Top Banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA TAHUN 2007-2011 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Oleh : SISKA DYAH WULANDARI F3409058 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
60

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

Aug 05, 2019

Download

Documents

lamkien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    i

    ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN

    JALAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

    PADA TAHUN 2007-2011

    TUGAS AKHIR

    Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

    mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

    Oleh :

    SISKA DYAH WULANDARI

    F3409058

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2012

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ii

    ABSTRACT

    AN ANALYSIS ON STREET LIGHTING TAX REVENUE IN SUKOHARJO IN 2007-2011

    SISKA DYAH WULANDARI F3409058

    This research aims to find out the effectiveness of Street Lighting Tax collection and contribution to Local Tax in Sukoharjo Regency. The analysis was conducted by calculating the realization of street lighting tax revenue compared with the predetermined target to calculate the effectiveness level during 2007-2011, and by calculating the contribution of street lighting tax to the local tax for each fiscal year. From the data analysis, it could be found that: Firstly, the local tax of Sukoharjo Regency was potential to explore in the attempt of improve the local income; secondly, the street lighting tax income contributed significantly to the local tax; thirdly, the street lighting tax collection in Sukoharjo Regency had been effective because its effectiveness level was higher than 100%, but some weaknesses were still found, so that the writer gave some recommendations, one of which was to make the advertisement tax disciplinary team effective to take firm measures over both the illegal advertisement installation and the advertisement installation violating the procedure.

    Keywords: street lighting tax, local tax, Sukoharjo Regency

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iii

    ABSTRAKSI

    ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA TAHUN 2007 2011

    SISKA DYAH WULANDARI F3409058

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya efektifitas pemungutan dan kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap Pajak Daerah di Kabupaten Sukoharjo. Analisis dilakukan dengan menghitung realisasi penerimaan pajak penerangan jalan dengan target yang telah ditentukan untuk menghitung tingkat efektifitas selama tahun 2007-2011, menghitung prosentase kontribusi pajak penerangan jalan terhadap terhadap pajak daerah untuk masing-masing tahun anggaran. Dari analisis data dapat dilihat bahwa: Pertama, pajak daerah Kabupaten Sukoharjo berpotensi terus digali dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah; Kedua, pendapatan pajak penerangan jalan memberikan kontribusi signifikan bagi pajak daerah; Ketiga, pemungutan pajak penerangan jalan di Kabupaten Sukoharjo sudah efektif karena tingkat efektifitasnya lebih dari 100%, namun ada beberapa kelemahan yang ditemukan sehingga penulis memberikan beberapa saran, salah satunya mengefektifkan tim penertib untuk melakukan tindakan tegas terhadap pemasangan rekening liar maupun yang menyalahi tata cara pemasangan.

    Kata kunci: pajak penerangan jalan, pajak daerah, Kabupaten Sukoharjo

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iv

    HAL PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Tugas Akhir dengan judul ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA TAHUN 2007 2011 telah

    disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai derajat Ahli

    Madya Program DIII Perpajakan FE UNS.

    Surakarta, Juni 2012

    Disetujui dan diterima oleh

    Pembimbing

    Sri Suranta SE, M.Si, Ak. BKP

    NIP. 19720305 199702 1 001

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    v

    HALAMAN PENGESAHAN

    Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi

    Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi

    syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Perpajakan.

    Surakarta, Juli 2012

    Tim Penguji Tugas Akhir

    1. Ahmad Ridwan S.E, Ak (.............................................)

    NRP. 34 07 00001

    Penguji

    2. Sri Suranta SE, M.Si, Ak. BKP (.............................................)

    NIP. 19720305 199702 1 001

    Pembimbing

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Pengetahuan adalah kekuatan

    Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini

    Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkannya

    (Rohmahnaini)

    Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua

    (Aristoteles)

    Hanya kebodohan meremehkan pendidikan

    (P. Syrus)

    PERSEMBAHAN

    Karya ini dipersembahkan untuk:

    1. Allah SWT

    2. Kedua Orang Tuaku

    3. Adik-adikku

    4. Sahabat-sahabatku

    5. Keluarga besar Pajak 09

    6. Almamaterku

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vii

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia

    dan ridho-NYA dan shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada

    Rosullulloh Nabi Muhammad SAW, sehingga penulisan Laporan Tugas Akhir

    dengan judul ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI

    KABUPATEN SUKOHARJO PADA TAHUN 2007 2011 ini dapat

    diselesaikan dengan baik.

    Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar

    Ahli Madya pada Program DIII Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

    Maret.

    Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir, penulis memperoleh bantuan,

    dorongan dan keterlibatan beberapa pihak baik materiil maupun non materiil,

    yang akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan ini dengan baik. Untuk itu

    dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    2. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, M.Si, Ak selaku Ketua Program DIII

    Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    3. Bapak Sri Suranta SE, M.Si, Ak. BKP selaku dosen Pembimbing Tugas

    Akhir yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan tugas akhir.

    4. Bapak Basuki, SE, M.Si, Ak selaku kepala bagian akuntansi DPPKAD

    Kabupaten Sukoharjo.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    viii

    5. Seluruh staff dosen DIII Akuntansi Perpajakan UNS yang telah

    mentransfer ilmunya kepada penulis

    6. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun

    spiritual.

    7. Si Doel dan Kingkong yang selalu memberikan hal-hal menakjubkan

    disetiap harinya.

    8. Sahabat terbaikku Tri Wibah Irmawati terima kasih untuk semuanya.

    9. Teman-teman Diploma III Perpajakan angkatan 2009 yang selama tiga

    tahun bersama-sama

    10. Teman seperjuangan Jupe, Murni, Putri, Siti, Risma, Evril, Syahida, Mbak

    Tyas, Narti, Umi, Maya terima kasih untuk cinta dan persahabatannya.

    11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam bentuk apapun yang

    tidak dapat penulis sebutkan satu per satu demi terselesainya laporan ini.

    Penulis menyadari bahwa baik isi maupun bentuk penyajian laporan Tugas

    Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis dengan hati

    terbuka akan menerima segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari

    pembaca guna kesempurnaan dari laporan ini

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Surakarta, Juni 2012

    Penulis

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL................................................................................................. i

    ABSTRACT................................................................................................................ ii

    ABSTRAKSI............................................................................................................. iii

    HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................. iv

    HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................................ vi

    KATA PENGANTAR............................................................................................... vii

    DAFTAR ISI...... ix

    DAFTAR GAMBAR.. xii

    DAFTAR TABEL.......... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN.. xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Gambaran Umum........ 1

    B. Latar Belakang........ 16

    C. Perumusan Masalah........ 17

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    x

    D. Tujuan Penelitian........ 18

    E. Manfaat Penelitian.. 19

    F. Metodologi Penelitian. 19

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

    A. Tinjauan Pustaka......... 23

    . 1 Pengertian Pajak. 23

    2 Fungsi Pajak....... 24

    3 Syarat Pemungutan Pajak.. 25

    4 Pajak Daerah... 26

    5 Pajak Penerangan Jalan.. 27

    B. Pembahasan

    1 Efektivitas Penerimaan Pajak Penerangan Jalan....... 35

    2 Kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap Pajak Daerah... 37

    3 KendalaPeningkatan Pajak Penerangan Jalan 39

    BAB III TEMUAN

    A. Kelebihan............... 41

    B. Kelemahan.. 41

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xi

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan. 43

    B. Rekomendasi... 44

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xii

    DAFTAR GA MBAR

    Gambar I.1 Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo ........ 7

    Gambar II.1 Diagram Efektifitas Pajak Penerangan Jalan Kabupaten

    Sukoharjo.. 37

    Gambar II.2 Diagram Kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap Pajak

    Daerah Kabupaten Sukoharjo .. 39

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel II.1 Realisasi dan Target Penerimaan Pajak Penerangan Jalan

    tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 36

    Tabel II.2 Kontribusi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan terhadap Pajak

    Daerah Tahun Anggaran 2007 sampai dengan tahun 2011.......... 38

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Surat Pernyataan Tugas Akhir

    2. Surat Keterangan Telah Melakukan Kegiatan Magang

    3. Lembar Penilaian Kegiatan Magang

    4. Tanda Terima Laporan Kegiatan Magang

    5. Laporan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun

    Anggaran 2007-2011

    6. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 7 Tahun 2011 tentang

    Pajak Daerah

    7. Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan

    Pemungutan Pajak Penerangan Jalan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ii

    ABSTRACT

    AN ANALYSIS ON STREET LIGHTING TAX REVENUE IN SUKOHARJO IN 2007-2011

    SISKA DYAH WULANDARI F3409058

    This research aims to find out the effectiveness of Street Lighting Tax collection and contribution to Local Tax in Sukoharjo Regency. The analysis was conducted by calculating the realization of street lighting tax revenue compared with the predetermined target to calculate the effectiveness level during 2007-2011, and by calculating the contribution of street lighting tax to the local tax for each fiscal year. From the data analysis, it could be found that: Firstly, the local tax of Sukoharjo Regency was potential to explore in the attempt of improve the local income; secondly, the street lighting tax income contributed significantly to the local tax; thirdly, the street lighting tax collection in Sukoharjo Regency had been effective because its effectiveness level was higher than 100%, but some weaknesses were still found, so that the writer gave some recommendations, one of which was to make the advertisement tax disciplinary team effective to take firm measures over both the illegal advertisement installation and the advertisement installation violating the procedure.

    Keywords: street lighting tax, local tax, Sukoharjo Regency

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iii

    ABSTRAKSI

    ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA TAHUN 2007 2011

    SISKA DYAH WULANDARI F3409058

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya efektifitas pemungutan dan kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap Pajak Daerah di Kabupaten Sukoharjo. Analisis dilakukan dengan menghitung realisasi penerimaan pajak penerangan jalan dengan target yang telah ditentukan untuk menghitung tingkat efektifitas selama tahun 2007-2011, menghitung prosentase kontribusi pajak penerangan jalan terhadap terhadap pajak daerah untuk masing-masing tahun anggaran. Dari analisis data dapat dilihat bahwa: Pertama, pajak daerah Kabupaten Sukoharjo berpotensi terus digali dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah; Kedua, pendapatan pajak penerangan jalan memberikan kontribusi signifikan bagi pajak daerah; Ketiga, pemungutan pajak penerangan jalan di Kabupaten Sukoharjo sudah efektif karena tingkat efektifitasnya lebih dari 100%, namun ada beberapa kelemahan yang ditemukan sehingga penulis memberikan beberapa saran, salah satunya mengefektifkan tim penertib untuk melakukan tindakan tegas terhadap pemasangan rekening liar maupun yang menyalahi tata cara pemasangan.

    Kata kunci: pajak penerangan jalan, pajak daerah, Kabupaten Sukoharjo

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. GAMBARAN UMUM

    1. Deskripsi berdirinya Kabupaten Sukoharjo

    a. Sejarah Kabupaten Sukoharjo

    Pada awal Kemerdekaan (1946), Sukoharjo merupakan salah satu

    kawedanan (sekarang Pembantu Bupati) dari empat kawedanan yang

    ada di Surakarta, yaitu Kawedanan Kartasura, Surakarta, Bekonang

    dan Sukoharjo. Perkembangan selanjutnya, Kawedanan Surakarta

    menjadi Hominte Surakarta atau kotapraja (sekarang Kotamadya)

    yang terpisah dari kabupaten Surakarta, sedangkan Kabupaten

    Surakarta menjadi Kabupaten Sukoharjo yang meliputi kawedanan

    Kartasura, Bekonang dan Sukoharjo. Adapun istilah kawedanan

    sekarang menjadi wilayah Pembantu Bupati.

    Berpijak pada Penetapan Pemerintah No. 16/SD Tanggal 15 Juli

    1946, tim yang dibentuk dengan Surat Keputusan Kepala Daerah

    Tingkat II Sukoharjo No. 433/051/1986 Tanggal 24 Pebruari 1986,

    yang kemudian dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten

    Daerah Tingkat II Sukoharjo No. 17 Tahun 1986 tentang Hari Lahir

    Kabupaten Sukoharjo yang disahkan dengan Surat Keputusan

    Gubernur KDH Tingkat I Jawa Tengah No. 188.3/480/1986 dan

    diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    2

    Sukoharjo No. 3 Tahun 1987 seri D No. 2 Tanggal 9 Januari 1987

    adalah hari lahirnya Kabupaten Sukoharjo.

    b. Tata Letak Kabupaten Sukoharjo

    Dilihat dari peta kabupaten Kabupaten Sukoharjo, maka Kabupaten

    Sukoharjo mempunyai batas daerah seperti berikut:

    1) Sebelah Utara: Kotamadya Surakarta

    2) Sebelah Timur: Kabupaten Karanganyar

    3) Sebelah Selatan: Kabupaten Wonogiri

    4) Sebelah Barat: Kabupaten Boyolali dan Klaten

    Letak Kabupaten Sukoharjo secara astronomis adalah sebagai

    berikut:

    1) Bagian Ujung Sebelah Timur: 1105133,70BT

    2) Bagian Ujung Sebelah Barat: 114206,79BT

    3) Bagian Ujung Sebelah Utara: 73217,00LS

    4) Bagian Ujung sebelah Selatan: 74932,00LS

    2. Sejarah Berdirinya DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

    Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana diatur dalam

    Undang Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah,

    bahwa pemberian otonomi kepada daerah Kabupaten dan Kota didasarkan

    atas asas desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan

    bertanggungjawab. Berdasarkan asas desentralisasi tersebut, Sebagai

    pelaksana daerah otonom, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo berhak dan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    3

    tentunya berwenang pula dalam mengatur dan mengurus urusan rumah

    tangganya guna menggali potensi daerah serta meningkatkan sumber daya

    yang ada di wilayah Kabupaten Sukoharjo secara lebih maksimal lagi.

    Dan hal ini mengacu pada sumber sumber pendapatan daerah untuk

    meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan,

    pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Sukoharjo.

    Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

    Perangkat Daerah, ditegaskan bahwa perangkat daerah terdiri dari unsur

    staf yang mempunyai tugas membantu penyusunan kebijakan dan

    koordinasi yang diwadahi dalam bentuk inspektorat, unsur perencana yang

    diwadahi dalam bentuk badan, unsur pendukung tugas Bupati dalam

    penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik

    diwadahi dalam lembaga teknis daerah dalam bentuk badan/ kantor/ rumah

    sakit, dan unsur pelasana urusan derah yang diwadahi dalam dinas daerah.

