Top Banner
ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGALIHAN Studi Kasus di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2008-2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Vincentia Wiwin Vegi Astuti NIM : 152114030 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

Dec 05, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGALIHAN

Studi Kasus di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman

Tahun Anggaran 2008-2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Vincentia Wiwin Vegi Astuti

NIM : 152114030

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

i

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGALIHAN

Studi Kasus di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman

Tahun Anggaran 2008-2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Vincentia Wiwin Vegi Astuti

NIM : 152114030

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah

segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dalam ucapan

syukur

(Filipi 4:6)

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberi kekuatan dan pengharapan serta

menyertai aku selalu.

Bunda Maria, sang perantara doa dan pelindungku

Bapak, Ibu, Adikku Siril yang selalu memberikan semangat dan doa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang

tak terhingga kepada:

1. Drs.Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Phd selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. M. Trisnawati Rahayu, S.E.,M.Si.,Ak.,QIA.,CA selaku dosen pembimbing

MPAT dan skripsi yang telah membantu serta membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini..

3. Kepada Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman yang

memberikan izin penelitian sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan

baik.

4. Orang tua saya yang selalu memberikan doa dan dukungan untuk setiap proses

kehidupan saya dalam menyelesaikan perkuliahan.

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. ix

HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................ xii

ABSTRAK ...................................................................................................... xiii

ABSTRACT ..................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4 E. Sistematika Penulisan ........................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 6

A. Definisi Pajak .................................................................................... 6

B. Pajak Bumi dan Bangunan ................................................................. 10

C. Pendapatan Asli Daerah ..................................................................... 19

D. Fungsi Pajak Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah .................... 21

E. Konsep Efektivitas ............................................................................. 23

F. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 26

G. Perumusan Hipotesis .......................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 30

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 30

C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 30

D. Data yang Dibutuhkan .......................................................................... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 31

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 32

BAB IV GAMBARAN UMUM BKAD SLEMAN ...................................... 34

A. Deskripsi Instansi ................................................................................. 34

B. Sejarah BKAD Kabupaten Sleman ...................................................... 34

C. Visi dan Misi BKAD Kabupaten Sleman ............................................ 36

D. Tugas Pokok dan Fungsi BKAD Kabupaten Sleman .......................... 37

E. Uraian Tugas dan Fungsi Susunan Organisasi BKAD Sleman ........... 40

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 50

A. Deskripsi Data ...................................................................................... 50

B. Analisis Data ........................................................................................ 54

C. Pembahasan .......................................................................................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

x

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 61

A. Kesimpulan .......................................................................................... 61

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 61

C. Saran ..................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 63

LAMPIRAN .................................................................................................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Anggaran dan Realisasi PBB Sebelum Pengalihan ......................... 51

Tabel 5.2 Anggaran dan Realisasi PBB Sesudah Pengalihan .......................... 51

Tabel 5.3 Efektivitas PBB Sebelum Pengalihan .. ........................................... 53

Tabel 5.4 Efektivitas PBB Sesudah Pengalihan ... ........................................... 53

Tabel 5.5 Output Uji Normalitas Data ................. ........................................... 54

Tabel 5.6 Output Uji Hipotesis ............................ ........................................... 55

Tabel 5.7 Tingkat Efektivitas Penerimaan PBB .. ........................................... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Bagan Susunan Organisasi BKAD ............................................... 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

xiii

ABSTRAK

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGALIHAN

Studi Kasus di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten

Sleman

Vincentia Wiwin Vegi Astuti

NIM: 152114030

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan

Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun 2008 hingga 2012

dengan sesudah pengalihan yaitu tahun 2013 hingga 2017.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus di Badan Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Sleman. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah

wawancara dan dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder berupa data penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Kabupaten Sleman.

Teknik analisis data yang digunakan adalah uji beda sampel berpasangan (Paired

Sampel T Test).

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

2008 hingga 2012 dengan sesudah pengalihan yaitu tahun 2013 hingga 2017.

Tingkat efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum dan sesudah

pengalihan di Kabupaten Sleman masuk dalam indikator sangat efektif.

Kata Kunci: Efektivitas, Pajak Bumi dan Bangunan, Sebelum dan Sesudah

Pengalihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

xiv

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF LAND AND BUILDING TAX EFFECTIVENESS

BEFORE AND AFTER THE TRANSFER

Case Study at The Financial Institutions and Regional Assets (BKAD)

of Sleman Regency

Vincentia Wiwin Vegi Astuti

152114030

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2019

This study aimed to determine the differences in the effectiveness of land and

building tax collection before the transfer in 2008 to 2012 with after the transfer in

Sleman Regency in 2013 to 2017.

This type of research was a case study at the Financial Institutions and Regional

Assets of Sleman Regency. Data collection techniques carried out were interviews

and documentations. The data used in this study were secondary data in the form

of data of land and building tax collection of Sleman Regency. The data was

analyzed by Paired Sample T test.

The result of this study were there is no difference in the effectiveness of land

and building tax collection before the transfer in 2008 to 2012 with after the

transfer in Sleman Regency in 2013 to 2017. The effectiveness of land and building

tax before and after the transfer in the Sleman Regency based on indicator is

considered very effective.

Keywords: Effectiveness, Land and Building Tax, Locally ,Before and After The

Transfer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional di Indonesia dalam segala sektor semakin hari

semakin menunjukkan peningkatan dalam pertumbuhan yang ada, sehingga

di lain pihak banyak dana yang diperlukan untuk membiayainya. Adapun

sumber pendanaan negara yang dapat diandalkan saat ini adalah seperti

pajak, migas (minyak bumi, gas alam dan batu bara), bagian laba BUMN,

pendapatan BLU (Badan Layanan Umum), dan adanya bantuan luar negeri.

Akan tetapi saat ini minyak dan gas yang dulunya menjadi keunggulan

negara semakin menipis keberadaannya, sehingga mengharuskan

pemerintah untuk lebih aktif dalam meningkatkan sumber pendanaan yang

lain salah satunya dari sektor pajak. Hal ini terbukti dimana pajak saat ini

merupakan penerimaan yang sangat potensial bagi negara, dan hal ini

tertuang dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) dimana

pajak tidak hanya merupakan sumber pendapatan negara, tetapi juga

merupakan salah satu penerimaan pendapatan yang digunakan dalam

mengatur perekonomian negara.

Otonomi daerah yang dilaksanakan secara bertahap, pemerintah pusat

telah mengalihkan berbagai kewenangan sebagai upaya agar pemerintah

dapat mengelola daerah agar lebih berkembang. Pelaksanaan otonomi

daerah dan desentralisasi fiskal selama lebih dari sepuluh tahun terakhir

masih perlu secara terus menerus dilakukan penyempurnaan. Salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

2

upaya tersebut adalah dengan desentralisasi fiskal dengan pengelolaan dan

penerimaan, dalam hal ini pajak dan retribusi. Penerimaan dari pajak

merupakan salah satu aspek penting dalam rangka meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (UU PDRD) menunjukkan pelimpahan kewenangan

pengelolaan PBB kepada pemerintah daerah dilaksanakan selambat-

lambatnya oleh pemerintah kabupaten dan kota pada 1 Januari 2014.

Berlakunya Undang-Undang tersebut menjadikan Pajak Bumi dan

Bangunan dari Pajak Pusat menjadi Pajak Daerah diharapkan mampu

menjadi salah satu sumber penerimaan PAD yang penting bagi setiap daerah.

UU PDRD berupaya menyederhanakan dan memperbaiki struktur pajak

daerah, meningkatkan pendapatan daerah, dan memperbaiki sistem

perpajakan dan retribusi daerah.

Pengalihan PBB di Kabupaten Sleman dilaksanakan pada 1 Januari 2013.

Pengalihan ini merupakan kewenangan yang diberikan pemerintah pusat

(Kantor Pajak Pratama) kepada pemerintah daerah/kabupaten untuk

mengelola pemungutan dan penerimaan PBB untuk menjadi pajak daerah

100%. Hal ini diharapkan akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas

pengelolaannya dan dinilai dapat terwujud apabila pengelolaan PBB

diserahkan kepada masing-masing pemegang otonomi.

Pertumbuhan dan perekonomian di Kabupaten Sleman seiring

berjalannya waktu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Mengingat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

3

Kabupaten Sleman merupakan Kabupaten terluas di Yogyakarta maka, hal

ini menjadi potensi yang sangat baik untuk peningkatan pajak daerah. Masih

banyak wilayah perdesaan dan wilayah perkotaan di Kabupaten Sleman

yang cukup maju menjadi sasaran objek pajak, akan tetapi pelaksanaan PBB

belum mencapai hasil yang maksimal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah ada perbedaan efektivitas penerimaan Pajak

Bumi dan Bangunan sebelum dan sesudah pengalihan di Kabupaten

Sleman?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas

penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum dan sesudah pengalihan di

Kabupaten Sleman.

D. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat dalam penelitian ini:

1. Akademis

Penelitian ini mempunyai manfaat bagi peneliti dan peneliti lain. Bagi

peneliti, yaitu menambah pengetahuan tentang Pajak Bumi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

4

Bangunan serta hubungannya dengan Pendapatan Asli Daerah. Bagi

peneliti lain, dapat dijadikan referensi dalam penelitian sejenis.

2. Praktis

Penelitian ini mempunyai manfaat bagi Pemerintah Kabupaten Sleman,

yaitu dijadikan acuan dalam membuat kebijakan dalam upaya

peningkatan Pendapatan Asli Daerah melalui Pajak Bumi dan Bangunan.

E. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Bab II Kajian Pustaka

Bab ini menjelaskan mengenai teori yang mendukung

penelitian serta terdapat hasil penelitian yang dilakukan oleh

peneliti terdahulu yang dijadikan bahan acuan dalam

penyusunan skripsi ini.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan

waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang

dibutuhkan, teknik pengumpulan data, dan teknik

analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

5

Bab IV Gambaran Umum BKAD Kabupaten Sleman

Bab ini menjelaskan mengenai profil objek penelitian yaitu

instansi Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Sleman.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab ini penulis membahas deskripsi data dan analisis

pokok-pokok permasalahan yang diteliti.

Bab VI Penutup

Pada bab ini penulis memberikan kesimpulan, keterbatasan

penelitian, dan saran.

