Top Banner
Tatalaksana Pneumonia oleh Corona Virus Disusun oleh : Claudia Susanto (406148133) Natalia (406148134) Pembimbing: dr. Adria Rusli, Sp.P dr. Titi Sundari, Sp.P
31

Corona Virus ppt

Feb 20, 2016

Download

Documents

NaTh Lee

PPT SARS MERS
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Corona Virus ppt

Tatalaksana Pneumonia oleh Corona Virus

Disusun oleh :Claudia Susanto (406148133)

Natalia (406148134)

Pembimbing:dr. Adria Rusli, Sp.Pdr. Titi Sundari, Sp.P

Page 2: Corona Virus ppt

PENDAHULUAN

• Pneumonia peradangan akut parenkim paru oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).

• 10-15 tahun terakhir new emerging diseases yang melibatkan paru virus influenza baru (termasuk H5N1, H1N1), virus parainfluenza, Respiratory Synctitial Virus (RSV), dan virus corona (SARS dan MERS-CoV)

• SARS Februari 2003 dari Cina daratan ke Hongkong kemudian ke tempat lain di dunia.

• Sejak pertama kali dilaporkan sampai tanggal 2 Juli 2003, World Health Organization (WHO) telah mencatat 8442 kasus di 30 negara dengan kematian sebanyak 812 kasus dengan Case Fertility Rate (CFR) 9,6%.

Page 3: Corona Virus ppt

PENDAHULUAN

• DepKes RI 2003 di Indonesia sampai dengan 16 Juni 2003 jumlah orang yang diduga SARS 112 orang.

• Setelah diperiksa 103 orang dipastikan bukan penderita SARS. • Dari 9 orang 7 kasus suspek SARS, terdiri dari 3 wanita dan 4 pria

yang berusia antara 20 – 57 tahun dan 2 kasus probable SARS. • Sebanyak 5 orang suspek di antaranya pernah berkunjung ke

Singapura dan 2 orang pernah berkunjung RRC.• Sebanyak enam kasus suspek SARS dirawat di RSPI Prof. Dr. Sulianti

Saroso Jakarta dan satu kasusdi RSUP H. Adam Malik Medan. • Dari 2 kasus probable SARS seorang dirawat RSPI Prof. Dr. Sulianti

Saroso Jakarta dan seorang perawat di RSUP H. Adam malik Medan

Page 4: Corona Virus ppt

PENDAHULUAN

• MERS-CoV pertama kali dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada April 2012.

• 3 sampai 4 orang dari 10 orang meninggal karena penyakit ini.• Sampai 5 Febuari 2015, dilaporkan sebanyak 971 kasus

(laboratory-confirmed) infeksi MERS-CoV pada manusia di Timur Tengah, dimana 356 diantaranya meninggal.

• Di Indonesia sampai saat ini belum ada kasus pasti namun ancaman MERS-CoV perlu diwaspadai terutama populasi Jemaah Haji, Umrah, TKI.

• Mengingat resiko penularan dan angka kematian yang tinggi dari SARS dan MERS-CoV maka perlu dilakukan prosedur tatalaksana yang sesuai.

Page 5: Corona Virus ppt

Pneumonia

• Pneumonia peradangan akut parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).

• Pneumonia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak termasuk.

• Peradangan paru yang disebabkan oleh nonmikroorganisme (bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik, obat-obatan, dan lain lain) pneumonitis.

Page 6: Corona Virus ppt

Corona Virus

Page 7: Corona Virus ppt

Replikasi Corona Virus

Page 8: Corona Virus ppt

SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME

SARS

Page 9: Corona Virus ppt

SARS

Severe Acute Respiratory Syndrome• SARS Sekumpulan gejala sakit pernapasan

yang mendadak dan berat yang disebabkan oleh Virus Corona famili Paramyxovirus.

Page 10: Corona Virus ppt

Cara Penularan• Penularan utama kontak langsung membran mukosa (mata,

hidung, mulut) dengan droplet pasien yang terinfeksi. • Prosedur aerosolisasi di rumah sakit (nebulisasi, intubasi,

suction, dan ventilasi) meningkatkan resiko penularan SARS kontaminasi alat yang digunakan, baik droplet maupun materi infeksius lain seperti partikel feses dan urin.

• Penelitian bahwa penyebaran virus SARS ternyata bisa diperantarai oleh udara (airborne transmission), hal inilah yang menyebabkan community outbreak pada SARS di Hongkong dan Toronto (USA).

Page 11: Corona Virus ppt

Patogenesis(Fase I)

Page 12: Corona Virus ppt

Patogenesis(Fase II)

Page 13: Corona Virus ppt

Klasifikasi

Menurut WHO:• Suspek SARS• Probable SARS

Page 14: Corona Virus ppt

Suspek SARS

1. Seseorang yang menderita sakit dengan gejala: • Demam tinggi (>38 oC), dengan satu atau lebih

gangguan pernafasan, yaitu; batuk, nafas pendek dan kesulitan bernafas, serta satu atau lebih keadaan berikut:

• A) dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, mempunyai riwayat kontak erat dengan seseorang yang telah didiagnosis sebagai penderita SARS,

• B) dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, melakukan perjalanan ke tempat terjangkit SARS

• C) penduduk dari daerah terjangkit.

Page 15: Corona Virus ppt

Suspek SARS2. Seseorang yang meninggal dunia sesudah tanggal 1

Nopember 2002 karena mengalami gagal nafas akut yang tidak diketahui penyebabnya dan tidak dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebabnya. • Pada 10 hari sebelum meninggal, orang tersebut

mengalami salah satu atau lebih kondisi dibawah ini, yaitu:

• A) Kontak erat dengan seseorang yang telah didiagnosa suspect atau probable SARS

• B) Riwayat berkunjung ke tempat/negara yang terkena wabah SARS

• C) Bertempat tinggal /pernah tinggal di tempat/negara yang terjangkit wabah SARS.

Page 16: Corona Virus ppt

Probable SARS

• Kasus suspect + gambaran foto toraks tanda-tanda pneumonia atau respiratory distress syndrome

Atau • Seseorang yang meninggal karena penyakit

saluran pernafasan yang tidak jelas penyebabnya dan ditemukan tanda patologis respiratory distress syndrome pada saat otopsi.

Page 17: Corona Virus ppt

Manifestasi KlinisGejala Prodormal• Masa inkubasi antara 1-14 hari dengan rerata 4 hari. • Gejala prodormal yang timbul dimulai dengan adanya gejala-gejala sistemik yang

non spesifik, seperti: – Demam > 380C – Myalgia– Menggigil– Batuk non produktif– Nyeri kepala dan pusing– Malaise

• Gejala-gejala tersebut merupakan gejala tipikal yang sering timbul pada penderita SARS, namun tidak semua gejala tersebut timbul pada setiap pasien.

• Pada beberapa kasus demam muncul dan menghilang dengan sendirinya pada hari ke 4 hingga ke 7, tapi sama sekali tidak menunjukkan adanya perbaikan pada pasien, dan terkadang demam muncul kembali pada minggu ke 2.

Page 18: Corona Virus ppt

Manifestasi Pernafasan• Penyakit paru gejala klinis utama dari penderita SARS (batuk

kering dan sesak nafas).• Awal infeksi seperti pada Infeksi saluran nafas pada umumnya

namun perburukan pada awal minggu kedua sesak makin lama akan semakin berat dan mulai membatasi aktifitas fisik pasien.

• Sebanyak 20-25% pasien mengalami progresi buruk kearah Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) akibat kerusakan pada pneumosit tipe 2 yang memproduksi surfaktan.

• Gejala lain pneumotoraks dan penumo medistinum yang diakibatkan karena udara yang terjebak dalam rongga dada, (12% spontan dan 20% tsetelah pengunaan ventilator di ICU).

• Penyebab kematian tersering ARDS berat, kegagalan multiorgan, infeksi sekunder, septikemia, serta komplikasi tromboembolik.

Page 19: Corona Virus ppt

Manifestasi Pencernaan • Diduga disebabkan transmisi penularan virus SARS melalui oral. • Gejala utama diare. • Sebanyak 20% pasien SARS mengalami diare pada kedatangan pertama • 70% dari jumlah tersebut tetap mengalami gejala ini selama masa

perjalanan penyakitnya. • Diare cair dengan volume yang banyak tanpa disertai darah maupun

lendir.• Kasus berat ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi karena

penurunan cairan tubuh akibat diare.• Pada beberapa kasus yang tidak disertai pneumonia, gejala diare ini

adalah satu-satunya gejala yang tampak, namun pada beberapa kasus lain dengan pneumonia, diare mulai tampak pada mingu kedua sakit bersamaan dengan timbulnya demam dan perburukan pada paru.

Page 20: Corona Virus ppt

Manifestasi Lain • 25% pasien SARS mengalami peningkatan SGPT pada kedatangan pertama

diduga peningkatan enzim ini disebabkan karena respon tubuh terhadapa infeksi CoV SARS pada tubuh manusia bukan karena infeksi spesifik CoV pada hepar.

• Kasus di Hongkong:– Sekitar 50% hipotensi selama masa perawatan di rumah sakit rasa

pusing.– Sekitar 40% takikardi. Namun manifestasi kardiovaskuler pada SARS

ini pada umumnya tidak memerlukan terapi spesifik.• Beberapa kasus gejala epilepsi dan disorientasi pada pasien SARS namun

deficit neurologi fokal tidak pernah ditemukan. • Tetap harus diwaspadai terhadapa kemungkinan manfestasi SARS pada

system saraf adanya laporan kasus yang menunujukkan adanya status epileptikus pada pasien dengan disertai penemuan CoV SARS pada CSS dengan kadar yang cukup signifikan.

Page 21: Corona Virus ppt

Pemeriksaan Fisik

• Auskultasi didapati ronki basal di paru • Hipotensi (sistolik <100 mmhg)• Petekie dan ekimosis, namun jarang. • Takikardi• Bibir serta kuku penderita tampak kebiruan

(sianosis, karena kekurangan oksigen)

Page 22: Corona Virus ppt

Pemeriksaan darah

• Limfopenia <1000/mm3• Neutrofilia• Trombositopenia didapati pada 50% kasus

SARS

Page 23: Corona Virus ppt

Pemeriksaan Penunjang

Page 24: Corona Virus ppt

Pemeriksaan Spesifik

Page 25: Corona Virus ppt

Penatalaksanaan

• Terapi suportif• Mengupayakan agar penderita tidak

mengalami dehidrasi dan infeksi sekunder. • Penggunaan antibiotik spektrum luas

tindakan pencegahan (profilaksis) untuk mencegah infeksi sekunder

Page 26: Corona Virus ppt

Suspect dan Probable cases • Isolasi penderita di Rumah Sakit.• Pengambilan sampel (sputum, darah, serum, urin) dan foto toraks untuk

menyingkirkan pneumonia yang atipikal.• Pemeriksaan hitung lekosit, trombosit, kreatinin fosfokinase, tes fungsi hati,

ureum dan elektrolit, C reaktif protein dan serum pasangan (paired sera).• Saat dirawat berikan antibiotika untuk pengobatan pneumonia akibat

lingkungan (community-aquired pneumonia) termasuk penumonia atipikal.• Pada SARS berbagai jenis antibiotika sudah digunakan namun sampai saat

ini hasilnya tidak memuaskan, dapat diberikan ribavirin dengan atau tanpa steroid.

• Perhatian khusus harus diberikan pada tindakan yang dapat menyebabkan terjadinya aerolization seperti nebuliser dengan bronkodilator, bronkoskopi, gastroskopi yang dapat mengganggu sistem pernapasan.

Page 27: Corona Virus ppt

Kasus Suspect SARS

• Observasi 2 x 24 jam, perhatikan :– Keadaan umum– Kesadaran– Tanda Vital (Tekanan Darah, nadi, frekuensi nafas,

suhu)• Terapi Suportif• Antibiotik: amoksilin atau amoksilin + anti B

laktamase oral ditambah makrolid generasi baru oral (roksitromisin, klaritromisin, azitromisin).

Page 28: Corona Virus ppt

Kasus Probable SARS

Ringan/Sedang• Terapi suportif• Antibiotik– Golongan beta laktam + anti beta laktamase (iv)

ditambah makrolid generasi baru secara oral, atau– Sefalosporin generasi kedua atau ketiga (iv), atau– Flourokuinon respirasi (IV) : moxifloksasin,

levofloksasin, gatifloksasin.

Page 29: Corona Virus ppt

Kasus Probable SARS Berat • Terapi Suportif• Antibiotik

– Tidak ada faktor resiko infeksi psudomonas :• Sefalosporin generasi ke-3 (iv) non psudomonas ditambah

makrolid generasi baru.Atau• Flourokuinon respirasi

– Ada faktor resiko infeksi pseudomonas• Sefalosporin anti pseudomonas (seftazidim, sefoperazon, sefipim)/

karbapenem (iv) ditambah flourokuinolon anti pseudomonas (siprofloksasin)/ aminoglikosida ditambah makrolid generasi baru.

• Kortikosteroid. Hidrokortison (iv) 4 mg/KgBB tiap 8 jam.• Ribavirin 1,2 gr oral tiap 8 jam atau 8mg/KgBB IV tiap 8 jam.

Page 30: Corona Virus ppt

Pencegahan dan Penanggulangan

• Public awareness upaya advokasi dan sosialisasi, surveilans kasus berdasarkan informasi masyarakat atau rumah sakit.

• Penyiapan sarana dan prasarana rumah sakit• Peningkatan kemampuan pemeriksaan

laboratorium• Pengetahuan dan ketrampilan petugas dan

penelitian tentang SARS.

Page 31: Corona Virus ppt

Prognosis • Kelangsungan Organ

– 10-20% penderita SARS keadaannya akan memburuk dan mengalami gangguan pernapasan sehingga memerlukan bantuan ventilator mekanik.

– SARS bisa berakibat fatal pada kasus yang berat dan akan menyebabkan kegagalan pernapasan, gagal jantung dan kerusakan hati.

• Kelangsungan Hidup– Tingkat kematian penderita SARS yaitu sekitar 3-15%. WHO

membaginya berdasarkan tingkatan umur penderita, yaitu < 1% pada penderita berumur sampai dengan 24 tahun, 6% pada penderita berumur 25-44 tahun, 15% penderita berumur 45-64 tahun, dan > 50% pada penderita yang berumur lebih dari 65 tahun.