    Sebagai aturan pelaksanaan telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah

    No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai

    pengganti Peraturan Pemerintah N0. 105 Tahun 2000. Peraturan tersebut

    merupakan sinkronisasi dari berbagai ketentuan Pengelolaan Keuangan

    Daerah, sehingga merupakan satu kesatuan pengaturan (omnibus

    regulation) pedoman pokok bagi pemerintah daerah dalam mengelola

    keuangan daerah. Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 38

    Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

    Pemerintahan daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    4

    dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

    Perangkat Daerah, maka sejak tahun 2009 terbentuklah Dinas Pendapatan,

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah atau disingkat menjadi DPPKAD.

    a. Tugas Pokok

    Berdasarkan Peraturan Daerah ( Perda ) Kabupaten Sukoharjo Nomor

    60 tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian

    tugas jabatan Struktural pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan

    Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo Pasal 3 ayat (2)

    menyebutkan bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

    Aset Daerah mempunyai fungsi:

    1) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pemerintahan

    daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset

    daerah;

    2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan melaksanakan

    pelayanan umum di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan

    dan aset daerah;

    3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan,

    pengelolaan keuangan dan aset daerah;

    4) Peyusunan kebijakan pemungutan Pajak Daerah;

    5) Pendataan, penilaian dan penetapan Pajak Daerah;

    6) Pengolahan data dan informasi Pajak Daerah;

    7) Pelayanan Pajak Daerah;

    8) Penagihan Pajak Daerah;

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    5

    9) Pegawasan dan penyelesaian sengketa pemungutan Pajak Daerah;

    10) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi;

    11) Pengkoordinasian, fasilitasi, dan pembinaan kegiatan di bidang

    pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah;

    12) Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di

    bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah;

    13) Pengelolan urusan ketatausahaan.

    b. Struktur Organisasi

    Susunan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

    Aset Daerah diatur dalam Pasal 27 Peraturan Daerah Kabupaten

    Sukoharjo Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan

    Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 3 Tahun 2008 tentang

    Organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukoharjo, yaitu

    terdiri dari:

    1) Kepala Dinas;

    2) Sekretariat, terdiri atas:

    a) Sub Bagian Program

    b) Sub Bagian Keuangan

    c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    3. Bidang Anggaran, terdiri atas:

    a) Seksi Perencanaan Anggaran

    b) Seksi Penyusunan Anggaran

    c) Seksi Pelaksanaan Anggaran

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    6

    4. Bidang Pendapatan, terdiri atas:

    a) Seksi Pendaftaran dan Pendataan

    b) Seksi Penetapan

    c) Seksi Penerimaan, Penagihan dan Pelaporan

    5. Bidang Perbendaharaan, terdiri atas:

    a) Seksi Perbendaharaan I

    b) Seksi Perbendaharaan II

    c) Seksi Perbendharaan III

    6. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, terdiri atas:

    a) Seksi Verifikasi

    b) Seksi Akuntansi

    c) Seksi Fasilitasi Penyusunan Laporan Keuangan

    7. Bidang Kas; terdiri atas:

    a) Seksi Penerimaan

    b) Seksi Pengeluaran

    c) Seksi Pengendalian dan Pelaporan

    8. Bidang Aset, terdiri atas:

    a) Seksi Penatausahaan Aset Daerah

    b) Seksi Pendayagunaan Aset Daerah

    c) Seksi Perubahan Status Hukum

    9. Kelompok Jabatan Fungsi; dan

    10. Unit Pelaksana Teknis Daerah

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    7

    c. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi jabatan Struktural

    Berdasarkan Peraturan Daerah ( Perda ) Kabupaten Sukoharjo Nomor

    60 tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian

    tugas jabatan Struktural pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan

    Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo, ditetapkan uraian

    tugas pokok dan fungsi jabatan struktural sebagai berikut :

    1) Kepala Dinas

    Mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan

    daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset

    daerah.

    2) Sekretariat

    Mempunyai tugas melaksanakn fungsi kesekretariatan meliputi

    keseluruhan aktivitas mengenai umum dan kepegawaian,

    program, serta keuangan yang diserahkan dan menjadi tanggung

    jawab pada secretariat.

    Sekretariat terdiri atas 3 Sub Bagian sebagai berikut:

    a) Sub Bagian Umum

    Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan

    kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian kegiatan

    perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan

    pelaksanaan program kegiatan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    8

    b) Sub Bagian Keuangan

    Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan

    kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian kegiatan

    administrasi keuangan dan pelaporan pertanggungjawaban

    keuangan.

    c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan

    kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian kegiatan

    administrasi umum organisasi dan tata laksana, pengurusan

    rumah tangga, perlengkapan dokumentasi, perpustakaan dan

    kearsipan serta pengelolaan administrasi kepegawaian.

    3) Bidang Anggaran

    Mempunyai tugas melaksanakan fungsi perencanaan, penyusunan

    anggaran dan meliputi sebagian aktivitas mengenai pelaksanaan

    anggaran, anggaran penerimaan, penyusunan anggaran belanja

    dan pelaksanaan anggaran yang diserahkan dan menjadi tanggung

    jawab pada bidang anggaran.

    Bidang Anggaran terdiri dari 3 Seksi sebagai berikut:

    a) Seksi Perencanaan Anggaran

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang perencanaan anggaran.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    9

    b) Seksi Penyusunan Anggaran

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang penyusunan anggaran.

    c) Seksi Pelaksanaan Anggaran

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang pelaksanaan anggaran.

    4) Bidang Pendapatan

    Mempunyai tugas melaksanakan fungsi pendapatan meliputi

    keseluruhan aktivitas mengenai pendapatan asli daerah, dana

    perimbangan, dan penagihan pendapatan yang diserahkan dan

    menjadi tanggung jawab pada bidang pendapatan.

    Bidang Pendapatan terdiri dari 3 Seksi sebagai berikut:

    a) Seksi Pendaftaran dan Pendataan

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang pendaftaran dan

    pendataan.

    b) Seksi Penetapan

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang penetapan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    10

    c) Seksi Penerimaan, Penagihan, dan Pelaporan

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang penerimaan, penagihan

    dan pelaporan.

    5) Bidang Perbendaharaan

    Mempunyai tugas melaksankan fungsi perbendaharaan meliputi

    keseluruhan aktivitas Penerbitan Surat Pencairan Bana (SP2D)

    untuk pembayaran berdasarkan Surat Perintah Membayar (SPM)

    dari permintaan pengguna anggaran SKPD atas beban rekening

    kas umum daerah.

    Bidang Perbendaharaan terdiri dari 3 Seksi sebagai berikut:

    a) Seksi Perbendaharaan I

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang perbendaharaan I.

    b) Seksi Perbendaharaan II

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang perbendaharan II.

    c) Seksi Perbendharaan III

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    11

    dan pemberian bimbingan di bidang perbendaharaan III.

    6) Bidang Akuntansi dan Pelaporan

    Mempunyai tugas melaksanakan fungsi akuntansi meliputi

    keseluruhan aktivitas mengenai pembukuan, pelaporan, analisis

    data keuangan, dan sistem akuntansi serta fasilitas penyusunan

    laporan keuangan yang diserahkan dan menjadi tanggung jawab

    pada bidang akuntansi.

    Bidang Akuntansi terdiri dari 3 Seksi sebagai berikut:

    a) Seksi Verifikasi

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang verifikasi.

    b) Seksi Akuntansi

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang akuntansi.

    c) Seksi Fasilitasi Penyusunan Laporan Keuangan

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang fasilitasi penyusunan

    laporan keuangan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    12

    7) Bidang Kas

    Mempunyai tugas melaksanakan fungsi kas meliputi keseluruhan

    aktivitas mengenai penerimaan, pengeluaran, pengendalian, dan

    pelaporan yang diserahkan dan menjadi tanggung jawab pada

    bidang kas.

    Bidang Kas terdiri dari 3 Seksi sebagai berikut:

    a) Seksi Penerimaan

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang penerimaan.

    b) Seksi Pengeluaran

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang pengeluaran.

    c) Seksi Pengendalian dan Pelaporan

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang pengendalian dan

    pelaporan.

    8) Bidang Aset

    Mempunyai tugas melaksanakan fungsi inventarisasi dan

    penghapusan, pengelolaan aset daerah, dan investasi daerah yang

    menjadi tanggung jawab pada bidang aset dan investasi daerah.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    13

    Bidang Aset dan Investasi Daerah terdiri dari 3 Seksi sebagai

    berikut :

    a) Seksi Penatausahaan Aset Daerah

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang penatausahaan aset

    daerah.

    b) Seksi Pendayagunaan Aset Daerah

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang pendayagunaan aset

    daerah.

    c) Seksi Investasi Daerah

    Mempunyai tugas pokok dalam menyiapkan bahan

    perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian

    dan pemberian bimbingan di bidang investasi daerah.

