Top Banner
AUDIT INTERNAL Digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Audit Internal dengan dosen Syafdinal SE,. MM. Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama semester 6 tahun ajaran 2012/2013 Disusun Oleh: Kelompok 7 0110U050 Marchel 0110U208 Sherly Kristianti 0110U188 Fulgentius Ivan Jennuar K 0110U193 Jessica Christine W FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI S1
30

Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

Aug 11, 2015

Download

Documents

jannuarivan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

AUDIT INTERNALDigunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Audit Internal dengan dosen

Syafdinal SE,. MM. Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama semester 6

tahun ajaran 2012/2013

Disusun Oleh:

Kelompok 7

0110U050 Marchel

0110U208 Sherly Kristianti

0110U188 Fulgentius Ivan Jennuar K

0110U193 Jessica Christine W

FAKULTAS EKONOMI

AKUNTANSI S1

UNIVERSITAS WIDYATAMA

2013

Page 2: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

KODE ETIK AUDITOR INTERNAL

Prinsip

Auditor internal diharapkan menerapkan dan menegakkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Integritas(Integrity)

Integritas auditor internal membangun kepercayaan dan dengan demikian memberikan dasar

untuk landasan penilaian mereka.

2. Objektivitas(Objectivity)

Auditor internal menunjukkan objektivitas profesional tingkat tertinggi dalam mengumpulkan,

mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang kegiatan atau proses yang sedang

diperiksa. Auditor internal membuat penilaian yang seimbang dari semua keadaan yang relevan

dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan mereka sendiri atau pun orang lain dalam

membuat penilaian.

3. Kerahasiaan(Confidentiality)

Auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang mereka terima dan tidak

mengungkapkan informasi tanpa izin kecuali ada ketentuan perundang-undangan atau kewajiban

profesional untuk melakukannya.

4. Kompetensi(Competency)

Auditor internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan

dalam pelaksanaan layanan audit internal.

Page 3: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

Aturan Perilaku

Prinsip tersebut harus diimplementasikan terhadap perilaku auditor internal tersebut yaitu:

1. Integritas

Auditor Internal:

1.1. Harus melakukan pekerjaan mereka dengan kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab.

1.2. Harus mentaati hukum dan membuat pengungkapan yang diharuskan oleh ketentuan

perundang-undangan dan profesi.

1.3. Sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal apapun, atau terlibat dalam tindakan yang

memalukan untuk profesi audit internal atau pun organisasi.

1.4. Harus menghormati dan berkontribusi pada tujuan yang sah dan etis dari organisasi.

2. Objektivitas

Auditor Internal:

2.1. Tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan apapun yang dapat mengganggu,

atau dianggap dianggap mengganggu, ketidakbiasan penilaian mereka. Partisipasi ini meliputi

kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan yang mungkin bertentangan dengan kepentingan

organisasi.

2.2. Tidak akan menerima apa pun yang dapat mengganggu, atau dianggap dianggap

mengganggu, profesionalitas penilaian mereka.

2.3. Harus mengungkapkan semua fakta material yang mereka ketahui yang, jika tidak

diungkapkan, dapat mengganggu pelaporan kegiatan yang sedang diperiksa.

3. Kerahasiaan

Auditor Internal:

3.1. Harus berhati-hati dalam penggunaan dan perlindungan informasi yang diperoleh dalam

tugas mereka.

3.2. Tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau yang dengan cara apapun

akan bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan atau merugikan tujuan yang sah dan

etis dari organisasi.

Page 4: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

4. Kompetensi

Auditor Internal:

4.1. Hanya akan memberikan layanan sepanjang mereka memiliki pengetahuan, keterampilan,

dan pengalaman yang diperlukan.

4.2. Harus melakukan audit internal sesuai dengan Standar Internasional Praktik Profesional

Audit Internal.

4.3. Akan terus-menerus meningkatkan kemampuan dan efektivitas serta kualitas layanan

mereka.

Page 5: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

ATTRIBUTE STANDARD AUDITOR INTERNAL

Standar Atribut

yaitu Standar yang berkaitan dengan karakteristik organisasi dan pihak-pihak yang melakukan kegiatan audit internal. Butir-butirnya adalah sebagai berikut:

1000 – Tujuan, Wewenang, dan Tanggung Jawab

Tujuan, wewenang, dan tanggung jawab dari Aktivitas Audit Internal harus didefinisikan secara formal dalam Piagam Audit Internal, konsisten dengan Definisi Internal Audit, Kode Etik, dan Standar. Kepala Eksekutif Audit harus secara berkala meninjau Piagam Audit Internal dan menyampaikannya kepada manajemen senior dan Dewan untuk persetujuan.

Interpretasi:Piagam Audit Internal adalah dokumen formal yang mendefinisikan tujuan, wewenang, dan tanggung jawab Aktivitas Audit Internal.Piagam Audit Internal menetapkan posisi Aktivitas Audit Internal di dalam organisasi; kewenangan akses terhadap catatan, personel, dan properti fisik yang relevan dengan pelaksanaan Penugasan dan mendefinisikan lingkup Aktivitas Audit Internal.Persetujuan final dari Piagam Audit Internal berada di Dewan.

1000.A1 – Sifat layanan pemastian yang diberikan kepada organisasi harus didefinisikan dalam Piagam Audit Internal. Jika layanan pemastian harus diberikan kepada pihak di luar organisasi, maka sifat layanan pemastian ini juga harus didefinisikan dalam Piagam Audit Internal.

