Page 1
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MEMECAHKAN
MASALAH MATEMATIS PADA SISWA KELAS VIII MTS. AISYIYAH
SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
NUR AMALIAH IBRAHIM
NIM 105361117916
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2020
Page 4
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Nama : Nur Amaliah Ibrahim
Nim : 105361117916
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam
Memecahkan Masalah Matematis pada Siswa
Kelas VIII MTs. Aisyiyah Sungguminasa
Kabupaten Gowa
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Oktober 2020
Yang Membuat Pernyataan
Nur Amaliah Ibrahim
NIM. 105361117916
Page 5
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Nama : Nur Amaliah Ibrahim
Nim : 105361117916
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam
Memecahkan Masalah Matematis pada Siswa
Kelas VIII MTs. Aisyiyah Sungguminasa
Kabupaten Gowa
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi
ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Oktober 2020
Yang Membuat Perjanjian
Nur Amaliah Ibrahim
NIM. 105361117916
Page 6
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tegarlah seperti batu karang.
Senyum manis di hadapan saudaramu adalah sedekah.
Jangan pergi mengikuti kemana jalan akan berujung.
Buatlah jalanmu sendiri dan tinggalkanlah jejak.
Kupersembahkan karya ini kepada:
Ibunda yang selalu mendoakan dan memberi
motivasi dan kupersembahkan untuk almahrum bapak
yang sudah tenang di alam sana, serta semua pihak yang
telah bertanya “kapan sidang?”, “kapan wisudah?” dan
pertanyaan lain sejenisnya.
Kalian adalah alasanku segera menyelesaikan tugas
akhir ini.
Page 7
vii
ABSTRAK
Nur Amaliah Ibrahim. 2020. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam
Memecahkan Masalah Matematis pada Siswa Kelas VIII MTs. Aisyiyah
Sungguminasa Kabupaten Gowa. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Baharullah dan Pembimbing II
Ilhamuddin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa
dalam memecahkan masalah operasi hitung bentuk aljabar pada kelas VIII MTs.
Aisyiyah Sungguminasa. Indikator berpikir kritis dalam memecahkan masalah
matematis pada penelitian ini yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatak kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan tes tertulis, dan wawancara. Instrumen yang
digunakan tes tertulis dengan jumlah 5 soal essay dan wawancara siswa yang
terpilih guna memastikan kemampuan berpikir kritis yang dilakukan dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar. Peneliti memilih 6 orang siswa
untuk dijadikan subjek penelitian dari 17 siswa kelas VIIIb yang mengerjakan soal
kemampuan berpikir kritis dipilih 6 subjek penelitian dari masing-masing 2 orang
siswa tiap tingkatan (tinggi, sedang, dan rendah) untuk diwawancara. Teknik
analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Kemampuan berpikir kritis siswa mengacu pada 4 kategori yaitu:
interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi. Hasil penelitian yang menjadi subjek
wawancara yaitu subjek penelitian dari masing masing tingkatan, tinggi yaitu MFF
dan MAZ, sedang RH dan MR, rendah MFT dan MFD.
Kata Kunci : Kemampuan berpikir kritis, Pemecahan masalah
Page 8
viii
KATA PENGANTAR
Tiada kata lain selain mengucapkan puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT atas terselesaikannya skripsi ini yang berjudul “Analisis Kemampuan
Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah Matematis pada siswa kelas VIII MTs.
Aisyiyah Sungguminasa Kabupaten Gowa” dengan baik. Penyusunan skripsi ini
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat mencapi gelar sarjana
S1 pada program studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang peneliti
dapatkan oleh karena itu dengan rendah hati penulis mohon maaf atas segala
kekurangannya. Penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa ada bantuan dan
kerjasama dari pihak lain. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada kedua orang tuaku Bapak Almarhum Ibrahim dan Ibunda Harismawati
serta keluarga, terima kasih telah memberi dukungan baik spiritual maupun
material, kasih sayang yang luar biasa, kalian adalah motivasiku, dan penulis juga
ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendorong terwujudnya skripsi ini.
Segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Ayahanda Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Page 9
ix
3. Ayahanda Mukhlis, S.Pd., M.Pd dan Ayahanda Ma’rup, S.Pd., M.Pd Selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ayahanda Dr. Baharullah, M.Pd dan Ayahanda Ilhamuddin, S.Pd., M.Pd.
Selaku dosen pembimbing yang telah sabar membimbing, menasehati,
memotivasi penulis selama penyusunan skripsi.
5. Ayahanda Wahyuddin, S.Pd., M.Pd. dan Ayahanda Fathrul Arriah, S.Pd.,M.Pd
selaku validator yang telah memberikan arahan dan petunjuk terhadap
instrumen penelitian.
6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mendidik
dan mengajar penulis selama masa perkuliahan.
7. Seluruh staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah melayani
dengan penuh sabar demi kelancaran proses perkuliahan.
8. Ibunda Hj Hasna R, S. Ag selaku kepala sekolah MTs. Aisyiyah Sungguminasa
yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
9. Ibunda Kapriana Eka Putri, S.Pd selaku guru MTs. Aisyiyah Sungguminasa
yang telah membantu penulis dalam proses penelitian.
10. Siswa-siswi kelas VIIIb MTs. Aisyiyah Sungguminasa yang telah bekerja sama
dalam melaksanakan penelitian ini.
11. Teman-teman kelas Algoritma’16 E yang telah bersedia menjadi teman penulis
yang telah direpotkan dalam mengurus apapun selama perkuliahan.
Page 10
x
12. Teristimewa kepada sahabat The Queen dan The king mendadak yang tidak
sempat saya tulis satu-satu namanya dikarenakan anggotanya cukup banyak,
yang sudah mau menjadi sahabat penulis yang bersedia menemani penulis
dalam proses penelitian, memberi motivasi dan tarikan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, serta persahabatan yang luar biasa.
13. Seluruh pihak yang tidak disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
dukungan kepada penulis dalam menyelsaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT memeberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semuanya. Demi perbaikan selanjutnya saran dan kritik yang membangun akan
penulis terima dengan senang hati. Penulis berhararap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Aamiin.
Makassar, Oktober 2020
Penulis
Nur Amaliah Ibrahim
Page 11
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................iii
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................iv
SURAT PERJANJIAN .....................................................................................v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................vi
ABSTRAK .........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................5
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................5
D. Manfaat Penelitian............................................................................6
E. Batasan Istilah ...................................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 8
A. Kajian Pustaka ..................................................................................8
B. Penelitian yang Relevan ...................................................................21
C. Kerangka Pikir ..................................................................................23
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................26
A. Jenis Penelitian .................................................................................26
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................26
Page 12
xii
C. Subjek Penelitian ..............................................................................27
D. Fokus Penelitian ...............................................................................28
E. Prosedur Penelitian ...........................................................................29
F. Instrumen Penelitian .........................................................................30
G. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................31
H. Teknik Analisis Data .........................................................................33
I. Rencana Pengujian Keabsahan Data.................................................34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN .................................35
A. Hasil Penelitian ..................................................................................35
B. Pembahasan Penelitian ......................................................................103
C. Keterbatasan Peneliti .........................................................................112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................113
A. Kesimpulan ........................................................................................113
B. Saran ..................................................................................................113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Page 13
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tahapan Berpikir Kritis.................................................................... 11
2.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis ............................................. 19
2.3 Rubrik Penilaian Skor Tes Kemmpuan Berpikir Kritis ................... 20
3.1 Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis ............................................... 27
4.1 Skor Hasil Tes yang diperoleh Siswa............................................... 36
4.2 Subjek Penelitian .............................................................................. 37
4.3 Pembahasan MFF ...........................................................................103
4.4 Pembahasan MAZ ..........................................................................105
4.5 Pembahasan RH .............................................................................106
4.6 Pembahasan MR ............................................................................108
4.7 Pembahasan MFT ..........................................................................109
4.8 Pembahasan MFD ..........................................................................111
Page 14
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Hasil Pengerjaan Siswa ............................................................... 4
2.1 Tahapan Berpikir Kritis ............................................................... 10
4.1 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFF Nomor 1 ................ 38
4.2 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFF Nomor 2 ................ 41
4.3 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFF Nomor 3 ................ 43
4.4 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFF Nomor 4 ................ 45
4.5 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFF Nomor 5 ................ 47
4.6 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MAZ Nomor 1 ............... 49
4.7 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MAZ Nomor 2 ............... 52
4.8 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MAZ Nomor 3 ............... 54
4.9 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MAZ Nomor 4 ............... 56
4.10 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MAZ Nomor 5 ............... 58
4.11 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah RH Nomor 1 .................. 60
4.12 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah RH Nomor 2 .................. 63
4.13 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah RH Nomor 3 .................. 65
4.14 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah RH Nomor 4 .................. 67
4.15 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah RH nomor 5 ................... 69
4.16 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MR Nomor 1 .................. 71
4.17 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MR Nomor 2 .................. 74
4.18 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MR Nomor 3 .................. 76
4.19 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MR Nomor 4 .................. 78
4.20 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MR Nomor 5 .................. 80
4.21 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFT Nomor 1 ............... 82
4.22 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFT Nomor 2 ................ 84
4.23 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFT Nomor 3 ................ 87
4.24 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFT Nomor 4 ................ 89
4.25 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFT Nomor 5 ................ 91
4.26 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFD Nomor 1 ............... 93
4.27 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFD Nomor 2 ............... 95
Page 15
xv
4.28 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFD Nomor 3 ............... 97
4.29 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFD Nomor 4 ............... 99
4.30 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFD Nomor 5 .............101
Page 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
secara berkelanjutan yang diharapkan mampu memberi bekal kemampuan
mengaplikasikan pengetahuannya untuk kehidupan sehari-hari. Salah satu bidang
pendidikan yang mempunyai pengaruh besar terhadap itu adalah matematika.
Mengacu pada pendapat National Research Council (Rizqiyani, 2014: 1)
bahwa, “Matematika adalah kunci dari setiap kesempatan yang ada. Bukan hanya
bahasa sains, matematika juga berkontribusi sebagai landasan dari bisnis,
keuangan, kesehatan, dan pertahanan”, hal itu menunjukkan bahwa matematika
sebagai ilmu yang selalu berkembang dalam merespon kebutuhan yang ada di
masyarakat. Maka dari itu, pendidikan matematika diharapkan tidak hanya
memberi bekal kemampuan untuk menerapkan rumus/pengetahuan saat
mengerjakan soal tes, melainkan sanggup melibatkan kemampuan bernalar dan
analisisnya saat memecahkan masalah sehari-hari. Hal ini selaras pada pendapat
National Council of Teaching Mathematics NCTM (Abdullah, 2013: 3) yang
menjadikan Pemecahan Masalah Matematis, Komunikasi Matematis, Penalaran
Matematis, Koneksi Matematis, dan Representasi Matematis sebagai standar proses
pada pembelajaran matematika. Kemampuan yang mencakup kelima kompetensi
tersebut adalah kemampuan matematis.
Page 17
2
Menghadapi dunia nan kaya persaingan dan tantangan masa sekarang,
sangat diperlukan SDM yang memiliki kemampuan tinggi untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan, termasuk memecahkan masalah matematika. Seseorang
yang mempunyai kemampuan tinggi mesti berpikir logis, rasional, kritis dan kreatif.
Salah satu kemampuan berpikir yaitu kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan
siswa yaitu dari aspek-aspek yang terkait, mengidentifikasi,
mengevaluasi,menganalisis dan pemecahan masalah dalam berbagai masalah
matematika.
Menurut Ennis (Siswono, 2018: 7) Berpikir kritis adalah metode yang
dimaksud agar melakukan keputusan yang logis tentang apa yang harus dipercaya
dan dilakukan. Glaser juga mengungkapkan pemikiran kritis sebagai kemampuan
akan menerapkan metode pemeriksaan dan penalaran logis. Kemampuan berpikir
kritis amat penting untuk dikuasai oleh siswa supaya siswa lebih terampil dalam
mengarang argumen, memeriksa kredibilitas sumber/ mengambil keputusan. Fisher
(Sulistianty & Masrukan, 2016: 2)
Keharusan siswa untuk memiliki kemampuan berpikir kritis sesuai dengan
Depdiknas (Sulistianty & Masrukan, 2016: 2) mengatakan bahwa peningkatan
kemampuan berpikir kritis merupakan inti pelajaran dan merupakan salah satu
penunjang kelulusan siswa SMP dan SMA. Diinginkan lulusan SMP atau SMA,
yang memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan
kemampuan kerja sama. Namun pada kenyataannya, pelaksanaan pembelajaran
matematika di sekolah belum sempurna, siswa berpikir kritis. Hingga saat ini
kesadaran pengembangan kemampuan berpikir kritis masih tergolong rendah
sehingga terbuka peluang untuk menggali kemampuan berpikir kritis dan
Page 18
3
pengembangannya. kemampuan berpikir kritis perlu dikembangkan untuk
memecahkan masalah, dan membuat kesimpulan dari berbagai kemungkinan secara
efektif.
Kowiyah (Kurniawati, 2017: 624), menjelaskan bahwa: “Kemampuan
berpikir kritis adalah suatu kegiatan atau proses kognitif dan tindakan mental untuk
memperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan agar mampu menemukan
jalan keluar dan melakukan keputusan secara deduktif, induktif dan evaluatif sesuai
dengan tahapannya yang dilakukan dengan berpikir secara mendalam tentang hal-
hal yang dapat dijangkau oleh pengalaman seseorang, pemeriksaan dan melakukan
penalaran yang logis yang diukur melalui kecakapan interpretasi, analisis,
pengenalan asumsi-asumsi, deduksi, evaluasi inferensi, eksplanasi/penjelasan, dan
regulasi diri”.
Masalah matematis adalah suatu situasi yang melawan membutuhkan
penyelesaian dimana sistem agar menyelesaikan tampak tidak jelas. Krulik dkk
(Mairing 2018: 17). Masalah matematis sering ditemukan selama proses
pembelajaran matematika, sehingga butuh kemampuan berpikir kritis dalam
memecahkan masalah matematis.
Berlandaskan hasil wawancara dan observasi awal bersama guru
matematika kelas VIIIb MTs. Aisyiyah Sungguminasa pada saat magang III pada
bulan Juli – September 2019 tahun ajaran 2019/2020 diperoleh informasi bahwa
kebanyakan siswa jika diberi contoh soal langsung mengerti tetapi jika diberikan
soal baru dan mereka mengerjakan sendiri mereka langsung tidak mengerti. Hal ini
juga dibenarkan oleh guru matematika yang diwawancarai Beliau menuturkan
bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar
Page 19
4
terkhususnya soal cerita. langsung menuliskan proses penyelesaian, untuk
pemilihan operasi hitung dan model matematika sudah benar, namun siswa juga
tidak menuliskan kesimpulan pada jawaban tersebut. Beliau juga menuturkan
bahwa kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah
matematis pada materi operasi hitung bentuk aljabar.
Gambar 1.1 Hasil Pengerjaan siswa
Akar masalah dari persoalan yang dihadapi siswa di MTs. Aisyiyah
Sungguminasa adalah pada faktor belajar mengajar, yaitu: 1) sebagian besar siswa
sekedar mendengarkan, menuliskan penjelasan guru dan mempraktikkan soal-soal
yang diberikan oleh guru, 2) siswa kurang ikut aktif dalam mengolah pesan,
sehingga banyak siswa yang kurang peduli, cuek, kurang berani, dan kurang
semangat dalam belajar. Jika masalah tersebut tidak segera diatasi dampak
negatifnya adalah siswa terus-menerus berpandangan bahwa matematika
merupakan pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan dan cenderung membosankan
serta akan membunuh tingkat berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah
matematika.
Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematis siswa tersebut,
yaitu diukur dengan menggunakan soal khusus atau soal yang memiliki pelajaran
tertentu. Dilihat saat menyusun soal dan bisa jadi jawaban soal ini terbagi menjadi
Page 20
5
dua, yaitu tes objektif dan tes essay. Sedangkan kemampuan berpikir kritis siswa
memerlukan argumen dan sumber yang dijadikan referensi bagi siswa agar
menjawab soal. Bentuk tes essay mampu memberikan kebebasan kepada siswa
untuk memperoleh dan menyatakan kesimpulan masing-masing. Penilaian suatu tes
essay biasanya dilakukan pada skor politomus, dimana skor bertingkat lebih dari
dua bagian diberikan sebanding dengan kriteria tertentu (Gusrianti, 2018: 5).
Melalui penelitian ini, siswa akan diuji untuk memecahkan masalah
matematis, kemudian dianalisis kemampuan berpikirnya. Karenanya, peneliti
hendak melaksanakan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir
Kritis dalam Memecahkan Masalah Matematis pada Siswa Kelas VIII MTs.
Aisyiyah Sungguminasa Kabupaten Gowa”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah
matematis pada siswa kelas VIII MTs. Aisyiyah Sungguminasa Kabupaten Gowa.
C. Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah
matematis pada siswa kelas VIII MTs. Aisyiyah Sungguminasa Kabupaten Gowa.
Page 21
6
D. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
tentang kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal matematika
khususnya operasi hitung bentuk aljabar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Dengan penelitian ini, guru dapat menambah bahan ajar kemudian dapat
memperhatikan kemampuan yang dimiliki siswa, sehingga dapat digunakan
agar melatih kemampuan berpikir kritis siswa.
b. Bagi Siswa
Dari penelitian ini siswa dapat melihat setiap tingkat kemampuan hebatnya
dalam proses berpikir kritis pada materi operasi hitung bentuk aljabar,
sehingga siswa mampu lebih termotivasi demi meningkatkan
kemampuannya dalam menyelesaikan masalah.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam menambah kualitas mengajar
baik dari siswa maupun terhadap guru untuk meningkatkan kualitas sekolah.
d. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi atau pembanding untuk
penelitian berikutnya dan dapat dikembangkan lebih luas lagi
Page 22
7
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman judul penelitian, maka peneliti harus
menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan judul penelitian “Analisis
Kemampuan Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah Matematis pada Siswa
Kelas VIII MTs. Aisyiyah Sungguminasa Kabupaten Gowa”.
1. Analisis adalah pemeriksaan terhadap kejadian yang bertujuan agar
memahami situasi yang sesungguhnya dari faktor yang ada.
2. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk membuat/menarik
kesimpulan dari semua informasi yang diketahuinya, dia bisa mengetahui
bagaimana menggunakan informasi yang dia miliki untuk memecahkan
masalah dan menemukan sumber informasi yang relevan untuk membantunya
memecahkan masalah yang diaplikasikan dalam menilai situasi guna
membuat pertimbangan dan keputusan yang baik.
3. Pemecahan masalah adalah suatu cara maupun usaha seseorang merespon
atau menangani kesulitan ketika metode jawaban tidak tentu.
4. Masalah matematis adalah strategi penyelesaiannya tidak langsung terlihat
atau tidak tampak jelas, sehingga dalam menyelesaikannya memerlukan
pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang telah dipelajari sebelumnya.
Page 23
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Analisis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh (Depdiknas, 2008: 60) analisis
adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa atau sesuatu yang mengetahui
keadaan yang sebenarnya. Dalam kamus Bahasa Indonesia kontemporer karangan
(Peter dan Yenni Salim, 2002) analisis adalah proses pemecahan masalah yang
dimulai dengan hipotesis sampai terbukti kebenarannya. (Kholid, 2018: 43) analisis
adalah cara mengenali apa yang dimaksud dan mengenali hubungan aktual yang
mampu disimpulkan antara teori, pembahasan, deskripsi, pemberitahuan/bentuk
lain pada deskripsi yang dimaksud hendak mengemukakan apa yang diyakini, hasil
penilaian, pengetahuan yang dimiliki, argument, informasi/pendapat.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat diartikan bahwa analisis adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa yang bertujuan untuk mengetahui keadaan
yang sebenarnya dari sebab yang ada.
2. Kemampuan Berpikir Kritis
a. Kemampuan
Di dalam kamus bahasa Indonesia (Kusumaningrum, 2017: 12)
kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan
sesuatu). Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu.
Chaplin (Kusumaningrum, 2017: 12) kemampuan merupakan tenaga untuk
melakukan suatu
Page 24
9
perbuatan. Sedangkan menurut Robbins (Kusumaningrum, 2017: 12) kemampuan
bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau
praktek.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat diartikan bahwa kemampuan adalah
kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak
lahir atau merupakan hasil latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan
sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya.
b. Berpikir
Menurut Ross (Kuswana, 2011: 2) berpikir merupakan aktivitas mental
dalam istilah teori dasar objek psikologis. Menurut Garret (Kuswana, 2011: 2)
berpikir merupakan perilaku yang sering kali tersembunyi/ terkadang dalam
symbol/gambaran, ide, konsep seseorang. Menurut Gilmer (Kuswana, 2011: 2)
berpikir merupakan suatu masalah dan proses berpikir/simbol suatu aktivitas yang
muncul secara fisik. Selain itu, ia mendefinisikan bahwa berpikir merupakan suatu
hari peristiwa dari penyajian peristiwa internal dalam kepemilikan eksternal, masa
lalu, sekarang, dan masa depan yang saling berbagi proses.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat diartikan bahwa berpikir adalah
kegiatan mental untuk mempertimbangkan, memahami, merencanakan,
memutuskan, memecahkan masalah dan menilai tindakan.
c. Berpikir Kritis
Menurut Ennis (Siswono, 2018: 7) berpikir kritis adalah suatu proses yang
bertujuan membuat keputusan-keputusan yang masuk akal tentang sesuatu yang
Page 25
10
dipercayai dan dilakukan. Menurut Epstein dan kernberger (Siswono: 2018: 8)
berpikir kritis adalah pertimbangan atas apa yang harus di yakini tentang
permintaan yang tepat/beberapa argumen yang bagus serta menyimpulkan
argument yang baik. Menurut Halpern (Siswono, 2018: 8) berpikir kritis adalah
sebutan lapang yang menggambarkan pemikiran secara terbuka dan dan solusi yang
tak terbatas.
Dari uraian para ahli tersebut, dapat diartikan bahwa berpikir kritis adalah
sebuah proses dalam menggunakan keterampilan berpikir secara efektif untuk
membantu seseorang membuat sesuatu, mengevaluasi, dan mengaplikasikan
keputusan sesuai dengan apa yang dipercaya atau dilakukan.
Tahapan berpikir kritis
Refleksi
Bertanya
Konstektual
Evaluasi
Analisis
Observasi
Gambar 2.1 Tahapan berpikir kritis menurut Thyer (Sani, 2019: 141)
Page 26
11
Penjelasan untuk setiap tahapan berpikir kritis itu adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tahapan berpikir kritis menurut Thyer (Sani, 2019:141)
Tahapan
berpikir kritis
Deskripsi
Observasi
a. Menetapkan laporan apa yang bisa diperoleh
b. Mendapatkan laporan melalui berbagai sumber
c. Memilih laporan yang ada sekarang
d. Telusuri berbagai pandangan
e. Mengenali persamaan dan perbedaan
Analisis Membahas laporan kedalam tema/argument utama
Evaluasi
a. Mendiskriminasi skor pada laporan
b. mementingkan laporan relevan
c. memilah pendapat dan informasi
kontekstualisasi Kontekstualisasi laporan pada rangkaian menggunakan
kisah, perilaku,strategi, tradisi, kawasan
Bertanya a. Mendiskusikan alternative yang bisa jadi
b. Meluaskan asumsi yang modern
Refleksi a. Bertanya dan mengetes kesimpulan
b. Penelitian hasil yang mungil
(Sumber: Sani, 2019: 141)
Seseorang mengatakan mereka dapat berpikir kritis jika mereka memiliki
kemampuan untuk:
a. pilih kata dan frase yang bermakna pada sebuah pernyataan dan hendak
dideskripsikan dengan baik.
b. Ketetapan untuk mendukung kenyataan apabila dipaksa menerimanya.
c. Menganalisis ketepatan tersebut lalu membedakan kebenaran pada hipotesis.
d. Menetapkan hipotesis tertulis dan yang tidak tertulis untuk kebenaran
tersebut.
e. Hipotesis ini, terima hanya beberapa, dan tidak yang lain
f. Pernyataan, menerima atau menolak jawabannya.
g. Tetap dalam hipotesis yang sudah dibuat dan dipercaya
Page 27
12
Mekanisme berpikir kritis ialah:
a. Mengetahui keadaan.
Mengetahui situasi adalah mampu mengetahui apa yang terjadi pada
situasi tersebut.
b. Mempertimbangkan pendapat sesuai dengan bukti, data, atau hipotesis.
Mempertimbangkan pendapat sesuai dengan bukti, data, atau asumsi
adalah mampu menyampaikan anggapan terkait situasi ataupun menganalisa
situasi yang terjadi.
c. Memberikan argumentasi melampaui bukti.
Memberikan argumentasi melampaui bukti adalah mampu memberikan
interpretasi dari situasi yang telah di analisa.
d. Melaporkan dan mendukung kesimpulan atau keputusan atau solusi.
Melaporkan dan mendukung kesimpulan atau keputusan atau solusi
adalah mampu memberikan kesimpulan dari apa yang telah diterima ataupun
mampu memberikan solusi dari situasi yang terjadi sebelumnya.
e. Mengaplikasikan kesimpulan atau keputusan atau solusi.
Mengaplikasikan kesimpulan atau keputusan atau solusi adalah mampu
memberikan implementasi dari kesimpulan atau solusi yang didapatkan
sebelumnya.
c. Kemampuan Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam dunia pendidikan.
Menurut Prihatini dkk (2018: 52) menyatakan bahwa berpikir kritis sebagai
kemampuan untuk menginterpretasikan, menganalisis, dan mengevaluasi ide dan
Page 28
13
argumen. Kemampuan berpikir kritis saat ini sudah dianggap sebagai kemampuan
dasar yang sangat penting untuk dikuasai seperti halnya kemampuan membaca dan
menulis. Hardiyanti (2018: 26) mengemukakan bahwa berpikir kritis pada
matematika merupakan berpikir secara wajar dengan
mempertimbangkan/memikirkan pula semua masalah dalam permasalahan
matematika sebelum mengumpulkan ketentuan yang didukung karena fakta yang
sesuai, aktual, cukup, dan relevan. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir
kritis matematika yang bagus bisa dilihat dari kemampuannya
mengidentifikasi/merumuskan dan menyanggah pertanyaan atas pertimbangan
secara logis, keputusan yang diambil dan mempertimbangkan keputusan penilaian.
Adapun Farikhah (2014: 11) kemampuan berpikir kritis tidak berarti
mengumpulkan kabar/bukti, terkadang seseorang yang memiliki daya ingat yang
bagus dan mengetahui sejumlah kabar/bukti belum tentu pandai berpikir kritis. Ini
dikarenakan seseorang yang berpikir kritis harus memiliki kemampuan untuk
membuat atau menarik dari semua kabar/bukti yang diketahui, di juga dapat melihat
bagaimana menggunakan kabar/bukti yang dia miliki untuk memecahkan masalah,
dan mencari sumber informasi yang signifikan untuk membantunya memecahkan
masalah.
Dari uraian para ahli tersebut, dapat diartikan bahwa kemampuan berpikir
kritis adalah kemampuan dalam membuat atau menarik kesimpulan dari segala
informasi yang siswa ketahui, siswa pun dapat mengetahui bagaimana
menggunakan informasi yang siswa punya untuk menyelesaikan sebuah
permasalahan, dan mencari sumber informasi yang relevan untuk membantunya
Page 29
14
menyelesaikan sebuah permasalahan yang diaplikasikan dalam menilai situasi guna
membuat pertimbangan dan keputusan yang baik.
Indikator berpikir kritis menurut Adaptasi Facione (Putri, 2018: 797)
sebagai berikut:
a. Interpretasi
Pahami permasalahan yang menentukan dengan cara menulis yang diketahui
dan yang ditanyakan soal dengan benar.
b. Analisis .
Dapat menyusun model matematika dan benar dan memberi penjelasan dengan
benar.
c. Evaluasi .
