Top Banner
Tujuan: Menentukan massa jenis minyak goreng sebelum digoreng dan sesudah digoreng 2x dengan metode pengamatan massa jenis fluida (m/v). Menentukkan massa jenis minyak goreng sebelum digoreng, dan sesudah digoreng 2x dgn Metode Hukum Archimedes. Menentukkan gaya keatas minyak goreng, menentukkan massa jenis minyak goreng sebelum digoreng, dan sesudah digoreng 2x. Dasar Teori : Hukum archimedes Seorang ilmuwan Yunani yang bernama Archimedes (287 – 212 SM) menemukan bahwa benda-benda yang tercelup dalam air seolah-olah kehilangan beratnya. Hal ini karena air memberikan gaya ke atas yang menopang benda secara keseluruhan. Akan tetapi kejadian tersebut tidak hanya terjadi pada zat cair saja, melainkan pada seluruh fluida. Berkaitan dengan gaya ke atas yang dialami benda dalam fluida ini, Archimedes mengemukakan sebuah prinsip yang dikenal dengan hukum Archimedes, yaitu “apabila suatu benda dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, maka benda tersebut mendapatkan gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan atau di desak oleh benda tersebut. Perhatikan Gambar berikut: Volume fluida yang dipindahkan oleh benda. Pada saat balok kayu tersebut tergantung di udara (Gambar (a)) terlihat bahwa balok kayu tersebut memiliki berat tertentu yang terukur pada sebuah neraca. Ketika balok kayu tersebut dicelupkan pada suatu zat cair (Gambar (b)) terlihat bahwa berat balok kayu yang terukur
17

Archimedes Vvvvv

Dec 14, 2014

Download

Documents

Marsel Kali

post by marsel kali
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Archimedes Vvvvv

Tujuan:

Menentukan massa jenis minyak goreng sebelum digoreng dan sesudah digoreng 2x

dengan metode pengamatan massa jenis fluida (m/v).

Menentukkan massa jenis minyak goreng sebelum digoreng, dan sesudah digoreng 2x

dgn Metode Hukum Archimedes.

Menentukkan gaya keatas minyak goreng, menentukkan massa jenis minyak goreng

sebelum digoreng, dan sesudah digoreng 2x.

Dasar Teori :

Hukum archimedes

Seorang ilmuwan Yunani yang bernama Archimedes (287 – 212 SM) menemukan bahwa

benda-benda yang tercelup dalam air seolah-olah kehilangan beratnya. Hal ini karena air

memberikan gaya ke atas yang menopang benda secara keseluruhan. Akan tetapi kejadian

tersebut tidak hanya terjadi pada zat cair saja, melainkan pada seluruh fluida. Berkaitan dengan

gaya ke atas yang dialami benda dalam fluida ini, Archimedes mengemukakan sebuah prinsip

yang dikenal dengan hukum Archimedes, yaitu “apabila suatu benda dicelupkan sebagian atau

seluruhnya ke dalam fluida, maka benda tersebut mendapatkan gaya ke atas yang besarnya sama

dengan berat fluida yang dipindahkan atau di desak oleh benda tersebut. Perhatikan Gambar

berikut:

Volume fluida yang dipindahkan oleh benda.

Pada saat balok kayu tersebut tergantung di udara (Gambar (a)) terlihat bahwa balok kayu

tersebut memiliki berat tertentu yang terukur pada sebuah neraca. Ketika balok kayu tersebut

dicelupkan pada suatu zat cair (Gambar (b)) terlihat bahwa berat balok kayu yang terukur

Page 2: Archimedes Vvvvv

menjadi berkurang. Hal ini disebabkan zat cair memberikan gaya ke atas yang sebagian

mengimbangi gaya berat benda. Hal inilah yang dinamakan gaya apung (buoyancy) atau lebih

dikenal dengan nama gaya Archimedes.

