1 . Samudera Indonesia U T S B PETA JAWA TENGAH Salati ga Klaten SR K Magela ng Banyumas Bj negara Wonosobo Temanggu ng Kendal Cilac ap WNGR Blora KDS Groboga n Pekalongan Batan g Demak Jepara Sragen Purblg Kebumen Purworej o Skh j Kr.any ar Pati Rembang Kota Pekalongan Batan g Pekalongan Pemalang Brebe s Tegal JATIM Laut Jawa Kota Semarangg Magelan g Cilaca p Boyola li Kab Semarang JABAR Kota Tegal Jepara SRKT Kota Mgl DI. Yogyakarta Kab. Mgl
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
.
Samudera Indonesia
U
T
S
BPETA JAWA TENGAH
Salatiga
Klaten
SRK
Magelang
BanyumasBj negara
Wonosobo
Temanggung
Kendal
Cilacap
WNGR
Blora
KDS
GroboganPekalongan
Batang
Demak
Jepara
SragenPurblg
Kebumen
PurworejoSkhj
Kr.anyar
Pati RembangKota Pekalongan
Batang
PekalonganPemalang
Brebes
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
JA
BA
R
Kota Tegal
Jepara
SRKT
Kota Mgl
DI. Yogyakarta
Kab. Mgl
22
Menjadi motor penggerak utama dan pendorong terwujudnya Jawa Tengah Sehat yang mandiri dan bertumpu pada potensi daerah
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, meningkatkan kualitas lingkungan, mendorong kemandirian dan keberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
2. Menggerakkan dan mendorong peningkatan pelayanan kesehatan perorangan secara merata, terjangkau, bermutu dan berkesinambungan bagi seluruh masyarakat
3. Memantapkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan dan ketersediaan sumber daya kesehatan baik kuantitas maupun kualitas
44
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu,peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat yangmerata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat yang
tercermin sebagai berikut : tercermin sebagai berikut :
1.Terwujudnya pembangunan berwawasan kesehatan, 1.Terwujudnya pembangunan berwawasan kesehatan, kualitas lingkungan, perilaku hidup sehat serta kualitas lingkungan, perilaku hidup sehat serta kemandirian individu, keluarga dan masyarakat di kemandirian individu, keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan bidang kesehatan
55
2.Terwujudnya kesehatan individu, keluarga dan 2.Terwujudnya kesehatan individu, keluarga dan masyarakat melalui peningkatan pemerataan, masyarakat melalui peningkatan pemerataan, pemanfaatan serta peningkatan kualitas pemanfaatan serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan yang berkesinambungan.perorangan yang berkesinambungan.
3.Terwujudnya upaya pencegahan dan 3.Terwujudnya upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit melalui surveilans, pemberantasan penyakit melalui surveilans, pengendalian faktor risiko dan penanganan serta pengendalian faktor risiko dan penanganan serta penanggulangan KLB dan bencana.penanggulangan KLB dan bencana.
66
4.Terwujudnya kebijakan dan manajemen 4.Terwujudnya kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan yang terpadu, efisien, pembangunan kesehatan yang terpadu, efisien, rasional dan akuntabel.rasional dan akuntabel.
5.Tersedianya sumber daya manusia kesehatan yang 5.Tersedianya sumber daya manusia kesehatan yang berkualitas, merata dan dapat didayagunakan berkualitas, merata dan dapat didayagunakan secara optimal.secara optimal.
6.Tersedianya sediaan farmasi dan perbekalan 6.Tersedianya sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan dimanfaatkan secara rasional.dimanfaatkan secara rasional.
77
1. Meningkatnya sarana, jaringan & kualitas pelayanan kesehatan, 1. Meningkatnya sarana, jaringan & kualitas pelayanan kesehatan, meningkatnya akses pelayanan kesehatan daerah sulit & meningkatnya akses pelayanan kesehatan daerah sulit & terpencil, serta mendorong pelaksanaan SPM bidang kesehatan.terpencil, serta mendorong pelaksanaan SPM bidang kesehatan.
Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutubermutu
Setiap bayi, anak, ibu hamil, kelompok masyarakat risiko Setiap bayi, anak, ibu hamil, kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit dan masalah kesehatan.tinggi terlindungi dari penyakit dan masalah kesehatan.
Setiap desa mudah mengakses sarana pelayanan kesehatan Setiap desa mudah mengakses sarana pelayanan kesehatan (PKD, Pustu, Puskesmas, sarana lainnya) dengan SDM (PKD, Pustu, Puskesmas, sarana lainnya) dengan SDM kesehatan yang kompeten.kesehatan yang kompeten.
Pelayanan kesehatan disetiap RS, Puskesmas & jaringannya Pelayanan kesehatan disetiap RS, Puskesmas & jaringannya memenuhi standar mutumemenuhi standar mutu
Berkembangnya sistem rujukan untuk berbagai masalah Berkembangnya sistem rujukan untuk berbagai masalah kesehatan.kesehatan.
Masalah kesehatan, KLB & bencana tertanggulangi secara Masalah kesehatan, KLB & bencana tertanggulangi secara cepat & tepat.cepat & tepat.
Terkendalinya faktor resiko masalah kesehatan termasuk Terkendalinya faktor resiko masalah kesehatan termasuk pencemaran lingkungan.pencemaran lingkungan.
Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat pada kepala Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat pada kepala desa/ lurah untuk diteruskan ke instansi kes. terkaitdesa/ lurah untuk diteruskan ke instansi kes. terkait
Berfungsinya sistem informasi kes. yang evidence based.Berfungsinya sistem informasi kes. yang evidence based. Ada kerjasama dalam mengatasi masalah kesehatan di daerah Ada kerjasama dalam mengatasi masalah kesehatan di daerah
lintas batas.lintas batas.
9
3. Terwujudnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), lingkungan sehat melalui promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
• Meningkatnya jumlah desa menjadi desa siaga
• Meningkatnya masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
• Meningkatnya kondisi kesehatan lingkungan
10
4. Terwujudnya manajemen pembangunan kesehatan yang terpadu, efisien, rasional, akuntabel, dengan mengembangkan sistem informasi.• Meningkatnya keterpaduan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pengawasan dan akuntabilitas.
• Pemanfaatan data dan hasil penelitian dalam perencanaan.
• Meningkatnya pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan.
• Berkembangnya kesadaran hukum kesehatan.
11
5. Terwujudnya ketersediaan, pemerataan, mutu &
pelayanan obat & perbekalan kesehatan, serta
pengembangan & pemanfaatan Obat Asli Indonesia (OAI)
• Meningkatnya manajemen mutu sediaan farmasi, perbekalan kesehatan, termasuk makanan minuman.
• Setiap ketersediaan farmasi, makanan & perbekalan kesehatan memenuhi syarat
• Meningkatnya mutu pelayanan farmasi komunitas dan klinis.
• Berkembangnya OAI dan pemanfaatannya pada sarana pelayanan kesehatan
1.1. Program Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Program Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan MasyarakatMasyarakat
• Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan dan perubahan perilaku sehat mengatasi masalah kesehatan dan perubahan perilaku sehat masyarakatmasyarakat
• Peningkatan kemitraan dalam mengatasi masalah kesehatan Peningkatan kemitraan dalam mengatasi masalah kesehatan dan perubahan perilaku sehat masyarakat dan perubahan perilaku sehat masyarakat
• Peningkatan pemberdayaan dan penggerakan masyarakat dalam Peningkatan pemberdayaan dan penggerakan masyarakat dalam rangka pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa/PKD (Desa rangka pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa/PKD (Desa Siaga)Siaga)
• Pengembangan sanitasi dasar daerah kumuh, miskin, pantai.Pengembangan sanitasi dasar daerah kumuh, miskin, pantai.• Pengembangan lingkungan sehat pada masyarakat berpotensi Pengembangan lingkungan sehat pada masyarakat berpotensi
penyakit.penyakit.• Pengembangan kabupaten/kota sehatPengembangan kabupaten/kota sehat
1919
2.2. Program Program Upaya Upaya Pelayanan Pelayanan Kesehatan Kesehatan • Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di semua unit pelayanan.Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di semua unit pelayanan.• Mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat terutama di Mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat terutama di
pedesaan.pedesaan.• Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.• Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini, Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini,
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular.menular.
• Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menulardan tidak menular
• Mengembangkan kesiapsiagaan dan penanganan bencana bagi Mengembangkan kesiapsiagaan dan penanganan bencana bagi petugas dan masyarakat.petugas dan masyarakat.
3.3. Program Program SumberSumber D Daya Kesehatanaya Kesehatan• Meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan pelatihan Meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan pelatihan
kesehatankesehatan• Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
melalui pendidikan dan pelatihan serta kerjasama dengan melalui pendidikan dan pelatihan serta kerjasama dengan berbagai pihak.berbagai pihak.
4.4. Program Perbaikan Gizi MasyarakatProgram Perbaikan Gizi Masyarakat• Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini, Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini,
pencegahan dan penanggulangan masalah gizi.pencegahan dan penanggulangan masalah gizi.• Peningkatan kemitraan dalam mengatasi dan mencegah Peningkatan kemitraan dalam mengatasi dan mencegah
masalah gizi masyarakat.masalah gizi masyarakat.• Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan
6.6. Program Program Kebijakan Kebijakan && Manajemen Pembangunan Manajemen Pembangunan KesKesehatanehatan
• Peningkatan kesadaran hukum bagi semua pihak yang Peningkatan kesadaran hukum bagi semua pihak yang terkait dengan kesehatan.terkait dengan kesehatan.
• Peningkatan sistem informasi kesehatan dan Peningkatan sistem informasi kesehatan dan pemanfaatan data dalam perencanaan kesehatanpemanfaatan data dalam perencanaan kesehatan
• Peningkatan keterpaduan program mulai dari Peningkatan keterpaduan program mulai dari perencanaan, monitoring/evaluasi, pengawasan dan perencanaan, monitoring/evaluasi, pengawasan dan akuntabilitas disetiap jenjang administrasi.akuntabilitas disetiap jenjang administrasi.
• Pemanfaatan penelitian dalam rangka pengembangan Pemanfaatan penelitian dalam rangka pengembangan program. program.
• Secara administratif terbagi menjadi 29 kabupaten
dan 6 kota, 568 kecamatan, 8.574 desa/kelurahan.
2424
• Jumlah penduduk : 32.380.279 jiwa.• Sex Rasio : 99.33 % ( jumlah wanita > pria ) • Kepadatan penduduk : 995 jiwa / Km2• Proporsi tingkat pendidikan penduduk di atas 10 tahun :
28,68 % tidak lulus SD,
51,94 % lulus SD/MI - SLTP,
15,07 % SLTA / SMK,
4,30 % PT ( D1 – S2 )
• Penduduk >10 tahun melek huruf : 87,58 %
( Laki-laki : 91.22 %, Perempuan : 83.99 % )
25
Puskesmas : 851. (256 Rawat Inap.)Puskesmas Pembantu : 1.835Puskesmas Keliling : 950 Polindes : 4.322PKD : 4.136Posyandu : 46.932RSU Pemerintah : 45RSU TNI /POLRI : 10RS Swasta : 101RS Jiwa Pemerintah : 4RS Jiwa Swasta : 3RS Khusus lain Pemrth. : 2RS Khusus lain Swasta : 68Apotik : 1.560
26
Desa / kelurahan : 8.574Target PKD : 4.322Jumlah PKD : 4.136Pelatihan PKD : 3.543Alkes PKD : 3.850Pelatihan Desi : 4.300Desi Strata I : 52.77%Desi Strata II : 17.03% Desi Strata III : 7.84%Rumah Tangga Sehat : 74%ABJ : 81.9%
infrastrukturinfrastruktur KebakaranKebakaran Luka Berat, KematianLuka Berat, Kematian PengungsiPengungsi
6. KECELAKAAN6. KECELAKAAN
TRANSPORTASI TRANSPORTASI KematianKematian Luka beratLuka berat
3939
WILAYAH RAWAN BENCANA WILAYAH RAWAN BENCANA DAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN KECELAKAAN LALU LINTAS
Jenis Rawan Bencana & Jenis Rawan Bencana & Kecelakaan Lalu Lintas Kecelakaan Lalu Lintas
WilayahWilayah
1.1. KekeringanKekeringan Sampai dengan akhir 2006 terjadi Sampai dengan akhir 2006 terjadi kekeringan di seluruh Kab/Kota di kekeringan di seluruh Kab/Kota di Jateng, kecuali WonosoboJateng, kecuali Wonosobo
2. Banjir2. Banjir Sampai dengan akhir 2006 terjadi Sampai dengan akhir 2006 terjadi banjir di seluruh Kab/Kota di banjir di seluruh Kab/Kota di Jateng, kecuali WonosoboJateng, kecuali Wonosobo
3. Kebakaran3. Kebakaran 4 Kabupaten : Cilacap, Demak, 4 Kabupaten : Cilacap, Demak, Karanganyar, Purbalingga Karanganyar, Purbalingga
4. Gunung berapi4. Gunung berapi 3 Kabupaten : Boyolali, Klaten, 3 Kabupaten : Boyolali, Klaten, Kab. Magelang Kab. Magelang
4040
Jenis Rawan Bencana & Jenis Rawan Bencana & Kecelakaan Lalu Lintas Kecelakaan Lalu Lintas
WilayahWilayah
5. Angin Topan5. Angin Topan 9 Kabupaten : Blora, Brebes, 9 Kabupaten : Blora, Brebes, Cilacap, Demak, Karanganyar, Cilacap, Demak, Karanganyar, Klaten, Purbalingga, Klaten, Purbalingga, Kab.Semarang, Wonogiri Kab.Semarang, Wonogiri
6. Tanah Longsor6. Tanah Longsor 14 Kab/ Kota : Banjarnegara, 14 Kab/ Kota : Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Brebes, Banyumas, Batang, Blora, Brebes, Cilacap, Grobogan, Karanganyar, Cilacap, Grobogan, Karanganyar,
Kota Semarang, Purbalingga, Kota Semarang, Purbalingga, Purworejo, Kab. Semarang, Sragen, Purworejo, Kab. Semarang, Sragen, Temanggung, Kebumen Temanggung, Kebumen
WILAYAH RAWAN BENCANA WILAYAH RAWAN BENCANA DAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN KECELAKAAN LALU LINTAS
4141
Jenis Rawan Bencana & Jenis Rawan Bencana & Kecelakaan Lalu Lintas Kecelakaan Lalu Lintas
WilayahWilayah
7. Gempa Bumi 7. Gempa Bumi 1 Kabupaten ( Klaten )1 Kabupaten ( Klaten )
8. Kecelakaan Lalu 8. Kecelakaan Lalu
Lintas Lintas
28 Kabupaten / Kota28 Kabupaten / Kota
9. Tsunami 9. Tsunami 15 Kabupaten / Kota 15 Kabupaten / Kota ( pantai utara dan selatan ) ( pantai utara dan selatan )
WILAYAH RAWAN BENCANA WILAYAH RAWAN BENCANA DAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN KECELAKAAN LALU LINTAS
42
GAMBARAN KONDISI KESEHATANGAMBARAN KONDISI KESEHATAN NoNo KONDISIKONDISI 20042004 20052005 20062006 20072007
11 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup((thn)thn) 69,769,7 70,670,6 70,270,2 70,570,5
22 Angka Kematian IbuAngka Kematian Ibu(per 100.000 kelahiran hidup)(per 100.000 kelahiran hidup)
115115 115,57115,57 101101,,3737 116,3 116,3
33 Angka Kematian BayiAngka Kematian Bayi (per 1.000 kelahiran hidup)(per 1.000 kelahiran hidup)
2.2. Masih ada kasus gizi buruk balita & masalah kesehatan ibu Masih ada kasus gizi buruk balita & masalah kesehatan ibu
3.3. Kepedulian & kesiap-siagaan masy. yang terkoordinasi dalam Kepedulian & kesiap-siagaan masy. yang terkoordinasi dalam mencegah & mengatasi masalah kesehatan & bencana mencegah & mengatasi masalah kesehatan & bencana Pengembangan Desa Siaga.Pengembangan Desa Siaga.
4.4. Kualitas pelayanan kesehatan di semua unit pelayanan Kualitas pelayanan kesehatan di semua unit pelayanan pemerintah dan swasta.pemerintah dan swasta.
4545
JATIM
PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI JAWA TENGAH TAHUN 2006 DI JAWA TENGAH TAHUN 2006
= 1-2 / 10.000 pendd ( Brebes, Cilacap, Kebumen, Purbalingga, Pemalang, Kota Pekalongan, Demak, Blora, Boyolali dan Wonogiri )
= > 2/ 10.000 pendd ( Banyumas, Kab. Tegal, Kota Tegal, Kab. Pekalongan, Batang, Kendal, Kt Semarang, Kab. Semarang, Kt Salatiga, Klaten, Sukoharjo, Kt Surakarta, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Pati, Rembang )
JAB
AR
Salatiga
Klaten
SRK
Magelang
Banyumas
Bj negaraWonosobo
Temg
Kendal
Cilacap
WNGR
Blora
KDS
GroboganPekalonga
n
Demak
Jepara
SragenPurblg
Kebumen Purworej
o
SkhjKr.anyar
Pati Rembang
Kota Pekalongan
Batang
PekalonganPemalang
Brebes
Tegal
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota Semarangg\
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
Kota Tegal
Jepara
SRKTKota Mgl
DI. Yogyakarta
4646
.
PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI JAWA TENGAH TAHUN 200DI JAWA TENGAH TAHUN 20077
= < 1/10.000 pendd (Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kab. Magelang, Kt. Pekalongan, Sukoharjo, Demak)
= 1-2 / 10.000 pendd ( Brebes, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Boyolali, Wonogiri, Blora )
= > 2/ 10.000 pendd ( Kota Tegal, Kab. Tegal, Pemalang, Kab Pekalongan, Batang,, Kendal, Kt Semarang, Kab. Semarang, Salatiga, Klaten, Karanganyar, Surakarta, Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Pati, Rembang )
SLTG
Salatiga
Klaten
SRK
Magelang
Banyumas Bj negaraWonosobo
Temg
Kendal
Cilacap
WNGR
Blora
KDS
GroboganPekalongan
Demak
Jepara
SragenPurblg
Kebumen Purworejo
SkhjKr.anyar
Pati Rembang
Batang
PekalonganPemalang
Brebes
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
JA
BA
RKota Tegal
Jepara
SRKTKota Mgl
DI. Yogyakarta
4747
.Salatiga
Klaten
SRK
MagelangBanyumasBj negara
Wonosobo
Temg
Kendal
Cilacap
WNGR
Blora
KDS
GroboganPekalongan
Demak
Jepara
SragenPurblg
KebumenPurworejo
SkhjKr.anyar
PatiRembang
Kota Pekalongan
Batang
PekalonganPemalang
Brebes
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab SemarangJA
BA
R
Kota Tegal
Jepara
SRKTKota Mgl
DI. Yogyakarta
PETA PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PROVINSI JAWA TENGAH S.D. TAHUN 2007
PENCAPAIAN CASE DETECTION RATE (CDR) TB PARU PENCAPAIAN CASE DETECTION RATE (CDR) TB PARU DI JAWA TENGAH TAHUN 1999 – 2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1999 – 2007
0
10
20
30
40
50
60
70
80
CDR (%) 15 14 13 22 28.72 39.44 50.92 49.82 47.5
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
TARGET 2003TARGET 2004
TARGET 2005
TARGET 2006
5353
Kasus AI pada manusia (confirmed) Kasus AI pada manusia (confirmed) Di Jawa Tengah Tahun 2005 -2007Di Jawa Tengah Tahun 2005 -2007
1
0
3 3
5 5
0
1
2
3
4
5
2005 2006 2007
Confirmed AI Meninggal
5454
.
DISTRIBUSI KASUSDISTRIBUSI KASUS CONFIRM CONFIRMED FLU BURUNGED FLU BURUNG DI JAWA TENGAH DI JAWA TENGAH ((2005-2007)2005-2007)
Salatiga
Klaten
SRK
Magelang
Banyumas
Bj negara
Wonosobo
Temanggung
Kendal
Cilacap
WNGR
Blora
KDS
GroboganPekalongan
Batang
Demak
Jepara
SragenPurblg
Kebumen Purworejo
Skhj
Kr.anyar
Pati RembangKota Pekalongan
Batang
PekalonganPemalang
Brebes
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
JA
BA
RKota Tegal
Jepara
SRKT
Kota Mgl
DI. Yogyakarta
Ditemukan kasus “confermed” AI pada manusia( Kab. Banjarnegara, kendal, Kab. Semarang, Grobogan Kab. Magelang, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri )
5555
Petern
ak ayam (4%
)
Pedagang (2
%)
Kontak unggas mati74%
Tdk jelas 1
3%
Pelihara
unggas 7%
`
Pemeliharaunggas
RISIKO PENULARAN AVIAN INFLUENZA (FLU BURUNG) DI PROVINSI JAWA TENGAH
JUMLAH TOTAL KASUS AIDS JUMLAH TOTAL KASUS AIDS = 228 KASUS= 228 KASUSJUMLAH TOTAL YANG MENINGGAL JUMLAH TOTAL YANG MENINGGAL = 110 KASUS (48,25%) = 110 KASUS (48,25%)
6060
DISTRIBUSI KASUS AIDS DISTRIBUSI KASUS AIDS MENURUT KELOMPOK UMUR MENURUT KELOMPOK UMUR
DI JAWA TENGAH (TAHUN 1993-2007) DI JAWA TENGAH (TAHUN 1993-2007)
DISTRIBUSI KASUS HIV/AIDS DISTRIBUSI KASUS HIV/AIDS DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007
: HIV/AIDS >25 ( Cilacap, Banyumas, Kab. Tegal, Batang, Kota Semarang, Kab. Semarang, Salatiga, Surakarta, Jepara, Pati )
: HIV/AIDS 11-25 ( Kendal, Temanggung, Demak, Kudus, Rembang, Blora, Grobogan, Boyolali, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri )
: HIV/AIDS 1-10 ( Brebes, Kota Tegal, Kab. Pemalang, Kab Pekalongan, Kt Pekalongan, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Kt. Magelang, Kab. Magelang)
SRKT
6262
FAKTOR RISIKO PENULARAN KASUS AIDS FAKTOR RISIKO PENULARAN KASUS AIDS DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007
4.66
63.21
27.46
3.11 1.55
0
10
20
30
40
50
60
70
Homosex Heterosex IDU Perinatal Transfusi
Faktor Risiko
6363
Salatiga
Klaten
SRKT
Magelang
BanyumasBj negara
Wonosobo
Temanggung
Kendal
Cilacap
WNGR
Blora
KDS
GroboganPekalonga
n
Batang
Demak
Jepara
SRAGENPurblg
Kebumen Purworej
o
Skhj
Kr.anyar
Pati Rembang
Kota Pekalongan
Batang
PekalonganPemalang
BrebesTegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota
Semarang
Magelang
Cilacap
Boyolali
Semarang
JAB
AR
Jepara
Kota Tegal
Kota Magelang
DI. Yogyakarta
GIZI BURUK DI JAWA TENGAH S.D. TAHUN 2007GIZI BURUK DI JAWA TENGAH S.D. TAHUN 2007
> 0.5% ( Kab. Pekalongan, Kebumen, Purworejo, Kota Magelang, Kab. Semarang, Grobogan Blora, Rembang )
0.1 – 0.3 %
< 0.1%
> 0.3 – 0.5 % ( Kab. Purbalingga, Kota Pekalongan, Batang, Temanggung, Wonosobo, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Wonogiri )
6464
PERKEMBANGAN JUMLAH KASUS GIZI PERKEMBANGAN JUMLAH KASUS GIZI BURUK BURUK
TAHUN 2003 S.D. 2007TAHUN 2003 S.D. 2007
NONO..
TAHUNTAHUN JUMLAH KASUS GIZI BURUKJUMLAH KASUS GIZI BURUK
AWALAWAL BARU BARU SEMBUHSEMBUH MENINGGMENINGGALAL
6. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah
52,10 %53,44 % 25%
7. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin
52,56 % 48,76 % 59,5%
7070
No. INDIKATOR 2005 2006 2007
8 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
51,52 % 49,73 % 46,65%
9. Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
41,62 % 38,29 % 64,88%
10. Cakupan peserta KB aktif 78,24 % 77 % 77,79%
11. Cakupan rawat jalan 73,16 % 68,24 % *)
12. Cakupan rawat inap 3,98 % 4,18 % *)
13. Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses oleh masyarakat
34,17 % 39,1 % *)
14. Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
96,71 % 99,47 % 97,57%
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007
*) Dalam proses validasi
7171
No INDIKATOR 2005 2006 2007
15. Rumah sehat 70.63 % 60,32 % 73,19%
16. Penduduk yang memanfaatkan jamban
70.49 % 70,53 % 70,53%
17. Rumah yang mempunyai SPAL 54.51 % 52 % 52%
18. Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes
86.11 % 83,59 % 81,9%
19. Tempat umum yang memenuhi syarat
71.41 % 69,72 % 72,62%
20. Rumah tangga sehat 53.49 % 48,62 % 74%
21. Posyandu Purnama 33.51 % 32,96 % 33,29%
22. Posyandu Mandiri 6.10 % 5,8 % 5,68%
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007
7272
BOR dan Kunjungan Rawat Jalan BOR dan Kunjungan Rawat Jalan Rumah Sakit tahun 2007Rumah Sakit tahun 2007
BOR :
RS Pemerintah : 67%
•BOR < 60% : 24%
•BOR 60 – 80 % : 52%
•BOR > 80% : 24%
RS Swasta : 53%
•BOR < 60% : 56%
•BOR 60 – 80 % : 25%
•BOR > 80% : 19%
Kunjungan Rawat Jalan:
•RS Pemerintah : 9.483 orang per hari
•RS Swasta : 39.610 orang per hari
7373
AKREDITASI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKITAKREDITASI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT
- Tahun 2003 : 14 Puskesmas dari 7 Kabupaten ( Purbalingga, - Tahun 2003 : 14 Puskesmas dari 7 Kabupaten ( Purbalingga,
PurworejoPurworejo,, Batang, Demak, Batang, Demak, Blora, Karanganyar Blora, Karanganyar
dandan Rembang ) dengan Dana HP - V Rembang ) dengan Dana HP - V
- Tahun 2004 : 12 Puskesmas dari 3 Kabupaten - Tahun 2004 : 12 Puskesmas dari 3 Kabupaten dan dan 11 Kota Kota
( Pati, Tegal, Magelang dan Kota ( Pati, Tegal, Magelang dan Kota Surakarta )Surakarta )
dengandengan dana APBN dana APBN
- Tahun 2005 : 10 Puskesmas dari 5 Kabupaten (Sragen, Wonosobo,- Tahun 2005 : 10 Puskesmas dari 5 Kabupaten (Sragen, Wonosobo,
Pekalongan, Grobogan dan Semarang) Pekalongan, Grobogan dan Semarang) dengan ddengan danaana
APBN APBN
A. Akreditasi Puskesmas di Provinsi Jawa Tengah
7474
Jumlah Puskesmas yang telah Jumlah Puskesmas yang telah teraterakreditasi sampai dengan tahunkreditasi sampai dengan tahun 20020077 sebanyak sebanyak 9 9 puskesmas puskesmas ( Kab. Wonogiri 4 pusk, Klaten 3 pusk, Banjarnegara 2 ( Kab. Wonogiri 4 pusk, Klaten 3 pusk, Banjarnegara 2 pusk.). Sedangkan Puskesmas yang sudah ISO ada 6 puskesmas ( Kota Salatiga pusk.). Sedangkan Puskesmas yang sudah ISO ada 6 puskesmas ( Kota Salatiga 3 pusk., Kota Pekalingan 2 Pusk., Kab.Magelang 1 pusk.)3 pusk., Kota Pekalingan 2 Pusk., Kab.Magelang 1 pusk.)
B. Akreditasi Rumah SakitB. Akreditasi Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Pemerintah : Dari total RSU Pemerintah di Jawa Tengah ( 45 RSU) yang terakreditasi :
Terakreditasi 5 standart : 39 RSU Terakreditasi 12 standart : 26 RSU Terakreditasi 16 standart : 5 RSU
Rumah Sakit Umum Swasta :Dari total RSU Swasta di Jawa Tengah ( 102 RS ) yang terakreditasi :
Terakreditasi 5 standart : 38 RS Terakreditasi 12 standart : 18 RS Terakreditasi 16 standart : 4 RS
7575
Rumah Sakit Khusus Pemerintah :Rumah Sakit Khusus Pemerintah : Dari total RSK Pemerintah ( 6 RS) yang sudah terakreditasi : Dari total RSK Pemerintah ( 6 RS) yang sudah terakreditasi : Terakreditasi 5 standartTerakreditasi 5 standart : : 66 RS RS Terakreditasi 12 standartTerakreditasi 12 standart : : 22 RS RS Terakreditasi 16 standartTerakreditasi 16 standart : : 11 RS RS
Rumah Sakit Khusus Swasta : Rumah Sakit Khusus Swasta : Dari total RSK Swasta ( 62 RS) , yang terakreditasi : Dari total RSK Swasta ( 62 RS) , yang terakreditasi : Terakreditasi 5 standart : 2 RSTerakreditasi 5 standart : 2 RS
ISO 9001 : ISO 9001 : RSU Dr Margono Soekarjo PurwokertoRSU Dr Margono Soekarjo Purwokerto RSU Tugurejo SemarangRSU Tugurejo Semarang RSU Dr Moewardi SurakartaRSU Dr Moewardi Surakarta
PROGRAM KESEHATAN UNGGULAN PROGRAM KESEHATAN UNGGULAN S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
Keputusan Gubernur No. 41 Tahun 2004 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah
Pergub No.47 Tahun 2006 tentang Sistem Kesehatan
Provinsi ( SKP )
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jateng
No.22344/2005/6 Tentang Rencana Strategik Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 -2009
7979
Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehaan
melalui pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD )
dengan Pergub No.90 Tahun 2005
Pelayanan kesehatan berpihak kepada masyarakat miskin
melalui JPKMM dan alokasi pembiayaan tindakan operatif
Pengembangan profesionalisme sumber daya tenaga
kesehatan melalui registrasi, lisensi, sertifikasi dan
pembentukan Majelis Tenga Kesehatan Provinsi (MTKP)
(Pergub. No 37 tahun 2007 tentang Majelis Tenaga Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah ) dan pendirian kelas Akselerasi di Akper
Pemprov.
PROGRAM KESEHATAN UNGGULAN PROGRAM KESEHATAN UNGGULAN S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
8080
Pengembangan dan pemanfaatan Obat Asli Indonesia
(OAI) melalui kerjasama lintas sektor terkait yaitu
antara Pemerintah Provinsi Jawa tengah, terutama
Dinas Perkebunan dan Dinas Kesehatan Prov. Jateng
dengan Lembaga Penelitian UNDIP dengan mendirikan
Institut Obat Bahan Alam Indonesia (Diresmikan
Gubernur Jawa Tengah tanggal 29 Agustus 2007)
Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan sistem kesehatan desa melalui desa siaga.
PROGRAM KESEHATAN UNGGULAN PROGRAM KESEHATAN UNGGULAN S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
8181
Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan evaluasi melalui Tim Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Terpadu (PEPKT).
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan melalui manajemen data dan informasi kesehatan satu pintu (Keputusan Kadinkes No. 050/4741/2007/6).
Peningkatan tim building melalui learning organization (LO)
PROGRAM KESEHATAN UNGGULAN PROGRAM KESEHATAN UNGGULAN S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
8282
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
Pengembangan Voluntary Counselling and Testing (VCT) di RS Dr Karyadi, RS Tugurejo Semarang, RSUD Kota Semarang, RS Pantiwiloso Citarum Semarang, RS Moewardi Surakarta , RS Dr Oen Surakarta, RS Margono Soekarjo, RSUD Banyumas dalam rangka penanggulangan HIV –AIDS
Peningkatan mutu unit pelayanan dasar dan rujukan melalui Akreditasi dan ISO
PROGRAM KESEHATAN UNGGULAN PROGRAM KESEHATAN UNGGULAN S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
8383
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 BPS Provinsi Jawa TengahBPS Provinsi Jawa Tengah Laporan Program di lingkungan Dinas Kesehatan Laporan Program di lingkungan Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa TengahProvinsi Jawa Tengah Buku PDRB Jawa Tengah Tahun 2005Buku PDRB Jawa Tengah Tahun 2005 SKP Provinsi Jawa Tengah, Standar Pelayanan SKP Provinsi Jawa Tengah, Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2009, Juknis Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2009, Juknis Desa SiagaDesa Siaga
8484
Seksi Manajemen Informasi dan Seksi Manajemen Informasi dan Pengembangan KesehatanPengembangan Kesehatan
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAHDINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAHTahun 2008Tahun 2008
INFORMASI INI DAPAT DIAKSES DI WEBSITE DINKES PROV. JATENG : http://www.dinkesjatengprov.go.id/