Top Banner
1.1 Latar Belakang Berfikir Kreatif Berfikir Kreatif, itulah yang harus dimiliki setiap orang. Mungkin tanpa Berfikir Kreatif orang akan kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup di dunia. Kekreatifan akan membedakan manusia satu dengan yang lain sebab memang orang yang kreatif itu lebih maju daripada teman-temannya dan banyak idenya kelihatan aneh atau tidak mungkin bagi mereka. Berfikir Kreatif bukanlah suatu yang baru. Ahli-ahli fikir kreatif telah ada ribuan tahun yang lalu, mungkin jauh sebelum menusia menemukan api dan roda. Para ahli fikir tersebut memberdayakan akal pikirannya dan kemampuan kreatifitasnya untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Maka dari itu bukan tidak mungkin bagi kita untuk memaksimalkan kemampuan kreatifitas kita sehingga menghasilkan prestasi. Misalnya pada wisausaha, Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan
34

berfikir kreatif.doc

Jan 04, 2016

Download

Documents

FinaAchtar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: berfikir kreatif.doc

1.1 Latar Belakang Berfikir Kreatif

Berfikir Kreatif, itulah yang harus dimiliki setiap orang. Mungkin

tanpa Berfikir Kreatif orang akan kesulitan dalam pemenuhan

kebutuhan hidup di dunia. Kekreatifan akan membedakan manusia

satu dengan yang lain sebab memang orang yang kreatif itu lebih

maju daripada teman-temannya dan banyak idenya kelihatan aneh

atau tidak mungkin bagi mereka.

Berfikir Kreatif  bukanlah suatu yang baru. Ahli-ahli fikir kreatif

telah ada ribuan tahun yang lalu, mungkin jauh sebelum menusia

menemukan api dan roda. Para ahli fikir tersebut memberdayakan

akal pikirannya dan kemampuan kreatifitasnya untuk

menghasilkan sesuatu yang baru. Maka dari itu bukan tidak

mungkin bagi kita untuk memaksimalkan kemampuan kreatifitas

kita sehingga menghasilkan prestasi.

Misalnya pada wisausaha, Seorang wirausaha adalah seorang yang

memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan

berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the

new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif.

Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin

dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),

kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative),

kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), keberanian

untuk menanggung risiko(risk bearing) dan kemampuan untuk

mengembangkan ide. Disinilah suatu kreatifitas sangat diperlukan

untuk mengembangkan ide dan bahkan untuk mempertahankan

suatu ide yang telah ada.

Page 2: berfikir kreatif.doc

Dalam berwirausaha terdapat persaingan yang ketat. Untuk

memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus

memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut

sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan

gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang

telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif

umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.

Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-

terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh

gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian kreativitas serta manfaatnya bagi manusia ?

1.2.2 Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi kreativitas

manusia?

1.2.3 Bagaimana Teori Kreativitas?

1.2.4 Sebutkan tahapan dalam berfikir kreatif?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian kreativitas serta manfaatnya

bagi manusia

1.3.2 Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi

kreativitas manusia

1.3.3 Untuk mengetahui Teori Kreativitas

1.3.4 Untuk mengetahui tahapan dalam berfikir kreatif

1.4 Manfaat

Page 3: berfikir kreatif.doc

1.4.1 Tercapainya tujuan makalah sehingga hasilnya dapat

dijadikan pertimbangan dalam  menganalisi tentang psikologi

umum khususnya berfikir kreatif

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kreativitas serta manfaatnya bagi manusia

A. Pengertian kreativitas

Berikut ini kami sajikan beberapa pengertian kreativitas yang

dikemukakan oleh para ahli:

·         Pengertian Kreativitas Menurut  Widayatun: Kreativitas adalah

suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang memberikan

individu menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya

secara penuh untuk berkembang.

·         Pengertian Kreativitas Menurut  James R. Evans: Kreativitas

adalah keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat

subjek perspektif baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi baru

dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran

·         Pengertian Kreativitas Menurut  Santrock: Kreativitas adalah

kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang

baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi

yang unik.

·         Pengertian Kreativitas Menurut Semiawan: Kreativitas adalah

kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan

menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi

baik ciri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan

Page 4: berfikir kreatif.doc

(flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran, maupun

ciri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan

pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.

·         Pengertian Kreativitas Menurut  Munandar: Kreativitas adalah

kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau

menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak

kreatif.

Dalam KBBI, kreatif didefenisikan sebagai kemampuan untuk

mencipta atau proses timbulnya ide baru. Pada intinya pengertian

kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan

sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata,

dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya

baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, dan

semuanya relatif berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

Sebenarnya, ada banyak pengertian kreativitas, misalnya ada yang

mengartikan kreativitas sebagai upaya melakukan aktivitas baru

dan mengagumkan. Di lain pihak, ada yang menganggap bahwa

kreativitas adalah menciptakan inovasi baru yang mencengangkan.