    9) Kelompok Jabatan Fungsi

    Mempunyai tugas menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan

    sinkronosasi, baik dalam lingkungan unit organisasi masing-

    masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan

    Pemerintahn Daerah dengan instnsi lain di luar Pemerintahan

    Daerah.

    10) Unit Pelaksana Teknis Dinas

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    14

    d. Visi Misi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

    1) Visi

    Terwujudnya peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan

    sumber daya, pengelolaan keuangan daerah dan peningkatan

    pendapatan daerah dengan semangat desentralisasi, demokratisasi,

    transparansi dan akuntabilitas dalam rangka peningkatan

    kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat.

    2) Misi

    a) Meningkatkan kualitas sumber daya pengelolaan keuangan

    Daerah.

    b) Meningkatkan fungsi perencanaan dan penyusunan anggaran

    Daerah.

    c) Meningkatkan fungsi pemungutan pendapatan Daerah dan

    efisiensi belanja Daerah.

    d) Meningkatkan fungsi pengendalian Kas Daerah,

    perbendaharaan umum Daerah dan verifikasi serta

    perhitungan anggaran, pertanggungjawaban keuangan

    Daerah.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    15

    SUBBAG PROGRAM

    SEKRETARIAT

    SUBBAG KEUANGAN

    SUBBAG UMUM DAN

    KEPEGAWAIAN

    BIDANG ANGGARAN

    KELOMPOK JABATAN

    FUNGSIONAL

    BIDANG PENDAPA

    TAN

    BIDANG PERBENDA HARAAN

    BIDANG AKUNTANSI

    DAN PELAPORAN

    BIDANG KAS

    BIDANG ASET

    KEPALA

    SEKSI PERENCANA

    AN ANGGARAN

    SEKSI PENDAFTA RAN DAN

    PENDATAAN

    SEKSI PERBENDA HARAAN I

    SEKSI VERIFIKASI

    SEKSI PENERIMA

    AN

    SEKSI PENATAUS

    AHAAN ASET

    DAERAH

    SEKSI PENYUSU

    NAN ANGGARAN

    SEKSI PENETAPAN

    SEKSI PERBENDA HARAAN II

    SEKSI AKUNTAN

    SI

    SEKSI PENGELU

    ARAN

    SEKSI PENDAYAG

    U-NAAN ASET

    DAERAH

    SEKSI PELAKSA

    NAAN ANGGARAN

    SEKSI PENERIMAAN,

    PENAGIHN DAN

    PELPORAN

    SEKSI PERBENDA HARAAN III

    SEKSI FASILITASI

    PENYUSUNAN LAP.KEUNGAN

    SEKSI PENGENDA LIAN DAN

    PELAPORAN

    SEKSI PERUBAHAN

    STATUS HUKUM

    Gambar I.1 Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

    UPTD

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    16

    B. LATAR BELAKANG

    Berlakunya otonomi daerah sebagaimana diatur dalam Undang Undang

    Nomor 22 tahun 1999 mengharuskan setiap daerah kabupaten / kota harus

    mencari potensi pendapatan yang dapat dioptimalkan sebagai pendapatan asli

    daerah tersebut, tidak terkecuali bagi Kabupaten Sukoharjo yang juga dituntut

    untuk menggali potensi pendapatan yang ada di daerahnya sendiri yang bisa

    dipakai untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

    Kunci kemandirian daerah adalah pengelolaan PAD. Pajak daerah

    sebagai salah satu sumber PAD diharapkan mampu memberikan kontribusi

    yang besar bagi daerah itu sendiri sehingga dapat memperlancar

    penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah. PAD merupakan

    sumber dana yang penting bagi pemerintah daerah untuk membiayai belanja

    daerah yang ditujukan untuk kemajuan daerah (Akhmada, 2008). Dalam

    konteks daerah, pajak daerah adalah pajak-pajak yang dipungut oleh

    pemerintah daerah (misal: provinsi, kabupaten, kotamadya) yang diatur

    berdasarkan peraturan daerah dan hasil pungutannya digunakan untuk

    membiayai rumah tangga daerahnya.

    Pemerintah daerah Kabupaten Sukoharjo melalui Dinas Pendapatan,

    Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) berupaya untuk

    meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo dengan jalan

    menggali sumber-sumber pendapatan daerah yang dimiliki. Salah satunya

    adalah dengan mengoptimalkan hasil pajak daerah yang sudah ada, salah

    satunya adalah Pajak Penerangan Jalan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    17

    Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik.

    Saat ini banyak kegiatan industri maupun non industri yang menggunakan

    tenaga listrik. Peningkatan Pajak Penerangan Jalan diharapkan mampu

    memberikan kontribusi serta pengaruh yang positif bagi perkembangan

    pembangunan di Kabupaten Sukoharjo. Pajak Penerangan Jalan merupakan

    salah satu jenis pajak yang potensial dan memberikan kontribusi kepada

    Pendapatan Asli Daerah rata-rata sebesar 63,29% setiap tahunnya.

    Belum banyak pihak yang melakukan penelitian terhadap Pajak

    Penerangan Jalan yang memberikan kontribusi tinggi pada Pendapatan Asli

    Daerah. Selain hal tersebut, penyediaan dana yang bersumber dari Pendapatan

    Asli Daerah semestinya harus mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi

    sehingga tidak menurunkan standar pelayanan kepada masyarakat.

    Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih

    mendalam dan membahas lebih lanjut tentang penerimaan Pajak Penerangan

    Jalan dari tahun ke tahun di Kabupaten Sukoharjo sehingga penulis

    mengambil judul ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN

    JALAN DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA TAHUN 2007 - 2011.

    C. PERUMUSAN MASALAH

    Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan

    pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat

    sesuai dengan prinsis-prinsip penelitian yang ilmiah. Berdasarkan uraian latar

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    18

    belakang di atas, maka dapat dirumuskan bahwa yang menjadi permasalahan

    dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Seberapa efektif penerimaan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten

    Sukoharjo tahun 2007-2011?

    2. Seberapa besar kontribusi yang diberikan Pajak Penerangan Jalan

    terhadap terhadap Pajak Daerah di Kabupaten Sukoharjo tahun 2007-

    2011?

    3. Apa saja kendala yang muncul dalam meningkatan penerimaan Pajak

    Penerangan Jalan di Kabupaten Sukoharjo?

    D. TUJUAN PENELITIAN

    Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka tujuan

    dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, mempelajari dan

    menganalisis Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Sukoharjo sebagai salah

    satu sumber Pendapatan Asli Daerah. Secara rinci, tujuan dari kegiatan ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Mengetahui efektivitas penerimaan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten

    Sukoharjo.

    2. Mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan Pajak Penerangan

    Jalan terhadap terhadap Pajak Daerah di Kabupaten Sukoharjo.

    3. Mengetahui kendala yang muncul dalam meningkatan penerimaan Pajak

    Penerangan Jalan di Kabupaten Sukoharjo.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    19

    E. MANFAAT PENELITIAN

    Adapun manfaat penelitian ini adalah:

    1. Bagi Dinas Pendapatan Kabupaten Sukoharjo

    Merupakan sumbangan pikiran yang diharapkan bisa membantu

    mengetahui kelemahan sistem yang telah ada guna menciptakan efisiensi

    yang lebih baik, dalam upayanya untuk meningkatkan Pendapatan Asli

    Daerah dari sektor pajak, khususnya dari sektor Pajak Penerangan Jalan.

