PENGEMBANGAN WORKSHEET TEMATIK-INTEGRATIF PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU UNTUK MENUMBUKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KERITIS SISWA Hunaepi 1 , Muhali 2 , Saeful Prayogy 3 1 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi 2 Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, 3 Dosen Program Studi Pendidikan Fisika hunaepibio@ymail.com Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Secara rinci dapat dikemukakan tujuan khusus yakni: 1) Mendeskripsikan kelayakan Worksheet tematik-integratif Mata Pelajaran IPA terpadu yang dikembangkan, 2) Mengukur kemampuan berpikir kritis siswa setelah selesai melaksanakan pembelajaran IPA Terpadu dengan mengunakan bahan ajar Worksheet tematik-integratif, dan 3) Mendeskripsikan respon siswa terhadap pembelajaran IPA terpadu dengan menggunakan bahan ajar Worksheet tematik integratif. Bahan ajar yang dihasilakan berupa Worksheet tematik integratif sebagai pendukung proses pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Worksheet tematik integratif yang telah dikembangkan telah memenuhi kriketeria kevalidan menurut ahli dan hasil uji coba menunjukkan bahwa bahan ajar Worksheet tematik integratif tersebut dapat mendukung pembelajaran yang epektif. Tingkat kevalidan semua perangkat pembelajaran yang digunakan berada dalam kategori valid dan layak digunakan. Hasil uji coba satu menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa mencapai nilai rata-rata 76.7 dengan katagori kritis, sedangkan uji coba dua mencapai rata- rata 84.4 katagori sangat kritis. Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan bahwa worksheet tematik integratif yang dikembangakan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGEMBANGAN WORKSHEET TEMATIK-INTEGRATIF PADA MATAPELAJARAN IPA TERPADU UNTUK MENUMBUKAN KETERAMPILAN
BERPIKIR KERITIS SISWA
Hunaepi1, Muhali2, Saeful Prayogy3
1Dosen Program Studi Pendidikan Biologi 2Dosen ProgramStudi Pendidikan Kimia, 3Dosen Program Studi Pendidikan
Fisika
hunaepibio@ymail.com
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkanmeningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Secara rincidapat dikemukakan tujuan khusus yakni: 1) Mendeskripsikankelayakan Worksheet tematik-integratif Mata Pelajaran IPAterpadu yang dikembangkan, 2) Mengukur kemampuan berpikirkritis siswa setelah selesai melaksanakan pembelajaranIPA Terpadu dengan mengunakan bahan ajar Worksheettematik-integratif, dan 3) Mendeskripsikan respon siswaterhadap pembelajaran IPA terpadu dengan menggunakanbahan ajar Worksheet tematik integratif. Bahan ajar yangdihasilakan berupa Worksheet tematik integratif sebagaipendukung proses pembelajaran yang dapat meningkatkanketerampilan berpikir kritis. Worksheet tematik integratifyang telah dikembangkan telah memenuhi kriketeriakevalidan menurut ahli dan hasil uji coba menunjukkanbahwa bahan ajar Worksheet tematik integratif tersebutdapat mendukung pembelajaran yang epektif. Tingkatkevalidan semua perangkat pembelajaran yang digunakanberada dalam kategori valid dan layak digunakan. Hasiluji coba satu menunjukkan bahwa keterampilan berpikirkritis siswa mencapai nilai rata-rata 76.7 dengankatagori kritis, sedangkan uji coba dua mencapai rata-rata 84.4 katagori sangat kritis. Berdasarkan hasilanalisis yang didapatkan bahwa worksheet tematikintegratif yang dikembangakan dapat mengembangkanketerampilan berpikir kritis
Kata kunci : Worksheet tematik integratif, IPA terpadu,Berpikir kritis
PENDAHULUAN
Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) yangberlaku sejak tahun 2006(Permendiknas No 22, 23 dan24 tahun 2006), memilikitujuan mendirikan danmemberdayakan sekolah dalammengembangkan kompetensisiswa sesuai kondisilingkungan denganmemperhatikan lingkupstandar nasional pendidikan(Wildan, 2009). Seiringdengan perkembangan duniapendidikan siswa dituntutuntuk memiliki kompetensiberpikir kritis,keterampilan proses sains,literasi sains, kreatif,sikap, ketrampilan, danpengetahuan yang jauh lebihbaik agar mampu bersaing diera persaingan global dimasa depan. Kreatifitassiswa dapat dilatih melaluipendidikan. Di sinilahpentingnya penyempurnaankurikulum di Indonesia.
