Top Banner
ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KELILING DAN LUAS SEGITIGA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Diajukan Oleh: MEI LIA SAFITRI A410130188 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
19

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

Dec 30, 2022

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH

KELILING DAN LUAS SEGITIGA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Diajukan Oleh:

MEI LIA SAFITRI

A410130188

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

i

HALAMAN PERSETUJUAN

Page 3: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

ii

Page 4: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

iii

Page 5: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

1

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH

KELILING DAN LUAS SEGITIGA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan

kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam pemecahan masalah

keliling dan luas segitiga dilihat dari aspek ketrampilan metakognitif perencanaan,

monitoring dan evaluasi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Waktu

pelaksanaan penelitian pada semester genap tahun ajaram 2016/2017. Subjek pada

penelitian ini adalah kelas VII F SMP Negeri 17 Surakarta yang berjumlah 25 siswa.

Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes, wawancara, observasi dan

dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data,

penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa siswa memiliki kemampuan matematika tinggi memenuhi indikator

ketrampilan metakognitif dalam tahap perencanaan, monitoring dan evaluasi. Siswa

yang memiliki matematika sedang memenuhi indikator ketrampilan metakognitif

monitoring, tetapi belum dapat menggunakan ketrampilan metakognitif aspek

perencanaan dan evaluasi dengan maksimal. Sedangkan siswa berkemampuan

matematika rendah belum dapat menggunakan katrampilan metakognitif aspek

perencanaan, monitoring, dan evaluasi dengan maksimal.

Kata Kunci: metakognitif, ketrampilan metakognitif, pemecahan masalah,

keliling dan luas segitiga.

Abstract

This study aimed to describe the profile of metacognitive students with high math

ability, medium, and low in problem solving circumference and area of triangle

views of aspects of metacognitive skills of planning, monitoring, evaluation. This

research is a qualitative research. The timing of the studies in the second semester of

the 2016/2017 academic year. Subjects in this study were class VII F SMP

Negeri 17 Karanganyar Surakarta totaling 25 students. The data collection

technique using the test method, interviews, observation, and documentation. Data

analysis technique is done with three stages of data reduction, data presentation,

verification and drawing conclusion. The results show that students have high

mathematical skills meet the metacognitive skill indicators in the planning,

monitoring and evaluation phases. Students who have mathematics are meeting

metacognitive skills monitoring indicators, but have not been able to maximize

metacognitive skills in aspects of planning and evaluation. While students with low

math skills have not been able to use metacognitive skills aspects of planning,

monitoring, and evaluation with the maximum.

Keywords: metacognitive, metacognitive skills, problem solving, circumference

and area of triangle

Page 6: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

2

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan manusia

dalam mengembangkan ilmu pengetahuannya. Pendidikan yang berkualitas sangat

diperlukan untuk mendukung terciptannya manusia yang cerdas dan berkualitas,

serta mampu bersaing di era globalisasi. Sehingga pendidikan sangat penting dan

mempunyai peranan sangat besar dalam membentuk karakter dan perkembangan

seorang siswa. Oleh karena itu, pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan oleh

siswa untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya dan kemampuan berfikirnya.

Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan

yang sangat penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di

dalam negara kita, pentingnya matematika dapat diamati dari waktu yang lebih lama

dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain, serta dalam pelaksanaan

pembelajaran matematika sudah diberikan sejak dari jenjang Sekolah Dasar hingga

jenjang Perguruan Tinggi. Menurut Abdurrahman (2010: 253) mengemukakan

bahwa berbagai alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika kepada siswa pada

hakikatnya dapat diringkaskan karena masalah kehidupan sehari-hari.

Kemampuan dasar yang harus dimiliki dan harus dikuasi oleh siswa adalah

kemampuan pemecahan masalah. Menurut Sa’adah (2017) kemampuan pemecahan

masalah merupakan kemampuan yang penting dikembangkan pada siswa menengah.

