Top Banner

of 30

Askep Sindrome Gullian-Barré.ppt

Jun 02, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    1/30

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    2/30

    Tugas indiv: fungsi/peran dari msg2 bagian tersebut dalam sistem saraf !!!

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    3/30

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    4/30

    Definisi

    Menurut Bosch, 1998.

    Sindroma Gullian-Barr (SGB) merupakan

    suatu sindroma klinis yang ditandai adanya

    paralisis flasid yang terjadi secara akut berhubungan

    dengan proses autoimun dimana targetnya adalah saraf

    perifer, radiks, dan nervus kranialis

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    5/30

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    6/30

    Etiologi Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui,

    namun umumnya dicetuskan oleh infeksi saluran

    pernafasan atau pencernaanTerjadi proses autoimmune dengan respon

    inflamasi pada radiks dan saraf tepi

    (poliradikulopati dan polineuropati)

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    7/30

    Patofisiologi

    Gullain Barre Syndrome terjadi kelainan system

    imun melalui mekanisme limfosit medialed delayedhypersensivity atau lewat antibody mediated demyelinisation.

    Limfosit berubah responnya trhadap antigen Limfosit

    menarik makrofag ke saraf perifer semua saraf perifer dan

    myelin diserang selubung myelin terlepas system

    penghantaran implus terganggu kelemahan/penurunan

    fungsi motorik dan sensorik

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    8/30

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    9/30

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    10/30

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    11/30

    organisme (misalnya infeksi virusataupun bakteri) telah mengubahkeadaan alamiah sel-sel sistem saraf,sehingga sistem imun mengenalinyasebagai sel-sel asing.Organisme tersebut kemudianmenyebabkan sel-sel imun, sepertilimfosit dan makrofag, untukmenyerang myelin.

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    12/30

    Limfosit T yang tersensitisasibersama dengan limfosit B akanmemproduksi antibodi melawankomponen-komponen selubung

    myelin dan menyebabkan destruksidari myelin

    sistem imun mulai menghancurkanselubung myelin yangmengelilingi akson saraf perifer,atau bahkan akson itu sendiri

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    13/30

    Sel-sel inflamasi tsb akan mengeluarkan

    sekret kimiawi yang akan mempengaruhisel Schwan, yang seharusnya membentukmateri lemak penghasil myelin

    demyelinisasitransmisi sinyal melambat, terblok, atauterganggu menyebabkan kelemahanotot, kesemutan, kebas, serta kesulitanmelakukan aktivitas sehari-hari, termasukberjalan

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    14/30

    Gambaran Klinis

    Perjalanan penyakit GBS dapat dibagimenjadi 3 fase:

    Fase progresif.Umumnya berlangsung 2-3 minggu, sejaktimbulnya gejala awal sampai gejalamenetap , = titik nadir.Timbul nyeri, kelemahan progresif dangangguan sensorik.Terapi cepat prognosis dan survival Fokus terapi pengurangan nyeri sertagejala.

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    15/30

    Fase plateau.Gejala stabil perburukan ataupun perbaikan gejala (-)

    Serangan telah berhenti, namun derajat kelemahan tetap adasampai dimulai fase penyembuhan membutuhkan istirahat,perawatan khusus, serta fisioterapi.

    Fokus terapi memperbaiki fungsi yang hilang atau

    mempertahankan fungsi yang masih ada monitoring tekanandarah, irama jantung, pernafasan, nutrisi, keseimbangan cairan,serta status generalis.

    Imunoterapi dapat dimulai di fase ini.

    nyeri hebat akibat saraf yang meradang serta kekakuan otot dansendi hilang begitu proses penyembuhan dimulai

    Lama fase ini tidak dapat diprediksikan

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    16/30

    Fase penyembuhan Perbaikan dan penyembuhan spontan.

    Sistem imun berhenti memproduksi antibody yangmenghancurkan myelin gejala berangsur-angsur menghilang,penyembuhan saraf mulai terjadi.

    Fokus terapi terapi fisik, untuk membentuk otot pasien danmendapatkan kekuatan dan pergerakan otot yang normal, sertamengajarkan penderita untuk menggunakan otot-ototnyasecara optimal.

    Kadang masih didapati nyeri, yang berasal dari sel-sel sarafyang beregenerasi.

    Lama fase ini juga bervariasi , dan dapat muncul relaps.