·         Campbell (dalam Manguhardjana, 1986) mengemukakan

kreativitas sebagai suatu kegiatan yang mendatangkan hasil yang

sifatnya :

a. Baru atau novel, yang diartikan sebagai inovatif, belum ada

sebelumnya, segar, menarik, aneh dan mengejutkan.

b. Berguna atau useful, yang diartikan sebagai lebih enak, lebih

praktis, mempermudah, mendorong, mengembangkan, mendidik,

memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan,

mendatangkan hasil yang baik.

Page 5: berfikir kreatif.doc

c. Dapat dimengerti atau understandable, yang diartikan hasil yang

sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu, atau

sebaliknya peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat

dimengerti, tak dapat diramalkan dan tak dapat diulangi.

·         Ciri-ciri kreativitas

Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari

kreativitas antara lain:

a. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan

untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran

seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang

ditekankan adalah kuantitas, dan bukan kualitas.

b. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk

memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-

pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut

pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang

berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam

pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang

yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat

meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan

cara berpikir yang baru.

c. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam

mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci

detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga

menjadi lebih menarik.

d. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan

gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.

Maka,kreativitas merupakan kemampuan seseorang berfikir dan

Page 6: berfikir kreatif.doc

bertingkah laku. Seseorang yang memiliki kreativitas atau

kemampuan berfikir divergensi yang tinggi tidak banyak kesulitan

dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu,

kreativitas yang didefinisikan para ahli selalu berkaitan  dengan

kemampuan berfikir dan bertingkah laku.

B. manfaat kreativitas bagi manusia

Seorang Albert Einstein berkata bahwa imajinasi lebih baik

dibanding kecerdasan. Imajinasi berkait dengan kreatifitas.

Kreativitas memberikan banyak manfaat bagi individu maupun

masyarakat luas. Berbagai manfaat dari kreativitas sebagai berikut:

·         Membuat Hidup Lebih Indah

Kreativitas akan membuat hidup menjadi lebih indah karena akan

dikelilingi oleh hal-hal yang bervariasi dan tidak monoton.

Menjalankan kegiatan yang penuh rutinitas akan membuat cepat

merasa bosan, tidak semangat, dan pasif. Melakukan hal-hal kreatif

yang bervariasi akan memberikan sesuatu yag baru dan segar.

Selain bersekolah, sebagai remaja kita juga perlu mencoba hal-hal

baru yang positif.

·         Meningkatkan Apresiasi terhadap Ide Orang Lain

Kreativitas akan meningkatkan pengertian dan apresiasi akan

berbagai gagasan orang lain. Orang yang kreatif pasti bisa

menerima dan menghargai ide-ide orang lain, tanpa memandang

siapapun yang memberikan ide tersebut.

·         Meningkatkan Motivasi dan Semangat Hidup

Kreativitas akan meningkatkan semangat atau motivasi hidup.

Orang yang kreatif tidak akan takut kehilangan peluang, sebab ia

bisa menciptakan peluang sendiri. Orang yang kreatif tidak takut

Page 7: berfikir kreatif.doc

menghadapi masalah karena ia mampu menyelesaikan masalah

dengan daya kreatifnya.

·         Salah Satu Faktor Kesuksesan Usaha

Semakin hari kreativtas dalam dunia usaha akan semakin

diperlukan. Dalam dunia bisnis kreativitas menjadi salah satu

faktor kesuksesan usaha. Semua kegiatan usaha memerlukan

kreativitas, mulai penciptaan barang atau jasa, cara produksinya,

cara pemasaran, cara pembayaran, dan menjaga kesetiaan pembeli

untuk terus menggunakan produknya. Dengan semakin

meningkatnya persaingan usaha, kreativitas mutlak diperlukan oleh

seorang wirausaha untuk memenangkan persaingan.

·         Awal Terjadinya Inovasi dan Perubahan

Kreativitas menjadi langkah awal terjadinya inovasi (penemuan)

perubahan-perubahan. Inovasi adalah hasil pendayagunaan

kreativitas tertentu sehingga menjadi sebuah cara, proses, produk,

atau sumber nilai baru, yang berbeda dari sebelumnya.

·         Meningkatkan Kualitas dan Taraf Hidup Manusia

Kreativitas berperan besar dalam meningkatkan kesejahteraan dan

kualitas hidup manusia. Salah satu ciri karya yang kreatif adalah

yang memberikan manfaat sosial sebab jika tidak memberikan

manfaat, tidak ada artinya.

2.2 Factor-faktor yang mempengaruhi kreativitas

manusia                     

·         Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009), faktor-faktor yang

dapat mendorong terwujudnya kreativitas individu diantaranya:

a. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik)

Menurut Roger (dalam Munandar, 2009) setiap individu memiliki

Page 8: berfikir kreatif.doc

kecenderungan atau dorongan dari dalam dirinya untuk

berkreativitas, mewujudkan potensi, mengungkapkan dan

mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya. Dorongan ini

merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu

membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya

dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers dalam

Munandar, 2009). Hal ini juga didukung oleh pendapat Munandar

(2009) yang menyatakan individu harus memiliki motivasi

intrinsik untuk melakukan sesuatu atas keinginan dari dirinya

sendiri, selain didukung oleh perhatian, dorongan, dan pelatihan

dari lingkungan.