Daftar Pustaka

Lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Pajak

Definisi pajak menurut Mardiasmo (2011: 1) adalah iuran rakyat kepada kas

negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada

mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan

yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

1. Syarat Pemungutan Pajak

Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan,

maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Pemungutan pajak harus adil

Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, undang-undang

dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam perundang-

undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata,

serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Sedangkan adil

dalam pelaksanaannya yaitu dengan memberikan hak bagi wajib pajak

untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran dan

mengajukan banding kepada majelis pertimbangan pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

7

b. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (syarat yuridis)

Di dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2 diatur tentang perpajakan. Undang-

undang akan memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan

baik bagi warganya maupun bagi negaranya.

c. Tidak mengganggu perekonomian (syarat ekonomis)

Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi

maupun perdagangan sehingga tidak menimbulkan kelemahan ekonomi

masyarakat.

d. Pemungutan pajak harus efisien (syarat finansial)

Biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari

hasil pemungutan.

e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana

Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan mendorong

masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

2. Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak

Menurut Mardiasmo (2011: 3), teori ini menjelaskan pemberian hak kepada

negara untuk memungut pajak. Teori-teori ini antara lain:

a. Teori Asuransi

Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak

rakyatnya. Oleh karena itu, rakyat harus membayar pajak yang

diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh jaminan

perlindungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

8

b. Teori Kepentingan

Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada kepentingan

masing-masing orang. Semakin besar kepentingan seseorang terhadap

negara, makin tinggi pajak yang harus dibayar.

c. Teori Daya Pikul

Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak

harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing daya pikul

orang.

d. Teori Bakti

Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat

dengan negaranya. Sebagai warga negara yang berbakti,rakyat harus

selalu menyadari bahwa pembayaran pajak adalah sebagai suatu

kewajiban.

e. Teori Asas Daya Beli

Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak, maksudnya

pemungutan pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga

masyarakat untuk rumah tangga Negara. Selanjutnya, Negara akan

menyalurkan kembali kepada masyarakat. Dengan demikian

kepentingan seluruh masyarakat akan diutamakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

9

3. Pengelompokan Pajak

a. Menurut golongannya

1) Pajak langsung yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib

pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan pada orang lain.

2) Pajak tidak langsung yaitu pajak yang pada akhirnya dapat

dibebankan atau dilimpahkan pada orang lain.

b. Menurut sifatnya

1) Pajak subjektif yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

subjeknya dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

2) Pajak objektif yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya tanpa

memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

c. Menurut lembaga pemungutannya

1) Pajak pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

2) Pajak daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah

dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

4. Sistem Pemungutan Pajak

Pada dasarnya ada tiga sistem pemngutan pajak yang berlaku, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

10

a. Official Assessment System

Pemungutan pajak dimana besarnya pajak yang harus dilunasi oleh

wajib pajak ditentukan sendiri oleh fiskus atau aparatur perpajakan.

b. Self Assessment System

Suatu sistem pemungutan pajak dimana wewenang menghitung

besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak diserahkan oleh inspeksi

pajak dengan wajib pajak yang bersangkutan.

c. With Holding System

Suatu cara pemungutan dimana penghitungan besarnya pajak yang

terutang oleh seorang wajib pajak dilakukan oleh pihak ketiga.

B. Pajak Bumi dan Bangunan

Menurut Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No 61 Tahun 2012, Pajak Bumi

dan Bangunan adalah pajak yang dikenakan atas bumi dan bangunan. Yang

dimaksud dengan bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di

pedalaman dan laut wilayah Indonesia. Permukaan bumi meliputi tanah dan

perairan pedalaman serta laut wilayah Republik Indonesia. Sedangkan

bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap

pada tanah dan atau perairan yang diperuntukkan sebagai tempat tinggal, atau

tempat berusaha, atau tempat yang dapat diusahakan.

“In contrast to a tax on buildings, a land value tax is levied only on the

unimproved value of land. An economic argument that justified land tax

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

11

states that land tax is the only tax which does not distort market mechanism

nor deter production” (Awosola, 2010)

1. Objek Pajak Bumi dan Bangunan

Menurut Fitriandi, dkk (2018: 125), objek PBB adalah bumi dan

bangunan, termasuk juga unit tempat usaha, perumahan dan apartemen,

seperti tercantum dalam peraturan Direktur Jenderal Pajak Tentang

Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) melalui pendekatan

Objek Pajak Bumi dan Bangunan yang termasuk dalam pengertian

bangunan adalah:

a. Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan,

seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya, dan lain-lain yang

merupakan satu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut.

b. Jalan TOL

c. Kolam renang

d. Pagar mewah

e. Tempat olahraga

f. Galangan kapal dan dermaga

g. Taman mewah

h. Tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa

minyak

i. Fasilitas lain yang memberikan manfaat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

12

2. Pengecualian Objek Pajak Bumi dan Bangunan

Objek pajak yang tidak dikenakan PBB adalah:

a. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di

bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan

nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan.

b. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau sejenis

dengan itu.

c. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman

nasional, tanah pengembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah

Negara yang belum dibebani suatu hak.

d. Digunakan uuntuk perwakilan diplomatik dan konsulat

berdasarkan asas perlakuan timbal balik.

e. Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional

yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.

Menurut Casavera (2009: 229), klasifikasi bumi dan bangunan adalah

pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya dan

digunakan sebagai pedoman serta untuk memudahkan penghitungan

pajak yang terutang. Dalam menentukan klasifikasi bumi/tanah

diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Letak

b. Peruntukan

c. Pemanfaatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

13

d. Kondisi lingkungan dan lain-lain

Sedangkan dalam menentukan klasifikasi bangunan diperhatikan

faktor-faktor sebagai berikut:

a. Bahan yang digunakan

b. Rekayasa

c. Letak

d. Kondisi lingkungan dan lain-lain

3. Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

Subjek Pajak Bumi dan Bangunan adalah orang atau badan yang secara

nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan atau memperoleh manfaat atas

bangunan. Subjek pajak yang dikenakan kewajiban membayar pajak

bumi dan bangunan (PBB) menjadi wajib pajak PBB.

4. Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan

Menurut Mardiasmo (2011: 216), dasar pengenaan PBB adalah nilai jual

objek pajak (NJOP). NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari

transaksi jula beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat

transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan

objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, NJOP pengganti. NJOP

meliputi nilai jual permukaan bumi (tanah, perairan pedalaman serta

wilayah Indonesia) beserta kekayaan alam yang berada di atas maupun

dibawahnya, dan/atau bangunan yang melekat di atasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

14

NJOP ditetapkan perwilayah berdasarkan keputusan menteri keuangan

dengan mendengar pertimbangan Gubernur serta memperhatikan:

a. Harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jula beli yang

terjadi secara wajar.

b. Perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis adalah

suatu pendekatan / metode penentuan nilai jual suatu objek

pajak dengan cara membandingkan dengan objek pajak lain

yang sejenis, yang letaknya berdekatan dan fungsinya sama

dan telah diketahui harga jualnya.

c. Nilai perolehan baru adalah suatu pendekatan / metode

penentuan nilai jual suatu objek pajak dengan cara menghitung

seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh objek

tersebut pada saat penilaian dilakukan, yang dikurangi dengan

penyusutan berdasarkan kondisi fisik objek tersebut.

d. Penentuan Nilai Jual Objek Pajak Pengganti adalah suatu

pendekatan / metode penentuan nilai jula suatu objek pajak

yang berdasarkan pada hasil produksi objek pajak tersebut.

Besarnya NJOP ditentukan berdasarkan klasifikasi:

1) Objek pajak sektor Pedesaan dan Perkotaan

2) Objek pajak sektor Perkebunan

3) Objek pajak sektor Kehutanan atas Hak Pengusahaan Hutan,

Hak Pengusahaan Hasil Hutan, Izin Pemanfaatan Kayu serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

15

Izin Sah Lainnya selain selain Hak Pengusahaan Hutan

Tanaman Industri.

4) Objek pajak Sektor Kehutanan atas Hak Pengusahaan Hutan

Tanaman Industri.

5) Objek Pajak Sektor Pertambangan Minyak dan Gas Bumi

6) Objek Pajak Sektor Pertambangan Energi Panas Bumi

7) Objek Pajak Sektor Pertambangan Non Migas selain

Pertambangan Energi Panas dan Galian C

8) Objek Pajak Sektor Pertambangan Non Migas Galian C

9) Objek Pajak Sektor Pertambangan yang dikelola berdasarkan

kontrak karya atau kontrak kerjasama

10) Objek Pajak Usaha Perikanan Laut

11) Objek Pajak Usaha Perikanan

12) Objek Pajak bersifat khusus

5. Dasar penghitungan PBB

Dasar perhitungan PBB adalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP). Nilai jual

kena pajak adalah nilai jual yang dipergunakan sebagai dasar

penghitungan pajak, yaitu suatu persentase tertentu dari nilai jual

sebenarnya. Besarnya persentase Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) sebagai

dasar perhitungan pajak yang terutang berdasarkan peraturan Pemerintah

adalah sebagai berikut :

a. Sebesar 40% dari NJOP untuk:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

16

1) Perkebunan

2) Kehutanan

3) Pertambangan

4) Objek pajak lainnya (pedesaan dan perkotaan) yang NJOP

nya sebesar Rp1.000.000.000,00 atau lebih

b. Sebesar 20% dari NJOP untuk objek pajak lain yang NJOPnya

kurang dari Rp1.000.000.000,00.

6. Tarif Pajak

Tarif pajak yang dikenakan atas obyek pajak adalah sebesar 0,5 %

(lima persepuluh persen).

