Top Banner

of 23

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Besaran dan PengukuranStandar Kompetensi : Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar : 1. Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) 2. Melakukan penjumlahan vektor

Pengukuran Besaran FisikaPengukuran panjang dengan : MistarAda dua macam skala pada mistar, yaitu milimeter (mm) untuk mistar kecil dan sentimeter (cm) untuk mistar ukuran 1 meter.

Gambar 1. Mistar skala terkecil mm

Gambar 2. rolmeter

Keteletian pengukuran mistar :Ketidakpastian pengukuran menggunakan mistar mm adalah 0,5 mm, diperoleh dari setengah skala terkecil pada mistar, yaitu 1 mm.Contoh pengukuran dengan mistar mm:

Hasil pengukuran = 2 cm + 1 mm + angka taksiran = 2 cm + 1 mm + 0,5 mm = 2 cm + 0,1 cm + 0,05 cm = 2,15 cm

Contoh pengukuran dengan mistar mm:

Hasil pengukuran = 17 cm + 4 mm + angka taksiran = 17 cm + 4 mm + 0,3 mm = 17 cm + 0,4 cm + 0,03 cm = 17,43 cm

Contoh pengukuran dengan mistar mm:

Hasil pengukuran = 24 cm + 9 mm + angka taksiran = 24 cm + 9 mm + 0,2 mm = 24 cm + 0,9 cm + 0,02 cm = 24,92 cm

Pengukuran panjang dengan : Jangka SorongJangka sorong mempunyai dua bagian penting, yaitu: 1. rahang tetap, mempunyai skala utama (dalam cm) 2. rahang geser, mempunyai skala nonius (dalam mm)

Gambar 3. Jangka sorong

Keteletian pengukuran jangka sorongAlat ukur jangka sorong memiliki bermacam-macam ketelitian. Ada jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm, 0,05 mm, dan 0,02 mm. Ketidakpastian jangka sorong adalah dari skala terkecilnya, untuk jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm maka ketidakpastiannya adalah 0,05 mm

Gambar 4. Jangka sorong dengan tingkat ketelitian 0,02 mm

Contoh Cara membaca jangka sorong:Perhatikan gambar skala pengukuran jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm (0,01 cm) terhadap diameter suatu pipa logam berikut!

hasil pengukuran = Skala utama + Skala Nonius = 8,1 cm + (2 x 0,01) cm = 8,1 cm + 0,02 cm = 8,12 cm

Contoh Cara membaca jangka sorong:Perhatikan gambar skala pengukuran jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm (0,01 cm) terhadap diameter suatu pipa logam berikut!

hasil pengukuran = Skala utama + Skala Nonius = 8,1 cm + (2 x 0,01) cm = 8,1 cm + 0,02 cm = 8,12 cm

Contoh Cara membaca jangka sorong:Lihat gambar skala pengukuran dengan jangka sorong dengan tingkat ketelitian 0,1 mm

hasil pengukuran = Skala utama + Skala Nonius = 3,1 cm + (9 x 0,01) cm = 3,1 cm + 0,09 cm = 3,19 cm

Pengukuran panjang dengan :

Mikrometer Sekrup

Skala utama tertera pada selubung dan skala nonius tertera pada selubung luar. Jika selubung luar Anda putar lengkap 1 kali maka rahang geser dan juga selubung luar maju atau mundur 0,5 mm. Karena selubung luar memiliki 50 skala, maka 1 skala pada selubung luar sama dengan jarak maju atau mundur rahang geser sejauh 0,5 mm/50 = 0,01 mm. Jadi skala terkecil mikrometer sekrup adalah 0,01 mm atau 0,001 cm.

Ketelitian/ketidakpastian mikrometer sekrup adalah dari skala terkecil, untuk skala terkecil 0,01 mm, maka ketidakpastiannya adalah 0,005 mm

Contoh Cara membaca Mikrometer Sekrup:Cara membaca pengukuran panjang dengan mikrometer sekrup dengan skala terkecil 0,01 mm:

Hasil Pengukuran = Skala Utama + Skala Putar = 7,0 mm + (16 x 0,01) mm = 7, 0 mm + 0,16 mm = 7,16 mm

Mikrometer sekrup skala terkecil 0,01 mm:

Hasil Pengukuran = Skala Utama + Skala Putar = 4,5 mm + (16 x 0,01) mm = 4,5 mm + 0,16 mm = 4,66 mm

Mikrometer sekrup skala terkecil 0,01 mm:

Hasil Pengukuran = Skala Utama + Skala Putar = 4,0 mm + (26 x 0,01) mm = 4,0 mm + 0,26 mm = 4,26 mm

Melakukan Penjumlahan Vektor

Perhatikan gerak benda berikut

V2

V1Tikus mula-mula bergerak ditunjukkan oleh vektor mulaperpindahan V1 kemudian berbelok ditunjukkan oleh vektor perpindahan V2Bagaimana mendapatkan perpindahan totalnya?

1/17/2012 1/17/2012

Fisika

Rela Berbagai, Ikhlas Memberi

17 17

Langkah-langkah1. Gambarkan vektor pertama (V1) 2. Gambarkan vektor kedua (V2) diujung vektor pertama (V1) 3. Tarik vektor resultan R dari pangkal V1 hingga ujung V2

V2 R

V11/17/2012 1/17/2012

Fisika

Rela Berbagai, Ikhlas Memberi

18 18

Contoh: Penjumlahan 3 Vektor dengan Metode PoligonA A+B+C ? A B

C B C

-B C A

-A+B-C=?

R A+(-B)+C ?

Penjumlahan Vektor dengan Metode JajargenjangAA

-AB

A+B=?

B-A

B

-A+B ?

PENJUMLAHAN VEKTOR METODE JAJARGENJANGA

B B A+B=?

-A+B ?

-A

Penjumlahan Vektor dengan Metode PoligonA A+B+C ? A B

C C -B A B C

A+(-B)+C ?

-A+B-C=?

Latihan: Diberikan vektor seperti pada gambar di bawah ini. A 4 cm 3 cm B C

Lukislah hasil penjumlahan vektor-vektor di atas dengan dua metode (poligon dan jajargenjang) a. A + B b. A + C c. A + B + C