1000.C1 – Sifat layanan konsultasi harus didefinisikan dalam Piagam Audit Internal.

1010 – Pengakuan Definisi Internal Audit, Kode Etik, dan Standar dalam Piagam Audit Internal

Pengakuan terhadap wajibnya Definisi Audit Internal, Kode Etik, dan Standar harus dinyatakan dalam Piagam Audit Internal.Kepala Eksekutif Audit harus membahas Definisi Audit Internal, Kode Etik, dan Standar dengan manajemen senior dan Dewan.

1100 - Independensi dan Objektivitas

Aktivitas Audit Internal harus independen, dan auditor internal harus bersikap objektif dalam melaksanakan pekerjaan mereka.

Interpretasi:

Independensi adalah kebebasan dari kondisi yang mengancam kemampuan Aktivitas Audit Internal atau Kepala Eksekutif Audit untuk melaksanakan tanggung jawab audit internal dalam

Page 6: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

cara yang tidak bias. Untuk mencapai tingkat independensi yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawab Aktivitas Audit Internal secara efektif, Kepala Eksekutif Audit memiliki akses langsung dan tidak terbatas kepada manajemen senior dan dewan. Hal ini dapat dicapai melalui hubungan pelaporan ganda.Ancaman terhadap independensi harus dikelola pada masing-masing tingkat auditor, penugasan, fungsional, dan organisasi.

Objektivitas adalah sikap mental yang tidak bias yang memungkinkan auditor internal untuk melakukan penugasan dengan sedemikian rupa sehingga mereka meyakini hasil pekerjaan mereka dan meyakini tidak ada kompromi. Objektivitas mensyaratkan bahwa auditor internal tidak menundukkan penilaian mereka dalam masalah-masalah audit terhadap orang lain. Ancaman terhadap objektivitas harus dikelola pada masing-masing tingkat auditor, penugasan, fungsional, dan tingkat organisasi.

1110 - Independensi Organisasi

Kepala Eksekutif Audit harus melapor ke suatu tingkat di dalam organisasi yang memungkinkan Aktivitas Audit Internal untuk memenuhi tanggung jawabnya. Kepala Eksekutif Audit harus mengonfirmasi kepada Dewan akan independensi organisasi dari Aktivitas Audit Internal sekurang-kurangnya setiap tahun sekali

1110.A1 – Aktivitas Audit Internal harus bebas dari campur tangan dalam menentukan lingkup audit internal, melakukan pekerjaan, dan mengomunikasikan hasil pekerjaan.

1111 – Interaksi langsung Dengan Dewan

Kepala Eksekutif Audit harus berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung dengan Dewan

1120 – Objektivitas Individual

Auditor internal harus memiliki sikap yang tidak memihak, tidak bias, dan menghindari konflik kepentingan.

Interpretasi:

Konflik kepentingan adalah suatu situasi di mana auditor internal, yang berada dalam posisi kepercayaan, menghadapi pilihan kepentingan pribadi atau kepetingan profesional.Kepentingan yang saling berkompetisi seperti itu dapat membuat auditor internal sulit untuk memenuhi tugasnya untuk tidak memihak.Suatu konflik kepentingan bisa ada bahkan dalam hal tidak ditemukan hal yang tidak etis atau hasil tindakan yang tidak benar.Suatu konflik kepentingan dapat membuat tampilan ketidakpantasan yang dapat merusak kepercayaan auditor internal, Aktivitas Audit Internal, dan profesi.Suatu konflik kepentingan dapat mengganggu kemampuan individu untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara objektif.

Page 7: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

1130 - Gangguan terhadap Independensi atau Objektivitas

Jika independensi atau objektivitas terganggu baik secara kenyataan ataupun secara penampilan, rincian gangguan harus diungkapkan kepada pihak-pihak yang tepat. Sifat dari pengungkapan akan tergantung pada gangguan tersebut.

Interpretasi:

Gangguan terhadap independensi organisasi dan objektivitas individu dapat meliputi, tetapi tidak terbatas pada, konflik kepentingan pribadi, pembatasan lingkup, pembatasan akses terhadap catatan, personel, dan properti, serta pembatasan sumber daya, seperti pendanaan. Penentuan pihak-pihak yang tepat kepada siapa rincian gangguan independensi atau objektivitas serta sifat gangguan harus diungkapkan, tergantung pada harapan dari Aktivitas Audit Intern dan tanggung jawab Kepala Eksekutif Audit terhadap manajemen senior dan Dewan seperti yang dijelaskan dalam Piagam Audit Internal.

1130.A1 – Internal auditor harus menahan diri dari menilai kegiatan tertentu yang sebelumnya mereka menjadi penanggung jawab. Objektivitas dianggap terganggu jika auditor internal menyediakan layanan pemastian untuk kegiatan di mana auditor internal memiliki tanggung jawab, dalam tahun sebelumnya.

1130.A2 – Penugasan pemastian untuk fungsi-fungsi di mana Kepala Eksekutif Audit memiliki tanggung jawab harus diawasi oleh pihak di luar Aktivitas Audit Internal.

1130.C1 – Internal auditor dapat memberikan layanan konsultasi yang berkaitan dengan kegiatan di mana mereka sebelumnya menjadi penanggung jawab.

1130.C2 – Jika auditor internal memiliki potensi gangguan terhadap independensi atau objektivitas yang berhubungan dengan layanan konsultasi yang diusulkan, pengungkapan harus dilakukan kepada klien penugasan sebelum menerima penugasan.

1200 - Keahlian dan Kecermatan Profesional

Penugasan harus dilakukan dengan keahlian dan kecermatan profesional.

1210 – Keahlian

Auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Aktivitas Audit Internal secara kolektif harus memiliki atau mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.

Interpretasi:

Pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya adalah istilah kolektif yang merujuk kepada keahlian profesional auditor internal yang diperlukan untuk secara efektif melaksanakan tanggung jawab profesional mereka.Auditor internal didorong untuk menunjukkan keahlian

Page 8: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

mereka dengan mendapatkan sertifikasi dan kualifikasi profesional yang sesuai, seperti gelar Certified Internal Auditor dan gelar lainnya yang diberikan oleh Institute of Internal Auditor serta organisasi profesional lainnya yang sesuai.

1210.A1 – Kepala Eksekutif Audit harus memperoleh saran dan bantuan yang kompeten jika auditor internal tidak memiliki pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan semua atau sebagian dari penugasan.

1210.A2 – Internal auditor harus memiliki pengetahuan yang memadai untuk mengevaluasi risiko kecurangan dan bagaimana cara organisasi mengelolanya, tetapi tidak diharapkan memiliki keahlian sebagaimana seseorang yang tanggung jawab utamanya adalah mendeteksi dan menyelidiki kecurangan.

1210.A3 – Internal auditor harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang risiko dan pengendalian kunci teknologi informasi serta teknik audit berbasis teknologi yang tersedia untuk melakukan pekerjaan yang ditugaskan. Namun, tidak semua auditor internal diharapkan memiliki keahlian sebagaimana auditor internal yang memiliki tanggung jawab utamanya adalah audit teknologi informasi.

1210.C1 – Kepala Eksekutif Audit harus menolak penugasan konsultasi atau harus mendapatkan saran dan bantuan yang kompeten jika auditor internal tidak memiliki pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan semua atau sebagian dari penugasan.

1220 - Kecermatan Profesional

Auditor Internal harus menerapkan kecermatan dan keterampilan yang diharapkan dari seorang auditor yang cukup berhati-hati dan kompeten.Kecermatan profesional tidak berarti kesempurnaan.

1220.A1 - Internal auditor harus menjalankan kecermatan profesional dengan mempertimbangkan:

* Luas pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan penugasan

* Kompleksitas relatif, materialitas, atau signifikansi pada hal-hal di mana sedang diterapkan prosedur pemastian;

* Kecukupan dan efektivitas proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian;

* Probabilitas kesalahan signifikan, kecurangan, atau ketidakpatuhan; dan

* Biaya pemastian dalam kaitannya dengan manfaat potensial.

1220.A2 – Dalam menjalankan kecermatan profesional auditor internal harus mempertimbangkan penggunaan audit berbasis teknologi dan teknik-teknik analisis data lainnya.

Page 9: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

1220.A3 - Auditor internal harus waspada terhadap risiko-risiko signifikan yang mungkin mempengaruhi tujuan, kegiatan, atau sumber daya. Namun, prosedur pemastian secara sendirian, bahkan ketika dilakukan dengan kecermatan profesional, tidak menjamin bahwa semua risiko-risiko signifikan akan dapat diidentifikasi.

1220.C1 – Auditor internal harus menjalankan kecermatan profesional selama penugasan konsultasi dengan mempertimbangkan:

* Kebutuhan dan harapan klien, termasuk sifat, saat, dan komunikasi hasil penugasan;

* Kompleksitas relatif dan cakupan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan penugasan dan

* Biaya penugasan konsultasi dalam kaitannya dengan manfaat potensial.

1230 - Pengembangan Profesional Berkelanjutan

Auditor internal harus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya melalui pengembangan profesional berkelanjutan.

1300 - Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

Kepala Eksekutif Audit harus mengembangkan dan memelihara program pemastian kualitas dan peningkatan yang mencakup semua aspek dari Aktivitas Audit Internal.

Interpretasi:

Suatu program pemastian kualitas dan peningkatan dirancang untuk memungkinkan suatu evaluasi kesesuaian Aktivitas Audit Internal terhadap Definisi Audit Internal dan Standar, serta evaluasi apakah auditor internal telah menerapkan Kode Etik.Program ini juga menilai efisiensi dan efektivitas Aktivitas Audit Internal dan mengidentifikasi peluang-peluang untuk peningkatan.

1310 – Persyaratan untuk Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

Program pemastian kualitas dan peningkatan harus mencakup penilaian internal dan eksternal.

1311 - Penilaian Internal

Penilaian internal harus mencakup:

* Pemantauan kinerja Aktivitas Audit Internal secara berkelanjutan; dan

* Peninjauan berkala yang dilakukan melalui penilaian diri sendiri atau oleh pihak lain dalam organisasi yang memiliki pengetahuan memadai tentang praktik audit internal.

Page 10: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

Interpretasi:

Pemantauan berkelanjutan merupakan bagian integral dari pengawasan sehari-hari, peninjauan, dan pengukuran dari Aktivitas Audit Internal. Pemantauan berkelanjutan dimasukkan dalam kebijakan dan praktik rutin yang biasa digunakan dalam mengelola Aktivitas Audit Internal, serta menggunakan proses, peralatan, dan informasi yang dipandang perlu untuk mengevaluasi kesesuaian dengan Definisi Internal Audit, Kode Etik, dan Standar.