Sedangkan untuk Kabupaten Sleman, tarif pajak yang dikenakan

berdasarkan Perda Kabupaten Sleman No 11 tahun 2011 adalah

sebesar:

a. Untuk NJOP sampai dengan Rp1.000.000.000,00 (satu milyar

rupiah) sebesar 0,1% (nol koma satu persen)

b. Untuk NJOP di atas Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)

sebesar 0,2% (nol koma dua persen)

Untuk tarif pajak bagi lahan pertanian berkelanjutan dan lahan

pertanian non berkelanjutan ditetapkan sebagai berikut:

a. Lahan pertanian pangan berkelanjutan sebesar 0,01% (nol

koma nol satu persen)

b. Lahan pertanian pangan non berkelanjutan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

17

1) Lahan pertanian dengan luas sampai dengan 1000

m2(seribu meter persegi) sebesar 0,01% (nol koma nol satu

persen)

2) Lahan pertanian dengan luas lebih dari 1000 m2(seribu

meter persegi) sampai dengan 5000 m2 (lima ribu meter

persegi) sebesar 0,02% (nol koma nol dua persen)

3) Lahan pertanian dengan luas lebih dari 5000 m2(lima ribu

meter persegi) sebesar 0,03% (nol koma nol tiga persen)

7. Pengalihan PBB Menjadi Pajak Daerah

Pengalihan PBB menjadi pajak daerah menurut Peraturan Direktorat

Jenderal Pajak No 61 Tahun 2012 adalah:

a. Tujuan dari pengalihan PBB-P2 menjadi pajak daerah

Tujuan dari pengalihan PBB-P2 menjadi pajak daerah sesuai

dengan UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD)

adalah:

1) Memperluas objek pajak daerah dan retribusi daerah

2) Menambah jenis pajak daerah dan retribusi daerah

(termasuk pengalihan PBB Pedesaan dan Perkotaan dan

BPHTB menjadi pajak daerah)

3) Memberikan deskresi penetapan tarif pajak kepada daerah

4) Menyerahkan fungsi pajak sebagai instrumen penganggaran

dan pengaturan pada daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

18

b. Objek Pajak PBB-P2

Objek pajak sesuai dengan UU PBB adalah bumi dan/atau

bangunan. Sesuai dengan UU PDRD adalah bumi dan/atau

bangunan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan

usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.

c. Tarif PBB-P2

Tarif PBB adalah tunggal, yaitu 0,5%. Ketika dikelola oleh

pemda, maka tarifnya paling tinggi 0,3% (sesuai dengan UU

PDRD).

Untuk NJKP (20% dan 40%) tidak dipergunakan/

diberlakukan. Untuk NJOPTKP ditetapkan paling rendah

Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah), yang saat ini ditetapkan

setinggi-tingginya Rp12.000.000 (dua belas juta rupiah)

C. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Sumber pendapatan daerah merupakan semua hal yang dapat memberikan

kontribusi berupa potensi-potensi yang perlu digali dan digunakan untuk

keperluan pembangunan daerah. Menurut Halim (2004: 94), bahwa

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh daerah

dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan

peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa pendapatan asli daerah merupakan

semua penerimaan keuangan suatu daerah, dimana sumber penerimaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

19

keuangan itu berasal dari potensi-potensi yang ada di daerah tersebut seperti

pajak daerah, retribusi daerah, dan lain-lain, serta penerimaan keuangan

tersebut diatur oleh peraturan daerah.

Pengertian pendapatan asli daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor

33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah

Pasal 1 ayat 18 bahwa “Pendapatan asli daerah, selanjutnya disebut PAD

adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan

peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan”

1. Sumber Pendapatan Asli Daerah

Menurut Pasal 157 Undang-undang nomor 32 tahun 2004 merupakan

sumber keuangan daerah yang digali dari dalam wilayah daerah yang

bersangkutan yang terdiri dari:

a. Hasil pajak daerah, yaitu iuran wajib yang dilakukan oleh orang

pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang

seimbang, serta dapat dipaksakan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, yang kemudian digunakan

untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan

pembangunan daerah;

b. Hasil retribusi daerah, yaitu pungutan daerah sebagai suatu

pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus

disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk

kepentingan orang pribadi atau badan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

20

c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan

daerah yang berasal dari pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan

d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, pendapatan ini

merupakan penerimaan daerah yang berasal yang berasal dari lain-

lain milik pemerintah daerah.

2. Karakteristik Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah memiliki beberapa karakteristik (Hutomo,

2014 diantaranya :

a. Penerimaan daerah yang bersumber dari pajak daerah, retribusi

daerah hasil pengelolaan kekayaan milik daerah dipisahkan, dan

lain-lain PAD yang sah.

b. Dipungut berdasarkan dengan Undang-Undang yang berlaku.

c. Digunakan untuk mendanai pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab suatu daerah sebagai perwujudan desentralisasi.

D. Fungsi Pajak sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah

Ada beberapa kriteria pertimbangan yang diperlukan dalam pemberian

kewenangan perpajakan kepada tingkat pemerintah pusat, provinsi, dan

kabupaten/kota (Harefa, 2015) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

21

1. Pajak dimaksudkan untuk stabilitas ekonomi dan cocok untuk tujuan

distribusi pendapatan seharusnya tetap menjadi tanggung jawab

pemerintah pusat.

2. Basis pajak yang diserahkan kepada daerah seharusnya tidak terlalu

mobile. Pajak daerah yang sangat mobile akan mendorong pembayar

pajak merelokasi usahanya dari daerah yang beban pajaknya tinggi ke

daerah yang beban pajaknya rendah. Sebaliknya, basis pajak yang

tidak terlalu mobile akan mempermudah daerah untuk menetapkan

tarif pajak yang berbeda sebagai cerminan dari kemampuan

masyarakat.

3. Basis pajak yang distribusinya sangat timpang antar daerah,

seharusnya diserahkan ke pemerintah pusat.

4. Pajak daerah seharusnya visible, dalam arti bahwa pajak seharusnya

jelas bagi pembayar pajak daerah, objek dan subjek pajak dan

besarnya pajak terutang dapat dengan mudah dihitung sehingga dapat

mendorong akuntabilitas daerah.

5. Pajak daerah seharusnya tidak dapat dibebankan kepada penduduk

daerah lain, karena akan memperlemah hubungan antar pembayar

pajak dengan pelayanan yang diterima.

6. Pajak daerah seharusnya dapat menjadi sumber penerimaan yang

memadai untuk menghindari ketimpangan fiscal vertikal yang besar.

7. Pajak yang diserahkan kepada daerah seharusnya relatif mudah

diadministrasikan atau dengan kata lain perlu pertimbangan efisiensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

22

secara ekonomi berkaitan dengan kebutuhan data, seperti identifikasi

jumlah pembayar pajak, penegakan hukum (law-enforcement) dan

komputerisasi.

8. Pajak dan retribusi berdasarkan prinsip manfaat dapat digunakan

secukupnya pada semua tingkat pemerintahan, namun penyerahan

kewenangan pemungutannya kepada daerah akan tepat sepanjang

manfaatnya dapat dilokalisir bagi pembayar pajak lokal.

Berdasarkan kriteria diatas, pajak diharapkan memiliki fungsi untuk

meningkatkan pendapatan asli daerah dengan mempermudah

pelayanan terhadap masyarakat.

E. Konsep Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas

Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

(kuantitas, kualitas, dan waktu) yang telah dicapai, yang mana target

tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

Menurut Siagian (2001: 24), efektivitas merupakan pemanfaatan sumber

daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar

ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa

kegiatan yang dijalankan. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari

segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan

semakin mendekati sasaran, berarti semakin tinggi efektivitasnya.

Sedangkan menurut Halim (2004: 104), efektivitas yaitu ukuran berhasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

23

tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi

berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah

berjalan dengan efektif.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah disusun pada

proses perencanaan dan merupakan hasil dari kegiatan yang telah

dilaksanakan.

2. Jenis-jenis Efektivitas

Menurut Gibson, dkk (1997: 25-26), efektivitas memiliki tiga tingkatan

yang berbeda, dikelompokkan pada tingkat individu, kelompok, dan

organisasi antara lain:

a. Efektivitas Individu

Efektivitas individu didasarkan pada pandangan dari segi individu

yang menekankan pada hasil karya karyawan atau anggota dari

organisasi.

b. Efektivitas Kelompok

Adanya pandangan bahwa pada kenyataannya individu saling

bekerja sama dalam kelompok. Jadi efektivitas kelompok

merupakan jumlah kontribusi dari semua anggota kelompoknya.

c. Efektivitas Organisasi

Efektivitas organisasi terdiri dari efektivitas individu dan kelompok.

Melalui pengaruh sinergitas, organisasi mampu mendapatkan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

24

karya yang lebih tinggi tingkatannya daripada jumlah hasil karya

setiap bagiannya.

Menurut Halim (2004: 106), tingkat efektivitas dapat diketahui dari hasil

hitung formulasi efektivitas. Formula untuk mengukur efektivitas terkait

dengan perpajakan adalah perbandingan antara realisasi pajak dengan

target pajak. Rumus yang digunakan dalam menghitung tingkat

efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan (PBB-P2) adalah:

𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝐵𝐵 =𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝐵𝐵

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝐵𝐵 × 100%

Untuk mengukur tingkat efektivitas maka digunakan tingkat indikator

sebagai berikut :

Interpretasi Nilai Efektivitas

Persentase Kriteria

>100% Sangat Efektif

90% -100% Efektif

80% - 90% Cukup Efektif

60% - 80% Kurang Efektif

<60% Tidak Efektif

Sumber: Depdagri, Kemendagri No.690.900.327 (dalam Cahaya

Melinda,2017)

Kemampuan daerah dalam melaksanakan tugas dikategorikan efektif

apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 100 persen, sehingga

apabila rasio efektivitasnya semakin tinggi, menggambarkan

kemampuan daerah semakin baik. Untuk mencapai target yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

25

ditentukan, tentunya akan ada hamatan-hambatan yang

mengakibatkan target pajak pada periode tersebut tidak tercapai

sehingga masuk pada kategori efektif, cukup efektif, kurang efektif,

dan tidak efektif.

Memperhatikan prosedur dan mekanisme pengelolaan pajak

daerah (Pendapatan Asli Daerah) yang transparan dan jelas, tidaklah

berarti bahwa pengelolaan pajak daerah sudah pasti berjalan dengan

baik, namun dalam pelaksanaannya masih sering mengalami

hambatan dari berbagai pihak baik hambatan yang bersifat internal

maupun eksternal.

F. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Ahmad Hardiansyah Fatoni

yang berasal dari Universitas Brawijaya dengan judul “Upaya

Peningkatan Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan

Perkotaan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Malang” tahun

2014. Penelitian ini menjelaskan tentang upaya peningkatan

pengelolaan PBB- P2 dan kendala yang dihadapi oleh Dispenda

Kabupaten Malang.