Untuk kasus benda yang tercelup dalam zat cair, maka berat benda yang hilang sama dengan

gaya ke atas yang dialami oleh benda dan nilainya sama dengan selisih berat benda di udara

dengan

berat benda dalam zat cair. Secara matematis besarnya gaya ke atas (gaya apung) yang dialami

benda ketika tercelup dalam zat cair dapat dinyatakan sebagai berikut.

FA = ρgV

dimana:

FA = gaya ke atas (N)

ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

V = volume benda yang tercelup dalam zat cair (m3)

sehingga untuk kasus pada Gambar 9.13(b), besarnya gaya angkat (T2) yang diperlukan untuk

mengangkat benda yang tercelup dalam air dapat dituliskan sebagai berikut.

Mg = T2 + B

karena:

Mg merupakan gaya berat benda = W

B merupakan gaya ke atas (gaya apung) = FA ; dan

T2 merupakan gaya angkat.

maka persamaan tersebut dapat ditulis ulang menjadi:

W = Gaya agkat + FA

Page 3: Archimedes Vvvvv

Massa Jenis

Pernahkah Anda memperhatikan mengapa ketika kita mencampurkan minyak dan air,

minyak selalu berada di atas permukaan air? Mengapa ketika kita melemparkan batu ke sebuah

kolam, seketika batu itu tenggelam, sedangkan ketika kita melemparkan gabus, gabus itu akan

mengapung? Semua ini terkait dengan massa jenis yang dimiliki oleh setiap benda. Semakin

besar massa jenis sebuah benda, semakin besar peluang benda itu untuk mudah tenggelam.

Mengapa Minyak selalu berada di atas permukaan air karena minyak memiliki massa jenis yang

lebih kecil daripada air. Batu memiliki massa jenis lebih besar dibandingkan dengan gabus

sehingga ketika keduanya dilemparkan ke sebuah kolam, maka batu akan segera tenggelam

sedangkan gabus akan terapung. Manakah yang memiliki massa jenis lebih besar: air atau es?

Ketika ketika memasukkan sejumlah es batu kedalam sewadah air, maka es tersebut akan

terapung dan tidak akan pernah tenggelam. Hal ini dikarenakan air memiliki massa jenis lebih

besar dibandingkan dengan es. Massa jenis suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan antara

massa zat itu terhadap volumenya. Massa jenis zat sering juga disebut kerapatan; merupakan

salah satu sifat penting dari zat itu. Secara matematis, massa jenis zat dituliskan sebagai berikut.

ρ = ௩

dimana: ρ = massa jenis zat (kg/݉ଷ)

m = massa zat (kg)

V = volume zat (݉ଷ)

Gaya Dorong atau Prinsip Archimedes

Sebagai gaya dorong (Fd) dimaksudkan berat yang "hilang", yang dialami sebuah benda

bila benda tersebut diletakkan di atas air. Besar suatu gaya dorong adalah sama besarnya dengan

jumlah suatu cairan yang ditekan oleh benda tersebut. Atau dengan kata lain, gaya dorong

tergantung dari massa jenis cairan tersebut dan volumenya, sedangkan gaya tekan ke bawah oleh

benda di air juga tergantung massa jenis benda tersebut serta volumenya. Dimana arah gaya

dorong ke atas sedangkan berat benda(G) yang menekan cairan ke bawah sesuai arah gravitasi.

Percepatan (a) yang dilakukan cairan yang ditekan sama besarnya dengan percepatan gravitasi

Page 4: Archimedes Vvvvv

(g], sehingga yang memainkan peranan apakah suatu benda mengapung, melayang, atau

tenggelam adalah massa jenis benda dan zat cair serta volume benda dan zat cair. Sesuai hukum

