Top Banner
EDISI PERTAMA BUKU SAKU ACHMAD ZAKI OSTEARTHRITIS LUTUT CELTICS PRESS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
70

BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

Oct 27, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

EDISI PERTAMA

BUKU SAKU

ACHMAD ZAKI

OSTEARTHRITIS LUTUT

CELTICS PRESSUNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 2: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

BUKU SAKU OSTEOARTHRITIS LUTUT

Diterbitkan oleh:Celtics Press

Jalan Wijaya No.5 Lembang, Bandung 403910856 2434 2230 / 0812 90 76 76 26

Bekerja sama dengan:Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang mengutip, memperbanyak dan

menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit

Penulis:dr. Achmad Zaki, M. Epid., SpOT.

Ilustrator:Abdilla Apriyandi, S.Seni

Desain Sampul: Richard Chandra, drPenata Isi: Muhammad Mukhlis F. A.. dr

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT):Zaki, Achmad. 2013. Buku Saku Osteoarthritis Lutut. Cetakan Ke-1, Bandung: Celtics Press.70 hlm, 14 x 21 CmISBN: 978-602-7889-21-7

Page 3: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

“Dalam tubuh manusia terdapat 360 ruas tulang yang harus

dikeluarkan sedekahnya untuk setiap ruas tulang tersebut.”

Para sahabat bertanya : “ Siapakah yang mampu melak-

sanakan seperti itu, ya Rasulullah ?” beliau bersabda : “

Dahak yang ada di masjid lalu dipendam ke tanah, mem-

buang sesuatu gangguan dari tengah jalan, maka itu berarti

sebuah sedekah. Akan tetapi jika tidak mampu melakukan

hal itu semua, cukuplah engkau mengerjakan 2 rakaat sholat

dhuha.“

HR Ahmad 21920

Page 4: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

4

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb,

Dengan mengucap Alhamdulillahirobbil’alamin, akhirnya Buku Saku Ostearthritis Lutut dapat diterbitkan.

Osteoarthritis saat ini menjadi salah satu penyakit tidak menular terkait muskuloskeletal yang banyak ditemukan di masyarakat. Meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia mengakibatkan semakin banyaknya penduduk usia lanjut. Sehingga semakin berkembang pula penyakit degeneratif. Bertambahnya aktivitas keseharian masyarakat terutama segmen menengah (middle-class society) tanpa diiringi perbaikan pada pola hidup sehat, juga menjadi salah satu faktor risiko bertambahnya insiden Osteoarthritis di masyarakat.

Sehingga menjadi suatu keharusan bagi seorang dokter untuk dapat mengidentifikasi, mendiagnosis dan selanjutnya memberikan terapi secara paripurna sesuai tahap rujukan pada pasien-pasien dengan masalah osteoarthritis.

Semoga buku kecil ini dapat memotivasi, menginspirasi, memandu, dan mengarahkan sejawat dalam menangani pasien osteoarthritis

Page 5: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

5

Kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu tersusunnya buku saku ini. Khususnya pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendukung baik moral maupun materiil sehingga dapat diterbitkannya buku saku Osteoarthritis Lutut edisi pertama ini. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Jakarta bertujuan mencetak dokter muslim yang paripurna. Penyakit terkait sistem muskuloskeletal termasuk didalamnya Osteoarthritis lutut, dapat mengakibatkan terganggunya pelaksanaan ibadah seorang muslim sebagai tujuan dari penciptaan manusia.

Wa ma khalaqtul jinna wal insa illa liya’budun

“Dan tidaklah diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah (kepada Allah swt)” QS 51 : 56

Sehingga merupakan keniscayaan bagi seorang dokter muslim pada khususnya untuk berusaha dengan segala daya dan upaya, melakukan tatalaksana suatu masalah kesehatan secara komprehensif, sehingga pasien tersebut dapat kembali beribadah secara sempurna.

Mohon maaf bila ada kesalahan dan ketidaksesuaian yang mungkin ditemukan. Kritik, usulan , dan saran dari sejawat sekalian sangat membantu kami dalam penulisan buku ini. Terima kasih dan selamat bekerja.

Khairunnasi ‘anfauhum linnas

Wa’alaikumsalam wr.wb,

dr. Achmad Zaki, M.Epid, SpOT

Page 6: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

6

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ........................................................................ 4DAFTAR ISI ...................................................................................... 6PENDAHULUAN ..............................................................................7

BAB I ................................................................................................. 9DEFINISI ................................................................................................... 9ANATOMI .............................................................................................. 11FISIOLOGI SENDI LUTUT ........................................................................ 12INSIDEN .................................................................................................17ETIOLOGI ............................................................................................... 18KLASIFIKASI OA ...................................................................................... 18PATOFISIOLOGI ...................................................................................... 21GEJALA DAN TANDA KLINIS ................................................................... 26DIAGNOSIS BANDING ............................................................................ 32

BAB 2 TINDAKAN PREVENTIF ................................................. 35PENCEGAHAN PRIMER .......................................................................... 35PENCEGAHAN SEKUNDER ..................................................................... 37

BAB 3 PENGOBATAN KOMPREHENSIF .................................. 38TATA LAKSANA NON-OPERATIF ............................................................. 40

Edukasi .......................................................................................... 40Fisioterapi dan Terapi Fisik ........................................................... 40Mengurangi Beban ....................................................................... 41Obat-obatan analgesik ................................................................. 42Penggunaan NSAID dan Aspirin dosis rendah ............................. 44Terapi Intra-Artikuler .................................................................... 46

TATA LAKSANA OPERATIF ...................................................................... 48Artroskopi ..................................................................................... 50Osteotomi ..................................................................................... 51Artroplasiti .................................................................................... 51Artrodesis ..................................................................................... 52

PEDOMAN TATA LAKSANA OSTEOARTHRITIS (AAOS) ........................... 52

BAB 4 SUPLEMENTASI UNTUK OSTEOARTRITIS ............... 57OBAT-OBAT PENUNJANG DAN ALTERNATIF .......................................... 57Glukosamin ........................................................................................... 58Kondroitin ............................................................................................. 60

INDEX ............................................................................................. 64

Page 7: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

7

PENDAHULUAN

Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit peradangan sendi

yang paling sering ditemukan. Diperkirakan 15% dari

seluruh populasi terkena dampak penyakit ini. OA dianggap

merupakan suatu kondisi kegagalan organ (sendi sinovium)

dibandingkan suatu kondisi penyakit kartilago atau tulang.

Saat ini OA merupakan salah satu dari 10 penyakit penyebab

disabilitas di negara berkembang. Insiden dan prevalensi OA

semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Pandangan dan pemahaman yang benar terhadap gejala

dan tanda OA sangat penting bagi seorang dokter, untuk

menghindari misinterpretasi dari penyakit ini. Kesalahan

diagnosis dapat mengakibatkan terapi yang tidak diperlukan

atau tidak tepat. Pemberian terapi Non-Steroid Anti-

Inflammation Drugs (NSAID) pada kerusakan mekanis yang

terjadi pada OA dapat efektif mengurangi gejala, namun

tidak dapat menghentikan proses yang mendasari terjadinya

OA tersebut. Sehingga diperlukan terapi multi-modalitas

untuk dapat mengatasi masalah terkait OA secara paripurna.

Berbagai modalitas terapi saat ini banyak tersedia, termasuk

Page 8: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

8

yang tergolong dalam kategori Complementary and Alternative

Medicine (CAM). Namun tentunya seorang klinisi harus

berpedoman pada Evidence Based Medicine (EBM) dalam

memberikan terapi. Dalam hal ini, cara pandang seorang

klinisi dalam penatalaksanaan OA, baik pencegahan,

diagnostik dan terapi adalah hal yang penting.

Daftar pustaka

1. Solomon, Louis, et.al. Apley’s System of Orthopaedics

and Fractures. 8th Ed. Oxford University Press Inc,

2001.

2. Salter, Robert B. Textbook of Disorders and Injuries

of the Musculoskeletal System. 3rd Ed. Lippincott

Williams & Wilkins, 1999.

3. Marie L Misso, Veronica J Pitt, Kay M Jones, et al.

Quality and consistency of clinical practice guidelines

for diagnosis and management of osteoarthritis of

the hip and knee:a descriptive overview of published

guidelines

Page 9: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

BAB 1

9

1. DEFINISI

Osteoarthritis (OA) (dari kata latin osteo : tulang, arthro :

sendi, itis: inflamasi) merupakan proses terjadinya inflamasi

kronik pada sendi sinovium, dan kerusakan mekanis pada

kartilago sendi dan tulang. Berlangsungya proses perlunakan

dan disintegrasi tulang rawan sendi secara progresif, disertai

dengan pertumbuhan baru tulang dan tulang rawan pada

perbatasan sendi (osteofit). Terjadinya pembentukan kista

dan sklerosis pada tulang sub-chondral, disertai sinovitis

ringan dan fibrosis kapsuler.

Kasus OA seringkali disebut sebagai penyakit weight-bearing

joint (misal pinggul dan lutut). Karena sebagian besar

pembebanan pada sendi sinovium bukan dari massanya

melainkan dari kontraksi pada otot periartikular. Suatu

kondisi yang juga dapat mengakibatkan gangguan pada otot

periartikular. Karenanya kasus OA lebih tepat dianggap

sebagai penyakit load-bearing joint.

Semua pasien memiliki sendi yang berisiko mengalami OA,

namun peluang untuk terjadinya OA tergantung kepada

abnormalitas struktur, dan kemampuan untuk melindungi

sendi dari tekanan mekanis yang berlebihan.

Page 10: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

10

Gambar 1. A

natomi Sendi Lutut (Properti Pribadi)

Page 11: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

11

2. ANATOMI

Sendi adalah penghubung 2 tulang agar dapat digerakkan.

Sendi terdiri atas beberapa struktur diawali dengan:

1. Sendi synovial (diatrodial) terletak pada ujung dari

dua tulang yang saling berhubungan.