    2. Bagi Pembaca

    Dapat dijadikan tambahan wawasan bagi para pembaca serta dijadikan

    sumber bahan pertimbangan, acuan, referensi atau bahan masukan guna

    pembuatan penelitian selanjutnya dan informasi khususnya bagi

    mahasiswa jurusan Perpajakan yang sedang menyusun Tugas Akhir

    dengan pokok permasalahan yang sama.

    3. Bagi Penulis

    Sebagai tambahan wawasan serta pengetahuan tentang pengelolaan Pajak

    Penerangan Jalan dan perbandingan terapan ilmu di bidang perpajakan

    yang telah di peroleh salama dalam proses perkuliahan dengan keadaan

    yang sesungguhnya terjadi di lapangan mengenai Pajak Penerangan Jalan.

    F. METODOLOGI PENELITIAN

    1. Objek Penelitian menurut Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo No. 7

    Tahun 2011 tentang Pajak Daerah adalah Pajak Penerangan Jalan. Pajak

    Penerangan Jalan adalah pungutan daerah yang dikenakan atas

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    20

    penggunaan tenaga listrik baik yang dihasilkan sendiri maupun yang

    diperoleh dari sumber lain.

    2. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini mengambil Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

    Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo sebagai lokasi penelitian dengan

    alasan:

    a. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah Kabupaten

    Sukoharjo lebih memadai dalam hal pelayanan dan sumber datanya.

    b. Kabupaten Sukoharjo sebagai daerah otonom memiliki tingkat

    kemajuan yang cukup pesat dalam hal Penerimaan PAD.

    c. Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Sukoharjo memiliki potensi yang

    baik bagi penerimaan PAD.

    3. Sumber Data

    a. Data Primer yang digunakan adalah data yang diperoleh langsung dari

    objek yang diteliti mengenai target dan realisasi penerimaan Pajak

    Penerangan Jalan di Kabupaten Sukoharjo.

    b. Data Sekunder yang digunakan adalah data yang diperoleh dengan

    mempelajari buku-buku, literatur, makalah-makalah, majalah, undang-

    undang pajak, surat keputusan, dan buku-buku terkait. Data sekunder

    bersifat melengkapi data primer dan digunakan sebagai landasan teori

    untuk memecahkan masalah.

    4. Metode Pengumpulan Data

    a. Metode Wawancara

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    21

    Metode Pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara

    langsung dengan pihak terkait di Dinas Pendapatan, Pengelolaan

    Keuangan dan Aset Daerah Sukoharjo.

    b. Metode Pustaka

    Metode pengumpulan data atau informasi dengan cara membaca buku

    serta referensi sumber data lainnya yang berhubungan guna

    mendukung penulisan Tugas Akhir ini.

    c. Metode Observasi

    Metode pengumpulan data dengan cara pengamatan baik secara

    langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian. Dalam hal

    ini penulis meminta data dan informasi berupa realisasi penerimaan

    pajak serta target yang ditetapkan untuk tahun anggarn 2007-2011.

    5. Teknik Analisis Data

    Dalam menganalisis data yang telah diperoleh digunakan suatu

    analisis yang disebut dengan Analisis Kualitatif dan Kuantitatif. Analisis

    kualitatif adalah proses analisis data yang tidak dinyatakan dalam bentuk

    angka atau tidak menggunakan rumus-rumus statistik. Analisis ini

    digunakan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan Pajak

    Penerangan Jalan. Sedangkan analisis kuantitatif merupakan analisis yang

    mengunakan data berupa angka atau rumus rumus statistik. Analisis ini

    dapat dipakai untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan target

    dan realisasi penerimaan Pajak Penerangan Jalan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    22

    6. Metode Analisis

    a. Rasio efektivitas adalah metode yang mengukur hubungan antara

    hasil pungut suatu pajak dengan potensi pajak itu sendiri.

    %100sEfektifita Jalan PeneranganPajak PenerimaanTarget Jalan PeneranganPajak Penerimaan Realisasi X=

    b. Rasio kontribusi menggunakan perbandingan antara hasil penerimaan

    Pajak Penerangan Jalan dengan relisasi pendapatan Pajak Daerah.

    %100Kontribusi DaerahPajak Penerimaan ealisasiJalan PeneranganPajak Penerimaan Realisasi XR=

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    23

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

    A. TINJAUAN PUSTAKA

    1. Pengertian Pajak

    Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengertian pajak daerah, maka

    terlebih dahulu membicarakan mengenai pengertian pajak itu sendiri.

    Banyak ahli memberikan batasan tentang pajak diantaranya adalah:

    a. Soemitro (1994) dalam Ilyas dan Burton (2004)

    Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang

    Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal

    balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang

    digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

    b. Smeets (1997) dalam Suandy (2002)

    Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang melalui norma norma

    umum, dan yang dapat dipaksakannya, tanpa adaya kontraprestasi

    yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual, maksudnya adalah

    membiayai pengeluaran pemerintah.

    c. Feldman (2002) dalam Suandy (2002)

    Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang

    kepada penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkannya secara

    umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan

    untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    24

    d. Adriani (1998) dalam Waluyo dan Wirawan (2002)

    Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan ) yang

    terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan,

    dengan tidak mendapatkan prestasi kembali,yang langsung dapat

    ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-

    pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk

    menyelenggaran pemerintahan.

    e. Definisi Pajak menurut Peraturan Pemerintah No 65 Tahun 2001

    Pajak adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau

    badan tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan

    berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang

    digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan

    pembangunan.

    2. Fungsi Pajak

    Ada dua fungsi pajak (Resmi, 2009) yaitu:

    a. Fungsi Budgeteir

    Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk

    membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.

    b. Fungsi Mengatur (regulerent)

    Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan

    pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-

    tujuan tertentu di luar bidang keuangan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    25

    3. Syarat Pemungutan Pajak

    Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan, maka pemungutan

    pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut (Mardiasmo, 2003):

    a. Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan), bahwa dalam

    mengenakan pajak secara umum dan merata, serta disesuaikan dengan

    kemampuan masing-masing wajib pajak.

    b. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (syarat yuridis),

    hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik

    bagi negara maupun warganya.

    c. Tidak mengganggu perekonomian (syarat ekonomi), pemungutan pajak

    tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi maupun

    perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian

    masyarakat.

    d. Pemungutan pajak harus efisien (syarat finansiil), sesuai dengan fungsi

    budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih

    rendah dari hasil pungutan.

    e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana, dengan adanya

    penyederhanaan prosedur-prosedur akan memudahkan dan mendorong

    masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    26

    4. Pajak Daerah

    Dalam UndangUndang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah

    dan Retribusi Daerah, disebutkan bahwa Pajak Daerah, yang selanjutnya

    disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh

    orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-

    Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

    digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran

    rakyat. Berdasarkan pengertian di atas, dapat diketahui bahwa Pajak

    Daerah mempunyai ciri - ciri sebagai berikut:

    a. Pajak Daerah merupakan Pajak Negara yang diserahkan kepada

    daerah.

    b. Pajak Daerah dipungut oleh daerah berdasarkan dengan Undang

    Undang.

    c. Pajak Daerah merupakan sumber Pendapatan Daerah yang penting

    guna membiayai penyelengaraan Pemerintahan dan Pembangunan

    Daerah untuk memantapkan pelaksanaan Otonomi Daerah.