Archimedes maka dapat kita katakan ada 3 hal yang dapat terjadi:

a. Mengapung bila G< Fd, massa jenis benda tersebut < massa jenis cairan

b. Melayang bila G=Fd, massa jenis benda tersebut = massa jenis cairan

c. Tenggelam bila G>Fd, massa jenis benda tersebut > massa jenis cairan

V.g = 0,003.100.1 = 0,3N G = Fd / 3 = 0,1N

Fluida ( zat alir ) adalah zat yang dapat mengalir, misalnya zat cair dan gas. Fluida dapat

digolongkan dalam dua macam, yaitu fluida statis dan dinamis. Tekanan hidrostatis ( Ph) adalah

tekanan yang dilakukan zat cair pada bidang dasar tempatnya

Viskositas suatu fluida merupakan ukuran resistansi bahan terhadap aliran. Viskositas

tergantung pada suhu dan berkurang dengan naiknya suhu. Viskositas diukur dengan Stokes /

Centistokes. Kadang-kadang viskositas juga diukur dalam Engler, Saybolt atau Redwood. Tiap

jenis minyak bakar memiliki hubungan suhu – viskositas ter sendiri. Pengukuran viskositas

dilakukan dengan suatu alat yang disebut Viskometer.

Viskositas merupakan sifat yang sangat penting dalam penyimpanan dan penggunaan

bahan bakar minyak. Viskositas mempengaruhi derajat pemanasan awal yang diperlukan untuk

handling, penyimpanan dan atomisasi yang memuaskan. Jika minyak terlalu kental,maka akan

menyulitkan dalam pemompaan, sulit untuk menyalakan burner, dan sulit dialirkan. Atomisasi

yang jelek akam mengakibatkan terjadinya pembentukan endapan karbon pada ujung burner

atau pada dinding-dinding. Oleh karena itu pemanasan awal penting untuk atomisasi yang tepat.

Ikatan Van der Waals adalah istilah umum untuk gaya yang terjadi di antara molekul baik

pada zat padat, zat cair, ataupun gas. Pada zat padat dan zat cair gaya ini menentukan besarnya

volume Dari tipe efeknya dapat dibedakan menjadi= Kohesi, jika gaya tarik terjadi di antara

molekul suatu benda yang sejenis. Akibat dari Kohesi adalah yang dinamakan tegangan

permukaaan. Adhesi adalah gaya tarik menarik yang timbul di antara molekul2 yang berbeda.

Page 5: Archimedes Vvvvv

Daya serap adalah gaya adhesi yang timbul antara molekul zat padat dengan zat cair atau zat

padat dan gas.

Minyak Goreng

Minyak goreng merupakan zat yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu

minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan

protein. Minyak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam

linolenat, lenolenat dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat

penumpukan kolesterol. Minyak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin-vitamin

A, D, E dan K (Ketaren, 1986). Minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat

Indonesia pada umumnya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Minyak goreng

yang kita konsumsi sehari-hari sangat erat kaitannya dengan kesehatan tubuh kita. Minimnya

pengetahuan masyarakat tentang penggunaan minyak goreng yang baik menyebabkan

masyarakat menggunakannya secara tidak tepat. Seringkali kita temukan penggunaan minyak

goreng yang terlalu lama sehingga menyebabkan terjadinya perubahan warna, bau dan sifat-sifat

fisika maupun kimia lainnya dari minyak goreng itu sendiri. Perubahan sifat fisika dan kimia dari

minyak goreng akibat lamanya penggunaan ini tentu saja berpengaruh terhadap nilai gizi yang

terkandung di dalam minyak goreng itu sendiri, dan secara langsung maupun tidak langsung

mempengaruhi sistem kesehatan tubuh kita yang mengkonsumsi minyak goreng tersebut. Untuk

itu ingin dilakukan penelitian tentang kualitas minyak goreng berdasarkan lama pemanasan atau

lama penggunaannya. Uji kualitas minyak goreng sebelumnya telah dilakukan oleh Sutiah, 2008,

dengan

parameter viskositas dan indeks bias. Dari penelitian tersebut secara kualitatif ditunjukkan bahwa