2. Penelitian kedua dilakukan oleh Anggun Aprilia Yuliyanti dari

Universitas Lampung dengan judul “Analisis Efektivitas Kebijakan

Pengalihan pengelolaan PBB-P2 Kepada Kabupaten/Kota di Provinsi

Lampung” tahun 2017. Penelitian ini membahas mengenai pakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

26

terdapat perbedaan efektivitas, kontribusi, dan laju pertumbuhan PBB-

P2 Kota Metro dengan menggunakan analisis data Paired Sample T

Test.

3. Penelitian selanjutnya dilakukan Dyah Mutiarin dan Tamzis Sarwana

dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan judul “Transisi

Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di

Kabupaten Sleman”. Penelitian ini menunjukkan gambaran sebelum

dan sesudah transisi pengelolaan PBB-P2 di Pemerintah Kabupaten

Sleman menunjukkan pengelolaannya berhasil baik.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Sigit Hutomo dari Universitas Atma

Jaya Yogyakarta tahun 2014 yang berjudul “Analisis Perbedaan

Pendapatan Asli Daerah Sebelum dan Sesudah Pengalihan Pajak Bumi

dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)”. Penelitian

ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

sebelum dan sesudah pengalihan PBB-P2. Perbedaan ini bukan

dikarenakan adanya peningkatan terhadap jumlah SPT dan penerimaan

PBB-P2. Perbedaan PAD ini disebabkan adanya faktor-faktor dari

sumber pajak daerah lainnya.

5. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Mandala Harefa tahun 2016

dengan judul “Kendala Implementasi dan Efektivitas Pemungutan

Pajak PBB-P2 oleh Pemerintah Kota Makassar”. Penelitian ini

menbahas tentang beberapa upaya sosialisasi dalam meningkatkan

pemungutan PBB-P2, antara lain dengan merevisi basis data yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

27

diperoleh dari KPP, merevitalisasi pemungutan, meningkatkan

pengawasan hasil pajak, meningkatkan efisiensi administrasi, koodinasi

dengan lembaga yang terkait untuk pembayaran PBB. Efektivitas

pemungutan PBB yang telah dilaksanakan Dispenda UPT khusus

menunjukkan kriteria sangat efekti, namun demikian proporsi dari sisi

penerimaan masih rendah. Kenaikan penerimaan tersebut semata-mata

adanya kebijakan menaikkan tarif PBB yang diberlakukan oleh Pemkot

Makassar. Sedangkan sumbangan PBB tahun 2012-2014 menunjukkan

bahwa peran penerimaan PBB terhadap realisasi PAD Kota Makassar

termasuk dalam kriteria masih rendah.

6. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Kodoati N. Christi dari

Universitas Sam Ratulangi tahun 2017 yang berjudul “Analisis Tingkat

Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan (PBB-P2) Sebelum dan Sesudah Dialihkan Menjadi Pajak

Daerah. Penelitian ini menunjukkan bahwa total rata-rata penerimaan

PBB-P2 Desa Watutumou sesudah dialihkan menjadi pajak daerah

masuk pada kiteria efektif yakni sebesar 91,28% dengan tingkat

penerimaan realisasi paling tinggi pada tahun 2015 sebesar Rp

410.653.317. Walaupun realisasi setiap tahunnya (2014-2016) juga

sama dengan sebelum dialihkan yaitu belum mencapai target yang

ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

28

G. Perumusan Hipotesis

Untuk menguji perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan sebelum dan sesudah pengalihan, maka hipotesis yang

dirumuskan adalah:

H0 : tidak ada perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan sebelum dan sesudah pengalihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

29

Ha : ada perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan sebelum dan sesudah pengalihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Nugroho (2014: 35), studi kasus merupakan penelitian yang

dilakukan terhadap suatu objek tertentu dengan mengumpulkan data yang

berkaitan dan hasil penelitian serta kesimpulan hanya berlaku pada objek

tertentu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

kasus di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD)

Kabupaten Sleman. Jalan Pasaramya, Beran Kidul, Tridadi, Kecamatan

Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2019 sampai dengan

Mei 2019.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Pegawai Badan Keuangan dan Aset

Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman, yaitu Kasubid Perencanaan dan

Evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

31

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah data penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

sebelum pengalihan (tahun 2008-2012) dan sesudah pengalihan (tahun

2013-2017).

D. Data yang Dibutuhkan

1. Gambaran umum Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD)

Kabupaten Sleman

2. Data target dan realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebelum

pengalihan (tahun 2008-2012) dan sesudah pengalihan (tahun 2013-

2017).

3. Data efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebelum

pengalihan (tahun 2008-2012) dan sesudah pengalihan (tahun 2013-

2017).

.

E. Teknik Pengumpulan Data.

1. Wawancara

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara

dan tanya jawab secara langsung untuk memperoleh informasi data

mengenai target dan laporan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) Kabupaten Sleman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

32

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen

perusahaan dimana dokumen tersebut mempunyai relevansi dengan

obyek yang dibahas. Data yang diperoleh mengenai target dan laporan

realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kabupaten

Sleman.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah mengenai perbedaan

efektivitas penerimaan PBB sebelum dan sesudah pengalihan tahun 2008

sampai dengan tahun 2017 dengan menggunakan Statistical Product and

Service Solution (SPSS) versi 17 adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data akan dilakukan dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov Test untuk masing-masing variabel. Uji

Kolmogorov-Smirnov Test bertujuan untuk mengetahui apakah data

observasi yang digunakan sebagai sampel terdistribusi secara normal

atau tidak dengan jumlah data penelitian yang sangat sedikit (kurang

dari 30). Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal apabila

signifikansi (Asymp.Sig) 2-tailed >0,05. Jika hasil uji menunjukkan

sampel terdistribusi normal maka uji beda akan digunakan dalam

penelitian adalah uji parametrik. Menurut Santoso (2013: 43), apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

33

sampel tidak terdistribusi secara normal maka uji beda yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah uji non parametrik.

2. Uji Hipotesis

Uji T untuk Sampel Berpasangan

Menurut Priyatno (2013: 24), uji t untuk sampel berpasangan atau

Paired Sample T Test digunakan untuk menguji dua sampel yang

berpasangan dan data terdistribusi normal. Sampel yang berpasangan

adalah sebuah kelompok sampel dengan subjek yang sama namun

mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda, misalnya

perlakuan sebelum dan sesudah pengalihan PBB. Output ini

menjelaskan tentang hasil uji t sampel berpasangan. Pengujian

menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan uji 2 sisi.

Dasar pengambilan keputusan:

1) Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai t

hitung dengan nilai t tabel.

Apabila t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2) Dasar pengambilan keputusan dengan melihat nilai

probabilitas signifikan, apabila nilai probabilitas signifikan

> 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Apabila nilai probabilitas signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan

Ha diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

34

BAB IV

GAMBARAN UMUM BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

KABUPATEN SLEMAN

A. Deskripsi Instansi

Badan Keuangan dan Aset Daerah merupakan unsur penunjang urusan

pemerintahan yang menyelenggarakan fungsi di bidang keuangan. Yang dipimpin

oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada

Bupati melalui Sekretaris Daerah. Adanya perkembangan teknologi dan Otonomi

Daerah menuntut pemerintah melakukan tugasnya dengan baik dan transparan.

Otonomi Daerah memberikan pemerintah keleluasaan untuk mengelola sumber

daya dan mempertanggungjawabkannya kepada masyarakat. Badan Keuangan dan

Aset Daerah merupakan lembaga khusus pengelolaan keuangan Daerah yang

berwenang dalam hal pendapatan, anggaran, pelaporan dan aset. Dengan alamat

Jalan Parasamya, Beran, Tridadi, Sleman, Yogyakarta 55511. Telepon: (0274)

866039. Email: [email protected].

B. Sejarah BKAD Kabupaten Sleman

Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) adalah salah satu Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) yang penting dalam sebuah instansi Pemerintah Daerah.

BKAD merupakan SKPD yang bertanggung jawab terhadap urusan pendapatan,

belanja dan pembiayaan Pemerintah Daerah. Jika dilihat dari sejarah lahirnya

Badan Keuangan dan Aset Daerah ini memiliki cerita yang cukup panjang. Proses

kelahiran BKAD tidak dapat dilepaskan dari beberapa kali perubahan Peraturan

Daerah dan Peraturan Bupati Kabupaten Sleman tentang Organisasi Perangkat

Daerah dari waktu ke waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

35

Dimulai perubahan nama dari Bagian Keuangan, Bagian Perlengkapan dan Dinas

Pendapatan menjadi Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah

(BPKKD) Kabupaten Sleman. BPKKD dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah

Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2003

tentang Perubahan Pertama Perda Nomor 12 Tahun 2000.

Seiring perkembangan kebutuhan, potensi, cakupan tugas, jumlah penduduk,

kemampuan keuangan Daerah, sarana prasarana Daerah dan tuntutan peningkatan

kualitas pelayanan terhadap masyarakat. Pemerintah Kabupaten Sleman

mengeluarkan aturan baru yaitu Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang

Organisasi Perangkat Daerah. Salah satu perubahan yang terjadi adalah perubahan

Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah menjadi Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD).

Pada tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Sleman mengeluarkan peraturan

baru tentang organisasi perangkat Daerah yaitu Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun

2011 tentang Perubahan atas Perda Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi

Perangkat Daerah. Dengan peraturan ini maka lahirnya Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) dan Dinas Pendapatan Daerah. Dinas

Pendapatan Daerah semula adalah salah satu bagian pada Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Sleman.

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) secara resmi

mulai menjalankan program dan kegiatannya pada awal tahun 2012. Kedudukan,

tugas dan fungsi selanjutnya diatur dengan Peraturan Bupati Sleman Nomor 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

36

Tahun 2011 tentang Uraian, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah.

Sejak tahun 2012 hingga pertengahan 2016, Dinas Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagaimana mestinya.