    Sesuai dengan pembagian administrasi daerah dan UndangUndang

    Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pajak

    daerah dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:

    a. Pajak Propinsi, terdiri atas:

    1) Pajak Kendaraan Bermotor;

    2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

    3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    27

    4) Pajak Air Permukaan; dan

    5) Pajak Rokok.

    b. Pajak Kabupaten/Kota, terdiri atas:

    1) Pajak Hotel;

    2) Pajak Restoran;

    3) Pajak Hiburan;

    4) Pajak Reklame;

    5) Pajak Penerangan Jalan;

    6) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;

    7) Pajak Parkir;

    8) Pajak Air Tanah;

    9) Pajak Sarang Burung Walet;

    10) Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan; dan

    11) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

    5. Pajak Penerangan Jalan

    a. Dasar Hukum

    1) Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049) tentang

    Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

    2) Peraturan Pemerintah No 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah;

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    28

    3) Keputusan Menteri Dalam Negeri no. 10 tahun 2002 tentang

    Pemungutan Pajak Penerangan Jalan;

    4) Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 7 tahun 2011

    tentang Pajak Daerah;

    5) Peraturan Bupati Sukoharjo nomor 55 Tahun 2011 tentang

    Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penerangan Jalan.

    b. Pengertian Pajak Penerangan Jalan

    Sesuai dengan Peraturan daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 7

    Tahun 2011 tentang Pajak Daerah, Pajak Penerangan Jalan adalah

    pajak atas penggunaan listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun

    diperoleh dari sumber lain.

    c. Dasar pengenaan, tarif dan tata cara perhitungan Pajak Penerangan

    Jalan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 7

    tahun 2011 tentang Pajak Daerah adalah sebagai berikut:

    1) Dasar pengenaan Pajak adalah Nilai Jual Tenaga Listrik.

    2) Nilai Jual Tenaga Listrik ditetapkan:

    b) Dalam hal tenaga listrik berasal dari sumber lain dengan

    pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah

    tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya

    pemakaian kWh/variabel yang ditagihkan dalam rekening

    listrik; dan

    c) Dalam hal tenaga listrik dihasilkan sendiri, Nilai Jual Tenga

    Listrik dihitung berdasarkan kapasitas tersedia, tingkat

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    29

    penggunaan listrik, jangka waktu pemakaian listrik, dan

    harga satuan listrik yang berlaku diwilayah daerah.

    3) Tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebagai berikut:

    a) Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari sumber lain,

    untuk industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam,

    tarif pajak penerangan jalan ditetapkan sebesar 3%;

    b) Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri untuk

    industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam, tarif

    pajak penerangan jalan ditetapkan sebesar 1%;

    c) Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari sumber lain,

    bukan untuk industri, pertambangan minyak bumi dan gas

    alam, tarif pajak penerangan jalan ditetapkan sebesar 9%;

    d) Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri bukan

    untuk industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam,

    tarif pajak penerangan jalan ditetapkan sebesar 1,5%.

    4) Besaran pokok Pajak Penerangan Jalan yang terutang dihitung

    dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak.

    d. Objek dan subjek Pajak Penerangan Jalan

    Objek Pajak Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik,

    baik yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber lain.

    Subjek Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi yang dapat

    menggunakan tenaga listrik. Wajib Pajak Penerangan Jalan adalah

    Orang Pribadi atau Badan yang menggunakan tenaga listrik. Menurut

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    30

    Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 7 Tahun 2011 tentang

    Pajak Daerah, listrik yang dihasilkan sendiri meliputi seluruh

    pembangkit listrik. Dalam hal tenaga listrik disediakan oleh sumber

    lain, Wajib Pajak Penerangan Jalan adalah penyedia tenaga listrik.

    e. Masa Pajak, Saat Pajak Terutang dan Surat Pemberitahuan

    C. Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan

    kalender.

    D. Pajak terutang dalam masa pajak terjadi saat terjadi penggunaan

    tenaga listrik.

    E. Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPTPD (Surat Pemberitahuan

    Pajak Daerah). SPTPD harus diisi dengan jelas dan benar,

    lengkap dan jujur serta ditandatangani oleh Wajib Pajak atau

    Kuasanya disampaikan kepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk

    sesuai jangka waktu yang ditentukan.

    F. Seluruh data perpajakan yang diperoleh dari SPTPD dihimpun

    dan dicatat sebagai dasar dalam penghitungan dan penetapan

    pajak terutang.

    f. Tata Cara Perhitungan dan Penetapan Pajak

    Tata cara perhitungan dan penetapan Pajak Penerangan Jalan sebagai

    berikut:

    1) Bardasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) Bupati

    menetapkan pajak terutang dengan menerbitkan Surat Ketetapan

    Pajak Daerah (SKPD). SKPD adalah surat ketetapan pajak yang

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    31

    menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang terutang.

    2) Wajib pajak yang membayar sendiri, SPTPD ini digunakan untuk

    menghitung, memperhitungkan dan menetapkan pajak sendiri

    yang terutang.

    a) Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB).

    SKPDKB adalah surat keputusan yang menentukan besarnya

    jumlah pajak yang terutang, jumlah kredit pajak, jumlah

    kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi

    administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar.

    b) Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan

    (SKPDBT). SKPDBT adalah surat keputusan yang

    menentukan tambahan atas jumlah pajak yang ditetapkan.

    c) Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil (SKPDN). SKPDN adalah

    surat keputusan yang menentukan jumlah pajak yang terutang

    sama besarnya dengan kredit pajak, atau pajak tidak terutang

    dantidak ada kredit pajak.

    d) Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar (SKPDLB).

    SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan

    jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit lebih

    besar dari pada pajak yang terutang atau tidak seharusnya

    terutang.

    e) Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD). STPD adalah surat untuk

    melakukan tagihan pajak dan/ atau sanksi administrasif berupa

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    32

    bunga dan/ atau denda.

    g. Tata Cara Pembayaran, Penyetoran, dan Tempat Pembayaran Pajak

    Penerangan Jalan menurut Peraturan Bupati Kabupaten Sukoharjo

    Nomor 55 Tahun 2011 BAB IV adalah sebagai berikut:

    1) Wajib pajak membayar pajak terutang berdasarkan SPTPD;

    2) Wajib pajak membayar pajak terutang menggunakan SSPD;

    3) Pembayaran Pajak Penerangan Jalan dilakukan sekaligus;

    4) Terhadap pembayaran Pajak Penerangan Jalan diberikan tanda

    bukti pembayaran rangkap 5;

    5) Jatuh tempo pembayaran paling lambat 30 hari setelah saat

    terutangnya pajak;

    6) Pembayaran pajak Penerangan Jalan dilakukan di Bank / tempat

    yang telah ditunjuk atau ke Bendahara Penerima DPPKAD.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    33

    B. PEMBAHASAN

    Pajak penerangan jalan merupakan salah satu jenis pajak daerah yang

    menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah. Berdasarkan Peraturan

    Pemerintah no 65 tahun 2001 tentang pajak daerah, yang dimaksud dengan

    penerangan jalan adalah penggunaan tenaga listrik untuk menerangi jalan

    umum yang rekeningnya dibayar oleh Pemerintah Daerah.

    Subyek Pajak penerangan jalan adalah orang pribadi atau badan yang

    menggunakan tenaga listrik. Dalam hal tenaga listrik disediakan oleh PLN

    maka pemungutan Pajak Penerangan Jalan dilakukan oleh PLN. Keputusan

    Menteri Dalam Negeri no. 10 tahun 2002 tentang Pemungutan Pajak

    Penerangan Jalan, wajib Pajak Peneranagn Jalan adalah pelanggan. Pelanggan

    wajib membayar Pajak Penerangan Jalan yang terutang setiap bulan

    bersamaan dengan pelaksanaan pembayaran rekening listrik PLN. Dalam hal

    ini kedudukan PLN adalah sebagai pihak yang membantu Pemda untuk

    memungut Pajak Penerangan Jalan.

    PT. PLN wajib menyetor hasil Pajak Penerangan Jalan ke Pemda

    berdasarkan daftar rekapitulasi rekening listrik yang berfungsi sebagai surat

    pemberitahuan pajak daerah (SPTPD). Pemda wajib melunasi pembayaran

    rekening listrik bagi penerangan jalan yang menjadi bebannya kepada PT.

    PLN. Mekanisme pemungutan, penyetoran serta pembayaran rekening listrik

    oleh Pemda dilakukan melalui naskah kerjasama antara Kepala Daerah dengan

    pimpinan PLN (pasal 9 Kepmendagri no. 10 tahun 2002).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    34

    Pendapatan Pajak Penerangan Jalan diakui saat realisasi penerimaan kas.

    Pencatatan pembukuan dilakukan sejak diterima transfer dana pendapatan

    pajak oleh kantor kas daerah dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Biaya

    penagihan dikurangkan secara langsung karena merupakan hak PLN (Bastian,

    2001). Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa PT. PLN membantu Pemda

    memungut Pajak Penerangan Jalan sehingga wajar apabila mendapat biaya

    pemungutan yang ditetapkan paling tinggi sebesar 5% dari realisasi

    penerimaan pajak daerah.

    Pajak penerangan jalan adalah salah satu jenis pajak daerah, bukan

    retribusi daerah, sehingga apabila orang membayar pajak penerangan jalan

    maka imbalan yang diterima tidak harus secara langsung dan seimbang.

    Kenyataannya, masyarakat menganggap bahwa apabila ia telah membayar

    pajak penerangan jalan yang dibayarkan bersamaan dengan membayar

    rekening listrik setiap bulannya, maka ia dapat dengan sekehendak hatinya

    memasang perangkat listrik untuk penerangan jalan di tempat tinggalnya tanpa

    izin PT. PLN. Hal ini tidaklah benar, mengingat pemasangan perangkat listrik

    untuk penerangan jalan umum yang tidak dilaporkan terlebih dahulu atau

    tanpa izin dapat menimbulkan kerugian pada PT. PLN karena penerangan

    jalan umum liar tidak dibayar oleh Pemerintah Daerah setempat.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    35

    1. Efektivitas Penerimaan Pajak Penerangan Jalan

    Penerimaan Pajak Penerangan Jalan dapat diketahui dengan

    perbandingan target terhadap realisasi penerimaan pajak Penerangan Jalan.

    Target Pajak Penerangan Jalan adalah kemampuan maksimum yang ingin

    dicapai dari penerimaan Pajak Penerangan Jalan, sedangkan realisasi

    merupakan hasil pungutan dari penerimaan Pajak Penerangan Jalan.

    Seharusnya dasar penetapan target harus sesuai dengan potensi jumlah

    wajib pajak Penerangan Jalan yang sebenarnya ada di wilayah Kabupaten

    Sukoharjo, tetapi karena adanya kesulitan dalam melakukan pendataan

    maka dari pihak Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Daerah penetapan target dengan menggunakan persentase peningkatan

    10% sampai dengan 15% dari realisasi penerimaan pajak Penerangan Jalan

    tahun sebelumnya.

    Rasio efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah

    dalam merealisasikan pendapatan asli adaerah yang direncanakan

    dibandingkan dengan tearget yang ditetapkan berdasarkan potensi riil

    daerah. Kemampuan daerah dalam menjalankan tugas dikategorikan

    efektif apabila rasio yang dicapai mencapai 1 (satu) atau 100 persen.

    Namun demikian semakin tinggi rasio efektivitas, menggambarkan

    kemampuan daerah yang semakin baik. Perhitungan rasio efektivitas

    menggunakan rumus (Halim, 2004):

    %100 sEfektifita ReklamePajak PenerimaanTarget ReklamePajak Penerimaan Realisasi x=

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    36

    Berikut adalah tabel yang menyajikan perbandingan antara target yang

    telah ditetapkan dengan realisasi penerimaan pajak Penerangan Jalan

    dalam kurun waktu 5 tahun untuk mengetahui rasio efektivitas.

    Tabel II.1

    Realisasi dan Target Penerimaan Pajak Penerangan Jalan

    tahun 2007 sampai dengan tahun 2011

    Tahun

    Anggaran Target Realisasi Selisih

    Kurang/Lebih Efektivitas

    2007 12.554.000.000 12.987.678.968 433.678.968 103,45%

    2008 13.085.968.000 13.604.996.379 519.028.379 103,96%

    2009 14.476.800.000 16.086.993.075 1.610.193.075 111,12%

    2010 19.962.549.000 19.172.541.281 (790.007.719) 96,04%

    2011 19.850.000.000 21.107.770.993 1.257.770.993 106,34%

    Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

    Dapat dikatakan bahwa selama kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu

    tahun 2007-2011, tingkat persentase efektivitas Pajak Penerangan Jalan

    fluktuatif. Pada tahun 2007 sampai tahun 2009 penerimaan Pajak

    Penerangan Jalan efektif karena persentase efektivitasnya mencapai 100%.

    Namun pada tahun 2010 persentase efektivitas tidak mencapai 100%

    (tidak efektif), realisasi penerimaan Pajak Penerangan Jalan tidak

    memenuhi target yang telah ditentukan. Penurunan persentase efektivitas

    diakibatkan karena terlalu tinggi target yang ditetapkan dari tahun

    sebelumnya dan kemungkinan terjadinya kebocoran, yakni adanya

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    37

    pemasangan rekening listrik liar dalam jumlah besar. Pada tahun 2009

    realisasi penerimaan 11% lebih tinggi dari target yang ditetapkan, maka

    DPPKAD Kabupaten Sukoharjo menetapkan target 25% lebih tinggi pada

    tahun 2010 dengan harapan realisasi yang diperoleh juga akan meningkat.

    Untuk menghindari hal tersebut terulang kembali maka pihak DPPKAD

    Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2011 menetapkan target yang lebih

    rendah pada tahun 2010.

    Realisasi yang melebihi target yang telah ditetapkan oleh DPPKAD

    Kabupaten Sukoharjo menunjukan bahwa sistem penagihan Pajak

    Penerangan Jalan yang dilakukan sudah cukup baik, melalui perbandingan

    antara target yang telah ditetapkan dengan realisasi penerimaanya.

    Gambar II.1Diagram Efektifitas Pajak Penerangan Jalan

    Kabupaten Sukoharjo

    0

    25

    50

    75

    100

    125

    2007 2008 2009 2010 2011

    Tahun

    Efe

    ktif

    itas

    2. Kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap Pajak Daerah

    Realisasi penerimaan Pajak Penerangan Jalan dan Pajak Daerah

    merupakan dasar untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    38

    diberikan. Kontribusi ini digunakan untuk mengukur kenaikan atau

    perkembangan penerimaan Pajak Penerangan Jalan dari tahun ke tahun.

    Berikut adalah tabel yang menyajikan perbandingan antara realisasi

    penerimaan Pajak Penerangan Jalan dengan realisasi penerimaan Pajak

    Daerah dalam kurun waktu 5 tahun untuk mengetahui rasio kontribusi.

    Tabel II.2

    Kontribusi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan terhadap Pajak Daerah

    tahun 2007 sampai dengan tahun 2011

    Tahun

    Anggaran

    Realisasi

    PPJ

    Realisasi Pajak

    Daerah Kontribusi

    2007 12.987.678.968 14.533.357.466 89.36%

    2008 13.604.996.379 15.432.340.358 88.16%

    2009 16.086.993.075 18.003.312.543 89.35%

    2010 19.172.541.281 21.688.463.781 88,39%

    2011 21.107.770.993 42.558.642.562 49.59%

    Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo, data diolah

    Dari tabel diatas, dapat dikatakan bahwa Pajak Penerangan Jalan

    memberikan kontribusi yang sangat tinggi pada Pajak Daerah di

    Kabupaten Sukoharjo. Dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011

    kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap Pajak Daerah rata-rata sebesar

    63,29%. Hal ini menunjukkan bahwa Pajak Penerangan Jalan merupakan

    sumber pandapatan daerah yang sangat potensial. Penurunan persentase

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    39

    kontribusi Pajak Penerangan Jalan pada tahun 2011 bukan disebabkan

    karena menurunnya realisasi penerimaan Pajak penerangan Jalan maupaun

    Pajak Daerah. Hal tersebut dikarenakan pada pos Pajak Daerah bertambah

    satu jenis pajak yang pengelolaannya dialihkan dari Pajak Propinsi

    menjadi Pajak Daerah, yakni Pajak Air Tanah. Kontribusi penerimaan

    Pajak Air tanah cukup besar terhadap Pajak Daerah. Selain itu beberapa

    jenis Pajak Daerah lainnya mengalami peningkatan pada realisasi

    penerimaannya, seperti misalnya Pajak Reklame.

    Gambar II.2Diagram Kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap

    Pajak Daerah Kabupaten Sukoharjo

    0

    25

    50

    75

    100

    2007 2008 2009 2010 2011Tahun

    Kon

    trib

    usi

    3. Kendala DPPKAD Kabupaten Sukoharjo dalam Meningkatkan

    Penerimaan Pajak Penerangan Jalan

    Setiap tahunnya DPPKAD Kabupaten Sukoharjo bekerjasama dengan

    PT. PLN untuk bisa mengoptimalkan pendapatan Pajak Penerangan Jalan.

    Diharapkan penerimaan Pajak Penerangan Jalan dapat terealisasi atau

    bahkan melebihi target yang telah ditentukan. Namun ada beberapa

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    40

    kendala yang muncul dalam upaya meningkatkan Pajak Penerangan Jalan,

    diantaranya sebagai berikut:

    1. Kesadaran masyarakat akan arti pentingnya membayar pajak sangat

    rendah. Seperti adanya wajib pajak yang terlambat dalam membayar

    pajak terutangnya. Pajak Daerah merupakan salah satu pendapatan

    daerah yang digunakan untuk peningkatan dan kemajuan daerah.

    Dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak

    maka berimbas pada rendahnya pendapatan daerah yang diterima, hal

    tersebut berdampak pada kemajuan daerah yang akan tersendat.

    2. Kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak

    Penerangan Jalan juga rendah. Sebagai contohnya pemasangan satu

    meteran listrik penggunaannya untuk 2 sampai 3 rumah, dengan

    alasan kecilnya kWh yang digunakan.

    3. Faktor ketidakjujuran Wajib Pajak dalam penggunaan tenaga listrik.

    Banyak dijumpai kecurangankecurangan yang dilakukan Wajib

    Pajak agar pajak yang dibebankan rendah.

    4. Pemasangan perangkat penerangan jalan umum oleh masyarakat tidak

    dilakukan melalui prosedur yang benar dengan izin PT. PLN,

    mengingat pemasangan perangkat listrik untuk penerangan jalan

    umum yang tidak dilaporkan terlebih dahulu atau tanpa izin PT. PLN

    dapat mengakibatkan bahaya kebakaran karena daya tampung travo

    gardu tidak memenuhi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    41

    BAB II

    TEMUAN

    Setelah penulis melakukan penelitian di Dinas Pendapatan, Pengelolaan

    Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sukoharjo mengenai Pajak

    Penerangan Jalan. Penulis dapat menyimpulkan kelebihan dan kelemahan yang

    diketemukan.

    A. KELEBIHAN

    1. Adanya kerjasama antara DPPKAD dan PLN yang aktif dalam

    meningkatkan penerimaan Pajak Penerangan Jalan.

    2. Adanya kerjasama antara PLN, Bank, Supermarket dan lain-lain, yang

    memberikan kemudahan dalam pembayaran Pajak Penerangan Jalan bagi

    wajib pajak.

    3. Adanya pembenahan kebijakan dan ketentuan pemungutan Pajak

    Penerangan Jalan berakibat positif dalam pelaksanaan pemungutan pajak

    daerah dan mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan atau

    kecurangan.

    B. KELEMAHAN

    1. Masih kurangnya penanganan terhadap wajib pajak yang tidak taat

    terhadap peraturan Pajak Penerangan Jalan dengan tidak memberikan

    sanksi yang tegas.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    42

    2. Kurangnya informasi mengenai pajak penerangan jalan yang

    seharusnya diberikan oleh Pemerintah Daerah selaku pihak yang

    memungut pajak penerangan jalan kepada masyarakat (pengguna atau

    pelanggan listrik) mengenai penekanan pajak penerangan jalan adalah

    salah satu jenis pajak daerah, bukan retribusi daerah.

    3. Masih banyaknya wajib pajak memasang rekening listrik tidak sesuai

    prosedur yang benar atau tidak melakukan ijin.

    4. Faktor ketidakjujuran wajib pajak dalam penggunaan tenaga listrik.

    Banyak dijumpai kecurangankecurangan yang dilakukan wajib pajak

    agar pajak yang dibebankan rendah.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    43

    BAB IV

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penulis menyampaikan

    kesimpulan bahwa analisis efektivitas Penerimaan Pajak Penerangan Jalan

    sudah cukup baik, Pada tahun 2007 sampai tahun 2009 penerimaan Pajak

    Penerangan Jalan efektif karena persentase efektivitasnya mencapai 100%.

    Namun pada tahun 2010 penerimaan Pajak Penerangan Jalan tidak efektif,

    realisasi penerimaan Pajak Penerangan Jalan tidak memenuhi target yang

    telah ditentukan. Hal tersebut diakibatkan karena terlalu tinggi target yang

    ditetapkan.

    Sedangkan kontribusi penerimaan Pajak Penerangan Jalan dari tahun

    2007 sampai dengan tahun 2011 kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap

    Pajak Daerah rata-rata sebesar 63,29%. Hal ini menunjukkan bahwa Pajak

    Penerangan Jalan merupakan sumber pandapatan daerah yang sangat

    potensial.

    Masih ditemui beberapa kendala yang muncul dalam upaya

    meningkatkan Pajak Penerangan Jalan, diantaranya sebagai berikut:

    5. Kesadaran masyarakat akan arti pentingnya membayar pajak sangat

    rendah. Seperti adanya wajib pajak yang terlambat dalam membayar

    pajak terutangnya.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    44

    6. Kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai wajib pajak

    Penerangan Jalan juga rendah.

    7. Faktor ketidakjujuran wajib pajak dalam penggunaan tenaga listrik.

    8. Pemasangan perangkat penerangan jalan umum oleh masyarakat tidak

    dilakukan melalui prosedur yang benar dengan izin PT. PLN.

    B. REKOMENDASI

    Berdasarkan kelemahan dari temuan, saran yang bisa penulis berikan

    kepada pihak Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

    Kabupaten Sukoharjo agar dalam tahun-tahun mendatang dapat

    meningkatkan penerimaan Pajak Penerangan Jalan adalah sebagai berikut:

    2. Memberikan sanksi yang tegas kapada wajib pajak yang tidak memenuhi

    kewajibannya atau wanprestasi dalam membayar pajak.

    3. Dilakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat mengenai penerangan

    jalan umum dan pajak penerangan jalan, dimana penekanannya pada sifat

    pajak adalah tidak menerima imbalan langsung yang seimbang.

    4. Mengefektifkan tim penertib Penerangan Jalan untuk melakukan

    tindakan tegas terhadap pemasangan rekening liar maupun yang

    menyalahi tata cara pemasangan.

    5. Mengefektifkan kinerja tim monitoring Penerangan Jalan untuk

    melakukan pendataan secara menyeluruh.