Menurut Rogers (dalam Zulkarnain, 2002), kondisi internal (interal

press) yang dapat mendorong seseorang untuk berkreasi

diantaranya:

1) Keterbukaan terhadap pengalaman

Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima

segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan

menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, tanpa kekakuan

terhadap pengalaman-pengalaman tersebut dan keterbukaan

terhadap konsep secara utuh, kepercayaan, persepsi dan hipotesis.

Dengan

Universitas Sumatera Utara

demikian individu kreatif adalah individu yang mampu menerima

perbedaan.

2) Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan

pribadi seseorang (internal locus of evaluation)

Pada dasarnya penilaian terhadap produk ciptaan seseorang

Page 9: berfikir kreatif.doc

terutama ditentukan oleh diri sendiri, bukan karena kritik dan

pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup

dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang lain.

3) Kemampuan untuk bereksperimen atau “bermain” dengan

konsep-konsep.

Merupakan kemampuan untuk membentuk kombinasi dari hal-hal

yang sudah ada sebelumnya.

b. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)

·         Munandar (2009) mengemukakan bahwa lingkungan yang

dapat mempengaruhi kreativitas individu dapat berupa lingkungan

keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga

merupakan kekuatan yang penting dan merupakan sumber pertama

dan utama dalam pengembangan kreativitas individu. Pada

lingkungan sekolah, pendidikan di setiap jenjangnya mulai dari pra

sekolah hingga ke perguruan tinggi dapat berperan dalam

menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas individu. Pada

lingkungan masyarakat, kebudayaan-kebudayaan yang

berkembang dalam masyarakat juga turut mempengaruhi

kreativitas individu. Rogers Universitas Sumatera Utara

(dalam Munandar, 2009) menyatakan kondisi lingkungan yang

dapat mengembangkan kreativitas ditandai dengan adanya:

1) Keamanan psikologis

Keamanan psikologis dapat terbentuk melalui 3 proses yang saling

berhubungan, yaitu:

a) Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala

kelebihan dan keterbatasannya.

b) Mengusahakan suasana yang didalamnya tidak terdapat evaluasi

Page 10: berfikir kreatif.doc

eksternal (atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau mempunyai

efek mengancam.

c) Memberikan pengertian secara empatis, ikut menghayati

perasaan, pemikiran, tindakan individu, dan mampu melihat dari

sudut pandang mereka dan menerimanya.

2) Kebebasan psikologis

Lingkungan yang bebas secara psikologis, memberikan

kesempatan kepada individu untuk bebas mengekspresikan secara

simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya.

Munandar (dalam Zulkarnain, 2002) menyatakan faktor-faktor

yang mempengaruhi kreativitas dapat berupa kemampuan berpikir

dan sifat kepribadian yang berinteraksi dengan lingkungan tertentu.

Faktor kemampuan berpikir terdiri dari kecerdasan (inteligensi)

dan pemerkayaan bahan berpikir berupa pengalaman dan

ketrampilan. Faktor kepribadian terdiri dari ingin tahu, harga diri

dan Universitas Sumatera Utara

kepercayaan diri, sifat mandiri, berani mengambil resiko dan sifat

asertif (Kuwato, dalam Zulkarnain, 2002).

Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, terdapat

berbagai faktor lainnya yang dapat menyebabkan munculnya

variasi atau perbedaan kreativitas yang dimiliki individu, yang

menurut Hurlock (1993) yaitu:

a. Jenis kelamin

Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar daripada

anak perempuan, terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak.

Untuk sebagian besar hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan

terhadap anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki diberi

Page 11: berfikir kreatif.doc

kesempatan untuk mandiri, didesak oleh teman sebaya untuk lebih

mengambil resiko dan didorong oleh para orangtua dan guru untuk

lebih menunjukkan inisiatif dan orisinalitas.

b. Status sosial ekonomi

Anak dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi cenderung

lebih kreatif daripada anak yang berasal dari sosial ekonomi

kelompok yang lebih rendah. Lingkungan anak kelompok

sosioekonomi yang lebih tinggi memberi lebih banyak kesempatan

untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan

bagi kreativitas.

c. Urutan kelahiran

Anak dari berbagai urutan kelahiran menunjukkan tingkat

kreativitas yang berbeda. Perbedaan ini lebih menekankan

lingkungan daripada bawaan. Anak yang lahir di tengah, lahir

belakangan dan anak tunggal mungkin Universitas Sumatera Utara

memiliki kreativitas yang tinggi dari pada anak pertama.