Namun pada akhir 2016 terjadi perkembangan cakupan tugas, potensi serta jumlah

penduduk. Pemerintah Pusat melakukan restrukturisasi secara besar-besaran untuk

seluruh struktur organisasi pemerintah yang ada di Indonesia, baik Pemerintah

Provinsi maupun Pemerintah Daerah. Dengan ini Pemerintah Kabupaten Sleman

mengubah Struktur Organisasi Perangkat Daerah yang tertuang dalam Peraturan

Daerah. Perombakan kembali struktur organisasi ini terdapat dalam Peraturan

Bupati Sleman Nomor 101 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja BKAD. Banyak SKPD yang disatukan menjadi

satu SKPD dan pemecahan beberapa SKPD. Salah satu SKPD yang digabungkan

dalam restrukturisasi tersebut adalah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

dengan Dinas Pendapatan Daerah yang digabungkan menjadi Badan Keuangan dan

Aset Daerah.

C. Visi dan Misi BKAD Kabupaten Sleman

1.Visi

Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sleman mempunyai

visi: ”Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya

dan terintegrasikannya sistem E-Government menuju Smart Regency tahun 2021.

2. Misi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

37

Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sleman mempunyai misi:

a. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan

kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi

dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.

b. Meningkatkan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan kemampuan

ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.

D. Tugas Pokok dan Fungsi BKAD Kabupaten Sleman

Mengacu pada Peraturan Bupati Sleman Nomor 101 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sleman mempunyai tugas pokok dan

fungsi sebagai berikut:

1.Tugas Pokok

Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sleman mempunyai tugas

membantu Bupati melaksanakan fungsi penunjang keuangan.

2.Fungsi Organisasi

Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sleman dalam melaksanakan

tugas mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana kerja Badan Keuangan dan Aset Daerah.

b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan fungsi penunjang keuangan

c. Pelaksanaan, pelayanan, pembinaan dan pengendalian fungsi penunjang

keuangan

d. Evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan fungsi penunjang keuangan

e. Pelaksanaan kesekretariatan badan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

38

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan

fungsinya dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

39

Gambar 1: Struktur Organisasi Badan Keuangan dan Aset Daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

40

E. Uraian Tugas dan Fungsi Susunan Organisasi BKAD Kabupaten Sleman

Uraian Tugas dan Fungsi Susunan Organisasi pada BKAD Kabupaten Sleman ini

tercantum dalam Peraturan Bupati Sleman Nomor 101 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan

Keuangan dan Aset Daerah.

1. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, urusan

kepegawaian, urusan keuangan, urusan perencanaan dan evaluasi, serta

mengkoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi.

a. Sekretariat dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:

1) Penyusunan rencana kerja Sekretariat dan Badan Keuangan dan

Aset Daerah

2) Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan

3) Pelaksanaan urusan umum

4) Pelaksanaan urusan kepegawaian

5) Pelaksanaan urusan keuangan

6) Pelaksanaan urusan perencanaan dan evaluasi

7) Pelaksanaan belanja pejabat pengelola keuangan Daerah

8) Pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi lingkup

Badan Keuangan dan Aset Daerah

9) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Sekretariat

dan Badan Keuangan dan Aset Daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

41

b. Sekretariat terdiri dari:

1) Subbagian Umum dan Kepegawaian

Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan

bahan pelaksanaan urusan umum dan urusan kepegawaian.

2) Subbagian Keuangan

Subbagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan

pelaksanaan urusan keuangan.

3) Subbagian Perencanaan dan Evaluasi

Subbagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas menyiapkan

bahan pelaksanaan urusan perencanaan dan evaluasi.

2. Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Penetapan

Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Penetapan mempunyai tugas

melaksanakan, membina, mengendalikan pendaftaran, pendataan, dan

penetapan Pajak Daerah.

a. Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Penetapan dalam melaksanakan tugas

mempunyai fungsi:

1) Penyusunan rencana kerja Bidang Pendaftaran, Pendataan dan

Penetapan

2) Perumusan kebijakan teknis pendaftaran, pendataan dan penetapan

Pajak Daerah

3) Pelaksanaan pendataan Pajak Daerah

4) Pelaksanaan pendaftaran Pajak Daerah

5) Pelaksanaan dan pembinaan penetapan Pajak Daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

42

6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang

Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan

b. Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan terdiri dari:

1) Subbidang Pendaftaran

Subbidang Pendaftaran mempunyai tugas menyiapkan bahan

pelaksanaan pendaftaran Pajak Daerah. Subbidang Pendaftaran dalam

melaksanakan tugas mempunyai fungsi:

a) Penyusunan rencana kerja Subbidang Pendaftaran

b) Perumusan kebijakan teknis pendaftaran Pajak Daerah

c) Pelaksanaan pendaftaran calon wajib Pajak Daerah

d) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang

Pendaftaran.

2) Subbidang Pendataan mempunyai tugas menyiapkan bahan

pelaksanaan pendataan Pajak Daerah. Subbidang Pendataan dalam

melaksanakan tugas mempunyai fungsi:

a) Penyusunan rencana kerja Subbidang Pendataan

b) Perumusan kebijakan teknis pendataan Pajak Daerah

c) Pelaksanaan pendataan subjek dan objek Pajak Daerah

d) Pelaksanaan administrasi benda berharga

e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang

Pendataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

43

3) Subbidang Penetapan

Subbidang Penetapan mempunyai tugas menyiapkan bahan

pelaksanaan dan pembinaan penetapan Pajak Daerah. Subbidang

Penetapan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:

a) Penyusunan rencana kerja Subbidang Penetapan

b) Perumusan kebijakan teknis penetapan Pajak Daerah

c) Pelaksanaan analisis Pajak Daerah

d) Pelaksanaan penetapan dan penerbitan Surat Ketetapan Pajak

Daerah

e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang

Penetapan

3. Bidang Penagihan dan Pengembangan

Bidang Penagihan dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan,

membina dan mengendalikan penagihan Pajak Daerah, pelayanan keberatan,

keringanan, pengurangan, dan pembebasan Pajak Daerah, dan pengembangan

Pendapatan Asli Daerah

a. Bidang Penagihan dan Pengembangan dalam melaksanakan tugas

mempunyai fungsi:

1) Penyusunan rencana kerja Bidang Penagihan dan Pengembangan

2) Perumusan kebijakan teknis penagihan Pajak Daerah, pelayanan

keberatan,keringanan, pengurangan dan pembebasan Pajak Daerah,

dan pengembangan Pendapatan Asli Daerah

3) Pelaksanaan penagihan dan pengendalian penerimaan Pajak Daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

44

4) Pelayanan keberatan, keringanan, pengurangan dan pembebasan

Pajak Daerah

5) Pengembangan Pendapatan Asli Daerah

6) Evaluasi dan penyusunan laopran pelaksanaan kerja Bidang

Penagihan dan Pengembangan

b. Bidang Penagihan dan Pengembangan terdiri dari:

1) Subbidang Penagihan

Subbidang Penagihan Pajak Daerah mempunyai tugas menyiapkan

bahan penagihan penerimaan Pajak Daerah. Subbidang Penagihan

dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:

a) Penyusunan rencana kerja Subbidang Penagihan

b) Perumusan kebijakan teknis penagihan, pengendalian,

pembukuan dan pelaporan, dan pelayanan restitusi Pajak Daerah

c) Pelaksanaan penagihan Pajak Daerah

d) Pelaksanaan pengendalian penerimaan Pajak Daerah

e) Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan Pajak Daerah

f) Pelaksanaan pelayanan restitusi Pajak Daerah

g) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang

Penagihan

2) Subbidang Keberatan, Keringanan, Pengurangan, dan Pembebasan

Subbidang Keberatan, Keringanan, Pengurangan, dan Pembebasan

dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:

a) Penyusunan rencana kerja Subbidang Keberatan, Keringanan,

Pengurangan, dan Pembebasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

45

b) Perumusan kebijakan teknis pelayanan keberatan, keringanan,

pengurangan, dan pembebasan Pajak Daerah

c) Pelaksanaan pelayanan keberatan, keringanan, pengurangan, dan

pembebasan Pajak Daerah

d) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang

Keberatan, Keringanan, Pengurangan, dan Pembebasan

3) Subbidang Pengembangan Pendapatan Asli Daerah

Subbidang Pengembangan Pendapatan Asli Daerah dalam

melaksanakan tugas mempunyai fungsi:

a) Penyusunan rencana kerja Subbidang Pengembangan Pendapatan

Asli Daerah

b) Perumusan kebijakan teknis pengembangan Pendapatan Asli

Daerah

c) Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian Pendapatan Asli

Daerah

d) Pelaksanaan analisis dan pengembangan Pendapatan Asli

Daerah

e) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbidang

Pengembangan Pendapatan Asli Daerah

4. Bidang Perbendaharaan

Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan, membina dan

mengendalikan belanja gaji, belanja non gaji dan pengendalian kas Daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

46

a. Bidang Perbendaharaan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:

1) Penyusunan rencana kerja Bidang Perbendaharaan

2) Perumusan kebijakan teknis penatausahaan keuangan Daerah

3) Pelaksanaan penatausahaan belanja gaji, dan belanja non gaji

4) Pembinaan penatausahaan belanja gaji

5) Pelaksanaan pengendalian kas Daerah

6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang

Perbendaharaan

b. Bidang Perbendaharaan terdiri dari:

1) Subbidang Belanja Gaji

Subbidang Belanja Gaji mempunyai tugas menyiapkan bahan

pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian pembayaran belanja

gaji.

2) Subbidang Belanja Non Gaji

Subbidang Belanja Non Gaji mempunyai tugas menyiapkan bahan

pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian penatausahaan belanja

non gaji dan pengendalian kas Daerah.