Peninjauan berkala adalah penilaian yang dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian dengan Definisi Internal Audit, Kode Etik, dan Standar.

Pengetahuan yang cukup tentang praktik audit internal sekurang-kurangnya memerlukan pemahaman tentang seluruh elemen dalam Kerangka Praktik Profesional Internasional (IPPF).

1312 - Penilaian Eksternal

Penilaian eksternal harus dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun oleh pereview atau tim review independen dengan kualifikasi tertentu dari luar organisasi. Kepala Eksekutif Audit harus membicarakan dengan Dewan:

* Kebutuhan untuk penilaian eksternal yang lebih sering; dan

* Kualifikasi dan independensi pereview atau tim review eksternal, termasuk potensi konflik kepentingan yang ada.

Interpretasi:

Seorang pereview atau tim review yang sesuai kualifikasi terdiri dari individu-individu yang kompeten dalam praktik profesional audit internal dan proses penilaian eksternal. Evaluasi kompetensi dari pereview dan tim review adalah suatu keputusan yang perlu mempertimbangkan pengalaman profesional audit internal dan kepercayaan profesional dari individu-individu yang dipilih untuk melakukan review. Evaluasi kualifikasi juga perlu mempertimbangkan ukuran dan kompleksitas organisasi di mana pereview sebelumnya pernah melakukan review dibandingkan dengan organisasi di mana Aktivitas Audit Internal yang sedang dinilai, serta kebutuhan akan pengetahuan sektor, industri, atau teknis tertentu.

Pereview atau tim review independen berarti tidak memiliki konflik kepentingan baik dalam kenyataan maupun dalam penampilannya, dan tidak menjadi bagian dari, atau di bawah kendali, organisasi yang Aktivitas Audit Internalnya sedang dinilai.

1320 – Pelaporan atas Program Pemastian Kualitas dan Peningkatan

Kepala Eksekutif Audit harus menyampaikan hasil program pemastian mutu dan peningkatan kepada manajemen senior dan Dewan.

Page 11: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

Interpretasi:

Bentuk, isi, dan frekuensi komunikasi dari hasil program pemastian kualitas dan peningkatan ditentukan melalui diskusi dengan manajemen senior dan Dewan dengan mempertimbangkan tanggung jawab Aktivitas Audit Internal dan Kepala Eksekutif Audit sebagaimana tercantum dalam piagam audit internal. Untuk menunjukkan kesesuaian dengan Definisi Internal Audit, Kode Etik, dan Standar, hasil penilaian eksternal dan penilaian internal berkala dikomunikasikan setelah selesainya penilaian serta hasil pemantauan berkesinambungan disampaikan sekurang-kurangnya setiap tahun. Hasil tersebut termasuk di dalamnya penilaian pereview atau tim review yang berkaitan dengan tingkat kepatuhan.

1321 – Penggunaan Frasa “Sesuai dengan Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal “

Kepala Eksekutif Audit diperbolehkan menyatakan bahwa Aktivitas Audit Internal sesuai dengan Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal hanya jika hasil program pemastian kualitas dan peningkatan mendukung pernyataan ini.

1322 – Pengungkapan Ketidaksesuaian

Ketika ketidaksesuaian dengan Definisi Audit Internal, Kode Etik, atau Standar berpengaruh terhadap keseluruhan lingkup atau pelaksanaan aktivitas audit internal, Kepala Eksekutif Audit harus mengungkapkan ketidaksesuaian dan dampaknya kepada manajemen senior dan Dewan.

Page 12: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

PERFORMANCE STANDARD AUDITOR INTERNAL

Standar Kinerja

yaitu Standar yang menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan sebagai kriteria evaluasi kinerja. Butir-butirnya adalah sebagai berikut:

2000 – Mengelola Aktivitas Audit Internal

Kepala Eksekutif Audit harus mengelola Aktivitas Audit Internal secara efektif untuk memastikan bahwa Aktivitas Audit Internal menambah nilai bagi organisasi.

Interpretasi:

Aktivitas Audit Internal dikelola secara efektif apabila:

* Hasil dari penugasan Aktivitas Audit Internal mencapai tujuan dan tanggung jawab yang ada di dalam piagam audit internal;

* Aktivitas Audit Internal sesuai dengan Definisi Audit Internal dan Standar; dan * Orang-orang yang merupakan bagian dari Aktivitas Audit Internal menunjukkan kesesuaiannya dengan Kode Etik dan Standar.

2010 – Perencanaan

Kepala Eksekutif Audit harus menetapkan rencana berbasis risiko untuk menentukan prioritas Aktivitas Audit Internal, konsisten dengan tujuan organisasi.

Interpretasi:

Kepala Eksekutif Audit bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana berbasis risiko.Kepala Eksekutif Audit mempertimbangkan kerangka kerja manajemen risiko organisasi, termasuk dengan menggunakan minat risiko yang ditetapkan oleh manajemen untuk berbagai kegiatan atau bagian dari organisasi.Jika kerangka kerja manajemen risiko tidak tersedia, Kepala Eksekutif Audit menggunakan penilaiannya sendiri atas risiko-risiko yang ada setelah berkonsultasi dengan manajemen senior dan Dewan.