2. Kartilago artikular yang sangat halus (friksi minimal)

menutupi ujung tulang yang saling meluncur satu

sama lain. Dapat terjadi cedera yang menyebabkan

rasa nyeri, degenerasi dan disfungsi

3. Tulang Subkondral: tulang tebal penyokong dan

terdapat langsung dibawah kartilago artikular.

Gambaran pada foto polos x-ray berupa radio-opaque

dan memiliki hipodense (hitam) pada MRI

4. Synovium: membran dalam yang memanjangi kapsula

sendi; penghasil cairan synovial (filter plasma);

plica (lipatan) synovial terbuat nomal namun dapat

menjadi patologik.

Kata Kunci : • OA adalah penyakit gangguan sendi tersering• Merupakan kondisi kronik dari sendi sinovium

yang menyebabkan nyeri dan kaku dan kadang dengan inflamasi dan pembengkakan

• Hasil dari hilangnya kartilago dan termasuk juga struktur dari sendi

Page 12: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

12

5. Kapsula : bagian lapisan luar, mengelilingi dan

menyokong ujung kedua tulang pada orientasi yang

tepat; penebalan pada kapsul (ligamentum kapsular)

menjaga stabilitas sendi

6. Cairan synovial : plasma ultrafiltrasi ; mengandung

asam hialuronik, lubrikan, proteinase, dan kolagenase;

fungsi: 1. Lubrikasi sendi, 2. Nutrisi untuk kartilago

artikular (Meniskus, TFCC), 3. Evaluasi laboratorium

penting untuk penilaian proses intraartikular.

7. Lain-lain : sendi kadang memiliki struktur tambahan,

termasuk ligamentum (ACL, PCL), tendon (bisep,

popliteal), penyokong struktur (meniscus, TFCC,

diskus artikularis).

Kartilago

1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi

synovial, mengandung kolagen tipe II.

2. Serat Kartilago: terdapat di meniscus, TFCC,

diskus vertebral, diskus artikulars (sendi

akromikroklavikular); mengandung kolagen tipe I.

(Netter’s concise orthopedic anatomy 2nd ed., Basic science, 2010. Pg. 16)

3. FISIOLOGI SENDI LUTUT

Sendi lutut merupakan sendi yang sangat kompleks, yang

dapat bergerak dan memungkinkan seseorang berjalan, dan

Page 13: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

13

juga dapat menahan beban tubuh dalam proporsi yang besar.

Sendi lutut dikatakan sebagai sendi engsel karena struktur

dan lingkup gerak sendi yang menyerupai engsel.

Fungsi dasar sendi lutut adalah:

1. Memberikan stabilitas untuk tumpuan berat badan;

2. Memungkinkan terjadinya mobilitas/gerakan pada

tungkai;

3. Meneruskan/mentransmisi beban dari tubuh bagian

atas dan paha ke tungkai bawah.

Gerakan yang dapat dilakukan oleh sendi lutut adalah fleksi

dan ekstensi, dan pada beberapa posisi tertentu, rotasi

eksternal dan internal juga dapat dilakukan. Gerakan rotasi

sendi lutut dapat terjadi saat sendi sedikit fleksi. Gerakan ini

terjadi terutama antara tibia dan meniskus, dan paling bebas

bergerak saat tungkai bawah fleksi pada sudut tertentu

terhadap paha. Posisi istirahat/netral sendi lutut adalah

sedikit fleksi (10°).

Pada posisi ekstensi penuh, atau saat posisi berdiri, sendi

lutut bersifat lebih rigid/kaku karena kondilus medial tibia,

yang lebih besar daripada kondilus lateral, berada di depan

kondilus femoral medial, sehingga mengunci sendi. Langkah

pertama gerakan fleksi dari sendi lutut yang ekstensi penuh

adalah membuka kunci sendi atau rotasi internal. Gerakan

ini terjadi karena kerja otot popliteus, yang berasal dari

sisi lateral kondilus lateral femur, melewati kapsul sendi di

Page 14: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

14

bagian posterior, dan masuk di belakang proksimal tibia.

Lingkup gerak sendi lutut berkisar 0-140°.

Saat tubuh berdiri dalam posisi tegak, berat badan akan

menumpu pada garis vertikal yang akan jatuh melewati tepat

bagian tengah sendi lutut. Hal itu menyebabkan terjadinya

overekstensi sendi lutut. Namun hal ini dapat dicegah

dengan adanya daya tegang dari ligamen krusiatum anterior,

popliteal oblik, dan kolateral.

Gerakan fleksi dan ekstensi sendi lutut berbeda dengan

tipikal sendi engsel lainnya, karena pada sendi lutut:

a. aksis saat sendi bergerak tidak tetap, tetapi berpindah

ke depan saat gerakan ekstensi dan ke belakang saat

gerakan fleksi;

b. awal gerakan fleksi dan akhir gerakan ekstensi juga

diikuti oleh gerakan rotasi yang berkaitan dengan

fiksasi tungkai pada posisi yang memberikan stabilitas

optimal.

Otot utama yang bekerja pada sendi lutut adalah:

a. ekstensor otot quadriceps femoris (rektus femoris,

vastus medialis, vastus lateralis, vastus intermedialis);

b. fleksor otot hamstring, yang dibantu oleh otot

gracilis, gastrocnemius, dan sartorius;

c. rotator medial otot popliteus.

Page 15: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

15

Ekstensi tungkai pada paha merupakan hasil kerja otot

quadriceps femoris. Sedangkan gerakan fleksi dihasilkan

oleh kerja otot biceps femoris, semitendinosus, dan

semimembranosus, yang dibantu kerja otot gracilis,

sartorius, gastrocnemius, popliteus, dan plantaris. Gerakan

rotasi eksternal dapat terjadi karena otot biceps femoris,

dan rotasi internal disebabkan oleh otot popliteus,

semitendinosus, semimembranosus, sartorius, dan gracilis.

Otot popliteus bekerja terutama pada permulaan gerakan

fleksi sendi lutut. Karena kontraksi otot tersebut, tungkai

akan bergerak rotasi internal, atau apabila tibia dalam posisi

terkfiksasi, paha akan bergerak rotasi eksternal.

Gerakan rotasi sendi lutut dapat terjadi karena adanya

gerakan berputar antara proksimal tibia dengan kondilus

femoral dan pergeseran meniskus yang mengikuti gerakan

kondilus femoral. Rotasi sendi lutut hanya dapat terjadi

apabila sendi lutut dalam keadaan fleksi. Luas lingkup rotasi

eksternal lebih besar daripada rotasi internal. Gerakan rotasi

eksternal dibatasi oleh tegangan pasif otot popliteus.

Saat pergerakan terjadi, meniskus juga ikut bergeser dan

bergerak ke posterior saat gerakan fleksi dan ke anterior

saat gerakan ekstensi. Saat gerakan rotasi, meniskus akan

mengikuti gerakan kondilus femoral. Pergeseran meniskus

akan bertambah apabila sendi dalam kondisi menahan

beban.

Page 16: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

16

Stabilitas sendi lutut bergantung pada kekuatan otot dan

ligamen yang menyusunnya. Dari kedua organ tersebut,

otot merupakan faktor yang lebih penting. Apabila otot

quadriceps femoris terbentuk baik, maka fungsi sendi

lutut akan terjaga meskipun ada cedera ligamen. Ligamen

memberikan kekuatan dan stabilitas pada sendi lutut.

1. Ligamen kolateral medial memberikan stabilitas di

dalam sendi lutut;

2. Ligamen kolateral lateral memberikan stabilitas di

luar sendi lutut;

3. Ligamen krusiatum anterior membatasi rotasi dan

gerakan tibia ke depan, stabilisasi anteromedial sendi

lutut saat ekstensi;

4. Ligamen krusiatum posterior membatasi gerakan

tibia ke belakang dan stabilisasi anterolateral sendi lutut

saat fleksi.

Patella berfungsi sebagai protektor sendi dan mengurangi

friksi antara tulang dan otot penyusun sendi lutut. Selain

itu, patella juga dapat meningkatkan tumpuan mekanik

otot quadriceps. Meniskus berfungsi sebagai shock-absorber

dan bantalan sendi lutut. Meniskus dapat menahan beban

sampai 40-70% dari beban yang diberikan pada sendi lutut.

Meniskus juga memberikan struktur tibial plateau yang lebih

dalam/kokoh sebagai bagian dari stabilitas sendi. Selain

meniskus, terdapat cairan sendi sinovial yang juga berfungsi

Page 17: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

17

sebagai shock-absorber dan mengurangi friksi. Bursa sendi

juga memiliki fungsi untuk mengurangi friksi saat sendi

lutut bergerak.

Daftar Pustaka

1. Gray, Henry. Anatomy of the Human Body. 20th

Edition. New York: Bartleby.com, 2000.

2. Ellis, Harold. Clinical Anatomy. 11th Edition. Oxford:

Blackwell Publishing Ltd, 2006.

3. Chai, Huei-Ming. The Knee Complex. Downloaded

from http://www.pt.ntu.edu.tw/hmchai/Kines04/

KINlower/Knee.htm (September 29th,2013).

4. Quinn, Elizabeth. Knee Anatomy and Physiology.

Downloaded from http://sportsmedicine.about.

com/od/kneepainandinjuries/a/Knee_Anatomy.htm

(September 29th,2013).

5. Anonymous. Anatomy of the Knee and Its

Function. Downloaded from http://pain.com/

librar y/2011/11/10-anatomy -knee- function/

(September 29th,2013).

4. INSIDEN

Penyakit degeneratif merupakan tipe artritis tersering

dibanding penyakit artritis lainnya. Di Amerika, diperkirakan

orang berumur di atas 60 tahun, 25% perempuan dan 15%

pria akan memiliki gejala yang berkaitan dengan penyakit

sendi degeneratif. Setelah berumur di atas 5 tahun, lebih dari

80% wanita dan pria akan terkena.

