Top Banner
Mempertajam Keahlian Berpikir Kreatif dan Inovatif Niki Lukviarman Rektor Universitas Bung Hatta
57

A Berfikir Kreatif

Jan 16, 2016

Download

Documents

Chandra Sincer

tentang berpikir kreatif
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: A Berfikir Kreatif

Mempertajam Keahlian

Berpikir Kreatif dan Inovatif

Niki LukviarmanRektor

Universitas Bung Hatta

Page 2: A Berfikir Kreatif

BLOK KONSEPTUAL DALAM KREATIVITAS

Page 3: A Berfikir Kreatif

Mental Block

1. The right answer discover many answers2. That’s not logical do not see as black or white3. Follow the rules living phenomenon is dynamic4. Be practical consider new ideas5. Play is frivolous when do you get your best ideas6. That’s not my area thinking holistically7. Avoid ambiguity be clear, precise and specific8. Don’t be foolish different approach & positioning9. To Err is wrong make view mistakes10. I am not creative even small ideas are better

Page 4: A Berfikir Kreatif

Blok Yang Menghambat

Kreativitas

Blok Yang Mendorong

Kreativitas

Membuat asumsi

Mengikuti aturan

Mengecek asumsi

Mendobrak aturan

Page 5: A Berfikir Kreatif

Blok Konseptual

• Penghambat mental yang

membatasi seseorang

dalam mendefinisikan

masalah

• Membatasi alternatif solusi

pemikiran yang memiliki

potensi relevan dengan

masalah

Blok Konseptual

Page 6: A Berfikir Kreatif

Blok Konseptual

Membuat makin

kurangnya kemampuan

untuk memecahkan

permasalahan dengan

cara-cara kreatif…

Semakin banyak pendidikan formal

yang dimiliki secara individu

Semakin banyak pengalaman yang didapatkan dalam

pekerjaan

Page 7: A Berfikir Kreatif

Blok Konseptual

Individu kehilangan

kemampuan untuk

bereksperimen dan

berimprovisasi

“jawaban yang benar”, aturan secara analitis,

atau batas–batas pemikiran

cara yang dianggap tepat untuk melakukan

sesuatu…kebiasaan yang dianggap paling benar

Pendidikan formal sering menghasilkan…

Pengalaman dalam pekerjaan

mengajarkan …..

Page 8: A Berfikir Kreatif

Tipe-tipe Blok Konseptual

ConstancyBerpikir secara vertikal

Bahasa & pikiran yang satu

Compression

Membedakan gambaran dari kenyataan

Batasan Artifisial/tidak jelas

Page 9: A Berfikir Kreatif

Tipe-tipe Blok Konseptual

ComplacencyMenerima apa adanya

Malas untuk berpikir

Page 10: A Berfikir Kreatif

Constancy

Berpikir secara

vertikal

• Mendefinisikan permasalahan

hanya dengan satu cara tanpa

mempertimbangkan tersedianya

pandangan alternatif

• Sebaliknya, pemikir lateral

menghasilkan cara pandang

permasalahan alternatif dan

menciptakan beragam cara

untuk mendefinisikan masalah

Page 11: A Berfikir Kreatif

Constancy

Bahasa & Fikiran

menyatu

• Hanya menggunakan satu bahasa

(misal; hanya menggunakan bahasa

kata-kata/verbal language) untuk

mendefinisikan dan menilai

permasalahan

• Tidak mengindahkan bahasa lain seperti

bahasa simbolik (matematika), sensory

imagery (penciuman), perasaan dan

emosi (takut, kebahagiaan), visual

imagery (penggambaran mental).

Page 12: A Berfikir Kreatif

Compression

Membedakan gambaran dari

kenyataan

• Gagal menyaring informasi yang

tidak berkaitan atau tidak relevan

• Tidak mampu untuk

membedakan informasi penting

dan informasi yang tidak penting,

• Tidak memiliki kemampuan untuk

meringkas permasalahan secara

proporsional.

Page 13: A Berfikir Kreatif

Compression

Batasan Artifisial/ tidak jelas

• Terlalu sempit dalam mendefinisikan batasan sebuah permasalahan

• Kebanyakan orang seringkali berasumsi tentang sejumlah permasalahan, atau

• Solusi alternatif merupakan hal yang diluar batas jangkauan mereka (atau dianggap tidak masuk akal), sehingga mereka mengabaikannya.

Page 14: A Berfikir Kreatif

Complacency

Menerima apa adanya

• Enggan dan tidak terlatih untuk

mengajukan pertanyaan

• Kadang-kadang tidak mampu

mengatasi permasalahan

karena malas mengajukan

pertanyaan, atau

• Tidak aktif menggali data dan

informasi untuk pemahaman

Page 15: A Berfikir Kreatif

Complacency

Malas untuk berpikir

• Kecenderungan untuk menghindari pekerjaan secara mental.

• Tidak pernah menyediakan waktu untuk “berpikir”, karena bepikir bukan dianggap sebagai sebuah aktivitas (pekerjaan).

• Kegiatan “berpikir” disamakan dengan sekedar melamun atau berangan-angan.

Page 16: A Berfikir Kreatif

PROSES PEMECAHAN MASALAH SECARA KREATIF

Page 17: A Berfikir Kreatif

Langkah 1.

Temukan dan tetapkan; apa yang muncul sebagai masalah? Karena masalah yang sebenarnya mungkin saja tidak kelihatan di permukaan hingga berbagai fakta terkait “apa yang dipersepsikan sebagai masalah” dikumpulkan dan di analisis

Dimulai dengan apa yang menurut asumsi anda sebagai suatu masalah, sehingga pada akhirnya dapat di konfirmasi atau diperbaiki

Page 18: A Berfikir Kreatif

Langkah 2.

Kumpulkan berbagai fakta, dugaan (termasuk feelings) serta opini.

Dilakukan dengan menjawab pertanyaan; Apa yang terjadi? Dimana, kapan, dan bagaimana hal tersebut muncul? Bagaimana ukuran, cakupan dan tingkat kepentingannya? Siapa dan apa dampak dari hal tersebut? Sejauh mana kemungkinan hal tersebut kembali muncul

(terulang)? Apakah hal tersebut perlu untuk diperbaiki? Apakah perlu untuk menjadi skala prioritas terhadap

berbagai elemen kritikal?

Page 19: A Berfikir Kreatif

Langkah 3.

Nyatakan dan tentukan kembali masalah yang dihadapi! • Fakta yang nyata dan realitas membantu

terwujudnya hal ini, didukung oleh seperangkat data dan informasi relevan yang dibutuhkan

• Masalah sebenarnya yang dihadapi mungkin sama atau berbeda dengan masalah yang dinyatakan pada langkah 1 sebelumnya

• Hati-hati dengan persepsi berupa opini yang tidak didukung fakta atau informasi memadai

Page 20: A Berfikir Kreatif

Langkah 4.

Identifikasi alternatif solusi yang memungkinkan untuk menyelesaikan masalah • Lakukan pengumpulan ide dari berbagai pihak• Jangan menghilangkan atau mematikan ide untuk

setiap kemungkinan alternatif solusi, hingga beberapa alternatif didiskusikan

• Dorong munculnya berbagai ide alternatif untuk menyelesaikan masalah

Page 21: A Berfikir Kreatif

Langkah 5.

Evaluasi berbagai alternatif yang tersedia untuk pemecahan masalah

Lakukan dengan mempedomani hal berikut;

Alternatif manakah yang memberikan solusi optimal dari masalah yang dihadapi?

Risiko apa yang muncul dari setiap alternatif yang tersedia?

Apakah manfaat sesuai dengan pengorbanan yang akan dilakukan?

Apakah alternatif solusi yang ada tidak akan menimbulkan masalah baru?

Page 22: A Berfikir Kreatif

Langkah 6.

Implementasikan Keputusan!

Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan berikut; Siapa yang harus dilibatkan? Sampai sejauh mana keterlibatan mereka? Bagaimana, kapan dan dimana? Siapa yang terpengaruh dengan keputusan

tersebut? Kemungkinan kesalahan apa yang akan terjadi? Bagaimana hasil akan dilaporkan dan di

verifikasi?

Page 23: A Berfikir Kreatif

Langkah 7.

Evaluasi Hasil Keputusan

Uji dan bandingkan solusi penyelesaian masalah

dengan hasil yang diharapkan Jika tidak sesuai temukan dimana perbedaan

dan apa penyebab perbedaan tersebut; apakah terdapat hal tertentu yang tidak muncul pada waktu pertimbangan

Lakukan revisi jika diperlukan

Page 24: A Berfikir Kreatif

BEBERAPA PERTANYAAN UNTUK MENDORONG MUNCULNYA IDE

Page 25: A Berfikir Kreatif

Mendorong Ide Kreatif

1. Bagaimana jika …..…?

2. Bagaimana kita dapat meningkatkan ...?

3. Bagaimana anggota organisasi dan/atau masyarakat dapat memperoleh manfaat?

4. Apakah kita melupakan sesuatu?

5. Apakah langkah berikutnya?

Page 26: A Berfikir Kreatif

Mendorong Ide Kreatif 6. Apa yang dapat dilakukan agar kita

dapat melakukan ……secara lebih baik?

7. Bagaimana dan apa pendapat anda tentang…?

8. Hal apa yang harus ditambahkan?

9. Hal apa yang harus dihilangkan?

10.Ide lain apakah yang anda miliki?

Page 27: A Berfikir Kreatif

KOMPONEN KREATIVITAS

Page 28: A Berfikir Kreatif

Komponen Kreativitas

Kreativitas

Keahlian

Motivasi

KeterampilanBerpikirKreatif

Page 29: A Berfikir Kreatif

Komponen Kreativitas

Keahlian

Motivasi

Keahlian berarti adanya kompetensi atau kecakapan, pengetahuan dan ketrampilan

Motivasi – terutama yang digerakkan oleh dorongan dari dalam diri – ternyata amat mendorong proses berpikir kreatif

Page 30: A Berfikir Kreatif

Komponen Kreativitas

Keterampilan Berpikir Kreatif

Kreativitas akan muncul jika memang kita dibekali dengan keterampilan berpikir kreatif yang memadai

Page 31: A Berfikir Kreatif

Pemikiran Keliru tentang Kreativitas

• Semakin pintar seseorang, maka akan semakin kreatif orang tersebut

• Seorang yang berusia lebih muda, cenderung untuk lebih kreatif dibandingkan yang lebih tua

• Kreatifitas hanya dikaruniakan untuk orang tertentu saja, khususnya untuk seseorang yang suka mengambil resiko

Page 32: A Berfikir Kreatif

Pemikiran Keliru tentang Kreativitas

• Kreatifitas merupakan tindakan mandiri yang dimiliki seseorang

• Tidak ada seorangpun yang mampu mengelola kreativitas!

Page 33: A Berfikir Kreatif

METODE UNTUK MENCIPTAKAN PEMIKIRAN KREATIF

Page 34: A Berfikir Kreatif

Metode untuk Menciptakan Pemikiran Kreatif

Metode untuk Menciptakan Kreativitas

Attribute Listing

Brainstorming

Visioning

Page 35: A Berfikir Kreatif

Attribute Listing

Attribute Listing

• Gunakan Attribute Listing

apabila seseorang mendapati

situasi yang dapat di pecah-

pecah menjadi serangkaian

atribut

• Metode ini bersifat rasional dan

sesuai untuk orang-orang yang

menyukai pendekatan analitis.

Page 36: A Berfikir Kreatif

Attribute Listing

Attribute Listing

• Uraikan isu atau masalah yang tengah didiskusikan kedalam sebanyak mungkin atribut

• Melalui pendekatan ini dapat memetakan masalah dalam sejumlah kategori utama, dan kemudian mem-breakdown setiap kategori tersebut ke dalam sejumlah atribut.

Page 37: A Berfikir Kreatif

Attribute Listing

Attribute Listing

• Untuk setiap atribut tanyakan ‘apa yang diberikannya?’ Gali nilai atau value dari setiap atribut.

• Terdapat kemungkinan sebuah atribut memberikan value yang positif ataupun bersifat negatif.

• Tugas kita adalah mengeksplorasi setiap value dalam atribut, memodifikasinya, dan menemukan value terbaik dalam setiap atribut.

Page 38: A Berfikir Kreatif

Attribute Listing

Attribute Listing

• Attribute Listing bekerja melalui

pendekatan dekomposisional,

memecahkan permasalahan menjadi

bagian yang lebih kecil yang dapat

diuji secara lebih detil.

• Dengan memecahnya menjadi

serangkaian atribut, kita dapat

menemukan cara baru untuk menjadi

lebih kreatif.

Page 39: A Berfikir Kreatif

Brainstorming

Brain-storming

• Brainstorming dianggap sebagai sarana kreativitas yang paling banyak dikenal dan digunakan dalam praktik

• Esensi dari teknik ini adalah meminta setiap anggota kelompok untuk secara bebas memberikan opini/pendapat tentang solusi kreatif yang hendak dirumuskan.

• Durasi kegiatan biasanya berlangsung selama 30 – 60 menit.

Page 40: A Berfikir Kreatif

Brainstorming

Brain-storming

Aturan dalam Brainstorming:

• Setiap anggota diminta memberikan pendapat/opini secara bebas

• Semakin banyak ide yang dikeluarkan, semakin bagus

• Setiap ide harus dikeluarkan, tidak perlu di-filter, betapapun radikalnya ide tersebut

• Combine and improve (kombinasikan ide yang terkumpul dan kembangkan)

Page 41: A Berfikir Kreatif

Visioning

Visioning

• Visioning pada dasarnya adalah

membayangkan masa depan

secara brilian dan inovatif.

• Visioning mengajak untuk

berpikir secara imajinatif

mengenai apa yang ingin diraih

di masa mendatang.

Page 42: A Berfikir Kreatif

Visioning

Visioning

• Ketika mengimajinasikan gambaran

masa depan, gunakan kata-kata

yang dinamis dan penuh perasaan.

• Gunakan pula kata-kata “present

tense” (is/are) bukan “future tense”

(will). Ungkapan dalam bentuk

present tense akan membuat

gambaran imajinasi itu menjadi

terasa lebih “dekat”.

Page 43: A Berfikir Kreatif

Visioning

Visioning

Visioning terlaksana karena

kita adalah makhluk hidup

yang penuh daya

khayal/imajinatif, dan sangat

termotivasi dengan apa yang

dirasakan sebagai

kemungkinan masa depan.

Page 44: A Berfikir Kreatif

MENCIPTAKAN IKLIM KREATIF

Page 45: A Berfikir Kreatif

Karakteristik Organisasi yang Mendukung Kreativitas & Inovasi

Keberanian mengambil resiko didorong oleh top

manajemen

Karyawan memiliki akses terhadap

beragam sumber pengetahuan

Inovator diberi penghargaan

Mendorong munculnya pemikiran

baru dan cara baru dalam melakukan

sesuatu

Informasi mengalir dengan bebas

Pemikiran yang baik dan inovatif didukung

penuh oleh top manajemen

Page 46: A Berfikir Kreatif

Menciptakan Iklim Kreatif

Motivasi

Pemberdayaan

TantanganSuasana Gembira

Kebebasan Beri Waktu

Dukungan

Page 47: A Berfikir Kreatif

Menciptakan Iklim Kreatif

Dinamisme

Keterbukaan

EnergiBerdebat & Berdialog

Eksperimen Kepercayaan

Risiko

Page 48: A Berfikir Kreatif

METODE MENDEFINISIKAN MASALAH SECARA KREATIF

Page 49: A Berfikir Kreatif

Metode Mendefinisikan Masalah

Metode untuk Mendefinisikan Permasalahan

Metode Kipling

Problem Statement

Metode Challenge

Page 50: A Berfikir Kreatif

Metode Kipling

MetodeKipling

• Rudyard Kipling menggunakan

seperangkat pertanyaan (5W + 1H)

untuk membantu memicu pemikiran

dan mengatasi permasalahan

• 5 W + 1 H = What (Apa), Where

(Dimana), When (Kapan), Why

(Kenapa), Who (Siapa), dan How

(Bagaimana)

Page 51: A Berfikir Kreatif

Metode Kipling

MetodeKipling

• Deretan pertanyaan yang layak diajukan;

• Apa masalahnya? Dimana terjadinya? Kapan terjadinya? Mengapa hal ini terjadi? Bagaimana anda dapat mengatasi masalah ini? Siapa yang anda perlukan untuk dilibatkan? Kapan anda akan mengetahui bahwa anda dapat mengatasi masalah ini?

Page 52: A Berfikir Kreatif

Metode Kipling

MetodeKipling

Metode Kipling membantu dalam

memetakan sebuah masalah

secara lebih komprehensif,

tersedianya pilihan alternatif

penyelesaian masalah, sehingga

dapat menyusun solusi secara

lebih kreatif

Page 53: A Berfikir Kreatif

Problem Statement

Problem Statement

• Pendekatan Problem Statement memulai cara memecahkan persoalan dengan mendefinisikan masalah terlebih dahulu secara AKURAT.

• Diskusikan apa MASALAH sebenarnya? Temukan poin kesepakatan dan diskusikan titik perbedaan dalam mendefinisikan masalah.

Page 54: A Berfikir Kreatif

Problem Statement

Problem Statement

• Asumsi; cara seseorang dalam

menyatakan permasalahan secara

benar sudah merupakan sebagian

dari solusi.

• Jika mampu mendefinisikan

problem statement dengan baik,

penyusunan SOLUSI yang kreatif

akan menjadi lebih mudah

Page 55: A Berfikir Kreatif

Metode Challenge

MetodeChallenge

• Metode mendorong seseorang untuk

“menantang (challenge)” segenap pra

konsepsi, asumsi dan pikiran awal

mengenai sebuah masalah

• Asumsi mengenai “Tidak Mungkin”

atau “Tidak Bisa Dilakukan” atau

“Batasan Berpikir” dicoba untuk

didobrak dan ditantang untuk dicarikan

atau ditemukan solusinya.

Page 56: A Berfikir Kreatif

Metode Challenge

MetodeChallenge

Beberapa contoh asumsi/konsepsi yang mungkin bisa ditantang:

• Apakah mobil harus selalu berjalan di darat?

• Apakah bekerja harus selalu dilakukan di kantor?

• Apakah menelpon menggunakan HP tidak bisa gratis selamanya?

Page 57: A Berfikir Kreatif

Akhir dari Presentasi

Terimakasih

We are the Champion!

©All rights reserved by PT. ENSYS Konsultan Manajemen

Jalan Batang Naras No. 2B, Padang