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    17/30

    1.Kelumpuhan2.Gangguan sensibilitas

    3.Saraf Kranialis4.Gangguan fungsiotonom

    5.Kegagalan pernafasan

    Gejala Klinis :

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    18/30

    Kriteria Diagnostik untuk Sindroma Guillain-Barre Temuan yang dibutuhkan untuk diagnosis

    Kelemahan progresif kedua anggota gerak atau lebihArefleksia

    Temuan klinis yang mendukung diagnosis : Gejala atau tanda sensorik ringanKeterlibatan saraf kranialis ( bifacial palsies) atau sarafkranial lainnyaPenyembuhan dimulai 2-4 minggu setelah progresivitasberhentiDisfungsi otonomTidak adanya demam saat onsetProgresivitas dalam beberapa hari hingga 4 mingguAdanya tanda yang relatif simetris

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    19/30

    Temuan laboratorium yangmendukung diagnosis:

    Peningkatan protein dalam CSSdengan jumlah sel

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    20/30

    Pemeriksaan penunjang Cairan serebrospinal (CSS) disosiasisitoalbuminik = meningkatnya jumlah protein(100-1000 mg/dL)Pemeriksaan kecepatan hantar saraf (KHS)dan elektromiografi . EMGPemeriksaan darah Dapat dijumpai respon hipersensitivitas antiboditipe lambat, dengan peningkatanimmunoglobulin IgG, IgA, dan IgM,Elektrokardiografi (EKG)Tes fungsi respirasiPemeriksaan patologi anatomi,

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    21/30

    Prinsip Penanganan Pemeliharaan sistem pernapasan

    Mencegah kontraktur Pemeliharaan ROM Pemeliharaan otot-otot besar yng denervated Re-edukasi otot Dilakukan sedini mungkin

    Deep breathing ExerciseMobilisasi ROMMonitor Kekuatan Otot hingga latihan ktif dapatdimulai

    Change position untuk mencegah terjadinyadecubitus

    Edukasi terhadap keluarga

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    22/30

    Penatalaksanaan / terapiVentilator mekanikTerapi fisik dada dan spirometri

    insentif membantu mencegahatelektasisterapi antibiotikaterapi pertukaran plasma(plasmapheresis) dan injeksiimmunoglobulin dosis tinggi intravena(IVIG)

    kortikosteroid

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    23/30

    Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian

    Identitas klien: meliputi nama, alamat, umur, jenis kelamin, statusKeluhan utama: kelumpuhan dan kelemahan

    Riwayat keperawatan: sejak kapan, semakinmemburuknya kondisi / kelumpuhan, upaya yangdilakukan selama menderita penyakit.

    2. Pemeriksaan Fisik

    B1 (Breathing)Kesulitan bernafas / sesak, pernafasan abdomen,apneu, menurunnya kapasitas vital / paru, reflekbatuk turun, resiko akumulasi secret.

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    24/30

    B2 (Bleeding) Hipotensi / hipertensi, takikardi / bradikardi, wajahkemerahan.B3 (Brain) Kesemutan, kelemahan-kelumpuhan, ekstremitas sensasinyeri turun, perubahan ketajaman penglihatan, gangguakeseimbangan tubuh, afasis (kemampuan bicara turun),fluktuasi suhu badan.B4 (Bladder) Menurunkan fungsi kandung kemih, retensi urine, hilangnyasensasi saat berkemih.B5 ( Bowel) Kesulitan menelan-mengunyah, kelemahan otot abdomen,peristaltic usus turun, konstipasi sampai hilangnya sensasianal.B6 (Bone) Gangguan mobilitas fisik-resiko cidera / injuri fraktur tulang,hemiplegi, paraplegi.

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    25/30

    3. Diagnosa keperawatanI. Resiko terjadi bersihan saluran nafas tidak efektif

    b.d penurunan reflek menelan dan peningkatanproduksi saliva

    Tujuan : Setelah dirawat sekret bersih, saliva bersih,

    stridor (-), sumbatan tidak terjadiTindakan:

    Lakukan perawatan EET setiap 2 jamLakukan auskultasi sebelum dan setelah tindakanfisiotherapi dan suction

    Lakukan fisiotherapi nafas dan suction setiap 3 jam jikaterdengar stridor atau SpO2 < 95 %Monitor status hidrasiMonitor vital sign sebelum dan setelah tindakanKolaborasi pemberian expectoran

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    26/30

    II. Resiko terjadi disuse syndrome b.d kelemahantubuh sebagai efek perjalanan penyakit GBS

    Tujuan : Setelah dirawatKontraktur (-)Nutrisi terpenuhi

    Bab dan bak terbantuPersonal hygiene baik

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    27/30

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    28/30

    III. Resiko tinggi terjadi infeksi b.d pemakaian alatperawatan seperti kateter dan infus

    Tujuan : setelah dirawat diharapkan

    Tanda-tanda infeksi (-)Leko < 5000Pada px urine ery (-), sylinder (-),Suhu tubuh 36,5-37 oC

    Tanda-tanda radang pada lokasi insersi alatperawatan (-)

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    29/30

    Tindakan :Rawat ETT setiap hariLakukan prinsip steril pada saat suctionRawat tempat insersi infus dan kateter setiap hari

    Ganti kateter setiap 72 jamKolaborasi :

    Pengggantian ETT dengan TracheostomiPenggantian insersi surflo dengan vanocath

    Pemeriksaan leukoPemeriksaan albuminPemberian antibiotika

  • 8/10/2019 Askep Sindrome Gullian-Barr.ppt

    30/30

    12/16/2014 30Cidera Kep_SUnardi