minyak goreng yang paling baik yaitu minyak goreng dengan nilai viskositas dan dan indeks bias

yang besar. Minyak goreng yang belum dipakai mempunyai nilai viskositas dan indeks bias yang

paling besar, namun hasil pengukuran masih belum akurat. Untuk itu diperlukan adanya

parameter lain yang dapat digunakan sebagai parameter uji kualitas minyak goreng.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Istianah, minyak goreng yang

merupakan senyawa optis aktif, akan terjadi perubahan sudut polarisasi b jika dikenakan medan

radio frekuensi (RF). Semakin besar medan RF yang diberikan, maka b yang terjadi juga

Page 6: Archimedes Vvvvv

semakin besar. Hal ini karena molekul minyak goreng berbentuk cis strukturnya cenderung

melingkar dan renggang karena gaya Van der Waals yang lemah sehingga mudah dipengaruhi

oleh medan. Kenaikan b yang terjadi berbentuk persamaan kuadratis (Istianah,2008).

Jenis minyak yang juga sebaiknya dihindari adalah jelantah atau minyak yang telah dipakai

berulang kali. Minyak ini bersifat lebih kental, mempunyai asam lemak bebas yang tinggi, serta

berwarna coklat kehitaman. Beberapa penelitian pada hewan percobaan menunjukkan pemakaian

minyak secara berulang dapat menyebabkan gejala karsinogenik dan berbagai penyakit. Selain

itu, ada tiga jenis asam lemak berdasarkan panjang- pendeknya rantai asam lemak, yaitu yang

rantainya panjang (long chain trigliseride/LCT), rantai sedang (medium chain trigliseride/MCT),

dan rantai pendek (short chain trigliseride/SCT).

Minyak dengan rantai karbon pendek dan sedang dapat langsung diserap oleh tubuh tanpa

melalui proses cerna yang berbelit-belit. Langsung dibawa ke hati untuk diubah menjadi energi

untuk meningkatkan fungsi kelenjar endokrin, organ, serta jaringan-jaringan tubuh. Minyak

sayur pada umumnya tergolong asam lemak rantai panjang (long chain fatty acids = LCFA),

yang terdiri atas 18 atom karbon atau lebih. Ukuran molekulnya besar-besar, sehingga perlu

diproses dulu menjadi asam lemak berukuran kecil dan berbentuk asam lemak bebas agar dapat

diserap melalui dinding usus. Setelah lolos dari dinding usus, asam lemak bebas ini disusun

kembali menjadi lipoprotein kemudian dibawa ke hati. Di sana diubah menjadi energi,

kolesterol, dan sisanya ditimbun menjadi jaringan lemak. Nah, kolesterol dan lemak inilah yang

menjadi penyebab berbagai penyakit kronis, degeneratif, maupun kanker.

Menurut penelitian, yang paling banyak kandungan LCFA-nya adalah minyak safflower (78%),

disusul minyak bunga matahari (69%), dan minyak canola (31%). Kandungan LCFA minyak

zaitun berkisar 9%, sedang yang paling rendah adalah minyak kelapa (2%). Minyak yang baik

bagi kesehatan adalah yang mengandung MUFA dan MCT. Minyak zaitun akan lebih baik dan

dapat melindungi jantung (karena menurunkan total kolesterol, trigliserida dan kolesterol "jahat"

atau LDL) jika digunakan sebagai minyak sayur, bukan digoreng. Sedang minyak goreng nabati

yang tergolong PUFA dan LCT akan lebih baik jika dipakai untuk menumis, bukan menggoreng

dengan suhu tinggi. Kalau tetap ingin menggoreng dengan suhu tinggi, yang terbaik adalah

menggunakan minyak kelapa atau minyak kernel kelapa sawit.

Page 7: Archimedes Vvvvv

Peralatan :

Neraca pegas.

Neraca o-haus.

Pelat tembaga(m± 100݃ݎ).

Gelas ukur.

Minyak goreng (Bimoli, Lovenia, Lovina ).

