Top Banner
DARUL HIKAM INTEGRATED SCHOOL- PRIMARY BULLETIN AKHLAQ AND PRESTIGIOUS Page 1
8

BULLETIN - webicdn.com · BULLETIN DAMPAK STRES ORANG TUA PADA ANAK ... luka ini tidak ada apa-apanya." ... galami luka batin yang akan terbawa hingga anak

May 11, 2018

Download

Documents

lythu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BULLETIN - webicdn.com · BULLETIN DAMPAK STRES ORANG TUA PADA ANAK ... luka ini tidak ada apa-apanya." ... galami luka batin yang akan terbawa hingga anak

DARUL HIKAM

INTEGRATED SCHOOL-

PRIMARY

BULLETIN

AKHLAQ AND PRESTIGIOUS

Page 1

Page 2: BULLETIN - webicdn.com · BULLETIN DAMPAK STRES ORANG TUA PADA ANAK ... luka ini tidak ada apa-apanya." ... galami luka batin yang akan terbawa hingga anak

Student’s Achievements

Darul Hikam Integrated School-Primary Page 2

By Mohamad Zaki Ardiansyah

On the Friday of the 22nd of September 2017, my school arranged a camping trip for all

of the students, including me, to a camping site in Jatinangor. On Friday, we left the gathering at arround 8.00 a.m. to head for the camp. Eventhough

the truck was making loud snorting noises and my friends shouting and flinging, question after a question to the teacher, which he answered equally as loud. It was a miracle, I actually went to sleep. When we arrived, my friends was so energetic. They stole a march on everyone else and got there first. Meanwhile, I was struggling to even stand as I was hungry, sleepy, and brushes as a metal handle was pressed into my knee trip during the ride, I was so tired that I wanted to sit down and not move to the next few years, but I couldn’t do that, so I instead slept in the opening ceremony. After this we had to set up the tents, and then the teacher finally gave us a 15 minutes break, but I slept for 20 minutes. I was also chosen to represent my school in the annual spelling bee competition. This also meant I had to skip one day of camp, which I was fine with, because we had to clean up the tents that day. I had managed to win a trophy our school could keep for one year. This was almost half my height! (which was not tall, but still). Now, I end this on me falling asleep once again.

Student’s Story

No Event Level Date Result Name

1 Robotic Day National 8th September 2017 3rd Winner Nabil Syafi Athallah Ibrohim

2 Kang Emil Award Regional 5th Winner Alena Zakira Riva Armadina

3 Olmat UINSA Province 10th September 2017 Finalist Gina Putri Arifah

4 AECS (Spelling Bee) Regional 23th September 2017 1st Winner M. Zaki Ardiansyah

5 Olimpiade Sains Eksperimen Regional 24th September 2017 Finalist Laiqa Azura Wardhana

Page 3: BULLETIN - webicdn.com · BULLETIN DAMPAK STRES ORANG TUA PADA ANAK ... luka ini tidak ada apa-apanya." ... galami luka batin yang akan terbawa hingga anak

Teacher’s Essay

Page 3

am, our body usually do the absorption. So in this time we shouldn’t eat too much be-cause it will make our body work hard to process the meal that we have eat. And in 8 hours later, from 4 am until 12 pm our body usually do the secretion. So just get a small breakfast like drink a glass of milk or eat bread, it is not wise to have a big meal. And from 12 pm until 8 pm, it is the best time to give a chance to our body to have a big meal. Besides, nowadays our lifestyles is getting worst. It is because of such instant trans-portation and unhealthy social interaction. In modern life, people usually getting deep on work hard to reach their ambitions and they forget to pay attention or aware of their healthy. Mostly, after taking that burn-ing out activities, they are rarely to take enough rest. Commonly they usually hang out with their friends to feel the night life, actually, if we feel tired we must take a rest, it is the only thing that can take away our tired. So if you ignore that awareness, your body will become unstabil. Finally, you will get ill. In addition it will be worse when you are rarely doing exercises, more drink-ing alcohol and more eating instant or junk food. I believe that if we change those unhealthy life style into a healthy one, the modern dis-eases such as hearth attack, cholesterol, hypertension and others will be avoided. We will get comfortable life without those extreme diseases. So why don’t you start to get a healthy life style since this time?

Eating Pattern in Modern Life

By Meitha Herlina Rahman Modern life refers to progressive life with so many facilities that guaranted our comfortable in life. Such as facilities in food, drink, transporta-tion, communication even entertainment. Every-thing is being synthetic and instant. That amaz-ing progressive life has change our life style in significant scale. Consequently, those change give us such positive and negative effects. Posi-tively, it gives us a comfortable life. But in fact, it also gives us negative aspects like serious dis-eases. Surprisingly, a modern life lead to modern dis-eases too. Those modern diseases not only bother us but also can make a death missal. Ac-tually, those modern diseases appear because there is an unstabil condition of our body. Or in the other hand, our metabolism does not work normally and our psychological is not stabil as well. And in that condition we will get ill. The rea-sons of illness is just because of unhealthy life style and eating pattern ( Agus Mustofa, 2004). One important activities in our life is eating. Eat-ing is not only talk about when you put some food and drink on your stomach. Therefore, we must pay attention on nutrition that we have in our meal. We also know that the basic materials or nutrition that needed by our body are carbo, fat, mineral, vitamin, and protein. But one im-portant case that we must know is we don’t have to full fill those nutrition in one time of eating. Wisely, we must full fill those 5 basic nutrition on one eating cycle. Besides, we also have to pay attention on our eating rhythm. Based on a research from Agus Mustofa, our body inclined into 3 whole parts everyday. The first part start from 8 pm until 4

Page 4: BULLETIN - webicdn.com · BULLETIN DAMPAK STRES ORANG TUA PADA ANAK ... luka ini tidak ada apa-apanya." ... galami luka batin yang akan terbawa hingga anak

School Activities

MAHAKAM

QURBAN ACTIVITY

TCB FOR NEW STUDENTS

ICAS

CARING FOR THE ELDERLY

EID AL ADHA SIMULATION READING DAY ACTIVITY CHILDREN’S DAY CREATION

Page 4 Darul Hikam Integrated School-Primary

Page 5: BULLETIN - webicdn.com · BULLETIN DAMPAK STRES ORANG TUA PADA ANAK ... luka ini tidak ada apa-apanya." ... galami luka batin yang akan terbawa hingga anak

Inside this issue:

Pengertian Stres 5

Gejala Perilaku

Stres

5

5 Perilaku Orang

Tua yang Berpelu-

ang Membuat Anak

Stres

6-7

Stres Pada Anak

Akibat Perlakuan

Orang tua

7-8

Pengertian Stres

Stres adalah kondisi mental yang dihadapi seseorang aki-bat adanya tekanan. Tekanan ini muncul dari kegagalan seseorang dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Tekanan ini bisa berasal dari dalam diri, atau dari luar. Selye (1975) membagi stres menjadi 2, yai-tu eustress dan distress. Eustress berarti stres yang baik, yakni stres yang menantang seseorang untuk menjadi lebih maju dan lebih bersemangat menghadapi sebuah situasi. Distress berarti stres yang buruk, yakni stres yang dapat membuat seseorang ma-las atau menghindar dari sebuah situasi.

Gejala Perilaku Stres

Atkinson (2003) mengemukakan mengenai tanda-tanda psikologis yang muncul akibat stres. 1. Cemas, merupakan

emosi yang tidak me-nyenangkan yang ditandai dengan mun-culnya rasa khawatir, tekanan dan ketakutan, hal ini terjadi dengan tingkatan ber-beda-beda pada setiap individu.

2. Marah, yaitu luapan emosi yang agresif, baik verbal maupun non-verbal. Ketika individu marah, perilaku agresi bisa di-tujukan langsung pada sumber stres. Bisa juga dengan me-nyerang orang tak bersalah dan objek-objek yang ada di seki-tar.

3. Depresi, merupakan reaksi psikologis dengan menarik diri, menjadi malas dan tidak berdaya menghadapi kejadan-kejadian yang tidak sesuai dengan harapan sebelumnya.

4. Penurunan fungsi kognisi, yaitu sulit konsentrasi dan sulit ber-pikir logis.

USWAH

BULLETIN

DAMPAK STRES ORANG TUA

PADA ANAK (PART I)

Special points of interest:

“(Yaitu) orang-orang

yang beriman dan

hati mereka menjadi

tenteram dengan

mengingat Allah. In-

gatlah, hanya dengan

mengingat Allah hati

menjadi tenteram.”

(QS. Ar-Ra’d [13]: 28)

D a ru l H ika m In te g ra te d

S c ho o l - P r ima ry

October 2017

Volume

Page 5

Page 6: BULLETIN - webicdn.com · BULLETIN DAMPAK STRES ORANG TUA PADA ANAK ... luka ini tidak ada apa-apanya." ... galami luka batin yang akan terbawa hingga anak

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA) yang dilakukan pada 2.000 anak dan orang de-wasa seperti dilansir Reader's Di-gest menyebutkan bahwa 90% anak-anak tahu bahwa orang tua mereka sedang mengalami stres karena anak-anak melihat orang tua mere-ka saling bertengkar dan adu pendapat, atau mereka menya-dari bahwa orang tua jarang menghabiskan waktu bersama. Dampaknya, anak-anak mengaku merasa sedih, cemas dan frustasi. 1/3 dari mereka bahkan mengaku sering sakit kepala dan sakit perut akibat stres orang tua mereka. Hasil sebaliknya ditunjukkan para orang tua. 70% dari orang tua berdalih bahwa apa yang terjadi pada mereka tidak berpengaruh pada anak-anak mereka. Ini terjadi karena anak-anak cenderung diam dan hanya menonton apa yang terjadi pa-da orang tua mereka. Orang tua cenderung menganggap anak-anak mereka tidak akan tahu

apa yang se-dang terjadi, padahal anak-anak mereka bisa mem-baca apa yang sedang terjadi hanya dengan

melihat perubahan sikap orang tua mereka. "Faktor penyebab anak menjadi stres ada-

lah perilaku dari orang tuanya sendiri," Rustika Thamrin, Spsi, CHt, CI, MTLT, Psikolog dari Brawijaya Women and Children Hospital. Menurut Rustika ada beberapa perilaku orang tua yang tidak disadari bisa menimbulkan tekanan pada anak, yang pada akhirnya mengakibatkan stres. 1. Melarang anak menangis

Semua orang tua pasti ingin anaknya menjadi anak yang hebat. Namun, seringkali orang tua tidak menyadari bahwa kata-kata mo-tivasi yang diberikan justru membebani anak, dan mungkin saja membuat mereka menjadi stres. Pola pikir anak-anak dan dewasa ber-

beda. Anak, terutama pada balita, hanya akan

menyerap kata-kata yang terdengar, dan be-lum bisa memprosesnya dengan sempurna seperti yang dilakukan orang dewasa. Misal-nya, ketika anak terjatuh dari sepeda dan kemudian menangis. Jika yang terjatuh adalah

anak perempuan, orang tua biasanya akan membiar-kannya untuk menangis. Tetapi ketika yang mengala-mi adalah anak laki-laki, orang tua pasti akan melarangnya menangis diir-ingi pesan, "Kamu tidak boleh menangis", "Kamu kan laki-laki, tidak boleh

cengeng", atau "Kamu kan anak laki-laki yang kuat, luka ini tidak ada apa-apanya."

Sekilas, tak ada yang salah dengan ka-limat tersebut, karena tujuannya memotivasi anak untuk tidak cengeng. Namun, ketika dis-erap oleh otak anak, artinya akan berbeda. Ka-limat tersebut akan direkam dan selalu ada di otak mereka sampai dewasa. Masuknya per-kataan ini ke otak anak akan membuat anak selalu menahan tangisnya, dan memendam perasaan sedihnya. Perasaan dan tekanannya menjadi tidak tersalurkan sehingga membuat anak menjadi stres. 2. Perilaku orang tua tidak konsisten

Menurut penelitian, anak-anak usia 1-7 tahun akan lebih mudah menyerap berbagai hal di sekitarnya melalui bahasa tubuh seseorang (90%), intonasi suara (7%), dan ka-ta-kata (3%). Orang tua yang berperilaku tidak konsisten akan membuat anak kebingungan, dan berpeluang merasa stres. Seharusnya orang tua bersikap tegas dalam mendidik anak (bukan galak), dan Ayah serta Ibu harus selalu sepakat. Misalnya, anak dihukum ketika melakukan sebuah kesalahan. Namun ketika anak mengulangi kesalahannya lagi, orang tua tidak menghukumnya. Bahasa tubuh orang tua yang tidak konsisten ketika menghadapi masa-lah yang sama, seperti kadang tegas dan ka-dang longgar, juga akan membuat anak ter-tekan.

5 Perilaku Orang Tua yang Berpeluang Membuat Anak Stres

USWAH BULLETIN Page 6

Anak-anak usia 1-7 tahun akan

lebih mudah menyerap berbagai

hal di sekitarnya melalui bahasa

tubuh seseorang (90%), intonasi

suara (7%), dan kata-kata (3%).

Page 7: BULLETIN - webicdn.com · BULLETIN DAMPAK STRES ORANG TUA PADA ANAK ... luka ini tidak ada apa-apanya." ... galami luka batin yang akan terbawa hingga anak

3. Membeda-bedakan anak Banyak orang tua yang secara tak

sadar membeda-bedakan anaknya. Meski dalam perbuatan itu tidak terlalu terlihat, namun intonasi suara yang turun naik keti-ka menghadapi kakak dan adik akan mem-buat anak merasakan adanya pembedaan sikap orang tua. Ketika adik dan kakak berkelahi, biasanya nada bicara orang tua akan lebih lembut ke adik dibanding ke kakak, karena mengganggap bahwa kakak yang su-dah lebih dewasa harus mengalah. Intonasi suara yang berbeda keti-ka menghadapi kakak dengan nada yang keras, dan adik dengan nada yang lembut, akan berpeluang membuat kakak merasa bahwa adik lebih disayang dan kakaknya berpelu-ang mengalami tertekan. 4. Labeling pada anak

Salah satu yang paling berbahaya yang dilakukan orang tua kepada anak adalah memberi label atau cap kepada anak. Kata-kata seperti, "Dasar kamu pemalas", atau "Kamu kok lemot sih,

nggak pinter seperti kakakmu?". Hati-hati, labeling, apalagi yang diiringi dengan tinda-kan membanding-bandingkan anak, tak hanya membuat anak merasa tertekan, tetapi juga men-galami luka batin yang akan terbawa hingga anak dewasa. 5. Terlalu sering melarang

Ketika anak berusia 4-6 tahun, anak se-dang berada dalam zona kreatif dengan pening-

katan rasa ingin tahu dan ingin belajar yang sangat tinggi. Namun, sikap kreatif anak dan daya ek-plorasinya dianggap sebagai kena-kalan oleh sebagian orang tua, lalu berusaha membatasi gerak anak. "Jangan main di sana", atau "Jangan dipegang-pegang!", dan masih banyak kata larangan lain yang digunakan orang tua untuk

membatasi kreativitas anak. Meski memiliki tujuan yang baik agar anak tidak terluka, namun kata-kata "jangan" dan "tidak" ternyata bisa membuat anak menjadi stres karena dirasa mengekang.

Gunakan kata-kata lain yang lebih baik untuk mengarahkan anak, sehingga anak akan menerimanya dengan positif. Atau apabila menggunakan larangan, sertakan alasan dengan bahasa yang singkat dan dipahami anak sesuai usianya.

Stres Pada Anak Akibat Perlakuan Orang Tua

Page 7

Stres di masa anak-anak dapat menyebab-kan lemahnya daya tahan tubuh, pema-haman informasi, dan kondisi psikologis anak. Perlakuan kasar seperti membentak-bentak anak dapat menjadikan trauma pada anak, yang menyebabkan harga diri dan percaya dirinya menurun, yang berdampak pada rendahnya konsep dirinya. Anak akan merasa dirinya lemah, rendah, jelek, dan tidak berharga di lingkungannya.

Sering membentak anak akan mengajarkan anak bahwa membentak dapat dipakainya untuk menyelesaikan ma-salah dan melampiaskan emosi. Anak menganggap perlakuan tersebut adalah sa-lah satu bentuk perhatian dari orang tua ter-hadap dirinya dan perlakuan tersebut dapat diadopsi dalam konsep pikirnya dalam menghadapi suatu masalah. Akhirnya anak akan membentak teman atau orang lain.

Anak bukanlah miniatur orang dewasa, anak membutuhkan perlakuan dan kebutuhan secara khusus. Perhatian dan penghargaan dari orang tuanya sangatlah dibutuhkan. Orang tua harus mengerti apa yang dibutuhkan dan di-harapkan oleh anak. Bagaimana cara anak dibesarkan, tanggap tidaknya orang tua ter-hadap kebutuhan anak, dan bagaimana cara orang tua memenuhi kebutuhan anak itu yang perlu diperhatikan.

Dalam mendidik anak pendekatan orang tua terhadap anak sangatlah diperlukan, agar apa yang menjadi kemauan dan masalah yang dihadapi anak dapat lebih mudah di-mengerti. Anak yang dididik dengan asih, asah, dan asuh tentu saja akan berbeda dengan anak yang dididik dengan perlakuan kasar. Dampak perlakuan kasar semasa anak-anak dapat menimbulkan trauma dan bahkan dapat menyebabkan anak mengalami stres.

Page 8: BULLETIN - webicdn.com · BULLETIN DAMPAK STRES ORANG TUA PADA ANAK ... luka ini tidak ada apa-apanya." ... galami luka batin yang akan terbawa hingga anak

Dalam menghadapi anak yang se-

dang stres, orang tua mesti tenang. Sering kali orang tua yang tidak tenang justru se-makin memicu stres pada anak karena ser-ing marah-marah dan menuntut terlalu ban-yak. Orang tua harus mulai mengajari anak-anaknya untuk dapat mengatasi situasi yang sulit. Harus bisa membuat anak-anak men-jadi pribadi yang tangguh. Jangan hanya memarahi atau melindungi anak secara ber-lebihan. Tumbuhkan kemampuan anak un-tuk bertahan dan menghadapi masalah. Tanamkan pada anak-anak mengenai kon-sep diri yang positif. Yakinkan bahwa anak adalah anak yang pintar, mempunyai orang-orang terdekat yang selalu mendukungnya, dan mampu menyelesaikan setiap masalah. Yang terpenting dalam menghadapi anak adalah orang tua harus sabar, karena dengan kesabaran akan membuat anak menjadi lebih nyaman dalam mengutarakan masalah-masalah dan kesulitan-kesulitannya. Dengan begitu, hal tersebut akan menghindarkan anak dari kemung-kinan mengalami stres.

Lanjutan..

Stres yang terjadi secara berkepanjan-gan sangat membahayakan kesehatan dan perkembangan mental anak. Selain itu, tanpa disadari bisa menyebabkan terjadinya penurunan kekebalan tubuh, gangguan sistem pencernaan, hambatan pertumbuhan, kerusa-kan emosi, hambatan perkembangan sel-sel otak, dan sebagainya. Secara umum, gejala stres pada anak dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori. 1. Gejala fisik, seperti mengompol, sulit tidur,

menurunnya nafsu makan, gagap, sakit pe-rut, sakit kepala, dan bermimpi buruk.

2. Gejala emosi, seperti merasa bosan, malas bersosialisasi di luar rumah termasuk di sekolah, takut, marah, menangis, sering berbohong, mengganggu teman-temannya, tidak mematuhi aturan yang ada.

3. Gejala kognitif, seperti sulit berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas, sampai dengan menurunnya prestasi di sekolah.

4. Gejala tingkah laku, seperti tidak bisa men-gontrol emosi, menunjukkan sikap keras kepala, perubahan pola tidur, munculnya kebiasaan-kebiasaan baru yang negatif.

Page 8

D ar ul H ik am Int egr at e d S c ho ol -P r im ar y

Akhlaq & Prestigious

USWAH BULLETIN

DARUL HIKAM INTEGRATED

SCHOOL—PRIMARY

Jl. Brigjen Katamso No.7

E-mail: [email protected]

COMPILERS:

PSYCHOLOGIST

YEMIMA IRWANTI, S.Psi. Psikolog.

&

GC TEACHER

DEWI ROSANTI, S.Pd.

Referensi: Buku-buku psikologi perkembangan serta berbagai sumber situs dan artikel online, setelah melalui proses pengolahan konten oleh tim Psikolog & BK DHIS Primary.

STUDENT OF THE MONTH — SEPTEMBER 2017

P1A : Denisha Kayla Nadira Irawadi

P1B : Laiqa Azura Wardhana

P2A : Nadhif Hazzawafi Annafis

P2B : Danish Abyan

P3A : Alena Zakira Riva Armadina

P3B : Rayshar Calvin Diandra Ghiffari

P4 : Dera Raisya Salsabila

P5A : Ethan Alexander

P5B : Ayesha Zanetta Riva Parameswara

P6A : Agna Asfannisa

P6B : Nadia Putri Shafina

Psychologist’s Schedule:

Monday,

Tuesday & Friday

8 am until 2 pm