5. Bidang Anggaran

a. Bidang Anggaran dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:

1) Penyusunan rencana kerja Bidang Anggaran

2) Perumusan kebijakan teknis analisis, perencanaan, dan

pengendalian Anggaran Daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

47

3) Pelaksanaan analisis Anggaran Daerah

4) Pelaksanaan perencanaan Anggaran Daerah

5) Pelaksanaan pengendalian Anggaran Daerah

6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang

Anggaran

b. Bidang Anggaran terdiri dari:

1) Subbidang Analisis Anggaran

2) Subbidang Perencanaan Anggaran

3) Subbidang Pengendalian Anggaran

6. Bidang Akuntansi dan Pelaporan

Bidang Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan dan

membina akuntansi keuangan Daerah dan pelaporan keuangan Daerah.

a. Bidang Akuntansi dan Pelaporan dalam melaksanakan tugas

mempunyai fungsi:

1) Penyusunan rencana kerja Bidang Akuntansi dan Pelaporan

2) Perumusan kebijakan teknis akuntansi keuangan Daerah dan

pelaporan keuangan Daerah

3) Pelaksanaan dan pembinaan akuntansi keuangan Daerah

4) Pelaksanaan dan pembinaan penyusunan laporan keuangan Daerah

5) Pelaksanaan evaluasi realisasi keuangan Daerah

6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang

Akuntansi dan Pelaporan

b. Bidang Akuntansi dan Pelaporan terdiri dari:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

48

1) Subbidang Akuntansi dan Evaluasi

2) Subbidang Pelaporan

7. Bidang Aset

Bidang Aset mempunyai tugas melaksanakan dan membina perencanaan,

pengadaan, pemanfaatan, pengamanan, penatausahaan, dan pengendalian

aset.

a. Bidang Aset dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:

1) Penyusunan rencana kerja Bidang Aset

2) Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pengadaan, pemanfaatan

dan pengamanan aset

3) Pelaksanaan dan pembinaan perencanaan dan pengadaan aset

4) Pelaksanaan dan pembinaan pemanfaatan dan pengamanan aset

5) Pelaksanaan dan pembinaan penatausahaan dan pengendalian aset

6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Aset

b. Bidang Aset terdiri dari:

1) Subbidang Perencanaan dan Pengadaan Aset

2) Subbidang Pemanfaatan dan Pengamanan Aset

3) Subbidang Penatausahaan dan Pengendalian Aset

8. Unit Pelaksana Teknis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

49

Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan

teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Badan Keuangan dan

Aset Daerah.

9. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas Badan Keuangan dan Aset Daerah sesuai dengan keahlian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

50

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Setiap tahunnya pemerintah Kabupaten Sleman menyusun laporan

realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pemerintah

Kabupaten Sleman berupaya terus meningkatkan sumber pendapatan

daerahnya, salah satunya adalah dengan pajak daerah yang terdiri dari 10

jenis pajak (pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak

penerangan jalan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung walet,

pajak bumi dan bangunan, pajak bea perolehan hak atas tanah dan

bangunan) yang telah ditetapkan oleh peraturan daerah.

Pajak Bumi dan Bangunan yang sebelumnya merupakan dana

perimbangan dan dipungut oleh pemerintah pusat melalui Kantor Pajak

Pratama, saat ini menjadi pajak daerah yang 100 persen dipungut langsung

oleh pemerintah kabupaten/kota. Kabupaten Sleman sendiri menerapkan

pelimpahan kewenangan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sejak

tahun 2013. Penelitian ini dilakukan di Badan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Sleman dengan melihat dokumen penerimaan PBB dan

menghitung efektivitas PBB sebelum pengalihan tahun 2008 sampai

dengan 2012. Kemudian data penerimaan PBB dan menghitung efektivitas

PBB sesudah pengalihan dimulai tahun 2013 sampai dengan 2017. Berikut

ini data-data yang dibutuhkan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

51

1. Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

Sebelum dan Sesudah Pengalihan

Berikut ini tabel anggaran dan realisasi penerimaan PBB sebelum dan

sesudah pengalihan

Tabel 5.1. Anggaran dan Realisasi Penerimaan PBB Sebelum

Pengalihan (Tahun 2008-2012)

Tahun

PBB

Anggaran(Rp) Realisasi(Rp) Selisih(Rp)

2008 35.638.632.221 45.251.474.848 9.612.842.627

2009 46.933.498.577 46.255.143.171 (678.355.406)

2010 58.431.380.442 44.015.000.000 (14.416.380.442)

2011 42.538.711.223 54.958.091.690 12.419.380.467

2012 46.031.000.000 48.189.000.000 2.158.000.000

Total 229.573.222.463 238.668.709 9.095.487.246

Sumber: data Badan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Sleman

Tabel 5.2 Anggaran dan Realisasi Penerimaan PBB Sesudah

Pengalihan (Tahun 2013-2017)

Tahun

PBB

Anggaran(Rp) Realisasi(Rp) Selisih(Rp)

2013 45.000.000.000 57.609.592.471 12.609.592.471

2014 53.000.000.000 59.617.670.782 6.617.670.782

2015 58.000.000.000 63.111.572.726 5.111.572.726

2016 62.700.000.000 67.891.906.085 5.191.906.085

2017 70.000.000.000 70.968.745.936 968.745.936

Total 288.700.000.000 319.199.488.000 30.499.488.000

Sumber: data Badan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Sleman

Berdasarkan tabel 5.1 dan tabel 5.2 total penerimaan PBB sebelum

pengalihan sebesar Rp9.095.487.246, dan ditahun 2011 pemerintah

mengurangi jumlah target penerimaan PBB sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

52

Rp15.892.669.219 dari tahun sebelumnya. Pemerintah mampu

merealisasikan jumlah PBB setiap tahunnya sesuai dengan anggaran

yang telah ditetapkan sebelumnya. Namun, pada tahun 2009 dan tahun

2010 jumlah PBB yang terealisasi tidak sesuai dengan anggaran yang

telah ditetapkan sebelumnya, dimana pada tahun 2009 selisih jumlah

realisasi (Rp678.355.406), dan di tahun 2010 selisih jumlah realisasi

(Rp14.416.380.442). Penerimaan PBB sesudah pengalihan meningkat

sebesar Rp30.499.488.000 dan target penerimaan yang ditetapkan

meningkat setiap tahunnya serta pemerintah Kabupaten Sleman

mampu merealisasikan jumlah PBB sesuai dengan anggaran yang

telah ditetapkan sebelumnya.

2. Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Sebelum dan

Sesudah Pengalihan

Berikut ini tabel efektivitas penerimaan PBB sebelum dan sesudah

pengalihan. Penghitungan efektivitas diperoleh dari rumus:

𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝐵𝐵 =𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝐵𝐵

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝐵𝐵 × 100%

Dengan indikator nilai efektivitas sebagai berikut:

Interpretasi Nilai Efektivitas

Persentase Kriteria

>100% Sangat Efektif

90% -100% Efektif

80% - 90% Cukup Efektif

60% - 80% Kurang Efektif

<60% Tidak Efektif

Sumber: Depdagri, Kemendagri No.690.900.327 (dalam Cahaya

Melinda,2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

53

Tabel 5.3 Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

Sebelum Pengalihan (Tahun 2008-2012)

Tahun Realisasi PBB Target PBB Prosentase Keterangan

2008 45.251.474.848 35.638.632.221 126,97% Sangat Efektif

2009 46.255.143.171 46.933.498.577 98,54% Efektif

2010 44.015.000.000 58.431.380.442 75,32% Kurang Efektif

2011 54.958.091.690 42.538.711.223 129,19% Sangat Efektif

2012 48.189.000.000 46.031.000.000 104,68% Sangat Efektif

Sumber: data diolah

Tabel 5.4 Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

Sesudah Pengalihan (Tahun 2013-2017)

Tahun Realisasi PBB Target PBB Prosentase Keterangan

2013 57.609.592.471 45.000.000.000 128,02% Sangat Efektif

2014 59.617.670.782 53.000.000.000 112,48% Sangat Efektif

2015 63.111.572.726 8.000.000.000 108,81% Sangat Efektif

2016 67.891.906.085 62.700.000.000 108,28% Sangat Efektif

2017 70.968.745.936 70.000.000.000 101,38% Sangat Efektif

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 5.3 dan tabel 5.4 nilai efektivitas sebelum

pengalihan sebelum pengalihan mengalami penurunan sebesar

28,43% pada tahun 2009, dan di tahun 2010 mengalami penurunan

kembali sebesar 23,22%. Kemudian mengalami peningkatan kembali

ditahun 2011 sebesar 53, 87% dan kembali mengalami penurunan di

tahun 2012 sebesar 24,51%.

Tingkat efektivitas sesudah pengalihan mengalami penurunan setiap

tahun. Di tahun 2013 nilai efektivitas sebesar 128,02% dan di tahun

2014 mengalami penurunan sebesar 15,54%. Tahun 2015 kembali

mengalami penurunan sebesar 3,67%. Tahun 2016 sebesar 0,53%, dan

di tahun 2017 penurunan efektivitas sebesar 6,9%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

54

B. Analisis Data

Seperti yang telah dikemukakan penulis pada bab tiga tentang metode

penelitian, analisis data yang digunakan adalah Paired Sample T Test yang

digunakan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi

dan Bangunan sebelum dan sesudah pengalihan Kabupaten Sleman. Berikut

hasil analisis data:

1. Uji Normalitas Data

Sebelum dilakukan uji hipotesis, hal pertama yang dilakukan adalah

dengan menguji normalitas data apakah terdistribusi normal atau tidak.

Pengujian data menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test untuk masing-

masing variabel. Berikut hasil uji normalitas data :

Tabel 5.5 Output Pengujian Normalitas Data

Kolmogorov-Smirnov Test

Efektivitas

Sebelum

Pengalihan

Efektivitas

Sesudah

Pengalihan

N 5 5

Normal Parametersa,b

Mean 106.9400 111.7940

Std.

Deviation 22.20223 9.91788

Most Extreme Differences

Absolute .217 .272

Positive .158 .272

Negative -.217 -.162

Kolmogorov-Smirnov .484 .609

Asymp. Sig. (2-tailed) .973 .852

Sumber: output SPSS

Berdasarkan hasil output di atas, diperoleh nilai signifikansi untuk

efektivitas sebelum pengalihan 0,973 dan untuk efektivitas sesudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

55

pengalihan 0,852 kedua data tersebut di atas nilai 0,05 yang berarti semua

data terdistribusi secara normal.

2. Uji Hipotesis

Uji t untuk sampel berpasangan atau Paired Sample T Test digunakan

untuk menguji dua sampel yang berpasangan dan data terdistribusi

normal. Sampel yang berpasangan adalah sebuah kelompok sampel

dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau

pengukuran yang berbeda, misalnya perlakuan sebelum dan sesudah

pengalihan. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan uji 2

sisi. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui

apakah ada perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

Kabupaten Sleman sebelum dan sesudah pengalihan Berikut hasil uji

hipotesis:

Tabel 5.6 Output Uji Hipotesis

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig.

(2-

tailed)

Mean Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Efektivitas

Sebelum -

Efektivitas

Sesudah

-4.85400 20.29358 9.07557 -30.05181 20.34381 -.535 4 .621

Sumber: ouput SPSS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

56

Berdasarkan hasil tabel di atas, dapat diperoleh dasar pengambilan

keputusan sebagai berikut:

H0: tidak ada perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan sebelum dan sesudah pengalihan

Ha: ada perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan sebelum dan sesudah pengalihan

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil tabel di atas di peroleh thitung sebesar

-0,535< ttabel 2,776. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

sebelum dan sesudah pengalihan.

2) Berdasarkan nilai signifikansi, diperoleh nilai probabilitas

signifikansi 0,621>0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak

ada perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

sebelum dan sesudah pengalihan.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji normalitas data, data yang digunakan untuk uji

hipotesis efektivitas penerimaan PBB sebelum dan sesudah pengalihan

terdistribusi secara normal. Hasil pengujian hipotesis dengan Paired Sample

T Test dibuktikan dengan nilai t hitung bertanda negatif (0,535) lebih kecil

dari t tabel 2,776 dengan nilai signifikansi 0,621. Proses pengolahan data

dengan menggunakan alpha 5% atau 0,05. Hasil yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

57

menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,621>0,05. Hal ini menunjukkan

bahwa tidak ada perbedaan efektivitas penerimaan PBB sebelum dan

sesudah pengalihan.

Selain itu, dalam tabel 5.7 juga menunjukkan secara kualitatif tingkat

efektivitas penerimaan PBB sebelum dan sesudah pengalihan Kabupaten

Sleman tahun 2008-2017.

Tabel 5.7 Tingkat Efektivitas Penerimaan PBB tahun 2008-2017

Tahun Efektivitas Keterangan

2008 126,97% Sangat Efektif

2009 98,54% Efektif

2010 75,32% Kurang Efektif

2011 129,19% Sangat Efektif

2012 104,68% Sangat Efektif

rata-rata 106,94% Sangat Efektif

2013 128,02% Sangat Efektif

2014 112,48% Sangat Efektif

2015 108,81% Sangat Efektif

2016 108,28% Sangat Efektif

2017 101,38% Sangat Efektif

rata-rata 111,79% Sangat Efektif

Sumber: data diolah

Nilai efektivitas PBB sebelum pengalihan mengalami kenaikan

dan penurunan setiap tahun yaitu dari tahun 2008-2012 dengan rata-

rata nilai efektivitas 106,94% dengan efektivitas tertinggi pada tahun

2011 sebesar 129,19% dan efektivitas terendah pada tahun 2010

sebesar 75,32%. Untuk rentang efektivitas PBB sebelum pengalihan

(tahun 2008-2012) berada di tiga indikator, yaitu pada tahun 2008,

2011 dan 2012 masuk dalam rentang efektivitas di atas 100%. Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

58

2009 masuk dalam rentang efektivitas 90%-100%, untuk tahun 2010

masuk dalam rentang efektivitas 60%-80%. Menurut situs website

resmi Kabupaten Sleman, menurunnya tingkat efektivitas penerimaan

PBB-P2 tahun 2010 disebabkan karena adanya bencana alam Gunung

Merapi.

Nilai efektivitas PBB sesudah pengalihan mengalami penurunan

setiap tahun yaitu dari tahun 2013-2017 dengan rata-rata efektivitas

111,79% dengan nilai efektivitas tertinggi tahun 2013 sebesar

128,02% dan nilai efektivitas terendah tahun 2017 sebesar 101,38%.

Untuk rentang efektivitas sesudah pengalihan (tahun 2013-2017)

berkisar di atas 100%.

Berdasarkan hasil penelitian, tidak ada perbedaan efektivitas

penerimaan PBB sebelum dan sesudah pengalihan. Hal ini berarti

transisi pengelolaan PBB di Kabupaten Sleman terlaksana optimal

dengan :

1. Tersusunnya Regulasi Peraturan Daerah Kabupaten Sleman dan

Peraturan Bupati Sleman sebagai landasan pengelolaan PBB.

2. Terbentuknya Peraturan Daerah tentang Organisasi Perangkat

Daerah Kabupaten Sleman yang mengatur Struktur Organisasi

dan Tata Kerja disertai Peraturan Bupati Sleman tentang Uraian

Tugas, Fungsi dan Tata Kerja BKAD Kabupaten Sleman sebagai

pengelola PBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

59

3. Terlaksananya penyiapan Sumber Daya Manusia di BKAD

Sleman melalui pelantikan, pengisian staf, dan peningkatan

kapasitas SDM (diklat, bintek, pelatihan).

4. Tercukupinya aspek anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan

software, perangkat keras dan kebutuhan pengelolaan

pendaerahan PBB.

5. Terealisasikan penyiapan peralatan perpajakan, perangkat lunak

melalui pembelian lisensi dari KPP Pratama Yogyakarta dan

pengadaan perangkat keras oleh Bidang Aset BKAD Kabupaten

Sleman.

6. Terlaksananya kerjasama dengan berbagai pihak dalam proses

pengalihan pengelolaan PBB (Bank DIY, Bank Sleman, Kantor

Pertanahan, Notaris/PPAT dan Instansi di Lingkungan

Pemerintahan Kabupaten Sleman).

Selain itu terlaksananya implementasi kewenangan pengelolaan PBB

sesudah pengalihan:

1. Kewenangan Kabupaten Sleman dalam menetapkan regulasi

teknis yang dibutuhkan dengan Keputusan Bupati Sleman untuk

membentuk Tim Pengelola dan Keputusan Kepala BKAD untuk

Standard Operating Procedure (SOP) serta Surat Tugas lainnya.

2. Dilaksanakannya administrasi perpajakan PBB di tingkat

kabupaten, kecamatan dan desa se Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

60

3. Diterapkannya Sistem Pemungutan PBB di Kabupaten Sleman

yakni Perencanaan (penetapan jadwal, target dan tarif dalam

pokok ketetapan PBB, petugas pemungut), Pelaksanaan

(pencetakan SPPT, penyampaian SPPT, Pekan Intensifikasi

Pembayaran, pembayaran/penyetoran ke BPD DIY), Evaluasi

semua aspek pengelolaan dan tingkatan), dan Pengawasan

dilakukan sejak proses perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi

oleh Inspektorat Kabupaten Sleman dan BPK Perwakilan DIY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

61

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dengan menggunakan uji

hipotesis Paired Sample T Test, menghasilkan nilai signifikansi 0,621>0,05

dan thitung sebesar -0,535< ttabel 2,776. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

tidak ada perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

sebelum pengalihan (tahun 2008-2012) dengan sesudah pengalihan (tahun

2013-2017). Tingkat efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

sebelum dan sesudah pengalihan di Kabupaten Sleman masuk dalam

indikator sangat efektif.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini terdapat keterbatasan yaitu data penerimaan dan anggaran

Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2008, 2010, dan 2012 yang diperoleh

peneliti berasal dari pihak ketiga. Hanya data tahun 2009 dan 2011 yang

terdapat di BKAD Kabupaten Sleman. Namun, pihak BKAD Kabupaten

Sleman memperbolehkan untuk mencari data yang dibutuhkan oleh peneliti

melalui penelitian yang sejenis dan diperoleh dari pihak ketiga. Data dari

pihak ketiga diperoleh secara lengkap dan diasumsikan benar oleh peneliti

yaitu tahun 2008 sampai dengan 2012 (Mutiarin dan Tamzis, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

62

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat menjadi bahan

pertimbangan ke depannya bagi peneliti maupun Badan Keuangan dan Aset

Daerah Sleman, antara lain:

1. Bagi Peneliti selanjutnya

Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya dapat memperoleh data asli dari

BKAD Kabupaten Sleman mengenai realisasi dan anggaran Pajak

Bumi dan Bangunan serta dapat menguji kebenaran dan keakuratan data.

2. Bagi Badan Keuangan dan Aset Daerah

Sebaiknya dapat memiliki salinan file pajak yang telah dilimpahkan

dari Kantor Pajak Pratama, sehingga dapat menjadi referensi dan dapat

membandingkan hasil atau kinerja antara BKAD Sleman dengan KPP

Pratama Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

63

DAFTAR PUSTAKA

Awosola, Femi O. 2010. “Agricultural Land Tax and Farm-Level Land-Use

Change and Output Supply Response”. China Agricultural Economic

Review. Vol 2. No. 1: 80-95.

Casavera. 2009. Perpajakan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Christi, Kodoati. N. 2017. “Analisis Tingkat Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi

dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Sebelum dan Sesudah

Dialihkan Menjadi Pajak Daerah”. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern.

Vol. 12. No. 2: 625-635.

Fatoni, A.H. 2014. “Upaya Peningkatan Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan

Pedesaan dan Perkotaan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten

Malang”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Brawijaya, Surabaya.

Fitriandi, Primandita, Yuda Aryanto, dan Agus Puji Priyono. 2018. Kompilasi

Undang-undang Perpajakan Terlengkap. Salemba Empat, Jakarta.

Gibson, J.L, Ivancevich, J.M. dan Donelly, J.H., Jr. 1997. Organizations Business,

Structure, Processes (8'h ed). MA, Irwin, Boston.

Halim, Abdul. 2004. Manajemen Keuangan Daerah. UPP AMP YKPN,

Yogyakarta.

Harefa, Mandala. 2016. “Kendala Implementasi dan Efektivitas Pemungutan

Pajak PBB-P2 oleh Pemerintah Kota Makassar”. Jurnal Ekonomi dan

Kebijakan Publik. Vol. 7. No. 1: 67-82.

Hutomo, Sigit. 2014. “Analisis Perbedaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Sebelum dan Sesudah Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor

Perkotaan Perdesaan (PBB-P2)”. Jurnal Kinerja. Vol. 1. No. 18: 32- 44.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Indonesia. Edisi Revisi. Andi, Yogyakarta.

Melinda, Cahaya. 2017. “Analisis Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD) (Studi Kasus di Kabupaten Bantul tahun 2013-2015)”.

Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Mutiarin, Dyah dan Tamzis Sarwana. 2014. “ Transisi Pengelolaan Pajak Bumi

dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Sleman”. Jurnal

Ilmu Pemerintahan dan Kebijakan Publik. Vol. 1. No. 2: 483-512.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

64

Nugroho, Adi. 2014. “Analisis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Tengah

Periode 2010-2012”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Dian

Nuswantoro, Semarang.

Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi

dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2012 tentang Tata Cara

Persiapan Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Sebagai Pajak Daerah.

Potensi PBB Sleman Meningkat Dari Tahun Ke Tahun. 2019

http://www.slemankab.go.id/4502/potensi-pbb-sleman-meningkat-dari-

tahun-ke-tahun. Diakses tanggal 27 Agustus 2019

Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Media Kom,

Yogyakarta.

Santoso, Singgih. 2013. Menguasai SPSS 21 di Era Informasi. Elek Media

Komputindo, Jakarta.

Siagian, Sondang P. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Bumi Aksara, Jakarta.

Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pusat dan Daerah.

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pusat dan Daerah.

Yuliyanti, Anggun A. 2017. ”Analisis Efektivitas Kebijakan Pengalihan

Pengelolaan PBB-P2 Kepada Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung”.

Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Lampung, Lampung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

65

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

66

Daftar Pertanyaan Wawancara

Hal: Permohonan Wawancara Yogyakarta, 14 Januari 2019

KepadaYth.

Bapak /Ibu/ Sdra/ i

Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program

Strata Satu (S1) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, saya:

Nama : Vincentia Wiwin Vegi Astuti

NIM : 152114030

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

Bermaksud untuk melakukan wawancara di Badan Keuangan dan Aset Daerah

(BKAD) Kabupaten Sleman untuk penyusunan skripsi dengan judul “ ANALISIS

EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEBELUM

DAN SESUDAH PENGALIHAN TAHUN 2008-2017”.

Untuk itu saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk

diwawancara. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan

penelitian sehingga kerahasiaanya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Adapun pertanyaan wawancara sebagai berikut:

1. Kapan Kabupaten Sleman mulai menerima pengalihan kewenangan?

Tahun 2013

2. Kewenangan apa saja yang dialihkan pemerintah pusat ke pemerintah

daerah?

Semua Pajak Bumi dan Bangunan, penagihan piutang pedesaan dan

perkotaan

3. Apakah terdapat tarif khusus yang ditetapkan Kabupaten Sleman?

Tidak, sesuai dengan NJOP sampai dengan sekarang

4. Perbedaan apakah yang timbul ketika PBB dikelola oleh pemerintah

daerah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

67

Lebih mudah diketahui semua objek dan subjek pajaknya.

5. Apakah ada ketentuan yang digunakan oleh pemerintah daerah dalam

pengelolaan PBB?

Perda ada di JDIH

6. Bagaimana kebijakan pengelolaan PBB di Kabupaten Sleman?

Secara mendasar, pemerintah mendekatkan diri ke masyarakat, melibatkan

desa, kecamatan, pedukuhan.

7. Apakah terdapat kesulitan dalam menerima pengalihan pemungutan PBB?

Kesulitannya sebenarnya di Wajib Pajak itu sendiri. Ada yang susah dan

ada juga yang concern membayar pajak

8. Upaya-upaya apa yang telah dilakukan oleh BKAD dalam meningkatkan

penerimaan PBB?

Kita banyak upaya. Selain itu kita juga melihat struktur masyarakat Sleman

yang bervariatif, dari yang melek teknologi sampai yang tidak, dari yang

orang pedesaan dan perkotaan kita wadahi semua sesuai dengan karakter

mereka. Bagi masyarakat yang tidak melek teknologi, kita buka Pekan PBB

di rumah-rumah Pak Dukuh setiap bulan sehingga mereka dapat melakukan

pembayaran di situ. Sedangkan bagi masyarakat yang melek teknologi, kita

fasilitasi dengan cara melakukan pembayaran secara online yang bekerja

sama dengan banyak bank

9. Apakah PBB memiliki kontribusi yang dapat diperhitungkan sebagai

sumber pemasukan PAD Kabupaten Sleman?

Jelas. Walaupun tidak menjadi pajak yang paling tinggi tapi menjadi bagian

dari Pendapatan Asli Daerah. Di tahun 2018 PAD Sleman sekitar 800 M, 72

M dari PBB.

10. Bagaimana prosedur pendataan objek PBB?

Selama ini kita mendapat pelimpahan dari pusat ya, kemudian masyarakat

yang membutuhkan mutasi dsb ada syarat-syaratnya untuk membetulkan itu

dan mulai November 2018 kita membuka secara online untuk Wajib Pajak

yang membutuhkan pemuktahiran data.

11. Bagaimana sistem pembayaran PBB?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

68

Sistem pembayaran didasarkan pada masyarakat yang melek teknologi dan

yang tidak melek teknologi.

12. Bagaimana dengan pengawasan di lapangan yang dilakukan BKAD?

Kita melibatkan banyak desa. Semua desa dan kecamatan di Sleman kita

rangkul. Mulai dari tahapan penyampaian SPPT sampai pada tahap

penagihan untuk mencapai target.

13. Apakah terdapat sosialisasi yang dilakukan BKAD kepada wajib pajak

dalam peningkatan penerimaan PBB?

14. Apakah sering terjadi penunggakan pembayaran pajak?

Banyak

15. Menurut Bapak/Ibu apakah yang menjadi penyebab wajib pajak

menunggak pajak?

Ada banyak alasan terutama pada karakter Wajib Pajak. Kuncinya di

kesadaran WP itu sendiri.

16. Sanksi-sanksi apa saja yang diberikan kepada para penunggak pajak?

Ada aturannya

17. Selain penunggakan pajak, apakah terdapat bentuk pertentangan lain yang

dilakukan para wajib pajak?

Ada banyak alasan. Misalnya yang terjadi di lapangan, wajib pajak

mengklaim bukan atas nama wajib pajak itu sendiri akan tetapi hanya NOP

saja. Terkadang ada wajib pajak yang belum melakukan pemuktahiran data.

Terimakasih untuk waktu dan tempat yang telah diberikan oleh Bapak/Ibu.

Saya akan mengolah data-data tersebut sebagai analisis yang benar dan

dipergunakan sebagaimana mestinya

Penulis

Vincentia Wiwin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

70

DATA TARGET DAN REALISASI PAD

Tahun Target PAD Realisasi PAD % Keterangan

2008 Rp 106.751.631.343 Rp 138.745.678.413 76,94% Kurang Efektif

2009 Rp 128.918.153.263 Rp 157.604.530.380 81,80% Cukup Efektif

2010 Rp 163.530.209.690 Rp 163.454.603.386 100,05% Efektif

2011 Rp 203.766.407.218 Rp 226.686.250.221 89,89% Cukup Efektif

2012 Rp 241.003.081.720 Rp 301.069.539.284 80,05% Cukup Efektif

2013 Rp 342.895.307.197 Rp 456.026.490.587 75,20% Kurang Efektif

2014 Rp 474.917.917.941 Rp 573.337.599.000 82,83% Cukup Efektif

2015 Rp 562.861.923.221 Rp 643.111.042.141 87,52% Cukup Efektif

2016 Rp 614.410.593.300 Rp 717.672.384.751 85,61% Cukup Efektif

2017 Rp 718.151.492.310 Rp 825.332.890.172 87,01% Cukup Efektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

71

DATA TARGET DAN REALISASI PBB SEBELUM

PENGALIHAN No. Tahun

Anggaran

Target

Penerimaan PBB

(1)

Realisasi

Penerimaan PBB

(2)

Tingkat

Efektivitas

(%)

(1:2)

Keterangan

1 2008 Rp35.638.632.221 Rp45.251.474.848 126,97% Sangat Efektif

2 2009 Rp46.933.498.577 Rp46.255.143.171 98,54% Efektif

3 2010 Rp58.431.380.442 Rp44.015.000.000 75,32% Kurang Efektif

4 2011 Rp42.538.711.223 Rp54.958.091.690 129,19% Sangat Efektif

5 2012 Rp46.031.000.000 Rp48.189.000.000 104,68% Sangat Efektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

72

DATA TARGET DAN REALISASI PBB SESUDAH

PENGALIHAN

No. Tahun

Anggaran

Target

Penerimaan PBB

(1)

Realisasi

Penerimaan PBB

(2)

Tingkat

Efektivitas

(%)

(1/2)

Keterangan

1 2013

Rp45.000.000.000

Rp57.609.592.471

128,02% Sangat Efektif

2 2014

Rp53.000.000.000

Rp59.617.670.782

112,48% Sangat Efektif

3 2015

Rp58.000.000.000

Rp63.111.572.726

108,81% Sangat Efektif

4 2016

Rp62.700.000.000

Rp67.891.906.085

108,28% Sangat Efektif

5 2017

Rp70.000.000.000

Rp70.968.745.936

101,38% Sangat Efektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

73

TABEL OUTPUT SPSS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Efektivitas

Sebelum

Pengalihan

Efektivitas

Sesudah

Pengalihan

N 5 5

Normal Parametersa,b Mean 106.9400 111.7940

Std. Deviation 22.20223 9.91788

Most Extreme Differences

Absolute .217 .272

Positive .158 .272

Negative -.217 -.162

Kolmogorov-Smirnov Z .484 .609

Asymp. Sig. (2-tailed) .973 .852

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

74

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1

Efektivitas Sebelum

Pengalihan 106.9400 5 22.20223 9.92914

Efektivitas Sesudah

Pengalihan 111.7940 5 9.91788 4.43541

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

75

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1

Efektivitas Sebelum

Pengalihan & Efektivitas

Sesudah Pengalihan

5 .408 .496

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. 2-

tailed Mean Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

Efektivitas

Sebelum -

Efektivitas

Sesudah

-4.85400 20.29358 9.07557 -30.05181 20.34381 -.535 4 .621

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

84

Tabel Penerimaan dan Anggaran Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2008-2012 yang

Diperoleh dari Pihak Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN …Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebelum pengalihan yaitu tahun

85

Tahun Realisasi Penerimaan

(Rp)

Target/Anggaran (Rp)

2008 45.251.474.848 35.638.632.221

2009 46.255.143.171 46.933.498.577

2010 44.015.000.000 58.431.380.442

2011 54.958.091.690 42.538.711.223

2012 48.189.000.000 46.031.000.000

Sumber: Dyah Mutiarin dan Tamzis Sarwana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI