Top Banner

of 32

Bismilah Presentasi PKL

Oct 18, 2015

Download

Documents

Hasan Bisrie

oke
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • ANALISIS KELOMPOK UNTUK PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR DALAM PENCAPAIAN PEMBANGUNAN MANUSIA TAHUN 2011 (Studi Kasus di Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo)Dosen Pembimbing :Prof. Dr. Ir. Waego Hadi Nugroho

    Oleh :Agustin Dina Iriani (105090504111005)

  • PENDAHULUANLATAR BELAKANGTUJUANMANFAATBATASAN MASALAH

  • Data yang digunakan yaitu data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang tercatat pada tahun 2011 meliputi seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.Analisis yang digunakan dalam laporan Praktik Kerja Lapang di BPS Kabupaten Ponorogo, yaitu analisis deskriptif dan analisis kelompok.

  • TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN UMUM INSTANSITINJAUAN STATISTIKAPERMASALAHAN

  • Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.BPS mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Kantor BPS Kabupaten Ponorogo terletak di Jalan Letjend R. Suprapto No. 14 Ponorogo

  • Analisis DeskriptifStatistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran tentang obyek yang diteliti.2. Analisis KorelasiKorelasi adalah nilai yang menunjukkan kekuatan dan arah hubungan linier antara dua peubah acak (random variable). Salah satu analisis korelasi yang sering digunakan adalah Korelasi Product Moment Pearson. Salah satu rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi, yaitu :

  • 3.Analisis Komponen UtamaPrinciples Component Analysis adalah sebuah teknik untuk membangun peubah-peubah baru yang merupakan kombinasi linear dari peubah-peubah asli. 4. Analisis KelompokAnalisis kelompok adalah sebuah teknik pengelompokan individu atau obyek kedalam kelompok tertentu. Tujuan utama analisis kelompok adalah mengklasifikasikan objek (kasus/elemen). Konsep dasar pengukuran analisis kelompok adalah konsep pengukuran jarak (distance) dan kesamaan (similarity).5. Klasifikasi Analisis KelompokPada analisis kelompok terdapat 2 metode yang digunakan, yakni metode hierarki dan metode non hierarki atau yang sering disebut dengan K-Means Cluster. Perbedaan dari kedua metode tersebut yakni dalam penentuan banyaknya kelompok.

  • Pencapaian pembangunan manusia kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dapat diketahui berdasarkan kesamaan karakteristik.38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dengan indikator pencapaian pembangunan manusia mengakibatkan perlu dilakukan pengelompokan berdasarkan karateristik sejenis.

  • > 2 PeubahMempermudah dalam pencapaian pembangunan manusiaPemecahan Masalah

  • METODOLOGISUMBER DATALANGKAH-LANGKAH ANALISIS KELOMPOK

  • Data yang dipakai dalam penulisan ini adalah data sekunder yang merupakan data yang tersajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten Ponorogo 2012. Penulis mengambil sebanyak 6 peubah yang dianggap mampu merepresentasikan tingkat pencapaian pembangunan manusia di Provinsi Jawa Timur.

  • YATIDAKMulaiData Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2012Analisis DeskriptifStandarisasiApakah ada korelasi?KelompokAAAnalisis Komponen UtamaN kelompokAnalisis Deskriptif berdasarkan N kelompokInterpretasiSelesai

  • HASIL DAN PEMBAHASANPendefinisian peubahAnalisis desriptifAnalisis korelasiAnalisis komponen utamaAnalisis kelompokIdentifikasi karakteristik

  • Berikut ini 6 peubah yang mewakili dan merepresentasikan gambaran umum pembangunan manusia dan kesamaan karakteristik daerah di Provinsi Jawa Timur adalah

    X1 : angka harapan hidup (tahun)X2 : angka melek huruf (%)X3 : rata-rata lama sekolah (tahun)X4 : pengeluaran per kapita disesuaikan (ribu rupiah)X5 : IPM (Indeks Pembangunan Manusia)X6 : reduksi shortfall