Artinya kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah merupakan tujuan umum

pengajaran matematika. Sehingga dalam memecahkan permasalahan sangat penting

dikuasai oleh siswa. Sehingga aspek metakognitif pada siswa sangat memerankan

peran penting dalam menentukan strategi untuk memecahkan masalah dan

pencapaian hasil belajar.

Mempelajari matematika memerlukan proses berifkir untuk mengontrol apa

yang difikirkan, apa yang dikerjakan sesuai dengan tugas yang diberikan. Dalam hal

pengontrolan tersebut sangat berkaitan dengan kemampuan metakognitif. Amri dan

Ahmad (2010: 149-151) mengemukakan bahwa metakognitif adalah kesadaran

berikir tentang apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui, dalam konteks

pembelajaran siswa mengetahui bagaimana untuk belajar, mengetahui kemampuan

Page 7: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

3

modalitas belajar yang dimiliki, dan mengetahui strategi belajar terbaik untuk belajar

efektif. Hal tersebut dapat disimpulkan metakognitif adalah kemampuan seseorang

dalam mengontrol proses berfikirnya, proses berfikir terjadi ketika kegiatan

pembelajaran berlangsung. Metakognitif merupakan cara berfikir yang melibatkan

tiga ketrampilan yaitu: perencanaan (planning), pengontrolan (monitoring), dan

evaluasi (evaluasi).

Metakognitif siswa sangat membantu dalam kesuksesan belajar. Berfikir

tentang apa yang difikirkan dalam hal berkaitan dengan kesadaran siswa terhadap

kemampuannya untuk mengembangkan berbagai cara yang mungkin ditempuh

dalam memcahkan masalah. Hal tersebut dikenal dengan metakognisi yaitu siswa

berfikir tentang bagaimana membuat pendekatan terhadap masalah, memilih strategi

yang digunakan untuk nememukan pemecahan masalah dan bertanya pada diri

sendiri tentang masalah tersebut.

Menurut Jihad dan Aris (2009: 54) Hasil belajar adalah perubahan perilaku

yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan

pendidikan. Sehingga hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada siswa

tersebut yang sedang mengikuti pembelajaran, bukan hanya mengalami perubahan

mengenai pengetahuannya saja tetapi pengetahuan untuk membentuk kecakapan,

kebiasaan, sikap dan penguasaan dalam diri siswa yang belajar.

Materi luas dan keliling segitiga merupakan salah satu materi matematika

yang diajarkan pada siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu

khususnya pada kelas VII. Dalam materi ini siswa memerlukan pemahaman konsep

yang mendalam pada penerapannya untuk dapat diselesaikan. Sebagian siswa tidak

menggunakan ketrampilan metakognitifnya secara maksimal dalam pemecahan

masalah. Masih ada beberapa siswa sulit untuk menghafalkan rumus-rumus

menentukan luas dan keliling segitiga serta menentukan rumus yang digunakan

dalam memecahkan masalah luas dan keliling segitiga. Siswa masih kesulitan dalam

mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dan Masih siswa yang kurang

teliti dalam proses perhitungan sehingga hasil akhir tidak sesuai dengan jawaban.

Berdasarkan uraian tersebut, perlu dilakukan analisis tentang bagaimana

kemampuan ketrampilan metakognitif siswa dalam pemecahan masalah luas dan

Page 8: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

4

keliling segitiga. Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Analisis Metakognitif Siswa dalam Pemecahan Masalah Keliling dan

Luas Segitiga”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana profil siswa dengan

kemampuan matematika tinggi dalam pemecahan masalah keliling dan luas segitiga,

bagaimana profil metakognitif siswa dengan kemampuan sedang dalam pemecahan

masalan keliling dan luas segitiga, dan bagaimana profil metakognitif siswa dengan

kemampuan matematika rendah dalam pemecahan masalah keliling dan luas segitiga.

Tujuan dari penelitian ini diantaranya untuk mrendeskripsikan profil metakognitif

siswa dengan kemampuan matematika tinggi dalam pemecahan masalah keliling dan

luas segitiga, mrendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan kemampuan

matematika sedang dalam pemecahan masalah keliling dan luas segitiga, dan

mrendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan kemampuan matematika rendah

dalam pemecahan masalah keliling dan luas segitiga.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Waktu penelitian

semester genap tahun ajaran 2016/2017. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri

17 Surakarta. Teknik pengumpulan data yaitu: 1) dikumentasi hasil pekerjaan siswa

serta pengumpulan data siswa dan nilai hasil belajar siswa, 2) observasi dilakukan

dengan mengelompokkan hasil pekerjaan siswa kedalam siswa kategori tinggi,

sedang, dan rendah berdasarkan nilai hasil pekerjaan siswa, setelah itu dilakukan

pengambilan sampel untuk perwakilan masing-masing kelompok dengan kriteria

tertentu, 3) wawancara dilakukan untuk menelusuri proses metakognitif siswa dalam

pemecahan masalah keliling dan luas segitiga.

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode, yaitu dengan

cara membandingkan data hasil observasi, hasil wawancara, dan dokumntasi.

Penelitian inji mengguankan analisis data menurut Miles dan Hubermasn dengan

tahapan sebagai berikut: 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) penarikan

kesimpulan. Reduksi data berupa hasil tes dan wawancara yang dilakukan dengan

siswa. Kemudian tersebut disajikan dalam bentuk teks naratif. Setelah itu ditarik

Page 9: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

5

kesimpulan mengenai proses metakognitif pada siswa yang diambil sebagai subjek

penelitian.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Peneliti menganalisis kemampuan keterampilan metakognitif berdasarkan

jawaban-jawaban dari siswa. Jacob and Paris (Schraw, 1995: 354-355)

mengemukakan peraturan kognisi mengacu pada kegiatan metakognitif yang

membantu mengontrol pemikiran seseorang atau belajar. Kegiatan metakognitif

untuk mendeskripsikan data hasil penelitian tersebut yaitu: Perencanaan,

Monitoring, Evaluasi. Peneliti mengambil tiga kategori dalam kemampuan

ketrampilan metakognitif tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan nilai siswa.

3.1 Profil Metakognitif Siswa yang Memiliki Kemampuan Matematika

Tinggi

Gambar 3.1.1 Jawaban Subjek 1 Soal Nomor 1

Dalam tahap perencanaan, siswa dapat memberikan Berdasarkan

hasil jawaban subjek 1, pada soal nomor 1 siswa dapat memahami soal

dengan benar. Pada hasil jawaban, dapat dilihat subjek 1 dapat menjelaskan

apa saja yang diketahui dan ditanyakan dengan benar. Pernyataan tersebut

didukung oleh hasil wawancara yang telah dilakukan dengan siswa sebagai

berikut:

P : Coba dibaca terlebih dahulu soalnya ?

S1 : Pak Imam mempunyai kebun yang berbentuk segitiga siku-siku.

Pada kebun tersebut sisi terpanjangnya adalah 10 m dan panjang

sisi yang dekat dengan rumah adalah 6m. Tentukanlah keliling dan

luas kebun ?

P : Apakah kamu sudah paham dengan soal tersebut?

S1 : Paham bu

Page 10: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

6

P : Coba dipahami lagi, dalam soal tersebut yang diketahui apa saja?

S1 : Sisi terpanjangnya adalah 10 m dan panjang sisi dekat rumah adalah

6 m

P : Kemudian apa yang ditanyakan dalam soal tersebut?

S1 : Mencari keliling dan luas kebun

P : Dari yang diketahui dan ditanyakan kira-kira apa yang kamu cari

terlebih dahulu?

S1 : Tinggi bu yaitu = √ = √ = √ = 8

P : Coba jelaskan bagaimana cara kamu mengerjakan soal tersebut?

S1 : Mencari tingginya dulu bu, kemudian mencari kelilingnya dan

luasnya bu

Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek 1 benar-

benar dapat memahami masalah. Terbukti subjek 1 mampu menyebutkan

apa yang diketahui dalam soal dan menuliskannya pada lembar jawaban.

Subjek 1 juga mampu menyebutkan apa yang ditanyakan dalam soal dan

menuliskannya pada lemabar jawaban. Dari hasil tersebut menunjukkan

bahwa subjek 1 dapat memahami masalah pada soal nomor 1 dengan baik

dan benar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek 1 dapat menggunakan

ketrampilan metakognitif dalam memecahkan masalah pada indikator

metakognitif dalam tahap perencanaan.

Dalam tahap monitoring subjek 1 pada hasil jawaban soal nomor 1,

siswa dapat memutuskan rumus apa yang tepat untuk menyelesaikan

masalah yang diberikan dan dan juga mampu memikirkan apa yang akan

pertama kali siswa lakukan untuk menyelesaikan permasalahan.

Pernyataan tersebut didukung oleh hasil wawancara yang telah dilakukan

dengan siswa sebagai berikut:

P : Srategi apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal

tersebut?

S1 : Mencermati soal, menulis apa yang diketahui, apa yang ditanya,

kemudian baru dijawab

P : Rumus apa yang kamu gunakan?

S1 : Rumus keliling segitiga dan luas segitiga

P : Apa yang pertama kali kamu kerjakan dengan informasi tersebut?

S1 : Mencari tinggi

P : Untuk mencari keliling dan luas bagaimana caranya?

S1 : keliling = 6+8+10 = 24 m sedangkan luas

x 6 x 8 = 24 m

P : Lha dari jawabanmu ini kira-kira sudah sesuai belum ?

Page 11: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

7

S1 : Sudah bu

P : Apa langkah-langkah kamu sudah tepat untuk dalam menyelesaikan

soal tersebut?

S1 : Sudah bu

Pada tahap monitoring, subjek 1 dapat menjelaskan apa yang dia

dikerjakan dengan benar dan apa yang pertama kali dia lakukan. Subjek 1

dapat menetukan strategi pemecahan masalah. Terbukti subjek 1

menggunkan strategi mencermati soal, menulis apa yang diketahui dan

ditanyakan terlebih dahulu kemudian baru dijawab. Subjek 1 juga mampu

menerapkan rumus dalam memecahkan masalah. Subjek 1 juga

menggunakan informasi dengan benar dalam menyelesaikan masalah. Dari

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa subjek 1 dapat menggunkan

ketrampilan metakognitif dalam memecahkan masalah pada indikator

metakognitif dalam tahap monitoring.

Pada tahap evaluasi berdasarkan jawaban subjek 1, pada tahap

evaluasi kembali apa yang telah siswa kerjakan. Pernyataan tersebut

didukung oleh hasil wawancara yang telah dilakukan dengan siswa sebagai

berikut:

P : Dari jawabanmu, apakah kamu sudah yakin dengan apa yang kamu

kerjakan

S1 : Sudah yakin bu

P : Apakah jawabanmu sudah tepat?

S1 : Sudah

P : Lha jawabanmu sudah sesuai dengan langkah yang kamu

rencanakan?

S1 : Insyaallah sudah bu

P : Apakah kamu periksa kembali jawabanmu?

S1 : Periksa bu

Dalam tahap evaluasi, hasil wawancara mennunjukkan bahwa subjek

1 benar-benar memeriksa kembali jawabnnya. Terbukti dari hasil

wawancara subjek 1 memang perlu memeriksa kembali jawabannya dan

jawaban yang diperoleh subjek 1 memang tepat. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa subjek 1 dapat menggunakan ketrampilan metakognitif

dalam pemecahan masalah pada indikator metakognitif dalam tahap

evaluasi.

Page 12: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

8

3.2 Profil Metakognitif Siswa yang Memiliki Kemampuan Matematika

Sedang

Gambar 3.1.2 Jawaban Subjek 3 Soal Nomor 1

Dalam tahap perencanaan jawaban subjek 3, siswa kurang dalam

memahami soal. Pada hasil jawaban, dapat dilihat subjek 3 tidak menuliskan

apa saja yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Subjek 3 juga dalam

menuliskan langkah awal masih salah. Pernyataan tersebut didukung oleh

hasil wawancara yang telah dilakukan dengan siswa sebagai berikut:

P : Coba dibaca terlebih dahulu soalnya ?

S3 : Pak Imam mempunyai kebun yang berbentuk segitiga siku-siku.

Pada kebun tersebut sisi terpanjangnya adalah 10 m dan panjang

sisi yang dekat dengan rumah adalah 6m. Tentukanlah keliling dan

luas kebun ?

P : Apakah kamu sudah paham dengan soal tersebut?

S3 : Sedikit paham bu

P : Coba dipahami lagi, dalam soal tersebut yang diketahui apa saja?

S3 : Kurang tau bu

P : Kemudian apa yang ditanyakan dalam soal tersebut?

S3 : Enggak tau bu

P : Dari yang diketahui dan ditanyakan kira-kira apa yang kamu cari

terlebih dahulu?

S3 : Aku cari tinggi nya bu

P : Coba jelaskan bagaimana cara kamu mengerjakan soal nomor 1?

S3 : Cari tinggi segitiganya bu, terus keliling terus luas bu

Hasil wawancara menunjukkan tidak menyebutkan apa yang

diketahui dan tidak menuliskannya pada lembar jawaban. Berarti subjek 3

belum dapat memahami masalah dengan baik. Subjek 3 juga masih salah

dalam menetukan langkah awal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek

Page 13: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

9

3 belum sepenuhnya menggunakan ketrampilan metakognitif dalam

memcahkan masalah pada indikator metakognitif dalam tahap perencanaan.

Dalam tahap monitoring jawaban subjek 3, siswa dapat menentukan

strategi pemecahan masalah dan memutuskan rumus apa yang tepat untuk

menyelesaikan masalah yang diberikan dan juga mampu memikirkan apa

yang akan pertama kali siswa lakukan untuk menyelesaikan permasalahan.

Pernyataan tersebut didukung oleh hasil wawancara yang telah dilakukan

dengan siswa sebagai berikut:

P : Srategi apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal

tersebut?

S3 : Mencari apa yang diketahui, apa yang ditanya, kemudian baru

dijawab

P : Rumus apa yang kamu gunakan?

S3 : Rumus pytagoras, rumus keliling dan luas segitiga

P : Apa yang pertama kali kamu kerjakan dengan informasi tersebut?

S3 : Mencari tinggi

P : Bagaimana langkah-langkah kamu menyelesaikan soal tersebut?

S3 : Mencari tinggi ketemu 8 m, lalu mencari keliling ketemu 24 m terus

mencari luas ketemu 24 m

P : Lha mencari tingginya itu penulisannya salah?

S3 : Oh iya bu kurang menuliskan akar bu

P : Lha dari jawabanmu ini kira-kira sudah sesuai belum ?

S3 : Sudah

P : Apa langkah-langkah kamu sudah tepat untuk dalam menyelesaikan

soal tersebut?

S3 : Sudah

Berdasrkan hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek 3 memang

dapat menentukan rumus pemecahan masalah, Subjek 3 dapat menggunakan

informasi dengan baik dan benar sehingga hasilnya juga benar. Dari hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa subjek 3 menggunakan ketrampilan

metakognitif dalam memcahkan masalah pada indikator metakognitif dalam

tahap monitoring.

Dalam tahap evaluasi jawaban subjek 3, pada tahap evaluasi siswa

dapat melakukan perhitungan dengan tepat. Hal ini ditunjukkan dengan

subjek 3 dapat memperoleh hasil jawaban yang tepat. Pernyataan tersebut

Page 14: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

10

didukung oleh hasil wawancara yang telah dilakukan dengan siswa sebagai

berikut:

P : Dari jawabanmu, apakah kamu sudah yakin dengan apa yang kamu

kerjakan

S3 : Yakin bu

P : Apakah jawabanmu sudah tepat?

S3 : Sudah bu

P : Lha jawabanmu sudah sesuai dengan langkah yang kamu

rencanakan?

S3 : sudah bu

P : Apakah kamu periksa kembali jawabanmu?

S3 : Periksa

P : Apa ada perbaikan yang dilakukan?

S3 : Tidak ada bu

P : Lha kenapa kesimpulannya tidak kamu tulis?

S3 : Aku lupa bu

Hasil wawancara mennunjukkan bahwa subjek 3 benar-benar

melakukan perhitungan dengan tepat. Terbukti dari hasil wawancara subjek

3 sudah sangat yakin dan tidak ada perbaikan yang dilakukan dengan

jawabnnya dan sangat yakin dengan hasil yang diperoleh. Tetapi subjek 3

ada kesalahan diakhir jawaban, siswa tidak menuliskan kesimpulan dari apa

yang dikerjakan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa subjek 3

belum sepenuhnya dapat menggunakan ketrampilan metakognitif dalam

pemecahan masalah pada indikator metakognitif dalam tahap evaluasi.

3.3 Profil Metakognitif Siswa yang Memiliki Kemampuan Matematika

Rendah

Gambar 3.1.3 Jawaban Subjek 5 Soal Nomor 1

Page 15: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

11

Dalam tahap perencanaan, jawaban subjek 5, siswa tidak dapat

memahami masalah. Subjek 5 menuliskan yang diketahui pada soal sisi

terpanjang kebun adalah 10 m dan panjang sisi dekat rumah adalah 6 m.

Siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan pada soal. Pernyataan tersebut

didukung oleh hasil wawancara yang telah dilakukan dengan siswa sebagai

berikut:

P : Coba dibaca terlebih dahulu soalnya ?

S5 : Pak Imam mempunyai kebun yang berbentuk segitiga siku-siku.

Pada kebun tersebut sisi terpanjangnya adalah 10 m dan panjang

sisi yang dekat dengan rumah adalah 6m. Tentukanlah keliling dan

luas kebun ?

P : Apakah kamu sudah paham dengan soal tersebut?

S5 : Tidak paham bu

P : Coba dipahami lagi, dalam soal tersebut yang diketahui apa saja?

S5 : Sisi terpanjangnya yaitu 10 m terus panjang sisi dekat rumah yaitu 6

m bu

P : Kemudian apa yang ditanyakan dalam soal tersebut?

S5 : Keliling dan luas kebun bu

P : Coba jelaskan bagaimana cara kamu mengerjakan tersebut?

S5 : Cari keliling terus luas

P : Dari yang diketahui dan ditanyakan kira-kira apa yang kamu cari

terlebih dahulu?

S5 : Keliling

Hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek 5 kurang dalam

memahami soal. Siswa menuliskan apa yang diketahui tetapi menuliskan

apa yang ditanyakan dari permasalahan tersebut. Subjek 5 juga salah dalam

menyusun rencana untuk menyelesaikan permasalahan. Dari hasil tersebut

menunjukkan bahwa subjek 5 tidak dapat memahami masalah dengan

maksimal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek 5 belum sepenuhnya

memenuhi indikator metakognitif dalam tahap perencanaan.

Dalam tahap monitoring, jawaban subjek 5, siswa memutuskan

rumus apa meskipun itu salah. Subjek 5 pada tahap perencanaan masih salah

yaitu rencana yang dilakukan pertama kali masih salah, jadi pada tahap

monitoring subjek 5 juga melakukan kesalahan dalam menyelesaikan

masalah tersebut. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil wawancara yang

telah dilakukan dengan siswa sebagai berikut:

Page 16: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

12

P : Srategi apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal

tersebut?

S5 : Mencoba-coba saja bu

P : Rumus apa yang kamu gunakan?

S5 : Rumus keliling dan luas bu

P : Apa yang pertama kali kamu kerjakan dengan informasi tersebut?

S5 : Keliling

P : Lha dari jawabanmu ini kira-kira sudah sesuai belum ?

S5 : Sudah bu

P : Apa langkah-langkah kamu sudah tepat untuk dalam menyelesaikan

soal tersebut?

S5 : Insyaallah sudah bu

Dalam tahap monitoring, siswa belum tepat dalam langkah-langkah

pengerjaan untuk menyelesaikan permasalahan. Siswa juga tidak tahu rumus

apa yang digunakan. Siswa juga salah dalam mengartikan informasi pada

soal. Siswa juga terus berusaha untuk bisa didalam menyelesaikan

permasalahan yang ada, akan tetapi siswa masih kebingungan untuk

mencari keliling dan luas segitiga, subjek 5 seharusnya mencari tinggi dulu

baru keliling dan luas segitiga. Dengan demikian siswa belum sepenuhnya

memenuhi dalam indikator metakognitif tahap monitoring.

Dalam tahap evaluasi, jawaban subjek 5, pada tahap evaluasi siswa

belum mengevaluasi kembali apa yang telah dikerjakan. Hal ini terbukti

hasil pekerjaannya tidak tepat dalam perhitungannya. Pernyataan tersebut

didukung oleh hasil wawancara yang telah dilakukan dengan siswa sebagai

berikut:

P : Apa pekerjaanmu sudah tepat ?

S5 : Belum

P : Apakah kamu sudah mendapatkan hasil yang sesuai dengan

harapan?

S5 : Belum juga bu

P : Lha jawabanmu sudah sesuai dengan langkah yang kamu

rencanakan?

S5 : Tidak bu

P : Apakah kamu periksa kembali jawabanmu?

S5 : Tidak aku periksa bu

P : Apa ada perbaikan yang dilakukan?

S5 : Tidak ada bu

Page 17: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

13

P : Lha kenapa kesimpulannya tidak kamu tulis?

S5 : Tidak tahu bu

Hasil wawancara mennunjukkan bahwa subjek 5 tidak dapat

menghitung dengan tepat dan belum mendapatkan hasil yang sesuai dengan

harapan. Siswa seharusnya juga harus menyadari bagaimana pentingnya

melihat kembai jawaban untuk menecek apakah ada jawaban yang salah.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa subjek 5 belum memenuhi

indikator metakognitif dalam tahap evaluasi.

Setelah menganalisa data dalam penelitian, peneliti mendapatkan

data berupa nilai tes, hasil observasi, hasil wawancara peneliti dengan siswa

dan hasil jawaban siswa dalam menyelesaikan soal tes. Permasalahan dalam

penelitian ini adalah menganalisis kemampuan metakognitif siswa dalam

pemecahan masalah. Peneliti menganalisis kemampuan ketrampilan

metakognitif berdasarkan jawaban dan hasil wawancara siswa. Tiga

ketrampilan penting yang termasuk dalam metakognitif yaitu planning,

monitoring, evalution. Pada aspek metakognitif planning, peneliti

menggunakan indikator ketrampilan metakognitif dalam memahami

masalah dan menentukan strategi untuk menyelesaikan masalah. Siswa

berkemampuan tinggi dapat menggunakan ketrampilan metakognitif dalam

memecahkan masalah pada aspek planning. Sementara untuk siswa

berkemampuan matematika sedang dan rendah belum mampu menggunakan

ketrampilan metakognitif aspek planning secara maksimal. Senada dengan

penelitian Sengul dan Katranci (2012) yang menyimpulkan bahwa dalam

pemecahan suatu masalah ketrampilan metakognitif sangatlah penting.

Faktor kunci keberhasilan dalam suatu pembelajaran dapat dilihat dengan

meningkatnya ketrampilan metakognitif. Sehingga ketrampilan metakognitif

dapat membuat siswa sukses dalam pemecahan masalah.

Pada ketrampilan metakognitif aspek monitoring peneliti

menggunakan indikator siswa dapat menerapkan rumus dalam pemecahan

masalah dan siswa dapat menggunakan informasi penting untuk pemecahan

masalah. Siswa berkemampuan matematika tinggi dan sedang dapat

Page 18: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

14

menggunakan ketrampilan metakognitif aspek monitoring. Sementara untuk

siswa berkemampuan matematika rendah belum menggunakan ketrampilan

metakognitif aspek monitoring secara maksimal. Hal ini senada dengan

penelitian Amin dan Sukestiyano (2015) yang menyimpulkan bahwa siswa

berkemampuan matematika rendah tidak dapat menyelesaikan masalah

dengan benar pada langkah melaksanakan rencana pemecahan masalah dan

mengecek kembali hasil pemecahan masalah.

Pada ketrampilan metakognitif aspek Evaluation peneliti

menggunakan indikator siswa dapat melakukan perhitungan dengan tepat

dan siswa memeriksa kembali jawaban. Siswa berkemampuan tinggi dapat

menggunakan ketrampilan metakognitif aspek evaluation dengan baik.

Sementara untuk siswa berkemampuan matematika sedang dan rendah

belum dapat menggunakan belum dapat menggunakan ketrampilan

metakognitif secara maksimal pada aspek evaluation. Hal ini Senada dengan

penelitian Aljaberi dan Gheith (2015) menyimpulkan dalam menggunakan

strategi berfikir metakognitif seperti bagaimana mengevaluasi strategi

berfikir metakognitif seperti bagaimana mengevaluasi strategi untuk

memperbaiki kesalahan pemecahan masalah.

4. PENUTUP

Berdarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa berkemampuan tinggi

dapat menggunakan ketrampilan metakognitif aspek planning, monitoring, dan

evaluation dengan maksimal dan baik. Siswa berkemampuan matematika sedang

belum dapat menggunakan ketrampilan metakognitif aspek perencanaan dan

evaluasi dengan maksimal, tetapi dapat menggunakan katrampilan metakognitif

aspek monitoring dengan maksimal. Sedangkan siswa berkemampuan

matematika rendah belum dapat menggunakan ketrampilan metakognitif aspek

perencanaan, monitoring, dan evaluasi dengan maksimal. Hal ini sesuai dengan

In’am (2012) yang menyimpulkan bahwa pendekatan metakognitif dapat

digunakan untuk memcahkan masalah. Dalam 3 aspek yaitu perencanaan,

pengontrolan dan meninjau kembali. Disisi lain, hasil penelitian sangat didukung

oleh hasil wawancara, yaitu tahap perencanaan dan tahap tinjauan aspek

Page 19: ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN ...

15

diberikan perhatian tertinggi yaitu dalam pemecahan masalah. Berdasarkan hal

tersebut tahap pendekatan metakognitif dalam suatu permasalahan memecahkan

secara umum dalam tahap baik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2010. Penelitian Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Aljaberi, Nahil M dan Eman Gheith. 2015. “University Students’ level of

Metacognitive Thinking and Their ability to Solve Problems.” American

International Journal of Contemporary Research, 5(3): 121-134.

Amin, Ihdi dan Y.L. Sukestiyarno. 2015. “University Students’ Level of

Metacognitive Thinking and their Ability to Solve Problems”. American

International Journal of Contemporary Research, 5(3): 121-134.

Amri, Ihdi dan Iif Khoiru Ahmadi. 2010. Proses Pmebelajaran Inovatif Dan Kreatif

Dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.

In’am, Akhsanul. 2012. “A Metacognitive Approach to Solving Algebra Problems”.

Internasional Joornal of Independent Research and Studies – IJIRS, 1(4):

162-173

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo

Sa’adah, Masrukan dan Ary Woro Kuniasih. 2017. “Pengembangan Perangkat Ajar

Model Core Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemecahan Masalah Geometri Kelas VIII.” Jurnal Edumath, 1(3): 15-27.

Schraw, Gregory and David Moshman. 1995. “Metacognitive Theories”.

Published in Educational Psychology Review 7(4): 351–371.

Sengul, Sare dan Yasemin Katranci. 2015. “Meta-cognitive Aspects of Solving

Indefinete Integral Problems.” Procedia-Social and Behavional Sciences

622-629.