Top Banner
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ROODEBRUG DI SURABAYA Oleh: Arizal Monticelli Kadarsan (070810096) [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran suatu perusahaan, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif. Bagi sebuah perusahaan komunikasi pemasaran merupakan suatu hal yang penting karena bertujuan untuk mengkomunikasikan produk perusahaan baik yang bersifat barang maupun jasa. Komunikasi pemasaran juga merupakan aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dengan menggunakan teori komunikasi pemasaran, integrated marketing communication, promotional tools. Hasil dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa Roodebrug telah memasukkan relationship marketing ke dalam strategi komunikasi pemasaran. Dengan adanya relationship marketing “Roodebrug” dapat melakukan kegiatan promosi dengan biaya yang rendah. Keys words: strategi komunikasi pemasaran, Roodebrug, PENDAHULUAN Kegiatan promosi wajib dilakukan sebuah perusahaan selain dari sekedar pengembangan produk yang baik, penetapan harga dan ketersediaan bagi konsumen, perusahaan harus juga berkomunikasi dengan konsumen (Machfoedz, 2010, p.1). Komunikasi dengan konsumen dilakukan dengan strategi komunikasi pemasaran atau promosi dengan menggunakan alat-alat promosi. karena “Roodebrug” baru berdiri yaitu pada tahun 2010 dan masih dapat bertahan hingga sekarang. Menurut Ady Setyawan (pemilik dari “Roodebrug”) “Roodebrug” merupakan satu-satunya toko yang menjual dan juga membuat barang-barang yang berkaitan dengan sejarah di Surabaya.
22

ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

Dec 31, 2022

Download

Documents

Denny Helard
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ROODEBRUG DI SURABAYA

Oleh: Arizal Monticelli Kadarsan (070810096)

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategikomunikasi pemasaran suatu perusahaan, khususnya perusahaan yangbergerak di bidang industri kreatif. Bagi sebuah perusahaankomunikasi pemasaran merupakan suatu hal yang penting karenabertujuan untuk mengkomunikasikan produk perusahaan baik yangbersifat barang maupun jasa. Komunikasi pemasaran juga merupakanaspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentusuksesnya pemasaran. Dengan menggunakan teori komunikasipemasaran, integrated marketing communication, promotional tools. Hasildalam penelitian ini memperlihatkan bahwa Roodebrug telahmemasukkan relationship marketing ke dalam strategi komunikasipemasaran. Dengan adanya relationship marketing “Roodebrug” dapatmelakukan kegiatan promosi dengan biaya yang rendah.Keys words: strategi komunikasi pemasaran, Roodebrug,

PENDAHULUAN

Kegiatan promosi wajib dilakukan sebuah perusahaan selain

dari sekedar pengembangan produk yang baik, penetapan harga dan

ketersediaan bagi konsumen, perusahaan harus juga berkomunikasi

dengan konsumen (Machfoedz, 2010, p.1). Komunikasi dengan

konsumen dilakukan dengan strategi komunikasi pemasaran atau

promosi dengan menggunakan alat-alat promosi. karena “Roodebrug”

baru berdiri yaitu pada tahun 2010 dan masih dapat bertahan

hingga sekarang. Menurut Ady Setyawan (pemilik dari “Roodebrug”)

“Roodebrug” merupakan satu-satunya toko yang menjual dan juga

membuat barang-barang yang berkaitan dengan sejarah di Surabaya.

Page 2: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

Dalam hal ini barang seperti baju jaman kemerdekaan dan juga

senjata-senjata replika yang digunakan waktu jaman kemerdekaan

melawan penjajah. “Roodebrug” juga telah membuka outlet lagi di

daerah Jalan Darmo, Surabaya, dan bekerja sama dengan salah satu

café heritage.

“Roodebrug” mengalami peningkatan, yang dapat dilihat dari

pertambahan jumlah anggota dalam salah satu akun social media yang

dimiliki oleh “Roodebrug” yaitu “Facebook” “Roodebrug”. Pada

bulan November 2010 sampai Oktober 2011 jumlah anggotanya sudah

mencapai 800 orang (“Bangkitkan Memori Kehebatan Kota Pahlawan”

Surabaya Post Online 23 Oktober 2011). Selanjutnya pada November

2011 tercatat 1.636 anggota yang jumlahnya menjadi 2 kali lipat

dari sebelumnya. Sedangkan di bulan Agustus 2012 sudah mencapai

2,642 anggota.

Tingkat kepopuleran website “Roodebrug” telah mengalami

peningkatan yang cukup signifikan dari awal dibuatnya website

“Roodebrug”. kepopuleran website “Roodebrug” meningkat dan masuk

kedalam 10 juta website terpopuler di dunia atau lebih tepatnya

menduduki peringkat ke-4.559.067 dari seluruh website di dunia

(sumber: www.statshow.com, diakses tanggal 12 September 2012).

Tiga bulan terakhir tepatnya pada bulan Juni–September 2012,

kunjungan terhadap website “Roodeburg” meningkat sebesar 50

persen. Website ini cukup signifikan peningkatannya dalam 3 bulan

terakhir tersebut. Tingkat kepopuleran yang meningkat

mengidentifikasikan bahwa website “Roodebrug” makin sering dibuka

oleh masyarakat sehingga menaikkan tingkat kepopuleran website

Page 3: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

”Roodebrug”. Sejalan dengan data yang ada, dapat dilihat bahwa

“Roodebrug” makin banyak dikenal oleh masyarakat.

Terence A. Shimp juga menuturkan bagaimana pentingnya

komunikasi pemasaran: komunikasi pemasaran juga merupakan aspek

penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya

pemasaran. Dalam dekade terakhir ini komponen komunikasi

pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting dan

diklaim bahwa pemasaran di era 1990-an tidak dapat dipisahkan

dari komunikasi (Shimp,2003,p.4).

Berdasarkan definisi tersebut, Shimp menjelaskan bahwa

komunikasi dan pemasaran merupakan kesatuan dan tidak dapat

dipisahkan lagi dalam sebuah kegiatan pemasaran, dan merupakan

aspek penting dalam penentu suksesnya pemasaran. Karena itulah

sebuah perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasaran juga

melakukan sebuah kegiatan komunikasi pemasaran agar tujuan mereka

tercapai.

Melakukan kegiatan komunikasi pemasaran, terdapat enam alat

yang disebut promotional tools. Promotional tools terdiri dari penjualan

perorangan (Personal Selling), Iklan (Advertising), Promosi Penjualan

(Sales Promotion), Pemasaran Internet (Internet Marketing), Publisitas

(Publicity/Public Relation), dan Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

(Belch, 2004, p.16). Menggunakan keenam alat promosi ini sebuah

perusahaan mengaplikasikannya untuk mengkomunikasikan perusahaan

tersebut atau produk dari perusahaan tersebut kepada masyarakat.

Pengaplikasian alat komunikasi pemasaran dalam sebuah perusahaan,

menggunakan Integrated Marketing Communication (IMC). IMC merupakan

Page 4: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

perpaduan antar alat-alat komunikasi pemasaran agar kekuatan dari

sebuah kegiatan promosi dapat menghasilkan komunikasi yang

maksimal dan sebuah konsistensi dari sebuah kegiatan promosi (“the

American Association of Advertising Agency”, Belch,2004,p.9).

Penelitian dengan topik mengenai komunikasi pemasaran ini

dianggap menarik untuk diteliti karena promosi merupakan kunci

kesuksesan bagi pemasar. Penelitian ini akan menjawab pertanyaan

bagaimanakah strategi komunikasi pemasaran “Roodebrug” di

Surabaya?

Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan elemen penting dalam

berjalannya suatu perusahaan. Hal ini seperti yang sebutkan oleh

Kotler dan Keller (2007) bahwa komunikasi pemasaran adalah sarana

yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan,

membujuk dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung

tentang produk dan merek yang maraca jual. Menurut Sulaksana

komunikasi pemasaran ialah mengkomunikasikan produk atau

perusahaan kepada pasar sasaran dengan memberikan informasi apa

yang hendak ditawarkan inilah yang disebut dengan komunikasi

pemasaran (Sulaksana, 2003, p.23). Sedangkan menurut Nickles

(Dharmmesta, 1990: 56), komunikasi pemasaran merupakan kegiatan

komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual yang sangat

membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran, serta

mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara

menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.

Page 5: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

Sehingga, komunikasi pemasaran memiliki peranan sangat vital

dalam memfasilitasi hubungan yang saling menguntungkan antara

perusahaan dan konsumen, karena komunikasi pemasaran mendorong

konsumen untuk melakukan pembelian yang menguntungkan bagi

pemasaran dan kepuasan bagi konsumen

Promotional Tools

Promosi di defenisikan sebagai sebuah koordinasi semua

koordinasi semua usaha penjualan untuk membentuk saluran

komunikasi dan persuasi atau ajakaan untuk menjual barang dan

jasa atau mempromosikan sebuah ide (Belch, 2004, p.16). Belch

juga menjelaskan bahwa alat dasar yang digunakan untuk

melaksanakan mengkomunikasikan tujuan dari perusahaan adalah

promotional mix. (Belch, 2004, p.16)

Element Promotional tools menurut Belch (2004,p.16)

1. Advertising

2. Sales Promotion

3. Public Relation

4. Personal Selling

5. Direct Marketing

6. Internet / interactive marketing

Relationship Marketing

Relationshi Marketing adalah pendekatan pemasaran pada

pelanggannya yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang

perusahaan dan kepuasan maksimum pelanggan. Hal ini perlu

dilakukan karena Pelanggan yang baik merupakan suatu asset dimana

Page 6: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

bila ditanggani dan dilayani dengan baik akan memberikan

pendapatan dan pertumbuhan jangka panjang bagi suatu badan usaha.

Relationship Marketing juga dapat diartikan sebagai suatu

praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan

pihak-pihak kunci meliputi pelanggan, pemasik dan penyalur guna

mempertahankan preferensi dan bisnis dalam jangka panjang

(Kotler, 1997, p.11)

Kotler (2003, p.172) mengungkapkan karakteristik utama dari

relationship marketing ialah memfokuskan diri pada para partner dan

konsumen (bukannya pada produk-produk yang dihasilkan

perusahaan). Memberikan penekanan terhadap bertahannya dan

pertumbuhan konsumen daripada perolehan konsumen baru.

Mengandalkan lebih banyak mendengarkan dan belajar dibanding

berbicara dengan konsumen.

Apabila sebuah perusahaan dapat mengkombinasikan kemampuan

untuk merespon dan menyediakan permintaan pelanggan dengan baik,

serta juga melakukan hubungan yang lebih intensif dengan

pelanggan melalui peningkatan kualitas layanan pelanggan sesuai

dengan permintaan pelanggan maka perusahaan tersebut dapat

mempertahankan pelanggannnya untuk jangka panjang. Maka program

relationship marketing terdiri dari (Winer, 2004, p. 396)

1. Customer Service

2. Loyalty Program

3. Community Building

PEMBAHASAN

Page 7: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

Penerapan Strategi Komunikasi Pemasaran Roodebrug

“Roodebrug” telah menerapkan strategi komunikasi pemasaran

dalam kegiatan pemasarannya pada tahun 2010. “Roodebrug”

menawarkan hal yang baru kepada masyarakat yaitu dengan menjual

produk dan jasa yang berhubungan dengan sejarah perjuangan

kemerdekaan Indonesia di Surabaya. Hal ini juga diungkapkan oleh

Ady Setyawan, pemilik dan pendiri “Roodebrug”, yakni :“iya mas, “Roodebrug” ini memang toko pertama yangmenjual produk atau jasa yang berhubungan dengan sejarahperjuangan kemerdekaan di Surabaya, karena kita inginmembuat masyarakat Surabaya sendiri mengetahui danmencintai sejarah kotanya”(Ady Setyawan)

Barunya jenis produk dan jasa yang ditawarkan “Roodebrug”

dapat menjadi sebuah keuntungan bagi “Roodebrug”. Keuntungannya

ialah karena “Roodebrug” menawarkan produk dan jasa yang berbeda

dengan perusahaan serupa sehingga hal tersebut dapat menjadi

nilai lebih mereka dengan perusahaan lain yang bergerak di

industri serupa.

Berdasar keunikan yang dimiliki, “Roodebrug” juga

mendapatkan sebuah keuntungan dalam hal promosi. “Roodeburg”

memiliki nilai jual berita yang besar di mata media. Selain itu

melalui hal baru yang ditawarkan, “Roodebrug” dapat dengan mudah

menjaring konsumen yang selama ini memiliki minat pada sejarah

perjuangan di kota Surabaya namun tidak dapat tersalurkan karena

tidak ada wadah yang dapat memenuhi minat mereka. Sehingga pada

akhirnya “Roodebrug” menjadi sebuah komunitas pecinta sejarah

yang telah memiliki anggota sampai 2.642 pada bulan Agustus 2012.

Page 8: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

Berdasar keunikannya pula “Roodebrug” tidak mengeluarkan

dana besar dalam melakukan kegiatan promosinya. Hal ini di

ungkapkan oleh Ady Setyawan, yakni :“kami gak mau mas mengeluarkan dana untuk promosi,walaupunpernah beberapa kali waktu membuat flyer kena Rp. 400.000dan juga waktu membuat film pertama kali. Tapi akhirnyamereka yang mencari kita karena dengan adanya kegiatankomunitas yang kita adakan media akhirnya yang meliputkita mas. Terus apabila ada event di Surabaya sepertiwaktu di Gramedia Expo event yang di buat hmmm (berfikirsejenak) saya lupa mas nama yang buat, hehehe... merekayang mengundang kita untuk membuka stand disana tanpaditarik biaya sedikitpun, tapi kami menjanjikan bahwaacara tersebut akan ramai diliput media dan jugadidatangi pengunjung karena anggota komunitas kita akanberpakaian semenarik mungkin” (Ady Setyawan)

Secara gamblang Ady Setyawan menjelaskan bahwa kegiatan

komunikasi pemasaran yang dilakukan tidak memakan biaya yang

terlalu besar, dan dengan adanya media yang meliput maka

“Roodebrug” juga akan dikenal oleh masyarakat luas. Hal ini

bertentangan dengan apa yang dikemukakan oleh Kotler (1998.p,87)

Komunikasi pemasaran sejatinya membutuhkan sebuah dana yang

besar dalam melakukan segala kegiatannya.

Oleh karena itu Rooderbrug juga membentuk sebuah komunitas

yang dinamakan dengan “Rooderbug” Hal ini menandakan Roodebrug

juga telah melakukan salah satu program relationship marketing yaitu

community building (Winer .2004,p.396). Community building ini

dimaksudkan untuk membangun hubungan antara pelanggan agar

memberikan informasi atau saran dan untuk menciptakan suatu

hubungan yang baik antara pelanggan dengan perusahaan

Page 9: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

(Tanjung.2004) “. Komunitas digunakan “Roodebrug” untuk

menciptakan hubungan dengan pelanggan.“iya mas jadi “Roodebrug” ini bukan hanya sekedar tokonamun juga merupakan sebuah komunitas juga. Komunitas inijuga merupakan salah satu cara kami untuk membuathubungan dengan konsumen”(Ady Setyawan)

Melalui komunitas ini, “Roodebrug” melakukan berbagai macam

kegiatan seperti blusukan, menonton bersama film perjuangan, dan

membuat film.“kegiatan komunitas kami yaitu blusukan nama lain dari“Telusur Kota Surabaya”, lalu nonton bareng filmperjuangan yang berasal dari koleksi salah satu anggotakami lalu juga membuat film mas” (Ady Setyawan)

Tujuan dibentuknya kegiatan adalah untuk tercapainya tujuan

dari “Roodebrug” yaitu teciptanya hubungan antara perusahaan

dengan konsumen. Selain itu dapat menjadi tempat untuk saling

share antar anggota komunitas.

Di samping itu, komunitas tersebut juga dapat menciptakan

hubungan komunikasi dua arah antara perusahaan dengan konsumen.

Menurut Ady Setyawan, komunitas “Roodebrug” juga merupakan

tempat curhat konsumen, sehingga apabila ada kritik dan saran

untuk produk “Roodebrug” dapat langsung tersampaikan (Wawancara

dengan Ady Setyawan).

Interaksi yang tercipta di dalam komunitas ini pun bisa

menjadi sumber informasi bagi perusahaan untuk menciptakan

kegiatan apa yang selanjutnya akan dilakukan oleh “Roodebrug”,

sehingga makin banyaknya kegiatan dalam komunitas maka akan

Page 10: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

meningkatkan kedekatan hubungan antara perusahaan dengan

komunitas.

Berdirinya komunitas ini juga merupakan strategi komunikasi

pemasaran yang dilakukan oleh “Rooderbug” sehingga mereka dapat

melakukan kegiatan promosi dengan biaya yang rendah. Hal tersebut

dilakukan “Roodebrug” dengan memanfaatkan kemampuan dari setiap

anggota komunitas “Roodebrug” yang berasal dari berbagai bidang,

seperti marketing, desainer, penulis, wartawan, sutradara,

fotografer, kameramen, peneliti, bahkan sebuah bos besar dari

perusahaan negeri maupun swasta, dan masih banyak lagi. Dengan

latar belakang tersebut, Ady Setyawan tidak perlu repot atau

menyewa jasa perusahaan lain untuk melakukan kegiatan pemasaran.

Seperti dalam cuplikan wawancara berikut :

“iya mas kami merasa sangat sangat diuntungkan dengan haltersebut, karena kami tidak perlu bingung saatmenggadakan sebuah acara atau promosi mas. Karena yaanggota kami dapat melakukan hal tersebut jadi ya kamitinggal meminta tolong kepada anggota komunitas kami yangkami rasa dia memiliki kemampuan tersebut dan merekatidak meminta bayaran sepeser pun karena memang itumerupakan kegiatan komunitas mas” (Ady Setyawan)

Kutipan tersebut menggambarkan bahwa cara pemanfaatan

anggota komunitas dapat menjadi sebuah cara yang efektif untuk

menekan biaya dalam melakukan kegiatan komunikasi pemasaran.

Seperti yang telah dilakukan oleh “Roodebrug”.

Bentuk- Bentuk Komunikasi Pemasaran “Roodebrug”

Advertising

Page 11: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

“Roodebrug dalam menjalankan komunikasi pemasarannya juga

melakukan advertising, seperti yang dikatakan Ady Setyawan dalam

wawancara berikut :“iya mas kita juga beriklan namun tetap mas gratishhhehe.walaupun seperti yang tadi saya bilang pernahmembuat flyer tapi sudah kami hentikan sekarang mas.Jadi seperti yang dari majalah sih mereka yangmenawarkan mas, ya ak mau-mau saja heheh tapi yatetap tidak bayar mas, lebih ke buletin mas kayak“Al-Falah”, “Gapura”, “Surabaya City Magazine” kangratis itu mas. Lalu kami juga pernah membuat 2 filmmas tentang sejarah perjuangan masyarakat Surabayadan akhirnya itu ditayangkan di televisi lokal masfilm yang pertama, yang kedua rencana di tayangkan dibioskop mas” (Ady Setyawan)

Berdasarkan wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa

“Roodebrug” menggunakan advertising melalui majalah atau buletin,

flyer, dan film. Namun tetap dengan prinsip yaitu tidak

mengeluarkan dana dalam beriklan. Hal ini dapat dilakukan karena

Roodebrug mengincar media yang menawarkan spot iklan gratis dalam

majalahnya.

Pembuatan film, “Roodebrug” juga tidak mengeluarkan dana.

Seperti dalam petikan wawancara berikut :“jadi mas seperti yang tadi saya bilang anggota kamiterdiri dari berbagai bidang nah ternyata banyak jugayang bisa buat film, akhirnya kita buat film deh mastentang sejarah perjuangan Surabaya itu bisa dibilangtanpa biaya mas, karena pertama dari yang buat darisutradara, penulis naskah sampai crewnya ya kita sendiriterus kita juga mengajak komunitas dari malang yang samadengan kita untuk ikut berperan itu pun mereka ikutdengan sukarela. Lalu masalah peralatan kita mendapatsumbangan mas, kamera kita dapat dari anggota kita,begitu juga crane-nya. Konsumsi juga sumbangan mas hhehe..untuk kostum juga merupakan produk “Roodebrug” yang

Page 12: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

dibeli oleh anggota kami karena apabila dia ikut shootingmereka akan mendapatkan diskon dari kami mas. Lalu untuklokasi pembuatan dan pemutaran kita bekerjasama denganpihak terkait mas, contohnya waktu kita shooting diCitraland kita bekerja sama mas jadi kita menampilkanlogo Citraland di credit title dan lokasi pemutaran ditelevisi kita yang ditawari mas sedangkan untuk dibioskopnya kita bekerja sama saja mas jadi ya semuanyabisa dibilang gratis” (Ady Setyawan)

Berdasarkan wawancara tersebut, selain memanfaatkan

kemampuan dan sumbangan dari anggota komunitasnya, “Roodebrug”

juga menjalin kerja sama dengan beberapa pihak dalam pembuatan

film tersebut sehingga “Roodebrug” tidak mengeluarkan biaya.

Pemutaran film tersebut akan membuat masyarakat lebih memahami

tentang sejarah Surabaya, dan masyarakat juga menyadari

(awareness) adanya “Roodebrug” serta mendapatkan informasi

(knowledge) produknya secara tidak langsung, dengan melihat

pakaian yang digunakan oleh pemeran dalam film tersebut.

Oleh karena itu, advertising yang digunakan oleh “Roodebrug” di

media massa, flyer, dan film hanyalah untuk meningkatkan awareness

masyarakat tentang “Roodebrug” dan mereka memahami atau

meningkatkan knowledge akan produk dan jasa yang dimiliki oleh

“Roodebrug”.

Roodebrug” dapat melakukan kegiatan iklannya dengan biaya

rendah ini karena mereka menjaga hubungan baik dengan media dan

konsumen mereka. Menjaga hubungan baik dengan media atau partner

juga dan konsumen termasuk kedalam karakteristik relationship

marketing.

Direct Marketing

Page 13: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

Kegiatan direct marketing yang dilakukan oleh “Roodebrug”

saling berhubungan dengan jenis komunikasi pemasaran lainnya. Hal

ini dapat dilihat dari pencantuman nomor telepon, alamat e-mail

dan juga alamat website yang dicantumkan ketika mereka sedang

diwawancarai atau kegiatan mereka diliput televisi dan pada saat

menggunakan flyer.

Pencantuman nomor telepon, website dan e-mail yang digunakan

oleh “Roodebrug” dalam melakukan kegiatan promosi sangatlah

berguna untuk komunikasi secara langsung dengan calon konsumen

yang akan menghubungi nomor telepon yang tertera dalam iklan

“Roodebrung”.

Menurut Belch, sebuah organisasi berkomunikasi secara

langsung dengan target pasar guna memperoleh respon atau bahkan

suatu transaksi jual-beli (Belch, 2004, p. 463). Sehingga,

pencantuman nomor telepon di setiap iklan akan berakibat terhadap

adanya respon langsung dari setiap calon konsumen yang telah

membaca iklan dari “Roodebrug”. Respon tersebut akan segera

ditindaklanjuti oleh pihak “Roodebrug” agar tercipta pembelian

terhadap produk mereka.“lumayan banyak mas yang akhirnya telepon, melihat websitekami atau yang datang langsung ke toko kami untuk melihatproduk kami. Yang dapat informasi media diantaranya TV.Tapi kalau dari flyer sedikit mas heheh.. makanya itu sayahentikan.” (Ady Setyawan)

Nomor telepon, alamat website, dan juga e-mail yang dicantumkan

dalam iklan yang digunakan oleh “Roodebrug” ketika berpromosi

memungkinkan calon konsumen untuk berhubungan dengan “Roodebrug”

sebagai pihak penjual dan pemilik produk tersebut secara langsung

Page 14: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

dan akhirnya dapat dilanjutkan pada tahap transaksi atau hanya

sekedar memberikan informasi (knowledge) lebih lanjut mengenai

produk dan jasa yang ditawarkan oleh “Roodebrug”. Hal ini sama

dengan yang dikemukakan oleh Chris Fill bahwa direct marketing

menjadi suatu strategi yang digunakan untuk menciptakan suatu

dialog yang leluasa secara personal dan dengan perantara bersama

konsumen (Fill, 1999, p.469).

Interactive / Internet Marketing

“Roodebrug” juga melakukan interactive / internet marketing melalui

website dan juga facebook yang mereka miliki. Website merupakan

sebuah tempat dimana informasi dibuat untuk pengakses internet oleh

penyedia layanan (Bellch.2004.p,490). Seperti dalam wawancara

berikut:“jadi kami menggunakan website mas di www.roodebrugsoerabaia.com,disana ada berbagai kegiatan yang kami lakukan, lalu ada kisah-kisah perjuangan para pejuang Surabaya, kisah dari veteran dantentunya ada penjelasan tentang product dan jasa yang kamitawarkan mas, ada juga alamat tempat toko kami.”(Ady Setyawan)

Berdasar kutipan tersebut dapat diketahui bahwa “Roodebrug”

menggunakan website untuk memberikan informasi mengenai kegiatan

yang mereka lakukan dan produk yang dimiliki oleh “Roodebrug”.

Berdasarkan pengamatan peneliti, di dalam website tersebut

terdapat informasi mengenai jadwal event yang akan dilaksanakan

serta berbagai foto informasi tentang sejarah kota Surabaya.

Sehingga pengunjung website tidak hanya mendapat informasi tentang

produk dan jasa yang ditawarkan oleh “Roodebrug”, tetapi juga

informasi lainnya.

Page 15: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

“Roodebrug” juga menggunakan facebook sebagai interactive /

internet marketing.“facebook kami juga menggunakannya mas namun berbeda samawebsite, di facebook kami lebih sering share aja tentang eventkami yaitu seperti foto atau cerita-cerita dari pelakusejarah mas. Selain itu juga sebagai alat agar kami bisalebih dekat dengan konsumen atau anggota komunitas mas,karena yang share di sana bukan kami saja namun jugaanggota yang tergabung dalam grup facebook kami. Melaluifacebook pula kami mengingatkan anggota grup facebook kamibahwa akan ada event yang berlangsung”. (Ady Setyawan)

Wawancara diatas menjelaskan bahwa facebook digunakan

“Roodebrug” sebagai media untuk mendekatkan konsumen atau anggota

komunitas “Roodebrug”. Selain itu melalui facebook, “Roodebrug”

dapat menginformasikan event apa yang akan diselenggarakan seperti

yang ada dalam website. Berdasarkan pengamatan peneliti, melalui

facebook anggota “Roodebrug” saling berbagi dan juga memberi

masukan atau saran kepada “Roodebrug”, baik itu ingin

diproduksikan produk seperti apa ataupun memberi masukan agar

“Roodebrug” melakukan event seperti berkunjung ke tempat yang

baru.

Penggunaan website dan facebook menjadi efektif karena

memungkinkan “Roodebrug” menjangkau calon konsumen maupun

konsumen dari “Roodebrug” itu sendiri. Selain itu melalui website

dan facebook, “Roodebrug” dapat melakukan promosi yang tidak

terbatas oleh jarak dan penyebarannya memungkinkan untuk

terjangkau secara luas.

Sales Promotion

Page 16: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

Promosi penjualan merupakan salah satu alat yang digunakan

dalam kegiatan pemasaran, karena tujuan utama dari promosi

sendiri adalah menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan

pelanggan akan produk. Selain itu melalui promosi penjualan,

perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi

pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan

membeli lebih banyak, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa

rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat

dengan pengecer (Belch, 2004, p.21). “Roodebrug” sendiri melakukan kegiatan promosi penjualan berupapotongan harga kepada calon konsumen yang ikut dalam kegiatanatau event mereka.

“kami memberikan diskon mas bisa 10%-20% untuk semuaproduk kalau dia bersedia ikut event yang kami lakukan.Itu untuk calon konsumen atau konsumen yang sudah pernahbeli mas jadi syaratnya ya cuman ikut event/kegiatan kitaaja mas gitu…”(Ady Setyawan)

Cara ini tergolong dalam sales promotion karena melalui diskon

atau potongan harga tersebut, “Roodebrug” dapat menarik minat,

mempengaruhi calon konsumen untuk membeli atau menggunakan produk

dan jasa yang “Roodebrug” tawarkan. Selain itu, aspek penting

dalam sales promotion yang pertama adalah sales promotion, dimana

merupakan program promosi yang selalu melibatkan extra incentive to buy

seperti yang dilakukan oleh “Roodebrug” dengan memberikan

potongan harga. Kedua, sales promotion merupakan acceleration tool, yang

difungsikan untuk mempercepat proses penjualan serta

memaksimalkan volume penjualan. Kemudian, yang ketiga, sales

Page 17: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

promotion difokuskan pada target market tertentu yaitu pada calon

konsumen yang sudah mengetahui “Roodebrug” (Belch.2004.p,513)

Publicity and Public Relation

Seperti halnya iklan, publisitas menggambarkan komunikasi

massa, namun juga tidak seperti iklan, publisitas tidak

menggeluarkan biaya untuk melakukan biaya dan waktu dan ruang

beriklan (Shimp, 2000, p.6). Kegiatan publisitas dilakukan oleh

“Roodebrug” melalui acara talkshow di berbagai stasiun televisi

lokal maupun nasional, selain itu mereka juga berupaya agar

kegiatan mereka diliput oleh media cetak. “…terus ak mikir lagi mas bagimana caranya agar dapatpromosi secara gratis akhirnya kami membuat kegiatan-kegiatan yang dilakukan komunitas kami, kami buatsemenarik mungkin seperti parade dengan baju para pejuangjaman dahulu, kami juga mengadakan kegiatan telusurbangunan-bangunan lama, dan juga membantu beberapa wargaasing yang mencari keluarganya di Surabaya waktu jamanpenjajahan dulu. Nah dari kegiatan itu mas, media massatertarik dan akhirnya meliput kegiatan kita atau mengajaktalkshow dengan kami mas. Lalu masyarakat pun tau akan“Roodeburg” dari pemberitaan media massa tersebut” (AdySetyawan)

Melalui talkshow dan pemberitaan tersebut, “Roodebrug” juga

melakukan kegiatan komunikasi pemasaran mengenai produk dan jasa

yang ditawarkan, seperti “Roodebrug” yang dapat menjadi pemandu

apabila ada yang ingin melakukan tour mengenai sejarah perjuangan

di kota Surabaya, lalu mereka juga menginformasikan tempat

“Roodebrug”, dan juga menunjukkan keunikan produk “Roodebrug”.

Sehingga “Roodebrug” telah menerapkan publisitas dengan baik

seperti yang diungkapkan oleh Shimp (2000, p.6), bahwa bentuk-

Page 18: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

bentuk publisitas ini dimuat dalam media cetak atau televisi

secara gratis dan pantas untuk disampaikan kepada khalayak

mereka.

Kegiatan yang dilakukan oleh “Roodebrug” ini juga mendukung

terjadinya marketing public relations (MPR), yang secara langsung

mencoba mendukung promosi perusahaan atau produk serta

pembentukan citra. MPR juga memiliki peranan penting dalam

membangun citra perusahaan yang ikut meningkatkan citra produk

(Sulaksana.2007.p,129). Seperti dalam kutipan wawancara berikut :“..dalam setiap talkshow atau pemberitaan kamiberusaha agar masyarakat memandang “Roodeburg” dekatdengan heritage yang kami harap masyarakat dapatmengerti tentang produk dan jasa yang kami tawarkanitu dekat dengan heritage”(Ady Setyawan)

Kutipan wawancara tersebut menggambarkan bahwa “Roodeburg”

melakukan fungsi MPR dalam membangun citra, dimana “Roodebrug”

lekat dengan heritage. Menurut pengamatan peneliti, “Roodebrug”

juga berusaha membentuk citra perusahaan mereka dengan melakukan

kegiatan sosial kepada veteran di Surabaya. Asumsi tersebut

berdasar pada kata-kata yang tertera di halaman website

“Roodebrug”, yaitu “Terima kasih telah membeli produk kami. Dengan membeli

produk kami maka anda telah ikut menyumbang cacat veteran Surabaya”. Kata-

kata ini memiliki dua tujuan, yang pertama “Roodebrug” ingin

masyarakat memahami bahwa “Roodeburg” dekat dengan veteran.

Kedua, hal ini dapat membuat calon konsumen “Roodeburg” bergeser

menuju tahap conviction karena “Roodebrug” berusaha membentuk

pemikiran di benak konsumen bahwa apabila mereka membeli barang

“Roodebrug”, mereka juga ikut menyumbang para veteran.

Page 19: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

Personal Selling

Personal selling adalah interaksi antara individu, saling

bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,

menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling

menguntungkan dengan pihak lain (Swastha.1998.p,226). Hal ini

berbeda dengan direct marketing adalah di personal selling merupakan

saling bertemu muka. Hal ini berbeda dengan direct marketing yang

tidak saling bertatap muka secara langsung dengan calon konsumen

maupun konsumen.

“Roodebrug” juga melakukan personal selling dalam kegiatan

promosinya, yang diungkapkan dalam wawancara berikut :“kami sering melakukan event juga mas berupa pemutaranfilm-film lama lalu setelah pemutaran film itu kamimengadakan diskusi. Event ini tidak kami tarik bayaran,karena kami hanya ingin share saja dan kami juga tidakmengeluarkan dana dalam event ini. Pemutaran film inidilakukan di ruangan dekat toko kami mas di kawasan TuguPahlawan jadi ya tidak ada biaya sewa. Selain itu event inijuga kami tujukan untuk mempererat antar anggota komunitasselain itu juga mendekatkan diri dengan calon konsumenkarena terkadang anggota komunitas kami mengajak temannyauntuk ikut di event ini. Karena event ini juga sifatnyaterbuka bukan untuk kalangan komunitas kami sendiriwaktukami mengikuti event, anggota komunitas kami juga secaraaktif menjelaskan kepada para pengunjung event tersebuttentang “Roodebrug”, selain komunitas yang kami milikijuga menjelaskan tentang produk dan jasa yang kamitawarkan mas”. (Ady Setyawan)

Berdasarkan kutipan wawancara tersebut, event yang dilakukan

oleh “Roodebrug” bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada

anggota komunitas mereka sekaligus sebagai salah satu cara mereka

dalam melakukan promosi pada calon konsumen, karena para anggota

Page 20: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

komunitas “Roodebrug” mengundang teman mereka supaya ikut dalam

event tersebut. Di sini diharapkan terjadinya knowledge tentang

produk “Roodebrug” di pihak calon konsumen karena acara ini

dilakukan di dekat toko ”Roodebrug”, sehingga secara tidak

langsung para peserta event pemutaran film tersebut akan memahami

produk “Roodebrug”. Selain itu, “Roodebrug” juga melakukan

kegiatan yang dinamakan “Telusur Sejarah Kota Surabaya”, yang

merupakan salah satu kegiatan untuk mengajak khalayak umum dalam

upaya mempelajari sejarah kota dari dekat. Sedangkan kegiatan

menonton bersama ialah menonton film lama yang merupakan koleksi

dari anggota komunitas “Roodebrug”. (Wawancara dengan Ady

Setyawan)

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah diuraikan di atas mengenai

strategi komunikasi pemasaran “Roodebrug”, dapat ditarik

kesimpulan bahwa “Roodebrug” telah menerapkan strategi komunikasi

pemasaran. “Roodebrug” juga berhasil menerapkan strategi

komunikasi pemasaran dengan biaya rendah namun tetap dapat

mencapai hasil yang maksimal. Hal ini dilakukan dengan memasukkan

relationship marketing di dalam strategi komunikasi pemasaran yang

mereka lakukan.

Penerapan relationship marketing di dalam strategi komunikasi

pemasarannya, “Roodebrug” dapat menerapkan promotional tools dengan

biaya yang rendah hal ini karena “Rooderbug” menggunakan

kedekatannya dengan media dan konsumennya yang merupakan salah

Page 21: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

satu karakteristik relationship marketing. Selain itu salah satu

program dalam relationship marketing yaitu community building, sangat

membantu dalam pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran

“Roodebrug” dengan menggunakan komunitas. Dalam hal ini

perusahaan bukan hanya mendekatkan diri kepada komunitas atau

menjalin kerjasama. Namun perusahaan membuat sendiri komunitas

tersebut. Seperti yang dilakukan oleh “Roodebrug” yang membuat

komunitas pecinta sejarah yang juga bernama “Roodebrug”.

Komunitas ini dimanfaatkan oleh “Roodebrug” untuk menjadi

agen promosi. Karena berbentuk komunitas, maka tidak ada biaya

yang dikeluarkan oleh “Roodebrug” untuk membayar tenaga yang

telah dikeluarkan oleh anggota komunitas tersebut. Anggota

komunitas juga ikut mengembangkan perusahaan dengan sukarela

tanpa mengharapkan imbalan

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. 1991. Managing Brand Equity. New York, NY: The Free Press

Belch, G. E., & Belch, M. A. 2004. Advertising and Promotion anIntegrated Marketing Communication Perspective. New York: McGraw Hill-Irwin.

Kotler, Philip.2003.Marketing Management.Prentice HallKotler, Philip dan Armstrong, Gary, 2001, Principles of Marketing (Ninth

Edition), Prentice Hall Inc., Upper Saddle River, New Jersey.Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights fom A to Z. Jakarta: Penerbit

ErlanggaShimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran Terpadu. Alih Bahasa Oleh: Revyani Sjahrial dan DyahAnikasari. Jakarta: Erlangga.

Tandjung, J. Widodo.2004.Marketing Management Pedekatan Pada Nilai-NilaiPelanggan, Malang: Bayumedia Publishing.

Page 22: ayu Artikel Jurnal Arizal Monticelli 070810096 B

Winer, Russells.2004.Marketing Management, Second Edition, PearsonEducation International, Upper Saddle River, New Jersey.