Statif .

Prosedur Eksperimen :

Menentukkan massa jenis fluida sesungguhnya :

Menimbang massa dari gelas ukur di neraca ohaus, setelah menambah dengan

massa minyak, lalu setelah menimbang maka massa minyak sesungguhnya sama

dengan massa gelas ukur dikurang dengan minyak

Minyak yang memakai skala volume yang sama yaitu 200ml

Maka massa jenis sebenarnya didapat dari massa minyak per volumenya

Perlakuan yang sama untuk ke-3 minyak dan melakukan hal yang sama untuk

minyak yang belum di goreng dan sesudah di goreng.

Menetukkan massa jenis fluida :

Menimbang massa dari gelas ukur + minyak lalu mencelupkan pelat tembaga

dengan massa ±100݃ݎ,lalu menghitung berapa massa keseluruhannya, maka

massa minyaknya sama dengan massa keseluruhan dikurang massa minyak +

massa gelas.

Melihat perubahan volume minyak, dimana setelah menaruh pelat tembaga,

volume nya mengalami kenaikan, maka untuk mendapatkan perubahan

volumenya volume kenaikan dikurang volume minyak awal.

Untuk mendapatkan massa jenis minyak di gunakan persamaan

ρ (kg/m3) = ()(³)

Perlakuan yang sama untuk ke-3 minyak dengan melakukan hal yang sama untuk

minyak yang belum dan yang sudah di goreng.

Page 8: Archimedes Vvvvv

Menentukkan Gaya Keatas :

Menghitung massa benda diudara menggunakan neraca pegas, menggantung pelat

tembaga dan menghitung berat pelat tembaga diudara.

Masukkan pelat tembaga kedalam minyak lalu menghitung berat pelat tembaga

dalam minyak dimana pelat tembaga dalam keadaan melayang.

Mendapatkan gaya keatas dari berat pelat tembaga diudara dikurang berat pelat

tembaga dalam minyak.

Perlakuan yang sama untuk ke-3 minyak dan melakukan hal yang sama untuk

minyak yang belum dan sudah digoreng .

Membuat grafik histogram gaya keatas.

Data Percobaan :

JENIS

MINYAK

Massa Jenis Fluida sesungguhnya (gr/cm³)

Sebelum di goreng Di goreng 1kali Di goreng 2 kali

A 0,7925 0,476 0,474

B 0,7975 0,437 0,414

C 0,8085 0,430 0,423

JENIS

MINYAK

Massa Jenis Fluida saat dimasukan pelat

tembaga

Sebelum digoreng Digoreng 1kali Di goreng 2 kali

A 1,30 0,94 0,93

B 1,31 0,95 0,93

C 1,32 0,95 0,93

JENIS

MINYAK

Gaya Keatas (N)

Sebelum digoreng Digoreng 1kali Di goreng 2 kali

A 2,60 1,8 1,7

B 2,63 1,9 1,8

C 2,64 1,9 1,8

Page 9: Archimedes Vvvvv

Keterangan

A : Minyak Bimoli

B : Minyak Lovina

C : Minyak Lovenia

Evaluasi Data Percobaan

Pada percobaan ini, evaluasi data percobaan terdiri dari

- Rumus Jadi

Rumus – rumus yang digunakan pada percobaan ini adalah :

ρ = ௩

dimana: ρ = massa jenis zat (kg/݉ଷ)

m = massa zat (kg)

V = volume zat (݉ଷ)

Gaya keatas = berat fluida yang dipindahkan

Fb = W

Fb = mf. g

Fb= ρfVbFg

Keterangan:

Fb = berat fluida yang di pindahkan (kg)

W = berat benda(kg)

Mf = massa fluida(Kg/݉ଷ)

Ρf = massa jenis fluida(kg/݉ଷ)

Vb = volum benda(݉ଷ)

Fg = gaya gravitasi(m/s2)

Hubungan massa jenis benda dan massa jenis fluida dinyatakan sbagai ;

ఘఘ

= ௐ௨ி

Page 10: Archimedes Vvvvv

Pembahasan

Dari eksperimen yang di lakukan dan berdasarkan data pengamatan , dapat diketahui massa jenis

fluida(minyak) sangat berpengaruh pada kualitas minyak.

Minyak bimoli

Dari data pengamatan , nilai massa jenis minyak bimoli yang diperoleh adalah

1,30 gr/ܿ݉ଷ sebelum di goreng, 0,94 gr/ܿ݉ଷ saat digoreng pertama dan 0,93 gr/ܿ݉ଷ saat

digoreng kedua. Perubahan nilai massa jenis ini disebabkan karena adanya penguapan sehingga

volumenya berkurang. Selain itu ada pemuaian pada minyak yang digoreng menyebabkan

kerapatannya berkurang. Namun jika dibandingkan dengan minyak lovina dan lovenia perubahan

massa jenis minyak bimoli masih relatif konstan sehingga minyak bimoli memiliki kuualitas

yang lebih baik.

Minyak lovina dan lovenia

Pada minyak lovina dan lovenia perubahan massa jenisnya lebih besar jika dibandingkan dengan

minyak bimoli sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas minyak lovina dan lovenia lebih rendah

jika dibandingkan dengan minyak bimoli.

Selain itu dari grafik gaya keatas didapat bahwa baik minyak A (Bimoli) , minyak B(lovina) dan

Minyak C (lovenia) mengalami penurunan tiap perlakuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pemakaian minyak lebih banyak maka gaya keatasnya semakin besar untuk minyak B(lovina),

lain halnya dengan minyak C (lovenia) mengalami penurunan, dimana pemakai 3 mngalami

penurunan nilai gaya keatasnya bisa jadi karena ada kontaminasi minyak lain karena kami

menggunakan gelas ukur yang sama untuk tiap minyaknya selain itu karena adanya pemanasan

sehingga terjadi pengurangan kerapatan partikel-partikel minyak . hal inipun turut menyebabkan

penurunan gaya tekan keatas pada pelat logam.

Page 11: Archimedes Vvvvv

Hal- hal yang mempengaruhi penurunan massa jenis Minyak

viskositas atau kekentalan

Viskositas atau kekentalan Minyak ikut mempengaruhi massa jenis minyak. Semakin besar

viskositas yang dimiliki oleh sebuah fluida dalam hal ini minyak, maka semakin besar massa

jenisnya. Begitu juga sebaliknya semakin kecil viskositas minyak maka semakin kecil massa

jenisnya. Nilai kerapatan yang paling besar yaitu pada minyak goreng yang belum pernah

dipakai. Minyak goreng yang sudah dipakai dua kali mempunyai nilai kerapatan yang

paling kecil karena minyak goreng tersebut telah mengalami pemanasan sehingga ikatan antar

molekulnya berkurang dan menyebabkan kerapatan minyak berkurang.

Alat

Hal ini karena alat ukur yang diguakan sama seperti gelas ukur, maka akan terjadinnya

kontaminasi antara minyak yang 1 dengan minyak yang lain sehingga mempengaruhi juga nilai

viskositasnya, selain itu juga menggunakan balok yang sama sehingga kemungkinan ada

kontaminasi bisa terjadi juga lewat baloknya. Selain itu pada minyak bimoli digunakan volume

yang tidak sama untuk tiap perlakuan sehingga mempengaruhi nilai gaya keatasnya.

Human Error

Kesalahan yang dibuat sendiri oleh pratikan akibat kurang teliti dalam menghitung maupun

menimbang sehingga terjadi beberapa perubahan yang kurang baik. Ke-3 minyak goreng ini baik

digunakan, namun yang baik digunakan menurut saya yaitu minyak A(bimoli) karena dilihat dari

fisiknya saja minyak ini sangat jernih dan dari grafik massa jenisnya untuk semua perlakuan

minyak goreng ini mengalami perubahan yang cukup konstan sehingga jika digunakan.

Adapun beberapa tips memperoleh minyak yang baik, yaitu :

Hindari warna minyak goreng yang kuning kemerahan.

Warna kuning kemerahan pada sawit menunjukkan kandungan Beta- karotine

(pro-vitamin A) yang tinggi.

Beta-karotine memang bagus untuk tubuh, tapi itu hanya bisa efektif apabila

dimakan/diminum secara langsung.

Dalam menggoreng, suhu ideal untuk mulai memasak adalah 175 derajat celcius.

Apabila Beta-karotine dipanaskan diatas 100 derajat celcius, maka kandungan

Page 12: Archimedes Vvvvv

vitaminnya akan musnah dan mudah teroksidasi menjadi senyawa karsinogenik

(senyawa dasar pemicu kanker).

Oleh karena itu disarankan memilih minyak goreng yang bening, karena semakin

bening akan semakin tahan terhadap oksidasi sehingga masakan yang dihasilkan

akan semakin sehat.

Grafik Histogram

Histogram massa jenis Minyak mula-mula

Pada sumbu X : menunnjukkan jenis Minyak goreng

Pada Sumbu Y : menunjukkan massa jenis Minyak goreng (ρ) sebelum dicelupkan pelat

tembaga.

Histogram Massa Jenis Minyak Saat Pelat Tembaga di Celup

Pada sumbu X : menunnjukkan jenis Minyak gorengPada

Sumbu Y : menunjukkan massa jenis Minyak goreng(ρ) sesudah dicelupkan pelat tembaga.

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

A B C

0

0.5

1

1.5

1 2 3 4

Page 13: Archimedes Vvvvv

Histogram Gaya Tekan Ke atas

Pada sumbu X : menunnjukkan jenis Minyak goring

Pada Sumbu Y : menunjukkan Gaya Keatas (N)

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang di peroleh pada percobaan ini adalah:

Massa jenis minyak goreng sebelum dan sesudah di goreng berdasarkan pengamatan

massa jenis fluida yang relatif konstan adalah massa jenis minyak bimoli yaitu(0,93 dan

0,94)

Sesuai hukum Archimedes Massa jenis minyak goreng sebelum dan sesudah di goreng

yang konstan adalah minyak bimoli .

Berdasarkan Grafik gaya tekan keatas diperoleh bahwa minyak bimoli,lovina dan

lovenia mengalami penurunan namun dengan mempertimbangkan nilai massa jenis maka

minyak bimoli yang paling baik untuk digunakan.

00.5

11.5

22.5

3

A B C

Page 14: Archimedes Vvvvv

Daftar Pusataka

Fishbane, Paul M, et.al. (2005). Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics.

New Jersey: Pearson Educational Inc.

Halliday, D., Resnick, R. (1997). Physics , terjemahan: Patur Silaban dan Erwin Sucipto.

Jakarta: Erlangga.

Hewitt, P.G. (2006). Conceptual Physics 10th ed. St. Petersburg: Pearson Educational Edition

Microsoft Encarta Premium 2009

Muslim, dkk. (2006). Konsep Dasar Fisika. Bandung. UPI Press

Serway, R.A & John W. Jewett. (2004). Physics for Scientists and Engineers. Thomson

Brooks/Cole.

www. /archimedes/Cairan.htm.com di apload tanggal 27-11-2012.

www.index.php2.htm.com di apload tanggal 27-11-2012.

Page 15: Archimedes Vvvvv

Lampiran foto praktikum

Page 16: Archimedes Vvvvv

PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA I

PENENTUAN MASSA JENIS MINYAK GORENG DENGAN HUKUM ARCHIMEDES

OLEH :

Kelompok : VI

Nama : Marselinus M. Kali

Nim : 1006061017

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

2012

Page 17: Archimedes Vvvvv