Penyempurnaan KTSPmenjadi Kurikulum 2013merupakan bentuk perubahanparadigma belajar abad 21.Kurikulum 2013 menjaditolak ukur kemajuanpendidikan di Indonesia
dimasa yang akan datang.Inti dari Kurikulum 2013,adalah penyederhanaan, dantematik-integratif.Kurikulum 2013mengedepankan pengalamanpersonal melalui prosesmengamati, bertanya,bernalar, dan mencoba(observation based learning),serta meningkatkankreativitas peserta didik,menghasilkan insanIndonesia yang produktif,kritis, kreatif, inovatif,dan afektif melaluipenguatan sikap (tahumengapa), keterampilan (tahubagaimana), dan pengetahuan(tahu apa) yang terintegrasi(SISDIKNAS, 2012).
Salah satu bentukpelaksanaan kurikulum 2013di tingkat SMP adalah lebihmenekankan pengintegrasikanmata pelajaran biologi,kimia, dan fisika menjadimata pelajaran IPA terpadu.Pengintegrasian matapelajaran IPA berdasarkankurikulum 2013 yangmenitikberatkan padapenyederhanaan matapelajaran dan tematik-integratif. Upayameningkatkan efektivitas
pembelajaran IPA terpadumelalui kurikulum 2013harus diikuti denganpeningkatan kompetensi danprofesionalitas guru, sertaterpenuhinya ketersedianalat, bahan, dan mediapembelajaran. Hasil kajiandi lapangan menunjukkanproses pembelajaran IPAmasih jauh dari harapankarena guru-guru kurangdipersiapkan dengan baik.Hal ini diperkuat olehpernyataan Ermawati (RadarLombok, 2013), bahwa di NTBmasih banyak guru yangmengajar tidak sesuaidengan disiplin ilmunya.
Mempelajari IPA dituntutmemiliki kemampuan berpikirtingkat tinggi, kemampuanberpikir kritis, dankemampuan dalam literasisains. BSNP (2008),menjelaskan bahwa matapelajaran IPA menyediakanberbagai pengalaman belajaruntuk memahami konsep danproses. Mata pelajaran IPAdikembangkan melaluikemampuan berpikiranalitis, induktif, dandeduktif untukmenyelesaikan masalah yangberkaitan dengan peristiwaalam sekitar. Matapelajaran IPA bertujuanagar semua siswa memiliki
kemampuan (kompetensi)antara lain: berpikirkritis, membaguan literasisains, dan membentuk sikappositif terhadap IPA denganmenyadari keteraturan dankeindahan alam sertamengagungkan kebesaranTuhan Yang Maha Esa. Selainitu, melalui kerja ilmiah,siswa dilatih untukmemanfaatkan fakta,membangun konsep, prinsip,teori sebagai dasar untukberpikir kreatif, kritis,analitis, dan divergen.
Kajian di lapanganditemukan prosespembelajaran IPA cenderungmenekankan pada aspekproduk, sehingga aspekproses dan sikap kurangmendapat perhatian, hal inijuga menyebabkan kemampuansiswa dalam berpikirkritis, memahami konsep IPAdengan benar, dan kemampuansiswa dalam membangunliterasi sains sangatrendah (Gunawan, 2011). Halini tidak terlepas dariproses pembelajaran yangdilakukan oleh guru masihmenggunakan paradigma lamadan pembelajaran kuranginovatif dan kreatif.Selain dari kurangnyakesiapan guru, ketersediaanmedia dan bahan ajar yang
mendukung mata pelajaranIPA terpadu yang tematikintegratif tidak ada.Upanya menciptakan siswayang kreatif, inovatif,berpikir kritis, memilikiliterasi sains dan memilikisikap yang positif, perludidukung oleh media danbahan ajar yang relevandengan perkembangankurikulum yang berlaku.Salah satu sumber belajaryang diasumsikan dapatmembangun kemampuanberpikir kritis, litersisains, dan pemahaman konsepdengan benar adalah bahanajar berupa Worksheettematik-integratif yangberorietasi padapengintegrasian IPAterpadu. Worksheet tematik-integratif termasuk mediacetak hasil pengembanganteknologi cetak yang berupabuku dan berisi materivisual yang terintegrasi.
Pembelajaran yangdilaksanakan di bangkusekolah harus mampumeningkatkan pemberdayaanaktivitas dan kreativitassiswa secara keseluruhan.Siswa sebagai individu yangunik dan berbeda memilikikemampuan akademik yangberbeda pula. Perbedaankemampuan akademik ini
sangat penting diperhatikandalam pembelajaran (Sidi,2001; Winkel, 2004).Pendapat senada jugadinyatakan Richards (2002),menyatakan bahwaberdasarkan kemampuanakademik, maka ada tigakelompok siswa, yaitu siswaberkemampuan akademiktinggi, siswa berkemampuanakademik sedang, dan siswaberkemampuan akademikrendah.
Menurut Anderson &Pearson (1984) dan Nasution(1988) dalam Mahanal (2009)apabila siswa yang memilikikemampuan akademik berbedadiberi pengajaran yangsama, maka hasil belajarakan berbeda sesuai dengantingkat kemampuanakademiknya. Berdasarkanperbedaan kemampuanakademik ini diharapkandapat diketahui, penguasaankonsep.
Pembelajaran IPAterpadu akan dapat berjalansesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlakudalam kurikulum 2013,tentunya diperlukankesiapan guru, alat, media,dan bahan ajar yang sesuaidengan perkembangankurikulum 2013 yaknitematik integratif.
Berdasarkan kajian di atasmaka dilakukan pengembanganWorksheet tematik-integratifMata Pelajaran IPA Terpaduuntuk menumbuhkanketerampilan berpikirkeritis siswa.”
METODE PENELITIANA. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakanpenelitian pengembangan.Perangkat pembelajaran yangdikembangkan adalahWorksheet tematik Integratif.Selanjutnya Worksheet tematikIntegratif yangdikembangkan di uji dalamkegiatan pembelajaran dikelas. Proses pengembanganWorksheet tematik Integratifdikembangkan denganmengadaptasi model dariThiagarajan, et al., (1974)dalam Mahanal (2009), yaitumodel 4-D (Define, Design,Develop, and Dessiminate). Rincianlangkah-langkah sebagaiberikut: 1. Tahap Penyusunan
Perangkata. Define (Pendefinisian)
Pada tahap inibertujuan menetapkansyarat-syaratpembuatan/penyusunanWorksheet Tematik-Integratif, dilakukandengan analisis kurikulum
meliputi analisis tugasdan analisis konsep.Kurikulum yang digunakanadalah KTSP yang mengacupada Standar isi danStandar KompetensiLulusan (Depdiknas,2006). b. Design (Perancangan)
Tahap ini dilakukanuntuk merancangpengembangan WorksheetTematik-Integratif daninstrumentasi penelitianberupa tes untukmengetahui pemahamankonsep siswa.c. Develop (Pengembangan)
Tahap develop(pengembangan) bertujuanuntuk menghasilkanWorksheet Tematik-Integratif. WorksheetTematik-Integratif yangdikembangkan divalidasiahli sehingga perangkatdapat dianggaprepresentatif danmemenuhi syarat validitasisi. Guru mitra jugadiberi kesempatan untukmengecek Worksheet Tematik-Integratif. d. Disseminate (Penyebaran)
Tahap penyebarandilakukan melalui ujicoba kelas untuk, melihatkeepektifan perangkatWorksheet Tematik-
Integratif yang telahdikembangkan terhadapkemampuan pemahamankonsep siswa MTs.
B. Uji Coba ProdukUjicoba dilaksanakan
sebagai upaya untukmemperoleh masukan,koreksi, dan perbaikanterhadap WorksheetTematik-Integratif yang disusun danuntuk melihatketerlaksanaan di lapangan.Adapun uji coba WorksheetTematik-Integratifdilakukan di kelas VII MTsN1 Mataram. Bentuk skemapembelajaran dibuatberdasarkan rancangan OneShoot Case Stady Uji coba dikelas menggunakan desainOne Shoot Case Stady (Tuckman,1978) polanya adalah:
Uji awal Perlakuan
Uji akhir - X O2
Keterangan:O1 = X = Memberikan
perlakuan pada siswa,yaitu denganmenggunakan WorksheetTematik-Integratif.
O2 = merekamketerampilan berpikirkritis siswa terhadap
topik topik yangdiajarkan setelahdiajarkan.
C. Subjek dan Tempatpenelitian
Subjek uji coba awalatau uji coba 1 melibatkansiswa kelas VII Bio A MTsNegeri 1 Mataram. Uji cobalanjutan atau uji coba 2melibatkan siswa kelas VIIBio B Mts Negeri 1 Mataram,yang tersebar dalam 2kelas. jumlah keseluruhansubjek penelitian 30 orangsiswa. C. Instrumen Penelitian
1. Lembar ObservasiKemampuan berpikirkritis
Data kemampuanberpikir kritis siswadikumpulkan melaluiworksheet yaitu untukmengetahui kemampuanberpikir kritis siswasetelah digunakannyaworksheet dalam prosespembelajaran denganmengunakan lebarobservasi berpikirkritis. Lebar observasiberpikir kritis disusunberdasarkan tigaindikator berpikirkritis yaitu, memberipenjelasan sederhana;
membangun keterampilandasar; dan menyimpulkan.
Kemampuan berpikirkritis yang diukurmengacu Ennis (1985) danArnyana (2004) denganmengambil 3 indikator,yaitu berpendapat,membandingkan,menerapkan, menganalisis,dan Induksi. (Depdiknas,2006).
D. Pengumpulan Data Tahap-tahap
pengumpulan data dalampenelitian adalah sebagaiberikut:
1. Melakukan postes,digunakan untukmengetahui hasilpemahaman konsep, setelahsiswa mengikuti seluruhrangkaian pembelajaranpenelitian uji coba.Jawaban siswa diberi skormenggunakan rubrik yangtelah dipersiapkan.
2. Memberikan angkettanggapan siswa untuk
mengetahui tanggapansiswa terhadap prosesspembelajaran
E. Analisis Data1. Analisis Kevalidan
WorksheetKevalidan Worksheet
Tematik-Integratifditentukan dari hasilpenilaian para ahli yangberkompeten dan praktisi(guru MTs), yaitu denganmenghitung rata-rata nilaiindikator dan nilai aspekuntuk tiap-tiap ahli danpraktisi. Penilaianterhadap kevalidanperangkat pembelajaranterdiri dari 5 skalapenilaian yaitu, sangatkurang=1, kurang baik=2,cukup baik=3, baik=4, dansangat baik=5. Skor yangdiperoleh dari penilaianahli, kemudiandikonversikan menjadi datakualitatif skala 5 padatebel berikut.
Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif denganSkala Lima
Sedangkan untukmemperoleh skor rata-ratapenilaian terhadap produkhasil pengembanganmenggunakan rumus sebagaiberikut.
Kevalidan perangkatpembelajaran ditentukandengan menghitung rata-ratanilai indikator dan nilaiaspek untuk tiap-tiap ahlidan praktisi,denganmengadaptasi intervalnilai pada tabel berikut.
Tabel Tingkat KevalidanPerangkat Permbelajaran
No Interval Kategori1. Va> 4,21 Sangat
Valid2. 3,40 <Va< Valid
4,213. 2,60 <Va<
3,40Cukup Valid
4. 1,79 <Va< 2,60
Kurang Valid
5. Va< 1,79 Tidak Valid
Keterangan: Va adalahnilai penentuantingkat kevalidanperangkat pembelajaranyang dikembangkan.
Perangkat pembelajarandikatakan memiliki derajatvaliditas yang baik, jikaminimal tingkat validitasyang dicapai adalah cukupvalid. Jika tingkatpencapaian validitas dibawah cukup valid, makaperlu dilakukan revisi.Selanjutnya dilakukankembali kegiatan validasi
Keterangan:
= Skor rata-rataX∑ = Jumlah skor
n = Jumlah responden
sampai diperoleh perangkatpembelajaran yang ideal.
2. Analisis respon siswaRespon siswa adalah
segala aktivitas yangdilakukan siswa selamaKegiatan Belajar Mengajar(KBM) berlangsung.Pengamatan aktivitas siswadiamati oleh dua orangpengamat. Data hasilpengamatan aktivitas siswadianalisis denganmenggunakan analisisstatistik deskripti, denganmenggunakan rumus:
P=∑ A∑Nx 100%
Keterangan:P = Persentase ΣA = Jumlah frekuensi
tiap aktivitas yang munculΣN = Jumlah total
frekuensi aktivitas
3. Analisi KeterampilanBerpikir kritis
Data kemampuanberpikir kritis siswadianalisis berpedoman padarubrik berpikir kritis,rubrik berpikir kritis yangdigunakan dalalampenelitian ini berbentukskala bertingkat. data yangdiperoleh pada penelitianini merupakan data
kuantitatif yaitu datatentang skor tes kemampuanberpikir kritis pada konseposmosis. Untuk mengetahuikatagori kemampuan berpikirkritis siswa, dianalisissecara deskriptifmenggunakan persamaanberikut.
Nilai=Skortotalyangdiperlohsiswa
skormaksimal×skalapenilaian
Setelah memperolehnilai kemampuan berpikirkritis siswa, penelitimenentukan katagorikemampuan berpikir kritissiswa. pemberian katagoribertujuan untuk mengetahuikualifikasi nilai kemampuanberpikir kritis siswa.kemampuan berpikir keritissiswa dibedakan menjadi 4katagori yaitu ;
Tabel Pedoman KatagoriBerpikir KritisSkala
perolehankatagori
81.25 < x ≤100
Sangatkritis
62.50 < x ≤81.25
Kritis
43.75 < x ≤62.50
Kurangkeritis
25.00 < x ≤43.75
Sangatkurangkritis
HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian
Penelitian inimenggunakan WorksheetTematik-Integratif yangdikembangkan dan telahdirevisi sesuai dengansaran validator.Pelaksanaan penelitianterbagi kedalam dua tahap,yaitu tahap pengembangan,dan tahap uji coba yang dilakukan di MTs Negeri 1Mataram. Deskripsi hasilpengembangan WorksheetTematik-Integratif dan ujicoba perangkat pembelajarandijabarkan pada sub-sub babberikut ini. 1. Hasil Pengembangan
Worksheet Tematik-Integratif
Setelah dilakukanpengembangan WorksheetTematik-Integratif kemudiandilakukan validasi olehpara pakar. Proses validasidimaksudkan untukmengevaluasi danmemperbaiki WorksheetTematik-Integratif yangdibuat.
Revisi dalampenelitian ini dilakukanberdasarkan masukan yangdiperoleh dari kegiatanvalidasi, oleh para pakardibidang sains yangmencakup isi, bahasa,keterbacaan, kata-kataoperasional, kebenaran
konsep, rumusan TPK, danlain-lain. Sebelum diujicoba di kelas, pengembanganWorksheet Tematik-Integratifdapat diuraikan sebagaiberikut.a. Analisi Hasil Validasi
Worksheet Tematik-Integratif
Worksheet Tematik-Integratif dikembangkandengan harapan dapatmemperjelas pengamatan ataupercobaan yang ada padabuku ajar siswa. Selain ituWorksheet yang telahdikembangkan diharapkandapat memberikan kemudahankepada guru dalammenerapkan model, metodeataupun pendekatanpembelajaran sehingga akandapat membantu siswa untukmeningkatkan berpikirkeritis, pemahaman konsep,dan literasi sains siswa.
Worksheet Tematik-Integratif merupakan lembarpanduan bagi siswa untukmelakukan kegiatanpengamatan atau praktikumpada saat kegiatan belajarmengajar dalam hal iniWorksheet yang dikembangakanmengintegrasikanpembelajaran IPA yaknibiologi, kimia dan fisika.Tema worksheet yang dihasilakanadalah osmosis. Worksheet
sebelum digunakan padatahap uji coba 1 dan 2terlebih dahulu divalidasioleh tiga validator. Hasilvalidasi dari ketigavalidator secara umummemberikan penilaian bahwa
Worksheet tematik-integratiflayak digunakan. Ringkasanhasil penilaian kelayakanWorksheet dapat dilihat padatabel sebagai berikut
Tabel Ringkasan hasil validasi Pakar
No Aspek yang dinilai VALIDATOR Rata-RataI II III
1Komponen Kelayakan Isi 4.7
4.5 4.7 4.6
2 Komponen Kebahasaan 4.94.3 4.8 4.6
3 Komponen Penyajian 4.34.4 4.3 4.4
Rata-rata 4.5Tabel di atas
menunjukkan bahwa hasilpenilaian Worksheet untukaspek kelayakan isimendapatkan nilai rata-rata(4,6) dengan ketegorisangat baik, aspek aspekkebahasaan nilai rata-rata(3,6) dengan kategorisangat baik, aspek komponenpenyajian nilai rata-rata(4,4) kategori baik.
Berdasarkan hasilvalidasi para pakardiperoleh beberapa saranantara lain 1) petunjukkerja lebih diperjelas tatabahasa agar siswa lebihmudah memahami perintahyang ada di dalam petunjuktersebut, 2) redaksi soalanalisi menggunakan gaya
bahasa yang mudahdimengerti dan sesuaikandengan tinggkatperkembagan anak SMP.Worksheet yang telah direfisidilanjutkan dengan uji cobasatu yang dilaksanakan diMTS Negeri 1 mataram. b. Analisis ValidasiInstrumen KemampuanBerpikir Kritis
Instrumen kemampuanberpikir kritis yangdikembangan dalam bentuklembar observasi yangdikembangakn dari 3indikator berpikir kritisyakni 1) Memberikanpenjelasan sederhana, 2)Membangun keterampilandasar, dan 3) Menyimpulkan.lembar observasi yang
digunakan divalidasi olehtiga validator.