Umumnya anak yang lahir pertama lebih ditekan untuk

menyesuaikan diri dengan harapan orangtua, tekanan ini lebih

mendorong anak untuk menjadi anak yang penurut daripada

pencipta.

d. Ukuran keluarga

Anak dari keluarga kecil bilamana kondisi lain sama cenderung

lebih kreatif daripada anak dari keluarga besar. Dalam keluarga

besar, cara mendidik anak yang otoriter dan kondisi sosioekonomi

kurang menguntungkan mungkin lebih mempengaruhi dan

menghalangi perkembangan kreativitas.

e. Lingkungan kota vs lingkungan pedesaan

Page 12: berfikir kreatif.doc

Anak dari lingkungan kota cenderung lebih kreatif daripada anak

lingkungan pedesaan.

f. Inteligensi

Setiap anak yang lebih pandai menunjukkan kreativitas yang lebih

besar daripada anak yang kurang pandai. Mereka mempunyai lebih

banyak gagasan baru untuk menangani suasana sosial dan mampu

merumuskan lebih banyak penyelesaian bagi konflik tersebut.

2.3 Teori kreativitas

Mackler dan Shontz (Semiawan, 1998: 92) mengemukakan bahwa

dalam studi kreativitas ada 6 (enam) teori pokok kreativitas, yaitu :

1.      Teori Psikoanalisis.

2.      Teori Assosiasionistik

3.      Teori Gestalt

4.      Teori Eksistensial

5.      Teori Interpersonal.

6.      Teori Trait

Sehubungan degan teori kreativitas di atas, Sunarti, dkk (2001: 31-

33) mengemukakan mengenai deskripsi singkat tentang teori

kreativitas tersebut yang antara lain sebagai berikut :

1.      Teori Psikoanalisis.

Teori psikoanalisis dikembangkan oleh Freud dengan konsep

sublimasi sebagai titik tolaknya. Kemampuan sublimasi

merupakan kemampuan merubah tujuan seksual asli menjadi

tujuan lain. Perbedaan individu dapat terjadi karena kekuatan

instink seksual dan kemampuan sublimasi tersebut. Menurut Freud

dalam upaya mengadaptasi kesukaran hidup terdapat tiga alat/cara

yang dapat ditempuh yaitu : (1) peralihan minat yang sangat kuat,

Page 13: berfikir kreatif.doc

(2) gratifikasi sunstantif, dan (3) substansi yang memabukkan.

Kreativitas dalam hal ini dipandang sebagai pengganti yaitu alat

yang dapat melepaskan diri dari kesukaran sehingga dapat

mencapai berbagai tingkat kepuasaan dalam waktu yang terbatas.

2.      Teori Assosiasionistik.

Teori assosiasionistik berkenaan dengan kreativitas yang

dipelopori oleh Ribot yang merupakan pelopor assosiasionist.

Assosiasionist menunjukkan pada pertautan dalam proses mental

sehingga suatu proses cenderung menimbulkan proses mental

lainnya. Menurut teori assosiasionistik, dalam proses berfikir

kreatif, berfikir analogis memainkan peranan penting.

3.      Teori Gestalt.

Teori gestalt memfokuskan perhatiannya terhadap proses

terjadinya persepsi dan pengertian pada manusia. Teori ini

mengemukakan bahwa pengalaman manusia berstruktur yang

terbentuk dalam suatu keseluruhan. Manusia mengamati stimulus

dalam keseluruhan yang terorganisir, bukan dalam bagian-bagian

yang terpisah.

4.      Teori Eksistensial.

Teori eksistensial menjelaskan bahwa pribadi kreatif dalam

momen-momen kreatifnya. Teori eksistensial tidak mencoba

mengurangi keseluruhan menjadi segmen-segmen dan menjelaskan

proses secara keseluruhan. Jika teori Gestalt memberikan konsep

kekuatan medan, struktur, gestalt dan vektor-vektor, maka teori

eksistensial hanya memberikan konsep encounter (pertemuan).

5.      Teori Interpersonal.

Teori interpersonal memandang kreativitas menekankan pada

Page 14: berfikir kreatif.doc

creator sebagai  innovator dan orang lain yang mengenal dan

mengakui kreasinya. Dengan kata lain teori ini memandang

penting arti nilai dalam karya kreatif, karena nilai

mengimplikasikan pengakuan dan kontrol sosial.

6.      Teori Trait.

Karakteristik pada individu yang dapat diteliti melalui suatu

pendekatan yang menekankan pada perbedaan individual. Guilford

menjelaskan bahwa trait utama pada manusia berkaitan dengan

kreativitas. Trait tersebut mencakup antara lain: sensitivitas

terhadap masalah, kelancaran berfikir, keluwesan berfikir,

orisanalitas berfikir, redefinisi dan elaborasi.

