemegangsaham, kreditor, maupun pihak eksternal lainyang memiliki kepentingan dari informasiyang dikeluarkan oleh perusahaan. Semakinbesar dividen yang dibagikan kepadapemegang saham, maka kinerja perusahaanakan dianggap baik, dan pada akhirnyapenilaian terhadap perusahaan yang tercerminmelalui harga saham akan semakin baik pula(Nainggolan dan Listiadi, 2014). Padaumumnya para investor menginginkanpembagian dividen yang relatif stabil karenadapat meningkatkan kepercayaan investorterhadap perusahaan (Aprianto dan Arifah,2014).

Penelitian sebelumnya terkait denganpengaruh kebijakan deviden terhadap nilaiperusahaan menunjukan adanya hubunganatau arah yang berbeda. Penelitian Ferina et al(2015) menunjukan bahwa kebijakan dividenmempunyai pengaruh positif dan signifikanterhadap nilai perusahaan. Penelitian Sukirni(2012) menunjukan bahwa kebijakan dividenmempunyai pengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasilpenelitian dari Aprianto dan Arifah (2014)menunjukan bahwa kebijakan dividenberpengaruh negatif terhadap nilaiperusahaan. Hal ini menunjukan bahwa nilaisuatu perusahaan tidak tergantung padabesarnya proposi dividen yang dibagikankepada pemegang saham.

Perumusan masalah dalam penelitianini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakahdampak perencanaan pajak, kebijakan hutangdan kebijakan dividen berpengaruh terhadapnilai perusahaan?

Berdasarkan rumusan masalah, makatujuan yang ingin dicapai oleh peneliti daripenelitian ini, yaitu :1. Untuk mengetahui apakah perencanaan

pajak berpengaruh terhadap nilaiperusahaan.

2. Untuk mengetahui apakah kebijakanhutang berpengaruh terhadap nilaiperusahaan.

3. Untuk mengetahui apakah kebijakandividen berpengaruh terhadap nilaiperusahaan.

Landasan Teori

Nilai Perusahaan

Pada dasarnya tujuan utama perusaha-an adalah memaksimalkan kesejahteraanpemilik saham. Kesejahteraan akan terwujudapabila memaksimumkan nilai perusahaan.Nilai perusahaan merupakan persepsi investorterhadap tingkat keberhasilan perusahaanyang sering dikaitkan dengan harga saham.Harga saham yang tinggi membuat nilaiperusahaan menjadi tinggi. Nilai perusahaanyang tinggi akan membuat pasar akan percayatidak hanya pada kinerja perusahaan saat ininamun juga pada prospek keuangan di masadepan. Oleh karena itu nilai perusahaanmerupakan pencerminan dari harga saham.Untuk memaksimumkan nilai perusahaandapat dicapai dengan memalui pelaksanaanfungsi manajemen kuangan, dimana suatu

Page 4: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201750

kebijakan atau keputusan keuangan yangdiambil akan mempengaruhi keputusankeuangan lainnya dan berdampak pada nilaiperusahaan (Nainggolan dan Listiadi,2014).

Teori Keagenan

Teori keagenan (agency theory)mendeskripsikan hubungan antara pemegangsaham (shareholders) atau pemilik perusahaansebagai prinsipal dan manajemen sebagaiagen. Manajemen merupakan pihak yangdikontrak oleh pemegang saham untukbekerja demi kepentingan pemegang saham.Karena mereka dipilih, maka pihakmanajemen harus mempertanggungjawabkansemua pekerjaannya kepada pemegang saham.Teori keagenan adalah teori yangmengemukakan bahwa pemisahan antarakepemilikan dan pengelolaan suatuperusahaan dapat menimbulkan masalahkeagenan (Jensen dan Meckling: 1976).Dengan adanya pemisahan antara kepemilikandan pengelolaan dalam suatu perusahaan,justru dapat menimbulkan permasalahankeagenan, yaitu munculnya konflikkepentingan antara prinsipal sebagai pemilikperusahaan dan agen sebagai pengelolaperusahaan.

Teori keagenan memiliki asumsibahwa masing-masing individu semata-matatermotivasi oleh kepentingan dirinya sendirisehingga menimbulkan konflik kepentinganantara prinsipal dan agen. Pihak prinsipaltermotivasi mengadakan kontrak untukmenyejahterakan dirinya dengan profitabilitasperusahaan yang meningkat, sedangkan agentermotivasi untuk memperoleh investasi,pinjaman, maupun kontrak kompensasi.

Dapat disimpulkan bahwa teori agensiadalah sebuah teori yang membahas tentanghubungan antara orang yang memilikiperusahaan yaitu prinsipal, dengan orang yangdiperkerjakan untuk mengelola perusahaanyaitu agen. Hubungan antara prinsipal danagen tersebut seharusnya menjadi hubunganyang membawa keuntungan bagi semua

pihak, terutama apabila setiap pihakmenjalankan hak dan kewajibannya denganbaik dan bertanggung jawab. Tapi padakenyataannya, hal tersebut justrumenyebabkan munculnya permasalahanagensi antara prinsipal sebagai pemilik danagen sebagai pengelola perusahaan.

Perencanaan Pajak

Tax planning adalah prosespengorganisasian usaha wajib pajak orangpribadi maupun badan usaha sedemikian rupadengan memanfaatkan berbagai celahkemungkinan yang dapat ditempuh olehperusahaan dalam koridor ketentuan peraturanperpajakan, agar perusahaan dapat membayarpajak dalam jumlah minimum (Pohan, 2015).Secara umum tujuan pokok yang ingin dicapaidari manajemen pajak/perencanaan pajakyang baik menurut (Pohan, 2015) adalah :(1) Meminimalisir beban pajak terutang.

Tindakan yang harus diambil dalamrangka perencanaan pajak tersebutberupa usaha usaha mengefisiensikanbeban pajak yang masih dalam ruanglingkup pemajakan dan tidak melanggarperaturan perpajakan.

(2) Memaksimalkan laba setelah pajak.(3) Meminimalkan terjadinya kejutan pajak

(tax surprise) jika terjadi pemeriksaanpajak oleh fiskus

(4) Memenuhi kewajiban perpajakannyasecara benar, efisien, dan efektif, sesuaidengan ketentuan perpajakan, yangantara lain meliputi :(a) Mematuhi segala ketentuan

administratif, sehingga terhindar daripengenaan sanksi, baik sanksiadministratif maupun pidana, sepertibunga, kenaikan, denda, dan hukumkurungan, atau penjara.

(b)Melaksanakan secara efektif segalaketentuan undang-undang perpajakanyang terkait dengan pelaksanaanpemasaran, pembelian, dan fungsikeuangan, seperti pemotongan danpemungutan pajak (PPh pasal 21,pasal 22, dan pasal 23).

Page 5: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201751

Kebijakan Hutang

a. Trade off TheoryTeori ini menganggap bahwa penggunaanhutang 100% sulit dijumpai. Kenyataannyasemakin banyak hutang, maka semakintinggi beban yang harus ditanggung. Satuhal yang penting bahwa denganmeningkatnya hutang, maka semakintinggi probabilitas kebangkrutan. Bebanyang harus ditanggung saat menggunakanhutang yang lebih besar adalah biayakebangkrutan, biaya keagenan, bebanbunga yang semakin besar dan sebagainya.Dalam mempertimbangkan antara besar-nya resiko yang akan timbul akibatpenggunaan hutang dengan tingkat returnyang didapatkan karena manfaat darihutang tersebut, maka manajer harusmelakukan penilaian antara risiko danreturn. Penggunaan hutang akanmeningkatkan nilai perusahaan tetapihanya pada sampai titik tertentu. Setelah(melewati) titik tersebut, penggunaanhutang justru menurunkan nilai perusahaankarena kenaikan keuntungan daripenggunaan hutang tidak sebandingdengan kenaikan biaya financial distressdan agency problem. Titik balik tersebutdisebut struktur modal yang optimal yangmenunjukan jumlah hutang perusahaanyang optimal.

b. Pecking Order TheoryTeori Pecking Order berdasarkan atasasymmetric information, suatu istilah yangmenunjukan bahwa manajemenmempunyai informasi yang lebih banyak(tentang prospek, risiko dan nilaiperusahaan) dari pada pemodal publik.Asymmetric information ini mempengaruhipilihan antara sumber dana internal (danahasil operasi perusahaan) atau danaeksternal, dan antara penerbitan hutangbaru atau ekuitas baru. Penggunaan hutanglebih disukai karena biaya yangdikeluarkan untuk hutang lebih murahdibandingkan dengan biaya penerbitansaham.

Kebijakan Dividen

a. Teori Dividen Tidak RelevanTeori dividen tidak relevan dikemukakanoleh Merton Miller dan Franco Modigliani(MM). Teori ini menyatakan bahwakebijakan dividen tidak berpengaruh padaharga saham maupun terhadap biaya modalperusahaan. Teori MM berpendapat bahwanilai suatu perusahaan ditentukan padakemampuan perusahaan dalam memper-oleh laba, bukan pada bagaimana labatersebut dibagi menjadi dividen dan labaditahan. Sehingga kebijakan dividenmerupakan suatu yang tidak relevan untukdipersoalkan. Teori MM menyatakanbahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhioleh besar kecilnya dividend payout ratio,tetapi hanya ditentukan oleh profitabilitasdasar dan risiko usahanya, dengan asumsibahwa tidak ada pajak yang dibayarkanatas dividen, saham dapat dibeli dan dijualtanpa adanya biaya transaksi, semua pihakbaik manajer maupun pemegang sahammemiliki informasi yang sama tentang labaperusahaan di masa yang akan datang.

b. Bird in the Hand TheoryGordon dan Lintner berpendapat bahwapara investor lebih menyukai dividendibandingkan dengan capital gain. Dividenmemiliki risiko yang lebih rendahdibandingkan dengan capital gain, olehkarenanya investor akan merasa lebihaman untuk mengharapkan dividen saat inidibandingkan menunggu capital gain yangdi masa depan.

c. Tax Differential TheoryTeori ini didasarkan atas pada perbedaanpajak antara dividen dengan keuntunganmodal (capital gain). Pajak atas dividenharus dibayarkan pada tahun saat dividentersebut diterima, sedangkan pajak atascapital gain tidak dibayarkan sampaisaham dijual. Adanya keunggulan pajaktersebut maka membuat investor lebihmenyukai capital gain karena dapatmenunda pembayaran pajak dibandingkan

Page 6: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201752

dengan dividen.

Pengaruh Perencanaan Pajak TerhadapNilai Perusahaan

Perencanaan pajak merupakan suatukegiatan terstruktur agar meminimalkan bebanpajak terutang, memaksimalkan laba setelahpajak secara benar, edisien, dan efektif.Berdasarkan teori keagenan (agency theory)memiliki asumsi bahwa masing-masingindividu semata-mata termotivasi olehkepentingan dirinya sendiri sehinggamenimbulkan konflik kepentingan antaraprinsipal dan agen. Oleh karena itu aktivitasperencanaan pajak dapat memberikankesempatan manajerial untuk melakukantindakan opportunisme dengan memanipulasilaba yang tidak sesuai serta kurang transparandalam menjalankan operasional perusahaansehingga menurunkan nilai perusahaan.Karena mengambil keputusan yang tidakmenguntungkan, serta berpotensi meningkat-kan biaya yang keluar dan resiko terdeteksi-nya lebih tinggi.Ha1: Perencanaan pajak berpengaruh negatifterhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Kebijakan Hutang TerhadapNilai Perusahaan

Kebijakan hutang merupakankeputusan yang diambil oleh perusahaanberkenaan dengan bagaimana perusahaanmembiayai atau memodali seluruh aktivitaskegiatan perusahaan dengan menggunakanhutang. Trade off Theory menyimpulkanbahwa penggunaan hutang akan meningkat-kan nilai perusahaan tetapi hanya sampai padatitik-titik tertentu. Setelah titik tersebut,penggunaan hutang justru menurunkan nilaiperusahaan karena kenaikan keuntungan daripenggunaan hutang tidak sebanding dengankenaikan biaya financial distress dan agencyproblem. Titik balik tersebut disebut sebagaistruktur modal yang optimal, menunjukanjumlah hutang perusahaan yang optimalsehingga probabilitas kebangkrutan menjadibegitu rendah, menjadi tidak material.

Struktur modal yang optimal, struktur dimanaharga saham akan maksimal.Ha2: Kebijakan hutang berpengaruh positifterhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Kebijakan Dividen terhadapNilai Perusahaan

Kebijakan dividen merupakankebijakan yang diambil perusahaan berkenaandengan pembagian laba kepada parainvestor/pemegang saham. Para pemegangsaham pastinya lebih memilih laba tersebutdibagikan sebagai dividen daripada meng-harapkan ketidakpastian laba yang akandiperoleh dari investasi kemudian. Keuntung-an yang akan diperoleh pemegang saham iniakan menentukan kesejahteraan parapemegang saham yang merupakan tujuanutama perusahaan. Semakin besar dividenyang dibagikan kepada pemegang saham,maka perusahaan dianggap memiliki kinerjamanajerial yang baik dan menguntungkanyang biasanya tercemin melalui peningkatanharga saham perusahaan. Apabila perusahaanmeningkatkan pembayaran dividen, mungkindiartikan pemodal sebagai sinyal harapanmanajemen tentang membaiknya kinerjaperusahaan di masa yang akan datang.Terdapat sejumlah perdebatan mengenaibagaimana kebijakan dividen mempengaruhinilai perusahaan. Namun menurut Teori TaxDifferential Theory didasarkan atas padaperbedaan pajak antara dividen dengankeuntungan modal (capital gain). Adanyakeunggulan pajak tersebut maka membuatinvestor lebih menyukai capital gain karenadapat menunda pembayaran pajakdibandingkan dengan dividen.Ha3: Keputusan dividen berpengaruh negatifterhadap nilai perusahaan.

Metode Penelitian

Variabel Penelitian

1. Variabel DependenVariabel terikat (dependent variable)adalah variabel yang dipengaruhi atau

Page 7: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201753

yang menjadi akibat karena adanyavariabel bebas. Variabel dependen dalampenelitian ini adalah nilai perusahaan.Nilai perusahaan dalam penelitian inididefinisikan sebagai nilai pasar yangdiproksikan dengan Tobin's Q. Tobin's Qadalah nilai pasar dari suatu perusahaandengan membandingkan nilai pasar suatuperusahaan yang terdaftar di pasarkeuangan dengan nilai penggantian aset(asset replacement value) perusahaan.Alasan memilih rasio Tobins’Q dalam

penelitian ini untuk mengukur nilaiperusahaan adalah karena penghitunganrasio Tobin’s Q lebih rasional mengingatunsur-unsur kewajiban juga dimasukkansebagai dasar penghitungan. Perusahaanyang berjalan dengan baik, umumnyamemiliki nilai perusahaan yang besar.Perhitungan proksi Tobin's Q denganmengalikan harga penutupan pasar sahamdengan jumlah lembar saham yangberedar ditambah total liabilities, dibagidengan jumlah total assets.

Dimana:Closing price = Harga penutupan pasar sahamƩshares = Jumlah saham beredarƩliabilities = Total LiabilitiesƩassets = Total Assets

2. Variabel Independen

Variabel bebas (independent variable)adalah variabel yang memengaruhi atauyang menjadi sebab perubahannya atautimbulnya variabel terikat atau dependen.Terdapat tiga variabel independen dalampenelitian ini yaitu perencanaan pajak,kebijakan hutang dan kebijakan dividen.

(1) Perencanaan pajak

Pengukuran perencanaan pajak (TP)dalam penelitian ini menggunakanpengukuran sesuai dengan modalyang digunakan penelitian sebelum-nya Wahab dan Holland (2012),Lestari dan Whardani (2015).Variabel TP dihitung dengan caraberikut :

Keterangan :TP : Perancanaan pajak (TaxPlanning)PBT : Laba Sebelum Pajak (Pre TaxIncome)

STR : Tarif pajak menurut Undang-Undang yaitu 25% (Statutory TaxRate)CTE : Curret Tax Expense (ExcludeDiffered Tax)

(2) Kebijakan hutang

Kebijakan hutang didefinisikansebagai kebijakan perusahaan untukmendanai segala bentuk operasinyadengan menggunakan hutang keuang-an. Hutang keuangan ini dilakukandengan membiayai aktivitas-aktivitasperusahaan baik dalam hal peng-operasian perusahaan maupun untukinvestasi (Nainggolan dan Listiadi,2014). Dalam pengukuran kebijakanhutang dipenelitian ini diproksikandengan Debt to Equity Ratio (DER),dimana rasio ini menggambarkankomposisi/struktur modal antarapembiayaan dan pendanaan melaluihutang dengan pendanaan melaluiekuitas, yang digunakan sebagaisumber pendanaan usaha. Rumusyang digunakan sejalan dengan

Page 8: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201754

Sukirni (2012) dan Abidin et al(2014).yaitu sebagai berikut:

(3) Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah keputusanuntuk membagi laba sebagai dividenatau menahannya untukdiinvestasikan kembali (Husnan &Pudjiastuti, 2012:309). Kebijakandividen diproksikan melalui DividendPayout Ratio (DPR), dimana rasiopembayaran dividen adalahpresentase laba yang dibayarkankepada para pemegang saham dalambentuk kas. DPR menunjukanperbandingan antara dividen perlembar saham dengan laba per lembarsaham. DPR dapat dirumuskansebagai berikut yang sejalan denganpenelitian Aprianto dan Arifah (2014)

Dimana:DPR = Dividend Payout RatioDPS = Dividend Per ShareEPS = Earning Per Share

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang akandigunakan dalam penelitian ini adalah non-probabilistic sampling, yaitu metodepurposive sampling tipe judgement sampling,dimana sampel yang disajikan obyekpenelitian ditentukan berdasarkan kriteriatertentu, antara lain sebagai berikut:(1) Perusahaan-perusahaan yang listing di

BEI berturut-turut serta mempunyailaporan tahunan 2012, 2013 dan 2014sehingga perusahaan yang telah di de-listing dari bursa tidak dimasukansebagai sampel.

(2) Perusahaan yang bergerak pada industrimanufaktur. Alasan diambilnyaperusahaan manufaktur adalah untukmemperoleh karakteristik perusahaanyang sama.

(3) Laporan tahunan perusahaan manufakturuntuk tahun 2012, 2013 dan 2014berturut-turut yang terdapat di websitewww.idx.co.id.

(4) Perusahaan manufaktur memiliki datalengkap yang dibutuhkan untuk setiapvariabel penelitian (variabel dependendan variabel independen).

(5) Laporan keuangan disajikan dalam matauang rupiah.

Berdasarkan tabel 1 pertimbangankriteria 31 perusahaan terpilih sebagai sampelyang akan digunakan dalam penelitian ini.