  • Tabel 4.1 Statistika Deskriptif Pembangunan Manusia

    NMinimumMaximumMeanStd. DeviationAngka Harapan Hidup3861.4272.5168.51923.15071Angka Melek Huruf3867.5698.2789.81896.80228Rata-rata Lama Sekolah384.2010.847.59211.56936Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan38620.17657.14640.299.40238IPM3860.7877.8971.29264.62441Reduksi Shortfall381.072.931.9855.52485

  • Hipotesis:H0 : = 0 (tidak terdapat korelasi)H1 : 0 (terdapat korelasi)

    Output correlations dapat dilihat pada Lampiran 5 yang menunjukkan nilai korelasi (Pearson Correlation) dan significant value antar peubah (angka harapan hidup sampai reduksi shortfall) serta N dari variabel-variabel tersebut

  • Lampiran 5. Koefisien Korelasi Antar Peubah

    Zscore: Angka Harapan HidupZscore: Angka Melek HurufZscore: Rata-rata Lama SekolahZscore: Pengeluaran Per Kapita DisesuaikanZscore: IPMZscore: Reduksi ShortfallZscore: Angka Harapan HidupPearson Correlation1.524**.714**.396*.890**.101Sig. (2-tailed).001.000.014.000.547N383838383838Zscore: Angka Melek HurufPearson Correlation.524**1.626**.577**.659**-.021Sig. (2-tailed).001.000.000.000.899N383838383838Zscore: Rata-rata Lama SekolahPearson Correlation.714**.626**1.669**.931**.167Sig. (2-tailed).000.000.000.000.316N383838383838Zscore: Pengeluaran Per Kapita DisesuaikanPearson Correlation.396*.577**.669**1.671**.080Sig. (2-tailed).014.000.000.000.634N383838383838Zscore: IPMPearson Correlation.890**.659**.931**.671**1.101Sig. (2-tailed).000.000.000.000.546N383838383838Zscore: Reduksi ShortfallPearson Correlation.101-.021.167.080.1011Sig. (2-tailed).547.899.316.634.546N383838383838**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

  • Beberapa peubah mempunyai korelasi antar peubah seperti angka harapan hidup dengan angka melek huruf (p-value = 0.001), angka harapan hidup dengan rata-rata lama sekolah (p-value = 0.000) mempunyai nilai signifikansi lebih kecil dari (5%) sehingga H0 ditolak dengan demikian dikatakan bahwa terdapat korelasi antara angka harapan hidup dengan angka melek huruf sebesar 0.524 (cukup erat korelasinya) dan angka harapan hidup dengan rata-rata lama sekolah sebesar 0.714 (cukup erat korelasinya).

  • Hasil analisis komponen utama dapat dilihat pada Lampiran 6. Komponen utama dapat dilihat dari nilai keragamannya lebih dari 80% pada nilai cumulative. Artinya dengan menggunakan 3 komponen utama dapat menjelaskan sebesar 89.6 % dari keragaman total peubah asal.

    Lampiran 6. Principal Component Analysis

    Principal Component Analysis: ZX1, ZX2, ZX3, ZX4, ZX5, ZX6

    Eigenanalysis of the Correlation MatrixEigenvalue 3.7085 1.0134 0.6521 0.4196 0.1964 0.0100Proportion 0.618 0.169 0.109 0.070 0.033 0.002Cumulative 0.618 0.787 0.896 0.966 0.998 1.000Variable PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6ZX1 0.432 0.027 0.623 0.016 0.518 -0.396ZX2 0.402 -0.220 -0.295 0.838 -0.003 -0.010ZX3 0.483 0.064 0.035 -0.210 -0.747 -0.399ZX4 0.396 -0.055 -0.679 -0.443 0.409 -0.123ZX5 0.506 -0.007 0.218 -0.158 -0.055 0.817ZX6 0.073 0.972 -0.123 0.177 0.057 0.034

  • Jumlah kelompok yang terbentuk ditentukan dengan cara melihat nilai selisih koefisien terbesar. Dapat diketahui bahwa selisih koefisien terbesar adalah 0.996 (selisih pada stage ke-36 dan stage ke-37). Sehingga jumlah kelompok yang terbentuk adalah selisih dari banyaknya obyek dengan stage terkecil (38-36) yaitu sebanyak 2 kelompok kabupaten/kota.

  • Tabel 4.3Hasil Pengelompokkan 38 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

    KelompokAnggota KelompokJumlah Anggota Kelompok1Kab. Pacitan31 Kabupaten/KotaKab. PonorogoKab. TrenggalekKab. TulungagungKab. BlitarKab. KediriKab. MalangKab. LumajangKab. BanyuwangiKab. PasuruanKab. SidoarjoKab. MojokertoKab. JombangKab. NganjukKab. MadiunKab. MagetanKab. NgawiKab. BojonegoroKab. TubanKab. LamonganKab. GresikKab. SumenepKota KediriKota BlitarKota MalangKota ProbolinggoKota PasuruanKota MojokertoKota MadiunKota SurabayaKota Batu

    KelompokAnggota KelompokJumlah Anggota Kelompok2Kab. Jember7 Kabupaten/KotaKab. BondowosoKab. SitubondoKab. ProbolinggoKab. BangkalanKab. SampangKab. Pamekasan

  • Interpretasi : Lokasi yang tergolong dalam kelompok 1 mempunyai angka harapan hidup sebesar 69.71032 tahun, angka melek huruf sebesar 92.02452 %, rata-rata lama sekolah sebesar 8.009677 tahun dan pengeluaran per kapita disesuaikan sebesar 641.7068 ribu rupiah yang merupakan hasil yang paling tinggi jika dibandingkan dengan kelompok 2, hal ini disebabkan oleh tingginya indeks pembangunan manusia yaitu 72.90323. Sedangkan nilai reduksi shortfall pada kelompok 1 lebih sedikit dibandingkan kelompok 2 yaitu 1.982581.Lokasi yang tergolong dalam kelompok 2 mempunyai angka harapan hidup sebesar 63.24429 tahun, angka melek huruf sebesar 80.05143 %, rata-rata lama sekolah sebesar 5.742857 tahun, pengeluaran per kapita disesuaikan sebesar 634.0171 ribu rupiah yang berbeda cukup jauh dengan keadaan pada kelompok 1, padahal nilai reduksi shortfall pada lokasi kelompok ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan kelompok 1 yakni mencapai 1.998571 tetapi besarnya indeks pembangunan manusia hanya mencapai 64.16.

    Tabel 4.4 Karakteristik KelompokKeterangan Warna : = karakteristik yang dominan = karakteristik yang tidak dominan

    Kelompok 1Kelompok 2X1 (angka harapan hidup)69.7103263.24429X2 (angka melek huruf)92.0245280.05143X3 (rata-rata lama sekolah)8.0096775.742857X4 (pengeluaran per kapita disesuaikan)641.7068634.0171X5 (IPM)72.9032364.16X6 (reduksi shortfall)1.9825811.998571

  • KESIMPULANSARANKESIMPULAN DAN SARAN

  • Hasil pengelompokkan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur terbentuk menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 : Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sumenep, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kota Surabaya dan Kota Batu.Kelompok 2 : Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang dan Kabupaten Pamekasan.2)Kelompok 1 mempunyai karakteristik dominan hampir pada semua karakter dibandingkan dengan kelompok 2. Karakteristik yang paling dominan pada kelompok 1 adalah angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, pengeluaran perkapita disesuaikan dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Sedangkan pada kelompok 2 hanya reduksi shortfall .

  • Dalam membuat suatu kebijakan, Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo sebaiknya tidak hanya dengan melakukan analisa kualitatif saja tetapi juga perlu melakukan analisa kuantitatif dengan menerapkan metode statistika agar kebijakan yang diambil lebih objektif.Dalam upaya meningkatkan pembangunan manusia, Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo beserta Dinas lain yang terkait perlu mengoptimalkan kapasitas dasar penduduk melalui berbagai program yang berbasis pada pelayanan dasar masyarakat yang mencakup berbagai aspek termasuk pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi.