Top Banner
ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: DAVID SULISTYAWAN A 410 120 197 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
17

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

Mar 07, 2019

Download

Documents

phamdiep
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI

TIGA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada jurusan

Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

DAVID SULISTYAWAN

A 410 120 197

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

i

Page 3: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

ii

Page 4: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

iii

Page 5: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

1

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI

TIGA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam pemecahan masalah

dimensi tiga dilihat dari aspek keterampilan metakognitif planning, monitoring,

evaluation. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Waktu pelaksanaan

penelitian pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Subjek pada penelitian ini

adalah kelas XI SMK Muhammadiyah 5 Karanganyar yang berjumlah 23 siswa.

Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes, wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode dengan

membandingkan data hasil tes, wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik

analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, verifikasi dan

penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh siswa berkemampuan matematika

matematika tinggi dapat menggunakan keterampilan metakognitif aspek planning,

monitoring, dan evaluation dengan maksimal. Siswa berkemampuan matematika

matematika sedang dapat menggunakan keterampilan metakognitif aspek planning

dengan maksimal, Tetapi belum dapat menggunakan keterampilan metakognitif aspek

monitoring dan evaluation dengan maksimal. Sedangkan siswa berkemampuan

matematika matematika rendah belum dapat menggunakan keterampilan metakognitif

aspek planning, monitoring, dan evaluation dengan maksimal.

Kata kunci: dimensi tiga, keterampilan metakognitif, metakognitif, pemecahan

masalah

Abstracts

This study aimed to describe the profile of metacognitive students with high math

ability, medium, and low in problem solving three-dimensional views of aspects of

metacognitive skills of planning, monitoring, evaluation. This research is a qualitative

research. The timing of the studies in the second semester of the 2015/2016 academic

year. Subjects in this study were class XI SMK Muhammadiyah 5 Karanganyar

totaling 23 students. The data collection technique using the test method, interviews,

observation, and documentation. Data validation was done by triangulation method

by comparing the test data, interviews, observation and documentation. Data analysis

technique conducted in stages, data reduction, data presentation, verification and

conclusion. The results were obtained high math ability students can use

metacognitive skills aspects of planning, monitoring, and evaluation to the maximum.

Mathematical ability students were able to use metacognitive skills planning aspect to

the maximum, but have not been able to use metacognitive skills aspects of

monitoring and evaluation to the maximum. While the low-ability students

mathematics can not use metacognitive skills aspects of planning, monitoring, and

evaluation to the maximum.

Keywords: metacognitive, metacognitive skills, problem solving, three-dimensional

Page 6: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

2

1. PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu bagian ilmu pengetahuan yang penting dalam kehidupan.

Pentingnya matematika dapat dilihat dari banyaknya aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang

tak lepas dari ilmu matematika. Matematika merupakan ilmu pengetahuan abstrak yang

menghendaki siswa untuk berpikir kritis dan berpikir logis. Berdasarkan Permendiknas No 22

tahun 2006 pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah

dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,

kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama (Depdiknas, 2006: 345 ).

Matematika adalah ilmu pengetahuan yang memerlukan proses berfikir untuk mengontrol

apa yang dipikirkan dan apa yang dikerjakan. Proses pengontrolan ini berkaitan dengan

kemampuan metakognitif. Menurut Desmita (2014 : 132) metakognitif adalah pengetahuan dan

kesadaran tentang proses kognisi, atau pengetahuan tentang pikiran dan cara kerjanya.

Metakognitif merupakan cara berfikir yang melibatkan komponen-komponen perencanaan

(function planning), pengontrolan (self-monitoring), dan evaluasi (self-evaluation). Menurut

Amri dan Ahmadi (2010:149-151) Metakognitif adalah kesadaran berfikir tentang apa yang

diketahui dan apa yang tidak diketahui. Dalam konteks pembelajaran, siswa mengetahui

bagaimana untuk belajar, mengetahui kemampuan modalitas belajar yang dimiliki, dan

mengetahui strategi belajar terbaik untuk belajar efektif.

Metakognitif sangat berkaitan dengan kemampuan berpikir siswa. Melalui metakognitif

siswa mampu secara lisan maupun tertulis mengungkapkan gagasan-gagasan berfikir dan

menuangkannya dalam penyelesaian masalah matematika. Dalam konteks pembelajaran, siswa

mengetahui kemampuan belajar yang dimiliki, dan mengetahui strategi belajar terbaik untuk

belajar efektif. Trianto (2007: 95) mengemukakan bahwa metakognitif berhubungan dengan

pengetahuan siswa tentang berfikir mereka sendiri dan kemampuan mereka menggunakan

strategi-strategi belajar dengan tepat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas XI di SMK Muhammadiyah

5 Karanganyar, didapat informasi bahwa masih ada beberapa siswa yang kesulitan dalam

memecahkan masalah pada materi dimensi tiga. Kemampuan siswa dalam memahami masalah

masih tergolong lemah. Siswa masih kesulitan dalam mengubah soal ke dalam kalimat

matematika. Siswa juga masih kesulitan dalam menentukan rumus yang digunakan dalam

memecahkan masalah dimensi tiga.

Page 7: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

3

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana profil metakognitif siswa dengan

kemampuan matematika tinggi dalam pemecahan masalah dimensi tiga, bagaimana profil

metakognitif siswa dengan kemampuan matematika sedang dalam pemecahan masalah dimensi

tiga, dan bagaimana profil metakognitif siswa dengan kemampuan matematika rendah dalam

pemecahan masalah dimensi tiga. Tujuan dari penelitian ini diantaranya untuk mendeskripsikan

profil metakognitif siswa dengan kemampuan matematika tinggi dalam pemecahan masalah

dimensi tiga, mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan kemampuan matematika sedang

dalam pemecahan masalah dimensi tiga, dan mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

kemampuan matematika rendah dalam pemecahan masalah dimensi tiga.

Putri, Susanto, dan Kurniati (2015) melakukan analisis keterampilan metakognitif siswa

dalam menyelesaikan masalahmatematika berbasis Polya subpokok bahasan garis dan sudut

kelas VII C di SMP Negeri 1 Genteng Banyuwangi. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa

siswa berkemampuan matematika tinggi memiliki keterampilan metakognitif yang optimal

dalam mengontrol dan menyelesaikan setiap permasalahan. Siswa berkemampuan matematika

sedang cukup baik dalam mengontrol dan menyelesaikan setiap permasalahan meskipun pada

beberapa permasalahah siswa berkemampuan matematika sedang kurang optimal dalam

menggunakan keterampilan metakognitifnya. Siswa berkemampuan matematika rendah memiliki

keterampilan metakognitif yang kurang optimal dalam mengontrol dan menyelesaikan

permasalahan.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Sutama (2012: 61), penelitian

kualitatif lebih menekankan kepada pemahaman dan makna, berkaitan erat dengan nilai-nilai

tertentu, lebih menekankan pada proses daripada pengukuran, mendiskripsikan, menafsirkan, dan

memberikan makna dan tidak cukup dengan penjelasan belaka, dan memanfaatkan multimetode

dalam penelitian. Waktu penelitian semester genap tahun ajaran 2015/2016. subjek penelitian

adalah siswa SMK Muhammadiyah 5 Karanganyar. Teknik pengumpulan data yaitu: 1)

dokumentasi hasil pekerjaan siswa serta pengumpulan data siswa dan nilai hasil belajar siswa, 2)

observasi dilakukan dengan mengelompokkan hasil pekerjaan siswa kedalam siswa kategori

tinggi, sedang dan rendah berdasarkan nilai dari hasil pekerjaan siswa, setelah itu dilakukan

pengambilan sampel untuk perwakilan masing-masing kelompok dengan kriteria tertentu, 3)

Page 8: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

4

wawancara dilakukan untuk menelusuri proses metakognitif siswa dalam pemecahan masalah

dimensi tiga.

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Zuldafrial dan

Lahir (2012: 95) mengemukakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan data

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecakan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi

metode, yaitu dengan cara membandingkan data hasil observasi, hasil wawancara, dan

dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data menurut Miles dan Huberman yang

dikutip Sugiyono (2010) dengan tahapan sebagai berikut: 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan

3) penarikan kesimpulan. Reduksi dara berupa hasil tes dan wawancara yang dilakukan dengan

siswa. Kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk teks naratif. Setelah itu ditarik kesimpulan

mengenai proses metakognitif pada siswa yang diambil sebagai subjek penelitian.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Peneliti menganalisis kemampuan keterampilan metakognitif berdasarkan jawaban-jawaban dari

siswa. Jacob and Paris (Schraw, 199: 354-355) mengemukakan peraturan kognisi mengacu pada

kegiatan metakognitif yang membantu mengontrol pemikiran seseorang atau belajar. Kegiatan

metakognitif dijelaskan dalam aspek-aspek keterampilan metakognitif, aspek-aspek metakognitif

untuk mendeskripsikan data hasil penelitian tersebut yaitu: Planning, Monitoring, Evaluation.