Hasil validasi dariketiga validator secaraumum memberikan penilaianbahwa Lembar observasiketerampilan berpikir valid
dan layak digunakan.Ringkasan hasil penilaiankelayakan Lembar observasiketerampilan berpikirkritis dapat dilihat padatabel sebagai berikut.
menunjukkan hasil penilaianketiga validator pada tiapaspek yang dinilai antaralain aspek isi dengan nilairata-rata 4.8 katagorisangat baik, komponenkonstruksi dengan nilairata-rata 4.8 katagorisangat baik, dan komponenyang ketiga adalahkebahasaan dengan nilairata-rata 4.7 katagorisangat baik. berdasarkanrata-rata nilai darimasing-masing aspek, lembarobservasi keterampilanberpikir kritis dinyatakanvalid.
c. Analisis Keterampilanberpikir kritis siswaAnalisis keterampilan
berpikir kritis siswadilakukan untuk mengetahuiadanya peningkatanketerampilan berpikirkritis terhadap materi yangtelah diajarkan,keterampilan berpikirkritis diukur denganganmengunakan lembar observasidengan menilai worksheet.Peningkatan keterampilanberpikir kritis dilihatdari hasil analisi pada ujicoba 1 dan uji coba 2.Ringkasan hasil analisidapat dlihat pada tabelberikt ini:
Tabel Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis siswa
Uji Coba Jumlahsiswa
Nilairata-rata Kriketeria
I VIIa 15 76.7 Kritis
II VIIb 15 84.4Sangatkritis
Berdasarkan hasilanalisi obserbasi kemampuanberpikir kritis siswa padauji coba 1 yang dilakukandi kelas VIIa menunjukkanbahwa siswa dapatdikatagorikan berpikirkeritis yang dilihat darinilai rata-rata mencapai76.7. Uji coba 2 yangdilaksanakan di kelas yangberbeda yankni kelas VIIbmenunjukkan adanyaperbedaan nilai rata-rataketerampilan berpikirkritis dengan nilai rata-rata mencapai 84.4 katagorisangat kritis. Pengukuranberpikir kritis siswa inimenggunakan observasi padahasil praktikum denganmenggunakan worksheettematik integratif padakonsep Osmosis.
d. Analisis respon siswaAngket respon siswa
digunakan untuk mengetahuirespon siswa terhadappembelajaran denganmengunakan worksheet tematikintegratif dengan carasiswa diminta untuk mengisiangket, secara mandiridengan sunguh-sungguhsesuai dengan penilaianmereka sendiri dan tidakmempengaruhi hasilbelajarnya. Dalam pengisianangket ini tidak diperlukanpengamatan, sebab hanyameminta pendapat dankomentar dari siswa tentangproses pembelajaran danperangkat pembelajaran.Hasil respon siswa dapatdilihat pada tabel berikut
Tabel Persentase Respon Siswa Terhadap ProsesPembelajaran
No Aspek yang DinilaiRespon Siswa %
Senang TidakSenang
I Bagaimana pandangan mu terhadap:a. Materi Pelajaran 100 0b. Worksheet 100 0c. Suasana belajar di 100 0
No Aspek yang DinilaiRespon Siswa %
Senang TidakSenang
kelasd. Cara guru mengajar 100 0
II Bagaimana pendapatmu terhadap:
Baru Tidak Baru
a. Materi Pelajaran 80 20b. worksheet 100 0c. Suasana belajar di
kelas87 13
e. Cara guru mengajar 97 3III
Berminat
TidakBerminat
Apakah kamu berminat mengikuti kegiatan belajar berikutnya seperti yang telah kamu ikuti sekarang ini?
100 0
IV Bagaimana pendapatmu tentang worksheet?
Ya Tidak
a. Apakah modelnya baru? 100 0b. Apakah kamu tertarik
pada penampilan(gambar, tulisan danletak gambar)?
100 0
c. Apakah worksheet inimemudahkanmu melakukanpengamatan?
90 10
d. Apakah worksheet inimemudahkan kamu untukmenarik kesimpulan
90 10
Tabel menunjukkan bahwarespon siswa terhadappengembangan worksheet,penyampaian materi yangdipadukan cukup baik.Respon siswa pada aspekpertama yaitu pada respon
tentang senang/tidak senangpada materi pelajaran100%, Worksheet 100%,Suasana belajar di kelas100%, dan cara gurumengajar 100%. Dari respondi atas menunjukkan bahwa
siswa dominan merespondengan senang terhadapworksheet dan prosespembelajaran.
Respon siswa pada aspekkedua yaitu pada responbaru/tidak baru padamateri pelajaran 80%menyatakan baru sedangakan20% menyatakan tidak baru,worksheet 100%, suasanabelajar di klas 87%menyatakan baru dan 13%menyatakan tidak baru, caraguru mengajar yangmenyatakan baru 97% dan 3%siswa menyatakan tidakbaru. Sedangkan siswamenyatakan berminatmengikuti kegiatan belajarsebesar (100%) artinyasemua siswa berminatmengikuti pembelajarandengan menggunakan worksheettematik integratif.