Menggunakan trik yang benar dalam menyelesaikan soal, lengkap dan tepat
dalam melakukan perhitungan.
d. Inferensi
Menarik kesimpulan dari apa yang ditanyakan dengan tepat.
e. Eksplanasi
1. Dapat menuliskan hasil akhir.
2. Dapat memberikan alasan tentang kesimpulan yang diambil.
f. Self-Regultion
Dapat mereview ulang jawaban yang diberikan/didiskusikan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, kemampuan berpikir kritis pada
penelitian ini merupakan kemampuan yang digunakan siswa untuk menarik
kesimpulan dari segala informasi dan mampu menyelesaikan sebuah permasalahan
pada materi operasi hitung bentuk aljabar. Penelitian ini mengembangkan indicator
Page 30
15
kemampuan berpikir kritis siswa yakni Interpretasi, Analisis, Evaluasi, dan
Inferensi. Dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan indikator Eksplanasi
dan self-Regulation karena dari hasil survey peneliti akan teliti, siswa tidak dapat
memberikan alasan tentang kesimpulan yang diambil dan penelitian dilakukan
secara daring dikarenakan adanya pandemic Covid-19.
3. Pemecahan Masalah
(Siswono, 2018: 44) Pemecahan masalah adalah suatu proses atau usaha
individu untuk merespon/mengatasi kendala/masalah ketika suatu metode
jawaban/jawaban belum jelas. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kemampuan memecahkan masalah, yaitu sebagai berikut.
a. Pengalaman Awal
Pengalaman dengan tugas menyelesaikan pertanyaan cerita/pertanyaan
aplikasi.
b. Latar Belakang Matematika
Pengalaman siswa tentang pendapat matematika yang bertentangan dapat
menjelaskan kemampuan siswa saat memecahkan masalah.
c. Keinginan dan Motivasi
Keinginan yang keras dari dalam diri, karena membutuhkan kepercayaan aku
“BISA”, atau secara eksternal, karena pertanyaan yang diberikan menarik,
menantang, kontekstual,mampu memengaruhi hasil pemecahan masalah.
Page 31
16
d. Struktur Masalah
Struktur masalah yang diberikan kepada siswa, sebagai pola secara verbal,
kompleksitas, konteks, bahasa soal masalah satu sama lain mampu
mengganggu kemampuan siswa memecahkan masalah.
(Siswono, 2018: 45) Dalam memecahkan masalah perlu keterampilan-
keterampilan yang harus dimiliki, yaitu sebagai berikut:
a. Keterampilan empiris (perhitungan, pengukuran)
b. Keterampilan aplikatif untuk menghadapi situasi yang umum (sering terjadi).
c. Keterampilan berpikir untuk bekerja pada suatu situasi yang tidak biasa
(unfamiliar).
Langkah pemecahan masalah dijelaskan oleh polya (Siswono, 2018: 45)
yang terdiri dari:
a. Memahami masalah
Memahami masalah ditunjukkan melalui jawaban atas pertanyaan berikut.
1. Apa yang anda cari?
2. Apakah datanya diketahui?
3. Kondisi yang dibutuhkan?
4. Kondisi yang sudah terpenuhi?
5. Apakah kondisi sudah cukup, berlebihan atau kontradiktif akan dicari
yang ditanyakan?
6. Gambar model, simbol yang sesuai, dan pisahkan berbagai kondisi
Apakah anda mampu menulisnya?
7. Bisakah anda menyatakan kata-kata anda sendiri?
Page 32
17
b. Membuat rencana penyelesaian
Memahami masalah ditunjukkan dari jawaban atas pertanyaan ini.
1. Apakah anda pernah mengetahui permasalahan ini sebelumnya?
2. Pernahkah anda mengetahui masalah yang sama namun dari bentuk
berbeda?
3. Apakah anda memahami pertanyaan terkait?
4. Apakah anda memahami teorema yang bisa jadi bermanfaat?
5. Apakah anda tidak menyelesaikan permasalahan dan mencoba untuk
memecahkan masalah terkait/masalah yang lebih sederhana/masalah
analog?
6. Bagaimana rencana untuk menyelesaikan dengan tepat?
c. Menyelesaikan rencana penyelesaian
Melaksanakan rencana penyelesaian diajukan dengan jawaban atas
pertanyaan ini.
1. Apakah rencana yang dipilih sudah dilakukan?
2. Apakah anda melakukan strategi dengan tepat?
3. Bisakah anda membuktikan bahwa strategi ini tepat?
d. Memeriksa kembali
Memeriksa Kembali dari jawaban tentang pertanyaan ini.
1. Sudahkah anda memeriksa semua hasil yang sudah diperoleh?
2. Apakah pertanyaan yang dicari telah kembali?
3. Mampukah anda mengecek jawaban?
4. Apakah argument yang digunakan sudah tepat?
5. Bisakah anda menyelesaikan hasil yang lain?
Page 33
18
6. Apakah ada cara lain bisa mengatasinya?
7. Bisakah hasil/cara yang dilakukan untuk memecahkan masalah?
4. Masalah Matematis
Menurut Krulik dkk (Mairing 2018 : 17). Masalah adalah situasi yang
menantang yang memerlukan penyelesaian kearah dimana perlu menyelesaikannya
tidak jelas. Adapun Walle dkk (Mairing 2018 : 17). Masalah adalah kewajiban
dimana siswa tidak memiliki formula dalam pikirannya/persepsi tertentu yang
merupakan metode pemecahan pada dirinya. Adapun Posamenteir & Krulik
(Mairing 2018 : 17). Masalah adalah suatu situasi yang menantang siswa yang
membutuhkan solusi dimana jalannya untuk mencapai jawaban yang tidak
diketahui oleh siswa.
Dari masing-masing definisi di atas penulis dapat mengartikan bahwa
masalah matematis adalah strategi penyelesaiannya tidak langsung terlihat atau
tidak tampak jelas, sehingga dalam menyelesaikannya memerlukan pengetahuan,
keterampilan dan pemahaman yang telah dipelajari sebelumnya.
5. Kemampuan Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah Matematis
Menurut (Purwati dkk, 2016: 1) Kemampuan berpikir yang sangat kritis
perlu dimiliki, sebab berpikir kritis mampu digunakan untuk memecahkan masalah
sebagai pedoman saat mengambil keputusan yang tepat. Berpikir kritis adalah
sebuah sistem yang bertujuan agar melakukan keputusan yang tepat tentang sesuatu
yang dipercaya dan sesuatu yang dilakukan dilakukan. Adapun Ruggiero (Siswono,
2018: 3) mengartikan berpikir sebagai suatu aktivitas untuk membantu
Page 34
19
memformulasikan atau memecahkan suatu masalah, membuat suatu keputusan,
atau memenuhi hasrat keingintahuan (fulfill a desire to understand). Pendapat ini
menunjukkan bahwa ketikan seseorang merumuskan suatu masalah, memecahkan
masalah, ataupun ingin memahami sesuatu, maka ia melakukan suatu aktivitas
berpikir. Cahyono (2017: 23) menyatakan bahwa berpikir kritis dan pemecahan
masalah sangat berkaitan erat. Kemampuan pemecahan masalah mempersyaratkan
kemampuan berpikir kritis dalam mengesplorasi berbagai alternatif cara atau solusi.
Sementara sebaliknya aktivitas pemecahan masalah menyediakan situasi
problematik yang menjadi pemicu berkembangnya potensi berpikir kritis siswa.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis
dengan pemecahan masalah merupakan satu kesatuan yang sangat erat kaitannya,
sebab berpikir kritis dapat digunakan untuk memecahkan masalah matematis.
6. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah
Matematis pada Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar
Indikator kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah
matematis pada materi operasi hitung bentuk aljabar adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
No Indikator Deskripsi
1. Interpretasi Pahami permasalahan yang menentukan dengan cara
menulis diketahui dan yang ditanyakan soal dengan benar
2. Analisis Dapat menyusun model matematika dan benar dapat
memberi penjelasan dengan benar
3. Evaluasi Gunakan trik yang benar ketika mengerjakan soal, lengkap,
dan tepat saat lakukan perhitungan.
4. Inferensi Dapat menarik kesimpulan dari apa yang ditanyakan dengan
tepat
Adaptasi Facione (Putri, 2018:797)
Page 35
20
Tabel 2.3 Rubrik Penilaian Skor Tes Kemampuan Berpikir Kritis dalam
Memecahkan Masalah Matematis pada Materi Operasi Hitung Bentuk
Aljabar
Indikator Rubrik Penilaian Skor
Interpretasi
Tidak mencatat diketahui maupun ditanyakan. 0
Mencatat diketahui maupun ditanyakan dengan tidak benar. 1
mencatat diketahui dengan benar atau ditanyakan dengan
benar. 2
mencatat diketahui dan ditanyakan atas pertanyaan dengan
benar namun kurang lengkap. 3
mencatat diketahui dan ditanyakan atas pertanyaan dengan
benar dan lengkap. 4
Analisis
Tidak menyusun model matematika atas pertanyaan yang
diberikan. 0
Menyusun model matematika atas pertanyaan yang
diberikan namun tidak benar. 1
Menyusun model matematika atas pertanyaan yang
diberikan dengan benar tanpa memberi pernyataan. 2
Menyusun model matematika atas pertanyaan yang
diberikan dengan benar namun terdapat kesalahan dalam
pernyataan.
3
Menyusun model matematika atas pertanyaan yang
diberikan dengan benar dan memberi pernyataan yang benar
dan lengkap.
4
Tidak menggunakan trik dalam menyelesaikan soal. 0
Page 36
21
Evaluasi
Gunakan trik yang tidak benar dan tidak lengkap saat
menyelesaikan pertanyaan. 1
Gunakan trik yang benar saat menyelesaikan pertanyaan,
namun tidak lengkap atau gunakan trik yang tidak benar
namun lengkap saat menyelesaikan pertanyaan.
2
Gunakan trik yang benar saat menyelesaikan pertanyaan,
lengkap namun salah saat perhitungan atau penjelasan. 3
Gunakan trik yang benar saat menyelesaikan pertanyaan,
lengkap dan tepat saat melakukan perhitungan/penjelasan. 4
Inferensi
Tidak menuliskan kesimpulan. 0
Menulis kesimpulan tidak benar dan tidak sesuai dengan
konteks pertanyaan 1
Menulis kesimpulan yang tidak benar namun disesuaikan
dengan konteks pertanyaan. 2
Menulis kesimpulan dengan benar, sesuai dengan konteks
namun tidak lengkap. 3
Menulis kesimpulan dengan benar, sesuai dengan konteks
pertanyaan dan lengkap 4
Adaptasi Facione (Putri, 2018:797)
B. Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Purwati, dkk. (2016). Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, siswa pada kemampuan berpikir
kritis tinggi dapat memenuhi standar seluruh indikator berpikir kritis yang
digunakan pada penelitian ini yaitu menginterpretasi, menganalisis,
Page 37
22
mengevaluasi, dan mengiferensi. Siswa dengan kemampuan berpikir kritis
sedang hanya dapat memenuhi indikator interpretasi dan menganalisis namun
kurang mampu dalam memenuhi indikator mengevaluasi dan menginferensi.
Sedangkan, siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah kurang mampu
memenuhi indikator interpretasi karena siswa hanya bisa mengidentifikasi
dengan jelas fakta yang diberikan dalam soal dan tidak bisa memenuhi
indikator menganalisis, mengevaluasi serta menginferensi. Persamaan
penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang kemampuan berpikir kritis
dan indikator berpikir kritis sama. Perbedaan dari penelitian ini adalah pada
penelitian relevan diatas menggunakan model creative problem solving
sedangkan pada penelitian ini tidak menggunakan metode tersebut, dan pada
subjek penelitian relevan diatas juga menggunakan subjek penelitian siswa
kelas X SMKN 2 Jamber, sedangkan penelitian ini menggunakan subjek
penelitian siswa kelas VIII MTs. Aisyiyah Sungguminasa serta perbedaannya
juga terdapat di teknik pengumpulan data yang pertama yaitu penelitian
relevan diatas menggunakan tes keterampilan sedangkan penelitian ini
menggunakan tes tertulis essay pada materi operasi hitung bentuk aljabar.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2019). Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa untuk
menyelesaikan masalah matematika siswa yang memiliki tingkat kecemasan
ringan menguasai kemampuan berpikir kritis tinggi, untuk siswa yang
mempunyai kecemasan sedang kemampuan berpikir sedang, serta siswa yang
memiliki kecemasan berat menguasai kemampuan berpikir kritis rendah.
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang kemampuan
Page 38
23
berpikir kritis. Perbedaan dari penelitian ini adalah pada penelitian relevan
diatas menggunakan variable dibedakan dari tingkat kecemasan sedangkan
penelitian ini tidak menggunakan variable tersebut, dan indikator yang
digunakan berbeda.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyono, B. (2017). Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa menambah pengetahuan tentang berpikir kritis pada
pendidikan tinggi dan berguna bagi para praktisi pendidikan dalam
memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir kritis. Persamaan
penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang kemampuan berpikir kritis.
Perbedaan dari penelitian ini adalah pada penelitian relevan diatas
menggunakan variable ditinjau dari perbedaan gender sedangkan pada
penelitian ini tidak menggunakan variable tersebut, dan indikator yang
digunakan penelitian relevan diatas terdiri dari 6 indikator yaitu focus (fokus),
reason (alasan), inference (kesimpulan), situation (situasi), clarity (kejelasan),
overview (gambaran) sedangkan pada penelitian menggunakan 4 indikator
yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi.
C. Kerangka Pikir
Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
secara berkelanjutan yang diharapkan mampu memberi bekal kemampuan
menerapkan kemampuannya dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika memiliki peran dalam berbagai dimensi kehidupan sehingga
menjadikan matematika sebagai mata pelajaran yang menduduki posisi sangat
Page 39
24
penting. Akan tetapi, kemampuan siswa dalam belajar matematika kurang karena
sifat objek matematika yang abstrak dan membutuhkan pemahaman yang tepat
untuk dapat memecahkan persoalan dengan baik dan benar.
Matematika akan sulit dipahami jika hanya dengan mengingat dan
menghapalkan rumus, akan tetapi membutuhkan kemampuan berpikir, memahami
dan mengolah kabar yang disampaikan oleh siswa. Kemampuan memahami
merupakan salah satu kemampuan penting yang siswa miliki saat proses belajar
terutama pemahaman konsep matematika yang diajarkan oleh guru. Siswa harus
mempelajari matematika dengan pemahaman, secara aktif membangun
pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya. Berdasarkan hal
tersebut dalam mempelajari matematika yang harus ditetapkan kepada siswa adalah
kemampuan berpikir kritisnya, sebab jika siswa tidak kritis maka siswa akan merasa
sukar untuk menghadapi masalah matematis baik yang mudah hingga masalah
matematis yang sulit.
Masalah matematis sering ditemukan pada saat proses pembelajaran
matematika, sehingga butuh kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan
masalah matematis. Dalam proses pembelajaran di MTs. Aisyiyah Sungguminasa,
kebanyakan siswa jika diberi contoh soal langsung mengerti tetapi ketika diberikan
soal baru dan mereka mengerjakan sendiri mereka langsung tidak mengerti. Dalam
hal ini peneliti mencoba untuk mencari tahu kemampuan berpikir kritis siswa dalam
memecahkan masalah matematis, dengan harapan, guru dapat menindaklanjutinya.
Page 40
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif digunakan hendak
meneliti pada keadaan objek aslinya.
Pendekatan penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang
didasarkan atas filosofi/positivisme, digunakan untuk mengkaji keadaan suatu
objek alamiah. Peneliti merupakan instrumen kuncinya. Mengambil sampel sumber
informasi dilakukan secara purposive, dan snowball, metode pengumpulan melalui
triangulasi analisis data yang bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan
masalah matematis pada siswa kelas VIII MTs Aisyiyah Sungguminasa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs. Aisyiyah Sunggumina yang terletak di
Kabupaten Gowa. Sedangkan waktu penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran
2020/2021.
Page 41
27
C. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian itu 17 siswa Kelas VIIIb MTs Aisyiyah Sungguminasa.
Selanjutnya peneliti memilih 6 orang siswa dengan masing-masing 2 orang siswa
di setiap tingkatan kemampuan (Tinggi, Sedang, Rendah), dengan kriteria
penentuan subjek yaitu:
Tabel 3.1 Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis
Nilai Tingkatan Kemampuan
0 ≤ NKBK ≤ 60 Rendah
60 < NKBK ≤ 75 Sedang
75 < NKBK ≤ 100 Tinggi
NKBK = Nilai Kemampuan Berpikir Kritis
Yusuf Ahmadi (Gusrianti, 2018:34)
Pemilihan subjek ini dilakukan agar mendapatkan suatu hasil atau data
penelitian yang valid, sesuai dengan peneliti harapkan.
Untuk menentukan subjek, akan digunakan teknik-teknik dibawah ini:
1. Memilih calon subjek
Pada langkah pertama yang dilakukan yaitu menetapkan kelas penelitian
yaitu dengan cara mengkomunikasikan dengan salah satu guru mata pelajaran
matematika di MTs. Aisyiyah Sungguminasa
2. Pemberian tes tertulis
Setelah peneliti memilih kelas VIIIb yang ingin dijadikan sebagai kelas
dalam memperoleh subjek penelitian, maka siswa pada kelas tersebut diberi tes
tertulis yang terdiri dari 5 soal. Dari hasil tes tertulis, siswa akan diklasifikasi
menjadi tiga kategori. Kategori-kategori tersebut meliputi 6 orang siswa, yaitu
masing-masing 2 orang siswa di setiap tingkatan kemampuan (Tinggi, Sedang,
Rendah).
Page 42
28
Siswa yang mempunyai perolehan skor 0-60 dikategorikan mempunyai
kemampuan matematika rendah, siswa yang mempunyai perolehan skor 61-75
dikategorikan mempunyai kemampuan matematika sedang, dan siswa yang
mempunyai perolehan skor 76-100 dikategorikan mempunyai kemampuan
matematika tinggi.
3. Kriteria Siswa sebagai calon subjek penelitian
Beberapa kriteria siswa yang ditetapkan oleh peneliti dalam mengecek
calon subjek penelitian yaitu:
a. Subjek penelitian terdiri dari 6 siswa, yaitu masing-masing 2 orang siswa
di setiap tingkatan kemampuan (Tinggi, Sedang, Rendah).
b. Subjek penelitian dianggap mampu berkomunikasi dengan baik dan
mampu mengekspresikan pikirannya. Dalam penelitian ini, keterbukaan
siswa dalam wawancara dibutuhkan agar peneliti dapat mengidentifikasi
informasi yang tidak dapat diperoleh melalui tes tertulis.
4. Subjek penelitian diperoleh
Dengan melakukan teknik penelitian 1, 2 dan 3 maka diperoleh subjek
penelitian.
D. Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis
siswa dalam memecahkan masalah matematis. Kemampuan berpikir kritis yang
dimaksud pada penelitian ini adalah Interpretasi, Analisis, Evaluasi, dan Inferensi.
Page 43
29
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi tiga
tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan akhir. Setiap tahap dijelaskan yaitu:.
1. Tahap Persiapan
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan
persiapan yaitu:
a. Meminta izin kepada Kepala MTs. Aisyiyah Sungguminasa.
b. Melakukan Observasi Pra penelitian.
c. Menyusun rancangan instrumen penelitian terdiri dari instrumen soal tes
dan pedoman wawancara.
d. Melakukan validasi pada instrumen soal tes.
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini, peneliti melaksanakan penelitian sebagai berikut.
a. Menetapkan jadwal tes disekolah tempat tempat penelitian dilaksanakan.
Soal tes diberikan kepada kelas VIIIb MTs. Aisyiyah Sungguminasa.
b. Melakukan tes sesuai jadwal yang telah ditentukan melalui via daring.
c. Memeriksa jawaban siswa dan menentukan subjek penelitian sesuai kriteria
yang akan diwawancarai. Masing-masing 2 di setiap tingkatannya (tinggi,
sedang, rendah).
d. Melaksanakan wawancara dengan cara mendatangi siswa kerumahnya atau
ditempat yang sudah disepakati untuk mengidentifikasi kemampuan
berpikir kritis siswa.
e. Mengumpulkan data
Page 44
30
3. Tahap Akhir
Setelah melakukan penelitian, selanjutnya yang akan dilakukan adalah
menganalisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis
siswa dalam memecahkan masalah matematis. Adapun instrumen pengumpulan
data yang digunakan peneliti adalah yaitu:
1. Instrumen Utama
Pada penelitian ini, instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri
dikarenakan peneliti yang terjun di lapangan serta peneliti yang paham
mengenai kondisi lapangan tersebut melalui observasi dan wawancara
2. Instrumen Pendukung
a. Lembar Soal
Lembar soal diberikan kepada siswa dengan materi operasi hitung bentuk
aljabar yang telah divalidasi oleh tim validator. Soal yang diberikan
berjumlah lima (5) nomor dan waktu kerja 120 menit. Waktu pengerjaan
disesuaikan dengan waktu yang dibutuhkan peneliti dalam mengerjakan
soal tersebut yaitu 100 menit.
b. Pedoman Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada siswa kelas VIIIb MTs Aisyiyah
Sungguminasa sebagai subjek penelitian ini. Adapun subjek pada
penelitian tersebut ialah masing-masing 2 orang siswa disetiap tingkatan
Page 45
31
kemampuan (Tinggi, Sedang, Rendah). Dan telah memperoleh skor 0-
60 dikategorikan memiliki kemampuan matematika rendah, siswa yang
memiliki perolehan nilai 61-75 dikategorikan memiliki kemampuan
matematika sedang, dan siswa yang memiliki perolehan skor 76-100
dikategorikan memiliki kemampuan matematika tinggi. Wawancara
terkait dilakukan dengan faktor siswa mengambil trik penyelesaian dan
kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan sewaktu tes.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu strategi/metode peneliti dalam
menggunakan teknik pengumpulan data yang dibutuhkan saat penelitiannya.
Pengumpulan data bertujuan mendapatkan materi, kenyataan selanjutnya berita
yang mampu dipercaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian yaitu:
1. Teknik Tes
Teknik tes pada penelitian ini merupakan cara pengumpulan data dengan
cara memberikan serangkaian tugas berupa tes tertulis berbentuk essay yang
diberikan kepada subjek yang diteliti agar mendapat suatu jawaban atau nilai,
yang digunakan untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam
menyelesaikan soal atau masalah matematis
Pada tahap pelaksanaan tes, siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal
tersebut tanpa membuka buku. Pengawasan dilakukan agar siswa tidak
melakukan kecurangan selama mengerjakan seperti bertanya kepada teman
yang ada di sekitarnya, serta meminimalisir faktor lainnya. Tes tertulis ini
Page 46
32
diupayakan dilaksanakan pada kondisi siswa dalam keadaan prima dalam
menjawab soal atau masalah matematis, hal ini dilakukan agar pengambilan
datanya dapat maksimal.
2. Teknik Wawancara
Langkah selanjutnya adalah wawancara dimana peneliti mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun secara sistematis kepada objek
penelitian
Esterberg (Sugiyono, 2017:232). Mengemukakan beberapa macam
wawancara, yaitu terstruktur, semistruktur, dan tidak terstruktur. Dalam
melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis.
Lincoln and Guba (Sugiyono, 2017:235) mengemukakan ada 7 tahapan
saat menerapkan wawancara, wawancara dan analisis data saat penelitian
kualitatif, yakni:
a. Putuskan terhadap siapa wawancara hendak dilakukan
b. Siapkan permasalahan yang hendak menjadi materi diskusi.
c. Memulai/membuka alur wawancara.
d. Mengkonfirmasi ikhtisar hasil wawancara dalam mengakhirinya.
e. Mengkongfirmasi deskripsi umum dari hasil wawancara dan akhir.
f. Hasil wawancara dimasukkan kedalam catatan lapangan
g. Mengidentifikasi wawancara lanjutan yang telah diperoleh.
Page 47
33
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif deskriftif
dengan tahapan-tahapan yaitu:
1. Reduksi Data
Banyak data yang dapat diperoleh dari lapangan, sehingga perlu
diketahui secara detail dan cermat. Mereduksi data berarti meringkas, memilih
yang utama, fokus terhadap sesuatu yang relevan, tema dan pola yang dicari.
Kemudian data yang sudah diringkas akan membagikan gambaran dengan
jelas, dan memudahkan peneliti agar melaksanakan data berikutnya, dan
mencari saat perlu.
2. Penyajian Data
Penyajian data, dalam penyajian data lalu data ditata, dan berpola
hubungan, sehingga lebih gampang diimplementasikan. Dengan menampilkan
data akan memudahkan dalam memahami apa yang sedang terjadi dalam
perencanaan pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dilaksanakan.
3. Kesimpulan
Kesimpulan awal yang diajukan tidak berlaku lama, dan tidak akan
menemukan bukti kuat untuk mendukungnya, pada langkah pengumpulan data
selanjutnya. Dalam penelitian ini, kesimpulan awal peneliti hendak didukung
karena data yang didapatkan peneliti di lapangan. Jawaban/hasil penelitian
tersebut akan membagikan penjelasan dengan kesimpulan akan masalah
penelitian yang dikaji pada penelitian ini.
Page 48
34
I. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Dalam rencana pengujian keabsahan data, salah satu teknik yang
digunakan untuk memeriksa keabsahan data adalah dengan Triangulasi. Dalam
teknik pengumpulan data, tringulasi diartikan sebagai teknik kumpulan data
yang merupakan gabungan dari berbagai teknik kumpulan data data dengan
sumber yang ada (Sugiyono, 2017: 242). Dalam penelitian ini, peneliti
menerapkan triangulasi teknik dimana triangulasi teknik, berarti peneliti
memakai kumpulan data berbeda agar memperoleh data yang sama
Page 49
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas
VIIIb MTs. Aisyiyah Sungguminasa yang terdiri dari 17 siswa. Tes dilakukan pada
hari Senin, 21 September 2020. Tahap pertama yang peneliti lakukan adalah
menguji kemampuan berpikir kritis dengan cara memberikan tes yang berupa essay
secara daring menggunakan aplikasi WhatsApp. Berdasarkan hasil tes berpikir
kritis, peneliti menentukan enam siswa, yakni dua siswa yang menguasai
kemampuan berpikir kritis tinggi, dua siswa yang menguasai kemampuan berpikir
kritis sedang, lalu dua siswa yang menguasai kemampuan berpikir kritis rendah,
selanjutnya tahap wawancara dilaksanakan pada hari kamis, 24 September 2020,
terpaut sama hasil telah subjek tulis dengan mengeksplorasi berpikir kritis pada
subjek.
Atas pertimbangan kelancaran wawancara, subjek penelitian yang
komunikatif (mudah untuk diajak berkomunikasi) yang dipilih. Berdasarkan saran
dan rekomendasi guru mata pelajaran matematika, maka dipilih 6 orang subjek
penelitian yaitu 2 siswa dengan nilai tertinggi, 2 siswa dengan nilai sedang, dan 2
siswa dengan nilai terendah.
Page 50
36
Tabel 4.1 Hasil Tes Pemecahan Masalah Siswa
No Inisial Siswa Skor Tiap Butir Soal Total
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5
1. MFF 16 16 16 16 14 78 97,5 Tinggi
2. MAZ 14 14 16 16 16 76 95 Tinggi
3. VD 12 16 16 16 10 70 87,5 Tinggi
4 NH 12 12 16 16 12 68 85 Tinggi
5. M 14 12 14 16 12 68 85 Tinggi
6. SA 16 10 12 12 16 66 82,5 Tinggi
7. YP 12 12 12 12 12 60 75 Sedang
8. NS 12 10 12 14 10 58 72,5 Sedang
9. RH 12 12 12 12 10 58 72,5 Sedang
10. MR 14 8 12 12 10 56 70 Sedang
11. N 12 10 12 12 10 56 70 Sedang
12. MFD 4 8 8 8 8 36 45 Rendah
13. MFT 6 10 8 8 12 44 55 Rendah
14. NFS 6 8 6 8 6 34 42,5 Rendah
15. NBP 6 8 6 8 6 34 42,5 Rendah
16. MRS 6 8 6 8 6 34 42,5 Rendah
17. RA 6 8 6 8 6 34 42,5 Rendah
Tabel 4.1 dilihat 6 atas 17 siswa menguasai kemampuan berpikir kritis
kategori tinggi, 5 atas 17 siswa menguasai kemampuan berpikir kritis kategori
sedang, serta 6 atas 17 siswa menguasai kemampuan berpikir kritis kategori rendah.
Berdasarkan hasil tes di atas, terpilih 6 siswa yang menjadi subjek penelitian yaitu
dua siswa menguasai kemampuan berpikir kritis tinggi, dua siswa menguasai
Page 51
37
kemampuan berpikir kritis sedang, serta dua siswa menguasai kemampuan berpikir
kritis rendah.
Tabel 4.2 Subjek Penelitian
No Inisial Siswa Skor Tiap Butir Soal Total
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5
1 MFF 16 16 16 16 14 78 97,5 Tinggi
2 MAZ 14 14 16 16 16 76 95 Tinggi
3 RH 12 12 12 12 10 58 72,5 Sedang
4 MR 14 8 12 12 10 56 70 Sedang
5 MFT 6 10 8 8 12 44 55 Rendah
6 MFD 4 8 8 8 8 36 45 Rendah
Alasan memilih subjek penelitian dikarenakan subjek memenuhi kriteria
berpikir kritis dan subjek juga mudah diajak berkomunikasi serta subjek dapat
mengidentifikasi informasi yang dapat diperoleh melalui tes tertulis.
Berdasarkan data hasil tes tertulis dan wawancara, maka akan di paparkan
deskripsi tentang kemampuan berpikir kritis. Adapun deskripsi mengenai berpikir
kritis siswa dalam memecahkan masalah dapat dilihat dari uraian berikut.
1. Analisis kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal operasi
hitung bentuk aljabar MFF kategori tinggi
a. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFF kategori tinggi dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 1
Page 52
38
Gambar 4.1 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFF Soal Nomor 1
Page 53
39
Lembar jawaban MFF, bisa dilihat MFF dapat mengerjakan soal nomor
1 dengan sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa MFF dapat menuliskan
unsur yang diketahui dan unsur yang ditanyakan pada soal. Selanjutnya
menuliskan kedua persamaan dengan benar yaitu (4B + 3P = 29, B + 3P =
14). Selanjutnya MFF mencari nilai B lalu mensubtitusikan persamaan 1
dengan mengganti nilai B untuk mendapatkan 1 pulpen cair, dan kemudian
mensubtitusikan persamaan 1 dengan mengganti variabel P untuk
mendapatkan 1 buku tulis. Kemudian, MFF juga menuliskan kesimpulan
pada jawabannya. Untuk mendalami kemampuan berpikir kritis MFF, maka
wawancara dilakukan. Adapun petikan wawancara MFF untuk soal nomor 1
adalah yaitu:
Keterangan:
PP = Pertanyan Peneliti
MFF = Jawaban Subjek Pertama
PP : Kita mulai dari nomor 1. Coba adek baca kembali soalnya
MFF : (membaca soal)
PP : Oke, dari soal yang diberikan, apa yang adik pahami pada soal
tersebut?
MFF : Yang saya pahami kak, soal ini berbentuk soal cerita yang dicari
harga 1 buku tulis dan harga 1 pulpen cair
PP : Dari soal ini apa yang adik ketahui?
MFF : Yang dikethui itu kak, saya misalkan B itu harga 1 buku tulis, dan
P itu harga 1 pulpen cair, selanjutnya kak, saya tuliskan dalam
bentuk persamaan 1 dan 2 yaitu persamaan 1: 4B + 3P = 29.000
dan persamaan 2: 1B + 3P = 14.000 kemudian saya sederhanakan
mi kak jadi, 4B + 3P = 29 dan B + 3P = 14
PP : Lalu apa yang di tanyakan disitu?
Page 54
40
MFF : 1 buku tulis dan 1 pulpen cair
PP : Bagaimana cara adik menyelesaikan soal ini?
MFF : Kan tadi saya misalkan B itu harga 1 buku tulis, dan P itu harga 1
pulpen cair, selanjutnya kak, saya tuliskan dalam bentuk persamaan
1 dan 2 yaitu persamaan 1 itu 4B + 3P = 29.000 dan persamaan 2
itu 1B + 3P = 14.000 kemudian saya sederhanakan mi kak jadi, 4B
+ 3P = 29 dan B + 3P = 14, kemudian saya mencari nilai B
menggunakan persamaan 2 kak, (B + 3P = 14), lalu saya
subtitusikan mi kepersamaan 1 kak dengan mengganti nilai B nya
itu, pas kudapat mi nilai B nya kak, kucari lagi nilai P nya dengan
cara ku subtitusikan ke persamaan 1 kak, setelah itu kudapatmi
hasilnya kak
PP : Jadi, apa kesimpulan dari jawabanta itu?
MFF : Kesimpulannya itu kak hasil yang saya dapat itu harga 1 buku tulis
adalah Rp 5.000 sedangkan harga 1 pulpen cair Rp 3.000 kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFF dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, selain itu MFF juga dapat
menjelaskan cara penyelesaian pada jawaban dan benar, kemudian MFF juga
mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFF nomor 1 menunjukkan
bahwa MFF memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi,
analisis, evaluasi, dan inferensi.
Page 55
41
b. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFF kategori tinggi dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 2
Gambar 4.2 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFF Nomor 2
Lembar jawaban MFF, bisa dilihat MFF dapat mengerjakan soal nomor
2 dengan sangat baik. MFF dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada soal. Kemudian MFF dapat menentukan uang saku perorang
yang harus diberikan ibu, yaitu dengan cara menjumlahkan gaji ibu dan gaji
ayah lalu mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian menjumlahkan lagi
uang untuk ditabung dengan kebutuhan kesehatan dan uang sekolah kedua
Page 56
42
anaknya (2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.0000 = 1.000.000 + 500.000 +
3.000.000 + (4 . 2x). 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah uang saku
untuk 2 orang. Hal ini menunjukkan bahwa MFF memahami masalah pada soal
dan siswa dapat menentukan uang saku tiap anak dalam sepekan, kemudian
MFF juga menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk mendalami
kemampuan berpikir kritis MFF, maka wawancara dilakukan. Adapun petikan
wawancara MFF untuk soal nomor 2 adalah yaitu:
PP : Oke dek, lanjut soal nomor 2. Coba baca kembali soalnya
MFF : (membaca soal)
PP : Coba sebutkan apa yang diketahui pada soal tersebut
MFF : Yang saya ketahui itu kak, gaji ibu sebesar Rp 2.000.000, gaji ayah
sebesar Rp 4.000.000, kebutuhan belanja Rp 1.000.000, kebutuhan
kesehatan Rp 500.000, uang sekolah kedua anaknya Rp 3.000.000,
uang untuk ditabung Rp 1.000.000
PP : Apa yang di tanyakan pada soal tersebut?
MFF : Uang saku perorang yang harus ibu berikan untuk kedua anaknya
kak
PP : Rumus apa yang adik gunakan dalam menyelesaikan soal tersebut?
MFF : Yang kugunakan itu kak, menjumlahkan gaji ibu dan gaji ayah lalu
mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian menjumlahkan
lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan kesehatan dan uang
sekolah kedua anaknya (2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.0000 =
1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4 . 2x). 1 bulan sama dengan
4 pekan dan 2x adalah uang saku untuk 2 orang.
PP : Disini adik menuliskan (4 . 2x). apa maksudnya itu dek?
MFF : 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah uang saku untuk 2
orang kak
PP : Jadi berapa jawabanta disitu dek?
MFF : Jawabanku itu kak, setiap anak dalam waktu sepekan mendapatkan
uang saku sebanyak Rp 62.500 kak
Page 57
43
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFF dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, selain itu MFF juga dapat
menjelaskan rumus apa yang dia gunakan dalam menjawab soal, kemudian
subjek juga mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFF nomor 2 menunjukkan
bahwa MFF memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi,
analisis, evaluasi, dan inferensi.
c. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFF kategori tinggi dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 3
Gambar 4.3 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFF Nomor 3
Lembar jawaban MFF, bisa dilihat MFF dapat mengerjakan soal nomor 3
dengan sangat baik. MFF dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada soal dan benar. Kemudian MFF menuliskan model
matematika yaitu (x + 8 + x = 44). Hal ini menunjukkan bahwa MFF memahami
masalah soal. Selanjutnya MFF dapat menentukan umur Naila dan Rendi
dengan benar. MFF juga menuliskan kesimpulan pada jawaban. Untuk
Page 58
44
mendalami kemampuan berpikir kritis MFF, maka wawancara dilakukan.
Adapun petikan wawancara MFF untuk soal nomor 3 yaitu:
PP : Kita lanjut lanjut nomor 3, coba adik baca soalnya
MFF : (membaca soal)
PP : Dari soal yang dibaca apa saja yang diketahui?
MFF : Jadi saya misalkan dulu kak, umur Naila sekarang x tahun, maka
umur Rendi (x – 8) tahun kak, selanjutnya 8 tahun kemudian umur
Naila x + 8 dan umur Rendi (x – 8) + 8 = x tahun
PP : Apa yang ditanyakan dek?
MFF : Yang ditanyakan itu kak, berapa umur masing-masing Naila dan
Rendi kak
PP : Bagaimana cara penyelesaianta untuk mendapatkan jawabannta
dek?
MFF : Pertama-tama kak, ku jumlahkan dulu itu x + 8 + x = 44, lalu
kujumlahkan ki dulu yang sama variabelnya kak jadi 2x + 8 = 44,
selanjutnya kedua ruas saya kurangi 8 kak jadi 2x = 36, selanjutnya
kak saya bagi 2 untuk kedua ruas jadi x = 18, itu untuk umur Naila
kak, kalau untuk mencari umur Rendi saya kurangi umur Naila
dikurangi 8 jadi 10 kak jadi 10 itu umurnya Rendi kak
PP : Coba kita simpulkan itu Jawabanta dek?
MFF : Jadi, kesimpulannya itu kak Umur Naila 18 tahun sedangkan umur
Rendi itu 10 Tahun kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFF dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, selain itu MFF juga dapat
menjelaskan cara penyelesaian dalam menjawab soal, kemudian MFF juga
mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Page 59
45
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFF nomor 3 menunjukkan
bahwa MFF memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi,
analisis, evaluasi, dan inferensi.
d. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFF kategori tinggi dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 4
Gambar 4.4 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFF Nomor 4
Lembar jawaban MFF, bisa dilihat MFF dapat mengerjakan soal nomor
4. Hal tersebut dapat dilihat bahwa MFF dapat menuliskan apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan pada soal dan benar. Kemudian MFF mencari harga
jeruk dan apel perkilonya menggunakan model matematika (3x + 5x =
120.000). Selanjutnya MFF dapat menentukan nilai apel dan jeruk perkilonya
dengan benar. Kemudian MFF juga menuliskan kesimpulan pada jawabannya.
Untuk mendalami kemampuan berpikir kritis MFF, maka wawancara
dilakukan. Adapun petikan MFF untuk soal nomor 4 yaitu:
Page 60
46
PP : Selanjutnya kita beralih ke soal nomor 4, coba dibaca kembali
soalnya
MFF : (membaca soal)
PP : Dari soal nomor 4, apa yang adik pahami pada soal tersebut?
MFF : Yang saya pahami itu kak yang dicari adalah harga Jeruk dan Apel
kak
PP : Apa yang diketahui pada soal dek?
MFF : Yang diketahui itu kak kumisalkan ki dulu harga 1 kg Apel x rupiah
kemudian harga 1 kg jeruk 11
2 x rupiah kak
PP : Rumus apa yang digunakan dalam mengerjakan soal dek?
MFF : Rumus yang saya gunakan itu kak menjumlahkan 3kg Apel yang
telah dimisalkan yaitu 3x dengan 5 kg jeruk yang telah dimisalkan
5x kak (3x + 5x =Rp 120.000)
PP : Berapaji jawaban yang didapatkan dek?
MFF : Untuk Apel kak Rp 15.000 sedangkan jeruk Rp 22.500 kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFF dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, selain itu MFF juga dapat
menjelaskan rumus apa yang dia gunakan dalam menjawab soal, kemudian
MFF juga mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFF nomor 4 menunjukkan
bahwa MFF memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi,
analisis, evaluasi, dan inferensi.
Page 61
47
e. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFF kategori tinggi dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 5
Gambar 4.5 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFF Nomor 5
Lembar jawaban MFF, bisa dilihat MFF dapat mengerjakan soal nomor
5 dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa MFF dapat menuliskan unsur
yang diketahui dan unsur yang ditanyakan dan benar. Kemudian, MFF
mengurangi uang saku 1 pekan dengan uang tabungan selama 1 pekan, lalu
menjumlahkan uang saku perhari (70.000 – 25.000) = (3 . Rp10.000) + 1 (6x -
3x) Akan tetapi pada saat memasuki tahap penyelesaian, cara pengerjaannya
tidak begitu lengkap namun jawabannya benar. Sehingga MFF dapat
menetapkan uang jajan Reni pada hari Selasa, Rabu, dan Jum’at. Kemudian
MFF juga menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk mendalami
kemampuan berpikir kritis MFF, maka wawancara wawancara. Adapun
petikan wawancara MFF untuk soal nomor 5 yaitu:
PP : Kita Lanjut nomor terakhir nah dek, coba kita baca soalnya
MFF : (membaca soal)
PP : Dari soal diatas apa yang adik ketahui?
Page 62
48
MFF : Yang saya ketahui itu kak uang saku perhari (Selasa, Rabu, dan
Jum’at) adalah Rp10.000, uang jajan 1 pekan adalah Rp70.000,
tabungan selama 1 pekan adalah Rp 25.000 kak
PP : Apa yang ditanyakan dek?
MFF : Berapa uang saku Reni setia hari selain hari selasa, rabu, dan
Jum’at kak
PP : Apa strategi ta dalam menyelesaikan soal dek?
MFF : Disini kak ku kurangi uang saku 1 pekan dengan uang tabungan
selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang saku perhari jadi (70.000
– 25.000) = (3 . Rp 10.000) + 1 (6x - 3x) lalu hasilnya 45.000 =
30.000 + 6x – 3x kak kemudian kedua ruas kukurangi 30.000 kak
jadi 15.000 = 3x lalu 15.000 ku bagi 3 jadi hasilnya itu x = 5000 kak
PP : Kuliat jawabanta disini benarmi tapi tidak lengkap ki carata
kerjaki, kenapa bisa itu dek?
MFF : Iye kak, buru-buru ka kak supaya cepat ki selesai kak hehehehe
PP : Apa kesimpulan ta mengenai jawaban ini?
MFF : Jadi, kesimpulannya itu kak uang saku Reni setiap hari selain hari
Selasa, Rabu, Jum’at adalah Rp 5.000 kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFF dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, selain itu MFF juga dapat
menjelaskan cara penyelesaian untuk menjawab soal akan tetapi tidak begitu
lengkap namun jawabannya benar, kemudian MFF juga mengetahui hasil dari
jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFF nomor 5 menunjukkan
bahwa MFF memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi,
analisis, evaluasi dan inferensi, namun indikator evaluasi MFF menuliskan
jawaban akan tetapi tidak begitu lengkap namun jawaban MFF benar.
Page 63
49
2. Analisis kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal operasi
hitung bentuk aljabar MAZ kategori tinggi
a. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MAZ kategori tinggi dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 1
Gambar 4.6 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MAZ Nomor 1
Page 64
50
Lembar jawaban MAZ, bisa dilihat MAZ dapat mengerjakan soal nomor
1 dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa MAZ dapat menuliskan unsur
yang diketahui dan unsur yang ditanyakan pada soal. Selanjutnya menuliskan
kedua persamaan dengan benar yaitu (4B + 3P = 29, B + 3P = 14). Selanjutnya
MAZ mencari nilai B lalu mensubtitusikan persamaan 1 dengan mengganti
nilai B untuk mendapatkan 1 pulpen cair, dan kemudian mensubtitusikan
persamaan 1 dengan mengganti variabel P untuk mendapatkan 1 buku tulis.
Akan tetapi, cara pengerjaannya tidak begitu lengkap namun jawabannya
benar. Setelah itu, MAZ juga menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk
mendalami kemampuan berpikir kritis MAZ, maka wawancara dilakukan.
Adapun petikan wawancara MAZ untuk soal nomor 1 yaitu:
Keterangan:
PP = Pertanyaan Peneliti
MAZ = Jawaban Subjek kedua
PP : Kita mulai dari nomor 1. Coba adek baca kembali soalnya
MAZ : (membaca soal)
PP : Dari soal ini apa yang adik ketahui?
MAZ : Yang diketahui itu, yang dibeli Nia ada 4 buku tulis dan 3 pulpen
cair harganya itu Rp 29.000 dan Nia juga 1 buku tulis dan 3 pulpen
cair harganya itu Rp 14.000
PP :Lalu apa yang di tanyakan disitu dek?
MAZ : Harga 1 buku tulis dan 1 pulpen cair kak
PP : Bagaimana cara adik menyelesaikan soal ini?
MAZ : Membuat persamaan dengan persamaan 1: 4 buku tulis + 3 pulpen
cair = Rp 29.000 kemudian persamaan 2: 1 buku tulis + 3 pulpen
cair = Rp 14.000. Selanjutnya kusederhanakan ki kak menjadi
Persamaan 1: 4B + 3P = 29 lalu persamaan 2: 1B + 3P = 14.
Page 65
51
Selanjutnya mengganti nilai B dengan Persamaan 2 dimana B + 3P
= 14 setelah itu ditemukan mi nilainya B yaitu B = 14 – 3P, lalu pas
didapat mi nilai B nya, lalu nilai P nya lagi dicari kak
PP : Kuliat jawabanta disini benarmi tapi tidak lengkap ki carata
kerjaki, kenapa bisa itu dek?
MAZ : Kulupai tulis ki kak
PP : Lain kali kasih lengkap jawabanta nah, karena itu juga termasuk
poin dek
MAZ : Hehehehe, Iye kak
PP : Jadi, apa kesimpulan dari jawabanta itu?
MAZ : Jadi kesimpulannya harga1 buku tulis adalah Rp 5.000 dan harga
1 pulpen cair Rp 3.000 kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MAZ dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, selain itu MAZ juga dapat
menjelaskan cara penyelesaian untuk menjawab soal akan tetapi tidak begitu
lengkap namun jawabannya benar, kemudian MAZ juga mengetahui hasil dari
jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MAZ nomor 1 menunjukkan
bahwa MAZ memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi,
analisis, evaluasi dan inferensi, namun untuk indikator evaluasi MAZ
menuliskan jawaban akan tetapi tidak begitu lengkap namun jawaban MAZ
benar.
Page 66
52
b. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MAZ kategori tinggi dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 2
Gambar 4.7 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MAZ Nomor 2
Lembar jawaban MAZ, bisa dilihat MAZ dapat mengerjakan soal nomor
2 dengan baik. MAZ bisa mencatat informasi yang diketahui dan yang
ditanyakan. Kemudian MAZ dapat menentukan uang saku perorang yang harus
diberikan ibu, yaitu dengan cara menjumlahkan gaji ibu dan gaji ayah lalu
mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian menjumlahkan lagi uang
Page 67
53
untuk ditabung dengan kebutuhan kesehatan dan uang sekolah kedua anaknya
(2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.0000 = 1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4
. 2x). 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah uang saku untuk 2 orang. Hal
ini menunjukkan bahwa MAZ memahami masalah pada soal dan siswa dapat
menentukan uang saku tiap anak dalam sepekan. Tetapi, pada saat memasuki
tahap penyelesaian, cara pengerjaannya tidak begitu lengkap namun
jawabannya benar, kemudian MAZ juga menuliskan kesimpulan pada
jawabannya. Untuk mendalami kemampuan berpikir kritis MAZ, maka
wawancara dilakukan. Adapun petikan wawancara MAZ untuk soal nomor 2
yaitu:
PP : Oke dek lanjut soal nomor 2, coba sebutkan apa yang diketahui
pada soal tersebut
MAZ : Gaji ibu setiap bulan Rp 2.000.000, kemudian tambahan dari ayah
Rp 4.000.000/ bulannya kak, uang belanja/bulannya Rp 1.000.000,
uang kesehatan Rp 500.000, uang sekolah untuk kedua anaknya Rp
3.000.000, lalu uang untuk ditabung Rp 1.000.000 kak
PP : Apa yang di tanyakan pada soal tersebut?
MAZ : Berapa uang saku perorang yang harus ibu berikan kepada kedua
anaknya
PP : Rumus apa yang adik gunakan dalam menyelesaikan soal tersebut?
MAZ : Gaji ibu ditambah gaji ayah lalu dikurangi dengan kebutuhan
belanja, kemudian menjumlahkan lagi uang untuk ditabung dengan
kebutuhan kesehatan dan uang sekolah kedua anaknya (2.000.000 +
4.000.000) – 1.000.0000 = 1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4 .
2x).
PP : Kuliat lagi jawabanta disini benarmi tapi tidak lengkap ki carata
kerjaki, kenapa bisa itu dek?
MAZ : Oh Iye kak, kukerja saja ji kak
Page 68
54
PP : Lain kali kasih lengkap jawabanta nah, karena itu juga termasuk
poin dek
MAZ : Hehehehe, Iye kak
PP : Jadi berapa jawabanta distu dek?
MAZ : Rp 62.500, karena 500.000 : 8 kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MAZ dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, selain itu MAZ juga dapat
menjelaskan rumus yang digunakan untuk menjawab soal akan tetapi tidak
begitu lengkap namun jawabannya benar, kemudian MAZ juga mengetahui
hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MAZ nomor 2 menunjukkan
bahwa MAZ memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi,
analisis, evaluasi dan inferensi, namun untuk indikator evaluasi subjek
menuliskan jawaban akan tetapi tidak begitu lengkap namun jawaban subjek
benar.
c. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MAZ kategori tinggi dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 3
Page 69
55
Gambar 4.8 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MAZ Nomor 3
Lembar jawaban, bisa dilihat MAZ dapat mengerjakan soal nomor 3
dengan sangat baik. MAZ dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada soal dan benar. Kemudian siswa menuliskan model
matematika yaitu (x + 8 + x = 44). Hal ini menunjukkan bahwa MAZ
memahami masalah soal. Selanjutnya MAZ dapat menentukan umur Naila dan
Rendi dengan benar. Untuk mendalami kemampuan berpikir kritis MAZ, maka
wawancara dilakukan. Adapun petikan wawancara MAZ untuk soal nomor 3
yaitu:
PP : Kita lanjut lanjut nomor 3, apa saja yang diketahui pada?
MAZ : Umur Rendi 8 tahun kurang dari umur Naila kemudian 8 tahun
selanjutnya jumlah umur Naila dan Rendi menjadi 44 tahun
PP : Apa yang ditanyakan dek?
MAZ : Umur Naila dan Rendi kak.
PP : Bagaimana cara penyelesaianta untuk mendapatkan jawabannta
dek?
MAZ : 8 tahun kemudian umur Naila dan Rendi 44 tahun jadi cara
penyelesaiannya itu x + 8 + x = 44, selanjutnya ada variable yang
sama kak jadi kujumlahkan ki itu variabelnya jadi 2x + 8 = 44,
Page 70
56
selanjutnya disamakan kedua ruas yaitu dikurangi 8 menjadi 2x =
36, selanjutnya kedua ruas dibagi 2 menjadi x = 18, itu untuk umur
Naila kalau umur rendi yaitu umur Naila dikurangi 8 menjadi 18- 8
= 10 tahun kak.
PP : Coba kita simpulkan itu Jawabanta dek?
MAZ : Jadi umur Naila 18 tahun sedangkan umur Rendi itu 10 Tahun kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MAZ dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, selain itu MAZ juga dapat
menjelaskan cara penyelesaian dalam menjawab soal, kemudian MAZ juga
mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MAZ nomor 3 menunjukkan
bahwa MAZ memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi,
analisis, evaluasi, dan inferensi.
d. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MAZ kategori tinggi dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 4
Page 71
57
Gambar 4.9 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MAZ Nomor 4
Lembar jawaban MAZ, bisa dilihat MAZ dapat mengerjakan soal nomor
4. Hal tersebut dapat dilihat bahwa MAZ dapat menuliskan apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan pada soal dan benar. Kemudian MAZ mencari harga
Jeruk dan Apel perkilonya menggunakan model matematika (3x + 5x =
120.000). Selanjutnya MAZ dapat menentukan nilai Apel dan Jeruk perkilonya
dengan benar. Kemudian MAZ juga menuliskan kesimpulan pada jawabannya.
Untuk mendalami kemampuan berpikir kritis MAZ, maka wawancara
dilakukan. Adapun petikan MAZ untuk soal nomor 4 yaitu:
PP : Selanjutnya kita beralih ke soal nomor 4, apa yang adik pahami
pada soal tersebut?
MAZ : Dari soal ini yang ditanyakan harga Apel dan Jeruk setiap kilonya,
sedangkan yang diketahui itu ada harga 3 kg Apel dan 5 kg Jeruk
harganya Rp 120.000, kemudian harga 1 kg Jeruk itu 11
2 kg Apel
PP : Bagaimana carata mengerjakan soal dek?
MAZ : Kubuatkan dulu pemisalan supaya bisa ditentukan harga Apel dan
Jeruknya jadi 3 kg Apel kumisalkan 3x rupiah, kemudian 5 kg Jeruk
adalah 5x rupiah jadi 3x + 5x = 120.000 kemudian di jumlahkan
kedua variabel yg sama kak, menjadi 8x = 120.000, kemudian kedua
Page 72
58
ruas dibagi 8 dan hasilnya itu kak x = 15.000, untuk mencari harga
Jeruk itu kak 11
2 dikali 15.000 menjadi 22.500
PP : Apaji kesimpulan dari jawaban yang didapat dek?
MAZ : Harga 1 kg Apel kak 15.000 sedangkan harga 1 kg Jeruk 22.500
kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MAZ dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, selain itu MAZ juga dapat
menjelaskan cara penyelesaian untuk menjawab soal, kemudian MAZ juga
mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MAZ nomor 4 menunjukkan
bahwa MAZ memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi,
analisis, evaluasi, dan inferensi.
e. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MAZ kategori tinggi dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 5
Page 73
59
Gambar 4.10 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MAZ Nomor 5
Lembar jawaban MAZ, bisa dilihat MAZ dapat mengerjakan soal nomor 5.
Hal tersebut dapat dilihat bahwa MAZ dapat menuliskan unsur yang diketahui
dan unsur yang ditanyakan dan benar. Kemudian, MAZ mengurangi uang saku
1 pekan dengan uang tabungan selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang saku
perhari (70.000 – 25.000) = (3 . Rp 10.000) + 1 (6x - 3x). Sehingga MAZ dapat
memutuskan uang jajan Reni pada hari Selasa, Rabu, dan Jum’at. Kemudian
subjek MAZ juga menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk mendalami
kemampuan berpikir kritis MAZ, maka wawancara dilakukan. Adapun petikan
wawancara MAZ untuk soal nomor 5 yaitu:
PP : Kita Lanjut nomor terakhir nah dek, dari soal diatas apa yang adik
ketahui?
MAZ : Uang saku setiap hari yaitu hari Selasa, Rabu, Jum’at yaitu
Rp10.000, kemudian uang saku 1 pekan yaitu Rp70.000, kemudian
uang tabungan selama 1 pekan Rp 25.000
PP : Apa yang ditanyakan dek?
MAZ : Berapa uang saku Reni setiap hari selain hari Selasa, Rabu, dan
Jum’at kak
PP :Bagaimana Rumus atau model matematikanya dalam
menyelesaikan soal ini dek?
Page 74
60
MAZ : Uang saku untuk 1 pekan dikurangi dengan uang tabungan 1
pekan, lalu menjumlahkan uang saku perhari jadi (70.000 – 25.000)
= (3 . Rp 10.000) + 1 (6x - 3x)
PP : Apa kesimpulan ta mengenai jawaban ini?
MAZ : Jadi, kesimpulannya itu kak uang saku Reni setiap hari Senin,
Kamis dan Sabtu adalah Rp 5.000 kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MAZ dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, selain itu MAZ juga dapat
menjelaskan rumus apa yang dia gunakan dalam menjawab soal, kemudian
MAZ juga mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MAZ nomor 5 menunjukkan
bahwa MAZ memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi,
analisis, evaluasi, dan inferensi.
3. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam menyelesaikan soal operasi
hitung bentuk aljabar RH kategori sedang
a. Deskripsi kemampuan berpikir kritis RH kategori sedang dalam menyelesaikan
soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 1
Page 75
61
Gambar 4.11 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah RH Nomor 1
Lembar jawaban RH, bisa dilihat RH dapat mengerjakan soal nomor 1
dengan sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa RH dapat menuliskan
unsur yang diketahui dan unsur yang ditanyakan pada soal. Selanjutnya
menuliskan kedua persamaan dengan benar yaitu (4B + 3P = 29, B + 3P = 14).
Selanjutnya RH mencari nilai B lalu mensubtitusikan persamaan 1 dengan
mengganti nilai B untuk mendapatkan 1 pulpen cair, dan kemudian
mensubtitusikan persamaan 1 dengan mengganti variabel P untuk
mendapatkan 1 buku tulis. Untuk mendalami kemampuan berpikir kritis subjek
3, maka wawancara dilakukan. Adapun petikan wawancara RH untuk soal
nomor 1 yaitu:
Keterangan:
PP = Pertanyaan Peneliti
RH = Jawaban Subjek ketiga
PP : Kita mulai dari nomor 1. Coba adek baca kembali soalnya
RH : (membaca soal)
PP : Dari soal ini apa yang adik ketahui?
Page 76
62
RH : Diketahui Nia membeli 4 buku tulis dan 3 pulpen cair dengan
harga Rp 29.000 kemudian Nia membeli lagi 1 buku tulis dan 3
pulpen cair dengan harga Rp 14.000
PP : Lalu apa yang di tanyakan disitu?
RH : Harga 1 buku tulis dan 1 pulpen cair
PP : Bagaimana cara adik menyelesaikan soal ini?
RH : Kumisalkan ki dulu Buku Tulis sebagai B dan Pulpen cair sebagai
P maka 4B + 3P = 29 dan B + 3P = 14 itu persamaan 1 dan 2
kemudian diselesaikan dengan cara mengganti nilai B
menggunakan persamaan 2 yaitu B + 3P = 14 kemudian kedua ruas
dikurangi 3P menjadi B = 14 – 3P kemudian B disubtitusikan masuk
ke Persamaan 1, untuk mencari nilai P setelah menemukan nilai P
kita cari kembali nilai B dengan cara mensubtitusikan nilai P ke
persamaan 1 setelah itu adami jawabannya kak
PP : Jadi, apa kesimpulan dari jawabanta itu?
RH : Kesimpulannya 1 buku tulis Rp 5.000 dan 1 pulpen cair Rp 3.000
PP : Kuliat dijawabanta dek, tidak dituliski kesimpulannya dek
RH : Tidak kutau bilang harus ditulis kesimpulannya kak
PP : Lain kali tuliski nah dek, karena itu juga termasuk point
RH : Iye kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa RH dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, selain itu RH juga dapat
menjelaskan cara penyelesaian pada jawaban dan benar, kemudian RH juga
mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada RH nomor 1 menunjukkan
bahwa RH hanya memenuhi tiga indikator berpikir kritis yaitu interpretasi,
analisis, dan evaluasi sedangkan inferensi subjek tidak menulis kesimpulannya
Page 77
63
b. Deskripsi kemampuan berpikir kritis RH kategori sedang dalam menyelesaikan
soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 2
Gambar 4.12 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah RH Nomor 2
Lembar jawaban RH, bisa dilihat RH dapat mengerjakan soal nomor 2
dengan baik. RH tidak dapat menuliskan informasi apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan pada soal. Akan tetapi RH mampu menentukan uang saku
perorang yang harus diberikan ibu, yaitu dengan cara menjumlahkan gaji ibu
dan gaji ayah lalu mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian
menjumlahkan lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan kesehatan dan uang
sekolah kedua anaknya (2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.0000 = 1.000.000 +
500.000 + 3.000.000 + (4 . 2x). 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah
uang saku untuk 2 orang. Hal ini menunjukkan bahwa RH memahami masalah
Page 78
64
pada soal dan RH dapat menentukan uang saku tiap anak dalam sepekan. dan
RH menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk mendalami kemampuan
berpikir kritis RH, maka wawancara dilakukan. Adapun petikan wawancara
RH untuk soal nomor 2 yaitu:
PP : Oke dek lanjut soal nomor 2, coba sebutkan apa yang diketahui
pada soal tersebut
RH : Ibu mendapat gaji setiap bulannya sebesar Rp 2.000.000 kemudian
di tambah dengan gaji ayah Rp4.000.000/bulan kemudian
dibutuhkan uang Rp1.000.000 untuk belanja/bulannya, kemudian
uang kesehatan Rp500.000, dan uang sekolah kedua anaknya
sebesar Rp3.000.000 kemudian uang yang harus ditabung sebesar
Rp1.000.000
PP : Apa yang di tanyakan pada soal tersebut?
RH : Uang saku perorang yang harus di berikan untuk kedua anaknya
per pekan kak
PP : Kulihat jawabanta tidak dituliski diketahui sama ditanyakanta
dek?
RH : Tidak tuliski diketahui dan ditanyakannya supaya lebih cepat ji di
kerja kak
PP : Lain kali tuliski na dek
RH : Iye kak
PP : Rumus apa yang adik gunakan dalam menyelesaikan soal tersebut?
RH : Yang kugunakan itu kak, menjumlahkan gaji ibu dan gaji ayah lalu
mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian menjumlahkan
lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan kesehatan dan uang
sekolah kedua anaknya (2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.0000 =
1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4 . 2x). 1 bulan sama dengan
4 pekan dan 2x adalah uang saku untuk 2 orang.
PP : Jadi berapa jawabanta disitu dek?
RH : Rp 62.500 kak
Page 79
65
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa RH dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, tapi dia tidak menuliskan pada
Lembar Jawaban Pemecahan Masalahnya selain itu RH juga dapat menjelaskan
rumus atau model matematika dalam menjawab soal kemudian RH juga
mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada RH nomor 2 menunjukkan
bahwa RH memenuhi ketiga indikator berpikir kritis yaitu analisis, evaluasi,
dan inferensi, untuk indikator interpretasi RH tidak menuliskan diketahui dan
ditanyakan pada soal.
c. Deskripsi kemampuan berpikir kritis RH kategori sedang dalam menyelesaikan
soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 3
Gambar 4.13 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah RH Nomor 3
Lembar jawaban RH, bisa dilihat RH dapat mengerjakan soal nomor 3
dengan baik. RH tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
pada soal dan benar. Kemudian siswa menuliskan model matematika yaitu (x
+ 8 + x = 44). Hal ini menunjukkan bahwa RH memahami masalah soal.
Page 80
66
Selanjutnya RH dapat menentukan umur Naila dan Rendi dengan benar.
Kemudian RH juga menuliskan kesimpulan pada jawaban. Untuk mendalami
kemampuan berpikir kritis RH, maka wawancara dilakukan. Adapun petikan
wawancara RH untuk soal nomor 3 yaitu:
PP : Kita lanjut lanjut nomor 3, coba adik baca soalnya
RH : (membaca soal)
PP : Dari soal yang dibaca apa saja yang diketahui?
RH : Jadi saya misalkan dulu kak, umur Naila sekarang x tahun, maka
umur Rendi (x – 8) tahun kak, selanjutnya 8 tahun kemudian umur
Naila x + 8 dan umur Rendi (x – 8) + 8 = x tahun
PP : Apa yang ditanyakan dek?
RH : Masing-masing umur Naila dan Rendi
PP :Tidak ditulis ki lagi diketahui sama ditanyakannya dek
RH : Hehehehe, Iye kak sebenarnya ku tau ji kak tapi panjang sekali
kalau kutulis lagi begitu-begitunya kak
PP : Bagaimana cara penyelesaianta untuk mendapatkan jawabannta
dek?
RH : Pertama-tama kak, ku jumlahkan dulu itu x + 8 + x = 44, lalu
kujumlahkan ki dulu yang sama variabelnya kak jadi 2x + 8 = 44,
selanjutnya kedua ruas saya kurangi 8 kak jadi 2x = 36, selanjutnya
kak saya bagi 2 untuk kedua ruas jadi x = 18, itu untuk umur Naila
kak, kalau untuk mencari umur Rendi saya kuraki umur Naila
dikurangi 8 jadi 10 kak jadi 10 itu umurnya Rendi kak
PP : Coba kita simpulkan itu Jawabanta dek?
RH : Jadi, kesimpulannya itu kak Umur Naila 18 tahun sedangkan umur
Rendi itu 10 Tahun kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa RH dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, tidak menuliskan pada Lembar
Jawaban Pemecahan Masalahnya. Tetapi RH juga menjelaskan cara
Page 81
67
penyelesaian untuk menjawab soal akan kemudian RH dapat menyimpulkan
jawaban tersebut, kemudian RH juga mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada RH nomor 3 menunjukkan
bahwa RH memenuhi ketiga indikator berpikir kritis yaitu analisis, evaluasi,
inferensi untuk indikator interpretasi RH tidak menuliskan diketahui dan
ditanyakan pada jawaban tersebut.
d. Deskripsi kemampuan berpikir kritis RH kategori sedang dalam menyelesaikan
soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 4
Gambar 4.14 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah Nomor 4
Lembar jawaban RH, bisa dilihat RH dapat mengerjakan soal nomor 4.
Hal tersebut dapat dilihat bahwa RH tidak menuliskan apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan pada soal dan benar. Kemudian subjek mencari harga
Jeruk dan Apel perkilonya menggunakan model matematika (3x + 5x =
120.000). Selanjutnya RH dapat menentukan nilai Apel dan Jeruk perkilonya
dengan benar. Kemudian, RH menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk
mendalami kemampuan berpikir kritis RH, maka wawancara dilakukan.
Adapun petikan RH untuk soal nomor 4 yaitu:
Page 82
68
PP : Selanjutnya kita beralih ke soal nomor 4, coba dibaca kembali
soalnya
RH : (membaca soal)
PP : Dari soal nomor 4, apa yang adik pahami pada soal tersebut?
RH : Yang saya pahami itu kak yang dicari adalah harga jeruk dan apel
kak
PP : Apa yang diketahui pada soal dek?
RH : Yang diketahui itu kak harga 1 kg Apel kumisalkan x rupiah
kemudian harga 1 kg jeruk kumisalkan 11
2 x rupiah kak
PP : Tidak dituliski lagi diketahui sma ditanyakannya dek
RH : Hehehe Iye kak
PP : Rumus apa yang digunakan dalam mengerjakan soal dek?
RH : Rumus yang saya gunakan itu kak menjumlahkan 3kg Apel yang
telah dimisalkan yaitu 3x dengan 5 kg Jeruk yang telah dimisalkan
5x kak (3x + 5x = 120.000)
PP : Berapaji jawaban yang didapatkan dek?
RH : Untuk Apel kak 15.000 sedangkan Jeruk 22.500 kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa RH dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, kan tetapi dia tidak
menuliskannya selain itu RH juga dapat menjelaskan rumus atau model
matematika untuk menjawab soal dan RH dapat menyimpulkan jawaban
tersebut, kemudian RH juga mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada RH nomor 4 menunjukkan
bahwa RH memenuhi ketiga indikator berpikir kritis yaitu analisis, evaluasi,
dan inferensi untuk indikator interpretasi RH tidak menuliskan diketahui dan
ditanyakan pada jawaban
Page 83
69
e. Deskripsi kemampuan berpikir kritis RH kategori sedang dalam menyelesaikan
soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 5
Gambar 4.15 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah RH Nomor 5
Lembar jawaban RH, bisa dilihat RH dapat mengerjakan soal nomor 5.
Hal tersebut dapat dilihat bahwa RH dapat menuliskan unsur yang diketahui
dan unsur yang ditanyakan dan benar. Kemudian, RH mengurangi uang saku 1
pekan dengan uang tabungan selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang saku
perhari (70.000 – 25.000) = (3 . Rp10.000) + 1 (6x - 3x). Sehingga RH dapat
memutuskan uang saku Reni pada hari Selasa, Rabu, dan Jum’at. Akan tetapi
RH tidak menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk mendalami
kemampuan berpikir kritis RH, maka wawancara dilakukan. Adapun petikan
wawancara RH untuk soal nomor 5 yaitu:
PP : Kita Lanjut nomor terakhir nah dek, coba baca soalnya dek
RH : (membaca soal)
PP : Dari soal diatas apa yang adik ketahui?
Page 84
70
RH : Yang saya ketahui kak uang saku Reni Rp70.000/ pekan, setiap hari
Selasa, Rabu dan Jum’at ada extrakulikuler jadi dibutuhkan tambah
uang yaitu Rp 10.000 dan setiap pekan Reni menabung sebesar Rp
25.000
PP : Apa yang ditanyakan dek?
RH : Berapa uang saku Reni setiap hari selain hari Selasa, Rabu, dan
Jum’at kak
PP : Bagaimana Rumus atau model matematikanya dalam
menyelesaikan soal ini dek?
RH : Disini kak ku kurangi uang saku 1 pekan dengan uang tabungan
selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang saku perhari jadi (70.000
– 25.000) = (3 . Rp 10.000) + 1 (6x - 3x)
PP : Apa kesimpulan ta mengenai jawaban ini?
RH : Jadi, kesimpulannya itu kak uang saku Reni setiap hari selain hari
Selasa, Rabu, Jum’at adalah Rp 5.000 kak
PP : Di tulis mi lagi diketahui sama ditanyakannya, tapi kenapa tidak
dituliski kesimpulannya dek?
RH : Iye kak, tidak kutulis ki kak… ka pas-pas mi kertasku juga kak baru
adami juga jawabannya kak.
PP : Lain kali tulis ki nah dek, ambil meki saja kertas baru kalau tidak
cukup kertas ta dek
RH : Iye kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa RH dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, selain itu RH juga dapat
menjelaskan rumus apa yang dia gunakan dalam menjawab soal, akan tetapi
RH tidak menuliskan kesimpulan namun RH mengetahui hasil dari jawaban
tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada RH nomor 5 menunjukkan
bahwa RH memenuhi ketiga indikator berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis,
Page 85
71
dan evaluasi. Tetapi untuk evaluasi RH menuliskan jawaban dengan benar
namun cara penyelesaiannya tidak lengkap dan untuk inferensi, RH tidak
menuliskan kesimpulan pada jawaban tersebut.
4. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam menyelesaikan soal operasi
hitung bentuk aljabar MR kategori sedang
a. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MR kategori sedang dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 1
Page 86
72
Gambar 4.16 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MR Soal Nomor 1
Lembar jawaban MR, bisa dilihat MR dapat mengerjakan soal nomor 1
dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa MR dapat menuliskan unsur
yang diketahui dan unsur yang ditanyakan pada soal. Selanjutnya menuliskan
kedua persamaan dengan benar yaitu (4B + 3P = 29, B + 3P = 14). Selanjutnya
MR mencari nilai B lalu mensubtitusikan persamaan 1 dengan mengganti nilai
B untuk mendapatkan 1 pulpen cair, dan kemudian mensubtitusikan persamaan
1 dengan mengganti variabel P untuk mendapatkan 1 buku tulis. Akan tetapi,
MR tidak menuliskan jawaban dengan lengkap namun jawabannya benar
kemudian MR menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk mendalami
kemampuan berpikir kritis MR, maka wawancara dilakukan. Adapun petikan
wawancara MR untuk soal nomor 1 yaitu:
Keterangan:
PP = Pertanyaan Peneliti
MR = Jawaban Subjek keempat
Page 87
73
PP : Dari soal ini apa yang adik ketahui?
MR : Yang diketahui itu kak, saya misalkan B itu harga 1 buku tulis, dan
P itu harga 1 pulpen cair, selanjutnya kak, saya tuliskan dalam
bentuk persamaan 1 dan 2 yaitu persamaan 1 itu 4B + 3P = 29.000
dan persamaan 2 itu 1B + 3P = 14.000 kemudian saya
sederhanakan mi kak jadi, 4B + 3P = 29 dan B + 3P = 14
PP :Lalu apa yang di tanyakan disitu?
MR : Harga 1 buku tulis dan 1 pulpen cair
PP : Bagaimana cara adik menyelesaikan soal ini?
MR : Kan tadi saya misalkan B itu harga 1 buku tulis, dan P itu harga 1
pulpen cair, selanjutnya kak, saya tuliskan dalam bentuk persamaan
1 dan 2 yaitu persamaan 1 itu 4B + 3P = 29.000 dan persamaan 2
itu 1B + 3P = 14.000 kemudian saya sederhanakan mi kak jadi, 4B
+ 3P = 29 dan B + 3P = 14, kemudian saya mencari nilai B
menggunakan persamaan 2 kak, (B + 3P = 14), lalu saya
subtitusikan mi kepersamaan 1 kak dengan mengganti nilai B nya
itu, pas kudapat mi nilai B nya kak, kucari lagi nilai P nya dengan
cara ku subtitusikan ke persamaan 1 kak, setelah itu kudapatmi
hasilnya kak
PP : Kuliat ini jawabannta tidak lengkap ki cara ta penyelesaianta,
kenapa bisa itu dek?
MR : Iya ga kak, kukira begitu ji jawabannya kak
PP : Masih kurang lengkap itu nah dek, masih ada beberapa poin yang
terlewatkan dek
MR : Iya paeng kak
PP : Jadi, apa kesimpulan dari jawabanta itu?
MR : Kesimpulannya itu kak hasil yang saya dapat itu harga 1 buku tulis
adalah Rp 5.000 sedangkan harga 1 pulpen cair Rp 3.000 kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MR dapat
memahami apa saja yang diketahui pada soal, selain itu MR juga dapat
menjelaskan cara penyelesaian meskipun jawabannya kurang lengkap namun
Page 88
74
jawabannya benar untuk menjawab soal dan MR dapat menyimpulkan jawaban
tersebut, kemudian MR juga mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MR nomor 1 menunjukkan
bahwa MR memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi,
analisis, evaluasi, dan inferensi. Namun pada indikator evaluasi MR
menuliskan penyelesaian tidak lengkap namun jawabannya benar, sehingga
dapat mengurangi poin yang iya peroleh.
b. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MR kategori sedang dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 2
Gambar 4.17 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MR Nomor 2
Lembar jawaban MR, bisa dilihat MR dapat mengerjakan soal nomor 2
dengan cukup baik. MR tidak menuliskan informasi apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan pada soal. Tetapi, MR mampu menentukan uang saku
perorang yang harus diberikan ibu, yaitu dengan cara menjumlahkan gaji ibu
Page 89
75
dan gaji ayah lalu mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian
menjumlahkan lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan kesehatan dan uang
sekolah kedua anaknya (2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.0000 = 1.000.000 +
500.000 + 3.000.000 + (4 . 2x). 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah
uang saku untuk 2 orang. MR dapat menentukan uang saku tiap anak dalam
sepekan, kemudian MR tidak menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk
mendalami kemampuan berpikir kritis MR, maka wawancara dilakukan.
Adapun petikan wawancara subjek untuk soal nomor 2 yaitu:
PP : Oke dek lanjut soal nomor 2, coba sebutkan apa yang diketahui
pada soal tersebut:
MR : Kuliat disoal kak, gaji ibu sebesar Rp2.000.000, gaji ayah sebesar
Rp4.000.000/bulan, dibutuhan belanja Rp1.000.000/bulan,
kebutuhan kesehatan Rp500.000, dan uang sekolah kedua anaknya
Rp3.000.000, tetapi uang perbulannya harus masih tersisa
Rp1.000.000 untuk ditabung kak
PP : Apa yang di tanyakan pada soal tersebut?
MR : Uang saku perorang yang harus ibu berikan untuk kedua anaknya
kak
PP : Kenapa tidak dituliski diketahuinya sama ditanyakannya pada
Lembar Jawaban Pemecahan Masalahta dek?
MR : Tidak kutuliski kak, ka adami di soal tertera kak. Supaya tidak
banyak kertas kupakai kak
PP : Astaga dek, lain kali tuliski nah dek
MR : Iye kak
PP : Rumus apa yang adik gunakan dalam menyelesaikan soal tersebut?
MR : Yang kugunakan itu kak, menjumlahkan gaji ibu dan gaji ayah lalu
mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian menjumlahkan
lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan kesehatan dan uang
sekolah kedua anaknya (2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.0000 =
Page 90
76
1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4 . 2x). 1 bulan sama dengan
4 pekan dan 2x adalah uang saku untuk 2 orang.
PP : Jadi berapa jawabanta distu dek?
MR : Jawabanku itu kak, setiap anak dalam waktu sepekan mendapatkan
uang saku sebanyak Rp 62.500 kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MR dapat
memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, tetapi MR tidak
menuliskan pada Lembar Jawaban Pemecahan Masalahnya kemudian MR
dapat menjelaskan rumus atau model matematika untuk menjawab soal
kemudian MR tidak dapat menyimpulkan jawaban tersebut, kemudian MR
juga mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MR nomor 2 menunjukkan
bahwa MR memenuhi kedua indikator berpikir kritis yaitu analisis, dan
evaluasi, untuk indikator interpretasi dan inferensi MR tidak menuliskan
diketahui dan ditanyakan pada jawaban tersebut serta MR tidak menuliskan
kesimpulan pada jawaban tersebut.
c. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MR kategori sedang dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 3
Gambar 4.18 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MR Nomor 3
Page 91
77
Lembar jawaban MR, bisa dilihat MR dapat mengerjakan soal nomor 3
dengan baik. MR tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada soal. Tetapi MR menuliskan model matematika yaitu (x + 8 +
x = 44). Selanjutnya MR dapat menentukan umur Naila dan Rendi dengan
benar. Kemudian, MR menuliskan kesimpulan pada jawaban. Untuk
mendalami kemampuan berpikir kritis MR, maka wawancara dilakukan.
Adapun petikan wawancara MR untuk soal nomor 3 yaitu:
PP : Kita lanjut lanjut nomor 3, apa saja yang diketahui pada?
MR : Umur Naila sekarang x tahun, maka umur Rendi (x – 8) tahun kak,
selanjutnya 8 tahun kemudian umur Naila x + 8 dan umur Rendi (x
– 8) + 8 = x tahun
PP : Apa yang ditanyakan dek?
MR : Berapa umur masing-masing Naila dan Rendi kak
PP : Kenapa adik tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
pada Lembar Jawaban Pemecahan Masalahta?
MR : Tidak sempat kutulis kak, langsung ji penyelesainnya ku tulis kak
PP : Lain kali, tulis na dek, karena ini juga termasuk poin
MR : Iye kak
PP : Bagaimana cara penyelesaianta untuk mendapatkan jawabannta
dek?
MR : Ku jumlahkan dulu itu x + 8 + x = 44, lalu kujumlahkan ki dulu
yang sama variabelnya kak jadi 2x + 8 = 44, selanjutnya kedua ruas
saya kurangi 8 kak jadi 2x = 36, selanjutnya kak saya bagi 2 untuk
kedua ruas jadi x = 18, itu untuk umur Naila kak, kalau untuk
mencari umur Rendi saya kurangi umur Naila dikurangi 8 jadi 10
kak jadi 10 itu umurnya Rendi kak
PP : Coba kita simpulkan itu Jawabanta dek?
MR : Jadi, kesimpulannya itu kak Umur Naila 18 tahun sedangkan umur
Rendi itu 10 Tahun kak
Page 92
78
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MR tidak
memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, tetapi MR dapat
menjelaskan cara penyelesaian untuk menjawab soal kemudian MR dapat
menyimpulkan jawaban tersebut, kemudian MR juga mengetahui hasil dari
jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MR nomor 3 menunjukkan
bahwa MR memenuhi ketiga indikator berpikir kritis yaitu analisis, evaluasi,
dan inferensi untuk indikator interpretasi MR tidak menuliskan diketahui dan
ditanyakan pada jawaban tersebut.
d. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MR kategori sedang dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 4
Gambar 4.19 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MR Nomor 4
Lembar jawaban MR, bisa dilihat MR dapat mengerjakan soal nomor 4
dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa MR tidak menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal. Kemudian MR mencari harga
Jeruk dan Apel perkilonya menggunakan model matematika (3x + 5x =
Page 93
79
120.000). Selanjutnya MR dapat menentukan nilai Apel dan Jeruk perkilonya
dengan benar. Kemudian, MR menuliskan kesimpulan pada jawabannya.
Untuk mendalami kemampuan berpikir kritis MR, maka wawancara dilakukan.
Adapun petikan MR untuk soal nomor 4 yaitu:
PP : Selanjutnya kita beralih ke soal nomor 4, apa yang diketahui pada
soal dek?
MR : Yang diketahui itu kak, kumisalkan ki dulu harga 1 kg Apel x rupiah
kemudian harga 1 kg jeruk 11
2 x rupiah kak
PP :Apa yang diketahui dek?
MR : Harga Apel dan jeruk perkilonya kak
PP : Rumus apa yang digunakan dalam mengerjakan soal dek?
MR : Rumus yang saya gunakan itu kak menjumlahkan 3kg Apel yang
telah dimisalkan yaitu 3x dengan 5 kg jeruk yang telah dimisalkan
5x kak (3x + 5x = 120.000)
PP : Berapaji jawaban yang didapatkan dek?
MR : Untuk Apel kak Rp 15.000 sedangkan jeruk Rp 22.500 kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MR tidak
menulis apa saja yang diketahui dan ditanyakan pada soal, selain itu MR juga
dapat menjelaskan Rumus atau model matematika untuk menjawab soal
kemudian MR dapat menyimpulkan jawaban tersebut, kemudian MR juga
mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MR nomor 4 menunjukkan
bahwa MR memenuhi ketiga indikator berpikir kritis yaitu analisis, evaluasi,
dan inferensi untuk indikator interpretasi MR tidak menuliskan diketahui
maupun ditanyakan pada jawaban tersebut.
Page 94
80
e. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MR kategori sedang dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 5
Gambar 4.20 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MR Nomor 5
Lembar jawaban MR, bisa dilihat MR dapat mengerjakan soal nomor 5.
Hal tersebut dapat dilihat bahwa MR dapat menuliskan unsur yang diketahui
dan unsur yang ditanyakan. Kemudian, MR mengurangi uang saku 1 pekan
dengan uang tabungan selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang saku perhari
(70.000 – 25.000) = (3 .Rp 10.000) + 1 (6x - 3x). Sehingga MR dapat
memutuskan uang saku reni pada hari Selasa, Rabu, dan Jum’at. Akan tetapi
pada tahap penyelesaian MR mengerjakan jawaban tidak begitu lengkap
namun jawabannya benar. Kemudian MR tidak menuliskan kesimpulan pada
jawabannya. Untuk mendalami kemampuan berpikir kritis MR, maka
wawancara dilakukan. Adapun petikan wawancara MR untuk soal nomor 5
yaitu:
PP : Kita Lanjut nomor terakhir nah dek, dari soal diatas apa yang adik
ketahui?
MR : Uang saku Reni Rp70.000 setiap pekan, setiap hari Selasa, Rabu
dan Jum’at ada extrakulikuler jadi dibutuhkan tambah uang yaitu
Rp 10.000 dan setiap pekan Reni menabung sebesar Rp 25.000
Page 95
81
PP : Apa yang ditanyakan dek?
MR : Berapa uang saku Reni setia hari selain hari Selasa, Rabu, dan
Jum’at kak
PP : Bagaimana rumus atau model matematikanya dalam
menyelesaikan soal ini dek?
MR : Disini kak ku kurangi uang saku 1 pekan dengan uang tabungan
selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang saku perhari jadi (70.000
– 25.000) = (3 .Rp 10.000) + 1 (6x - 3x)
PP : Kulihat ditahap penyelesaianta dek, tidak lengkap carata tapi
benarji jawabanta dek, kenapa itu dek?
