Top Banner
58

3. Audit Organisasi Nirlaba

Dec 13, 2015

Download

Documents

Fie

AUDIT
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 3. Audit Organisasi Nirlaba
Page 2: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Organisasi nirlaba saat ini dituntut untuk lebih transparan dalam melaporkan aktivitas dan hasil-hasil yang telah dicapai.

 

Selain laporan pencapaian proyek/program, laporan keuangan (yang diaudit) merupakan salah satu bentuk akuntabilitas yang dituntut oleh para stakeholders (Pemerintah, Pemberi Dana/Penyumbang, Penerima Jasa, Pengurus, Karyawan, Anggota)

Page 3: 3. Audit Organisasi Nirlaba

“Auditing is the process by which a competent, independent person

accumulates and evaluates evidence about quantifiable information related to specific

economic entity for the purpose of determining and reporting on the degree of

correspondence between the quantifiable information and the established criteria”

 

<Auditing, An Integrated Approach, Alvin A Arens & James K Loebbecke>

Page 4: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Competent, independent Person = Auditor Independen

Accumulates and evaluates evidence = Audit Prosedur

Quantifiable information = Laporan keuangan

Economic entity = Perusahaan, Yayasan, dsbnya

Determining and reporting = Laporan Auditor

Established criteria = Standard Akuntansi

Page 5: 3. Audit Organisasi Nirlaba

“Laporan Keuangan harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia”

 Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dituangkan dalam bentuk PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia

Untuk lingkup NGO atau Yayasan, standar akuntansinya mengacu pada PSAK No. 45 tentang PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA

Page 6: 3. Audit Organisasi Nirlaba

KARAKTERISTIK:

Sumber Daya Entitas berasal dari Penyumbang/Donatur/DonorTidak bertujuan mencari keuntungan/laba (not-for-profit)Tidak ada kepemilikan dalam kelembagaannya

Page 7: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Laporan keuangan Organisasi Nirlaba berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum (PSAK No. 45), terdiri dari

 Laporan posisi keuangan Laporan aktivitas Laporan arus kas Laporan perubahan aktiva bersih Catatan atas Laporan keuangan

 

 

Page 8: 3. Audit Organisasi Nirlaba

“Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia”

 

“Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan atau memuat suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dikemukakan……”

Page 9: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Tipe Pendapat Auditor

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Laporan auditor bentuk baku)

Bahasa Penjelasan Ditambahkan dalam Laporan Auditor Bentuk Baku

Pendapat Wajar Dengan Pengecualian

Pendapat Tidak Wajar

Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat

Page 10: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Page 11: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Bahasa Penjelasan Ditambahkan dalam Laporan Auditor Bentuk Baku

Keadaaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraph penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya.

  Pertimbangan yang mendasari: Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor

independen lain Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan secara

formal oleh badan yang berwenang Ketidakkonsistenan Penekanan atas suatu hal

Page 12: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Pendapat wajar dengan pengecualian

Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material , posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.

 Pertimbangan yang mendasari:

  -  Pembatasan lingkup audit -  Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum

di Indonesia

Page 13: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Pendapat tidak wajar

Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

 

Pertimbangan yang mendasari:

-  Pembatasan lingkup audit

-  Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia  

Page 14: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Pernyataan tidak memberikan pendapat

Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

 

Auditor dapat tidak menyatakan suatu pendapat bilamana ia tidak dapat merumuskan atau tidak merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

Page 15: 3. Audit Organisasi Nirlaba

 

Audit atas laporan keuangan entitas (lembaga) secara keseluruhan, meliputi laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas (dan laporan perubahan aktiva bersih) dan catatan atas laporan keuangan.

 

Laporan auditor ini dipakai oleh semua stakeholder

 

Page 16: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Dasar Hukum :

Yayasan Wajib Audit

 

Pasal 52 (2) UU No. 28 Th 2004

 

Yayasan yang memperoleh bantuan negara, bantuan luar negeri dan bantuan lain sebesar Rp. 500 Juta, atau lebih dalam satu tahun buku.

 

Yayasan yang mempunyai kekayaan (diluar harta wakaf) sebesar Rp. 20 Milyar atau lebih.

Page 17: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Dasar Hukum :

Pasal 48 UU No. 28 th 2004

Laporan keuangan Yayasan disusun berdasarkan pembukuan, catatan, tulisan, dokumen keuangan/bukti pembukuan dan data pendukung administrasi keuangan

 Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku (PSAK)

 

Page 18: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Bentuk Laporan Keuangan 

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum (PSAK), terdiri dari

 Laporan posisi keuangan Laporan aktivitas Laporan arus kas Laporan perubahan aktiva bersih Catatan atas Laporan keuangan

 <Contoh laporan keuangan sesuai PSAK 45>

 

Page 19: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Audit atas laporan pertanggungjawaban

penggunaan dana untuk proyek/program

tertentu untuk suatu periode pelaporan tertentu.

 

Page 20: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Sesuai dengan kebutuhan/permintaan pemberi

dana, audit grant biasanya mencakup:  • Audit atas laporan penerimaan dan pengeluaran

dana• Review atas kepatuhan terhadap perjanjian

dengan pemberi dana• Review atas sistem pengendalian intern• Review atas dana pendamping (cost

sharing/matching fund/counterpart contribution/own means), termasuk ‘in kind’.

Page 21: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Laporan Auditor Khusus dipakai untuk

kepentingan pemberi dana

Page 22: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Dasar hukum:

 Perjanjian dengan Pemberi Dana

 

Page 23: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Bentuk Laporan Keuangan

- Bentuk dan isi laporan keuangan ditentukan oleh pemberi dana.

Contoh-contoh bentuk pelaporan (USAID dan EED)

Page 24: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Perencanaan (Planning) 

Pelaksanaan (Performing) 

Pelaporan (Reporting)

Page 25: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Pemahaman atas bisnis/aktivitas   Pemahaman atas ‘control environment’   Pemahaman atas proses akuntansi   Analisa awal atas laporan keuangan   Penentuan materialitas   Penentuan risiko   Perencanaan test atas sistem pengendalian intern   Perencanaan test substantive   Perencanaan administrasi audit

Page 26: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Pelaksanaan test atas sistem pengendalian intern dan

evaluasi atas hasil test

 

Pelaksanaan test substantive dan evaluasi atas hasil

test

Page 27: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Laporan Audit

Page 28: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Untuk mengidentifikasi dan memahami kejadian, transaksi dan praktek yang mempunyai pengaruh material atas laporan keuangan

 

- Latar belakang

- Organisasi

- Operasi

- Keuangan

- Lainnya (contohnya : peraturan terkait)

 

Catatan : Perubahan-perubahan signifikan sejak audit periode sebelumnya, related parties, going concern

Page 29: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Sumber informasi yang dipakai:

 - Audit sebelumnya

- Kunjungan ke klien

- Diskusi dengan staff klien (direktur, manajer keuangan, manajer akuntansi, internal auditor, direktur operasi, staff IT, dll)

- Diskusi dengan auditor sebelumnya, konsultan hukum klien, konsultan lainnya

- Disukusi dengan pihaik lain diluar klien (ahli ekonomi, ahli hukum dan lain-lain)

- Publikasi yang berhubungan dengan business/aktivitas klien

- Undang-undang dan peraturan lainnya yang relevan

- Internet

Page 30: 3. Audit Organisasi Nirlaba

‘The control environment sets the tone of an

organization, influencing the control

consciousness of its people. It is the foundation

for effective internal control, providing discipline

and structure’

Page 31: 3. Audit Organisasi Nirlaba

- Komunikasi dan penegakan integritas dan nilai-nilai etis

- Komitment pada kompetensi

- Partisipasi dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pengawasan (Komisaris Independen, Audit Komite, Dewan Pengawas)

- ‘Management philosophy’ dan ‘operating style’

- Struktur organisasi

- Pemisahan tugas dan tanggung jawab

- Kebijakan SDM (rekruitment, orientasi, pelatihan, evaluasi promosi, kompensasi, konflik resolution)

Page 32: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Memahami ‘transfer of information’ dari pemrosesan transaksi ke buku besar dan

laporan keuangan. - Jenis-jenis transaksi utama- Prosedur dan sistem yang ada, baik secara ‘computerized’ maupun

‘manual’- Data-data keuangan terkait (‘computerized’ or ‘manual’), data

pendukung atas akun-akun utama laporan keuangan dengan penekanan pada asal

transaksi, pencatatan, dan pelaporan.- Bagaimana sistem akuntansi yang ada mengakomodasi pencatatan atas - transaksi lain di luar transaksi yang signifikan- Pembuatan laporan keuangan, termasuk estimasi akuntansi yang

signifikan dan ‘disclosure’

Page 33: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Catatan : Identifikasi atas sistem pengendalian

yang ada (preventive control, detection

control), Reliance on others (IT Specialist)

Page 34: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Identifikasi atas area-area yang membutuhkan auditprosedur yang lebih mendetail karena

ketidaksesuaian dengan ekspektasi. - Analisa ratio- Analisa budget (budget variance analysis)

- Perbandingan dengan industri yang sama

Page 35: 3. Audit Organisasi Nirlaba

“Materialitas adalah besarnya informasi akuntansi yang apabila terjadi penghilangan atau salah saji, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, mungkin dapat mengubah atau mempengaruhi pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas informasi tersebut”

 

Pertimbangan materialitas melibatkan pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.

Page 36: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Mengidentifikasi risiko salah saji dalam laporan keuangan berdasarkan pemahaman atas klien.

 

Risk factors:

 - Reporting risk

- Financial risk

- Governance risk

- Compliance risk

- External risk

- Market risk

- Operation risk

- People risk

Page 37: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Identifikasi risiko dilakukan dalam dua tingkatan: - Risiko salah saji dalam laporan keuangan

secara keseluruhan- Risiko salah saji dalam ‘specific audit assertion’

(akun)

Page 38: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Tanggapan terhadap resiko salah saji dalam laporan keuangan secara keseluruhan: - Meningkatkan ‘professional skepticism’- Menugaskan staff yang lebih berpengalaman- Mempertimbangkan kebijakan-kebijakan akuntansi- Menggunakan test audit yang tidak terduga- Mengubah jenis, waktu dan luas audit prosedur yang dilakukan- Menekankan ‘reliance on control’- Menurunkan tingkat materialitas- Review yang lebih mendalam dari Partner atau Manager Audit- Menggunakan ‘safeguard reviewer’

Page 39: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Tanggapan terhadap risiko salah saji dalam ‘specific audit assertion’ (akun) - Memilih prosedur audit yang lebih efektif- Melaksanakan prosedur audit lebih dekat ke tanggal neraca- Memperluas prosedur audit tertentu

Page 40: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Test atas pengendalian intern dilakukan untuk

mendapatkan bukti yang cukup bahwa sistem

pengendalian yang ada bekerja secara efektif

dalam mencegah dan/atau mendeteksi

kesalahan salah saji yang mungkin timbul.

Page 41: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Pertimbangan dalam meyusun prosedur test atas pengendalian intern: - Sifat dan desain dari sistem yang ada- Intention to rely on system- Period of reliance- Ketersediaan data- Efisiensi

Page 42: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Test substantive dilakukan sebagai response atas

penilaian risiko. Disamping itu, test substantive

perlu dilakukan terhadap jenis transaksi saldo,

akun dan ‘disclosure’ yang material

Page 43: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Pertimbangan-pertimbangan dalam menyusun prosedur test substantive: - Faktor risiko yang signifikan- Kemungkinan salah saji akan terjadi- Karakteristik transaksi, saldo akun dan ‘disclosure’ yang diharapkan- Sistem pengendalian inter yang ada dan hasil test atas sistem pengendalian intern

Page 44: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Pelaksanaan test atas sistem pengendalian intern dan evaluasi atas hasil test Pelaksanaan test substantive dan evaluasi atas hasil test

Page 45: 3. Audit Organisasi Nirlaba

- Result and conclusion- Significant issues- Point outstanding- Unadjusted misstatements- Review of subsequent events- Financial statements checklist

Page 46: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Evaluasi atas biaya yang terjadi (dan dilaporkan ke pemberi dana) dapat dibebankan ke proyek/program yang didanai dan didukung oleh bukti-bukti yang memadai Review atas perjanjian dengan pemberi dana

Review atas laporan penggunaan dana, anggaran dan laporan kemajuan proyek/programReview atas perjanjian dengan pihak ketiga Review atas sistem akuntansi Review atas kebijakan procurement Review atas penerimaan  Review atas biaya-biaya yang dilaporkan Review atas uang muka program Review atas saldo sisa dana 

Page 47: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Melakukan identifikasi atas bagian-bagian perjanjian dengan pemberi dana yang mana jika tidak dipatuhi akan mempunyai pengaruh yang material terhadap laporan penerimaan dan penggunaan dana

 Melakukan assesment atas kemungkinan terjadinya ketidakpatuhan yang telah diidentifikasi

 Melakukan testing untuk menentukan  Pembayaran telah dilakukan sesuai dengan perjanjian Dana telah digunakan sesuai dengan tujuan proyek/program Biaya yang terjadi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Kepatuhan lainnya (jumlah/komposisi/ porsi dana pendamping,

komposisi biaya program dan biaya administrasi, dll)

Page 48: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Melakukan review untuk mendapatkan pemahaman atas sistem pengendalian intern

 Melakukan penentuan risiko (inherent risk, control risk dan detection risk) Melakukan evaluasi atas ‘control environment’, keandalan sistem akuntansi

dan prosedur yang ada.  Melakukan testing atas sistem pengendalian intern yang berhubungan dengan:

Pembebanan biaya telah sesuai dan didukung dengan bukti yang memadai

Manajemen kas dan bank Procurement Manajemen personil Manajemen aktiva tetap Kepatuhan terhadap perjanjian dengan pemberi dana. Pembebanan dana pendamping

Page 49: 3. Audit Organisasi Nirlaba

 

Review atas perjanjian dengan pemberi dana untuk menentukan bahwa dana pendamping yang dilaporkan ke pemberi dana dapat dibebankan ke proyek/program

 

Review atas bukti-bukti yang mendukung pembebanan dana pendamping

 

Review atas ‘reasonableness’ dari dana pendamping dalam bentuk ‘in kind’

Page 50: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Legalitas Sistem dan prosedur keuangan Kebijakan intern Perjanjian-perjanjian utama Laporan keuangan Anggaran Laporan manajemen Buku besar Buku pendukung Laporan kemajuan proyek/program

Page 51: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Gaji dan kompensasi lainnya Daftar Gaji, Kontrak Kerja, Daftar Hadir/Time sheet,

Allocation basis

Page 52: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Biaya perjalanan 

Persetujuan Perjalanan Dinas, Bukti perjalanan (tiket, boarding pass), bukti pembayaran (invoice), laporan hasil perjalanan dinas (laporan monitoring dll).

Page 53: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Training/seminar/workshop/meeting

Daftar hadir, rekapan biaya, CV Pembicara, Makalah, proceeding

Page 54: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Sewa 

Perjanjian/kontrak

Page 55: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Grant making 

Perjanjian dengan sub-grants, bukti transfer, laporan pertanggung jawaban sub grants, bukti-bukti pengeluaran sub grant (jika disyaratkan), laporan hasil monitoring atas sub-grant, laporan kemajuan proyek/program yang dibuat oleh sub-grant

Page 56: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Aktiva tetap 

Daftar Aktiva (Tanggal pembelian, Sumber Dana, Harga Perolehan, Lokasi, Pemakai, Kondisi, Perhitungan depresiasi), Bukti-bukti kepemilikan

Page 57: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Procurement 

Quotations, Selection Process

Page 58: 3. Audit Organisasi Nirlaba

Perpajakan

  SPT Bulanan dan tahunan, SSP, Bukti Potong