2.4 Tahapan proses berfikir kreatif

Menurut Cropley (1999), terdapat 3 tahapan perkembangan

kreativitas diantaranya:

a. Tahap prekonvensional (Preconventional phase)

Tahap ini terjadi pada usia 6–8 tahun. Pada tahap ini, individu

menunjukkan spontanitas dan emosional dalam menghasilkan

suatu karya, yang kemudian mengarah kepada hasil yang aestetik

dan menyenangkan. Individu menghasilkan sesuatu yang baru

tanpa memperhatikan aturan dan batasan dari luar.

b. Tahap konvensional (Conventional phase)

Tahap ini berlangsung pada usia 9–12 tahun. Pada tahap ini

kemampuan berpikir seseorang dibatasi oleh aturan-aturan yang

ada sehingga karya yang dihasilkan menjadi kaku. Selain itu, pada

tahap ini kemampuan kritis dan evaluatif juga berkembang.

c. Tahap poskonvensional (Postconventional phase)

Tahap ini berlangsung pada usia 12 tahun hingga dewasa. Pada

Page 15: berfikir kreatif.doc

tahap ini, individu sudah mampu menghasilkan karya-karya baru

yang telah disesuaikan dengan batasan-batasan eksternal dan nilai-

nilai konvensional yang ada di lingkungan.

Kreativitas dapat ditingkatkan dengan cara memahami bahwa

proses kreatif terdiri dari empat tahap yang masing-masing

membutuhkan kerja keras.

1. Persiapan : proses mengumpulkan informasi, menganalisa dan

mengeksplor solusi. Langkah ini mencakup persiapan akal untuk

siap berfikir kreatif, Pelatihan formal, pelatihan saat kerja,

pengalaman bekerja dan mengambil peluang belajar lainnya.

Pelatihan ini memberikan dasar cara membangun kreatifitas dan

inovasi.

2. Inkubasi : Alam bawah sadar memerlukan waktu untuk

merefleksi informasi yang dikumpulkan

3. Penerangan : inspirasi tidak datang saat seseorang sedang

memikirkan suatu masalah, melainkan ketika dia berada dalam

keadaan yang rileks. fase dalam proses kreatif ini terjadi selama

fase inkubasi ketika terobosan spontan menyebabkan seorang

tersebut mendapatkan suatu pencerahan

4. Verifikasi : Bagi wirausahawan, menguji ide memastikan

akurasi dan manfaatnya, dijalankan dengan melakukan percobaan,

menjalankan simulasi, menguji pemasaran produk atau jasa,

menetapkan program pemandu dalam skala kecil, membuat

prototype dan banyak kegiatan lainnya yang dirancang untuk

memverifikasi bahwa ide baru tersebut bisa diterapkan dengan

berhasil dan praktis.

Kendala yang Menghambat Kreativitas

Page 16: berfikir kreatif.doc

1. Berpikir negatif pada individu dan tim : fokus pada aspek

negatif dari suatu masalah daripada mencari peluang untuk

menemukan solusi

2. Takut akan kegagalan : sebuah rasa takut akan kegagalan dan

takut tampil bodoh di hadapan orang lain

3. Kurangnya waktu berpikir yang berkualitas dan pengalaman

yang menarik : stress dapat mempersulit untuk dapat berfikir

objektif dan menghambat proses berfikir yang alami

4. Banyaknya aturan dan peraturan, kurangnya kebebasan untuk

berkembang : terlalu banyak peraturan dapat mendorong

kemalasan seseorang. Seseorang perlu kebebasan untuk dapat

berpikir kreatif dan mengembangkan kreativitasnya..

5. Membuat asumsi yang belum tentu benar : kegagalan dalam

mengidentifikasi asumsi yang anda buat akan menghambat proses

berkembangnya ide baru. Jadi tidak seharusnya kita terlalu banyak

berasumsi, karena asumsi tersebut belum tentu benar.

6. Terlalu banyak logika: terlalu banyak menggunakan logika

diluar imajinasi, intuisi, dan sintesis dari proses berpikir

7. Berpikir tidak kreatif : rintangan yang terbesar adalah ketika

anda berpikir bahwa anda tidak kreatif

Orang yang tidak kreatif memiliki ciri-ciri : Tidak dapat berpikir

positif terhadap suatu permasalahan Terlalu sibuk dan stress untuk

dapat berpikir secara objektif Sangat kritis terhadap diri sendiri

Takut untuk menggunakan ide baru Takut terlihat bodoh dihadapan

orang lain rentan untuk menerapkan logika sebagai resor pertama

dan terakhir ragu bahwa banyak orang yang mampu menjadi

kreatif tidak mampu berpikir secara lateral tidak terinspirasi

Page 17: berfikir kreatif.doc

walaupun dihadapkan dengan ide baru

Di sisi lain kreatifitas dalam diri seseorang dapat didorong dengan

mengeksplor kualitas dan karakteristik dari orang lain yang

berpikir kreatif dan aktivitas juga tahap-tahap yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan proses berpikir kreatif.

Mengembangkan Kreativitas

Agar seseorang menjadi kreatif dapat melakukan langkah-

langkah :

1. Berpikir diluar kerangka masalah

Dapat bersifat terbuka terhadap observasi dan pemikiran baru,

walaupun terlihat aneh pada awalnya. Kita cenderung untuk

melihat apa yang kita harapkan, tapi jika kita mau membuka

pikiran kita diatas batas wajar kita akan menjadi lebih jeli, objektif,

dan kreatif dalam pikiran kita. Dapat mempertimbangkan titik awal

dan perspektif ketika mencari solusi dapat sangat mengispirasi.