MR : Kukira tabbegitumi jawabannya kak
PP : Apa kesimpulan ta mengenai jawaban ini?
MR : Jadi, kesimpulannya itu kak uang saku Reni setiap hari selain hari
Selasa, Rabu, Jum’at adalah Rp 5.000 kak
PP : Tidak dituliski lagi kesimpulannya pada jawabanta
MR : Iye kak, supaya cepatka selesai kak jadi tidak kutulismi
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MR dapat
memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, kemudian MR dapat
menjelaskan rumus atau model matematikanya untuk menjawab soal kemudian
MR dapat menyelesaikan jawaban dengan benar akan tetapi cara
penyelesaiannya tidak lengkap, MR tidak dapat dapat menyimpulkan jawaban
tersebut, kemudian MR juga mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MR nomor 5 menunjukkan
bahwa MR memenuhi ketiga indikator berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis
dan evaluasi, untuk indikator inferensi subjek tidak menuliskan kesimpulan
pada jawaban tersebut dan untuk evaluasi MR menyelesaikan soal namun cara
pengerjaannya tidak lengkap tapi jawabannya benar.
Page 96
82
5. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam menyelesaikan soal operasi
hitung bentuk aljabar subjek MFT kategori rendah
a. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFT kategori rendah dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 1
Gambar 4.21 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFT Nomor 1
Lembar jawaban MFT, bisa dilihat MFT dapat mengerjakan soal nomor
1 dengan kategori cukup. Hal tersebut dapat dilihat bahwa MFT tidak
menuliskan unsur yang diketahui dan unsur yang ditanyakan pada soal.
Selanjutnya MFT tidak menuliskan kedua persamaan. Akan tetapi MFT
mencari nilai B lalu mensubtitusikan persamaan 1 dengan mengganti nilai B
untuk mendapatkan 1 pulpen cair, dan kemudian mensubtitusikan persamaan 1
dengan mengganti variabel P untuk mendapatkan 1 buku tulis. Tetapi, cara
pengerjaannya tidak lengkap namun jawabannya benar, kemudian MFT
menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk mendalami kemampuan
berpikir kritis MFT, maka wawancara dilakukan. Adapun petikan wawancara
MFT untuk soal nomor 1 yaitu:
Keterangan:
PP = Pertanyaan Peneliti
MFT = Jawaban Subjek kelima
Page 97
83
PP : Oke dek, kita baca dulu soalnya dek!
MFT : (membaca soal)
PP : Dari soal ini apa yang adik ketahui?
MFT : Nia membeli 4 buku tulis dan 3 pulpen cair dengan harga Rp
29.000 kak, kemudian Nia membelikan temannya 1 buku tulis dan 3
pulpen cair seharga Rp 14.000 kak
PP :Lalu apa yang di tanyakan disitu dek?
MFT : Harga 1 buku tulis dan 1 pulpen cair kak
PP : Kuliat jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan ditanyakan pada
soal dek, kenapa tdk dituliski?
MFT : Iye kak, langsung penyelesaiannya ji kukerja kak
PP : Lain kali tuliski na dek
MFT : Iye kak
PP : Bagaimana cara adik menyelesaikan soal ini?
MFT : Saya langsung mencari nilai B menggunakan persamaan 2 kak, (B
+ 3P = 14), lalu saya subtitusikan mi kesalah satu persamaan kak
dengan mengganti nilai B nya itu, pas kudapat mi nilai B nya kak,
kucari lagi nilai P nya dengan cara ku subtitusikan ke salah satu
persamaan lagi kak, setelah itu kudapatmi hasilnya kak
PP : Kuliat jawabanta disini benarmi tapi tidak lengkap ki carata
kerjaki, kenapa bisa itu dek?
MFT : Wih kak, tidak ku perhatikan ki tadi kak
PP : Lain kali kasih lengkap jawabanta nah, karena itu juga termasuk
poin dek
MFT : Hehehehe, Iye kak
PP :Jadi, apa kesimpulan dari jawabanta itu?
MFT : Yang bagaimanae lagi itu menyimpulkan kak
PP : Itu yang hasil jawabanta dek, tapi lebih dipersingkat, padat dan
jelas dek
MFT : Oh itu kak, kesimpulannya itu kak hasil yang saya dapat itu harga
1 buku tulis adalah Rp 5.000 sedangkan harga 1 pulpen cair Rp
3.000 kak
Page 98
84
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFT tidak
memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, tetapi MFT dapat
menjelaskan cara penyelesaian, meskipun tidak lengkap namun jawabannya
benar, MFT dapat menyimpulkan jawaban tersebut, kemudian MFT juga
mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFT nomor 1 menunjukkan
bahwa MFT hanya memenuhi dua indikator berpikir kritis yaitu evaluasi dan
inferensi untuk indikator interpretasi MFT tidak menuliskan diketahui dan
ditanyakan pada jawaban tersebut, begitupun Analisis MFT tidak menuliskan
model matematika pada jawaban akan tetapi pada Evaluasi MFT menuliskan
tapi tidak lengkap namun jawabannya benar.
b. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFT kategori rendah dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 2
Gambar 4.22 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFT Soal Nomor 2
Lembar jawaban MFT, bisa dilihat MFT dapat mengerjakan soal nomor
2 dengan baik. MFT tidak menuliskan informasi apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan pada soal. Tetapi, MFT mampu menentukan uang saku
perorang yang harus diberikan ibu, yaitu dengan cara menjumlahkan gaji ibu
dan gaji ayah lalu mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian
Page 99
85
menjumlahkan lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan kesehatan dan uang
sekolah kedua anaknya (2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.0000 = 1.000.000 +
500.000 + 3.000.000 + (4 . 2x). 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah
uang saku untuk 2 orang. MFT dapat menentukan uang saku tiap anak dalam
sepekan, tetapi cara pengerjaannya tidak lengkap namun jawaban benar
kemudian MFT juga menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk
mendalami kemampuan berpikir kritis MFT maka wawancara dilakukan.
Adapun petikan wawancara MFT untuk soal nomor 2 yaitu:
PP : Kita lanjut soal nomor 2 yah, coba baca soalnya
MFT : (membaca soal)
PP : Dari masalah yang diberikan, coba sebutkan apa yang diketahui?
MFT : Setiap bulan ibu mendapatkan gaji sebesar Rp2.000.000 kemudian
gaji suaminya Rp4.000.000/bulan, dibutuhkan untuk belanja
Rp1.000.000/bulan, uang kesehatan Rp500.000, dan uang sekolah
kedua anaknya Rp3.000.000 serta harus tersisa Rp1.000.000 untuk
ditabung
PP : Apa yang ditanyakan dek
MFT : Yang ditanyakan itu kak, berapa uang saku perorang untuk kedua
anaknya per pekan kak
PP : Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan ditanyakan
pada soal dek, kenapa tidak dituliski?
MFT : Iye kak, langsung penyelesaiannya ji lagi kukerja kak
PP : Lain kali tuliski na dek
MFT : Iye kak
PP : Rumus apa yang adik gunakan dalam menyelesaikan soal tersebut?
MFT : Yang kugunakan itu kak, menjumlahkan gaji ibu dan gaji ayah lalu
mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian menjumlahkan
lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan kesehatan dan uang
sekolah kedua anaknya (2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.0000 =
Page 100
86
1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4 . 2x). 1 bulan sama dengan
4 pekan dan 2x adalah uang saku untuk 2 orang.
PP : Kuliat lagi jawabanta disini benarmi tapi tidak lengkap ki carata
kerjaki, kenapa bisa itu dek?
MFT : Iye kak, tidak lengkap ki
PP : Lain kali kasih lengkap jawabanta nah, karena itu juga termasuk
poin dek
MFT : Hehehehe, Iye kak
PP : Coba simpulkan jawaban tersebut
MFT : Jadi Uang saku anak dalam sepekan adalah Rp 62.500 kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFT tidak
memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, tetapi MFT dapat
menjelaskan Rumus atau model matematika, meskipun tidak lengkap namun
jawabannya benar, MFT dapat menyimpulkan jawaban tersebut, kemudian
subjek juga mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFT nomor 2 menunjukkan
bahwa MFT hanya memenuhi dua indikator berpikir kritis yaitu analisis,
evaluasi dan inferensi untuk indikator interpretasi subjek tidak menuliskan
diketahui dan ditanyakan pada jawaban tersebut, begitupun evaluasi subjek
menuliskan tapi tidak lengkap namun jawabannya benar.
Page 101
87
c. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFT kategori rendah dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 3
Gambar 4.23 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFT Nomor 3
Lembar jawaban MFT, bisa dilihat MFT dapat mengerjakan soal nomor 3
dengan baik. MFT tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada soal. Tetapi MFT menuliskan model matematika yaitu (x + 8
+ x = 44). Selanjutnya MFT dapat menentukan umur Naila dan Rendi dengan
benar. Tetapi, MFT tidak menuliskan kesimpulan pada jawaban. Untuk
mendalami kemampuan berpikir kritis MFT, maka wawancara dilakukan.
Adapun petikan wawancara MFT untuk soal nomor 3 yaitu:
PP : Kita lanjut nomor 3 yah, coba kita baca dulu soalnya dek
MFT : (membaca soal)
PP : Oh iyya dek, dari masalah yang diberikan coba sebutkan apa yang
diketahui pada soal tersebut
MFT : Yang saya ketahui kak, umur Rendi 8 tahun kurang dari umur
Naila. Delapan tahun kemudian jumlah umur Naila dan Rendi itu
44 tahun kak
PP : Apa yang ditanyakan pada soal tersebut?
MFT : Masing-masing umur Naila da Rendi kak
PP : Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan
ditanyakan pada soal dek, kenapa tidak dituliski?
Page 102
88
MFT : Iye kak, langsung penyelesaiannya ji lagi kukerja kak
PP : Lain kali tuliski na dek
MFT : Iye kak
PP : Bagaimana cara penyelesaianta untuk mendapatkan jawabannta
dek?
MFT : Pertama-tama kak, ku jumlahkan dulu itu x + 8 + x = 44, lalu
kujumlahkan ki dulu yang sama variabelnya kak jadi 2x + 8 = 44,
selanjutnya kedua ruas saya kurangi 8 kak jadi 2x = 36, selanjutnya
kak saya bagi 2 untuk kedua ruas jadi x = 18, itu untuk umur Naila
kak, kalau untuk mencari umur Rendi saya kuraki umur Naila
dikurangi 8 jadi 10 kak jadi 10 itu umurnya Rendi kak
PP : Coba kita simpulkan itu Jawabanta dek?
MFT : Jadi, kesimpulannya itu kak Umur Naila 18 tahun sedangkan umur
Rendi itu 10 Tahun kak
PP : Kulihat lagi ini jawabanta dek kenapa tidak disimpulkan ki
jawabannya?
MFT : Iye kak, lupaka lagi simpulkan ki kak
PP : Iye dek, lain kali tuliski nah
MFT : Iye kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFT tidak
memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, tetapi MFT dapat
menjelaskan cara penyelesaian pada jawaban, MFT juga tidak dapat
menyimpulkan jawaban tersebut, akan tetapi MFT juga mengetahui hasil dari
jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFT nomor 3 menunjukkan
bahwa MFT hanya memenuhi dua indikator berpikir kritis yaitu analisis dan
evaluasi untuk indikator interpretasi MFT tidak menuliskan diketahui dan
Page 103
89
ditanyakan pada jawaban tersebut, begitupun inferensi MFT juga tidak
menuliskan kesimpulan pada jawaban.
d. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFT kategori rendah dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 4
Gambar 4.24 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFT Nomor 4
Lembar jawaban MFT, bisa dilihat MFT dapat mengerjakan soal nomor
4. Hal tersebut dapat dilihat bahwa MFT tidak menuliskan apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan pada soal. Akan tetapi MFT mencari harga Jeruk dan
Apel perkilonya menggunakan model matematika (3x + 5x = 120.000).
Selanjutnya MFT dapat menentukan nilai Apel dan Jeruk perkilonya dengan
benar. Kemudian, MFT tidak menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk
mendalami kemampuan berpikir kritis MFT, maka wawancara dilakukan.
Adapun petikan MFT untuk soal nomor 4 yaitu:
PP : Oke dek, sekarang kita lanjut nomor 4 yah, coba kita baca soalnya
dek
MFT : (membaca soal)
PP : Oke dek, dari soal yang dibaca apa yang diketahui
MFT :Yang kuketahui itu kak, harga 3 kg Apel dan 5 kg Jeruk adalah Rp
120.000, harga 1 kg Jeruk adalah 11
2 kali harga 1 kg Apel kak
PP : Apa yang dicari pada soal tersebut
Page 104
90
MFT : Yang dicari itu kak, harga Apel dan Jeruk perkilonya kak
PP : Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan ditanyakan
pada soal dek, kenapa tidak dituliski?
MFT : Iye kak, langsung penyelesaiannya ji lagi kukerja kak
PP : Lain kali tuliski na dek
MFT : Iye kak
PP : Bagaimana cara penyelesaiannya dalam mengerjakan soal dek?
MFT : Pertama kak, kumisalkan ki dulu 3kg menjadi 3x rupiah kak, lalu
5kg menjadi 5x rupiah kak. Setelah itu, kubuatmi model
matematikanya kak, dengan cara 3x + 5x = 120.000 menghasilkan
8x = 120.000, setelah itu kedua ruas kubagi 8 ki kak, menghasilkan
x = 15.000, untuk mencari Jeruk kak, saya kalikan 11
2 dengan 15.000
hasilnya itu 22.500 kak
PP : Coba kita simpulkan jawabanta dek
MFT : Jadi kesimpulannya itu harga buah Apel Rp 15.000 dan harga
Jeruk 22.500
PP : Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita simpulkan ki lagi jawabanta,
kenapa tidak dituliski?
MFT : Iye kak, buru-buruka kak, jadi tidak kutuliski kak
PP : Lain kali tuliski na dek
MFT : Iye kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFT tidak
memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, tetapi MFT dapat
menjelaskan cara penyelesaian pada jawaban, MFT juga tidak dapat
menyimpulkan jawaban tersebut, akan tetapi MFT juga mengetahui hasil dari
jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFT nomor 4 menunjukkan
bahwa MFT hanya memenuhi dua indikator berpikir kritis yaitu analisis dan
Page 105
91
evaluasi untuk indikator interpretasi MFT tidak menuliskan diketahui dan
ditanyakan pada jawaban tersebut, begitupun inferensi MFT juga tidak
menuliskan kesimpulan pada jawaban.
e. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFT kategori rendah dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 5
Gambar 4.25 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFT Nomor 5
Lembar jawaban MFT, bisa dilihat MFT dapat mengerjakan soal nomor
5. Hal tersebut dapat dilihat bahwa MFT tidak menuliskan unsur yang
diketahui dan unsur yang ditanyakan. Tetapi, MFT mengurangi uang saku 1
pekan dengan uang tabungan selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang saku
perhari (70.000 – 25.000) = (3 . Rp 10.000) + 1 (6x - 3x). Sehingga MFT dapat
menentukan uang saku reni pada hari Selasa, Rabu, dan Jum’at. Kemudian
MFT juga menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk mendalami
kemampuan berpikir kritis subjek MFT, maka wawancara dilakukan. Adapun
petikan wawancara MFT untuk soal nomor 5 yaitu:
PP :Oke dek, kita lanjut nomor terakhir nah, coba kita baca soalnya dek
MFT : (Membaca soal)
PP : Dari soal yang dibaca, informasi apa yang diketahui?
Page 106
92
MFT : Yang ku ketahui itu kak, Uang saku Reni Rp 70.000 perpekan kak,
karena ada ekstakulikuler dihari Selasa, Rabu, Jum’at maka uang
jajan Reni Rp. 10.000, Reni menabung uang Rp 25.000 perpekan.
PP : Apa yang ditanyakan dek?
MFT : Yang ditanyakan itu kak, berapa uang jajan Reni selama sepekan
kecuali hari Selasa, Rabu, dan Jum’at kak
PP : Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan ditanyakan
pada soal dek, kenapa tidak dituliski?
MFT : Iye kak, langsung penyelesaiannya ji lagi kukerja kak
PP : Lain kali tuliski na dek
MFT : Iye kak
PP : Coba jelaskanka rumus apa yang napakai dek
MFT : Rumus yang kugunakan itu kak, kukurangi uang saku 1 pekan
dengan uang tabungan selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang
saku perhari (70.000 – 25.000) = (3 .Rp 10.000) + 1 (6x - 3x)
PP : Berapa ji jawaban yang didapat dek?
MFT : Jawabanku itu kak Rp. 5000
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFT tidak
memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, tetapi MFT dapat
menjelaskan Rumus atau model matematika pada jawaban, MFT dapat
menyimpulkan jawaban tersebut, dan MFT juga mengetahui hasil dari jawaban
tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFT nomor 5 menunjukkan
bahwa MFT hanya memenuhi tiga indikator berpikir kritis yaitu analisis,
evaluasi, dan inferensi untuk indikator interpretasi MFT tidak menuliskan
diketahui dan ditanyakan pada jawaban tersebut.
Page 107
93
6. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam menyelesaikan soal operasi
hitung bentuk aljabar MFD kategori rendah
a. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFD kategori rendah dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 1
Gambar 4.26 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFD Nomor 1
Lembar jawaban MFD, bisa dilihat MFD dapat mengerjakan soal nomor
1 dengan kategori cukup. Hal tersebut dapat dilihat bahwa MFD tidak
menuliskan unsur yang diketahui dan unsur yang ditanyakan pada soal.
Selanjutnya MFD tidak menuliskan kedua persamaan. Akan tetapi MFD
mencari nilai B lalu mensubtitusikan persamaan 1 dengan mengganti nilai B
untuk mendapatkan 1 pulpen cair, dan kemudian mensubtitusikan persamaan 1
dengan mengganti variabel P untuk mendapatkan 1 buku tulis. tetapi MFD
tidak menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk mendalami kemampuan
berpikir kritis MFD, maka wawancara dilakukan. Adapun petikan wawancara
MFD untuk soal nomor 1 yaitu:
Keterangan:
PP = Pertanyaan Peneliti
MFD = Jawaban Subjek keenam
Page 108
94
PP : Oke dek dari soal nomor 1, apa yang adik ketahui?
MFD : Yang diketahui itu kak, Nia membeli 4 buku tulis dan 3 pulpen cair
dengan harga Rp 29.000 kak, kemudian Nia membelikan temannya
1 buku tulis dan 3 pulpen cair seharga Rp 14.000 kak
PP : Apa yang ditanyakan dek?
MFD : Berapa harga pulpen cair dan buku tulis kak
PP : Kulihat jawaban ta dek, kenapa tidak dituliski diketahui dan
ditanyakannya dek
MFD : Astaga kak, Iye di kak, tida kutulis ki pade kukira itu sudah ji kutulis
kak
PP : Bagaimana cara adik menyelesaikan soal ini?
MFD : Kan tadi saya misalkan B itu harga 1 buku tulis, dan P itu harga 1
pulpen cair, selanjutnya kak, saya tuliskan dalam bentuk persamaan
1 dan 2 yaitu persamaan 1 itu 4B + 3P = 29.000 dan persamaan 2
itu 1B + 3P = 14.000 kemudian saya sederhanakan mi kak jadi, 4B
+ 3P = 29 dan B + 3P = 14, kemudian saya mencari nilai B
menggunakan persamaan 2 kak, (B + 3P = 14), lalu saya
subtitusikan mi kepersamaan 1 kak dengan mengganti nilai B nya
itu, pas kudapat mi nilai B nya kak, kucari lagi nilai P nya dengan
cara ku subtitusikan ke persamaan 1 kak, setelah itu kudapatmi
hasilnya kak
PP : Jadi, berapa ji jawabannya yang didapat dek?
MFD : 3.000 untuk harga pulpen cair kak dan 5.000 untuk harga buku
tulis kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFD tidak
memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, tetapi subjek dapat
menjelaskan cara penyelesaian pada jawaban, MFD juga tidak dapat
menyimpulkan jawaban tersebut, namun MFD mengetahui hasil dari jawaban
tersebut.
Page 109
95
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFD nomor 1 menunjukkan
bahwa MFD hanya memenuhi satu indikator berpikir kritis yaitu evaluasi untuk
indikator interpretasi MFD tidak menuliskan diketahui dan ditanyakan pada
jawaban tersebut, begitupun analisis MFD tidak menuliskan model
matematikanya, serta inferensi MFD tidak dapat menyimpulkan jawaban pada
soal tersebut.
b. Deskripsi kemampuan berpikir kritis subjek 6 kategori rendah dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 2
Gambar 4.27 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFD Nomor 2
Lembar jawaban MFD, bisa dilihat MFD dapat mengerjakan soal nomor
2 dengan baik. MFD tidak menuliskan informasi apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan pada soal. Tetapi, MFD mampu menentukan uang saku
perorang yang harus diberikan ibu, yaitu dengan cara menjumlahkan gaji ibu
dan gaji ayah lalu mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian
menjumlahkan lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan kesehatan dan uang
sekolah kedua anaknya (2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.0000 = 1.000.000 +
500.000 + 3.000.000 + (4 . 2x). 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah
Page 110
96
uang saku untuk 2 orang. MFD dapat menentukan uang saku tiap anak dalam
sepekan, tetapi MFD tidak menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk
mendalami kemampuan berpikir kritis MFD maka wawancara dilakukan.
Adapun petikan wawancara MFD untuk soal nomor 2 yaitu:
PP : Kita lanjut soal nomor 2 yah, dari masalah yang diberikan, coba
sebutkan apa yang diketahui?
MFD : Gaji ibu Rp2.000.000, gaji ayah Rp4.000.000/bulan, kebutuhan
belanja Rp1.000.000/bulan, uang kesehatan Rp 500.000, dan uang
sekolah kedua anaknya Rp 3.000.000 serta uang tabungan Rp
1.000.000
PP : Apa yang ditanyakan dek
MFD : Berapa uang saku perorang untuk kedua anaknya per pekan kak
PP : Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan
ditanyakan pada soal dek, kenapa tidak dituliski?
MFD : Hehehe Iye kak, kukirai lagi sudahmi kutulis kak, ka batena itu ku
baca terus soalnya tapi lupaka pade tuliski itu
PP : Lain kali tuliski na dek
MFD : Iye kak
PP : Rumus apa yang adik gunakan dalam menyelesaikan soal tersebut?
MFD : Yang kugunakan itu kak, menjumlahkan gaji ibu dan gaji ayah lalu
mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian menjumlahkan
lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan kesehatan dan uang
sekolah kedua anaknya (2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.0000 =
1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4 . 2x). 1 bulan sama dengan
4 pekan dan 2x adalah uang saku untuk 2 orang.
PP : Coba simpulkan jawaban tersebut
MFD : Jadi Uang saku anak dalam sepekan adalah Rp 62.500 kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFD tidak
memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, tetapi MFD dapat
Page 111
97
menjelaskan rumus atau metode matematika apa yang digunakan pada
jawaban, MFD dapat menyimpulkan jawaban tersebut, kemudian subjek juga
mengetahui hasil dari jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFD nomor 2 menunjukkan
bahwa MFD hanya memenuhi dua indikator berpikir kritis yaitu analisis dan
evaluasi untuk indikator interpretasi MFD tidak menuliskan diketahui dan
ditanyakan pada jawaban tersebut, begitupun inferensi MFD tidak menuliskan
kesimpulan pada jawaban.
c. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFD kategori rendah dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 3
Gambar 4.28 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFD Nomor 3
Lembar jawaban MFD, bisa dilihat MFD dapat mengerjakan soal nomor 3
dengan baik. MFD tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada soal. Tetapi MFD menuliskan model matematika yaitu (x + 8
+ x = 44). Selanjutnya MFD dapat menentukan umur Naila dan Rendi dengan
Page 112
98
benar. tetapi, MFD tidak menuliskan kesimpulan pada jawaban. Untuk
mendalami kemampuan berpikir kritis MFD, maka wawancara dilakukan.
Adapun petikan wawancara MFD untuk soal nomor 3 yaitu:
PP : Oke, kita lanjut nomor 3 yah dari masalah yang diberikan coba
sebutkan apa yang diketahui pada soal tersebut
MFD : Yang saya ketahui kak, umur Rendi 8 tahun kurang dari umur
Naila. delapan tahun kemudian jumlah umur Naila dan Rendi itu 44
tahun kak
PP : Apa yang ditanyakan pada soal tersebut?
MFD : Masing-masing umur Naila dan Rendi kak
PP : Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan
ditanyakn pada soal dek, kenapa tidak dituliski?
MFD : Iye kak, langsung penyelesaiannya ji lagi kukerja kak
PP : Lain kali tuliski na dek
MFD : Iye kak
PP : Bagaimana cara penyelesaianta untuk mendapatkan jawabannta
dek?
MFD : Pertama-tama kak, ku jumlahkan dulu itu x + 8 + x = 44, lalu
kujumlahkan ki dulu yang sama variabelnya kak jadi 2x + 8 = 44,
selanjutnya kedua ruas saya kurangi 8 kak jadi 2x = 36, selanjutnya
kak saya bagi 2 untuk kedua ruas jadi x = 18, itu untuk umur Naila
kak, kalau untuk mencari umur Rendi saya kurangi umur Naila
dikurangi 8 jadi 10 kak jadi 10 itu umurnya Rendi kak
PP : Coba kita simpulkan itu Jawabanta dek?
MFD : Jadi, kesimpulannya itu kak Umur Naila 18 tahun sedangkan umur
Rendi itu 10 Tahun kak
PP : Kulihat lagi ini jawabanta dek kenapa tidak disimpulkan ki
jawabannya?
MFD : Iye kak, lupaka lagi simpulkan ki kak
PP : Iye dek, lain kali tuliski nah
MFD : Iye kak
Page 113
99
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFD tidak
memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, tetapi MFD dapat
menjelaskan cara penyelesaian pada jawaban, MFD juga tidak dapat
menyimpulkan jawaban tersebut, akan tetapi MFD juga mengetahui hasil dari
jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFD nomor 3 menunjukkan
bahwa MFD hanya memenuhi dua indikator berpikir kritis yaitu analisis dan
evaluasi untuk indikator interpretasi MFD tidak menuliskan diketahui dan
ditanyakan pada jawaban tersebut, begitupun inferensi MFD juga tidak
menuliskan kesimpulan pada jawaban.
d. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFD kategori rendah dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 4
Gambar 4.29 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFD Nomor 4
Lembar jawaban MFD, bisa dilihat MFD dapat mengerjakan soal nomor
4. Hal tersebut dapat dilihat bahwa MFD tidak menuliskan apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan pada soal. Akan tetapi MFD mencari harga Jeruk dan
Apel perkilonya menggunakan model matematika (3x + 5x = 120.000).
Selanjutnya MFD dapat menentukan nilai Apel dan Jeruk perkilonya dengan
benar. Kemudian, MFD tidak menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk
Page 114
100
mendalami kemampuan berpikir kritis MFD, maka wawancara dilakukan.
Adapun petikan MFD untuk soal nomor 4 yaitu:
PP : Kita lanjut nomor 4 yah, dari soal yang dibaca apa yang diketahui
MFD :Yang kuketahui itu kak, harga 3 kg Apel dan 5 kg Jeruk adalah Rp
120.000, harga 1 kg Jeruk adalah 11
2 kali Harga 1 kg Apel kak
PP : Apa yang ditanyakan pada soal tersebut
MFD :Harga apel dan jeruk perkilonya kak
PP : Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan
ditanyakan pada soal dek, kenapa tidak dituliski?
MFD : Iye kak, langsung penyelesaiannya ji lagi kukerja kak
PP : Lain kali tuliski na dek
MFD : Iye kak
PP : Bagaimana cara penyelesaiannya dalam mengerjakan soal dek?
MFD : Pertama kak, kumisalkan ki dulu 3kg menjadi 3x rupiah kak, lalu
5kg menjadi 5x rupiah kak. Setelah itu, kubuatmi model
matematikanya kak, dengan cara 3x + 5x = 120.000 menghasilkan
8x = 120.000, setelah itu kedua ruas kubagi 8 ki kak, menghasilkan
x = 15.000, untuk mencari jeruk kak, saya kalikan 11
2 dengan
15.000 hasilnya itu 22.500 kak
PP : Coba kita simpulkan jawabanta dek
MFD : Jadi kesimpulannya itu harga buah Apel Rp 15.000 dan harga
Jeruk 22.500
PP : Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita simpulkan ki lagi jawabanta,
kenapa tidak dituliski?
MFD : Iye kak, buru-buruka kak, jadi tidak kutuliski kak
PP : Lain kali tuliski na dek
MFD : Iye kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFD tidak
memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, tetapi MFD dapat
Page 115
101
menjelaskan cara penyelesaian pada jawaban, MFD juga tidak dapat
menyimpulkan jawaban tersebut, akan tetapi MFD juga mengetahui hasil dari
jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFD nomor 4 menunjukkan
bahwa MFD hanya memenuhi dua indikator berpikir kritis yaitu analisis dan
evaluasi untuk indikator interpretasi MFD tidak menuliskan diketahui dan
ditanyakan pada jawaban tersebut, begitupun inferensi MFD juga tidak
menuliskan kesimpulan pada jawaban.
e. Deskripsi kemampuan berpikir kritis MFD kategori rendah dalam
menyelesaikan soal operasi hitung bentuk aljabar nomor 5
Gambar 4.30 Lembar Jawaban Pemecahan Masalah MFD Nomor 5
Lembar jawaban MFD, bisa dilihat MFD dapat mengerjakan soal nomor
5. Hal tersebut dapat dilihat bahwa MFD tidak menuliskan unsur yang
diketahui dan unsur yang ditanyakan. Tetapi, MFD mengurangi uang saku 1
pekan dengan uang tabungan selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang saku
perhari (70.000 – 25.000) = (3 . Rp 10.000) + 1 (6x - 3x). Sehingga MFD dapat
menentukan uang saku Reni pada hari Selasa, Rabu, dan Jum’at. Tetapi MFD
Page 116
102
tidak menuliskan kesimpulan pada jawabannya. Untuk mendalami kemampuan
berpikir kritis MFD, maka wawancara dilakukan. Adapun petikan wawancara
MFD untuk soal nomor 5 yaitu:
PP :Kita lanjut nomor terakhir nah, coba kita baca soalnya dek
MFD : ( membaca soal)
PP : Dari soal yang dibaca, apa yang diketahui pada soal tersebut?
MFD : Uang saku Reni Rp 70.000 perpekan kak, karena ada ekstakulikulir
dihari Selasa, Rabu, Jum’at maka uang jajan reni Rp. 10.000, Reni
menabung uang Rp 25.000 perpekan.
PP : Apa yang ditanyakan dek?
MFD : Yang ditanyakan itu kak, berapa uang jajan Reni selama sepekan
kecuali hari Selasa, Rabu, dan Jum’at kak
PP : Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan ditanyakan
pada soal dek, kenapa tidak dituliski?
MFD : Iye kak, langsung penyelesaiannya ji lagi kukerja kak
PP : Lain kali tuliski na dek
MFD : Iye kak
PP : Coba jelaskanka rumus apa yang napakai dek
MFD : Rumus yang kugunakan itu kak, kukurangi uang saku 1 pekan
dengan uang tabungan selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang
saku perhari (70.000 – 25.000) = (3 . Rp 10.000) + 1 (6x - 3x)
PP : Berapa ji jawaban yang didapat dek?
MFD : Jawabanku itu kak Rp. 5000
PP : Coba kita simpulkan jawaban ta dek
MFD : Jadi, kesimpulannya itu kak, Uang jajan Reni setiap hari selain
hari Selasa, Rabu, dan Jum’at adalah Rp 5000
PP : Kuliat di jawabanta tidak disimpulkan ki, kenapa dek?
MFD : Iye kak, buru-buru ka kak
PP : Lain kali tulis ki na dek, Karena itu juga termasuk poin
MFD : Iye kak
Page 117
103
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa MFD tidak
memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, tetapi MFD dapat
menjelaskan Rumus atau model matematika yang digunakan, MFD tidak dapat
menyimpulkan jawaban tersebut, dan MFD juga mengetahui hasil dari jawaban
tersebut.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada MFD nomor 5 menunjukkan
bahwa MFD hanya memenuhi dua indikator berpikir kritis yaitu analisis dan
evaluasi untuk indikator interpretasi MFD tidak menuliskan diketahui dan
ditanyakan pada jawaban tersebut, begitupun inferensi MFD tidak menuliskan
kesimpulan pada jawaban.
B. Pembahasan Penelitian
1. Subjek pertama yang menguasai kemampuan berpikir kritis tinggi (MFF)
Analisis data adalah subjek yang menguasai kemampuan berpikir kritis
tinggi, mengenai subjeknya adalah MFF, yang kemudian dilakukan penskoran
berdasarkan pedoman penskoran tes kemampuan berpikir kritis.
Berdasarkan paparan data hasil tes dan hasil wawancara pada soal
nomor 1 sampai 5 bahwa kemampuan MFF dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis siswa sebagai berikut:
Tabel 4.3 Pembahasan MFF
No Indikator
Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi
1
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
saat lakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
Page 118
104
ditanyakan soal
dan benar.
2
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
ditanyakan soal
dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
3
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
ditanyakan soal
dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
4
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
ditanyakan soal
dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dengan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
5
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
ditanyakan soal
dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
tetapi tidak lengkap
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
Dari hasil tes dan wawancara kelima soal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa MFF dapat melengkapi semua indikator berpikir kritis
siswa (Interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi) yaitu MFF mampu
memahami masalah yang ditunjukkan dengan menulis diketahui dan
ditanyakan, mampu membuat model matematika dan benar, mampu
menggunakan strategi dan benar, dan mampu menarik kesimpulan dari apa
yang ditanyakan.
Page 119
105
2. Subjek kedua yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi (MAZ)
Analisis data adalah subjek yang menguasai kemampuan berpikir kritis
tinggi, mengenai subjeknya adalah MAZ, yang kemudian dilakukan penskoran
berdasarkan pedoman penskoran tes kemampuan berpikir kritis.
Berdasarkan paparan data hasil tes dan hasil wawancara pada soal
nomor 1 sampai 5 bahwa kemampuan MAZ dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis siswa sebagai berikut:
Tabel 4.4 Pembahasan MAZ
No Indikator
Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi
1
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
ditanyakan soal
dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
tetapi tidak lengkap
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
2
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
ditanyakan soal
dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
tetapi tidak lengkap
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
3
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
ditanyakan soal
dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
4
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
Page 120
106
ditanyakan soal
dan benar.
5
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
ditanyakan soal
dan benar.
Memahami
masalah yang
ditunjukkan dengan
menulis yang
diketahui maupun
yang ditanyakan
soal dan benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
Dari hasil tes dan wawancara kelima soal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa MAZ dapat melengkapi semua indikator berpikir kritis
siswa (interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi) yaitu MAZ mampu
mengetahui permasalahan yaitu mencatat diketahui dan ditanyakan mampu
membuat model matematika dan benar, mampu menggunakan strategi dan
benar, dan mampu menarik kesimpulan dari apa yang ditanyakan.
3. Subjek ketiga yang menguasai kemampuan berpikir kritis sedang (RH)
Analisis data ini adalah subjek yang menguasai kemampuan berpikir
kritis sedang, mengenai subjeknya adalah RH, yang kemudian dilakukan
penskoran berdasarkan pedoman penskoran tes kemampuan berpikir kritis.
Berdasarkan paparan data hasil tes dan hasil wawancara pada soal
nomor 1 sampai 5 bahwa kemampuan RH saat mengerjakan soal kemampuan
berpikir kritis yaitu:
Tabel 4.5 Pembahasan RH
No Indikator
Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi
1
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Tidak dapat
menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
Page 121
107
ditanyakan soal
dan benar.
2
Tidak menuliskan
diketahui maupun
yang ditanyakan
soal dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
tetapi tidak lengkap
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
3
Tidak menuliskan
yang diketahui
maupun yang
ditanyakan soal
dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat
4
Tidak menuliskan
diketahui maupun
ditanyakan soal
dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan dengan
benar .
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
5
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
ditanyakan soal
dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap dan benar
dalam melakukan
perhitungan.
Tidak dapat
menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
Dari hasil tes dan wawancara kelima soal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa RH dapat melengkapi ketiga indikator berpikir kritis siswa
(analisis, evaluasi dan inferensi) yaitu RH mampu membuat model matematika
dan benar, mampu menggunakan strategi dan benar, dan dapat menarik
kesimpulan dari apa yang ditanyakan, tetapi tidak mampu menuliskan
diketahui dan ditanyakan
4. Subjek keempat yang memiliki kemampuan berpikir kritis sedang (MR)
Analisis data adalah subjek yang memiliki kemampuan berpikir kritis
sedang, mengenai subjeknya adalah MR, yang kemudian dilakukan penskoran
berdasarkan pedoman penskoran tes kemampuan berpikir kritis.
Page 122
108
Berdasarkan paparan data hasil tes dan hasil wawancara pada soal
nomor 1 sampai 5 bahwa kemampuan MR dalam menyelesaikan tes
kemampuan berpikir kritis siswa sebagai berikut:
Tabel 4.6 Pembahasan MR
No Indikator
Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi
1
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
ditanyakan soal
dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
tetapi tidak
lengkap.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat
2
Tidak menulis
diketahui maupun
ditanyakan
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Tidak dapat
menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
3
Tidak menulis
diketahui maupun
ditanyakan..
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
4
Tidak menuliskan
diketahui maupun
ditanyakan soal
dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat
kesimpulan.dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
5
Memahami
masalah yang
ditunjukkan
dengan menulis
yang diketahui
maupun yang
ditanyakan soal
dan benar.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
tetapi tidak lengkap
dalam melakukan
perhitungan
Tidak dapat
menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
Page 123
109
Dari hasil tes dan wawancara kelima soal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa MR dapat melengkapi ketiga indikator berpikir kritis siswa
(analisis, evaluasi, dan inferensi) yaitu MR tidak mampu menguasai
permasalahan yang menunjukkan untuk mencatat diketahui dan ditanyakan,
mampu membuat model matematika dan benar, mampu menggunakan strategi
dan benar, dan mampu menarik kesimpulan dari apa yang ditanyakan.
5. Subjek kelima yang menguasai kemampuan berpikir kritis rendah (MFT)
Analisis data adalah subjek yang menguasai kemampuan berpikir kritis
rendah, mengenai subjeknya adalah MFT, yang kemudian dilakukan penskoran
berdasarkan pedoman penskoran tes kemampuan berpikir kritis.
Berdasarkan paparan data hasil tes dan hasil wawancara pada soal
nomor 1 sampai 5 bahwa kemampuan MFT saat melakukan soal kemampuan
berpikir kritis yaitu:
Tabel 4.7 Pembahasan MFT
No Indikator
Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi
1
Tidak menulis
diketahui maupun
ditanyakan.
Tidak menyusun
model matematika
dari soal yang
diberikan.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
tetapi tidak lengkap
dalam melakukan
perhitungan
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat
2
Tidak menulis
diketahui maupun
ditanyakan.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
tetapi tidak lengkap
dalam melakukan
perhitungan.
Dapat menarik
kesimpulan dari
apa yang
ditanyakan
dengan tepat.
3
Tidak menulis
yang diketahui
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
Tidak membuat
kesimpulan.
Page 124
110
dan yang
ditanyakan..
memberi
penjelasan dengan
benar.
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
4
Tidak menulis
diketahui maupun
ditanyakan.
.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Tidak membuat
kesimpulan
5
Tidak menulis
diketahui maupun
ditanyakan.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan dengan
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
tetapi tidak lengkap
dalam melakukan
perhitungan.
Dari hasil tes dan wawancara kelima soal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa MFT dapat melengkapi dua indikator berpikir kritis siswa
(analisis dan evaluasi) yaitu MFT tidak mampu mengetahui permasalahan
yang ditunjukkan saat menulis diketahui dan ditanyakan, mampu membuat
model matematika dan benar, mampu menggunakan strategi dan benar, dan
tidak mampu menarik kesimpulan dari apa yang ditanyakan.
6. Subjek keenam yang menguasai kemampuan berpikir kritis rendah
(MFD)
Analisis data adalah subjek yang menguasai kemampuan berpikir
kritis rendah, mengenai subjeknya adalah MFD, yang kemudian dilakukan
penskoran berdasarkan pedoman penskoran tes kemampuan berpikir kritis.
Berdasarkan paparan data hasil tes dan hasil wawancara pada soal
nomor 1 sampai 5 bahwa kemampuan MFD saat mengerjakan soal kemampuan
berpikir kritis yaitu:
Page 125
111
Tabel 4.8 Pembahasan MFD
No Indikator
Interpretasi Analisis Evaluasi Inferensi
1
Tidak menulis
diketahui maupun
ditanyakan.
Tidak menyusun
model matematika
dari soal yang
diberikan.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Tidak membuat
kesimpulan.
2
Tidak menulis
diketahui maupun
ditanyakan.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Tidak membuat
kesimpulan.
3
Tidak menulis
diketahui maupun
ditanyakan.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Tidak membuat
kesimpulan.
4
Tidak menulis
diketahui maupun
ditanyakan.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Tidak membuat
kesimpulan.
5
Tidak menulis
diketahui maupun
ditanyakan.
Dapat menyusun
model matematika
dan benar dan
memberi
penjelasan yang
benar.
Gunakan trik yang
benar ketika
mengerjakan soal,
lengkap, dan tepat
dalam melakukan
perhitungan.
Tidak membuat
kesimpulan.
Dari hasil tes dan wawancara kelima soal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa MFD dapat melengkapi dua indikator berpikir kritis siswa
(analisis dan evaluasi) yaitu MFD tidak mampu mengetahui permasalahan
yang ditunjukkan dengan mencatat diketahui dan ditanyakan, mampu membuat
model matematika dan benar, mampu menggunakan strategi dan benar, dan
tidak mampu menarik kesimpulan dari apa yang ditanyakan.
Page 126
112
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini masih terdapat keterbatasan dan kelemahan dalam
pengambilan data penelitian. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pada saat pemberian tes kemampuan berpikir kritis dilakukan secara
virtual karena adanya pandemic Covid-19 siswa tidak melaksanakan
pembelajaran di sekolah.
2. Beberapa siswa tidak mengikuti tes kemampuan berpikir kritis secara
virtual dikarenakan masih ada siswa yang tidak memiliki Handphone dan
keterbatasan kuota.
Page 127
113
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bisa disimpulkan kemampuan berpikir kritis dengan pelajaran operasi
hitung bentuk aljabar dengan subjek penelitiannya adalah kelas VIIIb di MTs.
Aisyiyah Sungguminasa dengan jumlah siswa sebanyak 17 orang siswa,
diperoleh kesimpulan bahwa tingkat berpikir kritis siswa kelas VIIIb MTs.
Aisyiyah Sungguminasa tergolong kedalam kategori tinggi dan rendah
dikarenakan 6 siswa menguasai kemampuan berpikir kritis tinggi, 5 siswa
menguasai kemampuan berpikir kritis sedang, lalu 6 siswa kemampuan berpikir
kritis rendah..
B. Saran
Peneliti saat ini, akan menyampaikan saran yaitu:
1. Disarankan agar guru mata pelajaran memperhatikan kemampuan yang
dimiliki siswa selam proses pembelajaran
2. Disarankan agar siswa lebih giat belajar supaya bisa melatih diri agar
berpikir kritis
3. Disarankan peneliti lain yang hendak meneliti dengan masalah yang relevan
atas penelitian ini supaya bisa dijadikan pedoman agar mengembangkan
penelitian yang akan dilakukan.
Page 128
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, I. H. 2013. Berpikir Kritis Matematik. Ternate: Universitas Khairun
(Online). (https://ejournal.unkhair.ac.id, diakses 25 November 2019)
Cahyono, B. 2017. Analisis Ketrampilan Berfikir Kritis dalam Memecahkan
Masalah Ditinjau Perbedaan Gender. Semarang: UIN Walisongo
Semarang.
(Online) (https://media.neliti.com/, diakses 11 Februari 2020)
Dekdipnas, P. B. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Lengkap & Praktis.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
(Online) ( http://jurnal-oldi.or.id, diakses 04 Februari 2020 )
Farikhah, A. 2014. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pemecahan
Masalah Matematis. Semarang: UIN Walisongo Semarang.
(Online) (https://eprints.walisongo.ac.id, diakses 11 Februari 2020)
Gusrianti, Hera. 2018. Analisis Kemampuan Kemampuan Berpikir Kritis
Matematik Siswa menggunakan Graded Rensponse Models (GRM) di
SMA 1 Jonggat kelas XI Tahun Pelajaran 2018/2019. Mataram: UIN
Mataram.
Hardiyanti, S. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted
Individualization terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematika
Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan T.P. 2018/2019. Medan:
UIN Sumatera Utara Medan
(Online) (http://repository.uinsu.ac.id, diakses 11 Februari 2020)
Kholid, I. 2018. Analisis Kemampuan Berpikir kritis dalam Memecahkan Masalah
Matematika Studi Multi Kasus pada Siswa Kelas V Madrasah
Ibtidayiah Miftahul Ulum Batu dan Madrasah Ibtidayah Wahid
Hasyim 03 Malang. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
(Online) (https://etheses.uin-malang.ac.id, diakses 05 Februari 2020)
Kurniawati, K. L. 2017. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa
pada Materi Operasi Aljabar Kelas VII di SMP Islam Hasanuddin
Kesamben Blitar. Seminar Nasional FST, 1: 624.
(Online) (https://semnas.unikama.ac.id, diakses 05 Februari 2020)
Kusumaningrum, N. H. 2017. Pengertian Kemampuan Menurut Para Ahli.
Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya
(Online) (https://digilib.uinsby.ac.id, diakses 02 Desember 2019)
Kuswana, W. S. 2011. Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mairing, J. P. 2018. Pemecahan Masalah Matematika Cara Siswa Memperoleh
Jalan untuk Berpikir Kreatif dan Sikap Positif. Bandung: Alfabeta
Peter & Yenny, S. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern
English Press
(Online). (https://library.um.ac.id, diakses 02 Desember 2019 )
Purwati, dkk. 2016. Analisis Kemamp uan Berpikir Kritis Siswa dalam
Menyelesaikan Masalah Persamaan Kuadrat Pada Pembelajaran
model Creative Problem Solving. Jamber: Universitas Jamber
(Online) (https://jurnal.unej.ac.id, diakses 29 Januari 2020)
Prihatini, dkk. 2018. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Menggunakan Pendekatan Open Ended. Tangerang: Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya
Page 129
(Online) (https://journal.unnes.ac.id, diakses 11 Februari 2020)
Putri, S. A. 2019. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan
Masalah Matematika Tingkat Kecemasan. Surabaya: UIN Sunan Ampel
Surabaya.
(Online) (http://digilib.uinsby.ac.id, diakses 11 Februari 2020)
Putri, A. 2018. Profil Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Kelas VIII
Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Riau: Universitas Riau
(Online) (anike.putri10.ap@gmail.com diakses 27 Desember 2019)
Rizqiyani, R. 2014. Desain Didaktis Sifat-Sifat Bangun Ruang Sisi Datar Untuk
Meningkatkan Level Berpikir Geometri Siswa SMP. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
(Online) (http://repository.upi.edu/, diakses 25 November 2019)
Sani, R. A. 2019. Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Tangerang: Tsmart Printing
Siswono, T. Y. E. 2018. Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan
Pemecahan Masalah pada Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2017. Metode penelitian & Pengembangan Reseaarch and
Decelopment. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sulistianty, E & Masrukan. 2016. Pengtingnya Berpikir Kritis dalam Pembelajaran
Matematika untuk Menghadapi Tantangan MEA. Semarang:
Universitas Negeri Semarang
(Online). (https://journal.unnes.ac.id, diakses 25 November 2019)
Page 131
Lampiran A
A.1 Lembar Soal
A.2 Teknik Penilaian
Page 132
Lampiran A.1
LEMBAR SOAL
Sekoah : MTs. Aisyiyah Sungguminasa
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII
Waktu : 120 Menit
Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Membaca doa sebelum mengerjakan soal
2. Tulislah Nama, Nis, dan Kelas pada lembar jawaban
3. Bacalah soal dengan cermat dan teliti
4. Kerjakan soal secara individu dan gunakan berbagai strategi untuk menjawab
soal
5. Periksa jawaban kembali sebelum dikumpulkan
Soal Tes
1. Nia pergi ke toko buku untuk membeli 4 buku tulis dan 3 pulpen cair dengan
harga Rp. 29.000,00. Jika Nia membeli lagi 1 buku tulis dan 3 pulpen cair
untuk temannya dengan harga Rp. 14.000,00, maka berapakah harga 1 buku
tulis dan 1 pulpen cair?
2. Seorang Ibu setiap bulan mendapat gaji sebesar Rp.2.000.000,00. Ia diberi
uang tambahan oleh suaminya sebesar Rp 4.000.000,00 per bulan. Dibutuhkan
Rp 1.000.000,00 untuk uang belanja per bulan. Uang kesehatan Rp 500.000,00
dan uang sekolah total dari ke-2 anaknya sebesar Rp 3.000.000,00. Sang ibu
bingung, berapa uang saku perorang yang harus ia berikan untuk kedua
anaknya tiap minggu tetapi uang perbulannya harus masih tersisa Rp
1.000.000,00 untuk ditabung?
3. Sekarang umur seorang Rendi 8 tahun kurangnya dari umur Naila. Lima tahun
kemudian jumlah umur Naila dan Rendi menjadi 44 tahun. Tentukan masing-
masing umur Naila dan Rendi?
Page 133
4. Harga 3 kg apel dan 5 kg jeruk adalah Rp 120.000,00. Harga 1 kg jeruk adalah
11
2 kali harga 1 kg apel. Tentukanlah harga apel dan jeruk per kilogramnya?
5. Misalnya, uang saku Reni sebesar Rp 70.000,00 setiap minggu. Karena setiap
hari selasa dan rabu ada pelajaran tambahan, serta hari jumat ada kegiatan
ekstra kurikuler sedangkan setelah pulang sekolah Reni tidak pulang dahulu
(langsung lanjut belajar tambahan) maka dibutuhkan uang makan sebesar Rp
10.000,00. Berapa uang jajan Reni setiap hari selain hari selasa, Rabu, dan
Jumat selama satu pekan jika dalam satu pekan itu Reni menabung uang
sebesar Rp 25.000,00?
…..SELAMAT MENGERJAKAN…..
Page 134
Lampiran A.2
TEKNIK PENILAIAN
No Langkah Penyelesaian Keterangan
Indikator
Bobot
Soal Total
1
Diketahui
4B + 3P = Rp 29.000,00
1B + 3P = Rp 14.000,00
Untuk lebih mudah disederhanakan dalam bentuk
aljabar
4B + 3P = 29
B + 3P = 14
Ditanyakan
B = ?
P = ?
Interpretasi
4
16
Maka:
4B + 3P = Rp 29.000,00
B + 3P = Rp 14.000,00
Untuk lebih mudah disederhanakan dalam bentuk
aljabar
4B + 3P = 29………………….Persamaan 1
B + 3P = 14………………….Persamaan 2
Analisis
4
cara pertama mencari nilai B menggunakan persamaan
kedua
B + 3P = 14
B + 3P – 3P = 14 – 3P
B = 14 – 3P
Sekarang kita subtitusikan persamaan 1 dengan
mengganti nilai B
Page 135
4B + 3P = 29
4(14 – 3P) + 3P = 29
56 – 12P + 3P = 29
56 – 9P = 29
56 – 9P – 56 = 29 - 56
-9P = -27
- 9
9P = -
27
9
-P = -3
-P.(-1) = -3 . (-1)
P = 3
Setelah menemukan harga Pulpen cair kita subtitusikan
ke persamaan 1
4B + 3P = 29
4B + 3(3) = 29
4B + 9 = 29
4B + 9 – 9 = 29 - 9
4B = 20
4
4B =
20
4
B = 5
Evaluasi
4
Jadi, harga 1 Buku tulis adalah Rp 5.000,00 sedangkan
harga 1 Pulpen cair adalah Rp 3.000,00 Inferensi 4
2
Diketahui.
Gaji Ibu Sebesar Rp 2000.000,00
Gaji Ayah Sebesar Rp 4000.000,00
Kebutuhan Belanja Rp 1.000.000,00
Kebutuhan Kesehatan Rp 500.000,00
Uang Sekolah ke- 2 Anaknya Rp 3000.000,00
Uang untuk ditabung Rp 1000.000,00
Interpretasi
4
Page 136
Ditanyakan
Berapa uang saku perorang yang harus ibu berikan
untuk kedua anaknya tiap minggu?
16 Kita anggap uang saku setiap anak per minggu sebagai
x, maka model matematikanya adalah:
(2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.000 = 1.000.000 +
500.000 + 3.000.000 + (4 . 2x)
Analisis 4
(2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.000 = 1.000.000 +
500.000 + 3.000.000 + (4 . 2x)
6.000.000 – 1.000.000 = 4.500.000 + (8x)
5.000.000 = 4.500.000 + (8x)
5.000.000 – 4.500.000 = 4.500.000 – 4.500.000 + (8x)
500.000 = 8x
8x = 500.000
8
8x =
500.000
8
x = 62.500
Catatan:
{mengapa (4 . 2x) karena 1 bulan = 4 pekan
2x adalah uang saku untuk 2 orang}
Evaluasi
4
Jadi, uang saku setiap anak dalam waktu sepekan
adalah Rp 62.500,00 Inferensi 4
3
Diketahui
Misal.
Umur Naila sekarang adalah x tahun, maka umur Rendi
(x-8) tahun
5 tahun kemudian umur Naila x+8 dan umur Rendi
adalah (x-8)+8 = x tahun
Ditanyakan
Berapakah masing-masing umur Naila dan Rendi?
Interpretasi
4
Page 137
Jumlah umur mereka 8 tahun lagi adalah 44 tahun,
maka model matematikanya adalah:
x + 8 + x = 44, kita lanjutkan penyelesaiannya
Analisis 4
16
x + 8 + x = 44
2x + 8 = 44
2x + 8 – 8 = 44 – 8
2x = 36
2
2x =
36
2
x = 18
Evaluasi 4
Jadi, Umur Naila sekarang adalah 18 tahun sedangkan
umur Rendi adalah 18 – 8 = 10 tahun Inferensi 4
4
Diketahui
Misalkan
Harga 1 kg apel = x rupiah
Harga 1 kg jeruk 11
2 kali x rupiah
Ditanyakan
Berapa harga apel dan jeruk per kilonya?
Interpretasi
4
16
Harga untuk 3 kg apel adalah 3x rupiah
Harga untuk 5 kg jeruk adalah 5x rupiah
Jadi, model matematikanya adalah:
3x + 5x = 120.000
Analisis 4
3x + 5x = 120.000
8x = 120.000
8
8x =
120.000
8
x = 15.000
untuk mencari harga jeruk ialah
11
2 . 15.000 = 22.500
Evaluasi
4
Jadi, harga 1 kg Apel adalah Rp 15.000,00 dan harga 1
kg jeruk adalah Rp 22.500,00 Inferensi 4
Page 138
5
Diketahui
Uang saku per hari (selasa, rabu, jumat) adalah Rp
10.000,00
Uang saku 1 pekan adalah Rp 70.000,00
Uang tabungan selama 1 pekan adalah Rp 25.000,00
Ditanyakan
Berapa uang saku Reni setiap hari selain hari selasa,
rabu, dan jumat setiap pekan
Interpretasi
4
16
Jadi model matematikanya adalah
70.000 – 25.000 = (3 . 10.000) + 1 (6x-3x) Analisis 4
70.000 – 25.000 = (3 . 10.000) + 1 (6x-3x)
45.000 = 30.000 + 1 (3x)
45.000 = 30.000 + 3x
45.000 – 30.000 = 30.000 - 30.000 + 3x
15.000 = 3x
3x = 15.000
3
3x =
15.000
3
x = 5.000
Catatan:
{mengapa (3 . 10.000) berasal dari hari selasa, rabu,
jumat}
{mengapa 1(6x - 3x) 1 berasal dari 1 pekan, sedangkan
6 berasal dari 6 hari Reni sekolah, di kurangi 3 hari
yaitu selasa, rabu, jumat}
Evaluasi 4
Jadi, uang saku Reni setiap hari selain hari selasa, rabu
dan jumat adalah Rp 5.000,00 Inferensi 4
Skor Ideal 80
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝟖𝟎 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Page 139
Rubrik Penilaian Skor Tes Kmampuan Berpikir Kritis
Indikator Rubrik Penilaian Skor
Interpretasi
Tidak menulisyang diketahui dan yang ditanyakan. 0
Menulis yang diketahui dan yang ditanyakan dengan tidak
tepat. 1
Menulis yang diketahui saja dengan tepat atau yang
ditanyakan dengan tepat. 2
Menulis yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan
tepat tetapi kurang lengkap. 3
Menulis yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan
tepat dan lengkap. 4
Analisis
Tidak membuat model matematika dari soal yang diberikan. 0
Membuat model matematika dari soal yang diberikan tetapi
tidak tepat. 1
Membuat model matematika dari soal yang diberikan
dengan tepat tanpa memberi penjelasan. 2
Membuat model matematika dari soal yang diberikan
dengan tepat tetapi ada kesalahan dalam penjelasan. 3
Membuat model matematika dari soal yang diberikan
dengan tepat dan memberi penjelasan yang benar dan
lengkap.
4
Tidak memberikan strategi dalam menyelesaikan soal. 0
Menggunakan strategi yang tidak tepat dan tidak lengkap
dalam menyelesaikan soal. 1
Page 140
Evaluasi Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal,
tetapi tidak lengkap atau menggunakan strategi yang tidak
tepat tetapi lengkap dalam menyelesaikan soal.
2
Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal,
lengkap tetapi melakukan kesalahan dalam perhitungan atau
penjelasan.
3
Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal,
lengkap dan benar dalam melakukan perhitungan/penjelasan. 4
Inferensi
Tidak membuat kesimpulan. 0
Membuat kesimpulan yang tidak tepat dan tidak sesuai
dengan konteks soal. 1
Membuat kesimpulan yang tidak tepat meskipun yang
disesuakan dengan konteks soal. 2
Membuat kesimpulan dengan tepat, sesuai dengan konteks
tetapi tidak lengkap. 3
Membuat kesimpulan dengan tepat, sesuai dengan konteks
soal dan lengkap 4
Adaptasi Facione (Putri, 2018:797)
Page 141
Lampiran B
B.1 Pedoman Wawancara
Page 142
Lampiran B.1
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman wawancara merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh peneliti
agar data yang dikumpulkan semakin akurat.
I. Permasalahan mampuan berpikir kritis subjek penelitian dalam memecahlan
masalah operasi hitung bentuk aljabar?
II. Tujuan Wawancara
Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan
soal operasi hitung bentuk aljabar.
III. Metode
Wawancara tidak terstruktur.
IV. Langkah Pelaksanaan Wawancara
1. Perkenalan antara peneliti dengan subjek yang akan diwawancarai, serta
membuat jadwal wawancara dengan tiap-tiap subjek penelitian.
2. Menyiapkan lembar tes yang telah dikerjakan subjek.
3. Subjek diwawancarai berkaitan dengan soal.
V. Indikator Kemampuan berpikir kritis Subjek Penelitian
1. Interpretasi
Memahami masalah yang ditunjukkan dengan menulis yang diketahui
maupun yang ditanyakan soal dengan tepat.
2. Analisis
Mengidentifikasi hubungan-hubungan antara pernyataan-pernyataan,
pertanyaan-pertanyaan, konsep-konsep yang diberikan dalam soal yang
Page 143
ditunjukkan dengan membuat model matematika dengan tepat dan
memberi penjelasan yang tepat.
3. Evaluasi
Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal, lengkap, dan
benar dalam melakukan perhitungan.
4. Inferensi
Dapat menarik kesimpulan dari apa yang ditanyakan dengan tepat.
VI. Pertanyaan Pokok
Berdasarkan indikator maka pertanyaan-pertanyaan pokok yang akan
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Apa yang kamu pahami pada soal tersebut?
2. Rumus atau cara apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal?
3. Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal tersebut?
4. Simpulkan jawaban yang telah kamu kerjakan?
Page 144
Lampiran C
C.1 Hasil Tes Siswa
C.2 Lembar Jawaban Siswa
C.3 Transkrip Hasil Wawancara
Page 145
Lampiran C.1
No Nama Siswa Skor Tiap Butir Soal Total
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5
1 NH 12 12 16 16 12 68 85 Tinggi
2 MAZ 14 14 16 16 16 76 95 Tinggi
3 MFT 6 10 8 8 12 44 55 Rendah
4 NFS 6 8 6 8 6 34 42,5 Rendah
5 NS 12 10 12 14 10 58 72,5 Sedang
6 N 12 10 12 12 10 56 70 Sedang
7 MFD 4 8 8 8 8 36 45 Rendah
8 RA 6 8 6 8 6 34 42,5 Rendah
9 VD 12 16 16 16 10 70 87,5 Tinggi
10 M 14 12 14 16 12 68 85 Tinggi
11 MFF 16 16 16 16 14 78 97,5 Tinggi
12 MR 14 8 12 12 10 56 70 Sedang
13 NBP 6 8 6 8 6 34 42,5 Rendah
14 MRS 6 8 6 8 6 34 42,5 Rendah
15 RH 12 12 12 12 10 58 72,5 Sedang
16 YP 12 12 12 12 12 60 75 Sedang
17 SA 16 10 12 12 16 66 82,5 Tinggi
Keterangan:
Terlihat bahwa 6 dari 17 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis kategori
tinggi, 5 dari 17 siswa memiliki kemampuan berpikir krtis kategori sedang, dan 6
dari 17 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis kategori rendah.
Page 146
Maka dipilih Subjek:
No Nama Siswa Skor Tiap Butir Soal Total
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5
1 MFF 16 16 16 16 14 78 97,5 Tinggi
2 MAZ 14 14 16 16 16 76 95 Tinggi
3 RH 12 12 12 12 10 58 72,5 Sedang
4 MR 14 8 12 12 10 56 70 Sedang
5 MFT 6 10 8 8 12 44 55 Rendah
6 MFD 4 8 8 8 8 36 45 Rendah
Page 147
Lampiran C.2
Subjek 1
Page 153
Lampiran C.3
1. Hasil wawancara Subjek MFF
Kode Uraian Wawancara
PP Kita mulai dari nomor 1. Coba adek baca kembali soalnya
MFF (membaca soal)
PP Okey, dari soal yang diberikan, apa yang adik pahami pada soal
tersebut?
MFF Yang saya pahami kak, soal ini berbentuk soal cerita yang dicari
harga 1 buku tulis dan harga 1 pulpen cair
PP Dari soal ini apa yang adik ketahui?
MFF
Yang dikethui itu kak, saya misalkan B itu harga 1 buku tulis, dan
P itu harga 1 pulpen cair, selanjutnya kak, saya tuliskan dalam
bentuk persamaan 1 dan 2 yaitu persamaan 1 itu 4B + 3P =
29.000 dan persamaan 2 itu 1B + 3P = 14.000 kemudian saya
sederhanakan mi kak jadi, 4B + 3P = 29 dan B + 3P = 14
PP Lalu apa yang di tanyakan disitu?
MFF Harga 1 buku tulis dan 1 pulpen cair
PP Bagaimana cara adik menyelesaikan soal ini?
MFF
Kan tadi saya misalkan B itu harga 1 buku tulis, dan P itu harga
1 pulpen cair, selanjutnya kak, saya tuliskan dalam bentuk
persamaan 1 dan 2 yaitu persamaan 1 itu 4B + 3P = 29.000 dan
persamaan 2 itu 1B + 3P = 14.000 kemudian saya sederhanakan
mi kak jadi, 4B + 3P = 29 dan B + 3P = 14, kemudian sya mencari
nilai B menggunakan persamaan 2 kak, (B + 3P = 14), lalu saya
subtitusikan mi kepersamaan 1 kak dengan mengganti nilai B nya
itu, pas kudapat mi nilai B nya kak, kucari lagi nilai P nya dengan
cara ku subtittusikan ke persamaan 1 kak, setelah itu kudapatmi
hasilnya kak
PP Jadi, apa kesimpulan dari jawabanta itu?
MFF
Kesimpulannya itu kak hasil yang saya dapat itu harga 1 buku
tulis adalah Rp 5.000 sedangkan harga 1 pulpen cair Rp 3.000
kak
Page 154
Kode Uraian Wawancara
PP Okey dek, lanjut soal nomor 2. Coba baca kembali soalnya
MFF (membaca soal)
PP Coba sebutkan apa yang diketahui pada soal tersebut
MFF
Yang saya ketahui itu kak, gaji ibu sebesar Rp 2.000.000, gaji
ayah sebesar Rp 4.000.000, kebutuhan belanja Rp 1.000.000,
kebutuhan kesehatan Rp 500.000, uang sekolah kedua anaknya
Rp 3.000.000, uang untuk ditabung Rp 1.000.000
PP Apa yang di tanyakan pada soal tersebut?
MFF Uang saku perorang yang harus ibu berikan untuk kedua anaknya
kak
PP Rumus apa yang adik gunakan dalam menyelesaikan soal
tersebut?
MFF
Yang kugunakan itu kak, menjumlahkan gaji ibu dan gaji ayah
lalu mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian
menjumlahkan lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan
kesehatan dan uang sekolah kedua anaknya (2.000.000 +
4.000.000) – 1.000.0000 = 1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 +
(4 . 2x). 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah uang saku
untuk 2 orang.
PP Disini adik menuliskan (4 . 2x). apa maksudnya itu dek?
MFF 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah uang saku untuk 2
orang kak
PP Jadi berapa jawabanta distu dek?
MFF Jawabanku itu kak, setiap anak dalam waktu sepekan
mendapatkan uang saku sebanyak Rp 62.500 kak
Kode Uraian Wawancara
PP Kita lanjut lanjut nomor 3, coba adik baca soalnya
MFF (membaca soal)
PP Dari soal yang dibaca apa saja yang diketahui?
Page 155
MFF
Jadi saya misalkan dulu kak, umur Naila sekarang x tahun, maka
umur Rendi (x – 8) tahun kak, selanjutnya 8 tahun kemudian umur
Naila x + 8 dan umur Rendi (x – 8) + 8 = x tahun
PP Apa yang ditanyakan dek?
MFF Yang ditanyakan itu kak, berapa umur masing-masing Naila dan
Rendi kak
PP Bagaimana cara penyelesaianta untuk mendapatkan jawabannta
dek?
MFF
Pertama-tama kak, ku jumlahkan dulu itu x + 8 + x = 44, lalu
kujumlahkan ki dulu yang sama variabelnya kak jadi 2x + 8 = 44,
selanjutnya kedua ruas saya kurangi 8 kak jadi 2x = 36,
selanjutnya kak saya bagi 2 untuk kedua ruas jadi x = 18, itu
untuk umur Naila kak, kalau untuk mencari umur Rendi saya
kuraki umur Naila dikurangi 8 jadi 10 kak jadi 10 itu umurnya
Rendi kak
PP Coba kita simpulkan itu Jawabanta dek?
MFF Jadi, kesimpulannya itu kak Umur Naila 18 tahun dangkan umur
Rendi itu 10 Tahun kak
Kode Uraian Wawancara
PP Selanjutnya kita beralih ke soal nomor 4, coba dibaca kembali
soalnya
MFF (membaca soal)
PP Dari soal nomor 4, apa yang adik pahami pada soal tersebut?
MFF Yang saya pahami itu kak yang dicari adalah harga jeruk dan
apel kak
PP Apa yang diketahui pada soal dek?
MFF Yang diketahui itu kak kumisalkan ki dulu harga 1 kg Apel x
rupiah kemudian harga 1 kg jeruk 11
2 x rupiah kak
PP Rumus apa yang digunakan dalam mengerjakan soal dek?
MFF
Rumus yang saya gunakan itu kak menjumlahkan 3kg Apel yang
telah dimisalkan yaitu 3x eengan 5 kg jeruk yang telah dimisalkan
5x kak (3x + 5x = 120.000)
Page 156
PP Berapaji jawaban yang didapatkan dek?
MFF Untuk Apel kak 15.000 sedangkan jeruk 22.500 kak
Kode Uraian Wawancara
PP Kita Lanjut nomor terakhir nah dek, coba kita baca soalnya
MFF (membaca soal)
PP Dari soal diatas apa yang adik ketahui?
MFF
Yang saya ketahui itu kak uang saku perhari (selasa, rabu, dan
jumat) adalah Rp 10.000, uang saku 1 pekan adalah Rp 70.000,
uang tabungan selama 1 pekan adalah Rp 25.000 kak
PP Apa yang ditanyakan dek?
MFF Berapa uang saku Reni setia hari selain hari selasa, rabu, dan
jumat kak
PP Apa strategi ta dalam menyelesaikan soal dek??
MFF
Disini kak ku kurangi uang saku 1 pekan dengan uang tabungan
selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang saku perhari jadi
(70.000 – 25.000) = (3 . 10.000) + 1 (6x - 3x) lalu hasilnya 45.000
= 30.000 + 6x – 3x kak kemudian kedua ruas kukurangi 30.000
kak jadi 15.000 = 3x lalu 15.000 ku bagi 3 jadi hasilnya itu x =
5000 kak
PP Kuliat jawabanta disini benarmi tapi tdk lengkap ki carata
kerjaki, kenapa bisa itu dek?
MFF Iyye kak, buru-buru ka kak supaya cepat ki selasai kak hehehehe
PP Hehehe, okey pade dek dari mana didapatkan ini (3 . 10.000) dan
1 (6x – 3x), coba jelaskan ka dek?
MFF
Untuk nilai ((3 . 10.000) berasal dari hari selasa, rabu, jumat) dan
(1(6x - 3x) 1 berasal dari 1 pekan, sedangkan 6 berasal dari 6 hari
Reni sekolah, di kurangi 3 hari yaitu selasa, rabu, jumat).
PP Apa kesimpulan ta mengenai jawaban ini?
MFF Jadi, kesimpulannya itu kak uang saku Reni setiap hari selain hari
selasa, rabu jumat adalah Rp 5.000 kak
Page 157
2. Hasil Wawancara Subjek MAZ
Kode Uraian Wawancara
PP Kita mulai dari nomor 1. Coba adek baca kembali soalnya
MAZ (membaca soal)
PP Dari soal ini apa yang adik ketahui?
MAZ
Kumisalkan dulu kak, B itu harga satu buku tulis dan P itu harga
1 pulpen cair, lalu saya buat persamaanya kak yaitu 4B + 3P =
29.000 dan 1B + 3P = 14.000 setelah itu ku sederhanakan mi kak
menjadi 4B + 3P = 29 dan 1B + 3P = 14
PP Lalu apa yang di tanyakan disitu dek?
MAZ Harga 1 buku tulis dan 1 pulpen cair kak
PP Bagaimana cara adik menyelesaikan soal ini?
MAZ
Kan tadi saya misalkan B itu harga 1 buku tulis, dan P itu harga
1 pulpen cair, selanjutnya kak, saya tuliskan dalam bentuk
persamaan yaitu 4B + 3P = 29.000 dan 1B + 3P = 14.000
kemudian saya sederhanakan mi kak jadi, 4B + 3P = 29 dan B +
3P = 14, kemudian sya mencari nilai B menggunakan
persamaan 2 kak, (B + 3P = 14), lalu saya subtitusikan mi
kesalah satu persamaan kak dengan mengganti nilai B nya itu,
pas kudapat mi nilai B nya kak, kucari lagi nilai P nya dengan
cara ku subtittusikan ke salah satu persamaan lagi kak, setelah
itu kudapatmi hasilnya kak
PP Kuliat jawabanta disini benarmi tapi tdk lengkap ki carata
kerjaki, kenapa bisa itu dek?
MAZ Iyye ka kak? Tidak ku perhatikan ki tadi kak (sambil menutup
mulutnya)
PP
Lain kali kasih lengkap jawabanta nah, karena itu juga termasuk
poin dek
MAZ Hehehehe, iyye kak
PP Jadi, apa kesimpulan dari jawabanta itu?
Page 158
MAZ
Kesimpulannya itu kak hasil yang saya dapat itu harga 1 buku
tulis adalah Rp 5.000 sedangkan harga 1 pulpen cair Rp 3.000
kak
Kode Uraian Wawancara
PP Okey dek lanjut soal nomor 2, coba sebutkan apa yang diketahui
pada soal tersebut
MAZ
Gaji ibu sebesar Rp 2.000.000, gaji ayah sebesar Rp 4.000.000
per bulan, dibutuhan belanja Rp 1.000.000 per bulan,
kebutuhan kesehatan Rp 500.000, dan uang sekolah kedua
anaknya Rp 3.000.000, tetapi uang perbulannya harus masih
tersisa Rp 1.000.000 untuk ditabung kak
PP Apa yang di tanyakan pada soal tersebut?
MAZ Uang saku perorang yang harus ibu berikan untuk kedua anaknya
kak
PP Rumus apa yang adik gunakan dalam menyelesaikan soal
tersebut?
MAZ
Yang kugunakan itu kak, menjumlahkan gaji ibu dan gaji ayah
lalu mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian
menjumlahkan lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan
kesehatan dan uang sekolah kedua anaknya (2.000.000 +
4.000.000) – 1.000.0000 = 1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4
. 2x). 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah uang saku
untuk 2 orang.
PP Kuliat lagi jawabanta disini benarmi tapi tidak lengkap ki carata
kerjaki, kenapa bisa itu dek?
MAZ Iyye ka kak? Tidak ku perhatikan ki tadi kak (sambil menutup
mulutnya)
PP Lain kali kasih lengkap jawabanta nah, karena itu juga termasuk
poin dek
MAZ Hehehehe, iyye kak
PP Jadi berapa jawabanta distu dek?
MAZ Jawabanku itu kak, setiap anak dalam waktu sepekan
mendapatkan uang saku sebanyak Rp 62.500 kak
Page 159
Kode Uraian Wawancara
PP Kita lanjut lanjut nomor 3, apa saja yang diketahui pada?
MAZ
Umur Naila sekarang x tahun, maka umur Rendi (x – 8) tahun
kak, selanjutnya 8 tahun kemudian umur Naila x + 8 dan umur
Rendi (x – 8) + 8 = x tahun
PP Apa yang ditanyakan dek?
MAZ Berapa umur masing-masing Naila dan Rendi kak
PP Bagaimana cara penyelesaianta untuk mendapatkan jawabannta
dek?
MAZ
Ku jumlahkan dulu itu x + 8 + x = 44, lalu kujumlahkan ki dulu
yang sama variabelnya kak jadi 2x + 8 = 44, selanjutnya kedua
ruas saya kurangi 8 kak jadi 2x = 36, selanjutnya kak saya bagi 2
untuk kedua ruas jadi x = 18, itu untuk umur Naila kak, kalau
untuk mencari umur Rendi saya kuraki umur Naila dikurangi 8
jadi 10 kak jadi 10 itu umurnya Rendi kak
PP Coba kita simpulkan itu Jawabanta dek?
MAZ Jadi, kesimpulannya itu kak Umur Naila 18 tahun dangkan umur
Rendi itu 10 Tahun kak
Kode Uraian Wawancara
PP Selanjutnya kita beralih ke soal nomor 4, apa yang adik pahami
pada soal tersebut?
MAZ Yang saya pahami itu kak yang dicari adalah harga jeruk dan
apel kak
PP Apa yang diketahui pada soal dek?
MAZ
yang diketahui itu kak harga 1 kg Apel kumisalkan x rupiah
kemudian harga 1 kg kumisalkan jeruk 11
2 x rupiah kak
PP Bagaimana carata mengerjakan soal dek?
MAZ
Ku jumlahkan 3kg Apel yang telah dimisalkan yaitu 3x dengan 5
kg jeruk yang telah dimisalkan 5x kak (3x + 5x = 120.000)
kemudian ku jumlahkan mi yang memiliki variabel sama kak jadi
(8x = 120.000) selanjutnya kedua ruas kubagi 8 ki kak jadi (x =
Page 160
15.000) jadi itu yang 15.000 kak hasilnya Apel kak, untuk mencari
nilai jeruk kak itu 11
2 dikali harga apel kak hasilnya 22.500 kak
PP Apaji kesimpulan dari jawaban yang didapat dek?
MAZ Untuk Apel kak 15.000 sedangkan jeruk 22.500 kak
Kode Uraian Wawancara
PP Kita Lanjut nomor terakhir nah dek, dari soal diatas apa yang
adik ketahui?
MAZ
Uang saku Reni Rp 70.000setiap pekan, setiap hari selasa, rabu
dan jumat ada extrakulikuler jadi dibutuhkan tambah uang yaitu
Rp 10.000 dan setiap pekan Reni menabung sebesar Rp 25.000
PP Apa yang ditanyakan dek?
MAZ Berapa uang saku Reni setia hari selain hari selasa, rabu, dan
jumat kak
PP Bagaimana Rumus atau model matematikanya dalam
menyelesaikan soal ini dek?
MAZ
Disini kak ku kurangi uang saku 1 pekan dengan uang tabungan
selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang saku perhari jadi
(70.000 – 25.000) = (3 . 10.000) + 1 (6x - 3x)
PP Okey dek dari mana didapatkan ini (3 . 10.000) dan 1 (6x – 3x),
coba jelaskan ka dek?
MAZ
untuk nilai ((3 . 10.000) berasal dari hari selasa, rabu, jumat)
dan (1(6x - 3x) 1 berasal dari 1 pekan, sedangkan 6 berasal dari
6 hari Reni sekolah, di kurangi 3 hari yaitu selasa, rabu, jumat).
PP Apa kesimpulan ta mengenai jawaban ini?
MAZ Jadi, kesimpulannya itu kak uang saku Reni setiap hari selain
hari selasa, rabu jumat adalah Rp 5.000 kak
3. Hasil Wawancara Subjek RH
Kode Uraian Wawancara
PP Kita mulai dari nomor 1. Coba adek baca kembali soalnya
Page 161
RH (membaca soal)
PP Dari soal ini apa yang adik ketahui?
RH
Yang dikethui itu kak, saya misalkan B itu harga 1 buku tulis, dan
P itu harga 1 pulpen cair, selanjutnya kak, saya tuliskan dalam
bentuk persamaan 1 dan 2 yaitu persamaan 1 itu 4B + 3P =
29.000 dan persamaan 2 itu 1B + 3P = 14.000 kemudian saya
sederhanakan mi kak jadi, 4B + 3P = 29 dan B + 3P = 14
PP Lalu apa yang di tanyakan disitu?
RH Harga 1 buku tulis dan 1 pulpen cair
PP Bagaimana cara adik menyelesaikan soal ini?
RH
Kan tadi saya misalkan B itu harga 1 buku tulis, dan P itu harga
1 pulpen cair, selanjutnya kak, saya tuliskan dalam bentuk
persamaan 1 dan 2 yaitu persamaan 1 itu 4B + 3P = 29.000 dan
persamaan 2 itu 1B + 3P = 14.000 kemudian saya sederhanakan
mi kak jadi, 4B + 3P = 29 dan B + 3P = 14, kemudian saya
mencari nilai B menggunakan persamaan 2 kak, (B + 3P = 14),
lalu saya subtitusikan mi kepersamaan 1 kak dengan mengganti
nilai B nya itu, pas kudapat mi nilai B nya kak, kucari lagi nilai P
nya dengan cara ku subtitusikan ke persamaan 1 kak, setelah itu
kudapatmi hasilnya kak
PP Jadi, apa kesimpulan dari jawabanta itu?
RH
Kesimpulannya itu kak hasil yang saya dapat itu harga 1 buku
tulis adalah Rp 5.000 sedangkan harga 1 pulpen cair Rp 3.000
kak
PP Kuliat dijawabanta dek, tidak dituliski kesimpulannya dek
RH Iyye kak, tidak kutiliski ka kukira adami jawabannya kak
PP Lain kali tuliski nah dek, karena itu juga termasuk point
RH Iyye kak
Kode Uraian Wawancara
PP Okey dek lanjut soal nomor 2, coba sebutkan apa yang diketahui
pada soal tersebut
Page 162
RH
Gaji ibu sebesar Rp 2.000.000, gaji ayah sebesar Rp 4.000.000
per bulan, dibutuhan belanja Rp 1.000.000 per bulan,
kebutuhan kesehatan Rp 500.000, dan uang sekolah kedua
anaknya Rp 3.000.000, tetapi uang perbulannya harus masih
tersisa Rp 1.000.000 untuk ditabung kak
PP Apa yang di tanyakan pada soal tersebut?
RH Uang saku perorang yang harus ibu berikan untuk kedua anaknya
kak
PP Kulihat jawabanta tidak dituliski diketahui sama ditanyakanta
dek?
RH Iyye di kak, tidak kutuliski pade
PP Lainkali tulis ki na dek
RH Iyye kak
PP Rumus apa yang adik gunakan dalam menyelesaikan soal
tersebut?
RH
Yang kugunakan itu kak, menjumlahkan gaji ibu dan gaji ayah
lalu mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian
menjumlahkan lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan
kesehatan dan uang sekolah kedua anaknya (2.000.000 +
4.000.000) – 1.000.0000 = 1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4
. 2x). 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah uang saku
untuk 2 orang.
PP Jadi berapa jawabanta distu dek?
RH Jawabanku itu kak, setiap anak dalam waktu sepekan
mendapatkan uang saku sebanyak Rp 62.500 kak
Kode Uraian Wawancara
PP Kita lanjut lanjut nomor 3, coba adik baca soalnya
RH (membaca soal)
PP Dari soal yang dibaca apa saja yang diketahui?
RH
Jadi saya misalkan dulu kak, umur Naila sekarang x tahun, maka
umur Rendi (x – 8) tahun kak, selanjutnya 8 tahun kemudian umur
Naila x + 8 dan umur Rendi (x – 8) + 8 = x tahun
Page 163
PP Apa yang ditanyakan dek?
RH Yang ditanyakan itu kak, berapa umur masing-masing Naila dan
Rendi kak
PP Tidak ditulis ki lagi diketahui sama ditanyakannya dek
RH Hehehehe, Iyye kak sebenarnya ku tau ji kak tapi panjang sekali
kalau kutilis lagi begitu-begitunya kak
PP Bagaimana cara penyelesaianta untuk mendapatkan jawabannta
dek?
RH
Pertama-tama kak, ku jumlahkan dulu itu x + 8 + x = 44, lalu
kujumlahkan ki dulu yang sama variabelnya kak jadi 2x + 8 = 44,
selanjutnya kedua ruas saya kurangi 8 kak jadi 2x = 36,
selanjutnya kak saya bagi 2 untuk kedua ruas jadi x = 18, itu untuk
umur Naila kak, kalau untuk mencari umur Rendi saya kuraki
umur Naila dikurangi 8 jadi 10 kak jadi 10 itu umurnya Rendi kak
PP Coba kita simpulkan itu Jawabanta dek?
RH Jadi, kesimpulannya itu kak Umur Naila 18 tahun dangkan umur
Rendi itu 10 Tahun kak
Kode Uraian Wawancara
PP Selanjutnya kita beralih ke soal nomor 4, coba dibaca kembali
soalnya
RH (membaca soal)
PP Dari soal nomor 4, apa yang adik pahami pada soal tersebut?
RH Yang saya pahami itu kak yang dicari adalah harga jeruk dan
apel kak
PP Apa yang diketahui pada soal dek?
RH Yang diketahui itu kak harga 1 kg Apel kumisalkan x rupiah
kemudian harga 1 kg jeruk kumisalkan 11
2 x rupiah kak
PP Tidak dituliski lagi diketahui sama ditanyakammy dek
RH Hehehehe, Iyye kak
Page 164
PP Rumus apa yang digunakan dalam mengerjakan soal dek?
RH
Rumus yang saya gunakan itu kak menjumlahkan 3kg Apel yang
telah dimisalkan yaitu 3x dengan 5 kg jeruk yang telah dimisalkan
5x kak (3x + 5x = 120.000)
PP Berapaji jawaban yang didapatkan dek?
RH untuk Apel kak 15.000 sedangkan jeruk 22.500 kak
Kode Uraian Wawancara
PP Kita Lanjut nomor terakhir nah dek, coba baca soalnya dek
RH (membaca soal)
PP Dari soal diatas apa yang adik ketahui?
RH
Yang saya ketahui kak uang saku Reni Rp 70.000 setiap pekan,
setiap hari selasa, rabu dan jumat ada extrakulikuler jadi
dibutuhkan tambah uang yaitu Rp 10.000 dan setiap pekan Reni
menabung sebesar Rp 25.000
PP Apa yang ditanyakan dek?
RH Berapa uang saku Reni setiap hari selain hari selasa, rabu, dan
jumat kak
PP Bagaimana Rumus atau model matemtikanya dalam
menyelesaikan soal ini dek?
RH
Disini kak ku kurangi uang saku 1 pekan dengan uang tabungan
selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang saku perhari jadi
(70.000 – 25.000) = (3 . 10.000) + 1 (6x - 3x)
PP Okey dek dari mana didapatkan ini (3 . 10.000) dan 1 (6x – 3x),
coba jelaskan ka dek?
RH
untuk nilai ((3 . 10.000) berasal dari hari selasa, rabu, jumat)
dan (1(6x - 3x) 1 berasal dari 1 pekan, sedangkan 6 berasal dari
6 hari Reni sekolah, di kurangi 3 hari yaitu selasa, rabu, jumat).
PP Apa kesimpulan ta mengenai jawaban ini?
RH Jadi, kesimpulannya itu kak uang saku Reni setiap hari selain
hari selasa, rabu jumat adalah Rp 5.000 kak
Page 165
PP Di tulis mi lagi diketahui sam ditanyakannya, tapi kenapa tidak
dituliski kesimpulannya dek?
RH Iyye kak, tulis ki kak… ka pas-pas mi kertasku juga kak baru
adami juga jawabannya kak.
PP Lain kali tulis ki nah dek, ambil meki saja kertas baru kalau
tidak cukup kertas ta dek
RH Iyye kak
4. Hasil Wawancara Subjek MR
Kode Uraian Wawancara
PP Dari soal ini apa yang adik ketahui?
MR
Yang dikethui itu kak, saya misalkan B itu harga 1 buku tulis,
dan P itu harga 1 pulpen cair, selanjutnya kak, saya tuliskan
dalam bentuk persamaan 1 dan 2 yaitu persamaan 1 itu 4B + 3P
= 29.000 dan persamaan 2 itu 1B + 3P = 14.000 kemudian saya
sederhanakan mi kak jadi, 4B + 3P = 29 dan B + 3P = 14
PP Lalu apa yang di tanyakan disitu?
MR Harga 1 buku tulis dan 1 pulpen cair
PP Bagaimana cara adik menyelesaikan soal ini?
MR
Kan tadi saya misalkan B itu harga 1 buku tulis, dan P itu harga
1 pulpen cair, selanjutnya kak, saya tuliskan dalam bentuk
persamaan 1 dan 2 yaitu persamaan 1 itu 4B + 3P = 29.000 dan
persamaan 2 itu 1B + 3P = 14.000 kemudian saya sederhanakan
mi kak jadi, 4B + 3P = 29 dan B + 3P = 14, kemudian sya mencari
nilai B menggunakan persamaan 2 kak, (B + 3P = 14), lalu saya
subtitusikan mi kepersamaan 1 kak dengan mengganti nilai B nya
itu, pas kudapat mi nilai B nya kak, kucari lagi nilai P nya dengan
cara ku subtittusikan ke persamaan 1 kak, setelah itu kudapatmi
hasilnya kak
PP Kuliat ini jawabannta tidak lengkap ki cara ta penyelesainnta,
kenapa bisa itu dek?
MR Iyya ga kak, kukira begitu ji jawabnnya kak
Page 166
PP Masih kurang lengkap itu dek, masih ada beberapa point yang
terlewatkan dek
MR Iyya paeng kak
PP Jadi, apa kesimpulan dari jawabanta itu?
MR
Kuliat Kesimpulannya itu kak hasil yang saya dapat itu harga 1
buku tulis adalah Rp 5.000 sedangkan harga 1 pulpen cair Rp
3.000 kak
Kode Uraian Wawancara
PP Okey dek lanjut soal nomor 2, coba sebutkan apa yang diketahui
pada soal tersebut
MR
Kuliat disoal kak, gaji ibu sebesar Rp 2.000.000, gaji ayah
sebesar Rp 4.000.000 per bulan, dibutuhan belanja Rp 1.000.000
per bulan, kebutuhan kesehatan Rp 500.000, dan uang sekolah
kedua anaknya Rp 3.000.000, tetapi uang perbulannya harus
masih tersisa Rp 1.000.000 untuk ditabung kak
PP Apa yang di tanyakan pada soal tersebut?
MR Uang saku perorang yang harus ibu berikan untuk kedua anaknya
kak
PP Kenapa tidak dituliski diketahuinya sama ditanyakannya pada
lembar jawabanta dek?
MR Tidak kutuliski kak, ka adami di soal tertera kak. Supaya tidak
banyak kertas kupakai kak
PP Astaga dek, lain kali tuliski nah dek
MR Iyye kak
PP Rumus apa yang adik gunakan dalam menyelesaikan soal
tersebut?
MR
Yang kugunakan itu kak, menjumlahkan gaji ibu dan gaji ayah
lalu mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian
menjumlahkan lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan
kesehatan dan uang sekolah kedua anaknya (2.000.000 +
4.000.000) – 1.000.0000 = 1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 +
Page 167
(4 . 2x). 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah uang saku
untuk 2 orang.
PP Jadi berapa jawabanta distu dek?
MR Jawabanku itu kak, setiap anak dalam waktu sepekan
mendapatkan uang saku sebanyak Rp 62.500 kak
Kode Uraian Wawancara
PP Kita lanjut lanjut nomor 3, apa saja yang diketahui pada?
MR
Umur Naila sekarang x tahun, maka umur Rendi (x – 8) tahun kak,
selanjutnya 8 tahun kemudian umur Naila x + 8 dan umur Rendi
(x – 8) + 8 = x tahun
PP Apa yang ditanyakan dek?
MR Berapa umur masing-masing Naila dan Rendi kak
PP Kenapa adik tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
pada lembar jawabanta?
MR Tidak sempat kutulis kak, langsung ji penyelesainnya ku tulis kak
PP Lain kali, tulis na dek, karena ini juga termasuk poin
MR Iyye kak
PP Bagaimana cara penyelesaianta untuk mendapatkan jawabannta
dek?
MR
Ku jumlahkan dulu itu x + 8 + x = 44, lalu kujumlahkan ki dulu
yang sama variabelnya kak jadi 2x + 8 = 44, selanjutnya kedua
ruas saya kurangi 8 kak jadi 2x = 36, selanjutnya kak saya bagi 2
untuk kedua ruas jadi x = 18, itu untuk umur Naila kak, kalau
untuk mencari umur Rendi saya kuraki umur Naila dikurangi 8
jadi 10 kak jadi 10 itu umurnya Rendi kak
PP Coba kita simpulkan itu Jawabanta dek?
MR Jadi, kesimpulannya itu kak Umur Naila 18 tahun dangkan umur
Rendi itu 10 Tahun kak
Page 168
Kode Uraian Wawancara
PP Selanjutnya kita beralih ke soal nomor 4, apa yang diketahui
pada soal dek?
MR Yang diketahui itu kak, kumisalkan ki dulu harga 1 kg Apel x
rupiah kemudian harga 1 kg jeruk 11
2 x rupiah kak
PP Apa yang diketahui dek?
MR Harga Apel dan jeruk perkilonya kak
PP Rumus apa yang digunakan dalam mengerjakan soal dek?
MR
Rumus yang saya gunakan itu kak menjumlahkan 3kg Apel yang
telah dimisalkan yaitu 3x dengan 5 kg jeruk yang telah
dimisalkan 5x kak (3x + 5x = 120.000)
PP Berapaji jawaban yang didapatkan dek?
MR Untuk Apel kak 15.000 sedangkan jeruk 22.500 kak
Kode Uraian Wawancara
PP Kita Lanjut nomor terakhir nah dek, dari soal diatas apa yang
adik ketahui?
MR
Uang saku Reni Rp 70.000setiap pekan, setiap hari selasa, rabu
dan jumat ada extrakulikuler jadi dibutuhkan tambah uang yaitu
Rp 10.000 dan setiap pekan Reni menabung sebesar Rp 25.000
PP Apa yang ditanyakan dek?
MR Berapa uang saku Reni setia hari selain hari selasa, rabu, dan
jumat kak
PP Bagaimana rumus atau model matemtikanya dalam
menyelesaikan soal ini dek?
MR
Disini kak ku kurangi uang saku 1 pekan dengan uang tabungan
selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang saku perhari jadi
(70.000 – 25.000) = (3 . 10.000) + 1 (6x - 3x)
PP Kulihat ditahap penyelesaianta dek, tidak lengkap carata tapi
benarji jawabanta dek, kenapa itu dek?
MR Kukira tabbegitumi jawabannya kak
Page 169
PP Apa kesimpulan ta mengenai jawaban ini?
MR Jadi, kesimpulannya itu kak uang saku Reni setiap hari selain hari
selasa, rabu jumat adalah Rp 5.000 kak
PP
Tidak dituliski lagi kesimpulannya pada jawabanta
MR
Iyye kak, supaya cepatka selesai kak jadi tidak kutulismi
5. Hasil Wawancara Subjek MFT
Kode Uraian Wawancara
PP Okey dek, kita baca dulu soalnya dek!
MFT (membaca soal)
PP Dari soal ini apa yang adik ketahui?
MFT
Nia membeli 4 buku tulis dan 3 pulpen cair dengan harga Rp
29.000 kak, kemudian Nia membelikan temannya 1 buku tulis dan
3 pulpen cair seharga Rp 14.000 kak
PP Lalu apa yang di tanyakan disitu dek?
MFT Harga 1 buku tulis dan 1 pulpen cair kak
PP
Kuliat jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan ditanyakn pada
soal dek, kenapa tdk dituliski?
MFT Iyye kak, langsung penyelesaiannya ji kukerja kak
PP Lain kali tuliski na dek
MFT Iyye kak
PP Bagaimana cara adik menyelesaikan soal ini?
MFT Saya langsung mencari nilai B menggunakan persamaan 2 kak,
(B + 3P = 14), lalu saya subtitusikan mi kesalah satu persamaan
kak dengan mengganti nilai B nya itu, pas kudapat mi nilai B nya
Page 170
kak, kucari lagi nilai P nya dengan cara ku subtittusikan ke salah
satu persamaan lagi kak, setelah itu kudapatmi hasilnya kak
PP Kuliat jawabanta disini benarmi tapi tdk lengkap ki carata kerjaki,
kenapa bisa itu dek?
MFT Wih kak, tidak ku perhatikan ki tadi kak
PP Lain kali kasih lengkap jawabanta nah, karena itu juga termasuk
poin dek
MFT Hehehehe, iyye kak
PP Jadi, apa kesimpulan dari jawabanta itu?
MFT Yang bagaimanae lagi itu menyimpulkan kak
PP Itu yang hasil jawabanta dek, tapi lebih dipersingkat, padat dan
jelas dek
MFT
Oh itu kak,kesimpulannya itu kak hasil yang saya dapat itu harga
1 buku tulis adalah Rp 5.000 sedangkan harga 1 pulpen cair Rp
3.000 kak
Kode Uraian Wawancara
PP Ok Kita lanjut soal nomor 2 yah, coba baca soalnya
MFT (membaca soal)
PP Dari masalah yang diberikan, coba sebutkan apa yang diketahui?
MFT
Setiap bulan ibu mendapatkan gaji sebesar Rp 2.000.000
kemudian gaji suaminya Rp 4.000.000 per bulan, dibutuhkan
untuk belanja Rp 1.000.000 per bulan, uang kesehatan Rp
500.000, dan uang sekolah kedua anaknya Rp 3.000.000 serta
harus tersisa Rp 1.000.000 untuk ditabung
PP Apa yang ditanyakan dek
MFT Yang ditanyakan itu kak, berapa uang saku perorang untuk kedua
anaknya per pekan kak
PP Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan
ditanyakan pada soal dek, kenapa tdk dituliski?
Page 171
MFT Iyye kak, langsung penyelesaiannya ji kukerja kak
PP Lain kali tuliski na dek
MFT Iyye kak
PP Rumus apa yang adik gunakan dalam menyelesaikan soal
tersebut?
MFT
Yang kugunakan itu kak, menjumlahkan gaji ibu dan gaji ayah
lalu mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian
menjumlahkan lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan
kesehatan dan uang sekolah kedua anaknya (2.000.000 +
4.000.000) – 1.000.0000 = 1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4
. 2x). 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah uang saku
untuk 2 orang
PP Kuliat lagi jawabanta disini benarmi tapi tidak lengkap ki carata
kerjaki, kenapa bisa itu dek?
MFT Iyye kak, tidak lengkap ki
PP Lain kali kasih lengkap jawabanta nah, karena itu juga termasuk
poin dek
MFT Hehehehe, iyye kak
PP Coba simpulkan jawaban tersebut
MFT Jadi Uang saku anak dalam sepekan adalah Rp 62.500 kak
Kode Uraian Wawancara
PP Kita lanjut nomor 3 yah, coba kita baca dulu soalnya dek
MFT (membaca soal)
PP Oh iyya dek, dari masalah yang diberikan coba sebutkan apa yang
diketuhui pada soal tersebut
MFT
Yang saya ketahui kak, umur Rendi 8 tahun kurang dari umur
Naila. Delapan tahun kemudian jumlah umur Naila dan Rendi itu
44 tahun kak
PP Apa yang ditanyakan pada soal tersebut?
Page 172
MFT Masing-masing umur Naila da Rendi kak
PP Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan
ditanyakn pada soal dek, kenapa tdk dituliski?
MFT Iyye kak, langsung penyelesaiannya ji lagi kukerja kak
PP Lain kali tuliski na dek
MFT Iyye kak
PP Bagaimana cara penyelesaianta untuk mendapatkan jawabannta
dek?
MFT
Pertama-tama kak, ku jumlahkan dulu itu x + 8 + x = 44, lalu
kujumlahkan ki dulu yang sama variabelnya kak jadi 2x + 8 = 44,
selanjutnya kedua ruas saya kurangi 8 kak jadi 2x = 36,
selanjutnya kak saya bagi 2 untuk kedua ruas jadi x = 18, itu untuk
umur Naila kak, kalau untuk mencari umur Rendi saya kuraki
umur Naila dikurangi 8 jadi 10 kak jadi 10 itu umurnya Rendi kak
PP Coba kita simpulkan itu Jawabanta dek?
MFT Jadi, kesimpulannya itu kak Umur Naila 18 tahun dangkan umur
Rendi itu 10 Tahun kak
PP Kulihat lagi ini jawabanta dek kenapa tidak disimpulkan ki
jawabannya?
MFT Iyye kak, lupaka lagi simpulkan ki kak
PP Iyye dek, lain kali tuliski nah
MFT Iyye kak
Kode Uraian Wawancara
PP Okey dek, sekrang kita lanjut nomor 4 yah, coba kita baca
soalnya dek
MFT (membaca soal)
PP Okey dek, dari soal yang dibaca apa yang diketahui
MFT Yang kuketahui itu kak, harga 3 kg apel dan 5 kg jeruk adalah Rp
120.000, harga 1 kg jeruk adalah 11
2 kali harga 1 kg apel kak
Page 173
PP Apa yang dicari pada soal tersebut
MFT Yang dicari itu kak, harga apel dan jeruk perkilonya kak
PP Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan
ditanyakan pada soal dek, kenapa tdk dituliski?
MFT Iyye kak, langsung penyelesaiannya ji lagi kukerja kak
PP Lain kali tuliski na dek
MFT Iyye kak
PP Bagaimana cara penyelesaiannya dalam mengerjakan soal dek?
MFT
Pertama kak, kumisalkan ki dulu 3kg menjadi 3x rupiah kak, lalu
5kg menjadi 5x rupiah kak. Setelah itu, kubuatmi model
matematikanya kak, dengan cara 3x + 5x = 120.000
menghasilkan 8x = 120.000, setelah itu kedua ruas kubagi 8 ki
kak, menghasilkan x = 15.000, untuk mencari jeruk kak, saya
kalikan 11
2 dengan 15.000 hasilnya itu 22.500 kak
PP Coba kita simpulkan itu Jawabanta dek?
MFT Jadi kesimpulannya itu harga buah apel Rp 15.000 dan harga
jeruk 22.500
PP Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita simpilkan ki lagi jawabanta,
kenapa tidak dituliski?
MFT Iyye kak, buru-buruka kak, jadi tidak kutuliski kak
PP Lain kali tuliski na dek
MFT Iyye kak
Kode Uraian Wawancara
PP Okey dek, kita lanjut nomor terakhir nah, coba kit abaca soalnya
dek
Page 174
MFT (membaca soal)
PP Dari soal yang dibaca, informasi apa yang diketahui?
MFT
Yang ku ketahui itu kak, Uang saku Reni Rp 70.000 perpekan kak,
karena ada ekstakulikulir dihari selasa, rabu, jumat maka uang
jajan reni Rp. 10.000, Reni menabung uang Rp 25.000 perpekan.
PP Apa yang ditanyakan dek?
MFT
Yang ditanyakan itu kak, berapa uang jajan Reni selama sepekan
kecuali hari selasa, rabu, dan jumat kak
PP Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan
ditanyakan pada soal dek, kenapa tidak dituliski?
MFT Iyye kak, langsung penyelesaiannya ji lagi kukerja kak
PP Lain kali tuliski na dek
MFT Iyye kak
PP Coba jelaskanka rumus apa yang napakai dek
MFT
Rumus yang kugunakan itu kak, kukuurangi uang saku 1 pekan
dengan uang tabungan selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang
saku perhari (70.000 – 25.000) = (3 x 10.000) + 1 (6x - 3x)
PP Berapa ji jawaban yang didapat dek?
MFT Jawabanku itu kak Rp. 5000
6. Hasil Wawancara Subjek MFD
Kode Uraian Wawancara
PP Okey dek dari soal nomor 1, apa yang adik ketahui?
MFD
Yang diketahiu itu kak, Nia membeli 4 buku tulis dan 3 pulpen cair
dengan harga Rp 29.000 kak, kemudian Nia membelikan
temannya 1 buku tulis dan 3 pulpen cair seharga Rp 14.000 kak
Page 175
PP Apa yang ditanyakan dek?
MFD Berapa harga pulpen cair dan buku tulis kak
PP Kulihat jawaban ta dek, kenapa tidak dituliski diketahui dan
ditanyakannya dek
MFD Astaga kak, iyye di kak, tidaku kutilis ki pade kukira itu sudah ji
kutilis kak
PP Bagaimana cara adik menyelesaikan soal ini?
MFD
Kan tadi saya misalkan B itu harga 1 buku tulis, dan P itu harga
1 pulpen cair, selanjutnya kak, saya tuliskan dalam bentuk
persamaan 1 dan 2 yaitu persamaan 1 itu 4B + 3P = 29.000 dan
persamaan 2 itu 1B + 3P = 14.000 kemudian saya sederhanakan
mi kak jadi, 4B + 3P = 29 dan B + 3P = 14, kemudian sya mencari
nilai B menggunakan persamaan 2 kak, (B + 3P = 14), lalu saya
subtitusikan mi kepersamaan 1 kak dengan mengganti nilai B nya
itu, pas kudapat mi nilai B nya kak, kucari lagi nilai P nya dengan
cara ku subtittusikan ke persamaan 1 kak, setelah itu kudapatmi
hasilnya kak
PP Jadi, berapa ji jawabannya yang didapat dek?
MFD 3.000 untuk harga pulpen cair kak dan 5.000 untuk harga buku
tulis kak
Kode Uraian Wawancara
PP Kita lanjut soal nomor 2 yah, dari masalah yang diberikan, coba
sebutkan apa yang diketahui?
MFD
Gaji ibu Rp 2.000.000, gaji ayah Rp 4.000.000 per bulan,
kebutuhan belanja Rp 1.000.000 per bulan, uang kesehatan Rp
500.000, dan uang sekolah kedua anaknya Rp 3.000.000 serta
uang tabungan Rp 1.000.000
PP Apa yang ditanyakan dek
MFD
Berapa uang saku perorang untuk kedua anaknya per pekan kak
Page 176
PP Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan
ditanyakn pada soal dek, kenapa tdk dituliski?
MFD Hehehe iyye kak, kukirai lagi sudahmi kutilis kak, ka baten itu ku
baca terus soalnya tapi lupaka pade tuliski itu
PP Lain kali tuliski na dek
MFD Iyye kak
PP Rumus apa yang adik gunakan dalam menyelesaikan soal
tersebut?
MFD
Yang kugunakan itu kak, menjumlahkan gaji ibu dan gaji ayah
lalu mengurangi dengan kebutuhan belanja, kemudian
menjumlahkan lagi uang untuk ditabung dengan kebutuhan
kesehatan dan uang sekolah kedua anaknya (2.000.000 +
4.000.000) – 1.000.0000 = 1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4
. 2x). 1 bulan sama dengan 4 pekan dan 2x adalah uang saku
untuk 2 orang.
PP Coba simpulkan jawaban tersebut
MFD Jadi Uang saku anak dalam sepekan adalah Rp 62.500 kak
Kode Uraian Wawancara
PP Okey, kita lanjut nomor 3 yah dari masalah yang diberikan coba
sebutkan apa yang diketuhui pada soal tersebut
MFD
Yang saya ketahui kak, umur Rendi 8 tahun kurang dari umur
Naila. delapan tahun kemudian jumlah umur Naila dan Rendi itu
44 tahun kak
PP Apa yang ditanyakan pada soal tersebut?
MFD Masing-masing umur Naila dan Rendi kak
PP Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan
ditanyakn pada soal dek, kenapa tdk dituliski?
MFD Iyye kak, langsung penyelesaiannya ji lagi kukerja kak
PP Lain kali tuliski na dek
Page 177
MFD Iyye kak
PP Bagaimana cara penyelesaianta untuk mendapatkan jawabannta
dek?
MFD
Pertama-tama kak, ku jumlahkan dulu itu x + 8 + x = 44, lalu
kujumlahkan ki dulu yang sama variabelnya kak jadi 2x + 8 = 44,
selanjutnya kedua ruas saya kurangi 8 kak jadi 2x = 36,
selanjutnya kak saya bagi 2 untuk kedua ruas jadi x = 18, itu untuk
umur Naila kak, kalau untuk mencari umur Rendi saya kuraki
umur Naila dikurangi 8 jadi 10 kak jadi 10 itu umurnya Rendi kak
PP Coba simpulkan jawaban tersebut
MFD Jadi, kesimpulannya itu kak Umur Naila 18 tahun dangkan umur
Rendi itu 10 Tahun kak
PP Kulihat lagi ini jawabanta dek kenapa tidak disimpulkan ki
jawabannya?
MFD Iyye kak, lupaka lagi simpulkan ki kak
PP Iyye dek, lain kali tuliski nah
MFD Iyye kak
Kode Uraian Wawancara
PP
Kita lanjut nomor 4 yah, dari soal yang dibaca apa yang
diketahui
MFD Yang kuketahui itu kak, harga 3 kg apel dan 5 kg jeruk adalah Rp
120.000, harga 1 kg jeruk adalah 11
2 kali harga 1 kg apel kak
PP Apa yang ditanyakan pada soal tersebut
MFD Harga apel dan jeruk perkilonya kak
PP Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan
ditanyakn pada soal dek, kenapa tdk dituliski?
MFD Iyye kak, langsung penyelesaiannya ji lagi kukerja kak
PP Lain kali tuliski na dek
Page 178
MFD Iyye kak
PP Bagaimana cara penyelesaiannya dalam mengerjakan soal dek?
MFD
Pertama kak, kumisalkan ki dulu 3kg menjadi 3x rupiah kak, lalu
5kg menjadi 5x rupiah kak. Setelah itu, kubuatmi model
matematikanya kak, dengan cara 3x + 5x = 120.000 menghasilkan
8x = 120.000, setelah itu kedua ruas kubagi 8 ki kak,
menghasilkan x = 15.000, untuk mencari jeruk kak, saya kalikan
11
2 dengan 15.000 hasilnya itu 22.500 kak
PP Coba kita simpulkan jawabanta dek
MFD Jadi kesimpulannya itu harga buah apel Rp 15.000 dan harga
jeruk 22.500
PP Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita simpilkan ki lagi jawabanta,
kenapa tidak dituliski?
MFD Iyye kak, buru-buruka kak, jadi tidak kutuliski kak
PP Lain kali tuliski na dek
MFD Iyye kak
Kode Uraian Wawancara
PP Kita lanjut nomor terakhir nah, coba kita baca soalnya dek
MFD ( membaca soal)
PP Dari soal yang dibaca, apa yang diketahui pada soal tersebut?
MFD
Uang saku Reni Rp 70.000 perpekan kak, karena ada
ekstakulikulir dihari selasa, rabu, jumat maka uang jajan reni Rp.
10.000, Reni menabung uang Rp 25.000 perpekan.
PP Apa yang ditanyakan dek?
MFD Yang ditanyakan itu kak, berapa uang jajan Reni selama sepekan
kecuali hari selasa, rabu, dan jumat kak
PP Kuliat lagi ini jawabanta tidak kita tuliski diketahui dan
ditanyakan pada soal dek, kenapa tidak dituliski?
Page 179
MFD Iyye kak, langsung penyelesaiannya ji lagi kukerja kak
PP Lain kali tuliski na dek
MFD Iyye kak
PP Coba jelaskanka rumus apa yang napakai dek
MFD
Rumus yang kugunakan itu kak, kukuurangi uang saku 1 pekan
dengan uang tabungan selama 1 pekan, lalu menjumlahkan uang
saku perhari (70.000 – 25.000) = (3 x 10.000) + 1 (6x - 3x)
PP Berapa ji jawaban yang didapat dek?
MFD Jawabanku itu kak Rp. 5000
PP Coba kita simpulkan jawaban ta dek
MFD Jadi, kesimpulannya itu kak, Uang jajan Reni setiap hari selain
hari selas, rabu, dan jumat adalah Rp 5000
PP Kuliat di jawabanta tidak disimpulkan ki, kenapa dek?
MFD Iyye kak, buru-buru ka kak
PP Lain kali tulis ki na dek, Karena itu juga termasuk poin
MFD Iyye kak
Page 180
Lampiran D
D.1 Persuratan
D.2 Dokumentasi
Page 196
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nur Amaliah Ibrahim. Lahir di Kabupaten Barru, tepatnya
di Desa Galung, Dusun Galung pada tanggal 20 April 1998.
Ia anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan
Almarhum Ibrahim dan Ibu Harismawati. Menyelesaikan
pendidkan SD Inpres No. 046 Galung pada tahun 2010. Ia
lulus dari sekolah menengah pertama pada tahun 2013 di SMP Negeri 3 Barru dan
lulus di SMA Negeri 2 Barru pada tahun 2016
Pada tahun 2016 ia melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah
Makassar mengambil Program Studi S1 Pendidikan Matematika dan lulus pada
tahun 2020. Semasa aktif kuliah, ia aktif di HMJ Pendidikan Matematika periode
2017-2018 sebagai anggota bidang Pengembangan Organisasi dan Periode 2018-
2019 sebagai Wakil Bendahara Umum..
Berkat Karunia Allah SWT. Penulis dapat menyelesaikan studi di
universitas Muhammadiyah Makassar dengan tersusunnya skripsi dengan judul
“Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam Memecahkan Masalah
Matematis pada Siswa Kelas VIII MTs. Aisyiyah Sungguminasa Kabupaten
Gowa”