Page 18: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

18

5. ETIOLOGI

a. Umum, berbagai macam OA dimulai dengan masalah

mekanik pada sendi.

b. OA merupakan manifestasi dari upaya penyembuhan

sendi dan memperbaiki biomekanik abnormal sendi.

c. Proses OA dapat menyebabkan nyeri sendi tetapi

sering mengarah ke kondisi stabil, nyeri sendi yang

minimal.

6. KLASIFIKASI OA

OA diklasifikasikan sebagai OA primer (idiopatik) dan OA

sekunder karena sebab lain.

OA primer (idiopatik) merupakan OA yang terjadi akibat

proses degeneratif yang berlangsung seiring bertambahnya

usia. Proses perusakan tulang rawan sendi ini dapat

dipercepat pada orang-orang yang mempunyai faktor risiko

genetik, ataupun pada orang-orang yang aktivitasnya

mempergunakan sendi-sendinya secara berlebihan. Obesitas

merupakan salah satu faktor risiko yang mempercepat

degenerasi pada sendi-sendi weight-bearing, terutama pada

sendi lutut.

OA primer dapat terlokalisir pada sendi-sendi tertentu, dan

biasanya digolongkan sesuai sendi yang terkena dampaknya,

misalnya OA lutut, OA sendi panggul, OA sendi tangan dan

Page 19: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

19

kaki. Jika OA primer melibatkan beberapa sendi, maka dapat

disebut sebagai OA generalisata primer.

OA dapat terjadi sekunder akibat adanya penyakit,

deformitas, ataupun mekanisme trauma yang mengubah

microenvironment pada sendi dan mempercepat kerusakan

dari tulang rawan sendi.

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan OA sekunder

antara lain:

Masalah Kasus

Kelainan kongenital pada sendi

• clubfeet • displasia sendi panggul

Infeksi dari sendi • septik artritis, TBC sendi

Inflamasi non-spesifik pada sendi

• artritis rheumatoid • ankylosing spondylitis

Artritis metabolik • gout, pseudogout

Hemartrosis berulang • Hemophilia

Trauma pada sendi • fraktur mayor• robekan meniscus • trauma minor berulang

(stress okupasional pada sendi)

Deformitas/malalignment pada sendi

• genu valgum • genu varum

Instabilitas sendi • robeknya atau laxity dari ligamen,

• subluksasi• kapsul sendi yang teregang

Page 20: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

20

Faktor Patogenik Osteoartritis

Diagram 1. Faktor Patogenik Osteoarthritis (Netter’s concise orthopedic anatomy 2nd ed.,

Basic science, 2010.)

Page 21: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

21

7. PATOFISIOLOGI

Komposisi matriks ekstraseluler pada tulang rawan sendi

berperan penting dalam menyokong fungsi sendi sebagai

penahan beban mekanik. Degradasi komponen matriks

merupakan mekanisme utama terjadinya OA, dimana terjadi

kerusakan matriks ekstraselular pada tulang rawan sendi,

sehingga tidak dapat lagi berfungsi sebagaimana mestinya.

Gambar 2. Skema Patofisiologi OA

Kartilago Artikular

Perubahan awal biokimia pada penyakit sendi degeneratif

selalu diawali dari kartilago artikular, dimana hilangnya

proteoglikan dari matrix sehingga kartilago melunak

(chondromalacia) dan hilangnya elastisitas normal yaitu

kemampuannya untuk shock absorbing. Ditambah kandungan

kolagen berkurang sehingga mudah terjadi friksi dari fungsi

sendi. Hal ini menyebabkan lapisan tangensial kartilago

Page 22: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

22

berakselerasi dan bagian vertikal dalamnya berpisah, dengan

konsekuensinya terjadi fissuring dan fibrillation.

Karakteristik fenomena pada OA banyak disebabkan aktivitas

selular dan metabolik pada kartilago, tidak saja bertambah

selularitas sel tetapi kondrosit tua sekali lagi mengalami

pemisahan melewati proses mitosis sel. Hal ini mengaktifkan

kondrosit mensintesa proteoglikan dan kolagen lebih

cepat. Namun, kandungan proteglikan berkurang karena

kerusakan progresif oleh protease lisosomal (cathepsin) dan

metaloproteinase netral seperti kolagenase.

Pada bagian tengah permukaan sendi lutut, dimana

letak stress dan friksi paling besar, tulang subkondral

mengalami eburnasi dan hipertrofi. Eburnasi adalah suatu

proses dimana permukaan sendi yang harusnya dilapisi

oleh kartilago artikuler, namun kartilago tersebut terkikis

sampai tulang subkondral. Sehingga tulang subkondral

menjadi permukaan sendi, yang kemudian menjadi halus

dan mengkilat seperti gading. Proses hipertrofi tulang

subkondral akan memberikan gambaran radiografik densitas

tinggi (sklerotik). Sedangkan pada bagian pinggir/perifer

permukaan sendi lutut, stress yang diterima minimal. Hal ini

menyebabkan tulang subkondral menjadi atrofi dan nampak

gambaran radiografik densitas rendah (osteoporotik).

Redistribusi stress biomekanik pada sendi akan

menyebabkan remodeling tulang subkondral. Tulang akan

terkikis pada bagian sentral tetapi terdeposit (oleh osifikasi

Page 23: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

23

endokondral lapisan dalam kartilago) di bagian perifer.

Kejadian demikian akan memperparah inkongruenitas sendi

dan siklus degenerasi.

Oleh sebab tersebut di atas tulang subkondral merupakan

patogenik mayor penting pada OA. Pada OA awal, dimana

ditandai dengan stasis meduler aliran darah, pembengkakan

vena dan hipertensi intraosseus. Tekanan yang berlebihan

dan beban yang tinggi, terutama pada sendi yang menjadi

tumpuan beban tubuh seperti panggul, akan menyebabkan

fraktur mikro (fraktur mikro dalam kalsifikasi tulang rawan

dan kerusakan pada tulang rawan artikular hialin dan tulang

subkondral, dan terbentuknya lesi kistik pada sumsum

tulang subkondral). Hal ini dikarenakan adanya degenerasi

mukoid dan fibrinosa jaringan lokal akibat mikrofraktur

trabekula. Vaskularitas yang meningkat karena reaksi tulang

dalam ruang tertutup tersebut menjadi faktor penyebab

timbulnya keluhan nyeri. Studi lainnya mengatakan bahwa

pada fraktur tulang berkaitan dengan pengaktifan kembali

pusat sekunder penulangan (osifikasi), dan osifikasi

endokondal, dan keduanya menyebabkan penipisan tulang

rawan artikular hialin dari bawah dan karena itu keduanya

memainkan peran penting dalam etiopatogenesis kerusakan

struktural OA.

Page 24: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

24

Gambar 3. Mekanisme Osteoartritis – faktor kausal (a) pada sendi normal gaya didistribusikan secara mer-ata. Gambar selanjutnya menunjukan 3 cara kartilago dapat rusak : (b) deformitas meningkatkan stress pada area yang terlokalisasi dengan beban terkonsentrasi

pada satu titik; (c) kartilago yang sudah melemah akibat penyakit tidak dapat menahan tahanan walaupun

beban normal.; (d) jika tulang subartikular tidak normal, maka tidak dapat menopang kartilago secara adekuat.

Membran Sinovial dan Kapsul Fibrosa

Fragmen kecil dari kartilago mati yang terlepas dapat

mengambang di cairan sinovial sebagai benda asing (loose

bodies). Namun biasanya fragmen tersebut cenderung

menempel pada membran sinovial sehingga menyebabkan

reaksi hipertrofi dan efusi sinovial. Cairan sinovial pada

kondisi efusi demikian mengandung musin yang lebih tinggi

Page 25: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

25

dan memberikan gambaran viskositas yang meningkat.

Kapsul fibrosa akan menebal dan fibrotik, yang akan

menyebabkan keterbatasan gerak sendi.

Gambar 4. Perbandingan kondisi lutut normal dan kondisi Osteoarthritis Lutut

Daftar Pustaka

1. Wieland HA, Michaelis M, Kirschbaum BJ, Rudolphi

KA. Osteoarthritis-an untreatable disease?  Nat Rev

Drug Discov. 2005;4(4):331-344.

Page 26: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

26

2. Salter, Robert B. Textbook of Disorders and Injuries

of the Musculoskeletal System. 3rd Ed. Lippincott

Williams & Wilkins, 1999.

8. GEJALA DAN TANDA KLINIS

Gelaja klinis

Diagnosis klinis dari OA umumnya meliputi rasa nyeri

dan kekakuan pada sendi, disertai mobilitas sendi yang

berkurang, tanpa adanya presentasi sistemik seperti demam.

(Creamer & Hochberg, 1997; Goncharov, 2011).

Keterlibatan pada sendi melibatkan beberapa pola yang

berbeda, gejala klinis dapat berasal dari satu atau dua sendi

weightbearing joints (sendi panggul atau sendi lutut), pada

sendi interfalangeal (terutama pada wanita) atau pada sendi

apapun yang pernah mengalami trauma atau deformitas

(misalnya displasia kongenital osteonekrosis atau fraktur

intra-articular). Riwayat keluarga juga sering ditemukan pada

pasien dengan OA poliartikular.

Nyeri sendi adalah gejala yang paling sering timbul. Rasa nyeri

tersebut dapat terlokalisir, diffuse, atau bahkan referred pain

di tempat yang jauh, misalnya nyeri pada OA sendi panggul

juga dapat dirasakan hingga sendi lutut. Nyeri biasanya timbul

perlahan-lahan dan memberat dalam dalam hitungan bulan

ataupun tahun. Rasa nyeri tersebut bertambah berat dengan

Page 27: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

27

aktivitas fisik dan membaik dengan istirahat. Pada stadium lanjut,

nyeri yang hebat bahkan dapat dirasakan saat istirahat. Sumber

rasa nyeri dapat berasal dari radang pada sinovium, periosteum,

ligamen, atau otot, ataupun tekanan pada tulang subkondral

akibat kongesti vascular akibat dan hipertensi intraosseus. Nyeri

tidak berasal dari tulang rawan karena struktur tersebut avaskuler

dan sangat sedikit mendapat suplai saraf.

Kekakuan pada sendi sering ditemukan pada OA. pada

stadium awal penyakit, rasa kaku sering timbul pada periode

pasien sedang inaktif, misalnya dirasakan pada saat bangun

tidur, namun durasi kaku sendi tersebut lebih singkat artritis

reumatoid. Seiring dengan waktu, kekakuan sendi dapat

menjadi progresif dan konstan.

Bengkak sendi dapat terjadi secara intermitten (menandakan

adanya efusi sendi) ataupun kontinyu (dengan penebalan

kapsuler atau osteofit besar)

Deformitas dapat berasal dari kontraktur kapsular atau

instabilitas sendi, tapi selalu ingat bahwa deformitas dapat

terjadi sebelum OA dan sekaligus dapat menjadi faktor yang

berkontribusi terhadap terjadinya OA.

Penurunan fungsi sendi seringkali merupakan gejala yang

menyebabkan distress pada pasien. Kaki menjadi pincang,

kesulitan dalam naik tangga, ketidakmampuan berjalan jauh,

atau keterbatasan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dapat

menjadi alasan pasien untuk mencari pertolongan medis.

Page 28: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

28

Tanda Klinis

a. Pembengkakan sendi: sendi perifer (terutama jari-jari

tangan, pergelangan, lutut, dan jari-jari kaki). Terjadi

akibat efusi.

b. Tell-tale scars menandakan adanya abnormalitas

sebelumnya, dan muscle wasting menandakan adanya

disfungsi sendi dalam jangka waktu yang lama.

c. Deformitas mudah ditemukan pada sendi yang

terekspose, misalnya pada sendi lutut atau sendi

metatarsofalangeal pada ibu jari kaki. Deformitas

pada sendi panggul seringkali tidak terlihat.

d. Nyeri tekan lokal sering ditemukan, dan pada cairan

sendi superfisial, synovial thickening atau osteofit dapat

ditemukan.

e. Pergerakan sendi terbatas pada arah tertentu dan

kadang dengan nyeri pada gerak sendi yang ekstrim

f. Krepitasi dapat dirasakan pada sendi (paling sering

pada sendi lutut) ketika menggerakkan sendi secara

pasif.

g. Instabilitas sendi sering ditemukan pada stadium

lanjut dari destruksi komponen sendi, tapi juga dapat

dideteksi pada stadium awal dengan tes khusus.

Instabilitas dapat terjadi akibat hilangnya lapisan

tulang atau tulang rawan, kontraktur kapsular

asimmetris, dan/atau kelemahan otot.

Page 29: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

29

h. Sendi-sendi lain harus selalu diperiksa, untuk mencari

tanda-tanda kelainan sistemik. Pemeriksaan terhadap

sendi lain juga membantu untuk mengetahui apakah

adanya problem tambahan terhadap sendi utama yang

mengalami OA (misalnya adanya lumbar stiffness, atau

instabilitas sendi lutut yang memperberat kondisi OA

pada sendi panggul).

i. Kemampuan untuk menjalani aktivitas sehari-hari harus

dinilai.. Gambaran radiologis tidak selalu berkorelasi

dengan derajat nyeri ataupun kapasitas fungsional

pasien. Yang harus dinilai misalnya apakah pasien

dengan OA lutut dapat naik turun tangga, atau

bangkit dengan mudah dari kursi, apakah pasien

menjadi pincang atau menggunakan walking stick.

TANDA – TANDA CARDINAL OSTEOARTHRITIS

• Penyempitan ruang sendi• Sklerosis subchondral • Osteofit marginal• Kista subchondral• Bone remodelling

Page 30: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

30

Tabel 1. Etiologi Nyeri Sendi pada pasien dengan osteoarthritis (OA)

Jaringan Mekanisme Nyeri

Tulang subkondral Hipertensi medular, mikrofraktur

Osteofit Peregangan saraf tepi di periosteum

Ligamen Peregangan

Enthesis Inflamasi

Kapsula Sendi Inflamasi, distensi

Otot periartikular Spasme

Sinovium Inflamasi

Secara radiografis, OA didefinisikan menurut kriteria

Kellgren-Lawrence. Sistem ini membagi OA menjadi 5

level dari 0 hingga 4, berdasarkan ada tidaknya osteofit,

penyempitan celah sendi, kista, deformitas, dan sklerosis.

(Kellgren & Lawrence, 1963).

Magnetic resonance imaging (MRI) juga merupakan metode

diagnostik visual yang lebih sensitif daripada gambaran

radiografis konvensional (Huner & Felson, 2006).

Pemeriksaan Radiologi pada penderita OA menggunakan

kriteria penilaian Kellgren-Lawrence Grading Scales sebagai

berikut:

Page 31: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

31

Tabel 2.1 Kellgren-Lawrence Grading Scales untuk penilaian derajat OA

Kelas Klasifikasi Deskripsi

0 Normal Tidak tampak OA

I Meragukan Penyempitan ruang sendi masih meragukan dan kemungkinan lipping osteophytic

II Ringan Osteofit definitif – ruang antar sendi normal

III Sedang Multipel osteofit sedang

Penyempitan ruang antar sendi

Beberapa sklerosis dan kemungkinan deformitas kontur tulang.

IV Berat Osteofit besar

Penyempitan ruang sendi yang terlihat jelas

Sklerosis berat

Deformitas kontur tulang

Page 32: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

32

9. DIAGNOSIS BANDING

Osteoarthritis Rheumatoid Arthritis

Definisi Penyakit sendi kronik, pelunakan progresif kronik diikuti pertumbuhan kartilago dan tulang pada margin sendi (osteofit) dan fibrosis kapsular.

Penyakit autoimun menyebabkan inflamasi sendi seluruh tubuh menyebabkan fatigue dan nyeri. Sinovitis kronik dan formasi pannus mengakibatkan degenerasi permukaan artikular dan destruksi sendi pada akhirnya.

Kekakuan Pagi/setelah periode tidak bergerak; < 30 menit

Lebih panjang (>60menit) pada pagi hari

Gejala ter-lokalisir

Ya, terbatas pada sendi yg terkena

Tidak

Nyeri Memburuk dengan aktivitas / setelah penggunaan lama (khususnya aktivitas beban berat)

Memburuk setelah tidak beraktivitas lama; biasanya membaik dengan aktivitas

Tanda Perabaan dapat hangat, nyeri sendi, deformitas tidak progresif

Hangat, nyeri sendi hebat dengan deformitas progresif (deviasi jari-jari ulnar)

Simetris Kadang-kadang Sering

Nyeri Tekan

Tidak biasa Hampir seluruh ruang sendi terekspos

Inflamasi Tidak biasa Sering

Page 33: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

33

Instabili-tas

Kadang-kadang; menekuk/instabilitas sendi berakibat menurunnya ROM dan jatuh.

Tidak Sering

Penyakit multi

system

Tidak Sering fatique, demam, kedinginan, turun berat badan, mulut dan mata kering

Radiologi Kallgren Lawrance Grading Scale

Penyempitan ruang sendiOsteopeniaErosi tulang/ sendi

Diagnosa banding lainnya yang perlu diingat yaitu

pada kasus gout yang merupakan penyakit deposisi

kristal urat monosodium di sendi/sinovium. Dari hasil

laboratorium didapatkan peningkatan serum asam urat,

analisa synovial: Kristal birefingrent negatif. Gout

mempunyai tanda tipikal yaitu artritis monoartikular (MTPJ

pertama,unilateral); gejala dapat self-limiting. Tatalaksana

berupa pemberian indometasin (NSAID) dan kolkisin.

Page 34: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

1

34

Algoritma Penilaian pasien dengan nyeri sendi

(Patient Safe Care, 2002)

Page 35: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

35

BAB 2TINDAKAN

PREVENTIF

1. PENCEGAHAN PRIMER

OA merupakan penyakit sendi yang insidennya meningkat

seiring dengan usia. Namun, ada beberapa faktor risiko yang

dapat memicu terjadinya OA atau mempercepat progresivitas

kerusakan tulang rawan sendi.

Beberapa faktor risiko OA meliputi:

Faktor risiko sistemik:

1. Genetik: beberapa individu memiliki kelainan

genetik dengan kerusakan tulang rawan sendi

yang lebih progresif dibandingkan individu

lainnya

2. Penuaan: dimana kartilago menua,

memperlihatkan berkurangnya selularitas,

menurunnya konsentrasi proteoglycan, dan

menghilangnya elastisitas.

3. Jenis kelamin: OA lebih sering ditemukan pada

wanita

Page 36: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

2 TINDAKAN PREVENTIF

36

Faktor risiko lokal:

1. Obesitas

2. Cedera/ operasi

3. Cedera stress repetisi

4. Gangguan mekanik akibat adanya kondisi

yang melatarbelakangi (pasca trauma,

displasia sendi, pekerjaan, densitas tulang,

obesitas, terkait pekerjaan dengan beban

berat, obesitas, dll)

Sebagai pencegahan primer dari OA maka beberapa hal yang

harus diperhatikan adalah mencegah faktor-faktor risiko

tersebut untuk berkembang menjadi kerusakan tulang rawan

sendi yang permanen.

Daftar Pustaka:

1. Sujata Sovani M Shawn P. Grogan. Osteoarthritis.

Detection, Pathophysiology, and Current/ Future

Treatment Strategies.

2. Salter, Robert B. Textbook of Disorders and Injuries

of the Musculoskeletal System. 3rd Ed. Lippincott

Williams & Wilkins, 1999.

Page 37: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

2TINDAKAN PREVENTIF

37

2. PENCEGAHAN SEKUNDER

Bagi pasien-pasien yang sudah menderita OA, ada beberapa

latihan dan edukasi yang direkomendasikan untuk

mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hidup.

1. Latihan terapeutik dengan beban yang ringan

direkomendasikan untuk mempertahankan luas gerak

sendi dan menguatkan otot-otot disekeliling sendi

yang mengalami OA.

2. Untuk OA lutut direkomedasikan penurunan

berat badan. Hal ini berguna untuk mengurangi

progresivitas OA sekaligus juga berguna untuk

kesehatan

3. Edukasi pasien untuk dapat memahami kondisi

penyakit mereka, dan menganjurkan untuk terus aktif

dan mempertahankan mobilitasnya, karena bila sendi

tidak digunakan akan dapat menyebabkan imobilitas

lebih lanjut.

Sumber:

1. Usatine RP, Smith MA, Mayeaux EJ, Chumley H,

Tysinger J. 2009. The Color Atlas of Family Medicine.

McGraw Hill.

Page 38: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

BAB 3

38

PENGOBATAN

KOMPREHENSIFSampai saat ini belum ada terapi spesifik untuk penyakit

sendi degeneratif. Hal ini dikarenakan lesi patologisnya

berkaitan dengan proses penuaan dan cenderung progresif

dan permanen. Tata laksana OA tergantung dari sendi yang

terlibat, stadium penyakit, tingkat keparahan gejala, usia

pasien dan kebutuhan fungsi keseharian pasien.

Prinsip dasar tata laksana OA:

1. Untuk membantu pasien memahami dasar perjalanan penyakit;

2. Untuk memberikan dukungan psikologis;3. Untuk mengontrol nyeri;4. Untuk menekan reaksi inflamasi (pada membran

sinovial);5. Untuk mendorong pasien menjadi aktif secara fisik

sesuai dengan kemampuan agar mempertahankan fungsi sendi dan mencegah deformitas;

6. Untuk memperbaiki deformitas yang terjadi;7. Untuk meningkatkan fungsi;8. Untuk memperkuat otot yang lemah;9. Menghindari over-treatment dengan obat

farmakologis yang berpotensi bahaya bagi pasien; dan

10. Untuk merehabilitasi pasien secara individual.

Page 39: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3PENGOBATAN KOMPREHENSIF

39

Sampai saat ini, belum ada obat-obatan yang dapat mengobati

efek dari OA. Tata laksana yang diberikan bertujuan

simtomatik. Secara garis besar, tata laksana OA bertujuan

untuk: (1) menjaga kemampuan bergerak dan kekuatan otot;

(2) melindungi sendi dari overload beban; (3) menghilangkan

nyeri; dan (4) modifikasi aktivitas sehari-hari.

Secara garis besar, tata laksana OA dapat dibagi menjadi dua

kelompok besar, yaitu tata laksana non-operatif dan operatif.

Jenis tata laksana OA sangat beragam dan dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Modalitas tata laksana Osteoartritis.

Tata Laksana Non-Operatif Tata Laksana Operatif

Modalitas Non-FarmakologisModifikasi gaya hidup

EdukasiModifikasi aktivitasPenurunan berat badanPenggunaan alat bantu berjalan

RehabilitasiPenggunaan sepatu dan orthosisPenggunaan brace

Modalitas FarmakologisAnalgesikObat anti-inflamasi non-steroid (NSAID/OAINS)Analgesik topikalTerapi intra-artikulerKortikosteroidHyaluronat

Artroskopi, debridement, lavageOsteotomi

TibialFemoral

ArtroplastiUnicondylar knee replacementTotal knee replacementArtrodesis

Artroplasti reseksiDefek fokal kondral simtomatik

Artroskopi, debridement, lavageTeknik stimulasi sumsum tulangImplantasi kondrosit autologusAutograft atau allograft osteokondral

Transplantasi meniscal allograft

Page 40: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3 PENGOBATAN KOMPREHENSIF

40

1. TATA LAKSANA NON-OPERATIF

Edukasi

Intervensi yang paling penting pada kasus OA adalah

edukasi. Nyeri dan disabilitas merupakan hal yang paling

dominan pada pasien OA, dan dapat ditangani dengan

program edukasi yang baik. Literatur mengatakan bahwa

edukasi pasien OA dapat meningkatkan pola hidup sehat,

status kesehatan, dan penggunaan alat bantu pada pasien.

Fisioterapi dan Terapi Fisik

Dasar tata laksana pada kasus awal adalah fisioterapi, yang

ditujukan untuk menjaga mobilitas sendi dan meningkatkan

kekuatan otot. Program latihan fisik terapeutik juga telah

terbukti dapat meningkatkan kemampuan fungsional

dan memberikan efek analgesik pada pasien OA. Program

yang diberikan dapat berupa latihan aerobik dan latihan

penguatan otot lokal. Tetapi harus selalu diingat untuk

menghindari aktivitas yang meningkatkan loading impact.

Modalitas lain dapat berupa pemijatan dan pemberian

energi panas. Namun modalitas ini hanya dapat mengurangi

nyeri dan bertahan untuk waktu singkat, sehingga terapi

perlu dilakukan berulang.

Hal-hal penting yang berhubungan dengan latihan fisik

terapeutik untuk pasien OA panggul dan lutut adalah:

Page 41: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3PENGOBATAN KOMPREHENSIF

41

(1) terapi latihan fisik harus disesuaikan secara individu

dan terpusat pada pasien dengan mengingat faktor usia,

komorbiditas, dan mobilitas keseluruhan; (2) agar efektif,

program latihan harus meliputi edukasi untuk mendukung

perubahan pola hidup positif dengan peningkatan aktivitas

fisik; (3) latihan fisik berkelompok atau individual terhitung

sama efektif, tergantung kenyamanan pasien; (4) kepatuhan

merupakan prediktor utama outcome jangka panjang; (5)

strategi untuk meningkatkan dan menjaga kepatuhan

harus digunakan; dan (6) peningkatan kekuatan otot dan

proprioseptif karena program latihan dapat memperlambat

progresi OA

Mengurangi Beban

Kondisi overweight atau obese merupakan faktor risiko

penting terjadinya OA pada ekstremitas bawah. Studi

epidemiologi menunjukkan bahwa penurunan berat badan

berhubungan dengan menurunnya risiko timbulnya gejala

OA lutut. Melindungi sendi dari beban yang berlebihan dapat

memperlambat rusaknya kartilago. Hal ini juga efektif untuk

mengurangi nyeri. Tindakan yang dapat dilakukan adalah

mengurangi berat badan pada pasien obese, menggunakan

sepatu dengan shock-absorbent, dan menghindari aktivitas

naik tangga.

Page 42: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3 PENGOBATAN KOMPREHENSIF

42

Obat-Obatan Analgesik

Menghilangkan nyeri adalah penting, tetapi tidak semua

pasien membutuhkan terapi medikamentosa. Obat yang

dapat digunakan adalah analgesik sederhana seperti

parasetamol. Jika tidak memberikan perbaikan, maka dapat

diberikan obat anti-inflamasi non-steroid.

OA biasanya tampak sebagai proses inflamasi ketika pasien

datang berobat. Hal yang mendasarinya tidak selalu berkaitan

dengan inflamasi, melainkan karena proses mekanik. Pasien

datang berobat seringkali karena keluhan nyeri dengan

atau tanpa inflamasi dan ROM (Range-of-Movement) yang

terbatas. Kebanyakan terapi medikamentosa ditujukan

untuk respon simtomatik.

Tabel 2. Obat-obatan untuk nyeri dan/atau inflamasi.

Analgesik Sederhana Asetaminofen

Tramadol

Agen Topikal CapsaicinNonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID)

COX-2 selective inhibitors

Injeksi glukokortikoid intra-artikuler

Injeksi asam hyaluronat intra-artikuler

Analgesik opioidNutraceuticals Glukosamin

Khondroitinsulfat

Terapi eksperimental Inhibitor metalloproteinase

Page 43: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3PENGOBATAN KOMPREHENSIF

43

Tabel 3. Obat anti-inflamasi non-steroid.

NSAID DosisWaktu Paruh (jam)

Asam Karboksilat

Asam Asetilsalisilat 2.4-6 gram/24 jam dalam 4-5 dosis terbagi

4 – 15

Asam Asetilsalisilat dengan buffer

2.4-6 gram/24 jam dalam 4-5 dosis terbagi

Salisilat dengan lapisan enteric

2.4-6 gram/24 jam dalam 4-5 dosis terbagi

Salsalat 1.5-3 gram/24 jam, dalam 2 dosis terbagi

4 – 15

Diflunisal 0.5-1.5 gram/24 jam, dalam 2 dosis terbagi

7 – 15

Kholin magnesium trisalisilat

1.5-3 gram/24 jam, dalam 2 dosis terbagi

4 – 15

Asam Proprionik

Ibuprofen 4 x 200-400 mg 1.5 – 2

Naproksen 2 x 250-350 mg 13

Fenoprofen 4 x 300-600 mg 3

Ketoprofen 3 x 75 mg 2

Flurbiprofen 2-3 x 100 mg 3 – 9

Derivat Asam Asetat

Indometasin 3-4 x 25-50 mg 3 – 11

Tolmetin 400 mg, 600 mg, 800 mg, 800-2400 mg/24 jam

1 – 1.5

Sulindac 2-3 x 150-200 mg 13 – 16

Diklofenak 3 x 50 mg, 2 x 75 mg 1 – 2

Page 44: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3 PENGOBATAN KOMPREHENSIF

44

Etodolac 2 x 200-300 mg, max 1200 mg/24 jam

2 – 4

Fenamat

Meklofenamat 3-4 x 50-100 mg 2 – 3

Asam Mefenamat 4 x 250 mg 2

Asam Enolic

Piroxicam 4 x 10-20 mg 30 – 86

Naphthylkanones

Nabumetone 2 x 500 mg, bisa ditingkatkan 1500 mg/24 jam

19 – 30

Coxib

Celecoxib 2 x 100 mg 11

Penggunaan NSAID dan Aspirin dosis rendah

OA biasa terjadi pada usia lanjut (contoh : populasi berisiko

MI dan stroke, dan para pengguna low-dose aspirin sebagai

terapi pencegahan propilaksis primer dan sekunder).

Kombinasi aspirin dan NSAID dapat merusak lapisan

mukosa gaster dan faktor risiko mayor untuk gastropati,

oleh sebab itu indikasi penggunaan gastroprotektif pada

pasien dengan OA yang mengkonsumsi NSAID.

Pada pemberian analgesik, perlu diingat akan adanya efek

samping yang ditimbulkan, seperti berikut:

1. Gastrointestinala. Mual, muntah, dispepsia, diare, konstipasi.

Page 45: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3PENGOBATAN KOMPREHENSIF

45

b. Iritasi mukosa lambung, erosi superfisial, ulkus peptikum, adanya darah pada feses.

c. Perdarahan gastrointestinal mayor.d. Erosi usus halus; induksi pembentukan

diafragma pada usus halus.e. Hepatotoksisitas, hepatitis.

2. Renala. Glomerulopati, nefritis interstisial, perubahan

aliran plasma renal yang menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus; mempengaruhi natriuresis yang diinduksi diuretik; menghambat pengeluaran renin; menyebabkan edema.

b. Perubahan fungsi tubuler.

3. Sistem saraf pusat

a. Sakit kepala, confusion, halusinasi, reaksi depersonalisasi, depresi, tremor.

b. Meningitis aseptik, tinitus, vertigo, neuropati,

ambliopia toksik, deposit tranparan kornea

transient.

4. Hematologia. Anemia, depresi sumsum tulang.

b. Penurunan agregasi platelet.

5. Hipersensitivitasa. Asma, urtikaria, ruam, fotosensitivitas,

sindrom Stevens-Johnson.

6. Lain-lain

a. Interaksi obat: obat anti diabetik oral, warfarin,

diuretik.

Page 46: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3 PENGOBATAN KOMPREHENSIF

46

Terapi Intra-Artikuler

Meskipun pemberian steroid intra-artikuler memberikan

hasil yang baik pada artritis reumatoid dan artropati

inflamasi lain, penggunaannya dalam terapi osteoartritis

masih kontroversial. Sebagian besar ahli saat ini

mempertimbangkan terapi kortikosteroid intra-artikuler

pada kasus osteoartritis dengan penggunaan yang sesuai dan

tepat. Terapi steroid intra-artikuler selalu dianggap sebagai

terapi tambahan dari program tata laksana konvensional.

Prinsip dasar terapi intrasinovial pada OA adalah memasuki

ruang sendi, aspirasi cairan, dan memasukkan suspensi

kortikosteroid yang menekan inflamasi dan sangat efektif

memberikan rasa nyaman pada pasien untuk jangka waktu

yang panjang. Pemberian terapi intra-artikuler, sebaiknya

diikuti dengan istirahat total selama 3 hari dan diikuti

dengan penggunaan alat bantu berjalan (tongkat, kruk, atau

walker) selama 3 minggu untuk jalan jarak jauh. Mengurangi

nyeri dengan mempertahankan atau mengembalikan fungsi

gerak sendi merupakan tujuan utama terapi.

Indikasi pemberian kortikosteroid intrasinovial adalah:

1. Untuk meringankan nyeri dan menekan inflamasi sinovitis.

2. Untuk memberikan terapi tambahan pada satu atau dua sendi yang tidak responsif terhadap terapi sistemik lain.

Page 47: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3PENGOBATAN KOMPREHENSIF

47

3. Untuk memfasilitasi program terapi fisik dan rehabilitatif atau prosedur orthopaedi korektif.

4. Untuk mencegah laksitas kapsuler dan ligamen (efusi lutut masif).

5. Untuk memberikan efek sinovektomi medis.

6. Untuk mengobati pasien yang unresponsif atau intoleran terhadap terapi sistemik oral.

7. Untuk mengobati efusi akut yang timbul karena deposisi kristal.

Sedangkan kontraindikasi relatif terapi intra-artikuler

adalah:

1. Infeksi (lokal atau sistemik)

2. Terapi antikoagulan

3. Efusi hemoragik

4. Dibetes melitus tidak terkontrol

5. Destruksi dan/atau deformitas sendi tingkat lanjut

6. Overnutrisi ekstrim

Komplikasi yang dapat terjadi dari terapi intra-artikuler

adalah:

1. Infeksi

2. Radang post-injeksi

3. Sinovitis karena deposisi kristal

4. Atrofi kutaneus (lokal)

5. Artropati steroid (jarang)

Page 48: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3 PENGOBATAN KOMPREHENSIF

48

Tabel 4. Kortikosteroid yang digunakan untuk injeksi intra-artikuler

Jenis mg/mL

Dosis

Hydrocortisone tebutate (hydrocortone TBA) 50 25–100

Betamethasone acetate and betamethasone sodium phosphate (Celestone Soluspan)

6 1.5

Methylprednisolone acetate (DepoMedrol) 20 4 – 40

Triamcinolone acetonide (Kenalog 40) 40 5 – 40

Triamcinolone diacetate (Aristocort Forte) 40 5 – 40

Triamcinolone hexacetonide (Aristospan) 20 5 – 40

Tidak semua injeksi intra-artikuler memberikan hasil yang

sama pada setiap kasus. Faktor-faktor yang mempengaruhi

respon terhadap injeksi intra-artikuler adalah ukuran sendi,

volume cairan sinovial, pemilihan preparasi kortikosteroid,

dosis dan teknik, tingkat keparahan dan perluasan sinovitis,

dan aktivitas setelah injeksi.

2. TATA LAKSANA OPERATIF

Destruksi sendi progresif, dengan nyeri, instabilitas, dan

deformitas (terutama pada sendi penahan beban tubuh)

yang semakin parah, biasanya membutuhkan tindakan

operatif. Tindakan operatif yang efektif untuk salah satu

sendi belum tentu sesuai untuk sendi yang lain.

Page 49: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3PENGOBATAN KOMPREHENSIF

49

Apabila tata laksana OA non-operatif tidak mampu untuk

mengatasi nyeri dan fungsi lutut terganggu, intervensi

operatif dapat dipertimbangkan. Penentuan waktu dan jenis

prosedur yang akan dilakukan membutuhkan keterampilan

dan kooperasi yang baik antara pasien dan dokter. Pasien

dengan OA simtomatik lanjut dengan keluhan nyeri yang

tidak dapat diatasi oleh terapi medis dan aktivitas sehari-

harinya terbatas secara progresif sebaiknya dipertimbangkan

untuk terapi operatif.

Tindakan operatif yang dapat dilakukan termasuk artroskopi

dan rekonstruksi sendi. Pilihan rekonstruksi sendi adalah

osteotomi, replacement, dan artrodesis. Penggantian

(replacement) sendi dapat berupa unikopartemen atau total

(total knee arthroplasty).

Artroskopi biasanya diindikasikan sebagai prosedur pertama

pada pasien yang seringkali mengeluhkan nyerri akut atau

subakut. Gejala mekanis karena robekan kartilago artikuler

yang tidak stabil, robekan meniscus, atau adanya loose bodies

merupakan indikasi umum untuk dilakukan artroskopi dan

debridement. Untuk mendapatkan prognosis yang baik

setelah artroskopi dan debridement, maka syarat pasien

adalah tidak boleh ada malalignment, instabilitas ligamen,

dan artritis tahap akhir/lanjut.

Osteotomi diindikasikan untuk arthritis unikompartemen

dengan malalignment atau untuk malunion post-trauma di

Page 50: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3 PENGOBATAN KOMPREHENSIF

50

sekitar lutut dengan nyeri artritis genu. Artroplasti genu

unikompartemen diindikasikan untuk pasien dengan

kebutuhan fisik yang tidak terlalu tinggi dan arthritis pada

satu kompartemen. Artroplasti (total knee replacement)

diindikasikan pada pasien yang bukan merupakan kandidat

artroplasti atau osteotomi, pada pasien dengan keterlibatan

arthritis yang lebih difus, dan untuk apabila osteotomi atau

unicompartmental knee replacement tidak berhasil. Sedangkan

artrodesis paling sering diindikasikan untuk pasien yang

tidak berhasil dengan artroplasti.

Artroskopi

Pada kasus OA, kartilago artikuler dan sinovium yang

berdegenerasi mengeluarkan sitokin proinflamasi (seperti

IL-1, TNF-alfa, TGF-alfa). Sitokin tersebut menginduksi

kondrosit untuk mengeluarkan enzim litik yang

menyebabkan degradasi kolagen tipe 2 dan proteoglikan.

Lavage dan debridement per artroskopi dapat membersihkan

mediator inflamasi tersebut.

Debridement sendi, menghilangkan osteofit, kartilago

tags dan loose bodies, dapat memberikan hasil yang cukup

memuaskan. Teknik ini sebelumnya sempat ditinggalkan,

namun saat ini sudah sering dipakai kembali dalam bentuk

artroskopi. Untuk kasus defek kartilago terlokalisir juga

dapat dilakukan graft dengan kondrosit autologus.

Page 51: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3PENGOBATAN KOMPREHENSIF

51

Osteotomi

Jika tanda dan gejala semakin parah, maka pada beberapa

sendi (panggul dan lutut) dapat dilakukan osteotomi

realignment. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan

biomekanik sendi, terutama kesejajarannya. Indikasi ideal

untuk tindakan ini adalah pasien usia di bawah 50 tahun

dengan genu varus dan osteoarthritis yang terlokalisir

di kompartemen medial. Tindakan ini dapat dilakukan

jika sendi masih stabil dan mobile, dan gambaran x-ray

menunjukkan bagian mayor dari permukaan artikuler

(gambaran radiografik celah sendi) masih terjaga baik. Rasa

nyeri bisa berkurang secara drastis, hal ini dikarenakan (1)

dekompresi vaskuler tulang subkondral, dan (2) redistribusi

tekanan beban ke bagian sendi dengan kerusakan lebih

sedikit. Setelah redistribusi beban, fibrokartilago dapat

tumbuh menutupi tulang yang terekspos.

Artroplasti

Artroplasti atau rekonstruksi sendi terdiri dari artroplasti

reseksi dan artroplasti pengganti dengan prosthesis sendi.

Untuk OA pada panggul dan lutut, total joint replacement

(artroplasti) telah memperbaiki tingkat kualitas hidup

jutaan pasien. Tindakan ini diindikasikan pada pasien usia

lanjut dengan destruksi sendi progresif. Tindakan yang

dilakukan adalah prosedur penggantian permukaan sendi

Page 52: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3 PENGOBATAN KOMPREHENSIF

52

dengan komponen metal kondiler femur dan lempeng metal

polietilen pada proksimal tibia.

Artrodesis

Artrodesis atau fusi sendi diindikasikan jika kekakuan

sendi dapat diterima pasien dan sendi pada sisi berlawanan

diperkirakan tidak akan terkena hal yang sama. Tindakan

ini dapat menghilangkan nyeri secara permanen tetapi

kehilangan fungsi pergerakan secara permanen. Tindakan

ini hanya diindikasikan pada kasus dimana artroplasti tidak

dapat dilakukan atau terdapat kontraindikasi.

3. PEDOMAN TATA LAKSANA OSTEOARTHRITIS (AAOS)

Referensi pedoman tata laksana osteoarthritis yang sering

diaplikasikan dalam praktek sehari-hari diantaranya

pedoman yang diterbitkan oleh American Academy of

Orthopaedic Surgeons (AAOS). Pedoman terbaru AAOS

untuk tata laksana osteoarthritis, berdasarkan prinsip

Evidence Based Medicine (EBM) yang dikeluarkan pada tahun

2013, memberikan rekomendasi sebagai berikut:

Tata Laksana Konservatif

1. Setiap pasien dengan osteoarthritis lutut simtomatik

sangat disarankan mengikuti:

• program manajemen diri;

Page 53: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3PENGOBATAN KOMPREHENSIF

53

• latihan fisik aerobik low-impact dan kekuatan

otot;

• edukasi neuromuskular;

• aktivitas fisik yang sesuai dengan pedoman.

2. Untuk pasien dengan osteoarthritis lutut simtomatik

dan indeks massa tubuh ≥25, disarankan untuk

mengurangi berat badan.

3. Penggunaan modalitas tata laksana berikut untuk

pasien dengan osteoarthritis lutut simtomatik tidak

disarankan:

a. Akupuntur

b. Agen fisik, termasuk modalitas elektro-

terapeutik

c. Terapi manual

4. Penggunaan valgus directing force brace (medial

compartment unloader) untuk pasien dengan

osteoarthritis lutut simtomatik belum

direkomendasikan.

5. Penggunaan sol sepatu yang lebih tebal di sisi

lateral untuk pasien dengan osteoarthritis lutut

kompartemen medial simtomatik tidak disarankan.

6. Penggunaan glukosamin dan kondroitin untuk

pasien dengan osteoarthritis lutut simtomatik tidak

direkomendasikan.

Page 54: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3 PENGOBATAN KOMPREHENSIF

54

Tata Laksana Farmakologi

1. Penggunaan Analgetik

a. Penggunaan obat anti inflamasi non-steroid

(OAINS/NSAID; oral atau topikal) atau

tramadol untuk pasien dengan osteoarthritis

lutut simtomatik sangat direkomendasikan.

b. Penggunaan asetaminofen, opioid, atau

plester penghilang nyeri pada pasien dengan

osteoarthritis lutut simtomatik belum dapat

direkomendasikan.

Tata Laksana Prosedural

1. Penggunaan kortikosteroid intrartikuler untuk

pasien dengan osteoarthritis lutut simtomatik belum

dapat direkomendasikan.

2. Penggunaan asam hyaluronat pada pasien

dengan osteoarthritis lutut simtomatik tidak

direkomendasikan.

3. Injeksi growth factor dan/atau plasma kaya platelet

untuk pasien dengan osteoarthritis lutut simtomatik

belum dapat direkomendasikan.

4. Lavage jarum pada pasien dengan osteoarthritis

lutut simtomatik tidak disarankan.

5. Artroskopi dengan lavage dan/atau debridement pada

Page 55: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3PENGOBATAN KOMPREHENSIF

55

pasien dengan diagnosis primer osteoarthritis lutut

simtomatik tidak direkomendasikan.

6. Menisektomi parsial per-artroskopi pada pasien

dengan osteoarthritis lutut dan robek meniskus

belum dapat direkomendasikan.

7. Osteotomi tibia proksimal untuk membentuk valgus

pada pasien osteoarthritis lutut kompartemen

medial simtomatik boleh dilakukan oleh tenaga

medis dengan persyaratan tertentu.

8. Berdasarkan konsensus, penggunaan alat

interposisional free-floating (un-fixed) pada pasien

osteoarthritis lutut kompartemen medial simtomatik

tidak perlu dilakukan.

Rekomendasi di atas tidak bersifat baku dan kaku.

Penatalaksanaan pasien tetap harus berdasarkan

pertimbangan ahli medis dan kondisi pasien itu sendiri serta

ketersediaan fasilitas dan kelengkapan layanan kesehatan.

Referensi

1. Solomon, Louis, et.al. Apley’s System of Orthopaedics

and Fractures. 8th Ed. Oxford University Press Inc,

2001.

2. Salter, Robert B. Textbook of Disorders and Injuries

of the Musculoskeletal System. 3rd Ed. Lippincott

Williams & Wilkins, 1999.

Page 56: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

3 PENGOBATAN KOMPREHENSIF

56

3. Moskowitz, Roland W. et.al. Osteoarthritis: Diagnosis

and Medical/Surgical Management. 4th Ed. Lippincott

Williams& Wilkins, 2007.

4. American Academy of Orthopaedic Surgeons Board

of Directors. Treatment of Osteoarthritis of the Knee,

Evidence-Based Guideline 2nd Edition. May 18th,2013.

Page 57: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

57

BAB 4SUPLEMENTASI

UNTUK

OSTEOARTRITIS

1. OBAT-OBAT PENUNJANG DAN ALTERNATIF

Pasien OA dinilai sebagai pengguna terapi penunjang

dan alternatif karena tingginya konsumsi glukosamin.

Glukosamin adalah amino-monosakarida dan salah

satu bahan dasar unit disakarida dari glikosaminoglikan

kartilago sendi. Kadar glukosamin berkurang pada

kartilago osteoartritik, sehingga konsumsi glukosamin

sebagai suplemen banyak digunakan. Namun, kegunaan

glukosamin sebagai terapi OA sebagai penghilang rasa nyeri

atau modifikasi penyakit, masih dianggap kontroversial.

Seringkali sediaan glukosamin digunakan bersama

kondroitin sulfat dan MSM.

Page 58: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

4 SUPLEMENTASI UNTUK OSTEOARTHRITIS

58

Glukosamin

Glukosamin merupakan monosakarida (2-amino-2-deoxy-D-

glucose; C6H14NO5) yang diproduksi tubuh manusia secara

normal sebagai precursor penting dalam biosintesis protein

dan lipid. Glukosamin merupakan komponen penting dalam

sintesis proteoglikan sebagai substrat utama. Glukosamin

disintesis secara in vivo dari glukosa dan digunakan

untuk memproduksi rantai glikosaminoglikan yang akan

membentuk proteoglikan. Kartilago terdiri dari matriks

serat kolagen dan proteoglikan. Proteoglikan merupakan

kompleks molekuler yang menarik air, membuat tekanan

positif pada kartilago dan memberikan kemampuan untuk

menahan beban. Pada osteoarthritis, terjadi kerusakan

pada susunan kolagen, konten air kartilago meningkat dan

proteoglikan kartilago menurun.

Glukosamin digunakan sebagai agen untuk membantu

meringankan gejala dan meunda progresi OA. Rasionalisasi

penggunaannya didasarkan pada hipotesis bahwa OA

berkaitan dengan defisiensi local pada beberapa substansi

natural penting dan glukosamin dapat berperan sebagai

substrat untuk perbaikan kartilago dengan menstimulasi

sintesis proteoglikan oleh kondrosit. Glukosamin terdapat

pada bahan makanan eksoskeleton binatang laut seperti

kerang dan kepiting.

Page 59: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

4SUPLEMENTASI UNTUK OSTEOARTHRITIS

59

Glukosamin oral akan diserap sebanyak 90%. Namun

setelah melalui metabolisme, bioavailabilitas yang didapat

hanya 25%. Sedangkan jika melalui akses intravena akan

didapatkan bioaktivitas 96%. Glukosamin dapat dikonsumsi

dalam bentuk sulfat atau hidroklorida. Garam glukosamin

terionisasi di lambung, membuat glukosamin dapat

diabsorpsi di usus halus. Metabolit glukosamin diekskresikan

predominan melalui urin. Kadar glukosamin dalam plasma

akan mencapai puncak pada 4 jam setelah pemberian dan

kembali ke baseline setelah 48 jam.

.

Cara kerja glukosamin sebagai terapi OA:

1. Memenuhi kebutuhan substrat dasar penyusun

proteoglikan;

2. Meningkatkan sintesis proteoglikan;

3. Menghambat sitokin interleukin-1β (IL-1β);

4. Menghambat protease (matriks

metalloproteinase dan kolagenase)

5. Mengurangi produksi prostaglandin E2 (PGE2);

6. Mempengaruhi ikatan nuclear factor κB (NFκB).

Glukosamin merupakan obat yang aman dan efektif

mengatasi gejala untuk OA namun aksinya dinilai lambat.

Dosis glukosamin yang sering digunakan adalah 1500 mg/

hari, bisa dalam 3 dosis terbagi.

Page 60: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

4 SUPLEMENTASI UNTUK OSTEOARTHRITIS

60

Penggunaan glukosamin jika dibandingkan dengan obat

anti-inflamasi non-steroid (OAINS) akan menimbulkan efek

samping yang lebih sedikit. Namun dalam hal mengurangi

nyeri dan bengkak, OAINS memberikan efek positif dalam

waktu yang lebih cepat. Glukosamin dapat membantu

mengurangi nyeri setelah penggunaan 8 minggu.

Penelitian menunjukkan bahwa respon terbaik dari

penggunaan glukosamin akan terjadi pada pasien dengan

turnover kartilago paling tinggi atau pada kondisi penyakit

paling aktif. Penggunaan glukosamin jangka panjang dapat

membantu menunda progresi OA, dan dapat dikatakan

sebagai agen disease-modifying untuk OA. Suatu penelitian

menunjukkan bahwa pada pemeriksaan X-ray tidak terdapat

penyempitan celah sendi yang signifikan setelah pemberian

glukosamin 2 tahun. Hal ini diikuti dengan perbaikan nyeri

dan fungsi fisik, sehingga kemungkinan untuk dilakukan

tindakan operatif lebih rendah.

Kondroitin

Kondroitin adalah molekul glikosaminoglikan yang terdapat

pada kartilago dan jaringan ikat. Kondroitin bersifat hidrofilik

dan larut dalam air, membentuk cairan viskus serupa

dengan sodium hyaluronat. Kondroitin sulfat penting untuk

integritas structural dan fungsional sendi, karena merupakan

substansi mayor pembentuk glikosaminoglikan (GAGs) pada

Page 61: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

4SUPLEMENTASI UNTUK OSTEOARTHRITIS

61

kartilago artikuler. Kondroitin diketahui dapat membantu

menjaga viskositas sendi, menstimulasi perbaikan kartilago

dan menghambat enzim yang mendegradasi kartilago.

Secara klinis, hal ini dapat memberikan hasil berkurangnya

nyeri dan meningkatnya mobilitas sendi pada pasien OA dan

memperlambat destruksi sendi.

Penggunaan glukosamin dan kondroitin dipercaya dapat

memberikan efek simtomatik dan preventif karena

komponen tersebut memiliki kemampuan untuk menjaga

dan menyusun kembali kartilago, sehingga meringankan

nyeri sendi kronik dan memperlambat progresi degenerasi

sendi. Kondroitin didapatkan dari bahan makanan hewani,

termasuk trakea sapi dan kartilago hiu.

Cara kerja kondroitin sebagai terapi OA adalah:

1. Memenuhi kebutuhan substrat dasar penyusun

proteoglikan;

2. Meningkatkan sintesis proteoglikan oleh

kondrosit;

3. Menghambat sitokin;

4. Menghambat protease (kolagenase);

5. Meningkatkan viskositas cairan synovial;

6. Meningkatkan mineralisasi dan perbaikan

tulang.

Page 62: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

4 SUPLEMENTASI UNTUK OSTEOARTHRITIS

62

Kondroitin bermolekul lebih besar dan absorpsinya

tidak sebaik glukosamin. Absorpsi kondroitin oral masih

controversial karena alasan berat molekulnya yang besar

dapat melalui mukosa lambung dan/atau usus masih

diragukan. Kondroitin sulfat diabsorpsi di usus halus

dalam jumlah rendah (<10%), sedangkan pada bagian distal

berfungsi sebagai prebiotic dan didegradasi oleh enzim

di flora usus menjadi di- dan monosakarida. Konsentrasi

plasma maksimal terjadi 1-5 jam setelah pemberian oral.

Bioavailabilitas diestimasi 12-13%

Kondroitin memberikan hasil positif setelah pemakaian 3

bulan. Memperbaiki nyeri dan fungsi mobilitas. Dosis yang

biasa digunakan 800-1000 mg/hari. Gambaran radiologis

celah sendi setelah pemberian kondroitin lebih dari 3 bulan

menunjukkan tidak ada penyempitan, jika dibandingkan

dengan pasien yang tidak mendapat kondroitin.

Dasar dari pemberian glukosamin dan kondroitin pada

pasien OA adalah untuk memenuhi kebutuhan substrat

penyusun proteoglikan. Namun belum dapat dipastikan

bahwa pada pasien OA terjadi kekurangan substrat penyusun

proteoglikan tersebut. Hal yang lebih dapat diterima adalah

glukosamin dan kondroitin mendorong sintesis proteoglikan

oleh kondrosit dan menghambat enzim degradatif yang

menyebabkan penghancuran kartilago.

Page 63: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

4SUPLEMENTASI UNTUK OSTEOARTHRITIS

63

Referensi

1. Moskowitz, Roland W. et.al. Osteoarthritis: Diagnosis

and Medical/Surgical Management. 4th Ed. Lippincott

Williams & Wilkins, 2007.

2. EC Huskisson. Glucosamine and Chondroitin for

Osteoarthritis. The Journal of International Medical

Research 2008; 36(6)6: 1161.

Page 64: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

64

INDEX

Akupuntur 53Alat interposisional free-floating 55Ambliopia toksik 45American Academy of Orthopaedic Surgeons 52Aminomonosakarida 57Anemia 45Ankylosing spondylitis 19Aristocort Forte 48Aristospan 48Arthritis rheumatoid 19, 32Arthritis septik 19Arthro 9Artrodesis 39, 49, 50,52Artroplasti 39, 50, 51, 52Artroplasti reseksi 39Artroskopi 39, 49, 50, 54, 55Asam asetilsalisilat 43Asam asetilsalisilat dengan buffer 43Asam enolic 44Asam hialuronik 12Asam karboksilat 43Asam mefenamat 44Asam proprionik 43Asetaminofen 54

Page 65: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

65

INDEX

Asma 45Aspirin 44Betamethasone acetate 48Betamethasone sodium phosphate 48Biceps femoris 15Bone remodelling 29Cairan synovial 11, 12, 24, 48, 61Capsaicin 42Cathepsin 22Celecoxib 44Celestone Soluspan 48Chondromalacia 21Clubfeet 19Complementary and Alternative Medicine 8Confusion 45COX-2 selective inhibitors 42Debridement 39, 49, 50, 54Depomedrol 48Diatrodial 11Diflunisal 43Diklofenak 43Displasia sendi panggul 19Eburnasi 22Ekstensor 14Etodolac 44Evidence Based Medicine 8, 52Fenoprofen 43Fibrillation 22

Page 66: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

66

INDEX

Fisioterapi 40Fissuring 22Fleksor 14Flurbiprofen 43Fusi sendi 52Gastrocnemius 14, 15Genu valgum 19Genu varum 19Glikosaminoglikan 57, 58, 60Glomerulopati 45Glukosamin 42, 53, 57-62Gout 19, 33Gracilis 14Hamstring 14Hemophilia 19Hepatitis 45Hepatotoksisitas 45Hialin 12, 23Hydrocortisone tebutate 48Ibuprofen 43IL-1 50, 59Implantasi kondrosit autologus 39Indometasin 33, 43Inhibitor metalloproteinase 42Kapsula 11, 12, 30Kartilago 7, 9,11, 12, 21-24, 32, 35, 41, 49, 50, 51, 57, 58, 60, 61, 62Kartilago tags 50Kenalog 48

Page 67: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

67

INDEX

Ketoprofen 43Kholin magnesium trisalisilat 43Khondroitin sulfat 42Kista subchondral 29Kolagenase 12, 22, 59, 61Kolkisin 33Kondilus 13, 15Kondilus femoral medial 13Kondilus lateral 13Kondroitin 53, 57, 60-62Krepitasi 28Kristal birefingrent 33Kriteria Kellgren-Lawrence 30, 31Lavage 39, 50, 54Ligamen kolateral lateral 16Ligamen kolateral medial 16Ligamen krusiatum anterior 14, 16Ligamen krusiatum posterior 16Load-bearing joint 9Loading impact 40Loose bodies 24, 49, 50Lumbar stiffness 29Medial compartment unloader 53Meklofenamat 44Menisektomi 55Meniskus 12, 13, 15, 16, 55Metaloproteinase 22Methylprednisolone acetate 48

Page 68: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

68

INDEX

Microenvironment 19Nabumetone 44Naphthylkanones 44Naproksen 43Nefritis interstisial 45Neuropati 45Non-Steroid Anti-Imnflammation Drugs 7Nuclear factor kB 59Nutraceuticals 42Nyeri tekan lokal 28Obese 41Osteo 9Osteoarthritis 9Osteofit 9, 27-32, 50Osteoporotik 22Osteotomi 39, 49, 50, 51, 55Osteotomi realignment 37Overweight 41Parasetamol 42Piroxicam 44Popliteus 13, 14Prostaglandin E2 59Proteinase 12Proteoglikan 21, 22, 50, 58, 59, 61, 62Pseudogout 19Quadriceps femoris 14Range-of-movement 42Rektus femoris 14

Page 69: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

69

INDEX

Rotator medial 14Salisilat dengan lapisan enteric 43Salsalat 43Sartorius 14Semimembranosus 14Semitendinosus 14Shock-absorber 16, 17Sindrom Stevens-Johnson 45Sinovektomi 47Sinovitis 9, 32, 46, 47, 48Sinovium 7, 9, 11, 27, 30, 33, 50Sklerosis 9, 29Sklerotik 22Sulindac 43Synovial 11, 12, 28, 33, 61Synovium 11Tell-tale scars 28TGF-alfa 50Tibial plateau 16Tinitus 45TNF-alfa 50Tolmetin 43Total knee replacement 39, 50

Tramadol 42Transplantasi meniscal allograft 39Triamcinolone acetonide 48Triamcinolone diacetate 48Triamcinolone hexacetonide 48

Page 70: BUKU SAKU OSTEARTHRITIS LUTUTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · diskus artikularis). Kartilago 1. Hialin: terdapat di kartilago artikular pada sendi synovial,

70

INDEX

Unicondylar knee replacement 39Urtikaria 45Valgus directing force brace 53Vastus intermedialis 14Vastus lateralis 14Vastus medialis 14Vertigo 45Walking stick 29Warfarin 45Weight-bearing 9, 18, 26, 41