Aspek ke empat tentangbagaimana pendapatmutentang worksheet denganaspek yang tanyakan adalahapakah model worksheet baru100% siswa menyatakan ya,Ketertarikan siswa padapenampilan (gambar,tulisan, dan letak gambar)sebaesar 100%, worksheetmemudahkan melakukanpengamatan 90% siswamenyatakan ya sedangkan 10%siswa menyatakan tidak,
dan worksheet dapatmemudahkan untuk menarikkesimpulan 90% siswamenyatakan ya, dan 10%siswa menyatakan tidak.
B. Pembahasan
Mengacu pada analisishasil penelitian yangtelah dipaparkan di atas,diperoleh bahwapengembangan worksheettematik integratif dapatdijadikan alternatif untukpembelajaran IPA terpadukhususnya pada konseposmosis. Worksheet tematikintegratif dan instrumenyang digunakan dalampenelitian ini telahdivalidasi oleh para pakardan dinyatakan valid sertalayak digunakan. Berikutadalah diskusi hasilpenelitian
Kemampuan berpikirmerupakan salah satu modalyang harus dimiliki siswasebagai bekal dalammenghadapi perkembanganilmu pengetahuan danteknologi pada masasekarang ini. Kemampuanseseorang untuk dapatberhasil dalam kehidupannyaantara lain ditentukan olehkemampuan berpikirnya,terutama dalam memecahkanmasalah-masalah kehidupan
yang dihadapinya (Ibrahim,2007). Selain itu,kemampuan berpikir jugasebagai sarana untukmencapai tujuan pendidikanyaitu agar siswa mampumemecahkan masalah taraftingkat tinggi (Nasution,2008:173). Kemampuanberpikir yang dikaji dalampenelitian ini meliputikemampuan berpikir kritissiswa dilihat dari tigaindikator yaitu kemampuansiswa dalam memberikanpenjelasan sederhana,Membangun keterampilandasar, dan menyimpulkan.ketiga indikator inimenjadi acuan untukmenentukan tingkat berpikirkritis siswa.
Hasil penelitianmenunjukkan bahwapembelajaran IPA terpadudengan menggunakan Worksheettematik integratif dapatmengembangakan keterampilanberpikir kritis siswa, inidapat dilihat dari hasilanalisis uji coba satu dandua. Uji coba satu nilairata-rata keterampilanberpikir kritis siswamencapai 76.7 dengankatagori kritis sedangkanpada uji coba dua nilairata-rata siswa mencapai82.8 katagori sangat
kritis. Nilai rata-ratatersebut menunjukkan bahwaberpikir kritis siswa dapatdikembangakan denganmenggunakan Worksheet tematikintegratif khususnya padakonsep osmosis.
Worksheet tematikintegratif yangdikembangakan dan digunakandalam penelitian ini yangterfokus pada konseposmosi, dikarenakan konsepini berdasarkan hasilanalisi dapat mengejarkantiga konsep IPA yaknikonsep biologi, konsepkimia dan konsep fisika.selain itu dengan worksheettematik integratif inidapat mengebangakankemampuan berpikir kritissiswa yang dilihat darikemampuan siswamengidentifikasi masalah,merumuskan masalah,menetukan variabel ,merumuskan hipotesis danmenyimpulkan hasilpenelitian.
Ibrahim (2007) bahwaberpikir kritis merupakanproses mental yangterorganisasi dengan baikdalam mengambil keputusanpenyelesaian memecahkanmasalah dengan menganalisisdan menginterpretasi datadalam kegiatan inkuiri
ilmiah. Adanya sedikitinformasi awal yangdimiliki siswa, digunakandan di rangkai denganmembandingkan perbedaan danpersamaan denganpengetahuan yang baru diterimanya. Siswamengelompokkan konsep saatdiskusi berdasarkan ciridan ketentuannya. Setelahdata hasil diskusidikumpulkan maka siswapunmengambil kesimpulansementara berdasarkaninformasi yang dimilikinya.Hal ini sesuai denganmenyatakan bahwa dalamberpikir siswa mengolah,mengorganisasikan bagian-bagian dari pengetahuannyasehingga pengalaman danpengetahuannya tersusunkembali agar dapat dikuasaidan dipahami.
Kesimpulan hasilpenyelidikan merupakansuatu keputusan yangdiambil siswa. Kemampuanberpikir kritis seorangsiswa akan sangat membantumengambil keputusan secaratepat, cermat, sistematis,benar dan logis, denganmempertimbangkan berbagaisudut pandang atau aspek(Suprapto, 2007). Keputusaninilah yang dijadikan
sebagai solusi dari suatupermasalahan.
Berdasarkan hasilanalisis data respons siswamenunjukkan bahwa sebagianbesar siswa memberikanrespon positif terhadappembelajaran IPA terpadudengan menggunakan worksheettematik integratif yangtelah dilaksanakan.
Tabel 4.8 menunjukkanbahwa (99%) siswamenyatakan senang denganmateri pelajaran,worksheet, suasana belajardi kelas, dan cara gurumengajar. Siswa yangmenyatakan baru pada aspekmateri pelajaran,worksheet, suasana belajardi kelas, cara gurumengajar, sebesar (94%).Respon siswa yangmenyatakan berminatmengikuti kegiatan belajarmengajar dengan menggunakanworksheet tematikintegratif mencapai (100%).
Presentase siswa yangmerespon mengenai LKS bahwamodelnya baru, penampilanmenarik, memudahkan dalammelakukan pengamatan, danmemudahkan untuk menarikkesimpulan sebesar (91% )menyatakan Ya.
Dari data-data tersebutmengindikasikan bahwa
pembelajaran IPA terpadudengan menggunakan worksheetpada konsep osmosisbrelatifbaru bagi siswa danmayoritas siswa menyatakansenang belajar denganmenggunakan pembelajaranini.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuanselama proses penelitian danhasil analisi uji coba Ididapakan bahwa 1. Dihasilkan bahan ajar
berupa Worksheet tematikintegratif sebagaipendukung prosespembelajaran yang dapatmeningkatkanketerampilan berpikirkritis siswa,. Worksheettematik integratif yangtelah dikembangkan telahmemenuhi kriketeriakevalidan menurut ahlidan hasil uji cobamenunjukkan bahwa bahanajar Worksheet tematikintegratif tersebutdapat mendukungpembelajaran yangepektif.
2. Tingkat kevalidan semuaperangkat pembelajaranyang digunakan beradadalam kategori valid.
3. Berdasarakan hasil ujicoba satu dan duapenggunaan worksheettematik integratif dalamproses pembelajaran,dapat membantu siswadalam mengembangkanketerampilan berpikirkeritis siswa
B. SaranBerdasarkan simpulan
penelitian di atas,peneliti memberikan sarankepada praktisi yangberminat untuk menggunakanWorksheet tematik integratifyang berkeinginanmenindaklanjuti penelitianini, adapun saran padapenelitian ini dipaparkansebagai berikut.1. Worksheet tematik
integratif yangdihasilkan baru sampaipada tahap pengembangan,belum diimplementasikansecara luas di sekolah-sekolah. Untukmengetahui efektifitasmodel bahan ajar Worksheettematik integratif inidalam berbagai materi,disarankan para guru danpeneliti untukmengimplementasikanWorksheet tematikintegratif ini padaruang lingkup yang lebihluas.
2. Bagi guru dan penelitiyang ingin menerapkanWorksheet tematikintegratif, dapatmerancang/mengembangkansendiri perangkatpembelajaran yangdiperlukan denganmemperhatikan komponen-komponen Worksheet tematikintegratif pembelajarandan karakteristik darimateri yang akandikembangkan.
3. Bagi guru yang berupayauntuk meningkatkanpembelajaran danmeningkatakanketerampilan berpikirkritis, pemahaman konsepdan literasi sains.Worksheet tematikintegratif bisadijadikan salah satualternatif jawabanpermasalahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Anderson, L. W. and
Krathwohl, D. R. 2001. ATaxonomy for Learning,Teaching, and Assessing: ARevision of Bloom's Taxonomy ofEducational Objectives. NewYork: Addison WesleyLongman
Ariyanto. 2006. PengolahanData Statistik dengan SPSS 14.Jakarta: SalembaInfotek.
Arnyana, I.B.P. 2004.Pengembangan PerangkatModel Belajar BerdasarkanMasalah Dipandu StrategiKooperatif serta PengaruhImplementasinya terhadapKemampuan Berpikir Kritis danHasil Belajar Siswa SekolahMenengah Atas pada PelajaranEkosistem. Disertasitidak diterbitkan.Malang: UniversitasNegeri Malang.
Arsyad. A., 2004 .Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Azwar, S. 2007. Reliabilitas danValiditas. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
BNSP, 2006. PanduanPenyusunan Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan JenjangPendidikan Dasar danMenengah. Jakarta:BNSP.
Borich, G.D. 1994.Observation Skills for EffectiveTeaching: SecondEdition. New York:Macmillan Company,Inc.
Collis, K.F. and Davey,H.A. 1986. A Technique forEvaluating Skills in High SchoolScience. Journal inScience Teaching,23(7): 651-663.