Pendekatan masalah dari sudut pandang yang berbeda

dapat mendorong munculnya ide baru. Berpikir kreatif dapat

menjadi sebuah petualangan baru yang menimbulkan sebuah

pengalaman yang sangat berharga.

2. Mengenali kapan asumsi harus dibuat dan saat tidak boleh

menggunakan asumsi

Jangan menganggap semua yang kita asumsikan adalah benar.

Jangan mengedepankan persepsi atau ide-ide yang dimiliki

sebelum mendapatkan pengetahuan yang sebenarnya. Asumsi dan

persepsi seringkali tidak beralasan dan dapat menyesatkan, serta

hambatan yang besar untuk dapat berpikir kreatif.

3. Berpikir picik dan memperluas bidang visi (untuk menggambar

Page 18: berfikir kreatif.doc

pada pengalaman lainnya individu dan bisnis).

Sangat mudah jika hanya berpikir dalam sebuah ruang lingkup

ketika Anda dihadapkan dengan suatu masalah, tetapi jika Anda

memperluas parameter Anda, jawaban yang muncul mungkin lebih

dekat dari yang Anda pikirkan. Teknologi dan praktik di industri

selain diri sendiri mungkin memicu ide, yang mengarah kepada

solusi. Pengalaman dapat memperluas wawasan Anda dan

membuka segala macam jalan baru untuk berpikir

4. Mengembangkan dan menyesuaikan ide-ide lebih dari satu

sumber

Sebagai manusia kita tidak bisa membuat sesuatu asumsi atau

keputusan dari ketiadaan, pikiran kita membutuhkan sesuatu bahan

atau modal untuk bekerja, jadi kita menggabungkan ide dan unsur-

unsur yang sudah ada untuk menciptakan ide-ide dan produk baru.

Pemikiran yang kreatif dapat melihat kemungkinan, dan hubungan

antara berbagai ide yang tidak terpikirkan sebelumnya.

5. Practice Serendipity (menemukan suatu keterangan yang

bernilai secara tidak sengaja pada saat mencari sesuatu yang lain) –

memiliki rentang perhatian yang luas dan berbagai kepentingan

adalah penting.

Ketika kita terlibat dalam suatu proses pemecahan masalah kita

cenderung fokus hanya kepada masalah tersebut tapi kita harus

selalu terbuka dan menyadari hal-hal yang datang tak terduga. Apa

yang mungkin tampak tidak relevan pada awalnya kemudian bisa

menjadi sesuatu yang signifikan jika kita berpikir secara kreatif.

Hal ini mungkin akan memakan waktu, yang membuat pemikir

kreatif harus mempertahankan banyak informasi dan pengalaman

Page 19: berfikir kreatif.doc

sebanyak mungkin. Pengalaman ini yang mungkin menjadi

pemicu untuk berfikir kreatif yang mungkin menjadi satu-satunya

yang dapat memecahkan permasalahan yang sulit.

6. “Teknologi Mentransfer” dari suatu bidang ke bidang lainnya

Menjaga pikiran yang terbuka ketika dihadapkan dengan suatu

masalah dan melihat di luar situasi kalian sendiri. Seringkali

departemen lain, organisasi serta industri bisa memberikan

inspirasi untuk mengembangkan gagasan untuk mengatasi

tantangan. Para pemikir kreatif paling berhasil memiliki

pengetahuan tentang lebih dari satu bidang dan sering membuat

nama mereka muncul di beberapa bidang berbeda dari yang

mereka kuasai.

7. Menjadi terbuka dan siap menggunakan peluang atau hal-hal tak

terduga dan peristiwa yang berguna.

Memiliki fokus perhatian yang luas dan mengembangkan kekuatan

pengalaman untuk memanfaatkan kesempatan yang Anda temui

dalam hidup Anda. Menggunakan pengalaman Anda untuk

menafsirkan hal-hal ini sebagai sesuatu yang berguna tanpa

prasangka. Anda mungkin harus menginvestasikan banyak waktu

membuka diri untuk pengalaman tetapi mereka akan memberikan

Anda dasar referensi yang baik untuk kreativitas dimasa depan.

8. Menggali proses pemikiran dan elemen utama pikiran di tempat

bekerja dalam menganalisa, menilai, dan melakukan sintesa

Berpikir kreatif tidak bisa dibagi ke dalam sebuah proses maupun

sistem tertentu. Sifat dari kreativitas bisa diartikan merupakan

proses yang teratur. Namun, biasanya diawali dengan melakukan

analisis sebuah masalah kemudian memainkannya dengan

Page 20: berfikir kreatif.doc

melakukan restrukturisasi. (bersintesa). Selanjutnya kita

mengaturnya dengan menggunakan imajinasi kita dan menilai

pemikiran yang kita hubungkan menjadi sebuah solusi yang

memungkinkan.

9. Menggunakanya kedalam pikiran bawah sadar

Tidur merupakan salah satu cara untuk memungkinkan adanya ide-

ide yang akan dihasilkan. Bermimpi membuat anda merasa bebas

total dan tidak dirasakan pada saat keadaan normal. Meskipun hal

in tidak memberikan jawaban yang tepat tetapi bisa untuk

mengarahkan pikiran terjaga Anda ke arah yang benar. Anda harus

mencatat mimpi Anda segera setelah Anda bangun sehingga

mereka tidak hilang. Otak mampu

menganalisis informasi yang mungkin anda sendiri tidak

menyadarinya. Dengan mematikan pikiran sadar Anda, Anda

membiarkan pikiran Anda yang mendalam untuk mulai

menganalisa, menilai, dan mensintesis pengetahuan di hati anda.

Anda tidak dapat mengontrol jenis inspirasi tetapi Anda harus tetap

waspada dan penuh harap, agar anda dapat mengetahui ketika ia

menampakkan dirinya. 10. Mencatat ide-ide atau pikiran yang

telah ditemukan Memiliki notebook adalah cara yang baik sebagai

bahan rekaman untuk penggunaan masa depan Anda. Buatlah

catatan dari percakapan (nyata atau dari TV atau radio), kutipan

dari artikel atau buku dan pengamatan atau pikiran. Naluri Anda

akan memberitahu Anda apa yang mungkin relevan untuk

pemecahan masalah masa depan dan berpikir kreatif . Tidak perlu

terlalu sistematis seperti ketika Anda melihat kembali melalui

catatan Anda, Anda akan membuat hubungan di antara point yang

Page 21: berfikir kreatif.doc

tidak terlihat.

11. Menggunakan analogi ( untuk meningkatkan pemikiran

imajinatif ).

Alam memiliki banyak jawaban untuk masalah kita. Kami

memiliki tantangan mewujudkan mereka dan menerapkan apa

yang kita temukan dengan situasi pribadi kita. Model-model lain

dapat ditemukan dalam produk yang ada dan organisasi tetapi kita

harus sadar untuk tidak menyalin langsung karena hal ini dapat

menyebabkan lebih banyak masalah. Kita harus tetap berpikiran

terbuka dan sangat jeli ketika melihat lingkungan kita dan

menggunakan apa yang kita lihat untuk keuntungan kita.

12. Cobalah untuk kadang-kadang membuat keanehan untuk

memicu ide-ide baru

Berpikir kreatif adalah mencari sesuatu yang baru. Kadang-kadang

sesuatu yang baru dapat ditemukan dalam keanehan. Dengan

membuat keanehan Anda mulai melihat secara berbeda dan ini

dapat menyebabkan banyak pikiran kreatif dan juga sebaliknya.

Dengan menjadi lebih akrab terhadap keanehan akan membuat

anda untuk menjelajahi jalan baru yang mungkin anda tidak

menyadari keberadaannya. Kedua proses ini dapat menyebabkan

pemikir kreatif untuk ide-ide baru.

2.5 Kreativitas dalam prespektif Al Quran

Belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku yang relatif tetap,

yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Banyak hal melibatkan

pemecahan masalah dan kreativitas. Akan tetapi kedua proses

tersebut berbeda dalam proses berfikirnya. Pemecahan masalah

melibatkan pemikiran konvergen yaitu berorientasi pada satu

Page 22: berfikir kreatif.doc

jawaban yang baik dan benar. Sedangkan kreativitas melibatkan

pemikiran divergen yaitu proses berfikir yang berorientasi pada

penemuan jawaban atau mempunyai alternatif jawaban yang

banyak. Belajar kreatif berhubungan erat dengan penghayatan

terhadap pengalaman belajar yang sangat menyenangkan yang

dijalani melalui tahapan-tahapan kreativitas. Berikut ini adalah

model Treffinger untuk belajar kreatif, yaitu: Model Treffinger

untuk belajar kreatif Model Treffinger untuk belajar kreatif

menggambarkan susunan tiga tingkat yang dimulai dengan unsur-

unsur dasar dan menanjak ke fungsi-fungsi berfikir kreatif yang

lebih majemuk, yaitu:

a. Tingkat I Basic Tools Pada tingkat ini meliputi keterampilan

berfikir divergen dan teknik-teknik kreatif. Keterampilan dan

teknik-teknik ini mengembangkan kelancaran dan kelenturan

berfikir serta kesediaan mengungkapkan pemikiran kreatif kepada

orang lain.

b. Tingkat II Practice with Process Pada tingkat ini memberi

kesempatan kepada para siswa untuk menerapkan keterampilan

yang dipelajari pada tingkat I dalam situasi praktis. Untuk tujuan

ini digunakan strategi bermain peran, simulasi dan studi kasus.