2010.A1 – Rencana penugasan dari Aktivitas Audit Internal harus didasarkan pada penilaian risiko yang terdokumentasi, sekurang-kurangnya dilakukan setiap tahun. Masukan dari manajemen senior dan Dewan harus dipertimbangkan dalam proses ini.

2010.C1 – Kepala Eksekutif Audit harus mempertimbangkan untuk menerima penugasan konsultasi yang diusulkan berdasarkan potensi penugasan tersebut untuk meningkatkan proses manajemen risiko, menambah nilai, dan meningkatkan operasi organisasi. Penugasan yang diterima harus disertakan dalam rencana.

2020 – Komunikasi dan Persetujuan

Page 13: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

Kepala Eksekutif Audit harus mengomunikasikan rencana aktivitas audit internal dan kebutuhan sumber daya, termasuk perubahan interim yang signifikan, kepada manajemen senior dan Dewan untuk dinilai dan disetujui. Kepala Eksekutif Audit juga harus berkomunikasi mengenai dampak dari keterbatasan sumber daya.

2030 – Manajemen Sumber Daya

Kepala Eksekutif Audit harus memastikan bahwa sumber daya audit internal adalah tepat, cukup, dan secara efektif dikerahkan untuk mencapai rencana yang telah disetujui.

Interpretasi:‘Tepat’ mengacu pada gabungan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang

dibutuhkan untuk melaksanakan rencana.‘Cukup’ mengacu pada kuantitas sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai rencana tersebut. Sumber daya dikerahkan secara efektif apabila digunakan dalam cara yang mengoptimalkan pencapaian rencana yang telah disetujui.

2040 – Kebijakan dan Prosedur

Kepala Eksekutif Audit harus menetapkan kebijakan dan prosedur untuk memandu Aktivitas Audit Internal.

Interpretasi:Bentuk dan isi kebijakan dan prosedur tergantung pada ukuran dan struktur dari Aktivitas

Audit Internal serta kompleksitas pekerjaannya.

2050 – Koordinasi

Kepala Eksekutif Audit harus berbagi informasi dan mengoordinasikan kegiatan dengan penyedia lain layanan pemastian dan layanan konsultasi, internal maupun eksternal, untuk memastikan lingkup yang tepat dan meminimalkan duplikasi kegiatan.

2060 – Pelaporan kepada Manajemen Senior dan Dewan

Kepala Eksekutif Audit harus melaporkan secara berkala kepada manajemen senior dan Dewan atas realisasi tujuan, wewenang, tanggung jawab, serta kinerja dibandingkan dengan rencana. Pelaporan Aktivitas Audit Internal harus mencakup juga eksposur risiko yang signifikan dan masalah-masalah pengendalian, termasuk risiko kecurangan, tata kelola, serta hal-hal lain yang diperlukan atau diminta oleh manajemen senior dan Dewan.

Interpretasi:

Frekuensi dan isi laporan ditentukan dalam diskusi dengan manajemen senior dan Dewan serta tergantung pada pentingnya informasi yang akan dikomunikasikan.2100 – Sifat Kerja

Page 14: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi dan memberikan kontribusi bagi perbaikan proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan displin.

2110 – Tata Kelola

Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi dan membuat rekomendasi yang tepat untuk memperbaiki proses tata kelola dalam pencapaian tujuan-tujuan sebagai berikut:

* Mempromosikan etika dan nilai-nilai yang pantas dalam organisasi;

* Memastikan manajemen dan akuntabilitas kinerja organisasi yang efektif;

* Mengomunikasikan informasi risiko dan pengendalian kepada bidang-bidang yang sesuai di dalam organisasi dan

* Mengoordinasikan kegiatan dan mengomunikasikan informasi di antara Dewan, auditor internal dan eksternal, serta manajemen.

2110.A1 – Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi desain, implementasi, dan efektivitas tujuan, program, dan kegiatan organisasi yang berkaitan dengan etika.

2110.A2 – Aktivitas Audit Internal harus menilai apakah tata kelola teknologi informasi organisasi memperkuat dan mendukung strategi dan tujuan organisasi

2110.C1 – Tujuan penugasan konsultasi harus konsisten dengan keseluruhan nilai-nilai dan tujuan organisasi.

2120 – Manajemen Risiko

Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi efektivitas dan berkontribusi bagi perbaikan proses manajemen risiko.

Interpretasi:

Menentukan apakah proses manajemen risiko adalah efektif merupakan hasil keputusan dari penilaian auditor internal bahwa:

* Tujuan organisasi mendukung dan selaras dengan misi organisasi;

* Risiko signifikan telah diidentifikasi dan dinilai;

* Respons risiko yang tepat telah dipilih untuk menyelaraskan risiko dengan minat risiko organisasi;

* Informasi risiko yang relevan diterima dan dikomunikasikan secara tepat waktu di seluruh organisasi, sehingga memungkinkan staf, manajemen, dan Dewan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka.

Page 15: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

Proses manajemen risiko dipantau melalui aktivitas manajemen yang berkelanjutan, evaluasi terpisah, atau keduanya.

2120.A1 – Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi eksposur risiko yang berkaitan dengan tata kelola dan operasi sistem informasi organisasi mengenai:

* Reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasional.

* Efektivitas dan efisiensi operasi.

* Menjaga aset; dan

* Kepatuhan terhadap hukum, peraturan perundang-undangan, dan kontrak.

2120.A2 – Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi potensi terjadinya kecurangan dan bagaimana organisasi mengelola risiko kecurangan.

2120.C1 – Selama penugasan konsultasi, auditor internal harus memperhatikan risiko sesuai dengan tujuan penugasan serta waspada terhadap adanya risiko signifikan lainnya.

2120.C2 – Auditor Internal harus menggunakan pengetahuan tentang risiko yang diperoleh dari penugasan konsultasi ke dalam penugasan evaluasi mereka terhadap proses manajemen risiko organisasi.2120.C3 – Ketika membantu manajemen membangun atau memperbaiki proses manajemen risiko, auditor internal harus menahan diri dari menerima apapun tanggung jawab manajemen, yaitu dengan mengelola risiko secara aktual.

2130 – Pengendalian

Aktivitas Audit Internal harus membantu organisasi dalam memelihara pengendalian yang efektif dengan mengevaluasi efektivitas dan efisiensinya serta dengan mempromosikan perbaikan terus-menerus.

2130.A1 – Aktivitas Audit Internal harus mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian dalam merespons risiko di dalam tata kelola, operasi, dan sistem informasi organisasi, mengenai:

* Reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasional;

* Efektivitas dan efisiensi operasi;

* Menjaga aset; dan

* Kepatuhan terhadap hukum, peraturan perundang-undangan, dan kontrak.

2130.A2 – Auditor internal harus memastikan sejauh mana tujuan dan sasaran program dan operasi telah ditetapkan serta sesuai dengan organisasi mereka.

Page 16: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

2130.A3 – Auditor internal harus meninjau operasi dan program untuk memastikan sejauh mana hasilnya konsisten dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk menentukan apakah operasi dan program diimplementasikan atau dilaksanakan sebagaimana dimaksud.

2130.C1 – Selama penugasan konsultasi, auditor internal harus memperhatikan pengendalian sesuai dengan tujuan penugasan dan waspada terhadap isu-isu pengendalian yang signifikan.

2130.C2 – Internal auditor harus menggunakan pengetahuan tentang pengendalian yang diperoleh dari penugasan konsultasi pada saat mengevaluasi proses pengendalian organisasi.

2200 – Perencanaan Penugasan

Auditor internal harus mengembangkan dan mendokumentasikan rencana untuk setiap penugasan, termasuk tujuan, lingkup, waktu, dan alokasi sumber daya dalam penugasan tersebut.

2201 – Pertimbangan Perencanaan

Dalam merencanakan penugasan, auditor internal harus mempertimbangkan:

* Tujuan dari aktivitas yang sedang diperiksa dan dengan sarana apa aktivitas tersebut mengendalikan kinerjanya;

* Risiko yang signifikan terhadap aktivitas, tujuan, sumber daya, serta operasi dan dengan sarana apa potensi dampak risiko dijaga pada tingkat yang dapat diterima;

* Kecukupan serta efektivitas proses manajemen risiko dan pengendalian dari aktivitas yang diperiksa dibandingkan dengan model atau kerangka kerja pengendalian yang relevan; dan

* Kesempatan untuk membuat perbaikan yang signifikan dalam proses manajemen risiko dan pengendalian aktivitas ang diperiksa.

2201.A1 – Ketika merencanakan penugasan untuk pihak-pihak di luar organisasi, auditor internal harus membangun kesepahaman tertulis dengan mereka tentang tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab, dan harapan lain, termasuk pembatasan distribusi hasil penugasan serta akses ke catatan penugasan.

2201.C1 – Internal auditor harus membangun kesepahaman dengan klien penugasan konsultasi tentang tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab, dan harapan klien lainnya. Untuk penugasan yang signifikan, kesepahaman ini harus didokumentasikan.

2210 – Tujuan Penugasan

Tujuan harus ditetapkan untuk setiap penugasan.

Page 17: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

2210.A1 – Auditor internal harus melakukan penilaian pendahuluan risiko yang relevan dengan aktivitas yang sedang diperiksa. Tujuan penugasan harus mencerminkan hasil penilaian ini.

2210.A2 – Auditor internal harus mempertimbangkan probabilitas kesalahan signifikan, kecurangan, ketidakpatuhan, dan eksposur lainnya ketika mengembangkan tujuan penugasan.

2210.A3 – Kriteria yang memadai diperlukan untuk mengevaluasi pengendalian. Auditor internal harus memastikan sejauh mana manajemen telah menetapkan kriteria yang memadai untuk menentukan apakah tujuan dan sasaran telah dicapai.Jika memadai, auditor internal harus menggunakan kriteria tersebut dalam evaluasi.Jika tidak memadai, auditor internal harus bekerja dengan manajemen untuk mengembangkan kriteria evaluasi yang sesuai.

2210.C1 – Tujuan penugasan konsultasi harus memperhatikan proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian sejauh yang telah disepakati dengan klien.

2220 – Lingkup penugasan

Lingkup yang ditetapkan harus cukup untuk memenuhi tujuan penugasan.

2220.A1 – Lingkup penugasan harus mencakup pertimbangan mengenai sistem catatan, personalia, dan properti fisik yang relevan, termasuk yang di bawah kendali pihak ketiga.

2220.A2 – Jika selama penugasan pemastian muncul peluang untuk melakukan penugasan konsultasi, harus dicapai kesepahaman tertulis terlebih dahulu mengenai tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab para pihak, serta harapan-harapan lain hasil dari penugasan konsultasi, yang dikomunikasikan sesuai dengan standar konsultasi.

2220.C1 – Dalam melaksanakan penugasan konsultasi, auditor internal harus memastikan bahwa lingkup penugasan cukup untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati. Jika auditor internal mengajukan persyaratan tertentu terkait lingkup penugasan, persyaratan tersebut harus didiskusikan dengan klien terlebih dahulu untuk menentukan apakah penugasan akan tetap dilanjutkan.

2230 – Alokasi Sumber Daya Penugasan

Auditor internal harus menentukan sumber daya yang tepat dan cukup untuk mencapai tujuan penugasan berdasarkan evaluasi sifat dan kompleksitas dari setiap penugasan, kendala waktu, dan sumber daya yang tersedia.

2240- Program Kerja Penugasan

Auditor internal harus mengembangkan dan mendokumentasikan program kerja untuk mencapai tujuan penugasan.

2240.A1 – Program kerja harus mencakup prosedur untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasikan informasi selama penugasan. Program kerja harus disetujui sebelum pelaksanaannya, dan setiap penyesuaian harus segera disetujui.

Page 18: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

2240.C1 – Program kerja untuk penugasan konsultan dapat bervariasi dalam bentuk dan isi tergantung pada sifat penugasan.

2300 – Pelaksanaan Penugasan

Auditor internal harus mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasikan informasi yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan.

2310 – Mengidentifikasi Informasi

Auditor internal harus mengidentifikasi informasi yang memadai, dapat diandalkan, relevan, dan berguna untuk mencapai tujuan penugasan.

Interpretasi:Informasi yang memadai adalah faktual, cukup, dan meyakinkan sehingga seseorang yang pruden dan terinformasi akan mencapai kesimpulan yang sama seperti auditor. Informasi yang dapat diandalkan adalah informasi terbaik yang dapat dicapai melalui penggunaan teknik penugasan yang tepat. Informasi yang relevan mendukung observasi dan rekomendasi penugasan serta konsisten dengan tujuan penugasan.Informasi yang berguna membantu organisasi mencapai tujuannya.

2320 – Analisis dan Evaluasi

Auditor Internal harus mendasarkan kesimpulan dan hasil penugasan pada analisis dan evaluasi yang tepat.

2330 – Pendokumentasian Informasi

Auditor internal harus mendokumentasikan informasi yang relevan untuk mendukung kesimpulan dan hasil penugasan.

2330.A1 – Kepala eksekutif audit harus mengendalikan akses ke catatan penugasan. Kepala eksekutif Audit harus mendapat persetujuan dari manajemen senior dan/atau penasihat hukum sebelum mengeluarkan catatan tersebut kepada pihak eksternal, yang sesuai.

2330.A2 – Kepala eksekutif audit harus mengembangkan persyaratan retensi catatan penugasan, terlepas dari media di mana setiap catatan disimpan. Persyaratan retensi ini harus konsisten dengan pedoman organisasi yang bersangkutan dan setiap peraturan atau persyaratan lainnya.

2330.C1 – Kepala eksekutif audit harus mengembangkan kebijakan yang mengatur penyimpanan dan retensi catatan penugasan konsultasi, serta pengeluaran catatan tersebut untuk pihak internal maupun eksternal. Kebijakan ini harus konsisten dengan pedoman organisasi yang bersangkutan dan setiap peraturan atau persyaratan lainnya.

2340 – Supervisi Penugasan

Page 19: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

Penugasan harus disupervisi dengan tepat untuk memastikan tujuan-tujuan tercapai, kualitas terjamin, dan staf berkembang.

Interpretasi:Sejauh mana supervisi diperlukan akan tergantung pada kemampuan dan pengalaman

auditor internal dan kompleksitas penugasan. Kepala eksekutif audit bertanggung jawab secara menyeluruh untuk melakukan supervisi terhadap penugasan, baik dilakukan oleh atau untuk aktivitas audit internal, tetapi dapat menunjuk anggota aktivitas audit internal dengan pengalaman yang cukup untuk melakukan supervisi. Bukti yang memadai dilakukannya supervisi harus didokumentasikan dan disimpan.

2400 – Mengomunikasikan Hasil

Auditor internal harus mengkomunikasikan hasil penugasan.

2410 – Kriteria untuk Mengomunikasikan Hasil

Komunikasi harus mencakup tujuan dan ruang lingkup penugasan serta kesimpulan, rekomendasi, dan rencana tindak lanjut yang sesuai.

2410.A1 – Komunikasi final hasil penugasan harus, bila diperlukan, mengandung pendapat dan/atau kesimpulan auditor internal secara keseluruhan.

2410.A2 – Auditor internal didorong untuk mengakui kinerja yang memuaskan dalam komunikasi penugasan.

2410.A3 – Ketika mengeluarkan hasil penugasan kepada pihak-pihak di luar organisasi, komunikasi harus mencakup batasan distribusi dan penggunaannya.

2410.C1 – Komunikasi tentang kemajuan dan hasil penugasan konsultasi akan bervariasi dalam bentuk dan isi tergantung pada sifat dari penugasan serta kebutuhan klien.

2420 – Kualitas Komunikasi

Komunikasi harus akurat, objektif, jelas, ringkas, konstruktif, lengkap, dan tepat waktu.

Interpretasi:Komunikasi yang akurat terbebas dari kesalahan dan distorsi serta dengan kokoh

berdasarkan pada fakta-fakta.Komunikasi yang objektif adalah adil, tidak memihak, dan tidak bias, serta merupakan hasil dari pikiran yang adil serta penilaian seimbang dari semua fakta dan keadaan yang relevan.Komunikasi yang jelas yaitu mudah dipahami dan logis, menghindari bahasa teknis yang tidak perlu dan menyediakan semua informasi yang penting dan relevan.Komunikasi yang ringkas adalah langsung dan menghindari elaborasi yang tidak perlu, rincian yang berlebihan, redundansi, dan kepanjang-lebaran.Komunikasi yang konstruktif sangat membantu klien penugasan dan organisasi serta mengarah pada peningkatan yang diperlukan.Komunikasi yang lengkap tidak kehilangan hal-hal penting bagi audiens yang dituju

Page 20: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

dan mencakup semua informasi yang penting dan relevan serta observasi untuk mendukung rekomendasi dan kesimpulan.Komunikasi yang tepat waktu yaitu pada kesempatan pertama dan pada kondisi yang tepat, tergantung pada pentingnya masalah, sehingga memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan korektif secara tepat.

2421 – Kesalahan dan KelalaianJika komunikasi final mengandung kesalahan atau kelalaian yang signifikan, Kepala

Eksekutif Audit harus menyampaikan informasi yang telah dikoreksi kepada semua pihak yang menerima komunikasi awal.

2430 – Penggunaan Frasa “Dilaksanakan sesuai dengan Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal “

Auditor Internal diperbolehkan melaporkan penugasan mereka telah “dilaksanakan sesuai dengan Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal”, hanya bila hasil program pemastian kualitas dan peningkatan mendukung pernyataan tersebut.

2431 – Pengungkapan Ketidaksesuaian

Ketika ketidaksesuaian dengan Definisi Audit Internal, Kode Etik atau Standar berdampak pada suatu penugasan tertentu, dalam komunikasi hasil penugasan harus diungkapkan:

* Prinsip atau aturan perilaku Kode Etik atau Standar yang mana yang kepatuhannya secara penuh tidak tercapai;

* Alasan atas ketidaksesuaian; dan

* Dampak ketidaksesuaian pada penugasan dan hasil penugasan yangdikomunikasikan.2440 – Diseminasi Hasil

Kepala Eksekutif Audit harus menyampaikan hasil kepada pihak-pihak yang tepat.

Interpretasi:

Kepala Eksekutif Audit, atau petugas yang ditunjuk, mereview dan menyetujui komunikasi final penugasan sebelum penerbitan serta memutuskan kepada siapa dan bagaimana komunikasi tersebut akan disampaikan.

2440.A1 – Kepala Eksekutif Audit bertanggung jawab untuk mengomunikasikan hasil akhir kepada pihak-pihak yang dapat memastikan bahwa hasil tersebut diperhatikan.

2440.A2 – Jika tidak diatur sebaliknya oleh hukum, undang-undang, atau peraturan persyaratan, sebelum menyampaikan hasil kepada pihak-pihak di luar organisasi, Kepala Eksekutif Audit harus:

* Menilai potensi risiko bagi organisasi;

Page 21: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

* Berkonsultasi dengan manajemen senior dan/atau penasihat hukum yang tepat, dan

* Mengendalikan penyebaran dengan membatasi penggunaan hasil.

2440.C1 – Kepala Eksekutif Audit bertanggung jawab untuk mengomunikasikan hasil akhir penugasan konsultasi kepada klien.

2440.C2 – Selama penugasan konsultasi, masalah-masalah tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian mungkin dapat teridentifikasi. Apabila masalah-masalah tersebut signifikan bagi organisasi, harus dikomunikasikan kepada manajemen senior dan Dewan.

2500 – Memantau Kemajuan

Kepala Eksekutif Audit harus menetapkan dan memelihara suatu sistem untuk memantau disposisi hasil yang disampaikan kepada manajemen.

2500.A1 – Kepala Eksekutif Audit harus menetapkan proses tindak lanjut untuk memantau dan memastikan bahwa tindakan manajemen telah diimplementasikan secara efektif atau bahwa manajemen senior telah menerima risiko untuk tidak mengambil tindakan.

2500.C1 – Aktivitas audit internal harus memantau disposisi hasil penugasan konsultasi sesuai dengan yang telah disepakati dengan klien.

2600 – Resolusi Penerimaan Senior Manajemen atas Risiko

Bila Kepala Eksekutif Audit meyakini bahwa manajemen senior telah menerima tingkat risiko residual yang kemungkinan tidak dapat diterima oleh organisasi, Kepala Eksekutif Audit harus mendiskusikan masalah tersebut dengan manajemen senior.Jika keputusan mengenai risiko residual tidak terselesaikan, Kepala Eksekutif Audit harus melaporkan hal tersebut kepada Dewan untuk resolusi.

Daftar Pustaka

1. auditorinternal.com/.../kode-etik-auditor-internal/

2. iknow.apb-group.com/kode-etik-internal-audit/

3. Kurt F Reding, dkk.2009.INTERNAL AUDITING ; Assurance and Consulting Services

4. www.pirelli.com/en_IT/.../IND_EthicalCode

Page 22: Audit Internal Pert3.Kelas d.kelompok 7

5. na.theiia.org › Standards and Guidance › Attribute Standards

6. www.tubitak.gov.tr/tubitak.../IIAInternalAuditStandards1

7. archive.newsweaver.com/...co.uk/.../e_article00135055564e4.html

8. www.cps-k12.org/general/finances/Auditor/IAStandards