Peneliti mengambil tiga kategori dalam kemampuan keterampilan metakognitif yaitu tinggi,

sedang, dan rendah berdasarkan nilai siswa.

3.1 Siswa dengan kemampuan matematika tinggi

Gambar 1. Jawaban Subjek 1 Soal Nomor 1

Berdasarkan hasil pekerjaan siswa di atas terlihat bahwa siswa mampu memecahkan

masalah dengan benar sesuai aspek-aspek keterampilan metakognitif. Gambar 1

Page 9: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

5

membuktikan bahwa siswa mampu menuliskan apa yang diketahui yaitu panjang sisi = 40

cm dan panjang bahan besi = 3 m. Siswa mampu menuliskan apa yang ditanya, yaitu jumlah

kandang yang dapat dibuat. Siswa mampu menentukan strategi pemecahan masalah yaitu

diketahui, ditanya, dijawab, dan disimpulkan. Siswa mampu menerapkan rumus yang

digunakan, yaitu rumus keliling kubus = 12 x sisi. Siswa mampu menggunakan informasi

untuk pemecahan masalah. Siswa melakukan ketepatan dalam menghitung dan mendapatkan

hasil yang tepat. Siswa menuliskan kesimpulan hasil jawaban yang diperoleh.

Berikut peneliti sajikan hasil wawancara subjek 1 berkaitan dengan soal nomor 1

P : Informasi apa yang kamu perlukan untuk menyelesaikan soal no 1?

S1 : Mengetahui rumus keliling kubus, di ketahui panjang sisi 40 cm dan

panjang besi untuk membuat kandang 30 meter

P : Rumus apa yang kamu gunakan ?

S1 : Rumus keliling kubus, yaitu 12 × Sisi

P : Apa yang pertama kali kamu kerjakan dengan informasi tersebut?

S1 : Mencari keliling kubus dahulu

P : Apa yang akan kamu cari dengan masalah tersebut?

S1 : Jumlah kandang yang dapat dibuat

P : Bagaimana kamu menyelesaikan soal tersebut?

S1 : Pertama mencari keliling kubus, 12 x sisi = 12 x 40 = 480, kemudian

panjang besi dijadikan cm dulu 30 m = 3000 cm, kemudian panjang besi

dibagi keliing kubus, yaitu 3000/ 480 = 6,25. Jadi jumlah kandang yang

dapat dibuat adalah 6 kandang

P : Apakah pekerjaanmu sudah tepat?

S1 : Saya rasa belum

P : mengapa belum tepat?

S1 : Masih bingung mencari rumus keliling kubus

P : Apakah kamu perlu melihat kembali jawabanmu?

S1 : Perlu

Berdasarkan hasil wawancara tersebut siswa mampu menjelaskan cara memecahkan

masalah pada soal nomor 1 dengan baik dan benar.

Page 10: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

6

Gambar 2. Jawaban Subjek 2 Soal Nomor 1

Berdasarkan hasil pekerjaan siswa di atas terlihat bahwa siswa mampu memecahkan

masalah dengan benar sesuai aspek-aspek keterampilan metakognitif. Gambar 2

membuktikan bahwa siswa mampu menuliskan apa yang diketahui yaitu panjang sisi = 40

cm dan panjang bahan besi = 3 m. Siswa mampu menuliskan apa yang ditanya, yaitu jumlah

kandang yang dapat dibuat. Siswa mampu menentukan strategi pemecahan masalah yaitu

diketahui, ditanya, dijawab, dan disimpulkan. Siswa mampu menerapkan rumus yang

digunakan, yaitu rumus keliling kubus = 12 x sisi. Siswa melakukan ketepatan dalam

menghitung dan mendapatkan hasil yang tepat. Siswa menuliskan kesimpulan hasil jawaban

yang diperoleh.

Berikut peneliti sajikan hasil wawancara subjek 2 berkaitan dengan soal nomor 1

P : Informasi apa yang kamu perlukan untuk menyelesaikan soal no 1?

S2 : Panjang sisi kandang dan panjang besi

P : Rumus apa yang kamu gunakan?

S2 : Rumus keliling kubus yaitu 12 × S

P : Apa yang pertama kali kamu kerjakan dengan informasi tersebut?

S2 : Mencari dulu apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, kemudian di jawab

yaitu mencari panjang besi untuk satu kandang 480, kemudian 3000 : 480 =

6,25

P : Apa yang akan kamu cari dengan masalah tersebut?

S2 : Jumlah kandang yang dapat dibuat

P : Apa langkah-langkah kamu sudah tepat dalam menyelesaikan soal tersebut?

S2 : sudah

P : Apakah pekerjaanmu sudah tepat?

S2 : Belum

P : mengapa belum tepat?

S2 : Masih agak ragu

P : Apakah kamu perlu melihat kembali jawabanmu?

S2 : Perlu, untuk mengecek kembali

Page 11: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

7

Berdasarkan hasil wawancara tersebut siswa mampu menjelaskan cara memecahkan

masalah pada soal nomor 1 dengan baik dan benar. Meskipun siswa masih agak ragu dengan

hasil jawaban yang diperoleh.

3.2 Siswa dengan kemampuan matematika sedang

Gambar 3. Jawaban Subjek 3 Soal Nomor 1

Berdasarkan hasil pekerjaan siswa di atas terlihat bahwa siswa belum mampu

memecahkan masalah dengan benar sesuai aspek-aspek keterampilan metakognitif. Gambar

3 membuktikan bahwa siswa mampu menuliskan apa yang diketahui yaitu panjang sisi = 40

cm dan panjang bahan besi = 3 m. Siswa mampu menuliskan apa yang ditanya, yaitu jumlah

kandang yang dapat dibuat. Siswa mampu menentukan strategi pemecahan masalah yaitu

diketahui, ditanya, dijawab, dan disimpulkan. Namun, siswa melakukan kesalahan dalam

menerapkan rumus yang digunakan, yaitu rumus keliling kubus = 6 x sisi. Sehingga siswa

tidak dapat memperoleh hasil yang tepat.

Berikut peneliti sajikan hasil wawancara subjek 3 berkaitan dengan soal nomor 1

P : Informasi apa yang kamu perlukan untuk menyelesaikan soal no 1?

S1 : Mencari keliling kubus, Panjang besi dibagi dengan keliling kubus.

P : Rumus apa yang kamu gunakan?

S1 : Rumus keliling kubus 6 × Sisi

P : Apa yang pertama kali kamu kerjakan dengan informasi tersebut?

S1 : Mencari keliling kubus

P : Apa yang akan kamu cari dengan masalah tersebut?

S1 : Mencari jumlah kandang yang dapat dibuat.

P : Bagaimana kamu menyelesaikan soal tersebut?

S3 : Pertama ditulis apa yang diketahui. Panjang sisi = 40 cm, panjang besi 30

m. mencari keliling kubus 6 × S = 6 × 40 = 240. Kemudian panjang besi

3000 : 240 = 12,5. Sekitar 12 kandang

P : Apakah kamu perlu melihat kembali jawabanmu?

Page 12: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

8

S3 : Perlu

Berdasarkan hasil wawancara tersebut siswa mampu menjelaskan cara memecahkan

masalah pada soal nomor 1. Namun siswa tidak menyadari bahwa telah melakukan

kesalahan dalam menentukan rumus untuk memecahkan masalah.

Gambar 4. Jawaban Subjek 4 Soal Nomor 1

Berdasarkan hasil pekerjaan siswa di atas terlihat bahwa siswa mampu memecahkan

masalah dengan benar sesuai aspek-aspek keterampilan metakognitif. Gambar 4

membuktikan bahwa siswa mampu menuliskan apa yang diketahui yaitu panjang sisi = 40

cm dan panjang bahan besi = 3 m. Siswa mampu menuliskan apa yang ditanya, yaitu jumlah

kandang yang dapat dibuat. Siswa mampu menentukan strategi pemecahan masalah yaitu

diketahui, ditanya, dijawab, dan disimpulkan. Siswa mampu menerapkan rumus yang

digunakan, yaitu rumus keliling kubus = 12 x sisi. Siswa mampu menggunakan informasi

untuk pemecahan masalah. Siswa melakukan ketepatan dalam menghitung dan mendapatkan

hasil yang tepat. Siswa menuliskan kesimpulan hasil jawaban yang diperoleh.

Berikut peneliti sajikan hasil wawancara subjek 4 berkaitan dengan soal nomor 1

P : Pengetahuan apa yang kamu butuhkan menyelesaikan soal no 1?

S4 : Mencari keliling kubus

P : Informasi apa yang kamu perlukan untuk menyelesaikan soal no 1?

S4 : Panjang sisi kandang, panjang besi

P : Rumus apa yang kamu gunakan?

S4 : Rumus keliling kubus 12 × sisi

P : Apa yang pertama kali kamu kerjakan dengan informasi tersebut?

S4 : Mencari panjang besi yang dibutuhkan dalam satu kandang

P : Apa yang akan kamu cari dengan masalah tersebut?

S4 : Jumlah kandang yang dapat dibuat

P : Bagaimana kamu menyelesaikan soal tersebut?

S4 : Diketahui panjang sisi 40 cm,panjang besi seluruhnya 30 m dijadikan cm,

Page 13: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

9

P : Apakah kamu sudah mendapat hasil yang sesuai dengan harapkan?

S4 : Sudah

P : Apakah kamu perlu melihat kembali jawabanmu?

S4 : Perlu

Berdasarkan hasil wawancara tersebut siswa mampu menjelaskan cara memecahkan

masalah pada soal nomor 1 dengan baik dan benar.

3.3 Siswa dengan kemampuan matematika rendah

Gambar 5. Jawaban Subjek 5 Soal Nomor 1

Berdasarkan hasil pekerjaan siswa di atas terlihat bahwa siswa belum mampu

memecahkan masalah dengan benar sesuai aspek-aspek keterampilan metakognitif. Gambar

5 membuktikan bahwa siswa tidak mampu menuliskan apa yang diketahui yaitu panjang sisi

= 40 cm dan panjang bahan besi = 3 m. Siswa tidak menuliskan apa yang ditanya, yaitu

jumlah kandang yang dapat dibuat. Siswa tidak mampu menentukan strategi pemecahan

masalah yaitu diketahui, ditanya, dijawab, dan disimpulkan. Sehingga siswa tidak dapat

memperoleh hasil yang tepat.

Berikut peneliti sajikan hasil wawancara subjek 5 berkaitan dengan soal nomor 1

P : Informasi apa yang kamu perlukan untuk menyelesaikan soal no 1?

S5 : Setiap sisi memerlukan 40 cm, dan bahan besi yang dimiliki 3 m

P : Rumus apa yang kamu gunakan ?

S5 : Tidak tahu

P : Apa yang pertama kali kamu kerjakan dengan informasi tersebut?

S5 : Banyak sisi x 40 cm= 240

P : Apa yang akan kamu cari dengan masalah tersebut?

S5 : Banyak kandang yang dapat dibuat

P : Bagaimana kamu menyelesaikan soal tersebut?

S5 : Bingung mas,mau cari yang mana dulu

P : Tapi paham enggak dengan soal itu?

S5 : Paham mas, tapi enggak tahu rumus-rumusnya

Page 14: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

10

Berdasarkan hasil wawancara tersebut siswa tidak mampu menjelaskan cara

memecahkan masalah pada soal nomor 1. Siswa mampu menyebutkan apa yang diketahui

dan apa yang ditanya. Namun, siswa tidak mampu menentukan strategi pemecahan masalah,

siswa tidak mampu menerapkan rumus dan tidak mampu menggunakan informasi untuk

pemecahan masalah.

Gambar 6 Jawaban Subjek 6 Soal Nomor 1

Berdasarkan hasil pekerjaan siswa di atas terlihat bahwa siswa belum mampu

memecahkan masalah dengan benar sesuai aspek-aspek keterampilan metakognitif. Gambar

6 membuktikan bahwa siswa tidak mampu menuliskan apa yang diketahui yaitu panjang sisi

= 40 cm dan panjang bahan besi = 3 m. Siswa tidak menuliskan apa yang ditanya, yaitu

jumlah kandang yang dapat dibuat. Siswa tidak mampu menentukan strategi pemecahan

masalah yaitu diketahui, ditanya, dijawab, dan disimpulkan. Sehingga siswa tidak dapat

memperoleh hasil yang tepat.

Berikut peneliti sajikan hasil wawancara subjek 6 berkaitan dengan soal nomor 1

P : Informasi apa yang kamu perlukan untuk menyelesaikan soal no 1?

S6 : Enggak paham

P : Rumus apa yang kamu gunakan?

S6 : Rumus panjang kubus, 6 x sisi

P : Apa yang pertama kali kamu kerjakan dengan informasi tersebut?

S6 : Mencari panjangnya

P : Apa yang akan kamu cari dengan masalah tersebut?

S6 : Mencari panjang sisi kubus

P : Bagaimana kamu menyelesaikan soal tersebut?

S6 : Panjang sisi 40, panjang besi 30, dikalikan hasilnya 6,25

P : Apakah kamu perlu melihat kembali jawabanmu?

S6 : Iya

Page 15: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

11

Berdasarkan hasil wawancara tersebut siswa tidak mampu menjelaskan cara

memecahkan masalah pada soal nomor 1. Siswa tidak mampu menyebutkan apa yang

diketahui dan apa yang ditanya. Siswa tidak mampu menentukan strategi pemecahan

masalah, siswa tidak mampu menerapkan rumus dan tidak mampu menggunakan informasi

untuk pemecahan masalah.

Setelah menganalisa data dalam penelitian, peneliti mendapatkan data berupa nilai tes,

hasil observasi, hasil wawancara peneliti dengan siswa dan hasil jawaban siswa dalam

menyelesaian soal tes. Permasalahan dalam penelitian ini adalah menganalisis kemampuan

metakognitif siswa dalam pemecahan masalah. Peneliti menganalisis kemampuan keterampilan

metakognitif berdasarkan jawaban dan hasil wawancara siswa. Tiga keterampilan penting yang

termasuk dalam metakognitif yaitu: planning, monitoring, evalution. Pada aspek metakognitif

planning, peneliti menggunakan indikator keterampilan metakognitif dalam memahami

permasalahan dan menentukan strategi untuk penyelesaian masalah sesuai langkah-langkah

Polya. Siswa berkemampuan matematika tinggi dan sedang dapat menggunakan keterampilan

metakognitif dalam memecahkan masalah pada aspek planning. Sementara untuk siswa

berkemampuan matematika rendah belum mampu menggunakan keterampilan metakognitif

aspek planning secara maksimal. Senada dengan penelitian Agustina (2014: 24) yang

menyimpulkan bahwa strategi pemecahan masalah berpengaruh positif terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa terutama pada aspek memahami masalah dan

merencanakan penyelesaian.

Pada keterampilan metakognitif aspek monitoring peneliti menggunakan indicator siswa

dapat menerapkan rumus dalam pemecahan masalah dan siswa dapat menggunakan informasi

penting untuk pemecahan masalah. Siswa berkemampuan matematika tinggi dapat menggunakan

keterampilan metakognitif aspek monitoring. Sementara untuk siswa berkemampuan matematika

sedang dan rendah belum menggunakan keterampilan metakognitif aspek monitoring secara

maksimal. Hal ini senada dengan penelitian Dewi, Asyar, dan Kamid (2013) yang

menyimpulkan bahwa siswa berkemampuan matematika rendah tidak dapat menyelesaikan

masalah dengan benar pada langkah melaksanakan rencana pemecahan masalah dan mengecek

kembali hasil pemecahan masalah.

Pada keterampilan metakognitif aspek Evaluation peneliti menggunakan indicator siswa

dapat melakukan penghitungan dengan tepat dan siswa memeriksa kembali jawaban. Siswa

Page 16: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

12

berkemampuan matematika tinggi dapat menggunakan keterampilan metakognitif aspek

evaluation dengan baik. Sementara untuk siswa berkemampuan matematika sedang dan rendah

belum dapat menggunakan keterampilan metakognitif secara maksimal pada aspek evaluation.

Hal ini Senada dengan penelitian Purnomo dan Venissa (2014) yang menyatakan bahwa dalam

menyelesaikan soal evaluasi masih banyak kesalahan dalam perhitungan yang dilakukan siswa.

4. PENUTUP

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa berkemampuan matematika

matematika tinggi dapat menggunakan keterampilan metakognitif aspek planning, monitoring,

dan evaluation dengan maksimal. Siswa berkemampuan matematika matematika sedang dapat

menggunakan keterampilan metakognitif aspek planning dengan maksimal, Tetapi belum dapat

menggunakan keterampilan metakognitif aspek monitoring dan evaluation dengan maksimal.

Sedangkan siswa berkemampuan matematika matematika rendah belum dapat menggunakan

keterampilan metakognitif aspek planning, monitoring, dan evaluation dengan maksimal. Hal ini

sesuai dengan penelitian Putri, Susanto, dan Kurniati (2015) pada kelas VII C di SMP Negeri 1

Genteng Banyuwangi yang menyimpulkan bahwa siswa berkemampuan matematika tinggi

memiliki keterampilan metakognitif yang optimal dalam mengontrol dan menyelesaikan setiap

permasalahan. Siswa berkemampuan matematika sedang cukup baik dalam mengontrol dan

menyelesaikan setiap permasalahan meskipun pada beberapa permasalahah siswa berkemampuan

matematika sedang kurang optimal dalam menggunakan keterampilan metakognitifnya. Siswa

berkemampuan matematika rendah memiliki keterampilan metakognitif yang kurang optimal

dalam mengontrol dan menyelesaikan permasalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Dina, Edwin Musdi, dan Ahmad Fauzan. (2014). “Penerapan Strategi Pemecahan

Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 7 Padang”. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2): 20-24.

(https://www.google.com/search?q=dina+agustina+Vol.+3+No.+2+%282014%29+%3A

+Jurnal+Pendidikan+Matematika%2C+Part+1+%3A+Hal.+20-24&ie=utf-8&oe=utf-8)

Amri, Sofan, dan Iif Khoiru Ahmadi. (2010). Proses Pembelajaran Inovatif Dan Kreatif Dalam

Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 Tentang

Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Desmita. (2014). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 17: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH ...eprints.ums.ac.id/47290/18/Artikel Publikasi.pdfPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

13

Polya, George. (1973). How To Solve It. New Jersey: Princeton.

Purnomo, Eko Andy dan Venissa Dian Mawarsari. (2014). ”Peningkatan Kemampuan Pemecahan

Masalah Melalui Model Pembelajaran Ideal Pbroblem Solving Berbasis Project Based

Learning”. Jurnal Pendidikan Matematika 1(1): 24-31.

(http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMat/article/view/1042/1096)

Putri, Riandani Sarwindah, Susanto, Dian Kurniati. (2015). “Analisis Keterampilan Metakognitif

Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Subpokok Bahasan

Garis dan Sudut Kelas VII-C di SMP Negeri 1 Genteng Banyuwangi”. Artikel Ilmiah

Mahasiswa 2 (1): 1-7.

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Schraw, Gregory and David Moshman. (1995). “Metacognitive Theories”. Published in

Educational Psychology Review 7(4): 351–371.

(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0ahUK

Ewik9tGK2rrNAhVGQY8KHQhyDPIQFggeMAA&url=http%3A%2F%2Fdigitalcomm

ons.unl.edu%2Fcgi%2Fviewcontent.cgi%3Farticle%3D1040%26context%3Dedpsychpa

pers&usg=AFQjCNFr4JK6fUOwJLnmxyUJMj-

reghsyQ&sig2=3mPq9xr9iJIp_u__q584nQ)

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sutama. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D. Surakarta:

Fairuz Media.

Widodo, Sri Adi. (2013). “Analisis Kesalahan dalam Pemecahan Masalah Divergensi Tipe

Membuktikan pada Mahasiswa Matematika”. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 46

(2): 106-113.

(https://www.google.com/search?q=Widodo%2C+Sri+Adi.+2013.+%E2%80%9CAnalis

is+Kesalahan+dalam+Pemecahan+Masalah+Divergensi+Tipe+Membuktikan+pada+Ma

hasiswa+Matematika%E2%80%9D.+Jurnal+Pendidikan+dan+Pengajaran%2C+46+%28

2%29%3A+106-113.&ie=utf-8&oe=utf-8)

Zuldafrial dan Muhammad Lahir. (2012). Penelitian Kualitatif. Surakarta: Yuma Pustaka.