Kemahiran dalam berfikir kreatif menuntut siswa memiliki

keterampilan untuk melakukan fungsi-fungsi seperti analisis,

evaluasi, imajinasi dan fantasi.

c. Tingkat III Working with Real Problems Pada tingkat ini siswa

menerapkan keterampilan yang dipelajarinya pada dua tingkat

pertama terhadap dunia nyata. Siswa tidak hanya belajar

keterampilan berfikir kreatif tetapi juga bagaimana menggunakan

Page 23: berfikir kreatif.doc

informasi ini dalam kehidupan. Dari uraian diatas maka yang

dimaksud model pembelajaran kreatif adalah suatu pola

pendekatan yang digunakan untuk menciptakan iklim belajar dan

pembelajaran yang mendukung bagi berkembangnya kreativitas

siswa. Dengan melibatkan keterampilan kognitif maupun afektif

pada setiap tingkat dari model ini, Treffinger menunjukkan saling

berhubungan dan ketergantungan antara keduanya dalam

mendorong belajar kreatif.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir dimana seseorang

mencoba menemukan hubungan-hubungan baru untuk

memperoleh jawaban baru terhadap masalah. Dalam berpikir

kreatif, seseorang dituntut untuk dapat memperoleh lebih dari satu

jawaban terhadap suatu persoalan dan untuk itu maka diperlukan

imajinasi. Adapun berpikir analitis adalah berpikir yang sebaliknya

menggunakan suatu pendekatan logis menuju ke jawaban tunggal.

Sebenarnya dalam menghadapi masalah kita membutuhkan kedua

jenis berpikir tersebut, yaitu berpikir logis-analitis dan berpikir

kreatif. Berpikir logis-analitis sering disebut dengan berpikir

konvergen, karena cara berpikir ini cenderung menyempit dan

menuju ke jawaban tunggal.

Sementara itu berpikir kreatif sering disebut sebagai berpikir

divergen, karena disini pikiran didorong untuk menyebar jauh dan

meluas dalam mencari ide-ide baru. Dalam berpikir kreatif proses

Page 24: berfikir kreatif.doc

yang terjadi ternyata melalui beberapa tahapan tertentu. Suatu ide

tidak dapat dengan tiba-tiba muncul di dalam benak kita. Ide-ide

terjadi setelah berbagai macam simbol diolah di alam bawah sadar

kita. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam terjadinya berpikir

kreatif, mau tidak mau akan melewati beberapa tahap.

Kreativitas disamping bermanfaat untuk pengembangan diri juga

merupakan kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri)

sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia.

Kreativitas adalah suatu proses merasakan dan mengamati adanya

masalah, membuat dugaan tentang kekurangan, menilai dan

menguji dugaan hipotesis kemudian mengubahnya dan mengujinya

lagi sampai pada akhirnya memperoleh hasilnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sunaryo. 2002. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Semiawan R. Conny. 1998. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu.  Bandung: Remaja

Rosda Karya

Sunarti, Kustiah, dkk. 2001. Psikologi Perkembangan II. Makassar: FIP UNM

Adair, John. Adair on Creativity and Innovation. 2004. London : thorogood publising

Ltd

Mangunhardjono, AM. 1986. Mengembangkan kreativitas. Yogyakarta: Kanisius.

Mudjiran, Dkk. 2007.

Buku Ajar; Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press.

Utami Munandar. 2004. Perkembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Abdul Rahman Shaleh, Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar dalam

Perspektif Islam. Kencana. Jakarta : 2004.

Asiah, N. Urgensi Pendidikan Islam dalam Pemberdayaan Masyarakat. KOMUNITAS:

Page 25: berfikir kreatif.doc

Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam. No. 2, Volume III : 2007.

Hariwijaya. How to Success; Strategi Mengembangkan Diri Untuk Meraih Kesusksesan.

Tugupublisher. Yogyakarta: 2009.

Jeanne Ellis Ormrod. Psikologi Pendidikan (Membantu Siswa Tumbuh dan

Berkembang). Erlangga. Jakarta : 2010.

Muhammad Utsman Najati. Al-Qur’an dan Ilmu Jiwa. Mustaqiim. Kairo : 2000.

Psikologi dalam Tinjauan Hadits Nabi. Mustaqiim. Kairo : 2000.

Muhibbin Syah, M. Ed. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Remaja

Rosdakarya. Bandung : 2004.

Nashori, F. & Mucharram, R.D. 2002. Mengembangkan Kreativitas: Perspektif Psikologi

Islam. Menara Kudus. Yogyakarta : 2002.

Mustaqim, Abdul Wahab. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta : 2010. Saifullah.

Mencerdaskan Anak. Lintas Media. Jombang : 2004.

Suharnan. Psikologi Kognitif. Srikandi. Surabaya : 2005. Syaiful Bahri Djamarah.

Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta : 2002. Utami Munandar, S.C. Mengembangkan

bakat dan kreativitas anak sekolah. Gramedia Widyatama. Jakarta : 1999.

Utami Munandar, S.C. Mengembangkan Inisatif dan Kreativitas Anak. Jurnal Pemikiran

dan Penelitian Psikologi PSIKOLOGIKA, No. 2, Volume II : 1997.

Sobur, A. Psikologi Umum.Bandung: CV Pustaka setia.2003

Sumanto, M. Paikologi Umum. Jakarta: PT Buku seru. 2014