Teknik Analisis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian danhipotesis, maka analisis data ini bertujuanuntuk mengetahui peran masing-masingvariabel bebas dalam mempengaruhi variabelterikat. Sebelum melakukan analisis regresi,ada beberapa syarat pengujian yang harusdipenuhi agar hasil olahan data benar-benarmenggambarkan apa yang menjadi tujuanpeneliti, yaitu:

1. Analisis Deskriptif

Statistika deskriptif membahas informasimengenai data yang diperoleh dalamsuatu penelitian, antara lain informasimengenai rata-rata, nilai maksimum, nilaiminimum, dan standar deviasi darivariabel yang diteliti.

2. Analisis Regresi Berganda

Dalam penelitian ini, teknik yangdigunakan adalah teknik analisis regresiberganda, karena variabel bebas dalampenelitian ini lebih dari satu. Metoderegresi linear berganda dilakukanterhadap model yang diajukan olehpeneliti menggunakan program SPSSuntuk memprediksi hubungan antaravariabel independen dengan variabeldependen. Berdasarkan rumusan masalahdan kerangka pemikiran teoritis yangtelah diuraikan sebelumnya, maka model

Page 9: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201755

penelitian regresi yang dibentuk untukpenelitian ini adalah sebagai berikut(Ghozali, 2013):Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + et

Keterangan:Y = Nilai perusahaanX1 = Perencanaan pajakX2 = Kebijakan hutangX3 = Kebijakan dividenet = Error term

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali, 2013 pengujiannormalitas bertujuan untuk mengujiapakah dalam model regresi, variabeldependen maupun independen ataukeduanya terdistribusi secara normalatau tidak. Pengujian data dalampenelitian ini dilakukan denganmenggunakan kolmogrov-sminorv(KS) dengan hipotesis:- H0 : nilai residual berdistribusi

normal.- Ha : nilai residual tidak

berdistribusi normal.Dasar pengambilan keputusan padaone sample kolmogrov-sminorv testdilakukan dengan menggunakankriteria pengujian α = 0,05 dimana:- Jika sig > α berarti residual

terdistribusi normal.- Jika sig < α berarti residual tidak

terdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah uji yangbertujuan untuk mengetahui ada atautidak korelasi antar data berdasarkanurutan waktu. Metode yang digunakanadalah Durbin Watson.H0 : tidak terjadi autokorelasi (r= 0)Ha : terjadi autokorelasi (r ≠ 0)Analisis untuk mendeteksi ada atautidaknya autokorelasi adalah denganmelihat besarnya nilai Durbin

Watson, di mana pengambilankeputusan ada tidaknya korelasiberdasarkan Tidak ada autokorelasi,Positif atau negatif du < d <4 –du.

c. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas ini bertujuanuntuk menguji apakah suatu modelregresi terdapat korelasi antaravariabel bebas (independen).Pengujian multikolinearitas dilihatdari besaran VIF (Variance InflationFactor) dan Tolerance.Hipotesis uji multikolinearitas adalah:H0 : tidak terjadi multikolinea-ritasHa : terjadi multikolinearitasDasar pengambilan keputusan adalah :

(1) Jika VIF < 10 dan tolerance value> 0,1 , maka model tidak terjadimultikolinearitas.

(2) Jika VIF ≥ 10 dan tolerance value≤ 0,1 , maka model terjadimultikolinearitas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukanuntuk menguji apakah dalam sebuahmodel regresi terjadi ketidaksamaanvarians dan residual atas suatupengamatan ke pengamatan lain. Jikavarians dari residual satu pengamatanke pengamatan lain tetap, makadisebut homokedastisitas dan jikaberbeda disebut heteroskedastisitas.Model regresi yang baik adalahhomokedastisitas. Untuk mengukurdengan heteroskedastisitas digunakanuji glejser.H0 : tidak terjadi heteroske-dastisitasHa : terjadi heteroskedastisitasJika P-value < nilai α (α=5%), makaada indikasi terjadi heteroske-dastisitas. Jika nilai P-value ≥ nilai α(α=5%), maka tidak terjadiheteroskedastisitas.

Page 10: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201756

4. Pengujian Hipotesis

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) intinyamengukur seberapa jauh kemampuanmodel dalam menerangkan variabeldependen. Jika nila R2 kecil makakemampuan variabel independen amatterbatas, tetapi jika hasilnya men-dekati satu berarti variabel inde-penden memberikan semua informasiyang dibutuhkan untuk memprediksivariabel dependen (Ghozali, 2013).Pada penelitian ini digunakanAdjusted R Square karena variabelbebas yang digunakan lebih dari satu.Tujuan pengukuran Adjusted RSquare adalah untuk mengukurseberapa jauh kemampuan modeldalam menerangkan variasi variabeldependen. Nilai berkisar antara 0 ≤R2≤1.(1) Jika R2 = 0, artinya tidak ada

hubungan antara variabel inde-penden dan variabel dependen.Model yang dibentuk tidak tepatuntuk meramalkan variabeldependen;

(2) Jika R2= 1, artinya ada hubunganantara variabel independen danvariabel dependen. Model yangdibentuk tepat untuk meramalkanvariabel dependen. Semakinbesar nilai koefisien determinasi(mendekati 1), maka semakinbesar kemampuan variabelindependen dalam meramalkanvariabel dependen.

b. Uji Signifikansi Simultan (UjiStatistik F)

Uji F ini dilakukan untuk Uji F inidilakukan untuk menunjukkan apakahsemua variabel independen yangdimasukkan dalam model mempunyaipengaruh secara bersama-sama ter-hadap variabel dependen. Jika nilai Fhitung ≥ F tabel maka Ho ditolak dan

menerima Ha (Ghozali, 2013). Atausig ≤ 0,05, menunjukkan bahwamodel yang digunakan belum mampumenguji pengaruh variabel inde-penden terhadap variabel dependen.Dengan tingkat kepercayaan untukpengujian hipotesis ini adalah 95%atau (α) 0,05.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual(Uji Statistik t)

Pengujian ini menggunakan ujistatistik t, uji statistik t pada dasarnyamenunjukkan seberapa jauh pengaruhsatu variabel penjelas / independensecara individual dalam menerangkanvariasi variabel dependen. Pengujianini bertujuan untuk menguji pengaruhsecara parsial antara variabel bebasterhadap variabel terikat denganmengasumsikan variabel lain adalahkonstan. Dasar pengambilan keputus-an adalah:- Jika t hitung ≤ t tabel, maka Ha

diterima;- Jika t hitung ≥ t tabel, maka Ha

ditolak.Uji t dapat juga dilakukan denganhanya mellihat signifikansi t masing-masing variabel yang terdapat padaoutput hasil regresi menggunakanSPSS. Jika angka signifikansi t ≤ α(0.05), maka dapat dikatakan bahwaada pengaruh yang signifikan antaravariabel independen dengan variabeldependen (Ghozali, 2013).

Hasil Dan Pembahasan

Hasil Penelitian

1. Analisis DeskriptifDari hasil analisis deskriptif menujukkanjumlah data (N) ada 93. Dari tabel 2terlihat bahwa variabel dependenTobins’q yang mewakili nilai perusahaanpada tahun 2012-2014, nilai maksimumsebesar 24,38 yang dialami oleh PT.

Page 11: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201757

Arwana Citramulia Tbk, nilai minimumsebesar 0,11 yang dialami oleh PT.Multipolar Tbk dan nilai rata-rata sebesar3,6483 dengan standar deviasi 4,88837.Variabel independen TP yang mewakiliperencanaan pajak pada tahun 2012-2014, nilai maksimum sebesar123.0000.000.000 yang dialami oleh PT.Astra International Tbk, nilai minimumsebesar -2.010.000.000.000 yang dialamioleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbkdan nilai rata-rata sebesar -216.123.177.213 dengan standar deviasi2.099.876.689.543.Variabel independen DER yang mewakilikebijakan hutang pada tahun 2012-2014,nilai maksimum sebesar 15,00 yangdialami oleh PT. Supreme CableManufacturing & Commerce Tbk, nilaiminimum sebesar 0.01 yang dialami olehPT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dannilai rata-rata sebesar 1,4897 denganstandar deviasi 3,28566.Variabel independen DPR yang mewakilikebijakan dividen hutang pada tahun2012-2014, nilai maksimum sebesar 2,57yang dialami oleh PT. Kalbe Farma Tbk,nilai minimum sebesar 0.03 yang dialamioleh PT. Gajah Tunggal Tbk dan nilai

rata-rata sebesar 0,5015 dengan standardeviasi 0,44483.

2. Uji Pooling

Dari hasil uji pooling tersebut dapatdilihat bahwa nilai signifikan variabeldummy dan seluruh variabel dummy yangdikalikan dengan variabel independenmemiliki nilai sig di atas 0,05 makamodel penelitian tersebut lolos ujipooling berdasarkan tabel 3 sehinggadata dapat digabungkan untuk pengujiandata. D1TP 0,970 > 0,05 data dapat dipool, D1DER 0,741 > 0,05 data dapat dipool, D1DPR 0,820 > 0,05 data dapat dipool, D2TP 0,962 > 0,05 data dapat dipool, D2DER 0,831 > 0,05 data dapat dipool, dan D2DPR 0,773 > 0,05 datadapat di pool.

3. Analisis Regresi Berganda

Model regresi berganda bertujuan untukmenyatakan hubungan fungsional antaravariabel bebas dan variabel terikat.Analisis regresi berganda dilakukandengan menggunakan program SPSS 20.Berdasarkan hasil yang terdapat padatabel 4 maka dapat dirumuskanpersamaan regresi linear bergandasebagai berikut:

Keterangan:

- Y = Nilai perusahaan- X1 = Perencanaan pajak- X2 = Kebijakan hutang- X3 = Kebijakan dividen

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas residual datapada penelitian ini dilakukan denganmenggunakan one sample kolmogorovsminorv test. Jika N > 30 diasumsikanberdistribusi normal. Dan pada tabel 5

dapat dilihat bahwa hasil ujimenyatakan bahwa nilai N sebesar 93.dengan demikian maka dapatdinyatakan bahwa data yangdigunakan dalam penelitian ini telahterdistribusi normal, karena nilai 93 >30 (Bowerman et al ).

b. Uji Autokorelasi

Page 12: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201758

Uji autokorelasi merupakan pengujianasumsi dalam regresi dimana variabeldependen tidak berkorelasi dengandirinya sendiri. Dari table 6menunjukkan bahwa nilai durbin-watson (DW hitung) sebesar 1,990.Berdasarkan kriteria yang telahditentukan DW 1,990 ≥ batas atas(du) 1,732 dan kurang dari 2,198 (4 –du), maka dapat disimpulkan bahwatidak terdapat autokorelasi, sehinggaUji Autokorelasi terpenuhi.

c. Uji Multikolonieritas

Model regresi dinyatakan bebas darimultikoloniearitas apabila nilaiTolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10.Berdasarkan table 7 menunjukkanbahwa semua variabel memiliki nilaiTolerance > 0,1 dan memiliki nilaiVIF kurang dari 10, sehingga dapatdisimpulkan bahwa tidak ada multi-koloniearitas antar semua variabelbebas yang terdapat dalam penelitian.

d. Uji Heteroskedastisitas

Heterokesdastisitas digunakan untukmenguji apakah dalam sebuah modelregresi terjadi ketidaksamaan variansresidual dari suatu pengamatan kepengamatan lainnya. Untuk men-deteksi adanya gejala heteroke-dastisitas digunakan uji Glejser.Apabila nilai sig > 0,05, maka datatersebut bebas dari heterokes-dastisitas. Berdasarkan tabel 8 dimananilai sig 0,577 untuk variabel peren-canaan pajak, 0,000 untuk variabelkebijakan hutang, dan 0379 untukvariabel kebijakan deviden. Makadapat disimpulkan bahwa tidak terjadigejala heterokesdastisitas padapenelitian ini.

5. Pengujian Hipotesis

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2)menunjukkan proporsi yangditerangkan oleh variabel independendalam model terhadap variabelterikatnya, sisanya dijelaskan olehvariabel lain yang tidak dimasukkandalam model, formulasi model yangkeliru dan kesalahan eksperimen.Hasil uji koefisien determinasi (R2)berdasarkan tabel 9 dapat diketahuibahwa nilai Adjusted R2 yangdiperoleh sebesar 0,366 ini berartibahwa nilai perusahaan yangdiproksikan dengan tobin’q padaperusahaan manufaktur yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia periode2012-2014 dapat dijelaskan olehvariabel bebasnya yaitu perencanaanpajak, kebijakan hutang dan kebijakandividen sebesar 36,6%, sisanya 63,4%ditentukan oleh variabel lain yangtidak dianalisis dalam penelitian ini.

b. Uji Signifikansi Simultan (UjiStatistik F)

Uji F dilakukan untuk menguji secarakeseluruhan pengaruh variabel bebasterhadap variabel terikat. Dengankriteria pengujiannya adalah jikaFhitung > Ftabel atau sig. < α, makahal ini berarti variabel bebas mampumenjelaskan variabel terikat secarabersama-sama. Tetapi jika Fhitung <Ftabel atau sig. > α, maka hal iniberarti variabel bebas secara bersama-sama tidak mampu menjelaskanvariabel terikatnya. Berdasarkan hasiluji pada tabel 10 diatas makamenunjukkan hasil sebesar 18,725yang signifikan pada 0,000 Jadi sig.0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkanbahwa persamaan regresi yangdiperoleh dapat diandalkan ataumodel yang digunakan sudah fix.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual(Uji Statistik t)

Page 13: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201759

Uji t dilakukan untuk mencaripengaruh variabel bebas terhadapvariabel terikat dalam persamaanregresi secara parsial denganmengasumsikan variabel laindianggap konstan. Uji t dilakukandengan membandingkan antara nilai tyang dihasilkan dari perhitunganstatistik dengan nilai ttabel ataumembandingkan antara nilai sigdengan α = 5%. Berdasarkan hasilolahan data statistik pada tabel 11,maka dapat dilihat pengaruh antaravariabel independen terhadap variabeldependen secara parsial adalahsebagai berikut:1. Koefisien regresi X1 (TP)

bertanda positif sebesar 0,071yang berarti variabel perencanaanpajak memiliki pengaruh yangpositif terhadap nilai perusahaan,tetapi tidak terbukti berpengaruhkarena mempunyai nilaisignifikan sebesar 0,943 > α =5%. Dengan demikian makaHipotesis 1 (Ha1) yangmenyatakan “Perencanaan pajakberpengaruh negatif terhadapnilai perusahaan” ditolak.

2. Koefisien regresi X2 (DER)bertanda positif sebesar 7,449yang berarti variabel kebijakanhutang memiliki pengaruh yangpositif terhadap nilai perusahaan,serta terbukti berpengaruh karenamempunyai nilai signifikansebesar 0,000 < α = 5%. Dengandemikian maka Hipotesis 2 (Ha2)yang menyatakan “Kebijakanhutang berpengaruh positifterhadap nilai perusahaan” dapatditerima.

3. Koefisien regresi X3 (DPR)bertanda negatif sebesar -0,076yang berarti variabel kebijakandividen memiliki pengaruh yangnegatif terhadap nilai perusahaandan tidak terbukti berpengaruhkarena mempunyai nilai

signifikan sebesar 0,940 > α =5%. Dengan demikian makaHipotesis 3 (Ha3) yangmenyatakan “kebijakan dividenberpengaruh negatif terhadapnilai perusahaan” dapat diterima.

Pembahasan

1. Pengaruh perencanaan pajakterhadap nilai perusahaan

Berdasarkan penelitian yang dilakukandapat dikatakan bahwa tidak terdapatcukup bukti perencanaan pajakberpengaruh negatif terhadap nilaiperusahaan. Hal ini dapat dilihat darinilai koefisien regresi sebesar 0,071dimana nilai ini nilai ini menunjukanarah yang positif dan nilai signifikansisebesar 0,943 > α = 5%. dimana nilai inimenunjukan tidak berpengaruhsignifikan. Hasil penelitian ini tidaksejalan dengan hipotesis yang diajukanpenulis. Menunjukkan bahwaperencanaan pajak yang dilakukan tidakdapat mempengaruhi nilai perusahaan.Perencanaan pajak merupakan usahayang dilakukan oleh manajemenperusahaan agar beban pajak yangdibayarkan tidak terlalu tinggi.Perencanaan pajak dilakukan secaraefektif sehingga menurunkan beban pajakdengan tujuan memaksimumkan laba.Selain itu aktifitas perencanaan pajakdiperbolehkan dengan syarat tidakmelanggar peraturan Undang-undangPerpajakan yang berlaku di Indonesia.Ketatnya pengawasan terhadappembayaran pajak tidak dapatmemberikan ruang bagi manajemenperusahaan untuk melakukanperencanaan pajak yang berlebihan,terlebih adanya risiko atas sanksi pajakyang mungkin dapat diterima jikamembuat perencanaan pajak yangbertentangan dengan peraturan Undang-Undang Perpajakan.Hasil penelitian initidak sejalan dengan penelitian Rusli

Page 14: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201760

(2016) yang menunjukkan bahwaperencanaan pajak berpengaruh negatifterhadap nilai perusahaaan., namunsejalan dengan penelitian Utami (2013)yang menyatakan bahwa perencanaanpajak tidak berpengaruh terhadap nilaiperusahaan.

2. Pengaruh kebijakan hutang terhadapnilai perusahaan

Dari hasil uji statistic t yang dilakukandapat dikatakan bahwa terdapat cukupbukti kebijakan hutang berpengaruhpositif terhadap nilai perusahaan. Hal inidapat dilihat dari nilai koefisien regresisebesar 7,449 dimana nilai ini nilai inimenunjukan arah yang positif dan nilaisignifikansi sebesar 0,000 < α = 5%dimana nilai ini berpengaruh signifik-an.Menunjukan bahwa kebijakan hutangyang dilakukan dapat mempengaruhinilai perusahaan. Hasil penelitian inisejalan dengan hipotesis yang diajukanpenulis. Trade off Theory mendukunghasil penelitian ini, dimana tingkathutang yang optimal tercapai ketikakenaikan keuntungan lebih besar daripada biaya financial distress dan agencyproblem. Teori ini membandingkanmanfaat dan biaya atau keseimbanganantara keuntungan dan kerugian ataspenggunaan hutang. Hasil penelitian inisejalan dengan penelitian Sukirni (2012)dan Abidin et al (2014) menunjukanbahwa kebijakan hutang berpengaruhberpengaruh positif dan secara signifikanterhadap nilai perusahaaan.

3. Pengaruh kebijakan dividen terhadapnilai perusahaan

Berdasarkan penelitian yang dilakukandapat dikatakan bahwa terdapat tidakcukup bukti kebijakan dividenberpengaruh negatif terhadap nilaiperusahaan. Hal ini dapat dilihat darinilai koefisien regresi sebesar -0,076dimana nilai ini nilai ini menunjukanarah yang negatif dan nilai signifikansi

sebesar 0,940 > α = 5% dimana nilai initidak berpengaruh signifikan. Menunjuk-an bahwa kebijakan dividen yangdilakukan tidak dapat mempengaruhinilai perusahaan. Hasil penelitian inisejalan dengan hipotesis yang diajukanpenulis. Dimana tinggi rendahnyadividen yang dibayarkan kepadapemegang saham, tidak berkaitan dengantinggi rendahnya nilai perusahaan.Kebijakan dividen merupakan hak daripemegang saham untuk mendapatkansebagian dari laba perusahaan. Namunkenyataannya investor lebih menyukaicapital gain dari pada dividen karenapajak dari capital gain lebih kecil daripada dividen. Hasil penelitian men-dukung Tax Differential Theory yangmenyatakan adanya perbedaan pajakantara dividen dengan keuntungan modal(capital gain). Adanya keunggulan pajaktersebut maka membuat investor lebihmenyukai capital gain karena dapatmenunda pembayaran pajak disbanding-kan dengan dividen. Hasil penelitian inisejalan dengan penelitian Aprianto danArifah (2014) yang menunjukan bahwakebijakan dividen berpengaruh negatifterhadap nilai perusahaan.

Simpulan Dan Saran

Berdasarkan data yang sudah diolahdan pengujian analisis data yang sudahdilakukan, maka dapat diambil kesimpulansebagai berikut:

Tidak terdapat cukup bukti bahwaperencanaan pajak berpengaruh negatifterhadap nilai perusahaan.Terdapatcukup bukti bahwa kebijakan hutangberpengaruh positif terhadap nilaiperusahaan. Tidak terdapat cukupbukti bahwa kebijakan dividenberpengaruh negatif terhadap nilaiperusahaan.

Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya:Dapat menggunakan alternatif proksilain untuk mengukur perencanaan

Page 15: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201761

pajak, seperti tax avoidance dan taxsaving. Alternatif variabel lain selainyang digunakan penelitian ini, adalahseperti keputusan investasi,profitabilitas, dan lainnya. Pengukuranyang lain dalam mengukur nilaiperusahaan yang dapat dilakukandengan menggunakan price bookvalue. Dapat lebih memperluas periodetahun penelitian dan jumlah sampelperusahaan yang diteliti agarmemperoleh hasil yang lebihmaksimal. Penelitian tidak terbataspada sektor manufaktur saja, tetapijuga sektor utama dan sektor jasa.

Daftar Pustaka

Abidin, Zainal et al. 2014. Pengaruh StrukturModal, Kebijakan Dividen dan SizeTerhadap Nilai Perusahaan, JurnalWawasan Manajemen, Vol. 2, Nomor3. Tahun 2014.

Aprianto, Rachmat. dan Arifah, Dista Amalia.2014. Keputusan Investasi, KeputusanPendanaan, Kebijakan Dividen, danStruktur Kepemilikan Terhadap NilaiPerusahaan, EKOBIS, Vol. 15,Nomor 1. Tahun 2014.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston.2011. Dasar-Dasar ManajemenKeuangan “Essentials of FinancialManagement”, Edisi 11 Buku 2,Jakarta: Salemba Empat.

Cooper, Donald R. dan Pamela, S. S. 2006.Metode Riset Bisnis Volume 1,Edisike-9, Jakarta: PT. Media Global.

Desai dan Dharmapala . 2006. Corporate TaxAvoidance and High-PoweredIncentives, Journal of FinancialEconomics 79, Tahun 2006.

Ferani, Ika Sasti. et al. 2015. PengaruhKebijakan Dividen, KebijakanHutang, dan Profitabilitas Terhadap

Nilai Perusahaan (Studi PadaPerusahaan Pertambangan yangterdaftar di BEI Periode 2009-2013),Jurnal Akuntanika, Vol 2, No. 1,Tahun 2015.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi AnalisisMultivariate dengan Program IBMSPSS, Edisi ke-7, Semarang: BadanPenerbit Universitas Dipenogoro.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2015.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,Edisi 6, Yogyakarta: UPP STIMYKPN.

Jensen, M. C and Meckling, W.H.1976.Theory of the Firm : ManagerialBehavior, Agency Costs andOwnership Structure, Journal ofFinancial Economics, Vol. 3, No. 4,pp. 305-360, Oktober, 1976.

Lestari, Nanik. dan Ratna, Whardani. 2015.The Effect of the Tax Planning toFirm Value With Moderating BoardDiversity, International Journal ofEconomics and Financial Issues, Vol5, 315-323. Tahun 2015..

Nainggolan, Subaraman Desmon Asa. danListiadi, Agung. 2014. PengaruhKebijakan Hutang Terhadap NilaiPerusahaan Dengan KebijakanDividen Sebagai Variabel Moderasi,Jurnal Ilmu Manajemen, Vol 2, No. 3,145-179, Tahun 2014.

Pohan, Chairul Anwar. 2015. ManajemenPerpajakan”Strategi PerencanaanPajak dan Bisnis”, Edisi 3, Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama.

Rusli, Yohanes Mardinata. 2016. PengaruhKualitas Audit Dalam HubunganAntara Tax Planning Dengan NilaiPerusahaan, Prosidang SeminarNasional INDOCOMPAC, Tahun2016.

Page 16: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201762

Sukirni. Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial,Kepemilikan Institusional, KebijakanDividen, dan Kebijakan HutangAnalisis terhadap Nilai Perusahaan,Accounting Analysis Journal 1 (2),Tahun 2012.

Utami, Sri Puji Tyas. dan Tresnaningsih,Elok. 2013. Analisis PengaruhStruktur Kepemilikan Terhadap

Hubungan Antara Perencanaan PajakDan Nilai Perusahaan, NaskahRingkas Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia, Tahun 2013.

Wahab, N.S., dan Holland, K. 2012. Taxplanning, corporate governance andequity value. The British AccountingReview, 44, 111-124, Tahun 2012.

Lampiran

A. Teknik Pengambilan Sampel

Tabel 1Proses Pemilihan Sampel

Keterangan Jumlah Perusahaan

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode 2012-2014

155

Perusahaan manufaktur yang tidak melaporkan laporankeuangan tahunan perusahaan secara berturut-turut

(15)

Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang selainrupiah dalam laporan keuangannya

(27)

Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki data lengkap yangdibutuhkan dalam penelitian

(82)

Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian 31

Sumber : IDX Watch

B. Hasil Pengujian SPSS1. Analisis Deskriptif

Tabel 2Hasil Uji Analisis Deskriptif

Descriptive StatisticsN Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Tobinsq 93 ,11 24,38 3,6483 4,88837

TP 93-

20100000000000,00

1230000000000,00

-216123177213,76

34

2099876689543,80790

DER 93 ,01 15,00 1,4897 3,28566DPR 93 ,03 2,57 ,5015 ,44483Valid N (listwise) 93

Keterangan : TP=Tax Planning; DER=Debt to Equity Ratio; DPR=Dividen Payout Ratio; Tobinsq=Nilai Perusahaan

Page 17: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201763

2. Uji PoolingTabel 3

Hasil Uji Pooling

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -4,604 27,379 -,168 ,867

TP 3,144E-013 ,000 ,007 ,081 ,935DER 17,460 4,993 ,622 3,497 ,001DPR 1,896 55,907 ,009 ,034 ,973D1 5,153 34,281 ,026 ,150 ,881D2 -14,242 36,866 -,073 -,386 ,700D1TP 2,235E-012 ,000 ,003 ,037 ,970D1DER 2,179 6,559 ,047 ,332 ,741D1DPR -13,878 60,675 -,066 -,229 ,820D2TP 2,390E-012 ,000 ,004 ,048 ,962D2DER -1,338 6,235 -,033 -,215 ,831D2DPR 19,001 65,653 ,072 ,289 ,773

a. Dependent Variable: TobinsqKeterangan : TP=Tax Planning; DER=Debt to Equity Ratio; DPR=Dividen Payout Ratio; D1= Dummy tahun1;D2= Dummy tahun2

3. Analisis Regresi BergandaTabel 4

Hasil Uji Analisis Regresi Berganda

Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -4,973 12,345 -,403 ,688

TP 2,594E-013 ,000 ,006 ,071 ,943DER 17,439 2,341 ,621 7,449 ,000DPR -1,309 17,296 -,006 -,076 ,940

Keterangan : TP=Tax Planning; DER=Debt to Equity Ratio; DPR=Dividen Payout Ratio

Page 18: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201764

4. Uji Asumsi Klasika. Uji Normalitas

Tabel 5Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

UnstandardizedResidual

N 93

Normal Parametersa,b Mean 0E-7Std. Deviation 72,21508139

Most Extreme DifferencesAbsolute ,349Positive ,349Negative -,289

Kolmogorov-Smirnov Z 3,369Asymp. Sig. (2-tailed) ,000a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.

b. Uji Autokorelasi

Tabel 6Hasil Uji Autokorelasi

c. Uji Multikolonieritas

Tabel 7Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -4,973 12,345 -,403 ,688TP 2,594E-013 ,000 ,006 ,071 ,943 ,998 1,002DER 17,439 2,341 ,621 7,449 ,000 ,990 1,010DPR -1,309 17,296 -,006 -,076 ,940 ,990 1,010

a. Dependent Variable: Tobinsq

Keterangan : TP=Tax Planning; DER=Debt to Equity Ratio; DPR=Dividen Payout Ratio; Tobinsq=Nilai Perusahaan

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted RSquare

Std. Error of theEstimate

Durbin-Watson

1 ,622a ,387 ,366 73,42210 1,990a. Predictors: (Constant), DPR, TP, DERb. Dependent Variable: TobinsqKeterangan : TP=Tax Planning; DER=Debt to Equity Ratio; DPR=Dividen Payout Ratio;Tobinsq=Nilai Perusahaan

Page 19: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201765

d. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 8Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -,456 3,323 -,137 ,891

TP 5,493E-013 ,000 ,017 ,559 ,577

DER 19,493 ,630 ,954 30,936 ,000

DPR -4,116 4,656 -,027 -,884 ,379a. Dependent Variable: ABSRES

Keterangan : TP=Tax Planning; DER=Debt to Equity Ratio; DPR=Dividen Payout Ratio

5. Pengujian Hipotesisa. Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 9Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted RSquare

Std. Error of theEstimate

Durbin-Watson

1 ,622a ,387 ,366 73,42210 1,990

a. Predictors: (Constant), DPR, TP, DERb. Dependent Variable: TobinsqKeterangan : TP=Tax Planning; DER=Debt to Equity Ratio; DPR=Dividen Payout Ratio;Tobinsq=Nilai Perusahaan

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Tabel 103Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 302827,334 3 100942,445 18,725 ,000b

Residual 479781,654 89 5390,805

Total 782608,989 92a. Dependent Variable: Tobinsqb. Predictors: (Constant), DPR, TP, DERKeterangan : TP=Tax Planning; DER=Debt to Equity Ratio; DPR=Dividen Payout Ratio;Tobinsq=Nilai Perusahaan.

Page 20: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201766

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Tabel 11Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -4,973 12,345 -,403 ,688TP 2,594E-013 ,000 ,006 ,071 ,943

DER 17,439 2,341 ,621 7,449 ,000DPR -1,309 17,296 -,006 -,076 ,940

a. Dependent Variable: TobinsqKeterangan : TP=Tax Planning; DER=Debt to Equity Ratio; DPR=Dividen Payout Ratio;Tobinsq=Nilai Perusahaan

C. Obyek PerusahaanTabel 12

Daftar Perusahaan

No. Nama Perusahaan Kode1. PT. AKR Corporindo Tbk AKRA2. PT. Asahimas Flat Glass Tbk AMFG3. PT. Arwana Citramulia Tbk ARNA4. PT. Astra International Tbk ASII5. PT. Delta Djakarta Tbk DLTA6. PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS7. PT. Gajah Tunggal Tbk GJTL8. PT. Hanjaya Mandala Soemporna Tbk HMSP9. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP10. PT. Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR11. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF12. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP13. PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA14. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF15. PT. Kalbe Farma Tbk KLBF16. PT. Lion Metal Works Tbk LION17. PT. Merck Tbk MERK18. PT. Multipolar Tbk MLPL19. PT. Metrodata Electronics Tbk MTDL20. PT. Mayora Indah Tbk MYOR21. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI22. PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk SCCO23. PT. Sekar Laut Tbk SKLT24. PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM25. PT. Taisho Phamaceutical Indonesia Tbk SQBB26. PT. Tunas Baru Lampung Tbk TBLA27. PT. Mandom Indonesia Tbk TCID28. PT. Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

Page 21: DAMPAK PERENCANAAN PAJAK, KEBIJAKAN HUTANG DAN …

Perpajakan ISSN : 2089-7219

Jurnal Akuntansi Volume 6 No. 1 Februari 201767

29. PT. Tempo Scan Pasific Tbk TSPC30. PT. United Tractors Tbk UNTR31. PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR